Manajemen Akademis
Manajemen Akademis
6. MANAJEMEN AKADEMIS
6.1 Struktur organisasi dan manajemen penyelenggaraan Progam Studi yang diusulkan
Untuk progam studi dan manajemen penyelenggaraan progam studi yang diusulkan.
Untuk Prodi S2 Sosiologi, struktur organisasi berada di bawah Jurusan Fisib. Kelak di Jurusan
Sosiologi akan tambah satu lagi progam studi baru, yaitu Progam Studi S2 Sosiologi. Seperti dalam POS 2
yang mana sudah ada sebelumnya di fakultas Fisib, untuk Progam Studi Sosiologi S2 yang dikelola oleh
Program Studi (Kaprodi).
DEKAN
Tax
Centre
Ketua Jurusan
KAPRODI S1 KAPRODI S2
Kasubag. Umum Kasubag.Administrasi Akademik
danKeuangan dan Kemahasiswaan
Bab 6-1
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
6.1 Standard Operasional Prosedur (SOP) untuk penjaminan mutu proses penyelenggaraan
Program Studi Magister yang Diusulkan
6.1.1 SOP anti plagiarisme yang mencakup kebijakan anti plagiarisme dan langkah-langkah
pencegahan dan deteksi plagiarisme;
a. Kebijakan Kode Etik Penulisan Karya Ilmiah
Prodi S2 EP menempatkan unsur etika sebagai hal pertama dan utama dalam menentukan
kualitas suatu penelitian yang dituangkan dalam karya tulis ilmiah dalam beberapa tugas makalah
mata kuliah dan tesis. Prodi S2 EP mengikuti kode etik melakukan penelitian seperti yang
disampaikan Smith (2003) yang merangkum 5 panduan utama dalam penelitian dan mengacu pada
kode etik APA (Amerian Psychologist Association):
- Ikuti prinsip persetujuan atas informasi
Peneliti wajib memastikan dalam proses penelitiannya untuk menginformasikan kepada semua
pihak yang terlibat (responden, partisipan dan narasumber) untuk mendapatkan informasi yang
sejelas- jelasnya, sehingga mereka berpartisipasi secara sukarela dalam penelitian dan
memahami dengan penuh pengetahuan akan resiko dan manfaatnya. Beberapa hal yang wajib
diinformasikan: a) tujuan, durasi dan prosedur penelitian; b) hak para pihak yang berpartisipasi
untuk berhenti dalam proses penelitian; c) manfaat dan resiko terlibat dalam penelitian; d)
ketentuan tentang kerahasiaan informasi.
- Hormati prinsip kerahasiaan dan keleluasaan pribadi
Peneliti harus memastikan semua pihak yang terlibat dalam penenlitiannya untuk tidak
canggung ketika memberikan informasi terutama terkait isu yang sensitive. Informasikan juga
bagaimana peneliti menyimpan data, memprosesnya dengan prosedur yang memastikan
keamanannya. Dalam mensediseminasi hasil penelitiannya, peneliti wajib memperhatikan
prinsip kehati-hatian dalam memilah kategori informasi yang tergolong rahasia dan
menyangkut keleluasaan pribadi sehingga hanya dengan persetujuan dari pihak yang terlibat
dalam penelitian suatu hasil penelitian didiseminasikan.
- Hindari konflik kepentingan dan peran ganda
Sebelum memulai penelitian, peneliti harsu mengidentifikasi ada tidaknya konflik kepentingan
dengan pihak yang terlibat dalam penelitian dan menghindari penggunaan kekuasaan yang
berlebihan pada para pihak, ataupun mengambil keuntungan pribadi dari peran gandanya.
Sebagai contoh ketika dosen selaku pengampu mata kuliah hendak menjadikan kelasnya
sebagai kelas eksperimen, maka dosen selaku peneliti harus memastikan eksperimen bersifat
sukarela dan tidak berpengaruh pada nilai akhir kelas (karena eksperimen tersebut tidak
termasuk komponen nilai yang tertera dalam silabus)
Bab 6-2
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
singkat didefinisikan sebagai penggunaan karya orang lain tanpa memberikan pengakuan (credit)
yang sepantasnya.
Perguruan tinggi di dunia sangat peduli terhadap upaya pencegahan plagiarisma. Beberapa
universitas terutama menyediakan berbagai definisi tentang plagiarisma, diantaranya:
Stanford University mendefinisikannya sebagai penggunaan tanpa memberikan pengakuan
yang pantas dan beralasan kepada penulis atau sumber aslinya tau orang lain yang
menghasilkannya baik berupa
Bab 6-4
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
kode, formula, ide, Bahasa, strategi dan berbagai bentuk tulisan lainnya. (“use, without giving
reasonable and appropriate credit to or acknowledging the author or source, of another person’s
original work, wether such work is made up of code, formulas, ideas, language, research,
strategies, writing or other form”)
penulis namun sangat mirip dengan sumber aslinya. Patriquin (2003) menyebutkan sebagai too
close paraphrase.
Bab 6-6
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
4. Uncited paraphrase adalah penulis secara penuh menggunakan kata-katanya sendiri dalam
menjelaskan ide orang lain namun tidak menyebutkan sumber aslinya. Aturan sederhananya,
penulis setiap kali menggunakan ide yang tidak dia pikirkan sendiri, maka penulis harus
memberikan pengakuan/sitasi terhadap sumber aslinya atau memfrasekan secara layak.
5. Uncited quotations adalah menggunakan kutipan langsung dengan memberikan tanda kutip
(“…”) artinya penulis mengakui kutipan tersebut bukan hasil karyanya namun penulis tidak
menyebutkan sumber aslinya.
Berdasarkan definisi tersebut, Prodi S2 EP mendefinisikan plagiarisma sebagai hal-hal yang
tercantum di atas yaitu sebagai tindakan sengaja atau tidak sengaja untuk mengutip sebagian atau
seluruhnya termasuk penerjemahan dari karya orang lain (ide, gagasan, pernyataan, teori, data,
bukti, informasi, gambar, tabel, model, istilah, konsep, metode, istilah, simbol) tanpa menyebutkan
sumber aslinya.
Beberapa hal untuk menghindari dan mengatasi plagiarisma:
1. Secara kelembagaan, Prodi S2 EP melakukan sosialisasi yang intensif, penyediaan buku panduan
dan banner anti plagiarisma, proses bimbingan terstruktur dan teliti oleh dosen pembimbing,
pengecekan oleh software anti plagiarisma (misalkan TESSY: test of text similiarity), disertai
pemberian sanksi yang tegas bagi pelakunya melalui mekanisme komite etika di tingkat program
studi dan fakultas.
2. Penulis harus disiplin dalam menyebutkan sumber asli (referensi) baik berupa kutipan langsung,
kutipan tidak langsung, kutipan tidak langsung (paraphrase), berbagai hal termasuk ide,
gagasan, pernyataan, teori, data, bukti, informasi, gambar, tabel, model, istilah, konsep, metode,
istilah, symbol dan informasi yang bukan merupakan pengetahuan umum.
3. Penulis diperbolehkan tidak melakukan sitasi (menyebutkan sumber aslinya) untuk 3 kondisi:
fakta yang merupakan pengetahuan umum, frasa yang sudah menjadi istilah umum dan ketika
sumber referensinya telah disebutkan secara jelas pada kalimat sebelumnya yang telah dikutip.
4. Penulis rajin berlatih dan mempraktikkan pengutipan secara jelas, dengan menghindari 5 jenis
plagiarisma diatas. Misalnya penulis membedakan antara kata-kata yang merupakan karyanya
sendiri, frasa yang sudah istilah umum, kutipan langsung beserta sumbernya dan
berlatihmerangkum sumber aslinya.
5. Secara teknis, Harvard University memberikan beberapa tips, menghindari plagiarisma
diantaranya: memberikan label yang jelas pada judul dokumen, menyimpan informasi bibliografi
secara detail dan cermat, memisahkan antara dokumen pendapat sendiri dan pendapat penulis
terdahulu, jangan menunda untuk memberikan sumber kutipan dan jangan terbiasa ‘potong dan
salin’ (cut and paste) tanpa menyebutkan sumber aslinya.
6. Penyebutan sumber kutipan adalah langkah menghindari tindakan plagiarisma, namun penulis
Bab 6-7
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
harus memunculkan ide/gagasannya dalam karya tulis sehingga karya tulis bukan sekadar
kliping. Berlatih
Bab 6-8
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
berargumentasi dengan kata-kata sendiri dalam diagram skematik dan melacak sumber informasi
terdahulu akan membantu menulis secara bernas.
7. Penulis harus menyadari bahwa penghargaan atas karya orang lain adalah wujud
kejujuran/integritas seorang penulis, sehingga tindakan baik sengaja dan tidak sengaja
(intentionally and unintentionally) secara incidental maupun substansial adalah tindakan tidak
terhormat dan menciderai keluhuran akademik seorang penulis.
8. Jika penulis ingin mengutip karya orang lain, maka harus mengikuti kaidah Kutipan. Menurut
kaidah ini, pengutipan dalam karya tulis ilmiah memiliki beberapa tujuan:
Memberikan pengakuan atau penghargaan (credit) kepada penulis sumber aslinya, sebagai
norma dasar dalam dunia akademik dengan pengakuan atas hak kekayaan intelektual.
Menunjukkan bahwa tulisan didasarkan pada sumber bacaan yang memadai dan proses
penelitian yang baik.
Mempermudah pembaca dalam merujuk sumber acuan dan membantu pembaca menelusuri
lebih lanjut topik tersebut.
Mempermudah pembaca memahami ide atau gagasan dengan frasa sumber aslinya yang jika
menggunakan kata-kata sendiri berpotensi salah dipahami, cenderung kontroversi dan tidak
dipercaya kesahihannya.
Beberapa kaidah dalam pengutipan yang disarikan dari Patriquin (2003, 2012):
Pengutipan secara penuh kata per kata (verbatim) harus sesuai aslinya dan tidak diubah
dalam bentuk apapun, dengn menyebutkan sumber aslinya.
Pengutipan melalui sumber kedua/sekunder harus menyebutkan sumber primernya dengan
menambahkan kata “seperti dikutip dalam”. Penulisan sebaiknya tidak terlalu banyak
mengutip dari sumber kedua dan sebaiknya pengutip dari sumber primer kecuali sumber
acuan bersifat langka atau sulit untuk diakses.
Pengutipan dalam kutipan ditunjukkan dengan tanda kutip ganda (“…”) untuk teks yang
ditulis, sedangkan tanda kutip tunggal (‘…’) untuk kutipan dalam kutipan.
Penambahan kata atau frasa pada suatu kalimat kutipan harus menggunakan tanda kurung
kotak
*…+, termasuk jika penulis ingin menunjukkan kesalahn ejaan dari sumber aslinya dengan
huruf miring dan [sic], ataupun hendak menekankan kata atau frasa tertentu dalam kutipan
tersebut dengan huruf miring [format miring ditambahkan].
Jika mengutip secara tidak lengkap suatu pernyataan karena ketidakjelasan makna atau
dianggap kurang relevan atau cenderung bertele-tele maka penulis harus menggunakan
tanda tiga titik atau ellips (…). Dalam praktiknya tanpa menggunakan tanda kurung buka
dan tutup.
Bab 6-9
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Bab 6-10
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
o http://www.princeton.edu/writing/university/resources/WPAPlagiarism.pdf
Smith, D. | Definiton & Type of Plagiarism
o http://www.apa.org/monitor/jan03/principles.aspx
Stanford University | What is Plagiarism
o http://studentaffairs.stanford.edu/communitystandards/integrity/plagiarism
PENDAFTARAN
SELEKSI BERKAS DAN UJIAN KOMPETENSI
(1) Pembayaran ke Bank
yang ditunjuk, PENGUMUNAN
(2)menyerahkan berkas (1)Tes validasi tentang DITERIMA ATAU
yang dipersyaratkan seperti kompetensi di bidang ilmu TIDAK
ekonomi, (2)Tes Skor > Passing Grade
ijasah dan transkrip, "diterima" dengan wajib
sertifikat TPA dan toefl wawancara tentang
motivasi, pengetahuan matrikulasi atau tanpa
umum, Bahasa Inggris, matrikulasi
kerjasama dan aktivitas di
instansi dan pembiayaan atau
1. Syarat Pendaftaran
Kebijakan penerimaan dan seleksi calon mahasiswa Prodi S2 EP dilaksanakan dengan
transparan dan akuntabel. Prodi S2 EP secara professional mendokumentasikan semua berkas dalam
seluruh proses seleksi, baik seleksi administrasi maupun seleksi akademik. Calon mahasiswa wajib
memiliki skor nilai TOEFL minimal 450 dan nilai TPA minimal 450. Jika saat mendaftar skor
TOEFL maupun TPA belum memenuhi persyaratan, maka calon mahasiswa tetap diperbolehkan
mendaftar dan mengikuti aktifitas sebagai mahasiswa jika telah diterima sebagai mahasiswa,
namun tidak diperkenankan mengikuti ujian akhir (tesis) sebelum memenuhi skor TOEFL dan
TPA minimal yang telah ditetapkan.
Calon mahasiswa mendaftar dan mengikuti seleksi yang dilaksanakan di bagian Admisi
Bab 6-11
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Prodi S2 EP pada jam kerja (07.30-16.00), hari Senin-Jumat. Kampus berlokasi di Jalan Raya
Telang PO. Box. 2 Kamal Bangkalan.
Bab 6-12
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
2. Proses Rekrutmen
Setiap calon mahasiswa diwajibkan memenuhi dan menyerahkan persyaratan sebagai berikut:
Membayar Biaya pendaftaran ke rekening Bank yang telah ditunjuk untuk Penerimaan
Pendaftaran.
Mempunyai IPK S1 sebagai berikut.
a. ≥ 2,50 dalam skala 4 atau ekuivalensinya, untuk calon mahasiswa lulusan program
studi terakreditasi A
b. ≥ 2,75 dalam skala 4 atau ekuivalensinya, untuk calon mahasiswa lulusan program
studi terakreditasi B
c. ≥ 3,00 dalam skala 4 atau ekuivalensinya, untuk calon mahasiswa lulusan program
studi terakreditasi C
d. Akreditasi program studi yang dimaksud adalah akreditasi saat ini dan dibuktikan
dengan fotokopi sertifikat akreditasi yang dilegalisir
Fotokopi ijazah dan transkrip S1 tingkat pendidikan sebelumnya yang sah dan legal,
dilegalisir oleh institusi penerbit ijazah masing-masing sebanyak 2 lembar
Bukti skor TPA ≥ 450 diperoleh dari OTO BAPPENAS dan TOEFL ITP ≥ 450 diperoleh
dari Lab. Bahasa UTM
Penilaian Kelayaan Akademik (Surat Rekomendasi) dari 2 (dua) orang/pihak yang
mengetahui kemampuan akademik calon (atasan/mantan pembimbing/dosen)
Surat Keterangan sehat dari Dokter
3. Proses Seleksi
Calon mahasiswa yang telah menyerahkan secara lengkap seluruh syarat pendaftaran, maka
akan mengikuti serangkaian tes.
Tes validasi tentang kompetensi di bidang ilmu ekonomi.
Tes wawancara tentang motivasi, pengetahuan umum, Bahasa Inggris, kerjasama dan
aktivitas di instansi, dan pembiayaan.
6.1.3 SOP pembukaan dan penutupan program studi baru di tingkat fakultas dan
perguruan tinggi, Peran Eksekutif dan Senat Akademik dalam Pembukaan dan
Penutupan Program Studi Baru;
Prosedur pembukaan Program Studi baru di lingkungan universitas selama ini, dalam hal ini
yang akan dikelola oleh Fakultas Ekonomi, melibatkan semua jajaran pimpinan mulai dari tingkat
Bab 6-13
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Jurusan hingga Fakultas. Informasi awal yang dipakai sebagai dasar pengusulan untuk membuka
Program Studi baru adalah bahwa Jurusan bersama Fakultas sudah melakukan pengkajian seksama
terhadap peluang untuk membuka
Bab 6-14
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Program Studi baru. Kajur dan Tim Pendirian Prodi baru bersama Dekan Fakultas Ekonomi melalui
Rapim tingkat Fakultas dan diteruskan dalam Rapat Senat Fakultas. Fakultas selanjutnya
mengajukan usulan prodi baru tersebut kepada Rektor untuk ditindaklanjuti dan diteruskan
usulannya kepada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Dikti), Direktorat Jenderal Pendidikan
Tinggi, Kementerian Riset, Tekhnologi dan Pendidikan Tinggi. Namun, sebelum usulan tersebut
disetujui, Rektor akan meminta pertimbangan melalui Rapat Senat Universitas. Jika berdasarkan
hasil pertimbangan dalam rapat senat diputuskan bahwa prodi dinilai layak untuk didirikan, maka
rektor akan mengeluarkan Surat Usul Penambahan Prodi Baru, dan Ketua Senat Universitas
Bidang Akademik mengeluarkan Surat Dukungannya atas pendirian prodi tersebut. Kedua surat ini
menjadi dokumen persyaratan yang harus diajukan kepada Dirjen Dikti untuk Penambahan Prodi
Baru.
Sementara itu, prosedur penutupan suatu Program Studi biasanya dilakukan melalui tiga
tahap. Pertama, dari tingkat Program Studi dan Jurusan mengkaji dan menimbang secara seksama
bahwa Program Studi yang dimaksud sudah tidak layak secara akademik maupun finansial untuk
dilanjutkan. Melalui Rapim tingkat Fakultas, Ketua Jurusan mengajukan permohonan kepada
Dekan untuk menutup Program Studi yang dimaksud. Dari keputusan menutup yang ditetapkan di
tingkat Fakultas, kemudian Dekan mengajukan permohonan kepada Rektor bahwa Program Studi
yang dimaksud hendak ditutup. Rektor melalui Rapim tingkat Universitas memberi persetujuan atas
permohonan penutupan Program Studi, kemudian Rektor meneruskan permohonan itu kepada
Dirjen Dikti, Kemenristek dan Pendidikan Tinggi Jakarta. Keputusan akhir akan ditetapkan oleh
Dirjen Dikti melalui surat pemberitahuan dan berita acara penutupan Program Studi.
6.2 Metode pengelolaan dan pengembangan sumberdaya yang ada tanpa mengganggu
program studi lain dan metode peningkatan mutu akademik program studi yang
diusulkan
6.3 Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik program studi untuk jangka
pendek (1-5 tahun ke depan), jangka menengah (5-10 tahun ke depan) dan jangka
panjang (10-15 tahun ke depan)
Rencana pengembangan dan peningkatan mutu akademik dalam jangka pendek diprioritaskan
pada pemenuhan dan pencapaian standar/baku mutu yang telah ditetapkan oleh LPM (Lembaga
Bab 6-15
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
Penjaminan Mutu), antara lain melengkapi semua perangkat admistrasi yang dipersyaratkan dan
pemantauan yang berkelanjutan lewat Gugus Penjaminan Mutu, Unit Penjaminan Mutu, dan unsur
terkait yang sudah diberlakukan di semua Program Studi yang ada di Fakultas Ekonomi, yaitu (1)
pengembangan lab site (lab
Bab 6-16
Proposal Program Studi Magister Ekonomi Pembangunan
pembelajaran dan praktik kerja lapangan/PKL) untuk mahasiswa Prodi S2 EP, (2)
pemenuhan kebutuhan fasilitas komputasi dan peralatan untuk memproduksi hasil kajian
dan PKL dan presentasi/komunikasi hasilnya, dan (3) penerbitan jurnal ilmiah (tercetak
dan elektronik) berikut fasilitas administrasinya guna mempublikasikan karya ilmiah
mahasiswa dan dosen Prodi S2 EP. Pemenuhan atas tiga prioritas ini akan meningkatkan
dan mengembangkan mutu akademik.
Dalam jangka menengah, peningkatan dan pengembangan mutu akademik
diprioritaskan pada pendayagunaan secara optimal ketiga fasilitas di atas apabila sudah
terpenuhi. Optimalisasi yang dimaksud akan dilakukan secara serampak, dan terprogram
secara terpadu dalam setiap penyusunan RBA Fakultas Ekonomi semesteran/tahunan,
agar bisa mencapai status akreditasi A.
Dalam jangka panjang, peningkatan dan pengembangan mutu akademik Prodi S2
EP diarahkan pada terwujudnya azas akuntabilitas dan sustainabilitas semua aktivitas
akademik yang telah dirancang, dan diharapkan tidak hanya mendapat areditasi A dari
BAN-PT, namun mendapat akrediatsi dari Badan Internasional (baik untuk Jurnal Ilmiah
yang diterbitkan, maupun Prodi S2 EP sebagai program studi internasional).