Anda di halaman 1dari 2

Nama : Weldi Lelung

Prodi : Ilmu Filsafat


Mata Kuliah : Filsafat Ketuhanan

1. Dari jalan-jalan ke Tuhan yang sudah dipelajari, jalan manakah yang paling menarik
dan meyakinkan bagi Anda?
Jawaban: Jalan berdasarkan derajat kesempurnaan

2. Jelaskan dengan kata-katamu sendiri, disertai pengalaman pribadi, jalan tersebut


(No.1)
Jawaban: Saya memilih jalan yang keempat yang dikemukakan oleh St. Thomas Aquinas
yaitu Jalan berdasarkan derajat kesempurnaan. Ada beberapa hal yang menjelaskan tentang
jalan berdasarkan derajat kesempurnaan ini, antara lain:
1. Dalam pengalaman kita biasa kita membandingkan: ada yang sempurna, lebih
sempurna, dan paling sempurna.
2. Ada berbagai tingkat kesempurnaan, yang berarti ada pengada yang mencapai
kesempurnaan maksimum untuk setiap genus.
3. Thomas Aquinas mengatakan bahwa pasti ada pengada yang kesempurnaannya
melebihi semua kesempurnaan maksimum dari semua genus.
4. Pengada dengan kesempurnaan tertinggi adalah sumber dari semua kesempurnaan. Itu
nama Tuhan.
Menurut saya, kita dapat membandingkan segala sesuatu yang kita lihat maupun tidak
kita lihat. Kita bisa saja membandingkan sesuatu dengan pengandaian bahwa ada yang
sempurna, lebih sempurna dan akhirnya paling sempurna. Contohnya, ketika saya melihat
bunga mawar di taman kota Tomohon saya dapat mengklaim bahwa bunga mawar ini
sempurna dan indah tetapi masih lebih sempurna dan indah bunga mawar di kebun seminari.
Membandingkan sesuatu dengan sesuatu yang lain tentunya mengarahkan pada hal yang
paling unggul atau dari ordinary hingga ke ektraordinary. Ketika saya sudah
membandingkan bunga mawar yang di taman kota Tomohon dengan bunga mawar yang di
kebun seminari, pastilah saya akan berpikir bahwa pasti ada yang paling sempurna dan indah
dari kedua bunga mawar tadi. Pasti ada bunga mawar yang melebihi bunga mawar lain dari
sega keindahan dan kesempurnaan.
Untuk menjelaskan tentang eksistensi Tuhan dengan menggunakan perbandingan
kesempurnaan pasti ada pengada yang mencapai kesempurnaan maksismum dari semua
genus atau mahasempurna. Setiap pengada memiliki tingkat kesempurnaannya masing-
masing. Pengada yang memiliki tingkat kesempurnaan maksimun merupakan sumber dari
semua kesempurnaan. Itulah Tuhan. Contohnya saja kata “sempurna”. Sempurna pada
dirinya berada pada tingkat kesempurnaan yang standar/tidak lebih atau kurang. Tetapi
kemudian ada yang melebihi dari kata “sempurna” yaitu “lebih sempurna” begitu seterusnya
hingga pada “yang paling sempurna” yang tidak dapat dibandingkan lagi dengan sesuatu
yang lain. Itulah Tuhan.

Untuk menjawab pertanyaan dari orang lain tentang apakah Tuhan itu ada, maka saya
akan menjawab begini. Apakah anda adalah orang terhebat? Tentunya tidak. Ada orang yang
lebih hebat dari Anda. Seandainya Anda adalah seorang seniman tentunya Anda tidak
berpikir bahwa Anda merupakan seniman terhebat yang pernah ada. Pasti ada seniman lain
yang lebih hebat dari Anda. Juga seniman-seniman yang lebih hebat dari Anda itu merasa
bahwa masih ada seniman-seniman yang lain yang jauh lebih hebat dari mereka.
Perbandingan tentang seniman yang hebat tetap berlanjut hingga tiba pada seniman yang
paling hebat yang tidak dapat dibandingkan dengan seniman-seniman yang lainnya. Anda
sebagai manusia pasti hebat. Tetapi pasti ada yang lebih hebat dari Anda. Pencarian tentang
kehebatan itu berlanjut hingga tiba pada yang paling hebat. Itulah Tuhan.

Anda mungkin juga menyukai