Bab I

PENDIDIKAN KARAKTER
Oleh:
10/27/2023 1
Tim Pengampu Mata Kuliah Jatidiri Unsoed

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Kompetensi

Pendidikan karakter merupakan tahapan fundamental dalam membentuk

jati diri seseorang. Pembentukan karakter memiliki pola metode
pembelajaran yang berbeda dengan pembelajaran, karena
pembentukan karakter dimulai dengan menciptakan habit sebagai
10/27/2023 proses pembelajaran. Pendidikan karakter tidak sekedar mengajarkan
2

pengetahuan (kognitif). Pendidikan karakter jugamengajarkan sikap

yang baik (afektif). Lebih jauh lagi, Pendidikan karakter juga
mengajarkan bagaimana berperilaku yang baik dan mulia (psikomotorik).

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Latar Belakang
Pendidikan
Indonesia
Ki Hajar Dewantara

 Nama asli Soewardi

 Di Belanda aktif dalam organisasi Indische Vereeniging (Perhimpunan Hindia)
 Memperoleh Europeesche Akte
 Pada 3 Juli 1922 mendirikan Nationaal Onderwijs Instituut Tamansiswa atau
Perguruan Nasional Tamansiswa
 Usia 40 mengganti nama menjadi Ki Hadjar Dewantara
10/27/2023 3
 Menjadi Menteri Pengajaran Indonesia (posnya disebut sebagai Menteri Pendidikan,
Pengajaran, dan Kebudayaan) yang pertama.
 Pada 1957 ia mendapat gelar doktor kehormatan (doctor honoris causa, Dr.H.C.) dari
Universitas Gadjah Mada.
 Bapak Pendidikan Nasional Indonesia dan hari kelahirannya dijadikan Hari
Pendidikan Nasional (Surat Keputusan Presiden RI Nomor 305 tahun 1959, tanggal
28 November 1959).

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

 Pengertian Pendidikan Karakter

Pendidikan:
• menurut UndangUndang Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas) No. 20
tahun 2003 ialah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia,
serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan
negara
Karakter:
10/27/2023 4

• Perilaku yang tercermin dengan memperlihatkan sifat-sifat mulia sebagai

ciri moral

Fakultas
Back Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
to Agenda
 Pendidikan karakter dapat diartikan sebagai Pendidikan budi
pekerti yang merupakan pendidikan watak, pendidikan
kepribadian, dan pendidikan akhlak. Pendidikan budi pekerti
merepresentasikan sebuah upaya dalam menanamkan nilai-
nilai luhur dan mulia pada jiwa setiap insan

10/27/2023 5
Untuk efiktivitas dalam implementasi pendidikan karakter
hendaknya memperhatikan tiga pendekatan.
1. Pendekatan berbasis kelas.
2. Pendekatan kultur sekolah
3. Pendekatan komunitas.

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

 Karakter dan Kepemimpinan

Nilai Karakter Kepemimpinan

1. Religius 12. Menghargai Prestasi
2. Jujur 13. Bersahabat/Komunikatif
3. Disiplin 14. Cinta Damai
4. Disipilin 15. Gemar Membaca
5. Kerja Keras 16. Peduli Lingkungan
6. Kreatif 17. Peduli Sosial
7. Mandiri
10/27/2023
18. Tanggung Jawab
6

8. Demokratis
9. Rasa Ingin Tahu
10.Semangat Kebangsaan
11. Cinta Tanah Air
Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
 Dengan mengimplementasikan delapan belas karakter di atas, niscaya seorang
pemimpin dapat memunculkan terobosan dari bentuk atau model kepemimpinan.
Sifat-sifat kepemimpinan menurut Ki Hajar Dewantoro meliputi 3 hal, yaitu sebagai
berikut.

Ing Ngarsa Sung Tuladha

• di depan menjadi teladan
• artinya seorang guru adalah pendidik yang harus memberi teladan.
• Ia pantas digugu dan ditiru dalam perkataan dan perbuatannya.

Ing Madya Mangun Karsa

• di tengah membangkitkan semangat
• artinya seorang guru adalah pendidik yang selalu berada di tengah-tengah
para muridnya dan terus-menerus membangun semangat dan ide-ide
10/27/2023 mereka untuk 7berkarya.

Tut Wuri Handayani

• dari belakang mendukung
• artinya seorang guru adalah pendidik yang terus-menerus menuntun,
menopang dan menunjuk arah yang benar bagi hidup dan karya anak
didiknya.

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

 Tipe-tipe kepemimpinan menurut George R. Terry sebagai
salah satu pengembang ilmu manajemen

1. Kepemimpinan Pribadi (Personal Leadership) Pemimpin yang dalam

melaksanakan tindakan selalu dilakukan dengan kontak pribadi. Petunjuk
dilakukan secara lisan atau pribadi.
2. Kepemimpinan Nonpribadi (Nonpersonal Leadership) segalaperaturan
dan kebijakan dilakukan terencana berupa instruksi maupun
pendelegasian kekuasaan.
3. Kepemimpinan Otoriter (Authoritarian Leadership) pemimpin/
manajer pada tipe ini bekerja secara bersungguh-sungguh, otoriter, taat
aturan dan cenderung kaku.
4. Kepemimpinan Demokratis (Demokratic Leadership) Pemimpin atau
10/27/2023
manajer pada 8tipe ini bersifat demokratis dan mengajak bawahan untuk
terlibat dalam setiap aktivitas perecanaan, evaluasi dan penyeliaan.
5. Kepemimpinan Paternaistik (Paternalistic Leadership) Dicirikan oleh
suatu pengaruh yang bersifat kebapakan dalam hubungan antara manjer
dengan perusahaan.
6. Kepemimpinan Menurut Bakat (Indigenous Leadership) Tipe
kepemimpinan ini didapatdari pelatihan. Dengan adanya persaingan dan
perbedaan pendapat sehingga muncul peran bakat yang menonjol
Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman
sebagai dampak bawaan sejak lahir mapun faktor keturunan.
 Gaya Kepemimpinan

1. Gaya Kepemimpinan Otokraktik

Mengutamakan pelaksanaan tugas untuk tercapainya tujuan, akan
tetapi kurang memperhatikan hubungan baik anatr anggota team.

2. Gaya Kepemimpinan Direktif

Mengutamakan pencapaian tujuan akan tetapi mulai memberikan
perhatian terhadap hubungan manusia.

3. Gaya Kepemimpinan Konsultatif

10/27/2023 9

Mengutamakan perhatian kepada anggota

4. Gaya Kepemimpinan Partisipatif

Menekankan pada pelaksanaan tugas dan menciptakan hubungan baik
dengan anggota.

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

 Tugas Pokok Kepemimpinan

1. Menyatupadukan orang-orang yang berbeda-beda

motivasinya itu dengan motivasi yang sama.
2. Mengusahakan suatu kelompok dinamis secara sadar
3. Menciptakan suatu lingkungan di mana terdapat integrasi
antara individu dan kelompok dengan organisasinya
4. Memberikan inspirasi dan mendorong anggota-
anggotanya bekerja seefektif mungkin.
10/27/2023 10

5. Menumbuhkan kesadaran lingkungan yang senantiasa

mengalami perubahan (dinamis) dan mengusahakan agar
orang-orang yang dipimpinnya itu dapat menyesuaikan
dengan perubahan situasi

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

 Penguatan Karakter Bangsa Indonesia Abad 21

Pendidikan karakter terus berkembang dari tahun ke tahun. Perkembangan ini dipengaruhi oleh berbagai
macam hal salah satunya adalah perkembangan teknologi. Kementerian pendidikan dan kebudayaan pada tahun
2017 mencanangkan Gerakan Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) dengan menghasilkan lima nilai utama
pengembangan karakter yang saling terkait satu dengan yang lain sehingga menjadi prioritas yaitu religious,
nasionalis, mandiri, gotong royong, dan integritas. Hal ini juga sejalan dengan pengembangan karakter yang
dimiliki Panglima Besar Jenderal Soedirman. Keterampilan abad ke-21 terdiri dari 16 keterampilan dengan tiga
10/27/2023 11
kategori, yaitu literasi dasar, kompetensi, dan kualitas karakter.

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

Lanjutan

Keterampilan tersebut meliputi:

1. Literasi dasar
Keterampilan ini berfungsi sebagai dasar yang dibutuhkan siswa
untuk membangun kompetensi dan kualitas karakter yang lebih maju.
Ada enam literasi dasar ialah literasi baca-tulis, literasi numerasi,
literasi saintifik, literasi teknologi informasi komunikasi (TIK), literasi
keuangan, serta literasi budaya dan kewarganegaraan.
2. Kompetensi
Keempat kompetensi itu adalah keterampilan berpikir kritis,
keterampilan kreativitas, keterampilan berkomunikasi, serta
10/27/2023
keterampilan berkolaborasi. 12

3. Kualitas karakter
Karakter dibagi ke dalam enam keterampilan, yakni
keterampilan rasa ingin tahu, keterampilan inisiatif, keterampilan
ketekunan, keterampilan beradaptasi, keterampilan kepemimpinan,
serta keterampilan kesadaran sosial dan budaya.

Fakultas Pertanian, Universitas Jenderal Soedirman

10/27/2023 13