Anda di halaman 1dari 20

PERKEMBANGAN DAN

PEMBELAJARAN ORANG
DEWASA

Prof. Dr. Hj. Prima Gusti Yanti, M.Hum


Dr. Lely Qodariah, M.Pd.
Dr. Samsul Maarif, M.Pd
PERKEMBANGAN DAN PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA

Latar Belakang
Pembelajaran Orang Dewasa (Andragogi) merupakan istilah yang
merujuk pada kegiatan pembelajaran yang dilakukan pembimbing
kepada orang dewasa. Istilah andragogi dikenal ketika Malcom S.
Knowles pada tahun 1970 (Hamdani, 2011) mempublikasi buku yang
berjudul The Adult Learner: A Neglected Species. Andragogi berasal
dari bahasa Yunani, aner atau andr, yang berarti orang dewasa agogos,
yang berarti mengarahkan atau memimpin.
PERKEMBANGAN DAN PEMBELAJARAN
ORANG DEWASA

Tujuan Lingkup Materi


Dapat mengidentifikasi karakteristik Karakteristik Perkembangan Orang
perkembangan orang dewasa Dewasa
Dapat mengidentifikasi prinsip-prinsip Perkembangan Psikologis Orang Dewasa
pembelajaran orang dewasa Konsep Dasar Pembelajaran Orang
Dapat mengidentifikasi strategi Dewasa (Andragogi)
pembelajaran yang tepat bagi orang Peran Guru, Pengajar Atau
dewasa Pembimbing/Fasilitator Dalam Andragogi
Langkah-langkah Pokok Dalam
Implementasi Andragogi
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ORANG DEWASA

Masa dewasa dini pada usia


18 – 40 tahun

Fase Masa dewasa madya pada


Masa usia 40 – 60 tahun

Dewasa
Masa dewasa lanjut pada
usia 60 tahun hingga
meninggal dunia
KARAKTERISTIK PERKEMBANGAN ORANG DEWASA
Masa
Usia Produktif
Pengaturan
CIRI-CIRI PADA MASA DEWASA
Pada masa ini Usia produktif tercapai
AWAL kebebasan individu ketika seseorang mulai
akan berakhir menikah
Masa Masa
Masa Keterasingan Masa Komitmen
Ketegangan
Bermasalah Sosial
Emosional
Ketegangan mungkin Pada masa ini individu Pada masa ini individu
Pada masa ini berbagai
berpusat pada merasa terasing mulai membentuk pola
masalah yang terjadi
pekerjaan karena kesibukan hidup baru

Masa Masa Perubahan Masa


Masa Kreatif
Ketergantungan
masih Nilai Penyesuaian Diri
Menggantungkan Mengalami perubahan Pada masa ini banyak Bentuk kreativitas
kebutuhan hidupnya karena pengaruh penyesuaian harus terlihat pada minat
kepada orang tua pengalaman dilakukan dan kemampuan
TUGAS PERKEMBANGAN MASA DEWASA AWAL
Hidup dengan
Mulai Bekerja Tunangan

Memilih Pasangan Membina


Mengelola Rumah Tangga Keluarga

Mencari Kelompok
Sosial Tanggung Jawab Sebagai Mengasuh Anak
Warga Negara
Memantabkan Ekonomi

Menemukan Menjadi Warga Negara


Pasangan Hidup Bertanggung Jawab
PERKEMBANGAN KOGNITIF

Tahap Post Formal Tahap Perkembangan Menurut


Piaget
Fleksibel; kemampuan untuk maju
dan mundur antara pemikiran Tahap Sensorimotor
abstrak (Lahir – 2 tahun)
Multikausalitas, multisolusi;
kesadaran bahwa sebagian besar Tahap Praoperasi
masalah memiliki lebih dari satu (2 tahun – 7 tahun)
penyebab dan solusi
Pragmatisme; kemampuan untuk Tahap Operasi Konkret
memilih yang terbaik (7 tahun – 11 tahun)
Kesadaran akan paradoks;
menyadari bahwa masalah atau Tahap Operasi Formal
solusi mengandung konflik inheren (11 tahun – Dewasa )
Perkembangan Bahasa
Pada usia dewasa perkembangan kemampuan berbahasa diwakili oleh kemampuan literasi. Pada
tahap ini yang berkembang bukan hanya kemampuan berbicara dalam ukuran jumlah kosa kata
yang dimiliki, tetapi lebih pada kemampuan untuk memahami informasi dan juga menuliskan
berbagai gagasan dalam bentuk tulisan

Perkembangan Moral
Piaget pada tahun 1964 (dalam Slavin, 2011) membedakan perkembangan moral individu
menjadi dua yaitu moralitas heteronom (anak kecil) dan moralitas otonom (anak besar). Tahap
perkembangan moral pertama heteronom disebut juga tahap relalisme moral atau moralitas
paksaan, berarti tunduk pada aturan yang ditetapkan orang lain.
Perkembangan Moral Menurut Piaget

Tahap perkembangan moral pertama; heteronom disebut juga tahap relalisme moral
atau moralitas paksaan, berarti tunduk pada aturan yang ditetapkan orang lain.

Pada tahap 2; kebutuhan dan keinginan sendiri anak-anak menjadi penting, namun
mereka sadar akan kepentingan orang lain

Pada tahap 3; tingkat moralitas konvensi, moralitas Pada tahap 6;


didefinisikan berdasarka kerja sama dengan teman sebaya prinsip-prinsip etika
seseorang dipilih sendiri
Pada tahap 4; peraturan dan hukum masyarakat
dan didasarkan pada
menggantikan peraturan dan hukum kelompok sebaya
konsep abstrak, seperti
Pada tahap 5; menandakan pintu masuk ke tingkat keadilan, kesetaraan dan
moralitas pascakonvensi, tingkat penalaran ini menurut nilai-nilai hak asasi
Kholberg diperoleh kurang dari 25 % orang dewasa. manusia
Perkembangan Moral Menurut Kholberg
I. Tingkat Prakonvensi II. Tingkat Konvensi III. Tingkat Prakonnvensi
Aturan dirumuskan orang lain Individu menganut aturan dan kadang-kadang akan Orang mendefinisikan nilai- nilainya sendiri berdasarkan
menomorduakan kebutuhan sendiri dibandingkan prinsip etika yang telah mereka pilih untuk diikuti
kebutuhan kelompok.
Harapan keluarga, kelompok, atau bangsa dipandang
bernilai bagi dirinya, tanpa peduli pada
konsekuensinya yang langsung dan tampak jelas.

Tahap 1. Orientasi Hukum dan Ketaatan. Tahap 3. Orientasi „Anak Baik‟ Tahap 5. Orientasi Kontrak Sosial
Konsekuensi fisik tindakan menentukan kebaikan dan Perilaku yang baik adalah apa saja yang Apa yang benar ditentukan berdasar hak-hak individu
keburukannya menyenangkan atau membantu orang lain dan umum dan berdasarkan standar yang disepakati oleh
disetujui oleh mereka. Seseorang memperoleh seluruh masyarakat. Berbeda dari tahap 4,
persetujuan dengan bersikap “manis” undang-undang tidak bekerja, dapat diubah demi
kebaikan masyarakat

Tahap 2. Orientasi Relativis Instrumental Tahap 4. Orientasi Hukuman dan Keteraturan Tahap 6. Orientasi Prinsip Etika Universal
Apa yang benar adalah apa saja yang nemuaskan Benar berarti melakukan kewajiban seseorang, dengan Apa yang benar ditentukan oleh keputusan suara hati
kebutuhan diri sendiri dan kadang-kadang kebutuhan memperlihatkan sikap hormat kepada orang yang menurut prinsip etika yang dipilih pribadi. Prinsip ini
orang lain. Unsur-unsur keadilan dan ketimbalbalikan berwenang dan mempertahankan tatanan social adalah abstrak dan etis, bukan ketentuan moral
ada, tetapi kebanyakan ditafsirkan dalam bentuk tertentu bagi dirinya spesifik seperti 10 perintah Tuhan.
“Anda menggaruk punggung saya, saya akan
menggaruk punggung Anda‟
Perkembangan Psikososial

Erikson memiliki hipotesis bahwa individu melewati delapan tahap psikososial sepanjang
hidupnya, dimana pada masing-masing tahap terdapat krisis yang harus diatasi.
Kebanyakan orang mampu mengatasi masing-masing krisis psikososial dengan
memuaskan, tetapi beberapa orang tidak mampu mengatasi semua krisis secara
menyeluruh dan harusterus menghadapi dalam kehidupannya

Tahap Perkembangan Psikososial Menurut Erikson

Tahap I Kepercayaan Tahap II Otonomi vs Tahap III Inisiatif vs Tahap IV Kemegahan


vs Ketidakpercayaan Keraguan (18 bl – 3 Rasa Bersalah (3 – 6 vs Inferioritas (6 – 12
(Lahir – 18 bl) th) th) th)

Tahap V Identitas vs Tahap VI Keakraban Tahap VII Daya Tahap VIII Integritas
Kebingungan Peran vs Keterasingan Regenerasi vs vs Keputusasaan
(12 – 18 th) (Dewasa Awal) Penyibukan Diri (Dewasa Akhir)
(Dewasa
Pertengahan)
SEKILAS TENTANG GENERASI PEMBELAJARAN
Generasi Y (lahir tahun 1981-1994);
Generasi Manusia
Generasi ini banyak menggunakan teknologi komunikasi
instan seperti email, SMS, instan messaging dan media
Baby Boomer (lahir tahun 1946 – 1964); sosial seperti facebook dan twitter.

Generasi yang lahir setelah Perang Dunia II


ini memiliki banyak saudara, akibat dari Generasi Z (lahir tahun 1995-2010);
banyaknya pasangan yang berani untuk Mereka memiliki kesamaan dengan generasi Y, tapi
mempunyai banyak keturunan mereka mampu mengaplikasikan semua kegiatan dalam
satu waktu seperti nge- tweet menggunakan
Generasi X (lahir tahun 1965-1980); smartphone, browsing dengan PC, dan mendengarkan
musik menggunakan headset.
Tahun-tahun ketika generasi ini lahir
merupakan awal dari penggunaan PC
(personal computer), video games, tv Generasi Alpha (lahir tahun 2011-2025);
kabel, dan internet. Generasi yang sangat terdidik karena masuk sekolah
lebih awal dan banyak belajar, rata-rata memiliki orang
tua yang kaya.
SEKILAS TENTANG GENERASI PEMBELAJARAN

Karakteristik Gen Z dan Milenial Karakteristik Gen Z


❑ Fasih Teknologi
Karakteristik Gen Milenial ❑ Intens Berinteraksi Sosial
❑ Ekspresif
❑ Mudah Beradaptasi
❑ Multitasking
❑ Melek Teknologi
❑ Fast Switcher (mudah berpindah pemikiran)
❑ Achievement-Oriented
❑ Senang Berbagi
❑ Butuh Perhatian
❑ Lebih Suka di Perusahaan Start Up
❑ ‘Me me me Generation’
❑ Mudah Terpengaruh Produk
❑ Berpikiran Terbuka
❑ Pintar dan Mudah Menangkap Informasi
❑ Mudah Bosan
KONSEP PEMBELAJARAN ORANG DEWASA
(ANDRAGOGI)
Prinsip-Prinsip Belajar Orang Dewasa

Berpusat Pada
Masalah (Problem
Centered)
Merumuskan
Tujuan
Fungsional

Berpusat pada
Pengalaman Balikan (Feed
(Experience Centered) Back)
PERBEDAAN ANTARA PEDAGOGI DAN ANDRAGOGI

Perbedaan antara konsep andragogi dan pedagogi adalah bahwa


konsep andragogi berkaitan dengan proses pencarian dan penemuan
ilmu pengetahuan yang dibutuhkan manusia untuk hidup, sedangkan
konsep pedagogi berkaitan dengan proses mewariskan kebudayaan
yang dimiliki generasi yang lalu kepada generasi sekarang.
ASUMSI PEMBELAJARAN ORANG DEWASA

Asumsinya mengenai individu yang matang adalah a. Konsep diri mereka bergerak
dari seseorang yang memiliki pribadi bergantung menjadi seseorang yang
mengarahkan diri sendiri (self directed); b. Akumulasi pertumbuhan pengalaman
semakin meningkat sebagai sumber untuk belajar; c. Kesiapan mereka untuk
belajar mendorong peningkatan tugas perkembangan pada peran-peran sosial
mereka; d. Waktu dimana mereka melakukan perubahan perspektif dari
penundaan pengaplikasian pengetahuan menjadi pengaplikasian pengetahuan
segera, dan juga perubahan orietasi belajar dari berpusat pada materi pelajaran
menjadi berpusat pada penampilan/kinerja.
PERAN GURU, PENGAJAR, ATAU
PEMBIMBING/FASILITATOR DALAM ANDROGOGI

Menciptakan iklim Mengevaluasi hasil


Mendiagnosis belajar dan
dan suasana yang Merenanakan
kebutuhan-keb mendiagnosis
mendukung pola pengalaman
utuhan belajar kembali
proses belajar belajar
yang spesifik kebutuhan-kebutuha
mandiri
n belajar

Menciptakan Merumuskan Melakukan dan


mekanisme dan tujuan-tujuan menggunakan
prosedur untuk program yang pengalaman
perencanaan memenuhi belajar dengan
Bersama dan kebutuhan-kebut metode dan Teknik
partisipatif uhan belajar yang memadai
LANGKAH-LANGKAH POKOK DALAM IMPLEMENTASI
ANDRAGOGI

1. Menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif


2. Pengaturan lingkungan sosial dan psikologi
3. Diagnosis kebutuhan belajar
4. Proses perencanaan
5. Memformulasikan tujuan
6. Mengembangkan model umum
7. Menetapkan materi dan teknik pembelajaran
8. Peranan evaluasi pendekatan
DAFTAR PUSTAKA
Ariviana.G.N, Karakteristik Generasi Milenial
https://glints.com/id/lowongan/karakteristik-generasi-milenial/#.YXa_Tp5BxPY (diunduh 23 Okt’21)

Badan Pusat Statistik (2021) Proporsi Populasi Generasi Z dan Milenial Terbesar di Indonesia.
Persentase Penduduk Indonesia Menurut Generasi, 2020. https://databoks.katadata.co.id/datapublish/2021/05/24/proporsi-populasi-generasi-z-dan-
milenial-terbesar-di-Indonesia (diunduh 23 Okt’21)

Generasi X – Y - Z
https://parent.binus.ac.id/wp-content/uploads/2018/11/Generasi-X-Y-Z.pdf (diunduh 23 Okt’21)

Generasi Z Berdasarkan Teori Generasi


https://www.silabus.web.id/generasi-z-berdasarkan-teori-generasi/ (diunduh 20 Mei’22)

Hamdani (2011). Strategi Belajar Mengajar. Bandung : Pustaka Setia

Hall C.S. &Lindzey. G. (1993). Teori-teori Psikodinamik. (terj.) Yogyakarta: Kanisius Hurlock, E.B., (1999). Psikologi Perkembangan: Suatu Pendekatan
Sepanjang Rentang
Kehidupan, Jakarta: Erlangga.

Job Outlook 2020, 2019 Internship & Co-op Report, 2019 Student Survey, 2019 Recruiting Benchmarks Survey. Courtesy of the National Association of
Colleges and Employers | www.naceweb.org (diunduh 23 Okt’21)

Knowles, Malcolm. (1980). The Modern Practice Of Adult Education From Pedagogy to Andragogy. Cambridge: the Adult Education Company
Papalia De.Sally Wendkos Old & Ruth Duskin Feldman. (2008) . Human development edisi kesembilan (terj) Jakarta : Kencana

Slavin, R.E (2011). Psikologi Pendidikan Teori dan Praktik. Jakarta : PT Indeks

Slavin, R.E. (2000). Educational Psychology: Theory and Practice. Sixth Edition. Boston: Allyn and Bacon
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai