Anda di halaman 1dari 34

KARYA INOVASI

WIRAUSAHA JAMBAN SEHAT UNTUK MENDUKUNG GERAKAN


TINJU TINJA

DISUSUN OLEH :

BAMBANG ALAMSYAH DJABU


NIP. 19830414 200501 1 009
KESEHATAN LINGKUNGAN

PUSKESMAS PAGUAT KAB. POHUWATO


DINAS KESEHATAN KAB. POHUWATO
PROVINSI GORONTALO

Jl. Trans Sulawesi Kec. Paguat

Tahun 2018
ABSTRAK

WIRAUSAHA JAMBAN SEHAT UNTUK MENDUKUNG GERAKAN


TINJU TINJA
Oleh :
Bambang Alamsyah Djabu
19830414 200501 1 009
Tenaga Kesehatan Lingkungan
Kec. Paguat, Kab Pohuwato, Provinsi Gorontalo
Bambangdjabu14@gmai.com

Penyakit berbasis lingkungan di Indonesia masih sangat tinggi contohnya


seperti Diare, penyakit tersebut erat kaitanya dengan lingkungan dan perilaku.
Masyarakat masih terbiasa dengan Perilaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS)
karena belum ada akses jamban, dan tingkat ekonomi masyarakat yang masih rendah
dalam membangun jamban sehat.

Makalah ini berjudul “Wirausaha Jamban Sehat Untuk Mendukung Gerakan


Tinju Tinja” yang tujuannya adalah untuk meningkatkan cakupan kepemilikan dan
penggunaan jamban sehat yang sangat terjangkau, Warung Sanitasi di dirikan oleh
Masyarakat Peduli Lingkungan (MPL) yang ada di Kec. Paguat. Aggota MPL sudah
mengikuti Pelatihan yang dilaksanakan oleh Puskesmas Paguat bagaimana membuat
Jamban Sehat, dari modal ilmu tersebut mereka mendirikan Warung Sanitasi
‘MOHUYULA’ dalam Mendukung Gerakan ‘Tinju Tinja’.

Dari hasil didirikanya Warung sanitasi ‘ MOHUYULA ‘ cakupan penyakit


diare menurun di mana Pada Tahun 2016 berjumlah 229 penderita sedangkan pada
Tahun 2017 menurun yaitu 75 Penderita dan cakupan penggunaan dan kepemilikan
Jamban Sehat meningkat Pada Tahun 2016 jumlah jamban 1.441 dan pada Tahun
2018 berjumlah 1.916 sehingga dukungan terhadap Gerakan ‘TINJU TINJA’ akan
benar-benar terwujud.
DAFTAR ISI

Hal

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………… i
ABSTRAK………………………………………………………………………........ ii
DAFTAR ISI……...…………………………………………………………….........iii
DAFTAR TABEL...…………………………………...……………………………...iv
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………………....v
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………………………vi
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................... ..1
A. Latar Belakang .................................................................................. .1
B. Tujuan ............................................................................................... ..2
BAB II ISI………………………………………………………………. ...............
3
A. Gambaran Umum Puskesmas Paguat ............................................ ..3
B. Permasalahan Kesehatan……………………………………………....4
C. Karya Inovasi .................................................................................... .10
D. Hasil ....................................................................................................
12
BAB III KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... .14
A. Kesimpulan ................................................................................ …...14
B. Saran ...................................................................................................
14
BAB IV PENUTUP .................................................................................................
15
DAFTAR PUSTAKA ...............................................................................................16
DOKUMENTASI KEGIATAN...............................................................................
...17
LAMPIRAN………………………………………………………………………....27
DAFTAR TABEL
No Judul Tabel Hal
JUMLAH KASUS PENDERITA DIARE DI
Tabel 1.1 WILAYAH PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2016

Tabel 1.2 CAKUPAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT


PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2016
Tabel 1.3 Jumlah Jamban Yang Di Produksi Warung Sanitasi “
MOHUYULA “
JUMLAH KASUS PENDERITA DIARE DI
Tabel 1.4 WILAYAH PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2017
DAFTAR GAMBAR

No Judul Lampiran Hal

Gambar 1 Peta Wilayah Kerja Puskesmas Paguat

Gambar 2 3 Komponen STBM


DAFTAR LAMPIRAN

No Judul Lampiran Hal


JUMLAH KASUS PENDERITA DIARE DI
Tabel 1.1 WILAYAH PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2016

Tabel 1.2 CAKUPAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT


PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2016
Tabel 1.3 Jumlah Jamban Yang Di Produksi Warung Sanitasi “
MOHUYULA “
JUMLAH KASUS PENDERITA DIARE DI
Tabel 1.4 WILAYAH PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2017
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Salah satu upaya peningkatan status derajat kesehatan masyarakat,
dilaksanakan melalui Program Kesehatan Lingkungan yang bertujuan guna
menciptakan kualitas lingkungan yang lebih sehat, agar dapat melindungi
masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan
gangguan dan atau bahaya kesehatan terutama penyakit berbasis lingkungan. Hal
ini sejalan dengan upaya pencapaian target RPJM 2015 – 2019 yang di kenal
dengan 100 – 0 – 100 yaitu 100 % akses air minum, 0 % kawasan pemukiman
kumuh, 100 % sanitasi layak.
Untuk mewujudkan Indonesia Sehat perlu adanya kolaborasi antara semua
pihak terutama masyarakat itu sendiri dalam hal kemandirian dalam menangani
masalah kesehatan, berbagai program telah di laksanakan untuk mewujudkan
peningkatan derajat kesehatan masyarakat salah satunya adalah Gerakan
Masyarakat Hidup Sehat (GERMAS) dan Program Indonesia Sehat melalui
Pendekatan Keluarga (PIS-PK), di dalam program tersebut masih tetap
menitipberatkan salah satunya adalah penggunaan jamban sehat untuk
peningkatan kualitas lingkungan yang sehat.
Kejadian Penyakit berbasis lingkungan di sebabkan oleh beberapa faktor
antara lain Perilaku masyarakat yang belum menerapkan PHBS kaitannya
dengan perilaku Stop Buang Air Besar Sembarangan. Untuk menghadapi
persoalan ini perlu dilakukan upaya lain yang mempunyai nilai kreatifitas dan
inovatif sesuai dengan kebutuhan program dapat terpenuhi sesuai apa yang
diharapkan.
Upaya tersebut harus memiliki daya ungkit besar terhadap kegiatan
pemberdayaan masyarakat dimana masyarakat mencari sendiri solusi
permasalahannya dan mengeksekusinya dengan sumber daya sendiri. Petugas
sanitasi harus memahami persoalan ini dengan mengadopsi metode – metode
yang ada dalam STBM. Upaya yang menjawab persoalan diatas maka penulis
mendirikan WARUNG SANITASI “MOHUYULA” untuk memenuhi kebutuhan
akan sarana sanitasi dalam hal ini Jamban Sehat dengan harga yang sangat
terjangkau dan mendukung Gerakan “ TINJU TINJA”.

B. TUJUAN
1. Tujuan Umum
Menciptakan kualitas lingkungan yang lebih sehat, agar dapat melindungi
masyarakat dari segala kemungkinan kejadian yang dapat menimbulkan
gangguan dan atau bahaya kesehatan guna menuju peningkatan derajat
kesehatan keluarga dan masyarakat yang lebih baik.
2. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan cakupan dan pengguna jamban sehat melalui perubahan
perilaku atau kebiasaan Buang Air Besar Sembarang tempat (BABS).
b. Menurunnya Prevalensi Penyakit berbasis Lingkungan.
BAB II
ISI

A. GAMBARAN UMUM PUSKESMAS PAGUAT


Puskesmas Paguat terletak di Jalan Trans Sulawesi, yaitu di Kelurahan
Siduan Kecamatan Paguat Kabupaten Pohuwato. Kondisi Geografis Kecamatan
Paguat berada di dataran rendah, sehingga masih mudah untuk dijangkau dengan
kendaraan roda dua maupun roda empat.
Adapun batas – batas wilayah kerja Puskesmas Paguat adalah sebagai
berikut :
a. Sebelah Utara berbatasan dengan Kecamatan Dengilo

b. Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Boalemo

c. Sebelah Selatan berbatasan dengan Teluk Tomini

d. Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Marisa


Wilayah Puskesmas Paguat secara geografis mempunyai luas 2.084.09
KM2, jumlah penduduk 15,825 jiwa dan 4144 KK dengan karakteristik wilayah
pesisir pantai dan daerah aliran sungai yang terdiri dari 3 kelurahan dan 8 desa
yaitu : Kel. Pentadu, Kel. Siduan, Kel. Siduan, Desa Molamahu, Desa Kemiri,
Desa Bunuyo, Desa Bumbulan, Desa Sipayo, Desa Soginti, Desa Buhu Jaya,
Desa Maleo dan Secara geografis Puskesmas Paguat (Gedung Puskesmas Induk
dan Gedung Rawat Inap) mempunyai letak pada lokasi yang sangat strategis,
yaitu terletak pada lahan yang padat dari pemukiman penduduk dan mudah
diakses oleh siapa saja, sehingga untuk mendapatkan layanan kesehatan
masyarakat sangatlah terjangkau.
Sarana pendidikan yang ada diwilayah Kerja Puskesmas Paguat, Terdiri dari :

a. TK/PAUD : 27 Buah
b. SD/MI : 18 Buah
c. SMP/MTs : 5 Buah
d. SMA/MA : 2 Buah
Gambar 1. Peta wilayah kerja Puskesmas Paguat

B. PERMASALAHAN
Problematika kesehatan khususnya kesehatan lingkungan “sanitasi dasar”
mengundang perhatian sangat penting, sehingga memerlukan kehadiran
pemerintah dan masyarakat itu sendiri, selain itu banyak permasalahan kesehatan
yang wewenang dan tanggung jawabnya berada diluar sektor kesehatan, untuk
itu perlu adanya kemitraan antar berbagai pelaku pembangunan kesehatan.
Pemberdayaan masyarakat pada hakekatnya adalah melibatkan masyarakat untuk
aktif didalam pelaksanaan upaya pembangunan kesehatan khususnya diwilayah
puskesmas.
Penyakit diare merupakan penyakit yang berpotensi terjadinya kejadian
luar biasa atau wabah. Kasus diare di Kabupaten Pohuwato relatif masih tinggi,
sedangkan di wilayah Puskesmas Paguat selama tahun 2016 ditemukan sebanyak
229 kasus diare. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 1.1
JUMLAH KASUS PENDERITA DIARE DI WILAYAH PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2016

JUMLAH
JUMLAH YANG
KASUS DITANGAN
NO DESA/KEL JUMLAH JLH
I

L P L P

1 JANUARI 8 9 17 8 9 17

2 FEBRUARI 8 4 12 8 4 12

3 MARET 7 10 17 7 10 17

4 APRIL 7 11 18 7 11 18

5 MEI 10 13 23 10 13 23

6 JUNI 8 10 18 8 10 18

7 JULI 12 13 25 12 13 25

8 AGUSTUS 4 2 6 4 2 6

9 SEPTEMBER 14 14 28 14 14 28

10 OKTOBER 9 13 22 9 13 22

11 NOVEMBER 9 13 22 9 13 22

12 DESEMBER 10 11 21 10 11 21

JUMLAH 106 123 229 106 123 229

Sumber : SP2TP Puskesmas Paguat Tahun 2016

1. Kondisi Umum Sanitasi


a. Kondisi Sanitasi Tahun 2016
Pada tahun 2016 kondisi sanitasi dilihat dari akses jamban yang ada
diwilayah Puskesmas Paguat secara rinci dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel. 1.2
CAKUPAN PENGGUNAAN JAMBAN SEHAT
PUSKESMAS PAGUAT TAHUN 2016
JLH JLH PDDK
NO NAMA DESA %
PDDK SARANA PGNA
1 PENTADU 1,933 192 1842 95

2 SIDUAN 1,766 238 1590 90

3 LIBUO 1,521 75 466 31

4 MOLAMAHU 796 58 346 43

5 KEMIRI 682 52 682 100

6 BUNUYO 1.254 189 1086 87

7 BUMBULAN 1,925 132 813 42

8 SIPAYO 1.615 133 1052 65

9 SOGINTI 1,626 116 1055 65

10 BUHU JAYA 1.440 124 1440 100

11 MALEO 1,267 72 354 28

JUMLAH 15.825 1,381 10,726 68


Sumber : Data Puskesmas Paguat Tahun 2016
Berdasarkan tabel di atas bahwa persentase penduduk yang akses jamban
sehat hanya 68 % dan Desa di bawah 65 % presentase penggunaan jamban sehat
adalah : Kel. Libuo, Desa Molamahu, Desa Bumbulan dan Desa Maleo.

2. Program Dan Kegiatan Dipuskesmas


Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tentang Puskesmas
Tahun 2014 bahwa kegiatan Pelayanan Kesehatan Lingkungan termasuk
dalam kegiatan UKM Esensial. Untuk Puskesmas Paguat masuk dalam
kategori Puskesmas Perdesaan dengan ruang lingkup kegiatan pemantauan
tempat tempat umum, pengelolaan makanan, dan sumber air bersih. Adapun
secara rinci kegiatan Puskesmas Paguat terdiri dari :
a. UKM esensial dan keperawatan kesehatan masyarakat yang
membawahi:
1). Pelayanan promosi kesehatan termasuk UKS
2). Pelayanan kesehatan lingkungan
3). Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKM
4). Pelayanan gizi yang bersifat UKM
5). Pelayanan pencegahan dan pengendalian penyakit
6). Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat
b. UKM Pengembangan
1). Pelayanan kesehatan jiwa
2). Pelayanan kesehatan gigi masyarakat
3). Pelayanan kesehatan tradisional komplementer
4). Pelayanan kesehatan olahraga
5). Pelayanan kesehatan indera
6). Pelayanan kesehatan lansia
7). Pelayanan kesehatan kerja
8). Pelayanan kesehatan lainnya
c. UKP, kefarmasian, dan laboratorium
1). Pelayanan pemeriksaan umum
2). Pelayanan kesehatan gigi dan mulut
3). Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP
4). Pelayanan gawat darurat
5). Pelayanan gizi yang bersifat UKP
6). Pelayanan persalinan
7). Pelayanan rawat inap untuk Puskesmas yang menyediakan pelayanan
rawat inap
8). Pelayanan kefarmasian
9). Pelayanan laboratorium
d. Jaringan pelayanan Puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan kesehatan,
yang membawahi:
1). Puskesmas Pembantu / POSKESDES
2). Puskesmas Keliling
3). Bidan Desa
4). Jejaring fasilitas pelayanan kesehatan
Selain kegiatan diatas ada beberapa program yang telah berlangsung dan
sampai dengan tahun 2018 masih di laksanakan yaitu program STBM.
Sebagai upaya kolabarasi Tupoksi Sanitarian dengan program ini maka
Puskesmas Paguat memprioritaskan 2 Kegiatan ini sebagai wujud pencapaian
target SDG’s yaitu Universal Acces 100% rumah tangga akses air bersih dan
Sanitasi. Disamping itu dalam Program Percepatan Sanitasi Pemukiman
diharapkan pencapaian Target 100-0-100 yang artinya 100% masyarakat
menggunakan rumah layak huni, 0% masyarakat Buang Air Besar
Sembarangan dan 100% masyarakat akses Air Bersih.
Berdasarkan Kepmenkes RI No. 852/tahun 2008 tentang strategi nasional
STBM yang telah ditingkatkan menjadi Permenkes RI No. 3 tahun 2014
tentang STBM mencakup 5 Pilar STBM yang terdiri dari
a. Stop Buang Air Besar Sembarangan (Stop BABS)
b. Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS)
c. Pengelolaan Air Minum dan Makanan Rumah Tangga (PAMM-RT)
d. Pengamanan Sampah Rumah Tangga (PSRT)
e. Pengamanan Limbah Cair Rumah Tangga ( PLC-RT )

C. KARYA INOVASI
Berbagai masalah kesehatan lingkungan yang ada diwilayah Puskesmas
Paguat maka upaya yang perlu dilakukan adalah melakukan kegiatan Inovatif
yang mengadopsi kegiatan dari Program Primadona Kesehatan Lingkungan yaitu
Program Sanitasi Total Berbasis Masyarakat. Permasalahan yang dihadapi
sekarang terkait dengan masih rendahnya sarana Sanitasi yang dibarengi dengan
masih tingginya persentase cakupan masyarakat yang masih Buang Air Besar
Sembarangan disebabkan oleh berbagai faktor antara lain :
1. Perilaku Masyarakat.
2. Ketergantungan Masyarakat terhadap Subsidi atau bentuan pemerintah
3. Tingkat ekonomi masyarakat
4. Kurangnya suplay sanitasi mengenai penyediaan model jamban yang murah
dan sehat.
Untuk mencari solusi ini maka perlu melakukan kegiatan yang sifatnya
memperkuat 3 komponen STBM berdasarkan Permenkes No. 3 Tahun 2014
tentang STBM seperti yang tertera pada bagan dibawah ini :

Gambar 2. 3 Komponen STBM

Berdasarkan bagan diatas bahwa Peningkatan Kebutuhan Sanitasi


dilakukan kegiatan pemicuan, promosi dan kampanye Hygiene Sanitasi baik
disekolah maupun dimasyarakat. Sementara peningkatan penyediaan sanitasi
berkaitan dengan pengembangan teknologi tepat guna yang berkaitan dengan
peningkatan perubahan perilaku stop BABS serta memperkuat jejaring pasar.
Kedua komponen ini akan di sempurnakan oleh peningkatan lingkungan yang
kondusif melalui regulasi dan kebijakan pemerintah.
Berdasarkan uraian diatas maka diambillah satu inovasi yang bisa
dilakukan untuk memfasilitasi permasalahan peningkatan supply kebutuhan
sanitasi melalui Warung Sanitasi “MOHUYULA” untuk mendukung Gerakan
“TINJU TINJA” dimana Wirausaha sanitasi tersebut di prakarsai oleh
Masyarakat Perduli Lingkungan ( MPL ). Dengan pertimbangan bahwa kegiatan
ini baru difokuskan diwilayah Puskesmas Paguat pada khususnya dan di
Kabupaten Pohuwato pada umumnya.
1. Pengertian.
Wirausaha Sanitasi dalam hal ini Warung Sanitasi ‘MOHUYULA” untuk
mendukung Gerakan “TINJU TINJA” merupakan suatu upaya yang dilakukan
oleh Masyarakat Peduli Lingkungan ( MPL ) untuk merubah perilaku Buang Air
Besar Sembarangan dan membantu masyarakat yang tidak mampu untuk
membangun jamban yang harganya terjangkau sehingga masalah penyakit
berbasis lingkungan serta masalah kesehatan lingkungan dapat di atasi.
Kemiskinan sering dijadikan alasan masyarakat untuk tidak memiliki
jamban, karena sepengetahuan mereka biaya untuk membuat satu unit jamban
membutuhkan biaya hingga ±Rp. 5.000.000,-. Melalui Wirausaha Sanitasi dalam
hal ini Warung Sanitasi “MOHUYULA” untuk mendukung Gerakan “TINJU
TINJA” masyarakat dapat memiliki jamban murah dan memenuhi syarat
kesehatan sebesar Rp. 750.000,- yang bisa di bayar kredit dan cash.
2. Tujuan :
Tujuan Masyarakat Peduli Lingkungan ( MPL ) mendirikan Warung
Sanitasi ‘MOHUYULA” dalam mendukung Gerakan “TINJU TINJA” adalah
untuk meningkatkan cakupan kepemilikan dan pengguna jamban sehat melalui
perubahan perilaku atau kebiasaan Buang Air Besar Sembarang tempat (BABS)
dengan harapan dapat menurunkan angka Prevalensi Penyakit berbasis
Lingkungan.
3. Mekanisme
a. Pembentukan Warung Sanitasi “MOHUYULA”
Warung Sanitasi “MOHUYULA” di bentuk oleh Masyarakat Peduli
Lingkungan ( MPL ) untuk menyuplai kebutuhan masyarakat dalam
memiliki jamban murah dan sehat.
b. Pilihan Type jamban dan harga
 Type 1.1 Rp. 750.000,-
 Type 2.2.1 Rp. 1.500.000,-
c. Sistem Pembayaran:
 Cash ( di bayar setelah jamban selesai di bangun )
 Kredit cara pembayarannya sebagai berikut :
 Untuk Type 1.1 Rp. 750.000,-:
DP = Rp. 250.000 (setelah jamban selesai di bangun)
Sisanya Rp. 500.00 di bayarkan setiap bulan masing-masing Rp.
250.000 selama 2 bulan berjalan.
 Untuk Type 2.2.1 Rp. 1.500.000
DP = Rp. 750.000,- (setelah jamban selesai di bangun)
Sisanya Rp 750.000,- di bayarkan setiap bulan masing-masing Rp.
250.000 selama 3 bulan berjalan.
D. HASIL
Dengan adanya Warung Sanitasi “MOHUYULA” dalam mendukung
Gerakan “TINJU TINJA” yang telah di dirikan dari Tahun 2016 sudah
memproduksi sebanyak 43 Unit, berikut data jumlah jamban yang di bangun :

Tabel. 1.3
Jumlah Jamban Yang Di Produksi Warung Sanitasi “ MOHUYULA “
NO TAHUN JUMLAH

1 2015 12 UNIT
2 2016 16 UNIT
3 2017 15 UNIT

JUMLAH 43 UNIT
Sumber : Data Warung Sanitasi “MOHUYULA”
Dengan program inovasi Warung Sanitasi “MOHUYULA” pada akhir
tahun 2018 di targetkan ada 2 Desa yang akan mendeklarasikan Stop Buang Air
Besar Sembarangan atau ODF (Open Defection Free) yaitu Desa Bunuyo dan
Kelurahan Pentadu.
Penurunan angka penderita penyakit Diare pada Tahun 2017 yaitu hanya
sebesar 75 penderita oleh karena itu saya dapat menyimplkan bahwa memang
Lingkungan dan Perilaku adalah salah satu yang mempengaruhi Derajat
Kesehatan Masyarakat oleh karena itu menciptakan lingkungan sehat harus
dilaksanakan oleh semua kalangan baik pemerintah dan terutama masyarakat itu
sendiri sehingga peningkatan Derajat Kesehatan dapat lebih optimal.
Berikut daftar penderita penyakit diare pada Tahun 2017 :

Tabel 1.4
JUMLAH KASUS PENDERITA DIARE DI WILAYAH PUSKESMAS
PAGUAT TAHUN 2017
JUMLAH
JUMLAH YANG
KASUS DITANGAN
NO DESA/KEL JUMLAH JLH
I

L P L P

1 JANUARI 8 6 14 8 6 14

2 FEBRUARI 6 4 10 6 4 10

3 MARET 4 3 7 4 3 7

4 APRIL 3 3 6 3 3 6

5 MEI 2 0 2 2 0 2

6 JUNI 2 1 3 2 1 3

7 JULI 1 2 3 1 2 3

8 AGUSTUS 2 3 5 2 3 5

9 SEPTEMBER 0 2 2 0 2 2

10 OKTOBER 5 3 8 5 3 8

11 NOVEMBER 2 3 5 2 3 5

12 DESEMBER 3 7 10 3 7 10

JUMLAH 38 37 75 38 37 75

Sumber : SP2TP Puskesmas Paguat Tahun 2017

BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN
Dengan adanya Warung Sanitasi ”MOHUYULA” yang di prakarsai oleh
Masyarakat Peduli Lingkungan ( MPL )untuk mendukung Gerakan ’TINJU
TINJA” telah dapat membantu dan memperkuat tugas dan fungsi Puskesmas
dalam melaksanakan pelayanan pencegahan dan pemberantasan penyakit berbasis
lingkungan dalam hal ini penyakit diare dan semua persoalan yang ada kaitannya
dengan kesehatan lingkungan guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.
Disamping itu pula dengan adanya Warung Sanitasi ”MOHUYULA” untuk
mendukung Gerakan ”TINJU TINJA” telah menunjang target Desa ODF yang
merupakan Output Program Sanitasi Berbasis Masyarakat dan Meningkatkan
Akses sanitasi tidak lepas dari adanya dukungan dari Pemerintah Desa,
Kecamatan, Kabupaten, Provinsi Gorontalo dan semua pihak terutama dukungan
dari masyarakat itu sendiri dalam mendukung Gerakan “TINJU TINJA”.
B. SARAN
1. Perlu adanya dukungan dari semua pihak dalam mendukung Gerakan “TINJU
TINJA” sehingga akan terjadi Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat dan
menciptakan Generasi Emas penerus Nusa dan Bangsa.
2. Perlu adanya dukungan dari pihak perbankan ataupun pihak swasta dalam
memberikan modal kepada para pelaku wirausaha sanitasi dalam
mengembangkan usaha untuk pemenuhan kebutuhan sanitasi di masyarakat.
3. Kegiatan ini sebaiknya di adopsi oleh kelompok masyarakat lain yang peduli
lingkungan dalam meningkatkan cakupan kepemilikan dan penggunaan jamban
sehat terutama pada masyarakat yang cakupannya masih rendah.

BAB IV
PENUTUP

Demikian makalah ini saya susun sebagai salah satu referensi dalam
keberhasilan program pemberdayaan masyarakat dalam upaya menekan penyakit
berbasis lingkungan. Keberhasilan program ini tidak lepas dari kerjasama, koordinasi
dan konsultasi yang sinergi antara pihak puskesmas dengan lintas sektor terkait dan
masyarakat yang peduli dengan lingkungan dengan harapan dapat memperoleh
masukan dari semua pihak demi kesempurnaan tulisan ini. Semoga Allah SWT
memberikan petunjuk dan rahmatnya kepada kita semua, Amiin.
SALAM SEHAT, AYO DUKUNG GERAKAN “TINJU TINJA”
DAFTAR PUSTAKA

1. Peraturan Menteri Kesehatan No. 3 Tahun 2014 Tentang Sanitasi Total Berbasis
Masyarakat

2. Keputusan Menteri Kesehatan R.I. Nomor : 852 / Menkes / Sk / IX / 2008 Strategi


Nasional Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (Stbm)

3. Peraturan Menteri Kesehatan No. 75 Tentang Puskesmas Tahun 2014

4. Kemenkes RI, 2016, Gerakan Masyarakat Hidup Sehat dan Program


Indonesia Sehat Melalui Pendekatan Keluarga. Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia. Jakarta.

5. Panduan STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat) 2015.


DOKUMENTASI KEGIATAN PEMICUAN STBM

PEMICUAN ODF DI DESA KEMIRI

FOTO BERSAMA TIM PROMKES DIKES PROVINSI


DALAM MEWUJUDKAN DESA ODF

PEMICUAN ODF DI DESA BUNUYO


DOKUMENTASI
KOORDINASI LINTAS SEKTOR DAN LINTAS PROGRAM
KOORDINASI LINSEK DI DESA MOLAMAHU

KOORDINASI LINSEK DI DESA SIPAYO

KOORDINASI LINSEK
DI DESA BUHU JAYA

KOORDINASI LINTAS PROGRAM


PADA APEL PAGI PUSKESMAS PAGUAT

SOSIALISASI PIS-PK DAN RAPAT KOORDINASI


LINTAS SEKTOR
PADA MINLOK TINGKAT KEC. PAGUAT

KOORDINASI LINSEK
DI DESA BUNUYO
DOKUMENTASI PENYULUHAN KESEHATAN

CTPS DI MASYARAKAT PHBS DIPHBS


PENYULUHAN TINGK. SMA SMA
DI TINGK.

PENYULUHAN PHBS DI TINGKAT DESA


PENYULUHAN PHBS DI POSYANDU

SOSIALISAI PIS-PK TINGKAT DESA

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT PEDULI LINGKUNGAN


FGD BERSAMA MASYARAKAT PEDULI
LINGKUNGAN

PELATIHAN
PELATIHAN
PEMBUATAN
PEMBUATAN
CLOSED
CLOSED
SEDERHANA
SEDERHANA
DAN
JAMBAN SEHAT SEDERHANA PADA MPL

FGD KADERFGD KADER KESEHATAN


KESEHATAN PENTADU GERAKAN
DALAM MENDUKUNG
TINJU TINJA

DOKUMENTASI PROMOSI JAMBAN SEHAT


PROMOSI JAMBAN SEHAT BERSAMA
ANGGOTA MPL DESA BUNUYO

WARUNG SANITASI “ MOHUYULA “


YANG DIDIRIKAN OLEH MPL

PENDATAAN KEPEMILIKAN JAMBAN DI


MASYARAKAT

PROMOSI JAMBAN SEHAT YANG DI


PRODUKSI OLEH WARSI MOHUYULA

DOKUMANTASI PEMBUATAN JAMBAN SEHAT


PRODUKSI WARUNG SANITASI “ MOHUYULA “
CONTOH JAMBAN SEHAT
PEMBUATAN JAMBAN SEHAT DI PEMBUATAN JAMBAN SEHAT DI
DESA BUNUYO DESA BUHU JAYA

DOKUMENTASI DUKUNGAN GERAKAN “ TINJU TINJA “


BUPATI POHUWATO, KABID YANKES PLH. GUBERNUR PROVINSI GORONTALO
POHUWATO, FASPROV STBM BERSAMA JAJARAN KESEHATAN PROVINSI
GORONTALO GORONTALO

KADIS KESEHATAN PROVINSI,


DIREKTUR POLTEKES, KADISKES
BOALEMO, KABID YANKES
POHUWATO, DIR RSUD GORUT

KADIS KESEHATAN BOALEMO


BERSAMA SIE PL PROVINSI GORONTALO

SAKA BHAKTI HUSADA


PROVINSI GORONTALO
STAF KEPRESIDENAN RI BERSAMA PEJABAT
KAB. POHUWATO

KEPALA DESA KARYA INDAH BERSAMA


STAF KECAMATAN BUNTULIA FASKAB STBM DAN STAF PL DIKES KAB.
POHUWATO

WARSI “MOHUYULA” IKUT DALAM PAMERAN BURSA INOVASI DESA


TINGKAT KABUPATEN POHUWATO TAHUN 2017

KEPUASAN TERSENDIRI DALAM


MEWUJUDKAN MIMPI
ANAK KECIL SAJA MENDUKUNG RAUT MUKA BAHAGIA DARI PENERUS NUSA & BANGSA
SETELAH SEKIAN LAMA MENANTI
AKHIRNYA TERWUJUD JUGA BERKAT
JAMBAN SEHAT YANG BISA DI CREDIT
PRODUKSI WARSI “MOHUYULA”

Anda mungkin juga menyukai