Anda di halaman 1dari 11

PENDIDIKAN KEAGAMAAN

Tentang :
“Memilih sesorang yang layak untuk dijadikan pasangan hidup”

Disusun oleh :
Kelompok :
1. Ahmad Syarif
2. M.Naufal Ryandra
3. Syerif Hidayatullah
4. .

Guru Pembimbing :

Ustadz Nadhief

PROGRAM STUDI : Pendidikan Agama Islam (PAI)


KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah ini
dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.

Pangakalan kerinci, 20|Agustus|2023


2

DAFTAR ISI

COVER__________________________ 1

KATA PENGANTAR_____________2

DAFTAR ISI______________3

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang____________4


1.2 Rumusan Masalah__________5
1.3 Tujuan penulisan____________5

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Memilih pasangan yang layak untuk dijadikan pasangan hidup_____________6

2.2 Nadzhor_____________7

2.3 Khitbah_____________8

2.3 Mahar______________9

BAB III PENUTUP


3.1 Simpulan____________10
3.2 Saran_____________10
3
BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang :
Pernikahan adalah suatu akad atau perikatan untuk menghalalkan hubungan seksual
antara laki-laki dan perempuan dalam rangka mewujudkan kebahagiaan hidup keluarga yang
diliputi rasa ketentraman serta kasih sayang dengan cara yang diridhai Allah Swt. Sedangkan
menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) perkawinan atau pernikahan yaitu akad yang sangat
kuat atau mitssaqan ghalidzan untuk mentaati perintah Allah dan melaksanakannya
merupakan ibadah.Sehingga sebelum memasuki jenjang pernikahan atau mengawalinya
dengan memilih jodoh harus memahami betul apa makna dan tujuan menikah? Dengan
mengetahui makna atau alasan menikah seseorang baik itu pemuda atau pemudi akan
memperoleh sebuah petunjuk untuk melangkah ke tahapan berikutnya. Adapun beberapa
tahapan tersebut dimulai dari proses pemilihan jodoh, khitbah, keberlangsungannya hingga
ke akad pernikahan, pemahaman hak dan kewajiban, serta tahapan sikap saling pengertian
(tasamuh). Dengan mengkaji makna dari hubungan perkawinan maka tahapan-tahapan
tersebut mudah untuk dilalui.Menikah juga membutuhkan upaya (effort) yang luar biasa
dalam melaksanakannya. Dibutuhkan kesiapan fisik dan psikis yang mantap untuk membuat
keputusan untuk menikah. Banyak argumentasi yang menuturkan bahwa menikah adalah
satu ibadah yang luar biasa yang disyariatkan untuk hamba-Nya.

4
B. Rumusan masalah :
1.Bagaimana cara memilih pasangan yg baik?
2.Apa itu nadzhor dalam pernikahan?
3.Apa itu khitbah dalam pernikahan?
4.Apa itu mahar dalam pernikahan?

C. Tujuan :
Berdasarkan pertanyaan diatas tujuan pembuatan makalah ini adalah :
1.Mengetahui cara memilih pasangan yang baik untuk dijadikan pendamping hidup.
2.Mengenal apa itu nadzhor dalam pernikahan.
3.Mengenal apa itu khitbah dalam pernikahan.
4.Mengenal apa itu Mahar dalam pernikahan.

5
BAB II PEMBAHASAN

•Memilih Pasangan Yang Layak Untuk Dijadikan Pendamping Hidup

Menikah bukan sekedar mengucapkan ijab dan qabul di hadapan penghulu kemudian
mengadakan resepsi pernikahan.Akan tetapi pernikahan juga memiliki tanggung jawab yang
harus dipikulnya yaitu istri dan anak anaknya kelak.sehingga sebelum memasuki jenjang
pernikahan hendaknya memilih jodoh yang benar benar pantas untuk dinikahi.

‫ ُتْنَك ُح اْلَم ْر َأُة َألْر َبٍع ِلَم اِلَها َو ِلَحَس ِبَها َو َج َم اِلَها‬: ‫َع ْن َأِبى ُهَر ْيَر َة – رضى هللا عنه – َع ِن الَّنِبِّى – صلى هللا عليه وسلم – َقاَل‬
)‫(رواه البخاري‬. ‫ َفاْظَفْر ِبَذ اِت الِّديِن َتِر َبْت َيَداَك‬،‫َو ِلِد يِنَها‬

“Dari Abu Hurairah ra. Dari Nabi Muhammad SAW. telah berkata: Wanita umumnya dinikahi
karena 4 (empat) hal: hartanya, nasabnya, kecantikannya, dan agamanya. Karena itu, pilihlah
yang memiliki agama, kalian akan beruntung.”
(H.R. Bukhari).

*Menikah itu ibadah


Menikah merupakan salah satu ibadah yang disyariatkan dalam agama,dan membutuhkan
persiapan yang Matang dan memiliki keistimewaan,
seperti yang diungkapkan oleh sahabat Rasullah Saw. yaitu Abdullah Ibnu Mas’ud yang
melukiskan pentingnya menikah untuk mendapatkan pendamping hidup,

‫ َأَلْح َبْبُت َأْن َيُك وَن ِلي ِفي ِتْلَك الَّلْيَلِة اْمَر َأٌة‬،‫ َلْو َلْم َيْبَق ِم َن الَّدْهِر ِإاَّل َلْيَلٌة‬: ‫ َقاَل‬،‫َع ْن َع ْبِد ِهَّللا‬.

“Abdullah Ibn Mas’ud pernah berkata: Andaikan waktu yang tersisa bagiku hanya satu
malam maka satu hal yang ingin Aku lakukan pada malam itu ialah menikah.”

H.R. Ibnu Abi Syaibah


Abu Bakar Ibn Abi Syaibah, Al-Mushannaf Fi Al-Ahadis Wa Al-Atsar, (Riyadh: Maktabah Ar-
Rusyd, 1409 H), Cetakan Pertama, III, 454, no. hadis 15916.
6
•NADZHOR
Nadzhor adalah melihat calon pasangan hidup yang hendak kita nikahi.Ketika nazhor, boleh
melihat si wanita pada bagian tubuh yang biasa tampak di depan mahramnya. Bagian ini
biasa tampak dari si wanita ketika ia sedang bekerja di rumahnya, seperti wajah, dua telapak
tangan, leher, kepala, dua betis, dua telapak kaki dan semisalnya. Karena adanya hadits
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ َفِإِن اْسَتَطاَع ِإَذ ا َخ َطَب َأَح ُد ُك ُم‬،‫ِإلَى ِنَك اِحَها َفْلَيْفَع ْل َأْن َيْنُظَر ِإَلي َم ا َيْد ُعوُه اْلَم ْر َأَة‬

“Bila seorang dari kalian meminang seorang wanita, lalu ia mampu melihat dari si wanita apa
yang mendorongnya untuk menikahinya, maka hendaklah ia melakukannya.” (HR. Abu
Dawud no. 2082 dihasankan Al-Imam Al-Albani rahimahullahu dalam Ash-Shahihah no. 99).

Al-Imam Al-Albani rahimahullahu berkata, “Boleh melihat wanita yang ingin dinikahi
walaupun si wanita tidak mengetahuinya ataupun tidak menyadarinya.” Dalil dari hal ini
sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

‫ َفَال ُجَناَح َع َلْيِه ِإَذ ا َخ َطَب َأَح ُد ُك ُم‬،‫ َوِإْن َكاَنْت َال َك اَن ِإَّنَم ا َيْنُظُر ِإَلْيَها َأْن َيْنُظَر ِإَلْيَها ِإَذ ا اْمَر َأًة‬،‫َتْع َلُم ِلِخ ْطَبِتِه‬

‘Apabila seorang dari kalian ingin meminang seorang wanita, maka tidak ada dosa baginya
melihat si wanita apabila memang tujuan melihatnya untuk meminangnya, walaupun si
wanita tidak mengetahui (bahwa dirinya sedang dilihat).” (HR. Ath-Thahawi, Ahmad 5/424
dan Ath-Thabarani dalam Al-Mu’jamul Ausath 1/52/1/898, dengan sanad yang shahih, lihat
Ash-Shahihah 1/200)

Nadzhor sebaiknya dilakukan sebelum khitbah,apabila nadzhor dilakukan setelah khitbah,


bisa jadi dengan khitbah tersebut si wanita merasa si lelaki pasti akan menikahinya. Padahal
mungkin ketika si lelaki melihatnya ternyata tidak menarik hatinya lalu membatalkan
lamarannya, hingga akhirnya si wanita kecewa dan sakit hati. (Al-Minhaj Syarhu Shahih
Muslim, 9/214).
7
•KHITBAH
Khitbah adalah pernyataan seorang lelaki kepada seorang perempuan bahwasanya ia ingin
menikahinya, baik langsung kepada perempuan tersebut maupun kepada walinya.

Seorang lelaki yang telah berketetapan hati untuk menikahi seorang wanita, hendaknya
meminang wanita tersebut kepada walinya.

Apabila seorang lelaki mengetahui wanita yang hendak dipinangnya telah terlebih dahulu
dipinang oleh lelaki lain dan pinangan itu diterima, maka haram baginya meminang wanita
tersebut. Karena Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah bersabda:

‫َأْو َيْتُرَك ِخ ْطَبِة َأِخ ْيِه َح َّتى َيْنِكَح َال َيْخ ُطُب الَّرُجُل َع َلى‬

“Tidak boleh seseorang meminang wanita yang telah dipinang oleh saudaranya hingga
saudaranya itu menikahi si wanita atau meninggalkannya (membatalkan pinangannya).” (HR.
Al-Bukhari no. 5144)

Setelah pinangan diterima tentunya ada kelanjutan pembicaraan, kapan akad nikad akan
dilangsungkan. Namun tidak berarti setelah peminangan tersebut, si lelaki bebas berduaan
dan berhubungan dengan si wanita,dan itu bisa saja membangkitkan syahwat,meskipun
didampingi mahram si wanita dan wanita itu memakai hijab syar'i sekalipun,
Karena selama belum akad keduanya tetap ajnabi (bukan mahram).

‫َم ْح َر ٍم ِباْمَر َأٍة ِإَّال َم َع ِذ ي َال َيْخ ُلَو َّن َر ُجٌل‬

“Sekali-kali tidak boleh seorang laki-laki bersepi-sepi dengan seorang wanita kecuali wanita
itu bersama mahramnya.” (HR. Al-Bukhari no. 1862 dan Muslim no. 3259).
8
•MAHAR
Mahar adalah pemberian dari calon mempelai pria (calon suami) kepada calon mempelai
wanita (calon istri), baik berbentuk barang, uang atau jasa yang tidak bertentangan dengan
hukum Islam,mahar juga dapat diartikan yakni pemberian dari mempelai pria kepada
mempelai wanita sebagai bukti kejujuran ia ingin menikahinya serta bukti perlakuan baiknya
kepada calon istri.
*hikmah pemberian mahar adalah untuk menghormati wanita sehingga ia dapat
mempersiapkan dirinya, mahar menunjukkan pemberian suami kepada istri baik nafkah
duniawi maupun akhirat.
*seorang wanita dibebaskan menentukan apa bentuk dan berapa besar mahar yang
diinginkannya. Namun, Islam menyarankan agar ia meringankan atau mempermudah mahar
tersebut, sebab banyak laki-laki yang gagal menikahi wanita pilihannya sebab beratnya
mahar yang ditentukan.
9
BAB III PENUTUP

A. SIMPULAN
Dalam memilih jodoh, Islam telah memberikan informasi yang sangat komprehensif
melalui kajian fikih yang diambil dari sumber utama yaitu Al-Qur’an dan As-Sunnah dan
dilengkapi dengan interpretasi dari para ulama. Sebelum seseorang mengarungi bahtera
rumah tangga, sebaiknya perlu mengkaji dan menanyakan suatu pertanyaan penting yaitu
apa makna dari hubungan pernikahan itu? Karena jawaban dari pertanyaan tersebut akan
menentukan arah kemana bahtera tersebut akan berlayar. Idealnya pernikahan menjadi
sebuah mediator atau perantara meraih ridha Allah Swt. dan mengikuti jejak sunnah
rasulullah Saw., sehingga pemilihan jodoh berdasarkan agama dan akhlak bisa ditempuh dan
harus diupayakan. Karena jodoh tidak sekedar takdir tuhan semata tanpa ada upaya dari
manusia sebagai hamba Allah Swt. karena jodoh bersifat ikhtiari.

B. SARAN
Bagi pembaca,hasil makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan
mengenai Cara memilih pasangan hidup yang baik dan mengenai beberapa hal yang harus
dipersiapkan sebelum menikah,khususnya yang sudah ada rencana untuk menikah.
Sebelum menikah hendaknya mengetahui dulu apa itu menikah dan beberapa hal yang
harus dipersiapkan sebelum memasuki jenjang pernikahan,karena menikah membutuhkan
persiapan dan mental yang matang agar tidak adanya rasa ketakutan yang dialami setelah
menikah.
10

Anda mungkin juga menyukai