Anda di halaman 1dari 56

PEDOMAN PELAYANAN

HIV/AIDS
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DANKESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARAGORONTALO

PROGRAM NASIONAL (PROGNASHIV)

ELEMEN 3.A RUMAH SAKIT TELAH MELAKSANAKAN KEBIJAKAN PROGRAM HIV/AIDS


PADA SESUAI KETENTUAN PERUNDANGAN

NO DAFTAR DOKUMEN

1 PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO


TENTANG PEDOMAN PELAYANAN HIV/AIDS
2 KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT TENTANG PEMBENTUKAN
TIM PDP HIV/AIDS
3 PROGRAM KERJA PENANGGULANGAN HIV/AIDS

4 LAPORAN PELAYANAN VCT DAN PITC


KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO


Nomor : Kep / 28 / V / 2023 / R.S.Bhay

tentang

PEDOMAN PELAYANAN HIV / AIDS


RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

Menimbang : a. bahwa untuk meningkatkan mutu pelayanan HIV/ AIDS Rumah


Sakit Bhayangkara Gorontalo, maka diperlukan adanya Pedoman
Pelayanan HIV/ AIDS.
b. bahwa agar penyelenggaraan Program Nasional (PROGNAS)
Rumah Sakit Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo dapat
terlaksana dengan baik, maka diperlukan peraturan Kepala Rumah
Sakit Bhayangkara Gorontalo sebagai landasan bagi
penyelenggaraan Program Nasional (PROGNAS) di Rumah Sakit
Bhayangkara Gorontalo.
c. sehubungan dengan butir (a) dan (b) diatas, perlu ditetapkan
Peraturan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara.
Mengingat : 1. Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo
Nomor : Kep / 28 / V / 2023 / Rs. Bhay
2. Undang-Undang Kesehatan Nomor : 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
3. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor : 44 Tahun 2009
Tentang Rumah Sakit.
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/II/2008
tentang standar pelayanan minimal rumah sakit.
5. Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 23 Tahun 2014, tentang
Pedoman Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV.

MEMUTUSKAN

Menetapkan : PERATURAN KEPALA RUMAH SAKIT BHYANGKARA


GORONTALO TENTANG PEDOMAN PELAYANAN HIV / AIDS
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO
2 KEPUTUSAN KARUMKIT BHAYANGKARA
NOMOR : KEP / 28 / V / 2023 / Rs.Bhay
TANGGAL: 27 MEI 2023

1. : Pedoman pelayanan HIV / AIDS di gunakan sebagai acuan dalam


pelaksanaan pelayanan HIV di Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.
2. : Pedoman pelayanan dan tes HIV di Rumah Sakit Bhayangkara
Gorontalo sebagaimana dimaksud pada dictum pertama terlampir
dalam peraturan ini.
3. : Peraturan kebijakan pelayanan dan tes HIV di Rumah Sakit Bhayangkara
Gorontalo digunakan sebagai acuan dalam menyelenggarakan
pelayanan Program Nasional di Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.
4. : Peraturan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian
hari terdapat kekeliruan dalam penetapan ini, maka akan diadakan
perbaikan sebagaimana mestinya.

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal : 27 Mei 2023

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG


Human Immunodeficiency Virus (HIV) merupakan penyakit menular yang
bersifat kronis yang menyebabkan penurunan kekebalan tubuh manusia. Kondisi ini
tidak dapat disembuhkan secara tuntas, akan tetapi dapat dikontrol dengan
pemberian Obat Antiretro Viral (ARV) seumur hidup. Kondisi seperti ini disebut kronis
atau memerlukan pengobatan jangka panjang. Kerusakan sistem tubuh
menyebabkan pasien rentan terhadap berbagai penyakit yang disebut sebagai infeksi
oportunistik.
Stadium klinis HIV dan fase pengobatan menentukan dimana pasien akan
ditemukan, tipe fasyankes yang akan menemukan dan mengobati pasien serta
sistem jejaring rujukan dan komunikasi agar pasien tidak hilang, terdiagnosis, dan
terkontrol dengan ARV.
Pengetahuan tentang stadium klinis diperlukan untuk membantu
menumukan pasien, menentukan fasyankes yang mampu merawat dan mengobati
serta mempertahankan pasien untuk minum obat. Dengan disusunnya Pedoman
Pelayanan HIV/AIDS Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo ini, berharap untuk bisa
mengimplementasikan pengelolaan pasien suspek, upaya preventif penularan, dan
pasien yang sudah terdiagnosa positif HIV/AIDS.

1.2 TUJUAN
1.5.1 Tujuan Umum
Pedoman ini diharapkan dapat menjadi acuan dalam pelayanan konseling
dan tes HIV dalam rangka penegakkan diagnosis HIV/AIDS untuk mencegah
sedini mungkin terjadinya penularan atau peningkatan kejadian infeksi HIV
dan pengobatan lebih dini.
1.5.2 Tujuan Khusus
a. Meningkatkan fungsi pelayanan Voluntary Counseling and Testing (VCT),
b. Meningkatkan fungsi pelayanan Antiretroviral Theraphy (ART) atau
kerjasama denganrumah sakit yang ditunjuk,
c. Meningkatkan fungsi pelayanan infeksi oportunistik (IO),
d. Meningkatkan fungsi pelayanan pada ODHA dengan faktor risiko
Injection Drug Use (IDU),
e. Meningkatkan fungsi pelayanan penunjang yang meliputi, pelayanan gizi,
laboratoriumdan radiologi, pencatatan dan pelaporan.
1.3 RUANG LINGKUP
Ruang lingkup kegiatan penanggulangan HIV/AIDS terdiri atas :
1.3.1 Pemeriksaan diagnosis HIV dilakukan melaluiVoluntary Counselling
Testing(VCT)atau Konsultasi Test Sukarela (KTS) dan Tes Inisiasi Petugas
Kesehatan (TIPK) untuk pasien terduga/suspek HIV/AIDS.
a. KTS dilakukan dengan langkah langkah meliputi; konseling pra test, tes
HIV dan konseling pasca test.
b. TIPK dilakukan dengan langkah –langkah meliputi; pemberian informasi
tentang HIV AIDS sebelum tes, pengambilan darah untuk diagnostik,
penyampaian hasil tes, dan konseling
c. TIPK dianjurkan sebagai standar pelayanan bagi :
• Setiap orang dewasa, remaja atau anak anak yang datang ke fasilitas
pelayanan kesehatan dengan tanda gejala, atau kondisi medis yang
mengidentifikasikan atau patut diduga telah terjadi infeksi HIV
terutama pasien dengan riwayat penyakit Tuberkulosis ( TB) dan
Infeksi Menular Seksual ( IMS )
• Asuhan antenatal pada ibu hamil dan ibu bersalin.
• Bayi yang dilahirkan dari ibu dengan infeksi HIV
• Anak anak dengan pertumbuhan sub optimal atau mal nutrisi di
wilayah epidemik luas yang tidak menunjukkan respon baik dengan
pengobatan nutrisi yang adekuat.
d. TIPK yang direkomendasikan oleh WHO memiliki dua kategori:
• Tes Diagnostik, adalah bagian dari proses klinis untuk menetukan
diagnosa pasien mengacu pada kondisi medis dari pasien misalnya
TB atau gejala klinis yang mengindikasikan secara kuat HIV sebagai
penyakit yang mendasarinya.
• Penawaran rutin untuk tes dan konseling kepada semua pasien
dewasa yangberobat ke sarana kesehatan tanpa memandang alasan
berobatnya.
1.3.2 Pencegahan Penularan HIV
Pencegahan penularan HIV dapat dicapai dengan efektif dengan cara
menerapkan polahidup aman dan tidak berisiko, meliputi upaya:
a. Pencegahan HIV melalui hubungan seksual, dengan cara:
1. Tidak melakukan hubungan seksual (abstinensia)
2. Setia dengan pasangan (be faithufl)
3. Menggunakan kondom secara konsisten ( condom use)
4. Menghindari penggunaan obat /zat adiktif ( No Drug )
5. Meningkatkan kemampuan pencegahan melalui edukasi sedini
mungkin (education)
6. Melakukan pencegahan lain/sirkumsisi.
7. Mengobati Pasangan Seksual.
b. Pencegahan penularan HIV melalui hubungan non seksual,ditujukan untuk
mencegah penularan HIV melalui darah / donor darah.
c. Pencegahan penularan dari ibu ke anak., dilakukan melalui 4 (empat )
kegiatan yangmeliputi:
1. Pencegahan penularan HIV pada perempuan usia produktif
2. Pencegahan kehamilan tak diinginkan pada perempuan dengan HIV
3. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil dengan HIV ke bayi yang
dikandungnya
4. Pemberian dukungan psikologissosial dan perawatan kepada ibu
dengan HIVbeserta anak dan keluarganya
1.3.3 Pengelolaan Pasien dengan HIV/AIDS
a. Care, support and Treatment (CST) merupakan layanan perawatan yang
tersedia melalui konseling dan tes HIV untuk tujuan skrining dan
diagnostik.Terapi antiretroviral ARV merupakan komitmen jangka panjang
dan kepatuhan terapi dalam rangka menekan replikasi HIV dan
menghindari adanya resistensi,
b. Perawatan dan dukungan
c. Perawatan dan dukungan di laksanakan dengan pendekatan sesuai
kebutuhan; perawatan berbasis fasilitas kesehatan dan perawatan
berbasis masyarakat.
d. Konseling hasil pemeriksaan diagnostik HIV
e. Memberikan Therapi pengobatan ARV sesuai dengan Ketentuan.
f. Memantau Adherence atau Kepatuhan pasien dalam konsumsi obat
dengan lembar ikhtisar Perawatan.
g. MelakukanDokumentasi dan Pelaporan hasil kegiatan.
h. Melakukan pengelolaan jenazah pasien dengan HIV/AIDS
i. Melakukan pengelolaan linen pasien dengan HIV/AIDS
j. Melakukan pengelolaan pasien masuk rumah sakit (MRS)
1.3.4 Ketentuan Pemeriksaan diagnosis HIV
a. Pemeriksaan diagnosis HIV dilakukan berdasarkan prinsip confidentiality,
consent, counseling, correct test results, Connections to HIV prevention,
treatment and care and support services
b. Prinsip konfidensialitas berarti pemeriksaan harus dirahasikan dan hanya
dapat dibuka kepada:
1) Yang bersangkutan
2) Tenaga kesehatan yang menangani
3) Keluarga terdekat dalam hal yang bersangkutan tidak cakap
4) Pasangan seksual
5) Pihak lain sesuai perundang-undangan.
6) Tes HIV dilakukan dengan metode Rapid Diagnostic Test ( RDT) atau
EnzymeImumuno Assay ( EIA).
1.3.5 Pencegahan Penularan HIV dari Ibu dan Anak
Program PPIA merupakan program pencegahan penularan vertikal dari
seorang ibu kepada bayinya. Kerangka kerja program PPIA dilaksanakan
melalui kegiatan pencegahan dan penanganan HIV secara komprehensif
berkesinambungan yang meliputi empat komponen sebagai berikut :
a. Pencegahan primer agar perempuan pada usia reproduksi (usia 15-49
tahun) tidaktertular HIV.
b. Pencegahan kehamilan yang tak direncanakan pada perempuan pengidap
HIVKegiatan yang dilakukan meliputi :
1. Pencegahan dan penundaan kehamilan pada ibu dengan HIV melalui
konseling danpenyediaan sarana kontrasepsi yang aman dan efektif.
2. Perencanaan dan persiapan kehamilan yang tepat, jika ibu ingin
hamil
c. Pencegahan penularan HIV dari ibu hamil ke bayi yang dikandungnya
dan yangdisusuinya, diupayakan mendapatkan pelayanan :
1. Layanan antenatal terpadu sesuai dengan standar.
2. Pemberian ARV dan kotrimoksasol profilaksis pada ibu hamil dengan
HIV
3. Perencanaan persalinan yang aman dan tatalaksana persalinan,nifas
dan layanan neonatal.
4. Tatalaksana pemberian makanan terbaik bagi bayi.
5. Pemberian ARV dan kotrimoksasol profilaksis pada bayi
d. Pemberian dukungan psikologis, sosial dan perawatan kepada ibu
dengan HIV besertaanak dan keluarganya.
1.3.6 Infeksi Oportunistik
Seseorang yang terkena infeksi HIV akan menurun respon normalnya
terhadap infeksi bakteri,virus,jamur maupun parasit,yang jika pada orang
normal tidak akan menyebabkanpenyakit tetapi akan menimbulkan penyakit
pada ODHA,inilah yang disebut sebagai Infeksi Oportunistik.
Infeksi oportunistik dapat menyerang semua organ atau system,
meskipun kebanyakan organ yang terserang adalah organ yang mempunyai
hubungan dengan dunia luar seperti,kulit, mulut, paru, dan saluran cerna.
Infeksi oportunistik pada ODHA merupakan tanda menurunnya system
imun. Kebanyakan IO yang mengancam jiwa terjadi ketika jumlah CD4 < 200
sel/mm dan IO merupakan penyebab kematian terbesar pada ODHA.
1.4 BATASAN OPERASIONAL
Pedoman ini dapat dijadikan acuan bagi Dokter, Perawat, Petugas
Laboratorium dan Tim Medis lainnya dalam memberikan pelayanan kesehatan
terutama pada pasien yang tersangka atau yang terindikasi tertular HIV/AIDS
berdasarkan tanda dan gejala HIV/AIDS melalui proses skrining yang dilakukan oleh
petugas.
1.5 LANDASAN HUKUM
1.5.3 Undang - Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan;
1.5.4 Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 87 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pengobatan ARV;
1.5.5 Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 74 Tahun 2014 tentang Pedoman
Pelaksanaan Konseling dan Tes HIV;
1.5.6 Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 21 Tahun 2013 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS;
1.5.7 Peraturan Menteri Kesehatan RI, Nomor 36 Tahun 2012 tentang Rahasia
Kedokteran;
1.5.8 Kesepakatan Bersama 5 Menteri, Tahun 2013 tentang Peningkatan
Pengetahuan Komprehensif HIV/AIDS pada penduduk usia 15 sampai dengan
24 tahun;
1.5.9 Surat Edaran Menkes Nomor 129 tahun 2013 tentang Pelaksanaan
Pengendalian HIV/AIDS dan Infeksi Menular Seksual (IMS);
1.5.10 Surat Edaran Menkes Nomor GK/Menkes/001/I/2013 tentang Layanan
Pencegahan Penularan Human Immunodeficiency Virus (HIV) dari Ibu ke Anak
(PPIA);
1.5.11 Surat Edaran Dirjen PPPL No HK.02.03/D/III.2.823/2013 tentang Alokasi Biaya
Logistik Program Pengendalian HIV/AIDS dan IMS.
BAB II
STANDAR KETENAGAAN

2.1 DISTRIBUSI KETENAGAAN


Tim HIV/AIDS terdiri dari :
− 1 (satu) Dokter Umum
− 1 (satu) Perawat
− 1 (satu) Laboran
− 1 (satu) Apoteker
− 1 (satu) Tim RR
2.2 PENGATURAN JAGA
Tim melaksanakan tugas sesuai jam kerja dengan ketentuan : Hari Senin s/d Jum’at
pukul 07.30 s/d 14.30 WIB
Hari Sabtu pukul 07.30 s/d 13.00 WIB
BAB III
DENAH RUANGAN

Keterangan :
a = Lemari b = meja dokter
c = meja perawat
3.1 Standar Fasilitas
3.3.1 Sarana

a. Papan petunjuk
Papan petunjuk dipasang yang jelas untuk memudahkan akses
klien ke klinik VCT dan juga di depan ruang klinik VCT bertuliskan
Ruang VCT.
b. Ruang Tunggu
Ruang tunggu didepan ruang konseling.Diruang tunggu tersedia
televisi,kotaksaran,leaflet,meja dan kursi,kalender,tempat sampah.
3.3.2 Jam Pelayanan HIV AIDS
Jam Pelayanan konseling dan testing terintegrasi dalam jam pelayanan
kesehatanlainnya, Klinik VCT membuka pelayanan setiap hari Senin sampai
dengan Jum’at pukul 07.30 s.d 14.30 dan hari Sabtu jam 07.30 s.d 13.00 WIB.
3.3.3 Ruang Konseling
Ruang konseling disediakan senyaman mungkin dan terjaga kerahasiaannya
serta terpisah dari ruang tunggu. Ruang konseling dilengkapi :
a. 2 meja dan 4 kursi ( tempat duduk bagi klien maupun konselor ), 1 lemari
dokumen dan disediakan kamar mandi
b. Buku catatan daftar pasien, formulir informed concent, formulir konseling
pre dan pasca testing, buku rujukan, formulir rujukan, kalender formulir
ikhitisar perawatanpasien dan ATK.
BAB IV
TATA LAKSANA PELAYANAN

4.1 ALUR PELAYANAN HIV

Kelompok pasien yang dites HIV


- Ibu Hamil
- Pasien TB
- Pasien IMS dengan - UGD
keluhanIMS - VK
- Pasien dengan gejala
penurunan kekebalan
tubuh
- Pasangan ODHA
Pemberian
informasi oleh Tidak
Bersedia tes HIV petugas untuk bersedia
Pemeriksaan test HIV
LabHIV/AIDS
Hasil test negatif Penyampaian
hasil test
1. Beri informasi Lakukan
hasil test informedchoice
Hasil test positif
negatif dan informed
2. Berikan 1. Berikan consent
informasi informasi
pencegahan hasiltest
positif Pasien tetap tidak
HIV
bersedia, hanya
3. Jika perlu
2. Dukungan dapat dilayani
sarankan
kepasien tanpatindakan
pasienuntuk invasif
3. Informasi
ke klinik untuk
perlunya
konseling dn
perawatan
pencegahan Rujuk ke RSAH
dan
lebih
pengobatan
4. Informasi
cara
pencegahan
penularan ke
4.2 Tatalaksana VCT dan TIPK
4.2.1 Pasien dengan suspek HIV mendapatkan informasi mengenai HIV/AIDS,
4.2.2 Melakukan inisiasi tes HIV dan memberikan informed consent pemeriksaan
laboratorim untuk diagnostik HIV,
4.2.3 Jika pasien setuju atau menolak, pasien menandatangi formulir persetujuan
atau penolakan tindakan pemeriksaan HIV,
4.2.4 Menyampaikan hasil test kepada klien/pasien, jika hasil negatif :
a. Petugas menyampaikan hasil test negatif dan memberikan informasi
tentangpencegahan HIV.
b. Sarankan klien/pasien untuk konseling lebih lanjut dan test ulang
setelahbeberapa waktu.
4.2.5 Menyampaikan hasil test jika hasil positif :
a. Petugas menyampaikan hasil test positif
b. Berikan dukungan pada pasien dalam menanggapi hasil test
c. Menginformasikan perlunya perawatan dan pengobatan.
d. Menginformasikan cara pencegahan penularan kepada pasangan
e. Menginformasikan layanan pengobatan ARV
f. Melakukan dokumentasi dan pelapora
4.3 Tata laksana Pelayanan Terapi ARV
4.3.1 Pelayanan Anti Retroviral (ARV) diberikan kepada pasien yang terdiagnosis
HIV/AIDS:
a. Adalah pelayanan Perawatan, Dukungan, dan Pengobatan (PDP) pada
pasien terdiagnosis HIV/AIDS
b. Semua pasien yang terdiagnosis HIV/AIDS tetap dilakukan perawatan di
Rumah Sakit sampai penyakit penyerta ( infeksi oportunistik ) membaik.
c. Pengobatan HIV bertujuan untuk mengurangi resiko penularan dan
menghambat perburukan infeksi oportunistik dan meningkatkan kualitas
hidup pengidap HIV/AIDS
4.3.2 Pengobatan HIV /AIDS dilakukan dengan Cara :
a. Teraupetik yang meliputi : Pengobatan ARV, Pengobatan IMS dan
pengobatan terapi Oportunistik
b. Profilaksis
c. Penunjang meliputi Pengobatan suportif dan perbaikan gizi
4.3.3 Pengobatan Profilaksis meliputi :
a. Pemberian ARV pasca pajanan
b. Kotrimoksasol untuk terapi dan profilaksis
4.3.4 Indikasi Pemberian ARV harus atas indikasi:
a. Penderita HIV yang menunjukkan stadium klinis 3 dan 4 atau jumlah
sellimfosit T atau CD4 kurang dari 200 sel/mm
b. Ibu hamil dengan HIV positif
c. Penderita dengan Tuberculosis
BAB V
LOGISTIK

5.1 Kebutuhan Anggaran kegiatan pengendalian HIV/AIDS dari Anggaran Rutin Rumah
Sakit Bhayangkara Gorontalo.
5.2 ARV disediakan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo dengan pencatatan
pelaporan sesuai format yang sudah ditetapkan oleh Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo
5.3 Kebutuhan obat obatan dan peralatan didukung sesuai dengan kemampuan.
5.4 Peralatan dan Bahan yang dibutuhkan untuk program pengendalian HIV/AIDS dapat
didukung dari Dinas Kesehatan Kabupaten Gorontalo
BAB VI
KESELAMATAN PASIEN

Kewaspadaan merupakan upaya pencegahan infeksi yang megalami perjalan


panjang. Mulai dari infeksi nosokomial yang menjadi ancaman bagi petugas kesehatan dan
pasien.Seperangkat prosedur dan pedoman yang dirancang untuk mencegah terjadinya
infeksi pada tenaga kesehatan dan juga memutus rantai penularan ke pasien.Terutama
mencegah penularan melalui darah dan cairan tubuh.
Prinsip Kewaspadaan Umum di Jabarkan dalam 5 kegiatan pokok yaitu :
6.1 Cuci Tangan guna mencegah infeksi silang cuci tangan dilakukan :
a. Setelah menyentuh darah,cairan tubuh sekresi dan bahan terkontami nasi lain
b. Segera setelah melepas sarung tangan
c. Cuci tangan dengan menggunakan 6 langkah
d. Antiseptik dan Air mengalir
6.2 Pemakaian Alat Pelindung Diri (APD)
a. Masker
b. Pelindung Mata
c. Pelindung Kepala
d. Gaun/Jubah/Apron
e. Pelindung Kaki
f. Sarung tangan
6.3 Pengelolaan alat Kesehatan bekas pakai ( Dekontaminasi, sterilisasi, disinfeksi)
a. Dekontaminasi : suatu proses menghilangkan mikroorganisme patogendan kotoran
dari suatu benda sehingga aman untuk pengelolaan Alkes bekas pakai.
b. Pencucian : Proses secara fisik untuk menghilangkan kotoran terutama bekas
darah ,cairan tubuh dan benda asing lainnya seperti debu, kotoran yang menempel
dikulit atau di alat kesehatan.
c. Disinfeksi : Suatu proses untuk menghilangkan sebagian mikroorganisme
d. Sterilisasi : Suatu proses untuk menghilangkan seluruh mikroorganisme termasuk
endospora bakteri dari alat kesehatan.Cara paling aman untuk pengelolaan Alkes
yang berhubungan langsung dengan darah.
6.4 Pengelolaan Jarum dan Alat Tajam
a. Jarum dan Alat Tajam dimasukkan ke dalam safety box.
6.5 Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
Pemilihan Cara Pengelolaan Limbah dan Sanitasi Ruangan
a. Limbah Cair
b. Sampah Medis
c. Sampah Rumah Tangga
d. Disinfeksi Permukaan
6.6 Penanganan Linen
Linen infeksius atau terkontaminasi dengan darah atau kontaminen lain dipisahkan
dengan menggunakan kantong kresek warna kuning
BAB VII
KESELAMATAN KERJA

7.1 Perlindungan Diri , Profilaksis pasca Pajanan HIV (PPP)


Profilaksis Pasca Pajanan HIV merupakan tindakan Pencegahan terhadap petugas
kesehatan yang tertular HIV akibat tertusuk jarum, tercemar darah dari penderita
atau mayat pasien HIV.Paparan cairan infeksius tidak saja membawa virus HIV
tetapi juga virus Hepatitis. Perlukaan pekutaneus merupakan kecelakaan kerja
tersering dan biasanya disebabkan oleh jarum yang berlubang.
7.1.1 Faktor yang mempengaruhi
a. Jumlah dan Jenis cairan yang mengenai
b. Dalamnya Tusukan atau Luka
c. Tempat perlukaan atau paparan.
7.1.2 Indikasi Pemberian Profilaksis Pasca Pajanan
a. Tertusuk/ luka superficial yang merusak kulit oleh jarum yang telah terpapar
sumber dengan HIV + asimtomatik . Membran mukosa terpapar oleh darah
terinfeksi HIV dalam jumlah banyak dari sumber HIV + asimtomatik (
tergantung banyak tidaknyavolume dan tetesan ).
b. Membran mukosa terpapar darah yang terinfeksi HIV + dalam jumlah
sedikit, dari sumber dengan HIV + simptomatik.
c. Terpapar dengan orang HIV + asimtomatik lewat tusukan yang dalam
dengan jarum berlubang yang berukuran besar.
d. Luka tusukan Jarum dengan darah yang terlihat di permukaan jarum.
e. Luka tusukan jarum yang telah digunakan untuk mengambil darah arteri
atau vena pasien.
f. Luka tusuk dari jenis jarum apapun yang telah di gunakan pada sumber
dengan HIV + yang simptomatik.
g. Membran mukosa yang tepapar oleh darah yang terinfeksi HIV dalam
jumlah yang banyak dari sumber HIV + yang simptomatik.
h. Tusukan jarum dengan tipe jarum apapun dan bebagai derajat paparan dari
sumber dengan status HIV tidak diketahui tetapi memiliki faktor resiko HIV.
i. Tusukan jarum dengan tipe jarum apapun dan bebagai derajat paparan dari
sumber yang tidak diketahui status HIV dan tidak diketahui faktor
resikonya, namun dianggap sebagai sumber HIV +.
j. Membran mukosa yang terpapar darah dalam jumlah berapapun dari
sumber yang tidak diketahui status HIV tetapi memiliki faktor resiko HIV.
k. Membran Mukosa yang terpapar dalam dalam jumlah berapapun dari
sumber yang tidak diketahui status HIV nya, namun sumber tersebut
dianggap sebagai sumber HIV +.
7.1.3 Penatalaksanaan Pasca Pajanan.
a. Keputusan Pemberian ARV harus segera diambil dan ARV diberikan
< 4 jamsetelah paparan.
b. Penanganluka
c. Beri Informed Consent
d. Lakukan test HIV
e. Pemberian ARV profilaksis
f. Penanganan tempat paparan/luka : Segera!!
g. Luka tusuk : bilas air mengalir dan sabun /antiseptik
h. Pajanan mukosa mulut : ludahkan dan kumur
i. Pajanan mukosa mata :Irigasi dengan air/garam fisiologis
j. Pajanan mukosa hidung : Hembuskan keluar dan bersihkan dengan air
k. Jangan dihisap dengan mulut, jangan ditekan
l. Disinfeksi Luka dan daerah sekitar kulit dengan salah satu :
m. Betadine (povidone iodine 2.5 %) selama 5 menit.
n. Alkohol 70 % selama 3 menit .
Catatan :
a. Chlorhexidine cetrimide bekerja melawan HIV tetapi bukan HBV.
b. Pelaporan terjadinya paparan. Rincian waktu, tempat, paparan dan
konseling serta manajemen pasca paparan.
c. Evaluasi dan risiko transmisi.
d. Konseling berupa risiko transmisi, penceganan transmisi sekunder, tidak
boleh hamil dsb.
e. Pertimbangan pemakaian terapi profilaksis pasca paparan.
f. Pemantauan (follow up).
7.1.4 Pemantauan
Tes Antibodi dilakukan pada minggu ke-6 , minggu ke -12 dan
bulan ke 6.Dapat diperpanjang sampai bulan ke 12.
7.1.5 Aspek Manajemen.
a. Merupakan bagian medico legal.
b. Perlu dilakukan pencatatan dan evaluasi.
c. Evaluasi meliputi :
1) Kesalahan sistem.
2) Tidak ada pelatihan.
3) Tidak ada SOP tidak tersedia alat pelindung diri.
4) Ratio pekerja dan pasien yg tidak seimbang.
5) Kesalahan manusia.
6) Kesalahan dalam penggunaan dan pemilihan alat kerja.
7) Rekomendasi kepada management RS perlu diberikan setelah
evaluasi dilakukan
BAB VIII
PENGENDALIAN MUTU

Salah satu prinsip yang menggaris bawahi implementasi layanan PDP adalah layanan
berkualitas, guna memastikan klien mendapatkan layanan tepat dan menarik orang untuk
menggunakan layanan. Tujuan pengukuran dari jaminan kualitas adalah menilai kinerja
petugas, kepuasan pelanggan atau klien, dan menilai ketepatan protocol konseling dan
testing yang kesemuanya bertujuan tersedianya layanan yang terjamin kualitas danmutu.
8.1 Konseling dalam PDP
Pelayanan konseling dimulai dengan suasana bersahabat yang dilayani oleh
konselor terlatih. Perangkat untuk menilai kualitas layanan termasuk mengevaluasi
kinerja seluruh staff PDP, penilaian kualitas konseling dengan menghadirkan
supervisor yang menyamar sebagai klien, melakukan pertemuan berkala dengan
para konselor, mengikuti perkembangan konseling dan HIV AIDS, kotak saran,
penilaian oleh petugas jasa, mengukur seberapa jauh konselor mengikuti aturan
Protokol.
8.2 Syarat minimal layanan PDP.
Penilaian internal atau eksternal dapat menggunakan daftar sederhana
apakah pelayanan PDP memenuhi persyaratan standar minimal yang ditentukan
Departemen Kesehatan dan WHO.
BAB IX
PENUTUP

9.1 Sarana dan Prasarana


Klinik PDP merupakan pintu utama pelayanan HIV AIDS dalam pemenuhan sarana
dan prasarana masih membutuhkan dukungan darisemua pihak.
9.2 Perangkat Lunak
Tim pencegahan penyakit TB dan HIV AIDS sudah terbentuk, namun dalam
melaksanakan kegiatannya masih mengalami banyak kendala.
9.3 Sumber Daya Manusia
Kapasitas sumber daya manusia dan ketrampilan klinik tentang pelayanan HIV AIDS
sudah dilakukan pelatihan oleh dinas kesehatan provinsi secaraberkala.
9.4 Sistim Informasi dan Jejaring
Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo bekerjasama dengan Dinas Kesehatan
Gorontalo, serta dibantu oleh Yayasan Sehat Peduli Kasih (PEKA).
Pedoman penatalaksanaan ini merupakan acuan yang dilaksanakan bersama dengan
harapan semua program dapat berjalan sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan.
Demikian Pedoman Penatalaksanaan pasien HIV/AIDS ini kami susun.
BAB X
DOKUMENTASI

Dokumentasi TIPK dan KTS melalui pencatatan di rekam medik berupa :


10.1 Formulir informed consent/lembar persetujuan TIPK dan KTS
10.2 Formulir permintaan laboratorim
10.3 Formulir hasil pemeriksaan laboratorium
10.4 Formulir konseling paska test
10.5 Formulir Ikhtisar Perawatan Pasien

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal : 27 Mei 2023

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

KEPUTUSAN KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO


Nomor : Kep / 29 / V / 2023 / R.S.Bhay

tentang

PEMBENTUKAN TIM PDP (PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN)


HIV AIDS& PIMS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO TAHUN 2023

KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan mutu dan menjaga keseimbangan


pelayanan kesehatan terhadap masyarakat di lingkungan RS
Bhayangkara Gorontalo, harus didukung dengan lancarnya kegiatan
seluruh pelayanan, diantaranya pelayanan HIV/AIDS di RS
Bhayangkara gorontalo;
b. bahwa untuk memenuhi sebagaimana dimaksud pada huruf a,
dipandang perlu membentuk Tim Perawatan Dukungan dan
Pengobatan HIV AIDS di RS Bhayangkara gorontalo;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud pada huruf
a dan b perlu ditetapkan Keputusan Direktur RS Bhayangkara
Gorontalo tentang Tim Perawatan Dukungan dan pengobatan HIV
AIDS.

Mengingat : 1. Undang - Undang Nomor 36 Tahun tentang Kesehatan (Lembaran Negara


Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
2. Undang–Undang Nomor 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit
(Lebaran Negara Republik indonesia tahun 2009 Nomor 153
Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia nomor 5072);
2 KEPUTUSAN KARUMKIT BHAYANGKARA
NOMOR : KEP / 29 / V / 2023 / R.S.Bhay
TANGGAL: 27 MEI 2023

3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang pemerintahan daerah


(Lembaran Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 244
tambahan lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5587);
4. Undang-Undang Nomor 9 tahun 2015 tentang perubahan kedua atas
Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang pemerintah daerah;
5. Keputusan Presiden Nomor 75 Tahun 2006 tentang komisi
Penanggulangan AIDS Nasional;
6. Peraturan menteri kesehatan Nomor 21 tahun 2014 tentang
Penanggulangan HIV dan AIDS;
7. Peraturan menteri kesehatan Nomor 43 tahun 2016 tentang Standar
Pelayanan Minimal bidang kesehatan;
8. Keputusan Menteri Kesehatan Nomor 1285/MENKES/SK/X/2002
tentang pedoman penanggulangan HIV dan AIDS dan penyakit
menular seksual;
9. Keputusan menteri kesehatan nomor 1507/MENKES/SK/2005
tentang pedoman pelayanan konseling dan testing HIV dan AIDS
secara sukarela (Voluntary Councelling and Testing);
10. Keputusan menteri kesehatan nomor 129/MENKES/SK/II/2008
tentang Standar Pelayanan Minimal Rumah Sakit
11. Peraturan menteri kesehatan Nomor
1501/MENKES/PER/X/2005 tentang jenis penyakit menulartertentu
yang dapat menimbulkan wabah, dan upaya penanggulangan;
12. Nota kesepahaman antara donatur dan pemerintah tentang
pembiayaan lainnya untuk program HIV/AIDS.

MEMUTUSKAN

Menetapkan :
1. : Keputusan Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo tentang Tim
Perawatan Dukungan dan Pengobatan HIV AIDS.
3 KEPUTUSAN KARUMKIT BHAYANGKARA
NOMOR : KEP / 29 / V / 2023 / R.S.Bhay
TANGGAL: 27 MEI 2023

2. : Susunan Tim dan uraian tugas Tim sebagaimana dimaksud pada diktum
Kesatu tercantum dalam lampiran I dan II yang tidak terpisahkan dari
Keputusan ini.
3. : Dalam melaksanakan tugasnya Tim bertanggung Jawab Langsung Kepada
Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo.

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal : 27 Mei 2023
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

TIM PDP (PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN)


HIV AIDS& PIMS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO TAHUN 2023

JABATAN DALAM
NO NAMA JABATAN KET
TIM
1. dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M KARUMKIT PELINDUNG
JANGMEDUM
2. dr. ASEP METRIKA KOORDINATOR
RUMKIT
DPJP PENYAJIT DOKTER/ TIM AHLI
3. dr. SANTI TANDAYU, SP.PD
DALAM KLINIS PDP
BRIPTU FARHAN GANI, AMd,
4. BA RUMKIT PETUGAS RR
Kep
5. ISWANTO PODENGGE, Amd, Kep BANUM RUMKIT PERAWAT PDP
Apt. MARSELAWATI PAKAYA,
6. APOTEKER APOTEKER PDP
S.Farm
CAHYANING ABDULLAH,
7. LABORAN LABORAN PDP
S.Tr.A.K

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tangga l : 27 Mei 2023
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
URAIAN TUGAS TIM PDP (PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN)
HIV AIDS & PIMS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO TAHUN 2023

1. Pelindung
a. Membentuk Tim Perawatan dan Pengobatan HIVAIDS
b. Menerbitkan surat-surat keputusan/ penugasan yang diperlukan untuk masing-
masing anggota tim
c. Mengalokasikan dana untuk kegiatan HIV agar dapat berjalan secara
berkesinambungan.
2. Koordinator
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait
dengan operasional VCT
c. Membuat program kerja PDP
d. Membuat prosedur kerja serta uraian tugas tim PDP
e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan
f. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
g. Bertanggung jawab unuk memastikan bahwa layanan secara keseluruhan
berkualitas
h. Mengkoordinir pertemuan berkala dengan seluruh staf VCT minimal sebulan sekali
i. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit, lembaga-lembaga yang bergerak
dalam bidang PDP untuk memfasilitasi perawatan dukungan dan pengobatan
j. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo
k. Melakukan monitoring internal dan penilaian berkala kinerja seluruh petugas PDP
l. Memantapkan system atau mekanise monitoring dan evaluasi layanan yang tepat
m. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada Dinas
Kesehatan Kota Gorontalo
n. Meastikan logistic terkait KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
o. Memantapkan pengembangan dan melalui pelatihanpeningkatan keterampilan dan
pengetahuan HIV AIDS
3. Dokter/ Tim AhliKlinis PDP
a. Melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan medis
b. Melakukan pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan maupun tindak lanjut
terhadap klien
c. Melakukan rujukan (pemeriksaan penunjang, laboratorium, dokter ahli dan konseling
lajutan)
d. Melaksanakan konsultasi kepada dokter ahli
e. Membuat laporan kasus
f. Mengembangkan kemitraan lintas program dan lintassector terkait
g. Bekerja sama dengan anggota Tim HIV AIDS agar
h. terbentuk kerjasama yang sinergis
4. Petugas RR
a. Melakukan pendaftaran klien
b. Menyiapkan formulir Rekam Medis Pasien PDP
c. Menghubungi petugas laboratorium pada saat ada pelayanan laboratoriu
d. Mengusulkan kebutuhan administrasi PDP
e. Membuat laporan bulanan PDP
f. Turut menjaga kerahasiaan klien yang berkunjung ke Rumah Sakit
g. Bertanggung jawab dalam system pencatatan dan pelaporan PDP secara penuh
h. Bekerjasama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang
sinergis
5. Perawat PDP
a. Membangun hubungan baik dan meningkatkankepercayaan kepada klien
b. Menyiapkan psikologis klien elalui pretes dan pascatest
c. Memfasilitasi klien untuk mengikuti test HIV AIDS
d. Membuka dan menyampaikan hasil test bersama klien secara tepat, singkat dna
benar
e. Menjaga kerahasiaan klien
f. Mendata semua kegiatan konsultasi
g. Membuat laporan kegiatan konsultasi kepada Tim untuk dilaporkan lebih lanjut
h. Berkonsultasi dengan dokter spesialis atas klien yang ditangani jika dibutuhkan
i. Sebagai konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan kematian
j. Sebagai komunikator san pendengar yang baik dalam memberikan dukungan dan
motivasi
k. Membantu pasien sebagai individu agar kemampuan mereka meningkat sehingga
tercipta kenyamanan untuk meningkatkatkan kualitas hidup.
l. Bekerja sama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang
baik
6. Apoteker PDP
a. Pengadaan dan pengelolaan obat infeksi opirtunistik (IO) dan Anti Retroviral terapi
(ARV)
b. Penyerahan obat IO bagi ODHA
c. Konseling pemberian obat bagi ODHA
d. Menajaga kerahasiaan ODHA
e. Bekerjasama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang sinergis
7. Laboran PDP
a. Mengambil sampel darah klien sesuai dengan SPO
b. Melakukan pemeriksaan laboratoriu sesuai prosedur dan standard laboratorium
sesuai prosedur dan standard laboratorium yang telah ditetapkan
c. Menerapkan kewaspadaan baku dan transmisi
d. Melakukan pencegahan pasca pajanan okupasional
e. Mengikuti perkembangan keajuan dan teknologi pemeriksaan laboratorium
f. Mencatat hasil testing HIV dan sesuaikan dengan nomor identifikasi klien
g. Menjaga kerahasiaan hasil testing HIV
h. Bekerja sama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang
sinergis

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tangga l : 27 Mei 2023
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

SURAT PERINTAH
Nomor : Sprin/57.a/V/2023

Pertimbangan : bahwa dalam langka kepentingan dinas, dipandang perlu


mengeluarkan tugas.

Dasar : 1. Undang-Undang Nomor 2 Tahun 2002 tanggal 9 Agustus 2002


tentang Kepolisian Negara Republik Indonesia;
2. Rencana Kerja Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo Tahun
Anggaran 2023;

DIPERINTAHKAN

Kepada : NAMA, PANGKAT NRP, DAN JABATAN SESUAI YANG


TERCANTUM DALAM LAMPIRAN SURAT TUGAS INI.

Untuk : 1. Disamping tugas dan tanggung jawab sehari-hari ditunjuk sebagai


Tim PDP HIV/AIDS Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo;
2. surat perintah ini berlaku sejak tanggal dikeluarkan sampai
dengan ada perubahan;
3. Kepala Rumah Sakit Bhayangkara Gorontalo;
4. melaksanakan perintah ini dengan saksama dan penuh rasa
tanggung jawab;
Selesai.

Dikeluarkan di : Gorontalo
pada tanggal : 27 Mei 2023
KEPALA BIRO OPERASI POLDA GORONTALO

Tembusan: dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
1. Wakarumkit Bhayangkara Gorontalo.
2. Wasinteren Rumkit Bhayangkara
Gorontalo.
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO LAMPIRAN SPRIN KARUMKIT
NOMOR : SPRIN/ 57.a /V/2023
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN TANGGAL : 27 MEI 2023
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

TIM PDP (PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN)


HIV AIDS& PIMS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO TAHUN 2023

JABATAN
No. NAMA PENUGASAN
PANGKAT / NRP STRUKTURAL

1. dr. AGUNG DERMAWAN, Sp.M KARUMKIT PELINDUNG


AKP / 88071075

PENATA TK 1 / JANGMEDUM
2. dr. ASEP METRIKA KETUA TIM
199210252019021007 RUMKIT

3. MOH. FARHAN GANI, A.Md., Kep BRIPTU /97110964 BA RUMKIT RR

DOKTER TIM AHLI


4. dr. SHANTI TANDAYU, S.PD -
MITRA KLINIS PDP
BANUM
PENGATUR TK I / KONSELOR
5. ISWANTO PODDUNGGE, A.Md., Kep
199210052019021002 RUMKIT
MITRA
6. Apt. MARSELAWATI PAKAYA, S.Farm - APOTEKER
APOTEKER
-
7. CAHYANING ABDULLAH, S.Tr. A.K MITRA LAB LABORAN

Dikeluarkan di : Gorontalo
pada tanggal : 27 Mei 2023
KEPALA BIRO OPERASI POLDA GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
URAIAN TUGAS TIM PDP (PERAWATAN DUKUNGAN DAN PENGOBATAN)
HIV AIDS & PIMS RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO TAHUN 2023

1. Pelindung
a. Membentuk Tim Perawatan dan Pengobatan HIVAIDS
b. Menerbitkan surat-surat keputusan/ penugasan yang diperlukan untuk masing-
masing anggota tim
c. Mengalokasikan dana untuk kegiatan HIV agar dapat berjalan secara
berkesinambungan.
2. Koordinator
a. Menyusun perencanaan kebutuhan operasional (sarana dan prasarana)
b. Melakukan koordinasi secara internal maupun eksternal rumah sakit terkait
dengan operasional VCT
c. Membuat program kerja PDP
d. Membuat prosedur kerja serta uraian tugas tim PDP
e. Mengawasi pelaksanaan kegiatan pelayanan
f. Melakukan evaluasi kegiatan pelayanan
g. Bertanggung jawab unuk memastikan bahwa layanan secara keseluruhan
berkualitas
h. Mengkoordinir pertemuan berkala dengan seluruh staf VCT minimal sebulan sekali
i. Melakukan jejaring kerja dengan rumah sakit, lembaga-lembaga yang bergerak
dalam bidang PDP untuk memfasilitasi perawatan dukungan dan pengobatan
j. Berkoordinasi dengan Dinas Kesehatan Kota Gorontalo
k. Melakukan monitoring internal dan penilaian berkala kinerja seluruh petugas PDP
l. Memantapkan system atau mekanise monitoring dan evaluasi layanan yang tepat
m. Menyusun dan melaporkan laporan bulanan dan laporan tahunan kepada Dinas
Kesehatan kabupaten Gorontalo
n. Meastikan logistic terkait KIE (Komunikasi, Informasi, dan Edukasi)
o. Memantapkan pengembangan dan melalui pelatihanpeningkatan keterampilan dan
pengetahuan HIV AIDS
3. Dokter/ Tim AhliKlinis PDP
a. Melakukan koordinasi pelaksanaan pelayanan medis
b. Melakukan pemeriksaan medis, pengobatan, perawatan maupun tindak lanjut
terhadap klien
c. Melakukan rujukan (pemeriksaan penunjang, laboratorium, dokter ahli dan konseling
lajutan)
d. Melaksanakan konsultasi kepada dokter ahli
e. Membuat laporan kasus
f. Mengembangkan kemitraan lintas program dan lintassector terkait
g. Bekerja sama dengan anggota Tim HIV AIDS agar
h. terbentuk kerjasama yang sinergis
4. Petugas RR
a. Melakukan pendaftaran klien
b. Menyiapkan formulir Rekam Medis Pasien PDP
c. Menghubungi petugas laboratorium pada saat ada pelayanan laboratoriu
d. Mengusulkan kebutuhan administrasi PDP
e. Membuat laporan bulanan PDP
f. Turut menjaga kerahasiaan klien yang berkunjung ke Rumah Sakit
g. Bertanggung jawab dalam system pencatatan dan pelaporan PDP secara penuh
h. Bekerjasama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang
sinergis
5. Perawat PDP
a. Membangun hubungan baik dan meningkatkankepercayaan kepada klien
b. Menyiapkan psikologis klien elalui pretes dan pascatest
c. Memfasilitasi klien untuk mengikuti test HIV AIDS
d. Membuka dan menyampaikan hasil test bersama klien secara tepat, singkat dna
benar
e. Menjaga kerahasiaan klien
f. Mendata semua kegiatan konsultasi
g. Membuat laporan kegiatan konsultasi kepada Tim untuk dilaporkan lebih lanjut
h. Berkonsultasi dengan dokter spesialis atas klien yang ditangani jika dibutuhkan
i. Sebagai konselor bagi pasien, keluarga dan komunitas dalam menghadapi
perubahan kesehatan, ketidakmampuan dan kematian
j. Sebagai komunikator dan pendengar yang baik dalam memberikan dukungan dan
motivasi
k. Membantu pasien sebagai individu agar kemampuan mereka meningkat sehingga
tercipta kenyamanan untuk meningkatkatkan kualitas hidup.
l. Bekerja sama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang
baik
6. Apoteker PDP
a. Pengadaan dan pengelolaan obat infeksi opirtunistik (IO) dan Anti Retroviral terapi
(ARV)
b. Penyerahan obat IO bagi ODHA
c. Konseling pemberian obat bagi ODHA
d. Menajaga kerahasiaan ODHA
e. Bekerjasama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang sinergis
7. Laboran PDP
a. Mengambil sampel darah klien sesuai dengan SPO
b. Melakukan pemeriksaan laboratorium sesuai prosedur dan standard laboratorium
sesuai prosedur dan standard laboratorium yang telah ditetapkan
c. Menerapkan kewaspadaan baku dan transmisi
d. Melakukan pencegahan pasca pajanan okupasional
e. Mengikuti perkembangan keajuan dan teknologi pemeriksaan laboratorium
f. Mencatat hasil testing HIV dan sesuaikan dengan nomor identifikasi klien
g. Menjaga kerahasiaan hasil testing HIV
h. Bekerja sama dengan anggota Tim HIV AIDS agar terbentuk kerjasama yang
sinergis

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal: 27 Mei 2023
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA
GORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
PROGRAM KERJA
PENANGGULANGAN HIV-AIDS
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

BAB I
PROGRAM KERJA PENANGGULANGAN HIV-AIDS
DI RUMKIT BHAYANGKARA PRESISI POLDA GORONTALO

1.1 PENDAHULUAN
Masalah HIV merupakan masalah Kesehatan yang mengancam indonesia
maupan negara lain. Saat ini tidak ada negara yang terbebas dari masalah HIV- AIDS.
Masalah HIV-AIDS dapat mengancam lapisan masyarakat kelas ekonomi, usia,
maupun jenis kelamin. Situasi yang dihadapi penderita hiv-aids sangat kompleks,
selain harus menghadapi penyakitnya sendiri mereka juga menghadapi stigma dan
diskriminasi, sehingga mengalami masalah fisik, psikis dan social.

Maka dari itu perlu upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS di


provinsi Gorontalo utamanya Rumah sakit sebagai pusat rujukan dan pelayanan di
tingkat provinsi sebab bila tidak ada upaya yang dilakukan dapat menimbulkan dampak
buruk terhadap berbagai aspek kehidupan khususnya kualitas Kesehatan masyarakat
sehingga perlu di sistematis, komprehensif, partisipatip, terpadu dan
berkesinambungan.

Memperhatikan kecenderungan epidemic HIV-AIDS dan factor-faktor yang


mempengaruhinya perlu di jamin kesenambungannya yang sangat ditentukan oleh
komitmen politik, kepepimpinan yang kuat dan tersedianya dana yang terus menerus,
perawatan sarana prasarana yang digunakaan, manejmen yang secara terarah dan
terorganisir, guna kelancaran tugas dan optimalisasi kerja dalam upayameningkatkan
mutu pelayanan rumah sakit, maka diperlukan suatu program kerja sebagai acuan
program kerja penanggung jawab program. Dimana suatu kegiatan yang terprogram,
terinci, dan berstrategi dalam setiap kegiatan yang di pimpin dapat mencapai tujuan
dan khsuss seusai dengan program kerja tersebut.
1.2 LATAR BELAKANG
Rumah sakit merupakan salah satu sarana untuk memberikan pelayanan
Kesehatan kepada masyarakat, masyarakat yang memiliki peran strategis dalam
meningkatkan derajat Kesehatan masyarakat sebagai tujujan untuk meningkatkan
derajat Kesehatan yang optimal, oleh karena itu rumah sakit di tuntun untuk
memberikan pelayanan bermutu sesuai dengan standar yang ditetapkan dengan
memeberikan pelayanan VCT, ART, PMTCT, IO, ODHA dengan factor resiko IDU dan
penunjang di rumah sakit.

Tenaga yang professional mempunyai kedudukan yang penting dalm


menghasilkan kualitas pelayanan Kesehatan serta implementasi kinerja. Implentasi
kinerja dilakukan oleh sumber daya manusia yang memiliki kemampuan, kompetensi,
dan motivasi, yang memberikan pelayanan berdasarkan pedekatan bio,psiko,social
maupun spiritual. Sehingga implementasi dari rencana yang telah disusun
teroorganisir.

Di dalam organisasi rumah sakit pengelola program adalah pimpinan yang


langsung membawahi pelaksana, yang merupakan sesusatu unsur proses dalam
manajmen rumah sakit. Pimpinan program sebagai manajerial harus dapat menjamin
mutu pelayanan yang diberikan oleh pelaksana dalam memberikan pelayanan dan
mementingkan kenyaman pasien. Kemampuan manerial yang harus dimiliki oleh
pemimpin program antara lain: perencanaan, pengorganisasisan, pengerakan,
pelaksanaan, pengendalian dan evaluasi. Dari beberapa fungsi manajerial pimpinan
program yang harus dijalankan adalah bagaimana melakukan suatu perencanaan yang
dituangkan ke dalam program kerja pimpinan program dalam usaha meningkatkan
kwaliatas dan mutu pelayanan dalam pencapaian target program.

1.3 TUJUAN
1.3.1 Tujuan Umum:
Tercapainya usaha pencegahan dan mengurangi resiko penularan HIV-
AIDS, meningkatkan kualitas hidup ODHA, deng memberikan pelayanan
VCT/PITC,PMTCT,IO, dan TB HIV.
1.3.2 Tujuan Khusus
a. Memberikan konseling dan testing secara rahasia
b. Melaksanakan pemeriksaan Laboratorium
c. Menyediakan dan melaksanakan pelayanan pengobatan dan TB HIV
d. Membuat pencatatan dan pelaporan hasil
e. Melakukan rujukan pada pasien yang HIV positif
f. Mengevaluasi Program.

1.4 KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN KEGIATAN


1.4.1 Kegiatan Pokok
a. Menyusun program kerja tahunan
b. Mengadakan pertemuan
c. Mengusulkan Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM
d. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga saran dan prasarana
e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam usaha penanggulangan
HIV/AIDS

1.4.2 Rincian Kegiatan


a. Menyusun Program Kerja

• Membuat anggaran dan pembiayaan


• Membuat Laporan setiap bulan
• Membuat jadwal kegiatan konselor

b. Mengadakan Pertemuan Rutin Bulanan

• Mengadakan rapat bersama tim guna membahas masalah yang ada


terkait dengan pelaksanaan tugas
• Mengadakan pertemuan dengan semua unsur terkait yang ada
lingkungan RS terkait program kerja dan anggran
• Melakukan sosialisasi secara umum tentang HIV-AIDS dilingkungan
RS
• Melakukan pencatatan, pelaporan, evaluasi, Analisa serta tindak
lanjut dari masalah di temukan
c. Mengusulkan Pendidikan dan pelatihan untuk meningkatkan SDM

• Membuat rekapitulasi tenaga berdasarkan tehnis pelatihan yang


pernah di ikuti serta tahun terakhir mengikuti
• Membuat daftar pengajuan pengajuan calon-calon lama yang akan
mengikutipendidikan dan pelatihan berdasarkan tugas masing- masing
• Membuat TOR untuk pelatihan PITC (internal RS)
• Pengusulan untuk pengembangan SDM dalam hal pelatihan VCT,
PMTCT dan TB HIV serta PDP (eksternal RS).

d. Menyusun dan merencanakan kebutuhan tenaga dan pra sarana

• Membuat Kebutuhan tenaga setiap tahun


• Membuat kebutuhan sarana dan pra sarana tiap tahun termasuk
pengembangan poli klinik VCT
• Pengadaan alat peraga dan lembar balik serta leaf let/brosur
• Berkoordinasidengan unsur terkaitpengembangan layanan PDP

e. Mengawasi dan mengevaluasi kegiatan dalam uasaha pencegahan dan


penanggulangan HIV-AIDS

• Mengontrol dan melihat secara langsung pelaksanaan kegiatan dan


tugas masing-masing tim tiap 6 bulan
• Mengadakan evaluasi program.

1.5 CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN


1.5.1 Kegiatan Rutin
KEGIATAN CARA PELAKSANAAN TARGET PELAKSANAAN
1. Melaksanakan Membuat analisis laporan dan Bulan Januari 2024
program kerja kegiatan yang akan dilakukan
pelayanan selama satu tahun
HIV/AIDS
2. Laporan SIHA a. Menyiapkan data pasien
kepada Dinas yang dilakukan tes HIV/AIDS
Kesehatan baik rawat inap maupun rawat
Kabupaten. jalan melalui laboratorium.
b. Entri data pasien yang
dilakukan pemeriksaan
HIV/AIDS melalui aplikasi
system SIHA
c. Membuat laporan sesuai
format pelapor
d. Mengirim laporan kepada
Dinas Kesehatan Kabupaten
Gorontalo
3. Laporan pasien a. Menyiapkan data pasien Dikirim setiap akhir bulan
HIV/AIDS dengan hasil pemeriksaan
kepada Dinas HIV/AIDS positif
Kesehatan b. Melaporkan kepada Dinas
Kabupaten Kesehatan kabupaten
Gorontalo
4. Laporan LBPHA a. Melakukan pendataan Dikirim setiap akhir bulan
kepada Dinas kepada pasien dengan hasil
Kesehatan pemeriksaan HIV/AIDS positif
Kabupaten dan melakukan pengobatan di
Rumkit Bhayangkara
Gorontalo
b. Proses perawatan PDP
dicatat dan didokumentasikan
c. Kemudian poin a dan b
dimasukan kedalam
pelaporan LBPHA di aplikasi
SIHA untuk selanjutnya
dikirim ke Dinas Kesehatan
Kabupaten Gorontalo

5. Laporan a. Menyiapkan rekapan Dilakukan setiap 3 bulan (


Pelayanan pelayanan pasien VCT dan Maret, Juni, September,
Kepada Rumah PDP Desember )
sakit b. Merekap laporan
pelaksanaan program kerja
c. Monotoring dan evaluasi
program setiap 3 bulan
6. Edukasi a. Konselor HIV/AIDS Dilaksanakan setiap hari
HIV/AIDS memberikan edukasi kepada pelayanan
kepada pasien pasien HIV/AIDS bertujuan
dan keluarga untuk mendukung
pengobatannya
b. Memberi motivasi agar
berhasil dalam mengatasi
masalah yang dihadapi
pasien
c. Edukasi dilakukan di lakukan
ditempat yangprivasi

7. Pelayanan PITC, a. Melakukan edukasi terhadap Dilaksanakan setiap hari


PMTCT dan ART pasien yang tercurigai pelayanan
terinfeksi HIV/AIDS termasuk
pasien dengan TB dan bila
pasien bersedia maka
dilakukan tes HIV
b. Pasien dengan HIV/AIDS
yang berkeinginan hamil
akan mendapatkan
perawatan dan pengobatan
c. Perawatan dan pengobatan
akan dilakukan selama
proses sebelum hamil,
selama kehamilan dan pasca
kehamilannya
d. Pasien dengan perawatan
dan pengobatan diberikan
obat anti retroviral oleh bagian
farmasi sesuai kebutuhan
pasien
8. Pelayanan PDP Pasien dengan pengobatan Dilaksanakan setiap hari
HIV/AIDS diberikan perawatan, pelayanan
dukungan dan pengobatan di
Poliklinik maupun dirawat inap
9. Melaksanakan a. Membuat undangan Dilakukan setiap 6 bulan sekali
rapat dengan b. Menyiapkan materi rapat (Juni, Desember)
TIM pelayanan c. Membuat laporan hasil rapat
HIV/AIDS

1.5.2 Mengikuti Diklat


KEGIATAN CARA PELAKSANAAN TARGET PELAKSANAAN
Mengikuti Diklat a. Mendapatkan pemberitahuan Sesuai kebutuhan
diklat
b. Mengusulkan nama yang akan
mengikuti diklat
c. Rekomendasi persetujuan
mengikuti kegiatan oleh
direktur dengan diberikan
surat tugas
d. Laporan kegiatan pelatihan
dan RTL

1.5.3 Pengadaan Sarana dan Prasarana


KEGIATAN CARA PELAKSANAAN TARGET PELAKSANAAN
Pengadaan Sarana a. Mengajukan usulan Sesuai Kebutuhan
danPrasarana pengadaan sarana prasarana
terkait pelayanan HIV/AIDS
b. Surat pengajuan ditunjukan
kepada
bagian pengadaan Rumkit
Bhayangkara
1.6 SASARAN PROGRAM
1.6.1 Kegiatan rutin
a. Melaksanakan program kerja HIV/AIDS
1) Di buat setahun sekali oleh berdasarkan rapat koordinasi tim
pelayananHIV
2) Target capaian 100%
b. Laporan SIHA kepada dinas kesehatan kabupaten gorontalo
1) Dilakukan oleh petugas RR setiap bulan
2) Target capain 100%
c. Laporan pasien HIV/AIDS kepada dinas kesehatan kabupaten gorontalo
1) Dilakukan oleh petugas RR setiap bulan
2) Target capain 100%
d. Laporan LBPHA kepada dinas kesehatan kabupaten gorontalo
1) Dilakukan oleh petugas RR setiap bulan
2) Target capain 100%
e. Laporan pelayanan kepada kepala rumah sakit
1) Dilaporkan oleh sekretaris tim, dan ditanda tangani ketua tim,
setiap 3bulan
2) Target capaian 100%
f. Edukasi HIV/AIDS kepada pasien dan keluarga
1) Dilakukan oleh konselor, kepada pasien dan keluarga setiap pelayanan
2) Target capaian 100%
g. Pelayanan VTC, PITC, PMTCT, dan ART
1) Dilakukan oleh konselor, kepada pasien dan keluarga setiap pelayanan
2) Pelayanan ART dilakukan oleh petugas farmasi kepada pasien
setiappelayanan
3) Target capaian 100%
h. Pelayanan PDP
1) Dilakukan setiap hari pada saat pelayanan kepada pasien dan
keluarga
2) Target capaian 100%
i. Melaksanakan rapat dengan tim pelayanan HIV/AIDS
1) Rapat tim pelayanan HIV dilakukan 2 kali dalam setahun
2) Target capaian 100%
1.6.2 Meengikuti diklat
a. Mengusulkan nama-nama yang akan mengikuti diklat
b. Target capaian 100%
1.6.3 Pengadaan sarana dan prasarana
a. Pengadaan formulir-formulir pelayanan setiap bulan
b. Standbanner 1 kali dalam setahun
c. Leaflet 1 kali dalam setahun
d. Target capaian 100%

1.7 JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Bulan
No Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Rapat rutin X X

2. Laporan kegiatan X X X X X X X X X X X X
pelayanan HIV/Aids
3. Monitoring dan X X
evaluas

1.8 EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN DAN PELAPORAN


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dilaksanakan setiap 6 bulan sekali oleh tim
HIV/AIDS dan laporkan ke Kepala Rumah Sakit

1.9 PENCATATAN DAN PELAPORAN EVALUASI KEGIATAN


1.9.1 Pencatatan hasil kegiatan pelayanan HIV/AIDS dicatat dalam rekam medic
pasien dan buku register pelayanan

1.9.2 Pelaporan kegiatan program dan hasil pelayanan dilakukan setiap bulan
pada aplikasi SIHA

1.9.3 Evaluasi dan analisa hasil pelayanan atau kegiatan dilakukan setiap 6
bulan sekali dan akhir tahun
1.10 PEMBIAYAAN DAN ANGGARAN
Pembiayaan kegiatan di dalam program kerja menggunakan anggaran belanja
rumkit bhayangkara

1.11 PENUTUP
Hal-hal yang belum di muat dalam program ini akan di sesuaikan dengan mengacu
pada waktu atau peluang penyelenggara pelayanan tim HIV

Ditetapkan di : Gorontalo
Pada tanggal: 27 Mei 2023
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARAGORONTALO

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075
LAPORAN PELAYANAN
VCT DAN PITC
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

LAPORAN PELAYANAN VCT DAN PITC RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


GORONTALO JUNI 2023

No Kegiatan Juni Keterangan


1 Jumlah orang yang di tawarkan test HIV 6 Periksa di rumkit
2 Jumlah orang yang di test HIV 6 Periksa di rumkit
3 Jumlah bumil yang di tawarkan HIV 6 Periksa di rumkit
Jumlah bumil yang di test HIV dan 6 Hasil di Buku KIA
4 menerima hasil test HIV

Jumlah orang yang di tawarkan test HIV dan orang yang di test HIV di RS
Bhayangkara Gorontalo bulan Juni 2023 adalah ibu hamil masing – masing sejumlah
6 orang ibu hamil. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ibu hamil yang positif tercatat
pada buku KIA.

MENGETAHUI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Gorontalo, 30 Juni 2023
GORONTALO PENANGGUNG JAWAB TIM PDP HIV/AIDS

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M dr.ASEP METRIKA


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075 PENATA NIP 199210252019021007
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

LAPORAN PELAYANAN VCT DAN PITC RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


GORONTALO JULI 2023

No Kegiatan Juli Keterangan


1 Jumlah orang yang di tawarkan test HIV 28 Periksa di rumkit
2 Jumlah orang yang di test HIV 28 Periksa di rumkit
3 Jumlah bumil yang di tawarkan HIV 28 Periksa di rumkit
Jumlah bumil yang di test HIV dan 28 Hasil di Buku KIA
4
menerima hasil test HIV

Jumlah orang yang di tawarkan test HIV dan orang yang di test HIV di RS
Bhayangkara Gorontalo bulan Juli 2023 adalah ibu hamil masing – masing sejumlah
28 orang ibu hamil. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ibu hamil yang positif tercatat
pada buku KIA.

MENGETAHUI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Gorontalo, 31 Juli 2023
GORONTALO PENANGGUNG JAWAB TIM PDP HIV/AIDS

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M dr.ASEP METRIKA


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075 PENATA NIP 199210252019021007
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

LAPORAN PELAYANAN VCT DAN PITC RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


GORONTALO AGUSTUS 2023

No Kegiatan Agustus Keterangan


1 Jumlah orang yang di tawarkan test HIV 16 Periksa di rumkit
2 Jumlah orang yang di test HIV 16 Periksa di rumkit
3 Jumlah bumil yang di tawarkan HIV 16 Periksa di rumkit
Jumlah bumil yang di test HIV dan 16 Hasil di Buku KIA
4
menerima hasil test HIV

Jumlah orang yang di tawarkan test HIV dan orang yang di test HIV di RS
Bhayangkara Gorontalo bulan Agustus 2023 adalah ibu hamil masing – masing
sejumlah 16 orang ibu hamil. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ibu hamil yang
positif tercatat pada buku KIA.

MENGETAHUI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Gorontalo, 31 Agustus 2023
GORONTALO PENANGGUNG JAWAB TIM PDP HIV/AIDS

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M dr.ASEP METRIKA


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075 PENATA TK.I NIP 199210252019021007
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

LAPORAN PELAYANAN VCT DAN PITC RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


GORONTALO SEPTEMBER 2023

No Kegiatan September Keterangan


1 Jumlah orang yang di tawarkan test HIV 27 Periksa di rumkit
2 Jumlah orang yang di test HIV 27 Periksa di rumkit
3 Jumlah bumil yang di tawarkan HIV 27 Periksa di rumkit
Jumlah bumil yang di test HIV dan 27 Hasil di Buku KIA
4
menerima hasil test HIV

Jumlah orang yang di tawarkan test HIV dan orang yang di test HIV di RS
Bhayangkara Gorontalo bulan September 2023 adalah ibu hamil masing – masing
sejumlah 27 orang ibu hamil. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ibu hamil yang
positif tercatat pada buku KIA.

MENGETAHUI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Gorontalo, 30 September 2023
GORONTALO PENANGGUNG JAWAB TIM PDP HIV/AIDS

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M dr.ASEP METRIKA


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075 PENATA NIP 199210252019021007
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

LAPORAN PELAYANAN VCT DAN PITC RUMAH SAKIT BHAYANGKARA


GORONTALO OKTOBER 2023

No Kegiatan Oktober Keterangan


1 Jumlah orang yang di tawarkan test HIV 24 Periksa di rumkit
2 Jumlah orang yang di test HIV 24 Periksa di rumkit
3 Jumlah bumil yang di tawarkan HIV 24 Periksa di rumkit
Jumlah bumil yang di test HIV dan 24 Hasil di Buku KIA
4
menerima hasil test HIV

Jumlah orang yang di tawarkan test HIV dan orang yang di test HIV di RS
Bhayangkara Gorontalo bulan Oktober 2023 adalah ibu hamil masing – masing
sejumlah 24 orang ibu hamil. Hasil pemeriksaan tidak ditemukan ibu hamil yang
positif tercatat pada buku KIA.

MENGETAHUI
KEPALA RUMAH SAKIT BHAYANGKARA Gorontalo, 31 Oktober 2023
GORONTALO PENANGGUNG JAWAB TIM PDP HIV/AIDS

dr. AGUNG DARMAWAN, Sp.M dr.ASEP METRIKA


AJUN KOMISARIS POLISI NRP 88071075 PENATA NIP 199210252019021007
PENGINPUTAN DATA PASIEN SKRINING HIV AIDS
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

NOTA DINAS
Nomor : B/ND- 01/VII/2023/R.S.Bhay

Kepada : Yth. Ketua Tim PDP HIV/AIDS

Dari : Tim PDP HIV/AIDS Rumkit Bhayangkara

Hal : Undangan Rapat Evaluasi Program Kerja HIV/AIDS

1. Rujukan :
a. Permenkes No. 23 Tahun 2022 Tentang Penanggulangan Human
Immunodeficieny Virus, Acquired Immunodeficieny Syndrom, Dan Infeksi
Menular Seksual;
b. Surat Keputusan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia Nomor :Kep/
227/ VII/ 2019 Tanggal 13 Juli 2023 tentang Pembentukan Rumah Sakit
Bhayangkara Kepolisian Negara Republik Indonesia.

2. Sehubungan rujukan tersebut diatas, bersama ini mengirimkan undangan Rapat


Ketua Tim PDP HIV / AIDS tentang Pelaksanaan Rapat Evaluasi Triwulan Program
Kerja Tim PDP HIV / AIDS yang akan dilaksanakan pada :
Hari/Tanggal : Kamis, 13 Juli 2023
Waktu : 09.00 Wita s.d Selesai
Tempat : Aula Rimkit Bhayangkara Gorontalo
Pakaian : Menggunakan Pakaian yang Berlaku saat itu.

3. Demikian untuk menjadi maklum.

Gorontalo, 10 Juli 2023


PENANGGUNG JAWAB TIM PDPHIV/AIDS

dr. ASEP METRIKA


PENATA NIP 199210252019021007
DAFTAR HADIR
DOKUMENTASI RAPAT EVALUASI PROGRAM KERJATIM PDP

Orang : Dokter PDP, Perawat PDP, Petugas Farmasi, Petugas Laboratorium,


Petugas RR
Tempat : Ruang Rapat
Waktu : 09.00 WITA
KEPOLISIAN DAERAH GORONTALO
BIDANG KEDOKTERAN DAN KESEHATAN
RUMAH SAKIT BHAYANGKARA GORONTALO

NOTULEN

Hari / Tanggal : Kamis, 13 Juni 2023

Jam : 09.00 WITA

Tempat : Ruang Rapat Rumkit Bhayangkara

Pimpinan Kegiatan : dr. Asep Metrika


Notulis : Cahyaning Abdullah, S.Tr.A.K

Peserta : 5 Orang
Pembahasan : Evaluasi Program Kerja Tim PDP :
1. Rapat di buka oleh ketua Tim atau penanggung jawab PDP.
2. Ketua Tim/ Dokter PDP memaparkan hasil laporan pelayanan VCT dan PITC bulan
januari sampai bulan juni 2023.
3. Pasien di skrining HIV sebagian besar adalah pasien Kebidanan/Ponek.

4. Mulai Melakukan pemeriksaan skrining HIV pada pasien IO baik dirawat jalan
maupun di rawat inap.
Demikian hasil rapat yang dapat kami sampaikan, atas kebijaksanaannya kami sampaikan
terima kasih

Gorontalo, 31 Juni 2023


SEKRETARIS TIM PDP HIV/AIDS

Cahyaning Abdullah, S.Tr.A.K

Anda mungkin juga menyukai