Anda di halaman 1dari 15

Bab IV.

NILAI KEJUANGAN
PANGLIMA BESAR
JENDERAL SOEDIRMAN
Oleh:
Tim Pengampu Mata Kuliah Jatidiri Unsoed

Universitas Jenderal Soedirman


4.1. Kompetensi

Jenderal Soedirman memiliki karakter yang mulia, semangat


kejuangan dan kepribadian luhur yang menjadi inspirasi dan
teladan bagi bangsa Indonesia.
Pada pembelajaran ini, mahasiswa mampu memahami,
menjelaskan dan mengaktualisasikan nilai-nilai kejuangan
Panglima Jenderal Soedirman dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.

Universitas Jenderal Soedirman


4.2. Pendahuluan

NILAI
• Diartikan sebagai sesuatu yang berharga, berkualitas dan bermanfaat
• Ahmad Tasfir (2006), Nilai adalah esensi dan berhubungan dengan benda yang
menjadi pendukungnya.
• H.M. Rasjidi (1986), mengatakan bahwa fakta dapat mempengaruhi penilaian
seseorang.
• Dali Guno (2003), menyatakan bahwa hal yang dianggap penting dan baik.

Empat Sifat yang menjadi nilai Kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman
• Jujur yang didasarkan pada keyakinan agamanya, memiliki iman dan taqwa yang
kuat;
• Memiliki kecerdasan intelektual yang menjadikan pendidik;
• Memiliki sifat Peduli, Menghormati pendapat orang lain dan berpihak pada
kepentingan rakyat;
• Memiliki sifat Tangguh, Pantang Menyerah dan Menguntungkan Kepentingan
Bangsa dan Negara dalam rangka menumbuhkan hak yang sekaligus kewajiban
Universitas Jenderal Soedirman dasar setiap warga negara.
4.2. Pendahuluan NILAI KEJUANGAN PANGLIMA BESAR JENDERAL SOEDIRMAN

DIINTERNALISASIKAN
Internalisasi nilai Internalisasi merupakan Penghayatan
dapat berhasil dengan terhadap suatu nilai sehingga menjadi
baik ditentukan oleh keyakinan, kemudian dg kesadaran menerima
faktor habituasi dan kebenaran nilai tersebut dan diwujudkan
keteladanan dalam sikap dan perilaku (KBBI, 2002)

Civitas Akademika UNSOED


JATI DIRI UNSOED

Habituasi Keteladanan
Proses berlatih, pembiasaan Suatu model dalam Pendidikan
yang dilakukan secara terus dengan memberi contoh yang baik
Mampu menghasilkan Lulusan yang mencerminkan Jati menerus sehingga mengakar kepada para mahasiswa, baik
Diri UNSOED sebagai Sarjana yang pantang menyerah, kuat dalam kehidupan dalam ucapan maupun perbuatan.

jujur, ulet dan berdedikasi tinggi dengan menerapkan


Nilai-nilai Kejuangan Panglima Besar Jenderal Soedirman. Jatidiri adalah ciri, gambaran atau keadaan khusus Biografi Tokoh dan Pahlawan
seseorang; identitas, kepribadian, inti dan jiwa, Nasional yang menjadi contoh
KEBERHASILAN Sumber Keteladanan
semangat, daya gerak dari dalam, serta spiritualitas Panglima Besar Jenderal Soedirman
Universitas Jenderal Soedirman Universitas Jenderal Soedirman
4.3. Peranan Mahasiswa
Peran Penting Seorang Mahasiswa
1. Agent of Change
 Mahasiswa sebagai agen perubahan bagi bangsa dan negara (Pemberi Ide sekaligus Pelaku
perubahan)
 Perubahan menuju hal yang lebih baik tanpa menghilangkan jatidirinya sebagai mahasiswa.
2. Social Control
Pembangunan SDM saat ini harus dapat  Mahasiswa sebagai control sosial dalam situasi kondisi yang terdapat suatu ketidakbenaran dan
menghasilkan SDM yang Unggul, Bermoral ketidakberpihakan dalam masyarakat.
dan Kompeten melalui Pendidikan di  Mahasiswa dianggap memiliki bekal yang lebih luas, Pendidikan yang tinggi dan pola berpikir kritis.
Perguruan Tinggi  Mahasiswa harus memiliki sikap kepedulian terhadap lingkungan.
Sejarah yang menunjukkan peran pentingnya sosok 3. Iron Stock
Mahasiswa dan Pemuda bagi bangsa ini tertuang pada:  Mahasiswa sebagai generasi penerus yang Tangguh dan memiliki akhlak mulia
• Pergerakan Budi Utomo 1908  Mahasiswa sebagai harapan bangsa, asset dan cadangan untuk masa depan sehingga harus
• Sumpah Pemuda 1928 mulai berlatih sebagai seorang pemimpin mulai dari tingkat paling kecil di lingkungan kampus
• Proklamasi Kemerdekaan 1945 4. Moral Force
• Pergerakan Pemuda, Pelajar dan Mahasiswa 1966
 Mahasiswa sebagai panutan masyarakat dan akan dinilai segala tingkah lakunya.
• Reformasi Orde Baru Selama 32 Tahun
 Mahaiswa harus mampu menempatkan dirinya dalam kehidupan bermasyarakat (Langkah yang
dapat dilakukan salah satunya adalah dapat menjadi seorang problem solver).

Universitas Jenderal Soedirman Cahyono, 2019


4.3. Peranan Mahasiswa
(Lanjutan)

Peranan Mahasiswa
Sebagai mahasiswa yang memiliki peran besar dan ditunjukkan dalam sejarah bangsa ini harus
dibangkitkan, dididik dan dikembangkan melalui Pendidikan nilai kejuangan Pahlawan Nasional

UNSOED UNSOED
Universitas yang didirikan atas dukungan Monumen Hidup yang menyandang nama
Angkatan Bersenjata Republik Indonesia besar dan eharuman perjuangan
(ABRI) sebagai wujud terima kasih pimpinan Panglima Besar Jenderal Soedirman
AD (Alm Jenderal Achmad Yani) kepada yang sampai akhir hayat hidupnya
Masyarakat Banyumas yg telah membantu diabdikan untuk kepentingan masyarakat,
penumpasan gerombolan DI/TII bangsa dan negara.

UNSOED UNSOED
Wujud penghormatan terhadap jasa-jasa Mahasiswa sebagai bagian dari civitas
Panglima Besar Jenderal Soedirman akademika UNSOED mempunyai tanggung
jawab moral untuk menjaga nama besar dan
melanjutkan cita-cita perjuangannya melalui
Tri Dharma Perguruan Tinggi (Pendidikan,
Penelitian dan Pengabdian Masyarakat)
Universitas Jenderal Soedirman
4.4. Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman

4.4.1. Biodata Jenderal Soedirman


1. Nama
 Raden Soedirman alias Jenderal Besar TNI (Anumerta) Soedirman
2. Tempat dan Tanggal Lahir
 Purbalingga, 24 Januari 1916
3. Silsilah Keluarga
 Ayah : Karsid Kartawiraji atau Karsid Kartowiroji
 Ibu : Siyem
 Istri : Alfiah
 Putra dan Putri : Didi Sutjiati, Didi Pudjiati, Taufik Effendi, Titi Wahjuti Satyaningrum, Didi
Praptiastuti, Muhammad Teguh Bambang Tjahjadi, Ahmad Tidarwono.
4. Wafat
 Magelang, 29 Januari 1950 (pada usia 34 tahun)
5. Riwayat Pendidikan
 Hollandsch Inlandsche School (HIS)
 Taman Siswa
 Sekolah Wirotomo
 Hollandsch Inlandsche Kweekschool (HIK)

Universitas Jenderal Soedirman


4.4. Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman

4.4.2. Masa Kecil dan Pendidikan


1. Soedirman lahir di rumah saudara Ibunya yang Bernama Tarsem (Istri Raden Cokrosunaryo)
kemudian diadopsi oleh Pamannya (Camat di Rembang Purbalingga) hingga usia 18 tahun dan
Kembali ke keluarganya di Cilacap setelah pamannya pensiun.
2. Soedirman dikenal sebagai sosok yang rajin dan taat beragama (dibimbing oleh Raden
Muhammad Kholil).
3. Sejak kecil hingga usia 7 tahun bersekolah di sekolah Pribumi (Hollandsch Inlandsche School)
kemudian pindah ke Sekolah Taman Siswa. Usia ke 8 sekolah Taman Siswa ditutup kemudian
pindah ke Sekolah Menengah Wirotomo dan melanjutkan ke jenjang Pendidikan tinggi di HIK
(Hollandsch Inlandsche Kweekschool) atau Sekolah Guru Muhammadiyah Solo.
4. Soedirman tidak dapat menyelesaikan pendidikannya tetapi karena disiplin, kecerdasan dan jiwa
pendidik yang ada dalam dirinya, beliau bisa menjadi pemimpin tertinggi Angkatan Perang dan
mulai mendirikan Organisasi Islam milik Muhammadiyah (Hizbul Wathan) serta menjadi
pemimpinnya.
5. Tahun 1934, Paman Soedirman wafat dan keluarga Soedirman jatuh miskin dan Kembali ke
Cilacap mengajar menjadi guru di SD Muhammadiyah yang diangkat oleh gurunya sendiri yaitu
Muhammad Kholil.
6. Di Cilacap ini Jenderal Soedirman bertemu dengan istrinya, yaitu Alifah (Anak dari pengusaha
batik kaya raya, Raden Sosro Atmojo.

Universitas Jenderal Soedirman


4.4. Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman
4.4.3. Organisasi dan Karier Militer

1. PETA Angkatan ke II di Bogor pada Tahun 1944


2. Daidanco Kroya, Banyumas, Provinsi Jawa Tengah
3. Ketua Badan Keamanan Rakyat (BKR) Karesidenan Banyumas,
Provinsi Jawa Tengah 23 Agustus 1945
4. Letnan Kolonel Komandan Divisi V TKR Banyumas, Provinsi
Jawa Tengah 5 Oktober 1945
5. Jenderal Panglima Tertinggi TKR (Tentara Keamanan Rakyat)
pada 12 November 1945
6. Jenderal Panglima Besar TRI (Tentara Rakyat Indonesia) pada 25
Mei 1946
7. Jenderal Panglima Besar TNI pada 28 Juni 1947 di Yogyakarta
(usia 31 tahun)

Universitas Jenderal Soedirman


4.4. Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman

4.4.4. Agresi Militer II dan Strategi Gerilya


1. Perang Gerilya merupakan salah satu strategi perang dalam perjuangan untuk merebut dan
mempertahankan kemerdekaan bangsa Indonesia yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi,
berpindah-pindah dan penuh kecepatan.
2. Perang Gerilya dipimpin oleh Jenderal Soedirman walaupun sedang sakit paru-paru (ditandu
selama perjalanan perang)
3. Perang Gerilya terjadi di Yogyakarta saat Agresi Militer Belanda II tahun 1948.
4. Pada 19 Desember 1948, Yogyakarta mampu dikuasai Belanda yang membuat Presiden
Soekarno, Moh. Hatta dan beberapa pejabat Indonesia ditangkap oleh Belanda yang kemudian
diterbangkan ke Bangka dan saat itu tanggal 22 Desember 1948 Jenderal Soedirman
meninggalkan Yogyakarta untuk melakukan Gerilya.
5. Puncak Agresi Militer Belanda II membuat Yogyakarta tidak kondusif sehingga Sri Sultan
Hamengku Buwono IX mengirimkan surat kepada Jenderal Soedirman untuk melakukan
serangan
6. Pada 1 Maret 1949 terjadi serangan besar-besaran di seluruh Indonesia. Sektor Barat dipimpin
oleh Letkol Soeharto. Sektor Timur dipimpin Ventje Sumual. Sektor Selatan dan Timur oleh Mayor
Sardjono. Sektor Utara dipimpin oleh Mayor Kusno. Sektor Kota dipimpin Letnan Amir Murtopo
dan Letnan Masduki. Berhasil menguasai Yogyakarta selama 6 jam (Serangan Umum 1 Maret)

Universitas Jenderal Soedirman


4.4. Biografi Panglima Besar Jenderal Soedirman

4.4.5. Jenderal Soedirman Wafat


1. Jenderal Soedirman menderita Penyakit TBC dan semakin parah walaupun sudah rutin berobat ke RS
Panti Rapih. Di saat itu beliau sedang bernegosiasi dengan Belanda terkait kedaulatan Indonesia.
2. Desember 1949, Jenderal Soedirman dirawat di Sanatorium Pakem kemudian dipindah ke Magelang
3. Pada 27 Desember 1949 Belanda mengakui kedaulatan Indonesia melalui Republik Indonesia Serikat
(RIS) dan Jenderal Soedirman diangkat menjadi Panglima Besar TNI.
4. Pada 29 Januari 1950, Panglima Besar Jenderal Soedirman wafat di Magelang dan dimakamkan di
Taman Makam Pahlawan Semaki, Yogyakarta. Menyandang gelar sebagai Pahlawan Pembela
Kemerdekaan.

4.4.6. Peninggalan Jenderal Soedirman


1. Jenderal Soedirman menerima tanda kehormatan dari Pemerintah secara anumerta, meliputi penghargaan
Bintang Sakti, Bintang Gerilya, Bintang Mahaputra Adipurna, Bintang Mahaputra Pratama, Bintang Republik
Indonesia Adipurna dan Bintang Republik Indonesia Adipradana.
2. 10 Desember 1964, Soedirman ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia melalui Keputusan
Presiden No. 314 Tahun 1964 dan dipromosikan menjadi Jenderal Besar tahun 1997.
3. Menjadi Nama Universitas di Purwokerto, Banyumas yaitu Universitas Jenderal Soedirman.
4. Ditampilkan dalam seri uang kertas rupiah terbitan 1968.
5. Menjadi nama jalan dihampir seluruh wilayah di Indonesia.
6. Menjadi karakter utama dalam beberapa film perang.
Jenderal Soedirman 7. Kementerian Pertahanan Jepang menempatkan patung Sang Jenderal di taman belakang kantornya
4.5. Nilai Kejuangan dan Kebesaran Jiwa Panglima Besar Jenderal Soedirman

Nilai Kejuangan Nilai Kejuangan Pangsar Jenderal Soedirman

1. NILAI 1. Pangsar Jenderal Soedirman mempunyai sifat religious,


pemimpin dengan Iman dan Taqwa yang kuat (Sang
 Bagian dari kepribadian individu yang berpengaruh terhadap
Mubaligh).
pemilihan cara maupun tujuan Tindakan dari beberapa terhadap
pemilihan cara maupun tujuan Tindakan dari beberapa alternatif 2. Pangsar Jenderal Soedirman mempunyai sifat Pendidik yang
serta mengarahkan kepada tingkah laku dalam kehidupan mendasarkan pada kemampuan intelektualitas (Sang
sehari-hari. Pendidik).
2. KEJUANGAN 3. Pangsar Jenderal Soedirman mempunyai sifat Demokrat, yang
 Kesadaran tentang adanya makna dan tujuan hidup yang lebih tetap menghormati perbedaan pendapat tanpa harus
tinggi daripada kepentingan pribadi atau kelompok dalam arti memaksakan kehendak dan berorientasi pada rakyat (Sang
sempit, diikuti dengan kesediaan untuk berkorban guna Demokrat).
mewujudkan tujuan hidup. 4. Pangsar Jenderal Soedirman mempunyai sifat Prajurit yang
3. NILAI KEJUANGAN disiplin, tegas, Ikhlas dan rela berkorban, kuat berpegang teguh
 Konsep yang berkenaan dengan sifat, mutu, keadaan yang pada prinsip dan cita-cita, pantang menyerah dalam berjuang,
berguna bagi manusia dan kemanusiaan yang menyangkut mengutamakan kepentingan yang lebih besar atau negara,
perihal perang, kelahi, lawan dan laga. Konsepsi abstrak, menjunjung tinggi nama dan kehormatan negara dalam rangka
anutan, faham dan pendorong yang menyebabkan orang dapat menumbuhkan kesadaran bela negara (Sang Prajurit)
berperang, berkelahi, berlawan dan berlaga, sehingga
bermanfaat bagi dirinya untuk menang (Suhady & Sinaga, 2006)
Keempat sifat tersebut menjadi nilai kejuangan yang akan sangat
bermanfaat apabila diinternalisasikan dan diaktualisasikan oleh
Civitas Akademika (terutama Mahasiswa).
Universitas Jenderal Soedirman
Panglima Besar Jenderal Soedirman
Jenderal Soedirman memiliki empat sifat yang menjadi nilai Kejuangan, yaitu Jujur,
kecerdasan intelektual, Peduli dan menghormati, serta Tangguh, Pantang Menyerah
dan Menguntungkan Kepentingan Bangsa Negara.

Nilai Kejuangan Pangsar Jenderal Soedirman yang merupakan teladan akan sangat

bermanfaat apabila diinternalisasikan dan diaktualisasikan oleh Civitas Akademika

UNSOED (terutama mahasiswa) sehingga menciptakan sarjana yang jujur, cerdas,

peduli dan pantang menyerah sering disebut dengan JATI DIRI UNSOED.

• Harsono Cokroaminoto berpendapat bahwa Pangsar Jenderal Soedirman adalah


perpaduan antara seorang ulama, seorang jenderal dan seorang democrat.
• Adik kandungnya menggambarkan watak Pangsar Jenderal Soedirman sebagai
Bima (Werkudara) kalau dalam pewayangan, yaitu jujur, sederhana, berkata apa
adanya dan berjiwa ksatria.
• Kepemimpinan Pangsar Jenderal Soedirman diumpamakan seperti Kresna,
menggambarkan miniature kebijakan keluarga Pandawa.
• Sebagai seorang pejuang kemerdekaan, Pangsar Jenderal Soedirman dikenal
sebagai pejuang kemerdekaan yang Tangguh dan supel terhadap rekan
seperjuangan, tetapi juga pantang menyerah bahkan tidak mau kompromi dengan
Belanda.
• Harapannya kita semua (terutama mahasiswa) dapat terus berjuang dengan
kejujuran, keberanian, ketabahan serta keuletan seperti yang selalu ditunjukkan
oleh Pangsar Jenderal Soedirman.
Universitas Jenderal Soedirman
Tugas Terstruktur

Buatlah Video singkat tentang implementasi nilai-nilai kejuangan Pangsar Jenderal


Soedirman dalam kehidupan sehari-hari.

Video berdurasi tidak lebih dari 5 menit dan di upload di sosial media
(bisa youtube, Instagram atau tiktok) Your Picture Here

Tugas dikumpulkan di akhir pertemuan perkuliahan.

Universitas Jenderal Soedirman


THANK YOU!
“Live as if you were to die tomorrow.
Learn as if you were to live Forever”
(Mahatma Gandhi)

Jenderal Soedirman

Anda mungkin juga menyukai