S Perkawinan - Halangan Perkawinan
S Perkawinan - Halangan Perkawinan
1. Pembunuhan Pasangan
2. Kewajiban selibat dari tahbisan suci
(diakonat, presbiterat dan episkopat)
3. Kaul kemurnian kekal publik pada tarekat
religius berbadan kepausan
8 HALANGAN YANG DAPAT DIDISPENSASI OLEH
ORDINARIS WILAYAH (Uskup Diosesan, Vikjen dan
Vikep)
1. Usia kanonik: 14 (wanita) 5. Semenda
dan 16 (lk) 6. Kaul kemurnian kekal
2. Adopsi publik pada tarekat religius
3. Kelayakan publik berbadan diosesan
4. Hubungan darah garis 7. Penculikan
menyamping tingkat III-IV 8. Beda agama
1. ikatan perkawinan sebelumnya (kan. 1085)
Konsekuensi yuridis:
Mengena pada semua perkawinan sah dan seluruh
manusia, baik baptis maupun tidak baptis.
1. ikatan perkawinan SAH sebelumnya (kan.
1085)
Perkawinan sah:
1. Perkawinan dua orang katolik secara katolik
2. Perkawinan seorang katolik dengan protestan secara katolik
3. Perkawinan dua orang protestan menurut aturan protestan
4. Perkawinan dua orang tidak baptis menurut agamanya
1. ikatan perkawinan sebelumnya (kan. 1085)
Si può comprendere, in tale prospettiva, anche il motivo per cui il Papa Paolo VI nel 21 gennaio 1977
emanò un rescritto nel quale può considerarsi l’impedimento in questione come «di diritto ecclesiastico,
non divino» (ibid., p. 125, nt. 25; LE V, n. 4488, col. 7288).
3. hubungan darah garis lurus dan menyamping
tingkat Ii (kan. 1091)
13 Desember 1916
Seorang laki-laki non baptis menikahi saudari kandungnya non baptis. Lalu mereka hendak dibaptis.
Ditanyakan kepada Kongregasi Ajaran Iman, apakah mereka harus dipisahkan? Dijawab: dibiarkan dalam
damai.
Alasannya:
Hak menikah adalah hukum natural; halangan menikah dengan saudara kandung
21 januari 1921
4. Usia kematangan fisik dan psikis
5. selibat Tahbisan suci (kan. 1087)
- Selibat adalah kewajiban untuk hidup murni di hadapan Allah.
Selibat bertentangan dengan perkawinan.
- kewajiban yang menjadi bagian dari sakramen Tahbisan diakonat,
imamat dan episkopat(kan. 277 § 1)
- Para diakon/imam/uskup terikat kewajiban untuk hidup
selibat/murni (kan. 277 § 1)
5. Selibat Tahbisan suci (kan. 1087)
La prassi precedente richiede che sia sufficiente una sola delle
seguenti condizioni:
1. la grande e provata utilità del ministero del diacono per la
diocesi di appartenenza;
2. la presenza di figli in tenera età, bisognosi di cura materna;
3. la presenza di genitori o suoceri anziani, bisognosi di assistenza
(cf. CCDDS, lett. circ. La dispensa dagli obblighi sacerdotali o
diaconali, 6 giugno 1997, n. 8, prot. 263/1997, in EV 16/553, p.
453).
5. selibat Tahbisan suci (kan. 1087)
Tuttavia, tale normativa viene modificata nella prassi attuale: «Per i
diaconi rimasti vedovi che intendono risposarsi, la dispensa viene
concessa solo “allorquando ricorrano congiuntamente le seguenti
condizioni:
1. grande utilità pastorale del ministero del diacono, attestata dal
Vescovo, e
2. la cura di figli minorenni”» (CCDDS, lett. circ. Ai Presidenti
delle Conferenze dei Vescovi e ai Superiori generali, 13 luglio
2005, prot. 1080/05».
6. kaul Kekal Kemurnian publik pada tarekat
religius kepausan (kan. 1088)
- Kaul kemurnian para biarawan/biarawati bertentangan dengan pernikahan.
- Yang terkena halangan: para suster/bruder/frater berkaul kekal kemurnian
dari tarekat religius;
Tidak terkena halangan kanonik
1. Para suster/bruder/frater berkaul sementara dari tarekat religius
2. Anggota serikat hidup kerasulan
3. Anggota tarekat sekular
4. Eremit, para perawan yang membaktikan diri
7. Pembunuhan pasangan (kan. 1090)
Alasan:
Wanita di bawah 14 tahun dan pria di bawah 16
tahun belum matang secara fisik, psikis, moral, sosial
dan ekonomis untuk memikul tanggung jawab hidup
berkeluarga
9. hubungan darah
Garis menyamping tingkat iii dan iv
Alasan larangan:
- sudut moral: menghalangi hubungan antara orang yang hidup sebagai saudara;
melindungi martabat keluarga dengan menolak incest;
- sudut sosial, halangan ini memajukan hubungan persahabatan dan memperkaya
hidup sosial, dan kemajuan umat manusia; melawan ketertutupan egoisme
keluarga, melebarkan hubungan-hubungan sosial, mengembangkan cinta kasih
kristiani dalam keluarga.
- sudut kesehatan: ada bahaya bahwa anak dari perkawinan orang yang masih
bersaudara akan menderita suatu penyakit keturunan
hubungan darah Garis menyampingh
Perkawinan antara orang yang mempunyai hubungan darah
menyamping sampai tingkat keempat
Contoh:
- seorang pemuda dengan saudari kandung ayahnya
- seorang putri dengan saudara laki-laki ibunya
- Seorang dengan pariban tangkas (sepupu; impal tuhu).
10. beda agama (kan. 1086)
- Orang katolik dilarang menikah dengan orang bukan
baptis
- tujuan: : melindungi iman dan kebebasan menjalankan
ibadat sesuai dengan iman dari pihak katolik, dengan
menyadari bahwa pihak bukan katolik bisa menjadi
penghambat; menjamin pendidikan iman katolik kepada
anak; menjamin keutuhan hidup keluarga
beda agama (kan. 1086)
Dispensasi:
Dengan alasan yang masuk akal, dan setelah
menandatangani surat pernyataan bahwa pihak katolik
berjanji akan mempertahankan imannya dan dengan
sekuat tenaga akan mendidik anak secara katolik, Gereja
dapat memberi dispensasi atas halangan ini
11. hubungan semenda (kan. 1092)
- Semenda adalah pertalian kekeluargaan karena perkawinan
yang sah; hubungan ini tetap ada, meskipun istri/suami
meninggal dunia
- Gereja menghalangi perkawinan orang yang mempunyai
hubungan semenda pada semua tingkat pada garis lurus.
(Misalnya, seorang pria dilarang menikah dengan mertua
perempuannya atau dengan putri isterinya dari pasangan
sebelumnya
hubungan semenda (kan. 1092)
Contoh:
- Seorang pria dilarang menikah dengan putri/ibu
dari wanita pasangan tidak sah
- seorang wanita dilarang menikah dengan putra atau
ayah pasangan tidak sah
13. adopsi (kan. 1094)
Solusi:
Jika terjadi penculikan atau penyanderaan: si wanita harus dibebaskan lebih
dahulu secara psikis dan fisik dari penculiknya, ditempatkan di tempat yang
aman, terlepas dari kekuasaan penculiknya, sehingga dapat dengan bebas
memilih pernikahan.
15. kaul Kekal Kemurnian tarekat religius
diosesan (kan. 1088)
- Kaul kemurnian para biarawan/biarawati bertentangan dengan pernikahan.
- Yang terkena halangan: para suster/bruder/frater berkaul kekal dari tarekat
religius;
- yang tidak terkena halangan: para suster/bruder/frater berkaul sementara
dari tarekat religius, anggota serikat hidup kerasulan, tarekat sekuler