Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PERBUATAN SODOMI PADA ANAK DI BAWAH UMUR

Dosen Pengampu:
Muhammad Anwari, Ns., M.Kep

Disusun Oleh :
Kelompok 6

M.Rezky Rahman 2214201110050


Miko Ibrahim 2214201110060
M. Arya Ananda 2214201110063
Muhamad Haikal 2214201110064

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024

KATA PENGANTAR

1
Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang masih
memberikan napas kehidupan, sehingga kami mampu menyelesaikan penyusunan
makalah tentang “Perbuatan sodomi pada anak di bawah umur ” . Makalah ini dibuat
sebagai salah satu tugas dari mata kuliah Psikososial. Di dalam makalah ini,
dijelaskan banyak pokok bahasan mengenai peranan Psikososial di era Globalisasi
ini, yang lebih spesifik lagi di bidang social dan kesehatan.
Perlu diketahui, kemaslahatan memang menjadi salah satu aspek penting
didalam kehidupan sosial-kesehatan, yang mana esensina "manusia sebagai
makhluk sosial". Sehingga, manusia tentu tak bisa hidup tanpa manusia lain, dan
saling membutuhkan satu sama lainnva.
Peran kita sebagai agen perubahan untuk mencegah dan menurunkan angka
Kesehatan seksualitas di kalangan dewasa. Kami sampaikan banyak terima kasih
atas segala bentuk perhatiannya terhadap makalah ini, dan penulis berharap semoga
makalah ini mampu memberikan manfaat yang lebih banyak lagi bagi diri penulis
sendiri, dan khususnya bagi para pembaca pada umumnya.
Tak ada gading yang tak retak, hal ini tentu senada dengan makalah ini.
Dengan segala bentuk kerendahan hati, saran dan kritik yang konstruktif, tentu
sangat kami harapkan dari para pembaca, dalam upaya meningkatkan penyusunan
makalah yang lebih baik lagi diwaktu yang akan datang.

Banjarmasin, 04 Oktober 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................... i
DAFTAR ISI................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN............................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah................................................................................. 1
1.3 Tujuan…………................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN................................................................................ 2
2.1 Pengertian Sodomi.................................................................................. 2
2.2 Pengertian di bawah umur.................................................................. 2
2.3 Pengertian tindak pidana..................................................................... 3
2.4 Kasus sodomi anak di bawah umur...................................................... 4
2.5 pidana pelaku sodomi anak di bawah umur........................................ 6
BAB III PENUTUP........................................................................................ 8
3.1 Kesimpulan .......................................................................................... 8
3.2 Saran..................................................................................................... 8
DAFTAR PUSTAKA...................................................................................... 9

BAB I

3
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Saat ini perbuatan sodomi merupakan kejahatan yang cukup mendapat


perhatian di kalangan masyarakat. Sering di koran atau majalah diberitakan
terjadi tindak pidana pencabulan yang akhir-akhir ini terdapat kasus seorang
anak taman kanak-kanak Jakarta International School yang menjadi korban
sodomi cleaning service di taman kanak-kanak tersebut.

Jika mempelajari sejarah, sebenarnya jenis perbuatan ini sudah ada


sejak dulu, atau dapat dikatakan sebagai suatu bentuk kejahatan klasik yang
akan selalu mengikuti perkembangan kebudayaan manusia itu sendiri, ia akan
selalu ada dan berkembang setiap saat walaupun mungkin tidak terlalu
berbeda jauh dengan sebelumnya.

Perbuatan sodomi anak dibawah umur ini tidak hanya terjadi di kotakota besar yang
relatif lebih maju kebudayaan dan kesadaran atau
pengetahuan hukumnya, tapi juga terjadi di pedesaan yang relatif masih
memegang nilai tradisi dan adat istiadat.

Terkadang pelaku melakukan perbuatan sodomi tersebut dikarenakan


pelaku itu juga telah menjadi korban perbuatan sodomi sewaktu pelakunya
masih kecil. Oleh karena itu pelaku melakukan perbuatan tersebut terhadap
orang lain yang dalam hal ini anak dari taman kanak-kanak Jakarta
International School. Maka dari itu pelaku melakukan kembali apa yang telah
dialaminya semasanya kecil.

1.2 Rumusan Masalah

4
1. Apakah perbuatan sodomi dibawah umur ini termasuk tindak pidana?

2. Bagaimanakah rincian kasus sodomi yang terjadi di taman kanak-kanak


(TK) Jakarta International School akhir-akhir ini?

3. Bagaimanakah proses peradilan kasus sodomi yang terjadi di taman


kanak-kanak (TK) Jakarta International School?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui Konsep sodomi


2. Untuk mengetahui apa penyebab sodomi
3. Untuk mengetahui apa saja jenis-jenis sodomi
4. Untuk mengetahui bagaimana cara mencegah penyakit Sodomi
5. . Untuk mengetahui kasus dari Sodomi

BAB II

5
PEMBAHASAN

21. Pengertian Sodomi


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, sodomi adalah sanggama
antarmanusia secara oral atau anal, biasanya antar-pria; pencabulan
dengan sesama jenis kelamin atau dengan binatang.1
Definisi sodomi menurut situs kamuskesehatan.com adalah sodomi juga
dikenal sebagai seks anal, adalah penyisipan penis ke dalam anus
pasangan, dengan atau tanpa paksaan.

2.2 Pengertian Dibawah Umur


Menurut Kamus Bahasa Indonesia, anak adalah keturunan yang kedua
yang berarti dari seorang pria dan seorang wanita yang melahirkan
keturunannya, yang dimana keturunan tersebut secara biologis berasal
dari sel telur laki-laki yang kemudian berkembang biak di dalam rahim
wanita berupa suatu kandungan dan kemudian wanita tersebut pada
waktunya nanti melahirkan keturunannya.

2.3 Pengertian Tindak Pidana


Pengertian tindak pidana merupakan suatu dasar dalam ilmu
hukum terutama hukum pidana yang dimana ditujukan sebagai suatu
istilah perbuatan yang melanggar norma-norma atau aturan hukum yang
berlaku di suatu negara. Oleh karena itu dapat dikatakan sebagai tindak
pidana harus memenuhi syarat-syarat seperti :

a. Harus ada suatu perbuatan, yaitu suatu kegiatan yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang.
b. Perbuatan harus sesuai sebagaimana yang dirumuskan dalam undangundang.
Pelakunya harus telah melakukan suatu kesalahan dan harus
mempertanggungjawabkan perbuatannya.
c. Harus ada kesalahan yang dapat dipertanggungjawabkan. Jadi
perbuatan itu memang dapat dibuktikan sebagai suatu perbuatan yang
melanggar ketentuan hukum
d. Harus ada ancaman hukumannya. Dengan kata lain, ketentuan hukum
yang dilanggar itu mencantumkan sanksinya.

Dari syarat-syarat di atas, perbuatan yang dapat dikatakan suatu


tindak pidana ialah perbuatan yang dapat dibuktikan sebagai suatu
perbuatan yang melanggar ketentuan hukum atau undang-undang yang

6
berlaku dan disertai ancaman hukumannya untuk mempertanggung
jawabkan perbuatannya.
Dalam hukum pidana di Indonesia, istilah sodomi sebenarnya belum
dikenal. Pasal-pasal dalam Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP)
maupun peraturan perundang-undangan lainnya belum mengatur tentang
sodomi secara tersendiri.
Hukum pidana Indonesia sampai saat ini hanya mengenal istilah
pencabulan dan persetubuhan. Namun, walaupun belum diatur secara khusus,
perbuatan sodomi dapat dikategorikan sebagai pencabulan, sehingga dalam
praktiknya, kasus sodomi dikenakan dengan pasal-pasal tentang pencabulan
yang diatur dalam KUHP maupun peraturan perundang-undangan di luar
KUHP.

Pelaku pencabulan, termasuk dengan melakukan sodomi, dapat dijerat


dengan Pasal 290 KUHP tentang pencabulan, yang berbunyi:

“Dengan hukuman penjara selama-lamanya tujuh tahun dihukum:


(1) Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang, sedang
diketahuinya bahwa orang itu pingsan atau tidak berdaya.
. (2) Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang, sedang
diketahuinya atau patut harus disangkanya, bahwa umur orang itu
belum cukup 15 tahun atau kalau tidak nyata berapa umurnya, bahwa
orang itu belum masanya buat dikawin.
(3) Barang siapa membujuk (menggoda) seseorang, yang diketahuinya
atau patut harus disangkanya, bahwa umur orang itu belum cukup 15
tahun atau kalau tidak nyata berapa umurnya, bahwa ia belum
masanya buat kawin, akan melakukan atau membiarkan dilakukan
pada dirinya perbuatan cabul, atau akan bersetubuh dengan orang lain
dengan tiada kawin.”

Jika dalam hal perbuatan sodomi yang dimaksud dilakukan dengan


sesama jenis yang mana pelakunya adalah orang dewasa terhadap anak di
bawah umur, Pasal 292 KUHP menyatakan:
“Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang
yang belum dewasa dari jenis kelamin yang sama, sedang diketahuinya
atau patut harus disangkanya hal belum dewasa itu, dihukum penjara
selama-lamanya lima tahun.”
Sementara itu, mengenai perbuatan cabul yang dilakukan terhadap
anak di bawah umur diatur secara khusus dalam Pasal 82 Undang-Undang
Nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak yang menyatakan:

7
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat, serangkaian
kebohongan, atau membujuk anak untuk melakukan atau membiarkan
dilakukannya perbuatan cabul, dipidana dengan pidana penjara paling
lama 15 (lima belas) tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda
paling banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling
sedikit Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).”

Dari pasal-pasal diatas dapat disimpulkan bahwa perbuatan


sodomi anak dibawah umur merukapan suatu tindakan tindak pidana
dan dapat dipidanakan sebagaimana perbuatan tindak pidana lainnya
yang diatur dalam pasal-pasal yang telah disebutkan di atas.

2.4 Rincian Kasus Sodomi yang Terjadi di Taman Kanak-Kanak


Jakarta International School

1. Kasus adalah sebagai berikut:


Tak ada yang menyangka Virgiawan Amin bin Suparman
alias Awan (20) bisa berbuat keji pada anak lima tahun di Jakarta
International School (JIS). Keluarga pun kaget begitu mendengar
kabar kasus kekerasan seksual tersebut.

"Kejadian begini Masya Allah, saya kaget banget lemes


dengernya. Sekarang di penjara udah dua minggu dari tanggal 3
April," kata nenek Awan, Saunih, saat ditemui detikcom di
kediamannya di kawasan Pondok Pinang, Jakarta Selatan, Kamis
(17/4/2014).

Menurut Saunih, Awan belum berkeluarga. Dia tinggal di


rumah tersebut bersama nenek dan pamannya Marwadi yang
bekerja sebagai petugas keamanan.

Saunih tak berhenti menyiratkan kesedihan saat melihat


pemberitaan soal Awan. Alasannya, Awan yang membantu
kehidupannya sehari-sehari
"Saya lemas dengarnya rasanya mau pingsan liat britanya di
tv. Dia pendiam. Sehari- hari kerja, tidur. Maen paling jauh ke
empang ke warnet ama teman-temannya," sambung Saunih’

8
Marwadi mengaku sudah menjenguk Awan di penjara.
Kondisi keponakannya tersebut sehat, namun memang belum
beradaptasi dengan situasi di tahanan.
"Saya sedih liat ibu saya (nenek Awan) sering nangis kalau
malam," terang Marwadi.
Awan dan Agun ditetapkan sebagai tersangka sodomi
kepada bocah 5 tahun di JIS. Keduanya dijerat dengan pasal
pencabulan dan UU Perlindungan Anak. Mereka terancam 15 tahun
penjara.
Keduanya sudah ditahan sejak dua pekan lalu. Kepada awalnya mereka tak mengaku, namun
belakangan mengakui perbuatan sodomi kepada bocah tersebut di toilet sekolah JIS.
2. Analisis Kasus
Dalam kasus tersebut memang benar pelaku mengakui atau
menginsyafi telah melakukan tindakan sodomi terhadap anak di
taman kanak-kanak tersebut. Pelaku melanggar pasal-pasal yang
diatur undang-undang diantara lain:

a. Pasal 290 KUHP yang berbunyi:


“Barangsiapa melakukan perbuatan cabul dengan seseorang,
sedang diketahuinya atau patut harus disangkanya, bahwa
umur orang itu belum cukup 15 tahun atau kalau tidak nyata
berapa umurnya, bahwa orang itu belum masanya buat
dikawin.”
b. Pasal 292 KUHP yang berbunyi:
“Orang dewasa yang melakukan perbuatan cabul dengan orang
yang belum dewasa dari jenis kelamin yang sama, sedang
diketahuinya atau patut harus disangkanya hal belum dewasa
itu, dihukum penjara selama-lamanya lima tahun.”
c. Pasal 82 Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 tentang
Perlindungan Anak yang berbunyi:
“Setiap orang yang dengan sengaja melakukan kekerasan atau
ancaman kekerasan, memaksa, melakukan tipu muslihat,
serangkaian kebohongan, atau membujuk anak untuk
melakukan atau membiarkan dilakukannya perbuatan cabul,
dipidana dengan pidana penjara paling lama 15 (lima belas)
tahun dan paling singkat 3 (tiga) tahun dan denda paling
banyak Rp. 300.000.000,00 (tiga ratus juta rupiah) dan paling
sedikit Rp. 60.000.000,00 (enam puluh juta rupiah).”

9
2.5 Proses Peradilan terhadap Perbuatan Sodomi Anak Dibawah
Umur

Proses peradilan terhadap perbuatan sodomi anak dibawah umur


dapat dilakukan sebagaimana dilakukan proses hukum tindak pidana
lainnya dikarenakan perbuatan sodomi dalam kasus di atas bukanlah
delik aduan. Jadi tidak tergantung dengan adanya aduan atau tidak dari
pihak korban maka dalam kasus tersebut tetap akan diproses hukum
sebagaimana mestinya dengan proses sidangnya bersifat tertutup untuk
umum.

Apabila antara korban dan pelaku ingin melakukan perdamaian


diantara mereka juga tidak dapat menghapuskan proses hukum yang
menimpa pelaku dalam artian pelaku dan korban boleh-boleh saja
melakukan pedamaian tetapi pelaku tetap saja akan diproses
sebagaimana undang-undang yang telah mengatur.

BAB III

PENUTUP

10
3.1 Kesimpulan
Perbuatan sodomi terhadap anak dibawah umur yang terdapat dalam
kasus perlakuan sodomi terhadap anak taman kanak-kanak di Jakarta
International School merupakan suatu tindak pidana yang termasuk bukan
suatu delik aduan. Dalam artian tetap diproses walaupun tidak adanya aduan
dari pihak korban dan juga dalam proses pengadilan diproses sebagaimana
mestinya yang telah diatur oleh undang-undang yang dimana ada unsur
asusila maka pada saat sidang perkara tersebut bersifat tertutup untuk umum.

DAFTAR PUSTAKA

11
Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Baru

www.kamuskesehatan.com diakses tanggal 19 April 2014

Daliyo, J.B, Pengantar Hukum Indonesia, Prenhallindo, Jakarta, 2001


Kitab Undang-Undang Hukum Pidana

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak


www.detik.com diakses tanggal 19 April 2014

12

Anda mungkin juga menyukai