Anda di halaman 1dari 6

PENGENALAN BAHASA IBRANI

1. ABJAD BAHASA IBRANI


Abjad Bahasa Ibrani terdiri dari 22 konsonan. Beberapa konsonan itu sama
pengucapannya dengan Bahasa Indonesia, tetapi ada juga beberapa konsonan Ibrani
yang tidak terdapat di Bahasa Indonesia. Demikian juga ada beberapa konsonan yang
pengucapannya ada dalam Bahasa Ibrani, namun tidak secara tepat terdapat dalam
fonetik Bahasa Indonesia.

BENTUK NAMA TRANS- CONTOH UCAPAN ANGKA


Biasa Akhir LITERASI

‫א‬ ’ālep ’ ke’ada’an 1

‫ב ּב‬ bēt b, b bulan, variasi 2

‫ג ּג‬ gīmel g, g gol 3

‫ד ּד‬ dālet d, d dana 4

‫ה‬ hē h hasil 5

‫ו‬ wāw w wajib 6

‫ז‬ zayin z zaman 7

‫ח‬ ḥêt ḥ akhir 8

‫ט‬ ṭêt ṭ tanah 9

‫י‬ yôd y yakin 10

‫כ ּכ‬ ‫ך‬ kap k, k kuat 20

‫ל‬ lāmed l lemah 30

‫מ‬ ‫ם‬ mêm m makan 40

‫נ‬ ‫ן‬ nȗn n nasi 50

‫ס‬ sāmek s suka 60

‫ע‬ ‘ayin ‘ Jum‘at 70

‫פ ּפ‬ ‫ף‬ pē p, p paku 80

‫צ‬ ‫ץ‬ ṣādê ṣ tsunami 90


‫ק‬ qôp q qur’an 100

‫ר‬ rêš r rasa 200

‫שׂ‬, ‫שׁ‬ śȋn, šȋn ś, š singa, syukur 300

‫ת ּת‬ tāw t, t tahun 400

Keterangan:
1. Bahasa Ibrani ditulis dari kanan ke kiri. Dalam penulisan, urut daftar abjadnya
adalah:

2. Ada enam huruf yang memiliki dua bentuk, yakni dengan memakai titik di tengah
huruf dan tanpa titik. Titik tersebut disebut dāgēš lene, yang fungsinya untuk
menegaskan pengucapan konsonan. Keenam huruf itu dapat diingat dengan
singkatan “begadkepat” (‫ ת‬,‫ פ‬,‫ כ‬,‫ ד‬,‫ ג‬,‫)ב‬.
3. Dalam aksara Ibrani tidak ada pembedaan huruf besar dan huruf kecil.
4. Ada 5 huruf yang memiliki bentuk akhir (sopît), yaitu ‫ץ‬,‫ף‬,‫ן‬,‫ם‬,‫ך‬. Ciri bentuk huruf
akhir bagian bawah melewati garis imajinatif bawah (kecuali huruf mem).
Apabila huruf tersebut berada di awal atau tengah kata akan memakai bentuk
biasa, tetapi bila terdapat di akhir kata akan memakai bentuk akhir. Untuk
memudahkan mengingat, kelima huruf itu sering disebut kelompok “kamnupets”
(kap-mem-nun-pe-tsade).
5. Konsonan juga dipakai sebagai angka. Angka satuan ditulis dari huruf ‫ א‬sampai

‫ט‬, puluhan memakai huruf ‫ י‬sampai dengan ‫ צ‬dan ratusan dari ‫ ק‬sampai ‫ת‬.
Beberapa contoh penulisan angka: 11 ‫(יא‬1 + 10), 12 ‫יב‬, 13 ‫יג‬, 21 ‫( כא‬1 + 20), 31

‫לא‬, 35 ‫לה‬, 101 ‫( קא‬1 + 100), 121 ‫( קכא‬1 + 20 + 100), 221 ‫רכא‬, 1000 ‫תתר‬, dst.
Catatan: ada kekecualian dari sistim angka tersebut. Untuk penulisan nomor 15
dan 16 bukan ‫ יה‬dan ‫יו‬, karena merupakan kombinasi dari tetragrammaton

(empat huruf suci nama TUHAN yaitu ‫יהוה‬, dimana ‫ יה‬mewakili ‘YAH’ dan ‫יו‬

mewākili ‘YO.’ Maka penulisan angka itu digantikan oleh ‫( טו‬6 + 9) dan ‫( טז‬7 + 9).
6. Huruf ‫( א‬alef) dan ‫( ע‬ayin) bukan huruf vokal ‘a’ melainkan konsonan. Keduanya
memiliki pengucapannya seperti suara yang tertahan di tenggorokan. Bunyi
huruf ‫( א‬alef) nyaris tak terdengar, dan bunyi tahanan tenggorokan ‫( ע‬ayin) lebih
kuat. Untuk membunyikannya, maka ditambahkan vokal seperti konsonan
lainnya.
7. Ada beberapa huruf yang memiliki kemiripan bentuk. Perbedaannya perlu
diperhatikan dalam penulisan atau pembacaan. Petunjuk penulisan ada pada
bentuk kursif (tulisan tangan) pelajaran berikut.

2. BENTUK KURSIF HURUF IBRANI


Secara umum ukuran huruf Ibrani memiliki ukuran panjang dan lebar yang setara.
Kecuali huruf gimel, waw, zayin, yod dan nun (‫נ‬,‫י‬,‫ז‬,‫ו‬,‫ )ג‬yang tidak terlalu lebar, huruf
lamed (‫ )ל‬yang melewati garis imajinatif atas, dan huruf qop (‫ )ק‬dan huruf-huruf yang
memiliki bentuk huruf akhir agak memanjang ke bawah melewati garis imajinatif
bawah.
Hal utama yang perlu diperhatikan adalah menghindari kemiripan bentuk, karena
dapat mengakibatkan perbedaan pembacaan dan bisa jadi membentuk arti kata yang
berbeda. Berikut diberi panduan umum tentang cara penulisan tangan huruf Ibrani,
dengan mengambil bentuk yang mirip dengan huruf cetak.
3. TANDA VOKAL

Vokal Pendek Vokal Panjang


Nama Bentuk Transliterasi Contoh Nama Bentuk Translt Contoh
pataḥ a ‫( ל‬la) qāmeṣ ā ‫( ל‬lā)
segôl e ‫(מ‬me) ṣērê ē ‫( מ‬mē)

ê
ṣērê yod ‫( מי‬mê)
ḥȋreq i ‫(ה‬hi) ḥȋreq î ‫( הי‬hî)
pendek panjang
qibbûṣ u ‫( ר‬ru) šûreq û ‫( רּו‬rû)
qāmeṣ- o ‫פת‬ ḥōlem ō ‫( פ‬pō)
ḥaṭuf (pot) ḥōlem
waw ô
‫( סֹו‬sô)

Catatan:
1. Garis datar pada kolom ‘Bentuk’ mengilustrasikan posisi garis bawah pada
penulisan, jadi bukan bagian tulisan dari vokal.
2. Vokal (dalam bahasa Ibrani disebut niqqud) tidak dianggap atau dihitung
sebagai huruf.
3. Ukuran penulisan vokal biasanya lebih kecil dari ukuran konsonan (untuk
vokal yang memakai konsonan waw dan yod disamakan dengan ukuran
konsonannya).
4. Transliterasi vokal pendek berupa huruf tanpa tambahan tanda. Transliterasi
vokal panjang memiliki tambahan tanda.
5. Penempatan vokal bervariasi.
a. Semua vokal pendek ditempatkan di bawah konsonan.
b. Vokal panjang qāmeṣ dan ṣērê ditaruh di bawah konsonan.
c. ḥōlem ditempatkan di atas konsonan, biasanya di sudut atas sisi kiri.
d. šûreq ditaruh di samping konsonan.
e. ṣērê (yod) dan ḥȋreq panjang merupakan gabungan di bawah dan di samping
konsonan.
6. Catatan khusus: jika qāmeṣ terdapat di akhir kata setelah huruf akhir kap ‫ ך‬dan
nun ‫ן‬, maka ditaruh di samping huruf tersebut. Contoh: (‘eṣlekā). Jika
ḥōlem diikuti huruf ‫ שׂ‬/ ‫שׁ‬, maka holem itu ditempatkan bersamaan (rangkap)

di atas huruf tersebut. Contoh: (ḥo-šek)


7. Tanda vokal qāmeṣ mewākili vokal ā maupun o. Tanda itu akan dibaca o bila
memenuhi dua syarat, yaitu terdapat pada suku kata tertutup dan tidak
bertekanan. Apabila salah satu atau kedua syarat tersebut tidak terpenuhi,
maka vokal itu akan dibaca ā.
Contoh: , qāmeṣ di bawah ‫ י‬berada pada suku kata terbuka, maka dibaca “ā”,
sedangkan qāmeṣ di bawah huruf ‫ ק‬berada pada suku kata tertutup dan tidak
bertekanan (karena tekanan ada di suku kata ‫) ׇ֫י‬, maka dibaca “o”, sehingga menjadi
“wayyāqom.”
Pada kata , qāmeṣ di bawah ‫ ח‬tidak bertekanan dan pada suku kata tertutup
(karena šewā’ di bawah ‫ כ‬itu tidak dibaca), maka pembacaannya menjadi ḥok-māh.

4. PENULISAN BAHASA IBRANI

Aturan umum penulisan Bahasa Ibrani sebagai berikut.


1. Bahasa Ibrani ditulis dari kanan ke kiri, maka kata ‫ גמל‬akan ditransliterasikan
menjadi g-m-l (bukan l-m-g).
2. Bahasa Ibrani hanya mengenal dua jenis suku kata, yaitu suku kata terbuka dan
suku kata tertutup. Suku kata terbuka terdiri dari konsonan-vokal, dan suku kata
tertutup terdiri dari konsonan-vokal-konsonan. Ada kalanya susunan suku kata
berubah karena penggabungan kata.
3. Suatu suku kata hanya dapat diawali dengan konsonan, tidak boleh diawali dengan
vokal.

Perhatikanlah beberapa contoh penulisan dan transliterasi berikut.


Huruf ’ālep pada dasarnya tidak dibaca, dan bunyinya ditentukan oleh vokal
berikutnya. Perhatikan contoh-contoh berikut!

Anda mungkin juga menyukai