Anda di halaman 1dari 13

Proses Penyebaran & Perkembangan Islam di Pulau Sumatera

Nama kelompok :
1. Al Frida Sherlina Rahma (03)
2. Desty Akbar Khotibah (10)
3. Genial Rusell Syehlon (15)
4. M. Dimas Novianto (22)
5. Revanda Claraencia (30)
6. Zaskia Aulia Dwi Hapsari (36)

SMA NEGERI 1 GEDANGAN

Jl. Raya Sedati No.KM 2, Tumapel, Wedi, Kec.Gedangan, Kabupaten


Sidoarjo, Jawa Timur 61254

1
2
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami haturkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah mengenai “Proses Penyebaran dan
Perkembangan Islam Di Pulau Sumatra”. Tidak lupa juga kami mengucapkan terima kasih
kepada anggota kelompok dan juga Bapak Mustain Salim S.Pd selaku guru agama yang telah
turut memberikan kontribusi dalam penyusunan makalah ini. Tentunya, tidak akan bisa
maksimal jika tidak mendapat dukungan dari berbagai pihak. Sebagai penyusun, kami
menyadari bahwa masih terdapat kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa
penyampaian dalam makalah ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini. Kami berharap semoga makalah
yang kami susun ini memberikan manfaat dan juga inspirasi untuk pembaca.

Sidoarjo, Oktober 2023

Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata Pengantar......................................................................................................(i)
Daftar Isi...............................................................................................................(ii)
Bab I
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Proses penyebaran & perkembangan islam di Sumatra..........................1
B. Tokoh-tokoh penyebaran agama
Islam.......................................................1
C. Strategi penyebaran dan perkembangan
Islam..........................................3
D. Jejak sejarah/ dokumenter...........................................................................3
E. Biografi kerajaan
Islam................................................................................4
Bab II
PENUTUP................................................................................................................5
A. Kesimpulan....................................................................................................5
B. Saran..............................................................................................................5
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
A. Proses Penyebaran & Perkembangan Islam di Sumatra
Islam masuk ke Sumatera pada abad ke-7 Maschi, yang pada waktu itu di Sumatera telah Berdiri
kerajaan Budha di Sriwijaya (683-1030 M) yang menjadikan Islam masuk ke daerah Itu sedikit
mengalami kesulitan, dan pada waktu itu kerajaan Sriwijaya mendapat serbuan Dari India, maka
kesempatan itu digunakan untuk menyebarkan Islam bagi daerah daerah. Islam di Sumatera
khususnya Aceh dipercaya sebagai cikal-bakal penyebaran Islam di Nusantara. Penyebaran
Islam dilakukan oleh para saudagar Arab yang hilir mudik Berdagang dari Mesir, Persia, Gujarat
ke Cina melalui Barus-Fansur yang dipastikan Terletak di ujung barat pulau Sumatera. Para
pembawa Islam datang langsung dari Semenanjung Arabia yang merupakan utusan Resmi
Khalifah atau para pedagang Islam yang memang telah memiliki hubungan Perdagangan dengan
Aceh, sebagai dacrah persinggahan dalam perjalanan menuju Cina. Hubungan yang sudah
terbina sejak lama, yang melahirkan asimiliasi keturunan Arab-Aceh di sekitar pesisir ujung
pulau Sumatera, telah memudahkan penyiaran Islam. Islam telah berkembang di Aceh scjak
abad VII. Keberadaannya dibawa oleh para saudagar Islam Arab dan bukan merupakan misi
khusus penyebaran agama. Selain dari perdagangan masuknya islam ke daerah Sumatera juga
dipengaruhi oleh Kerajaan kerajaan yang ada di Sumatera dan dakwah dakwah dari wali-wali
atau ulama yang ada pada saat itu. Dari Kesultanan Aceh inilah kemudian pengaruh Islam
menyebar Keseluruh Nusantara. Bukti-bukti penyebaran kebudayaan Islam masih dapat kita
jumpai hingga kini, diantaranya adalah masjid dan makam-makam.

B. Tokoh-tokoh penyebaran agama Islam

1. Malik Ibrahim: Malik Ibrahim


merupakan ulama dari Gujarat, India,
yang datang ke Aceh pada abad ke-14.
Dia membawa ajaran Islam dan
melakukan dakwah di wilayah Aceh.
Malik Ibrahim juga mendirikan
pesantren pertama di Pasai, Aceh, yang
menjadi pusat pendidikan Islam dan
penyebaran ajaran agama.

Gambar 1.1 Maulana Malik Ibrahim

2. Syamsuddin of Pasai: Syamsuddin


adalah salah satu tokoh penyebaran Islam di Sumatera pada abad ke-14. Dia
adalah seorang ulama dan pendiri Kerajaan Samudra Pasai di Aceh. Syamsuddin
terkenal karena menggalakkan dakwah dan menyebarkan ajaran Islam di wilayah
tersebut.

1
Gambar 1.2 Syamsuddin Pasai

3. Sultan Iskandar Muda: Sultan Iskandar


Muda adalah raja Aceh yang memerintah
pada abad ke-17. Ia memainkan peran
penting dalam penyebaran Islam di
Sumatera dan memperkuat kekuasaan
Islam di wilayah Aceh. Selama masa
pemerintahannya, Islam menjadi agama
resmi dan dipromosikan secara aktif.

Gambar 2.3 Sultan Iskandar Muda

4. Tuanku Imam Bonjol: Tuanku Imam


Bonjol merupakan salah satu tokoh
perjuangan Islam di Sumatera pada abad
ke-19. Ia memimpin perlawanan melawan
penjajah Belanda dalam Perang Padri di
Minangkabau. Selain sebagai pejuang,
Tuanku Imam Bonjol juga berperan dalam
penyebaran dan pemeliharaan ajaran Islam
di wilayah Sumatera Barat.

Gambar 2.4 Tuanku Imam Bonjol

5. Hamka: Hamka atau Haji Abdul Malik


Karim Amrullah adalah seorang ulama,
sastrawan, dan pejuang kemerdekaan
Indonesia. Ia dikenal sebagai tokoh penting
dalam penyebaran Islam di Sumatera dan
Indonesia secara umum. Karya-karya
tulisnya, seperti Tafsir Al-Azhar dan Di
Bawah Lindungan Ka’bah, telah
mempengaruhi pemikiran dan pemahaman
agama di kalangan umat Islam.

2
Gambar 2.5 Haji Abdul Malik Karim Amrullah

C. Strategi penyebaran dan perkembangan Islam

1. Perdagangan: Perdagangan merupakan salah satu faktor utama dalam penyebaran


Islam di Sumatera. Para pedagang Muslim dari Timur Tengah, Gujarat, dan India
membawa agama Islam bersama mereka saat berdagang dengan wilayah tersebut.
Para pedagang ini memainkan peran penting dalam memperkenalkan Islam
kepada penduduk setempat.
2. Pernikahan dan Perkawinan: Pernikahan antara pedagang Muslim dan penduduk
asli Sumatera juga menjadi faktor penting dalam penyebaran Islam. Melalui
pernikahan, ajaran Islam diperkenalkan ke dalam keluarga dan kemudian
menyebar ke masyarakat luas.
3. Pendidikan: Pendidikan juga menjadi faktor penting dalam penyebaran Islam di
Sumatera. Para ulama dan cendekiawan Muslim mendirikan pesantren dan
madrasah untuk mengajarkan ajaran Islam kepada penduduk setempat.
Pendidikan Islam menjadi sarana untuk menyebarkan ajaran agama dan
memperkuat identitas Muslim.
4. Dakwah dan Penyebaran Ajaran Islam: Ulama dan misi dakwah yang datang dari
Timur Tengah dan Asia Selatan juga berperan penting dalam penyebaran Islam di
Sumatera. Mereka melakukan kegiatan dakwah, memberikan ceramah, mengajar,
dan menyebarkan ajaran Islam ke masyarakat setempat.
5. Integrasi Budaya: Penyebaran Islam di Sumatera juga terjadi melalui integrasi
budaya. Ajaran Islam disesuaikan dengan budaya setempat, sehingga
memudahkan penerimaan dan penyebarannya. Hal ini mencakup adaptasi ritual
keagamaan dengan unsur-unsur budaya lokal.
6. Kepemimpinan dan Kekuasaan: Kepemimpinan dan kekuasaan juga memainkan
peran penting dalam penyebaran Islam di Sumatera. Raja-raja atau pemimpin
yang memeluk Islam akan mempengaruhi pengikut mereka untuk ikut
mengadopsi agama baru. Selain itu, para pemimpin Muslim juga mendirikan
institusi keagamaan dan mendukung pengembangan Islam di wilayah mereka.

D. Jejak Sejarah/Dokumenter

- Kerajaan Jeumpa (777 M)


- Kesultanan Peureulak (840-1292)
- Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
- Kesultanan Lamuri (800-1503)
- Kerajaan Linge (1025-sekarang)

3
E. Biografi Kerajaan Islam

1. Kerajaan Jeumpa (777 M)


Kerajaan Jeumpa merupakan salah satu kerajaan Islam di nusantara yang muncul
sekitar abad ke 7 M. Adapun pendiri dari kerajaan Jeumpa ini ialah Salman Al
Parsi. Kerajaan Jeumpa menjadi tempat penyebaran pertama Islam untuk pertama
kalinya di wilayah nusantara kala itu. Penyebaran agama Islam di Kerajaan
Jeumpa kala itu dipengaruhi oleh para pedagang muslim yang berasal dari Persia.
Secara perlahan Kerajaan Jeumpa hingga para masyarakat pun memeluk
Islam.Sekitar tahun 777 Masehi, kerajaan secara sepenuhnya menjadi kerajaan
yang bercorak Islam.
2. Kesultanan Peureulak (840-1292)
Kesultanan Perlak merupakan salah satu Kerajaan Islam di wilayah Sumatera.
Kesultanan Perlak juga terkenal akan daerahnya yang menghasilkan banyak kayu
perlak. Oleh karena itu daerah ini terkenal dengan sebutan Kesultanan Perlak.
Karena wilayahnya yang strategis serta memiliki hasil alam yang baik,
menjadikan Perlak sebagai kawasan pelabuhan niaga yang berkemang pada abad
ke 8 M. Semakin ramainya transaksi perdagangan yang dilakukan oleh pedagang
muslim dari Arab dan Persia menjadikan masyarakat di daerah Perlak semakin
dekat dengan Islam. Berbagai perkawinan campur dengan saudagar muslim dan
warga setempat juga menjadi faktor utama semakin meluasnya Islam.
3. Kesultanan Samudera Pasai (1267-1521)
Nama lain dari Kesultanan Samudera Pasai ialah Samudera Darussalam. Kerajaan
ini merupakan salah satu kerajaan Islam yang terletak di bagian pesisir pantai
utara Sumatera. Lokasinya berada di sekitar kota Loksumawe dan Aceh Utara.
Beberapa bukti sejarah yang mengaitkan keberadaan Kerajaan Samudera Pasai
adalah ditemukannya beberapa makam raja serta berbagai penemuan koin
berbahan emas dan perak yang berisikan nama-nama raja. Kesultanan ini
didirikan oleh Marah Silu yang memiliki gelar Sultan Malik As-Shaleh pada
tahun 1267. Kerajaan Samudera Pasai Runtuh pada tahun 1521 ketika dikalahkan
oleh bangsa Portugis.
4. Kesultanan Lamuri (800-1503)
Kesultanan Lamuri terletak di daerah Aceh Besar yang berpusat di Lam Reh,
Kecamatan Masjid Raya. Kesultanan Lamuri merupakan kerajaan yang lebih dulu
muncul sebelum berdirinya Aceh Darussalam. Data mengenai keberadaan
Kesultanan Lamuri ini didasarkan pada berita-berita luar yang selalu
dikemukakan oleh para pedagang dan pelaut asing dari India, Arab dan China.
5. Kerajaan Linge (1025-sekarang)
Kerajaan Linge termasuk ke dalam kerajaan kuno yang terletak di Aceh. Kerajaan
ini berdiri sekitar tahun 1025 M atau 416 H di mana raja pertamanya ialah Adi
Genali. Adi Genali sendiri memiliki empat orang anak yaitu Empuberu, Sibayak,
Linge, Merah Johan dan yang terakhir Merah Linge. Menurut sejarah, Raja Linge
I mewariskan sebuah pedang dan sebentuk cincin pertama untuk keturunannya.
Pedang dan cicin tersebut berasal dari Mahmud Syah.

4
5
BAB II
Penutup

A. Kesimpulan
Proses penyearan ajaran islam tidak hanya berakar dari para pendatang atau para pedagang.
Dapat disimpulkan bahwa pelaku dan cara masuknya Islam di Sumatra seperti terjadi pada
wilayah Indonesia lainnya,dilakukan oleh putra Indonesia dan tidak berjalan pasif. Dengan
pengertian bangsa Indonesia tidak menunggu kedatangan bangsa Arab semata dengan upayanya
mencari tambahan pengetahuan tentang agama islam.

B. Saran
Kami selaku penulis menyarankan bahwa setelah membaca makalah inidiharapkan agar
pembaca dapat mengetahui dan memahami tentang sejarah perkembangannya islam di pulau
Sumatra.

6
LAMPIRAN

Kerajaan Jeumpa (777M) Kerajaan Samudra Pasai (1267-1521)


.

Kerajaan Peureulak (840-1292) Kesultanan Lamuri (800-1503)

Kerajaan Linge (1025-Sekarang)

7
8
DAFTAR PUSTAKA
https://images.app.goo.gl/g5hgprsjRHqopzLz6
(Rabu, 25 Oktober 2023 pukul 08.26 WIB)
https://www.detik.com/sulsel/berita/d-6366750/15-contoh-kata-pengantar-makalah-beserta-
struktur-dan-cara-membuatnya/amp
(Rabu, 25 Oktober 2023 pukul 08.28 WIB)
https://kebudayaan.kemdikbud.go.id/bpcbjambi/masuk-dan-berkembangnya-islam-di-sumatera/
(Rabu, 25 Oktober 2023 pukul 08.08 WIB)
https://www.gramedia.com/literasi/sejarah-kerajaan-islam-di-sumatera/
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 10.00 WIB)
https://pin.it/2ps1J0W
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 19.34 WIB)
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Fsteemitimages.com
%2F640x0%2Fhttps%3A%2F%2Fimg.esteem.ws
%2Fgslga6fleq.jpg&tbnid=AkkjyeEH6yMqpM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F
%2Fsteemit.com%2Fstory%2F%40emiratesp3md%2Fsyamsudin-as-sumatrani-
b9c1fdda50f7a&docid=jFgCDLykmZiqaM&w=480&h=622&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim
%2Fm1%2F4&shem=uvafe2
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 19.35 WIB)
https://images.app.goo.gl/mLvBi7b3yAkqMqo36
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 19.36 WIB)
https://pin.it/6yqMBKJ
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 19.36 WIB)
https://images.app.goo.gl/pciBhey5Pm9dGHvL8
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 19.38 WIB)
https://www.google.com/imgres?imgurl=https%3A%2F%2Findocropcircles.files.wordpress.com
%2F2018%2F11%2Fsitus-kerajaan-jeumpa-
03.jpg&tbnid=DKwWRAIwBhAfyM&vet=1&imgrefurl=https%3A%2F
%2Findocropcircles.wordpress.com%2F2018%2F11%2F20%2Fbukan-kerajaan-perlak-
kerajaan-jeumpa-adalah-kerajaan-islam-pertama-di-nusantara%2F&docid=TaAy9tlD2cx-
2M&w=1001&h=666&hl=in-ID&source=sh%2Fx%2Fim%2Fm1%2F4&shem=uvafe2
(Kamis, 26 Oktober 2023 pukul 20.00 WIB)

Anda mungkin juga menyukai