Anda di halaman 1dari 13

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ilmu qira’at qur;an merupakan salah satu cabang dari disiplin ilmu al-
qur’an yang jarang diminati oleh kebanyakan orang bahkan pondok pesantren
yang berbasis tahfiz al-qur’an sekali pun juga tidak banyak yang menerapkan ilmu
qira’at dalam lembaganya maupun pembelajarannya. hal ini dikarenakan ilmu
qira’at tidak mempelajari masalah-masalah yang berkaitan langsung dengan
kehidupan sehari-hari, tidak seperti ilmu fiqih, hadis, dan tafsir misalnya yang
dapat dibilang berhubungan dengan kehidupan manusia. selain itu, ilmu qira’at
juga cukup rumit untuk dipelajari kecuali orang-orang yang benar-benar ingin
mendalami al-qur’an secara utuh tidak hanya dari segi kandungan isi yang
disampaikan tapi juga dari segi bacaannya.
Ilmu qira’at qur’an sendiri diriwayatkan oleh beberapa imam tertentu, dan
qira’at quran ini juga terbagi menjadi beberapa kualisifikasi tertentu pula, seperti
pada umumnya kita mendengar ada yang namanya qiro’ah sab’ah, qiro’ah ‘asyaro
dan qiro’ah arba’a ‘asyaro, dan setiap pembagian qiro’at tersebut pun memiliki
biografi imam imamnya tersendiri, agar kita dapat mengetahui sanad ataupun
keaslian dari bacaan-bacaan atau qiro’at para imam qiro’aat yang pada umumnya
kita dengar.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana profil para imam qiro’ah sab’ah?
2. Bagaimana profil para imam qiro’ah ‘asyaro?
3. Bagaimana profil para imam qiro’ah ‘arba’a ‘asyaro?
C. Tujuan
1. Mengetahui profil para imam qiro’ah sab’ah
2. Mengetahui profil para imam qiro’ah ‘asyaro
3. Mengetahui profil para imam qiro’ah ‘arba’a ‘asyaro

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Profil para imam qiro’ah sab’ah


1. Ibn Amir
Imam Abu Amr al-Bashri. Ia merupakan salah satu imam qira’at sab’ah
yang lahir di Makkah tahun 70 H. Sebagian riwayat menyatakan bahwa beliau
lahir pada tahun 68 H. Namanya Zabban bin al-Ala’ bin Ammar bin al-Uryan bin
Abdullah bin al-Husain bin al-Harits bin Jalhamah. Ia dikenal dengan sebutan al-
Imam as-Sayyid Abu Amr al-Tamimi al-Mazini al-Bashri.
Nasabnya bersambung kepada Adnan, buyut Nabi Muhammad ‫ﷺ‬.Nama
lengkapnya Abu Imran Abdullah bin Amir al-Yashubi yang merupakan seorang
Qodhi di Damaskus pada masa pemerintahan Ibn Abd al-Malik.Beliau lahir pada
tahun 21 H. Beliau berasal dari kalangan tabi‟in yang belajar Qiraat dari
alMughirah Ibn Abi Syihab al-Mahzumi, Usman bin Affan dan Rsulullah SAW.
Beliau wafat tahun 118 H Damaskus. Rowi beliau yang terkenal dalam Qiraat
yaitu Hisyam (wafat tahun 245H) dan Ibn Dzakwan (wafat tahun 242 H)
A. Perjalanan Intelektualnya
Sejak kecil hingga remaja, beliau hidup di Makkah,. Di sana beliau belajar
kepada banyak guru. Selain belajar di Makkah, beliau juga belajar kepada
masyayikh di Madinah.
Setelah beranjak remaja, saat ada kejadian para hujjaj di Makkah, beliau
melakukan perjalanan (migrasi) ke Basrah, kemudian menetap di sana hingga
menjadi imam dan panutan masyarakat Basrah.
Imam al-Bashri merupakan imam qira’at yang memiliki paling banyak
guru. Tidak ada satu pun imam qira’at sab’ah yang lebih banyak gurunya
dibandingkan Abu Amr.
Selain belajar di Makkah dan Madinah, ia juga belajar kepada banyak guru
Kufah dan Basrah. Selama dalam perjalanan intelektualnya, ia tercatat pernah
mendengar langsung (hadis) dari sahabat Anas bin Malik dan para sahabat yang
lain. Oleh karena itu, maka wajar beliau dianggap sebagai imam qira’at
B. Perawi Imam Abu Amr al-Bashri

2
a) Imam al-Duri
Nama lengkapnya adalah Hafs bin Umar bin Abdul Aziz bin Shuhban bin
Adi bin Shuhban al-Duri al-Azdi al-Baghdadi. Panggilannya adalah Abu Umar.
Beliau lebih dikenal dengan sebutan al-Duri, dinisbatkan kepada desa “al-Dur”,
sebuah tempat di sebelah timur Baghdad.
Beliau merupakan ulama yang ahli dalam ilmu qira’at (al-Muqri’) dan ahli
gramatikal bahasa arab. Meskipun demikian, beliau salah satu hamba Allah yang
diberikan kesempurnaan ilmu namun kekurangan soal fisik, yaitu mata yang tidak
bisa melihat secara sempurna; buta.
Selain sebagai perawi dari bacaan imam Abu Amr al-Bashri, beliau
sekaligus menjadi perawi dari Imam Ali al-Kisa’I; Imam Qira’at ke tujuh.
Lahir pada tahun 150 H di desa “al-Dur” pada masa pemerintahan al-Mansur,
khalifah Ummayyah.
Pada masanya, beliau dikenal sebagai imam qurra’ (guru para qari’),
sekaligus guru masyarakat umum, khususnya di daerah Iraq. Dengan
kealimannya, ia mendapatkan predikat dari para ulama sebagai orang yang tsiqah,
tsabat dan dhabit. Beliau merupakan orang yang pertama menyusun qira’at dan
mendokumentasikannya.
b) Imam al-Susi
Nama lengkapnya adalah shaleh bin Ziyad bin Abdullah bin Ismail bin
Ibrahim bin al-Jarud al-Susi. Kata “al-Susi” dinisbatkan pada sebuah kota di
Ahwaz. Beliau merupakan imam muqri’ yang memiliki kekuatan hafalan yang
sempurna (dhabit), penyampaian yang tajam (muharrir), dan terpercaya (tsiqah).
Beliau dilahirkan pada tahun 170 H.
Dalam meriwayatkan qira’at Imam Abu Amr, beliau meriwayatkan
malalui jalur Yahya bin al-Mubarak al-Yazidi, satu perguruan dengan Imam al-
Duri. Namun Imam al-Susi termasuk santri senior. Meskipun satu perguruan,
antara Imam al-Susi dan Imam al-Duri memiliki banyak perbedaan soal ushul
qira’atnya. Imam al-Susi lebih dikenal dengan bacaan “idgham kabirnya”, yang
hampir tidak ada dalam riwayat Imam al-Duri, dari jalur Syatibiyah.

3
Dalam bidang qira’at yang belajar kepada Imam al-Susi adalah anaknya sendiri,
Muhammad, Muhammad bin Jarir al-Nahwi, Abu al-harits Muhammad bin
Ahmad al-Tharsusi, Muhammad bin Syuaib al-Nasa’I, Muhammad bin Ismail al-
Quraisy dan Musa bin Jumhur.
Dalam bidang hadis, para kritikus hadis memberi predikat “Shaduq”
kepadanya, seperti yang disampaikan oleh Imam Hatim. Ada banyak yang
meriwayatkan hadis dari beliau, salah satunya adalah Abu Bakar bin Abu Ashim,
Abu Arubah al-Harrani dan al-Hafidz Muhammad bin Said.
Setelah mengabdi dan berkhidmah untuk Al-Qur’an, beliau dipanggil oleh
sang pemilik semesta pada tahun 261 H.1
2. Ibn Katsir
Nama lengkapnya adalah Abdullah bin Abdullah bin Zadan bin Fairuz bin
Hurmuz. Sebagian riwayat mengatakan bahwa beliau dikenal dengan sebutan Ibnu
Katsir al-Dari, dinisbatkan kepada bani Abdi al-Dar. Sebagian riwayat yang lain
mengatakan bahwa kata “al-Dari” dinisbatkan pada sebuah tempat di Bahrain.
(Bedakan dengan ahli tafsir kenamaan, Ibnu Katsir al-Bashri ad-Dimasyqi, red).
Beliau lahir pada tahun 45 H dan menetap di sana hingga remaja di
Makkah, Secara fisik, Imam Ibnu Katsir ini memiliki fisik yang tinggi, berisi,
gelap kulitnya, biru bola matanya, putih rambut dan jenggotnya. Seringkali
rambutnya disemir dengan hina’.
Sebagai tabi’in generasi awal yang tinggal di Makkah, Imam Ibnu Katsir
pernah berjumpa dengan beberapa para sahabat, di antaranya adalah Abdullah bin
Zubair, Abu Ayyub al-Ansari, Anas bin Malik, Mujahid bin Jabar, dan Darbas
budak pembantu Ibnu Abbas.
A. Perjalanan Intelektual dan Silsilah Sanad Ibnu Katsir
Setalah menginjak dewasa, beliau menyempatkan diri untuk menuntut
ilmu Al-Qur’an dan qira’atnya kepada beberapa tabi’in senior, salah satunya
adalah: (1) Abdullah bin al-Saib al-Makhzumi. (2) Mujahid bin Jabar al-Makki.
(3) Darbas pembantu Ibnu Abbas.

1
Kitab “Tarikh al-Qurra’ al-Asyrah wa ruwwatuhum” karya Syekh Abdul Fattah al-Qadhi,
Kairo: Maktabah al-Qahirah, 2010, hal, 19-22

4
Ketiga dari guru Imam Ibnu Katsir ini memiliki transmisi sanad yang
bersambung langsung kepada para sahabat. Artinya, secara transmisi sanad qira’at
Ibnu Katsir ini dapat dipertanggung-jawabkan kemutawatirannya.
B. Perawi Imam Ibnu Katsir
a).Imam al-Bazzi
Nama lengkapnya adalah Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin al-
Qasim bin Nafi’ bin Abi Bazzah, beliau dinisbatkan kepada kakeknya yang paling
jauh, yaitu Abi Bazzah. Nama Abi Bazzah sendiri adalah Basysyar. Ia adalah
seorang Persia dari marga Hamadzan. Ia masuk Islam di tangan al-Saib bin Abi
al-Saib al-Makhzumi. Kuniyahnya adalah Abu al-Hasan. Beliau merupakan
muadzin sekaligus sebagai imam shalat di Masjidil Haram selama 40 tahun,
Beliau dilahirkan pada tahun 170 H.
Dalam meriwayatkan qira’at Ibnu Katsir beliau tidak sendirian, tetapi ada
banyak ulama yang meriwayatkannya. Dengan demikian, sangat mustahil mereka
sepakat untuk melakukan kebohongan atas qira’at Ibnu Katsir. Hanya saja beliau
merupakan perawi termasyhur, teristimewa dan paling adil diantara mereka.
Ada banyak predikat yang melekat dan diberikan kepada beliau, salah
sarunya adalah predikat, ustadz muhaqqiq, dhabit, mutqin dan tsiqah. Dengan
ketenaran dan kemasyhurannya, maka tak ayal beliau dianggap sebagai
pemungkas para masyikhah pengajaran Al-Qur’an di Makkah.
Setelah mengabdi kepada kitab Allah dengan penuh perjuangan dan
pengorbanan raga dan jiwa, pada tahun 285 H, Allah memanggilnya dan
dikebumikan di Makkah.
b) Imam Qanbul.
Namanya adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Khalid bin
Muhammad bin Said al-Makhzumi al-Makki. Beliau lebih dikenal dengan julukan
Qunbul. Ada perbedaan pendapat tentang sebab pembeiran julukan tersebut, ada
yang mengatakan bahwa beliau dari warga “Qanabilah” di daerah Makkah. Ada
yang mengatakan bahwa beliau memakai obat yang untuk penyakit yang
dideritanya, menurut para apoteker, dikenal dengan nama “Qunbil” ( ‫)قنبيلل‬
(memakai ya’ setelah huruf ba’, kemudian dibuang huruf ya’nya untuk

5
meringankan pengucapan, maka dibacalah “Qanbul”). Karena seringnya memakai
obat tersebut, maka ia kemudian dikenal dengan sebutan Qanbul Beliau lahir di
Makkah pada tahun 175 H.
Karena imam Qanbul sendiri juga belajar kepada Imam al-Bazzi, sehingga
menurut hitungan periwayatan, beliau lebih rendah (nazil) daripada imam al-
Bazzi.2
3. Ashim Al-Khufi
Nama lengkapnya „Ashim Ibn Abi Al-Najud al-Asadi. Beliau seorang
tabi‟in yang wafat sekitar tahun 127-128 H di Kuffah. Beliau merupakan imam
qira‟at Kufah yang paling bagus suaranya dalam membaca al-qur‟an. Kedua
perawinya yang terkenal adalah Syu‟bah (wafat tahun 193 H) dan Hafs (wafat
tahun 180 H).
A. Perjalanan Intelektual Imam Ashim
Dalam bidang ilmu al-Qur’an dan qira’atnya, beliau belajar kepada tiga
orang guru, yaitu Abu Abdurrahman al-Sullami, Zir bin Hubaisy, Sa’ad bin Ilyas
al-Syaibani. Secara transmisi sanad beliau menempati posisi ketiga setelah Nabi
Muhammad ‫ﷺ‬.
Sanadnya adalah sanad yang tertinggi setelah Ibnu Amir, dalam sanadnya
antara Ashim dengan Nabi Muhammad ada dua orang. Ia meriwayatkan qira'at Ali
bin Abi Thalib melalui jalan Abu Abdirrahman as-Sulami kepada Hafs bin
Sulaiman al-Kufi, dan meriwayatkan qira'at Abdullah bin Mas'ud melalui jalan Zir
bin Hubaisy kepada Syu'bah bin Ayyasy.
B. Perawi Imam Ashim Al-Khufi
a) Syu’bah, adapun Syu’bah dia adalah Syu’bah bin iyasy bin Salim Al
Kuufiyrahimahullah, wafat di Kufah pada tahun 193 H.
b) Hafsh, dia adalah Hafsh Sulaiman bin Al Mughirah Al Bazzaz, diberi nama
kunyah Abu ‘Amr, dan dia adalah orang yang tsiqah (kredibel). Ibnu Ma’in
berkata:”Dia lebih menguasai qira’at dibandingkan dengan Abu Bakr”. Dia wafat
tahun 180

2
Kitab "Tarikh al-Qurra' al-'Asyrah" karya Syekh Abul Fattah al-Qadli, [Kairo: Maktabah al-
Qahirah], 2010, hal. 15-17)

6
4. Ibnu ‘Amir Asy Syaami
Nama aslinya adalah Abdullah bin Amir bin Yazid bin Tamim bin Rabi’ah
bin Amir bin al-Yahshibib Abu Imran imam negeri Syam, lahir pada tahun 85 H,
di Rihab Syam. Ia banyak mendengar dari Mu’awiyah bin Abu Sufyan,
Nu’man bin Basyir, Watsilah bin al-Asqa’ dan Fadhalah bin Ubaid. Wafat
118 H. di Damaskus Syiria.
A. Perawi Ibnu ‘Amir Asy Syaami
(1) Hisyam bin Amar bin Nashir atau yang dikenal dengan kunyah Abu
Walid selah seorang imam di Damaskus, lahir pada tahun 153 H, dan (w. 245
H.)
(2) Ibnu Dzakwan atau Abdullah bin Ahmad bin Basyar bin Dzakwan al-
Dimasyqa`, lahir pada tahun 173 H, dan (w. 242 H.)
5 . Hamzah Al Kuufi
Nama lengkapnya Hamzah Ibn Habib Ibn Imarah al-Zayyat al-Fardh
alThaimi yang sering dipanggil Ibn Imarah. Imam Hamzah lahir pada tahun 80 H
dan beliau masih berada dalam zaman kehidupan sahabat Nabi. Dan sangat
dimungkinkan beliau pernah bertemu dan melihat sebagian mereka. Beliau
tumbuh dalam masa yang sangat baik itu dan beliau besar di kota Kuffah.Beliau
berasal dari kalangan hamba sahaya ikrimah Ibn Robbi‟ Mthaimi yang wafat di
Hawan pada masa khalifah Abu Ja‟far al Manshur tahun 156 H.
Kedua perawinya yang terkenal adalah Kholaf (w. 229 H) dan Khollad (w
220 H) Imam Hamzah juga dikenal dengan sebutan alZayyat. Hal ini disebabkan
bahwa beliau adalah seorang peniaga di mana beliau membawa minyak dari kota
Kufah ke Hulwan, kemudian membawa keju dan kelapa dari Hulwan ke kota
Kuffah.
Akhir hidup Imam Hamzah banyak diisi dengan membaca Al-Qur’an dan
mengajarkan Al-Qur’an sampai beliau bertemu dengan tuhannya dalam keadaan
di ridhai. Beliau wafat pada tahun 156 H di kota Hulwan,
A. Perawi Imam Hamzah Al Kuufi

7
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah:
a. Khalaf
adapun Khalaf dia adalah Khalaf bin Hisyam bin tsa’lab al-Asadi al-
Bagdadi, diberi nama kunyah Abu Muhammad, lahir pada tahun 150 H dan wafat
di Baghdad pada tahun 229 H.
b. Khallad
dia adalah Khallad bin Khalid asy-Syaibaani ash-Shairafi Al Kuufi, diberi
nama kunyah Abu ‘Isa, dan wafat di sana tahun 220 H.3
6 . Nafi’ Al Madani
Nama lengkapnya Abu Ruwaim Nafi‟ Ibn Abd Al-Rahman Ibn Abi Na‟im
al Laisry. Beliau lahir di Isfahan pada tahun 70 dan wafat di Madinah pad tahun
169 H..Perawinya adalah Qolun (w. 220 H) dan Warsy (w. 197 H). Beliau adalah
imam penduduk Madinah dalam membaca Al-Qur’an dan termasuk salah satu dari
imam qira’at tujuh. Beliau berasal dari Isfahan. (Isfahan atau Esfahan. Pada masa
lampau juga ditulis sebagai Ispahan, bahasa Persia Kuna Aspadana, adalah sebuah
kota yang terletak di wilayah Iran sekarang. Posisinya terletak sekitar 340 km
selatan kota Teheran). Kulit beliau berwarna hitam, wajah beliau cerah dan berseri
dan memiliki akhlak yang sangat mulia..
Diantara imam qiraat yang riwayatnya cukup banyak digunkan di dunia
Islam saat ini adalah Imam Nafi dengan dua orang perawinya, Imam Qalun dan
Imam Warsy.
A. Perawi Imam Nafi’ Al Madani
a) Qaaluun
dia adalah ‘Isa bin Mainaa Al Madani rahimahullah seorang pengajar
bahasa Arab, dan memiliki nama kunyah Abu Musa, dan Qaaluun adalah
julukannya. Diriwayatkan bahwa Nafi’ menjulukinya dengan julukan tersebut
karena bagusnya bacaannya. Karena kata “Qaaluun” dalam bahasa Romawi
berarti bagus. Dia wafat di Madinah tahun 220 H.
b) Wars

3
Kitab al-Ithaaf Fudholaai al-Basyar bi al-Qiraati al-Arba’ah asyr karangan al-‘Allamah al-Syaikh
Ahmad bin Muhammad al-Banna halaman 19-32.

8
dia adalah ‘Utsman bin Sa’id bin Al Mishri rahimahullah, memiliki nama
kunyah Abu Sa’id, dan Wars adalah nama julukannya. Dia dijuluki dengan
julukan tersebut ada yang mengatakan karena kulitnya yang sangat putih. Dia
wafat di Mesir tahun 197 H
7. Al Kisaa’i Al Kuufi
Nama lengkapnya Abul Hasan Ali Ibn Hamzah Ibn Abdillah Al-Asady.
Selain imam Qori‟ beliau terkenal juga sebagai imam nahwu golongan Kufah..
Beliau wafat pada tahun 189 H di Ray Perawinya yang terkenal adalah Abd
alHaris (wafat tahun 242 h) dan Ad-Dury (wafat tahun 246 H). Nama
panggilannya (kuniyah) Abu al-Hasan dan dikenal dengan julukan al-Kisa’i.
Julukan ini disematkan kepadanya, karena ia memakai baju ihram di kota Kisa’. Ia
adalah salah satu imam qira’at sab’ah, yang berasal dari Kufah, kemudian tinggal
dan menetap di kota Baghdad.
A. Perawi Imam Al Kisaa’i Al Kuufi
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah:
a. Al-Laits, dia adalah al-Laits bin Khalid al-Marwazi al-Bagdadi. Beliau
wafat pada tahun 240 H.
b. Hafsh ad-Duuri dia adalah perawi (yang meriwayatkan Qira’at) dari Abi
‘Amr dan al-Kisaa’i.4
B. Profil para imam qiro’ah ‘asyaro
Selain qiraat yang tujuh di atas, Imam al Jazari (wafat tahun 751 H).
mengumpulkan tiga qiraat yang lain dengan qari-qarinya yaitu :
1 .Abu Muhammad Ya'qub bin Ishak AlHadhrami
Dia adalah Ya’qub bin Ishaq bin Zaid bin Abdillah bin Abi Ishaq al-
Hadrami al-Bashri, wafat di Bashrah pada tahun 205 H pada bulan dzulhijjah.
A. Perawi Imam Abu Muhammad Ya'qub
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah:

4
Kitab “Tarikh al-Qurra’ al-Asyrah wa Ruwwatuhum” karya Syekh Abdul Fattah al-Qadhi [Kairo:
Maktabah al-Qahirah, 2010, hal. 27-28] dan "Mu'jam Huffadz Al-Qur'an Abra al-Tarikh" karya
Salim Muhaisin, jilid I [Bairut: Dar al-Jayl, 1992. hal 330]).

9
a. Ruwais, adapun Ruwais dia adalah Muhammad bin al-Mutawakkil al-
Lu’lu al-Bashri Kunyahnya adalah Abu Abdillah. Beliau wafat di Bashrah pada
tahun 238 H.
b. Rauh dia adalah Rauh bin ‘Abdil Mu’min al-Hadzli al-Bashri An-
Nahwiy. Kunyahnya adalah Abul Hasan. Beliau wafat tahun 235 H

(perawinya yang masyhur ialah Ruwais Muhammad bin Mutawakkil dan


Ra'uh bin Abdul Mukmin).
2 . Abu Muhammad bin Hisyam
. Dia adalah Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam bin Tsa'lab bin Khalaf bin
Tsa'lab bin Hasyim bin Tsa'lab bin Daud bin Muqsim bin Ghalib al-Asadi al-
Baghdadi al-Bazzar, atau lebih dikenal sebagai Khalaf bin Hisyam (lahir pada
tahun 150 H dan wafat pada tahun 229 H) Ia merupakan salah satu perawi qira'at
Salim dari Hamzah, tetapi ia memilih qira'atnya sendiri dan menjadi Imam Qira'at
Kesepuluh dari Imam Qira'at Sepuluh
A. Perawi Imam Abu Muhammad bin Hisyam
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah:
a. Ishaq, adapun Ishaq dia adalah Ishaq bin Ibrahim bin ’Utsman bin
Abdillah al- Marwazi al-Baghdadiy. Kunyahnya adalah Abu Ya’qub, beliau wafat
pada tahun 286 H.
b. Idris Adapun Idris adalah Abu Hasan Idris bin Abdul Karim
AlBaghdadi Al-Haddad, dan wafat pada tahun 292 H5
3. Abu Ja'far Yazid bin Al-Qa'qa' Al – Makhzumi
Abu Ja'far Yazid bin al-Qa'qa' al-Makhzumi al-Madani (atau lebih dikenal
sebagai Abu Ja'far al-Madani (Wafat pada tahun 130 H), adalah seorang ulama
dibidang Qira'at al-Qur'an dan juga salah satu tabi'in. Ia adalah Imam kedelapan
dari Imam Qira'at Sepuluh.
A. Perawi Imam Abu Ja'far Yazid
Dua orang yang meriwayatkan Qira’at darinya adalah:

5
Drs. Hasan Bisri, M.Pd.I., Ushul Qira’at Sepuluh, (Sukabumi : Penerbit Farha Pustaka, 2020), 120.

10
a. ‘Isa bin Wardan, adapun Wardan dia adalah ‘Isa bin Wardan al-
Madini, beliau wafat di Madinah sekitar tahun 160 H.
b. Ibnu Jammaaz dia adalah Sulaiman bin Muhammad bin Muslim bin
Jammaaz al-Zuhri al- Madaniy, wafat di sana (Madinah) tidak lama setelah
tahun 170 H.
(perawinya yang masyhur ialah Ibnu Wardan dan Ibnu Jammaz).
Dengan munculnya tiga qiraat ini maka qiraat menjadi sepuluh yang dikenal
dengan sebutan "Qiraat Asyrah" (qiraat sepuluh)
C . Profil para imam qiro’ah arba’a ‘asyaro
1. Al-Hasan Al-Bashriy
Abu Sa'id al-Hasan ibn Abil-Hasan Yasar al-Bashri Lahir di Madinah
642M/21H Wafat Pada 10 Oktober 728M/110H adalah ulama dan cendekiawan
muslim yang hidup pada masa awal kekhalifahan Umayyah. Ia adalah mantan
budak kaum Anshar, salah seorang Tabi’in senior yang terkenal dengan
kezuhudannya. Dia wafat tahun 110 H.
2. Ibnu Muhaishin
Ia adalah Muhammad bin Abdurrahman bin Muhaishin al-Sahmi (w.123
H.)102, Dan dia adalah salah satu guru dari Abi ‘Amr.
3. Yahya al-Yazidi
Ia dari Baghdad, dan ia mengambil (belajar Qira’at) dari Abi ‘Amr dan
Hamzah. Ia adalah salah satu guru dari Ad Duuri dan As Suusiy. Ia wafat tahun
202 H. (202 H.)
4. Al-Syanbuzi
Ia adalah Muhammad bin Ahmad Ibrahim bin Yusuf Abu al-Faraj
al-Syanbuzi al-Baghdadiy, lahir tahun 300 H. Dan wafat 388 H.
Dengan munculnya empat qiraat ini, maka semuanya menjadi qiraat empat
belas yang terkenal dengan sebutan "Qiraat Arba’ata Asyarah " (Qiraat Empat
Belas). Namun qiraat empat yang terakhir ini adalah qiraat lemah (syaz) karena
tidak tidak memenuhi syarat syarat Qiraat yang telah ditetapkan Ulama.

11
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Setelah dibahas mengenai profil para imam qiro’at baik dari para imam
qiro’at yang ada tujuh imam didalamnya ataupun imam qiro’at sab’ah maupun
para imam yang 10 ataupun 14 atau disebut juga imam qiro’at ‘asyaro dan ‘arba’a
‘asyaro maka kita dapat mendapatkan kesimpulan bahwasannya setiap imam
qiro’at memiliki riwayat hidup nya masing-masing dan jelas memiliki perbedaam,
serta beberapa kesimpulan lainnya antara lain seperti :
1) Bukti yang jelas tentang keterjagaan Al-Quran dari perubahan dan
penyimpangan, meskipun mempunyai banyak qiroa’at tetapi tetap terpelihara.
2) Keringanan bagi umat serta kemudahan dalam membacanya.
3) Membuktikan kemukjizatan Al-Quran, karena dalam qiroat yang berbeda
ternyata bisa memunculkan istinbat jenis hukum yang berbeda pula.
B. Saran
Kepada para pembaca, praktisi pendidikan atau akademisi muslim untuk
senantiasa meningkatkan kajian-kajian tentang ilmu qiro’at qur’an karena ini
merupakan salah satu keilmuan yang ada didalam kita dalam mempelajari
alqur’an secara kompleks, dan membaca alqur’an merupakan suatu kewajiban
bagi seluruh ummat muslim.

12
DAFTAR PUSTAKA
Allamah al-Syaikh Ahmad bin Muhammad al-Banna, Al-Ithaaf
Fudholaai al-Basyar bi al-Qiraati al-Arba’ah asyr
Bisri,Hasan M.Pd.I., Ushul Qira’at Sepuluh, (Sukabumi : Penerbit Farha
Pustaka, 2020)
Fattah, Syekh Abdul al-Qadhi “Tarikh al-Qurra’ al-Asyrah wa
Ruwwatuhum” karya [Kairo: Maktabah al-Qahirah, 2010]
Muhaisin, Salim "Mu'jam Huffadz Al-Qur'an Abra al-Tarikh", jilid I
[Bairut: Dar al-Jayl, 1992]

13

Anda mungkin juga menyukai