Anda di halaman 1dari 44

PROPOSAL PENELITIAN

PENGARUH HYPNOYOGA DALAM MENGELOLA

NYERI PUNGGUNG BAWAH PADA IBU HAMIL TRIMESTER III

BESSE JAMELIA

PO.71.4.211.23.2.007

PRODI SARJANA TERAPAN KEBIDANAN

POLTEKKES KEMENKES MAKASSAR

TAHUN 2023
PRAKATA

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah Yang Maha Esa, yang telah
melimpahkan karunia dan rahmat Nya hingga penulis mampu menyelesaikan
proposal penelitian yang berjudul “Pengaruh Hypnoyoga dalam mengurangi
nyeri punggung bawah pada ibu hamil trimester III” sebagai salah satu syarat
menyelesaikan mata kuliah metode penelitian. Penulis membuat proposal ini
dengan melihat beberapa referensi dari berbagai sumber dari penelitian
sebelumnya. Proposal ini diharapkan dapat menjadi referensi, pembelajaran,
dan informasi baik bagi ibu hamil maupun peneliti selanjutnya. Namun
demikian penulis sangat menyadari bahwa proposal ini tidak luput dari
kekurangan dan keterbatasan, sehingga diperlukan masukan untuk
kesempurnaannya dari para pembaca. Kami menunggu kritik dan saran
untuk memperbaikinya. Semoga proposal ini bermanfaat.

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan proses yang alamiah ketika terjadinya
penyatuan ovum dan spermatozoa yang berlangsung selama 40 minggu
atau 9 bulan. Masa kehamilan sangat penting diketahui karena proses ini
membutuhkan waktu yang panjang mulai pembuahan, perkembangan
janin hingga melahirkan. Selama kehamilan, terdapat perubahan fisik
dan psikologis yang diakibatkan adanya peningkatan kortisol yang terkait
depresi dan kecemasan selama kehamilan dan komplikasi perubahan
tersebut bisa berpengaruh terhadap perkembangan janin lebih
berpeluang ditemukan selama masa kehamilan yang berefek sampai
persalinan maupun masa nifas. ketidaknyamanan terutama memasuki
trimester II dan III terjadi peningkatan kecemasan.(1)Adapun salah satu
ketidaknyamanan yang sering dialami oleh pasien meskipun keluhan
tersebut berdampak negatif terhadap kualitas kehidupan ibu hamil yaitu
nyeri punggung bawah. Nyeri punggung bawah dapat muncul sebagai
nyeri korset panggul antara krista iliaka posterior dan lipatan gluteal atau
sebagai nyeri pinggang disekitar tulang belakang lumbal. Sumber nyeri
harus diidentifikasi dan dibedakan sejak dini. Pengobatan yang tepat
bertujuan untuk mengurangi ketidaknyamanan dan dampaknya terhadap
kualotas hidup ibu hamil. Nyeri punggung bawah merupakan keluhan
umum yang telah dikenal selama berabad – abad(2).
Nyeri punggung bawah pada ibu hamil sering terjadi khususnya di
trimester III sehingga International society for the study of pain menyatakan
bahwa keluhan tersebut sangatlah bervariasi dari 50% sampai 70% berdasarkan
dari negara sebelumnya. Keluhan yang muncul selama kehamilan adalah mual
dan muntah, sakit pinggang, varises, sakit kepala, oedema dan sesak nafas.
Nyeri punggung bawah atau biasa disebut Low Back Pain sangat sering terjadi
dalam kehamilan sehingga digambarkan sebagai salah satu gangguan minor
dalam kehamilan, gejala nyeri biasanya terjadi antara 4-7 bulan usia kehamilan
dan nyeri biasanya terasa di punggung bagian bawah, terkadang menyebar ke
bokong dan paha, dan terkadang turun ke kaki sebagai siatika. Prevelensi angka
terjadinya nyeri punggung pada ibu hamil terjadi lebih dari 50% di negara
Amerika Serikat, Turki, Korea, Israel, Kanada, dan Iceland. Sementara di negara
non Skandinavia contohnya negara Amerika bagian utara, Afrika, Norwegia,
Hongkong, Timur Tengah maupun Nigeria, terlihat lebih tinggi prevelensinya
yakni diperkirakan berkisar antara 21% hingga mencapai 89,9%. Sedangkan
menurut bebrapa penelitian di Indonesia menunjuukan bahwan 47% dari 180 ibu
hamil yang di teliti rata- rata keluhan dari ibu hami adalah mengalami nyeri
punggung. Penelitian yang dilakukan oleh Mafikasari dan Kartikasari (2015)
menyatakan bahwa 80% ibu hamil mengalami nyeri punggun.Berdasarkan data
World Health Organization tahun 2023, sekitar 287.000 perempuan meninggal
selama dan setelah kehamilan dan persalinan pada tahun 2020 (WHO, 2023). Di
Indonesia masih ada 373.000.000 orang ibu hamil yang angka kematian ibu
dapat terjadi pada masa kehamilan, persalinan dan masa nifas. Penyebab angka
kematian ibu diupayakan berkurang di masa kehamilan yang nantinya akan
menimbulkan keluhan dan tingkat kecemasan. (Selamita et al., 2022). Data
Badan Pusat Statistik Sulawesi Selatan menunujukkan bahwa jumlah ibu hamil
per tahun 2023 sebanyak 9.312.019 Kabupaten/Kota. Sedangkan di Kota
Makassar terdapat jumlah kehamilan sebanyak 29.789 orang yang diharapkan
mendapatkan terapi untuk mengelola keluhan yang dialami selama kehamilan
berlangsung(3).
Hypnosis sebagai salah satu ilmu pengetahuan komplementer yang
digunakan dalam penanganan nyeri. Hypnosis mempunyai cara kerja dengan
mengubah tingkat kesadaran yang dicapai sehingga tingkat sugestibilitas
meningkat kemudian gelombang otak mengalami penurunan. Proses hypnosis
sendiri mempunyai beberapa tahap untuk mencapai relaksasi seperti pecapaian
tahap relaksasi dengan konsentrasi yang tinggi kemudian tahap Ketika
mencapai induksi kondisi trance, pendalaman trance, menguji adekuatnya trance
sampai memberikan sugesti yang diinginkan dan menyadarkan dari kondisi
trance. Berbagai prosedur hypnoterapi yan digunakan namun hypnoyoga
diharapkan mampu memberikan efek sedative dalam pengurangan nyeri karena
ketika ibu tersebut sedang hamil maka ada beberapa hal yang terkadang ibu
bisa merasakan kecemasan dan nyeri punggung bawah sehingga hypnoterapi
yang sering digunakan untuk terapi tambahan yang bekerja pada level persepsi,
modulasi dalam patofisiologi nyeri dilakukan untuk penurunan level cemas,
nyeri, lama rawat inap dan biaya serta efek samping obat – obatan(4,5).
Penelitian ini bertujuan melihat apakah hypnoyoga efektif terhadap nyeri
punggung pada ibu hamil trimester III. Sebelumnya penelitian ini sudah pernah
dilakukan yaitu hypnoterapi dan hydroterapi di Indonesia akan tetapi dengan
metode yang berbeda, dalam dibeberapa penelitian sebelumnya dilakukan
hidroterapi menggunakan air hangat maupun air dingin dengan metode kompres
baik menggunakan handuk atau menggunakan buli-buli yang berisikan air
hangat maupun air dingin. Seperti penelitian yang pernah dilakukan oleh Asrina
(2020) mengenai hidroterapi pada remaja yang mengalami disminorea dengan
memberikan hidroterapi hangat dan dingin dengan melakukan rendam kaki di
suhu 37- 40 C untuk air hangat, sedangkan untuk air dingin diberikan suhu
sekitar 18 – 20 C.
Berdasarkan latarbelakang diatas maka peneliti tertarik untuk melakukan
penelitian ini dan melakukan pengkajian terkait hypnoyoga terhadap ibu hamil
dengan keluhan nyeri punggung.Serta masih kurangnya penerapan hypnoyoga
pada ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan selama menjalani proses
kehamilannya. Sehingga peneliti tertatik untuk mengkaji kembali keefektifan dari
hidroterapi tersebut. Dengan adanya penelitian ini semoga bisa membantu para
ibu hamil yang mengalami ketidaknyamanan seperti keluhan nyeri punggung
agar kiranya dapat teratasi dengan melakukan hypnoyoga dirumah masing-
masing tanpa harus kefasilitas kesehatan apabila tidak terdapat masalah yang
sangat urgent contohnya pusing, perdarahan dll.
Diharapkan pula penelitian ini dapat memberikan kontribusi dalam dunia
pelayanan kesehatan khususnya kebidanan, jika memang terbukti hypnoyoga
ini berperan terhadap pengurangan nyeri punggung pada ibu hamil maka
hypnoyoga ini dapat lebih ditingkatkan dan dapat diterapkan pada ibu hamil
dalam menjalani proses masa kehamilan, sehingga bisa dilakukan pencegahan
sedini mungkin untuk mengurangi angka morbiditas pada ibu dan diharapkan
dapat lebih cepat dalam penanganan apabila terjadinya komplikasi yang
diakibatkan oleh nyeri yang di rasakan oleh ibu hamil.
Berdasarkan uraian diatas maka diperlukan penelitian penggunaan
hypnoyoga dalam mengelola nyeri punggun bawah pada ibu hamil trimester III.

B. Rumusan Masalah
Bagaimana efektifitas penggunaan hipnoyoga dalam mengelola nyeri punggung
bawah pada ibu hamil trimester III?
C. Tujuan Penelitian
a. Tujuan Umum
Membandingkan efektifitas penggunaan hipnoyga dalam mengelola nyeri
punggung bawah pada ibu hamil trimester III
b. Tujuan
1. Menilai pengaruh penggunaan hipnoyoga dalam mengelola nyeri
punggung bawah pada ibu hamil trimester III terhadap skor nyeri
2. Menilai efek penggunaan hipnoyoga dalam mengelola nyeri punggung
bawah ibu hamil trimester III terhadap kepuasaan pasien dan bidan
D. Manfaat Penelitian
1. Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat diperoleh alternatif
penatalaksanaan nyeri punggung bawah pada kehamilan trimester II dan III
agar aman dan nyaman bagi pasien, dan bidan.
2. Sebagai bahan atau inspirasi untuk penelitian lebih lanjut dengan sampel
yang lebih besar.
3. Sebagai acuan agar hipnoyoga dapat lebih diterima dikalangan medis
maupun masyarakat sebagai salah satu modalitas terapi komplementer
terutama pada penanganan nyeri di Indonesia.
4. Penelitian ini juga dapat diharapkan menjadi sumbangsih pengetahuan
teknologi tepat guna untuk devisi Kebidanan Politeknik Kesehatan Makassar
dan Rumah Sakit/Puskesmas yang konsen terhadap nyeri dalam
meningkatkan pelayanan kepada masyarakat khususnya pada daerah yang
mempunyai sarana terbatas baik tenaga anestesi terlatih maupun alat dan
obat-obatan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan


1. Pengertian Kehamilan
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis. Setiap
wanita yang memiliki organ reproduksi sehat, jika telah mengalami
menstruasi dan melakukan hubungan seksual dengan seorang pria yang
organ reproduksinya sehat, sangat besar kemungkinannya terjadi
kehamilan. Apabila kehamilan direncanakan, akan memberi rasa Bahagia
dan penuh harapan, tetapi disisi lain diperlukan kemampuan bagi Wanita
untuk beradaptasi dengan perubahan yang terjadi selama kehamilan, baik
perubahan yang bersifat fisiologis maupun psikologis
Menurut Federasi Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan
didefinisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari spermatozoa dan
ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau implantasi. Bila dihitung dari
saat fertilisasi hingga lahirnya bayi, kehamilan normal akan berlangsung
dalam waktu 40 minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender
internasional. Jadi, dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah
bertemunya sel telur dan sperma di dalam atau diluar rahim dan berakhir
dengan keluarnya bayi dan plasenta melalui jalan lahir.Kehamilan adalah
mulai dari ovulasi sampai partus lamanya 280 hari (40 minggu) dan tidak
lebih dari 300 hari (43 minggu). Pembagian kehamilan dibagi dalam 3
trimester : trimester I, dimulai dari konsepsi 7 sampai tiga bulan (0-12
minggu); trimester II, dimulai dari bulan keempat sampai enam bulan (13-
28 minggu); trimester III dari bulan tujuh sampai sembilan bulan (29-42
minggu) (Fatimah & Nuryaningsih, 2017).
2. Proses Kehamilan
Proses kehamilan merupakan mata rantai berkesinambungan yang
terdiri dari :
a) Ovum
Meiosis pada wanita menghasilkan sebuah telur atau ovum.
Proses ini terjadi di dalam ovarium, khususnya pada folikel ovarium.
Ovum dianggap subur selama 24 jam setelah ovulasi.
b) Sperma
Ejakulasi pada hubungan seksual dalam kondisi normal
mengakibatkan pengeluaran satu sendok teh semen, yang
mengandung 200-500 juta sperma, ke dalam vagina. Saat sperma
berjalan tuba uterina, enzim-enzim yang dihasilkan disana akan
membantu kapasitas sperma. Enzim-enzim ini dibutuhkan agar
sperma dapat menembus lapisan pelindung ovum sebelum fertilisasi.
c) Fertilisasi
Fertilisasi berlangsung di ampula (seperti bagian luar) tuba uterine.
Apabila sebuah sperma berhasil menembus membran yang
mengelilingi ovum, baik sperma maupun ovum akan berada di dalam
membran dan membran tidak lagi dapat ditembus oleh sprema lain.
Dengan demikian, konsepsi berlangsung dan terbentuklah zigot.
d) Implantasi
Zona peluzida berdegenerasi dan trofoblas melekatkan dirinya
pada endometrium rehim, biasanya pada daerah fundus anterior atau
posterior. Antara 7 sampai 10 hari setelah konsepsi, trofoblas
mensekresi enzim yang membantunya membenamkan diri ke dalam
endometrium sampai seluruh bagian blastosis tertutup.
3. Tanda dan Gejala Kehamilan
Tanda dan gejala kehamilan dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
a. Tanda dugaan hamil
Amenore (terlambat datang bulan), mual dan muntah, pengaruh
estrogen dan progesteron terjadi pengeluaran asam lambung yang
berlebih, ngidam, sinkope atau pingsan, terjadi gangguan sirkulasi ke
daerah kepala, payudara tegang, sering miksi, obstipasi, epulis,
pigmentasi kulit, varises atau penampakan pembuluh darah.
b. Tanda tidak pasti kehamilan
a) Rahim membesar sesuai dengan usia kehamilan
b) Pada pemeriksaan dalam meliputi :
1) Tanda Hegar : melunaknya segmen bawah uterus
2) Tanda Chadwiks : warna selaput lendir vulva dan vagina
menjadi ungu
3) Tanda Piscaseck : uterus membesar ke salah satu arah
sehingga menonjol jelas ke arah pembesaran tersebut
4) Kontraksi Broxton Hicks : bila uterus dirangsang mudah
berkontraksi
5) Tanda Ballotement : terjadi pantulan saat uterus ditekuk
dengan jari
6) Perut membesar
7) Pemeriksaan tes biologis kehamilan positif
8) Tanda pasti kehamilan
c. Gerakan janin dalam rahim : teraba gerakan janin, teraba bagian-
bagian janin
d. Denyut jantung janin : didengar dengan stetoskop laenec, alat
kardiotokografi, alat doppler, USG
4. Perubahan Fisiologis Wanita Selama Kehamilan
a. Uterus
Peningkatan ukuran uterus disebabkan oleh peningkatan vaskularisasi
dan dilatasi pembuluh darah, hiperplas dan hipertrofi (pembesaran
serabut otot dan jaringan fibroelastis yang sudah ada), perkembangan
desidua. Selain itu, pembesaran uterus pada trimester pertama juga
akibat pengaruh hormon estrogen dan progesteron yang tinggi.
b. Payudara
Rasa kesemutan nyeri tekan pada payudara yang secara bertahap
mengalami pembesaran karena peningkatan pertumbuhan jaringan
alveolar dan suplai darah. Puting susu menjadi lebih menonjol, keras,
lebih erektil, dan pada awal kehamilan keluar cairan jernih (kolostrum).
Areola menjadi lebih gelap/berpigmen terbentuk warna merah
muda.Rasa penuh, peningkatan sensitivitas, rasa geli, dan rasa berat
di payudara mulai timbul sejak minggu keenam kehamilan.
c. Vagina dan vulva
Hormon kehamilan mempersiapkan vagina supaya distensi selama
persalinan dengan memproduksi mukosa vagina yang tebal, jaringan
ikat longgar, hipertrofi otot polos, dan pemanjangan vagina.
Peningkatan vaskularisasi menimbulkan warna ungu kebiruan yan
gdisebut tanda Chadwik, suatu tanda kemungkinan kehamilan yang
dapat muncul pada minggu keenam tapi mudah terlihat pada minggu
kedelapan kehamilan.
d. Integumen
Perubahan keseimbangan hormon dan peregangan mekanis
menimbulkan perubahan pada integumen. Terdapat bercak
hiperpigmentasi kecoklatan pada kulit di daerah tonjolan maksila dan
dahi yang disebut cloasma gravidarum. Linea nigra yaitu garis gelap
mengikuti midline (garis tengah) abdomen. Striae gravidarum
merupakan tanda regangan yang menunjukkan pemisahan jaringan
ikat di bawah kulit.
e. Pernapasan
Kebutuhan oksigen ibu meningkat sebagai respon tubuh terhadap
percepatan laju metabolik dan peningkatan kebutuhan oksigen
jaringan uterus dan payudara. Selama masa hamil, perubahan pada
pusat pernapasan menyebabkan penurunan ambang karbondioksida.
Selain itu, kesadaran wanita hamil akan kebutuhan napas meningkat,
sehingga beberapa wanita hamil mengeluh mengalami sesak saat
istirahat.
f. Pencernaan
Pada awal kehamilan, sepertiga dari wanita hamil mengalami mual
dan muntah, kemudian kehamilan berlanjut terjadi penurunan asam
lambung yang melambatkan pengosongan lambung dan
menyebabkan kembung. Selain itu, menurunnya peristaltik
menyebabkan mual dan konstipasi. Konstipasi juga disebabkan
karena tekanan uterus pada usus bagian bawah pada awal kehamilan
dan kembali pada akhir kehamilan.
Meningkatnya aliran darah ke panggul dan tekanan vena
menyebabkan hemoroid pada akhir kehamilan.

g. Perkemihan
Pada awal kehamilan suplai darah ke kandung kemih meningkat dan
pembesaran uterus menekan kandung kemih, sehingga meningkatkan
frekuensi berkemih. Hal ini juga terjadi pada akhir kehamilan karena
janin turun lebih rendah ke pelvis sehingga lebih menekan lagi
kandung kemih.
h. Volume darah
Volume darah makin meningkat dimana jumlah serum darah lebih
besar dari pertumbuhan sel darah, sehingga terjadi pengenceran
darah (hemodilusi) dengan puncaknya pada usia kehamilan 32
minggu dan kadar Hb turun.

i. Sel darah
Sel darah merah makin meningkat jumlahnya untuk mengimbangi
pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi penambahan sel darah merah
tidak seimbang dengan peningkatan volume darah sehingga terjadi
hemodilusi yang disertai anemia fisiologis.
j. Metabolisme
Metabolisme tubuh mengalami perubahan yang mendasar, dimana
kebutuhan nutrisi makin tinggi untuk pertumbuhan janin dan persiapan
pemberian ASI (Armini et al., 2016).
5. Tanda Bahaya Kehamilan
Tanda bahaya kehamilan adalah suatu gejala yang muncul akibat adanya
infeksi atau gangguan yang terjadi selama hamil. Tanda-tanda bahaya
kehamilan yang perlu diwaspadai adalah sebagai berikut :
a. Bengkak di kaki, tangan, wajah dan sakit kepala yang terkadang
disertai kejang. Keadaan ini sering disebut keracunan
kehamilan/eklampsia.
b. Perdarahan per vaginam
Perdarahan merupakan penyebab kematian pada ibu hamil paling
sering. Perdarahan pada kehamilan muda sebelum kandungan 3
bulan bisa menyebabkan keguguran. Apabila mendapatkan
pertolongan secepatnya, janin mungkin dapat diselamatkan. Apabila
tidak, ibu tetap harus mendapatkan bantuan medis agar kesehatannya
terjaga.
c. Demam tinggi
Hal ini biasanya disebabkan karena infeksi atau malaria. Apabila
dibiarkan, demam tinggi pada ibu hamil membahayakan keselamatan
ibu dan dapat menyebabkan keguguran ataukelahiran prematur.
d. Keluar air ketuban sebelum waktunya
Pecahnya ketuban sebelum waktunya merupakan tanda adanya
gangguan pada kehamilan yang dapat membahayakan keselamatan
janin dalam kandungan.
e. Ibu muntah terus dan tidak mau makan
Sebagian besar ibu hamil merasa mual dan kadang-kadang muntah
pada umur kehamilan 1-3 bulan. Kondisi ini normal dan akan hilang
pada usia kehamilan >3bulan. Namun, jika ibu tetap tidak mau makan,
muntah terus-menerus, lemah dan tidak bisa bangun, maka keadaan
ini berbahaya bagi kesehatan ibu dan keselamatan janin.
f. Bayi dalam kandungan gerakannya berkurang atau tidak bergerak
Keadaan ini merupakan tanda bahaya pada janin. Hal ini disebabkan
adanya gangguan kesehatan pada janin, bisa juga karena penyakit
atau gizi yang kurang.
B. Tinjauan Umum tentang Nyeri Punggung Bawah
a. Definisi Nyeri
Nyeri merupakan masalah yan sering terjadi pada ibu hamil dalam menjalani
proses kehamilannya. Nyeri di definisikan oleh international society for the
study of pain sebagai pengalaman sensorik dan emosi yang tidak
menyenangkan akibat dari kerusakan jaringan, baik kerusakan actual
maupun potensial sehingga nyeri dikaitkan dengan salah satu penyebab
ketakutan dan kecemasan sehingga dapat meningkatkan stress dan
perubahan fisiologis yang drastic selama proses kehamilan.
Mekanisme Timbulnya Nyeri”

a. Transduksi
Transduksi ialah proses ketika suatu stimuli nyeri (noxiousstimuli) diubah
menjadi suatu aktifitas listrik yang akan diterima ujung – ujung saraf.
Stimuli ini dapat berupa stimuli fisik (tekanan), suhu (panas), atau kimia
(substansi nyeri). Terjadi perubahan patofisiologi karena perantara-
perantara kimia seperti prostaglandin dari sel rusak, bradikinin berasal
dari plasma, histamine berasal dari sel mas, serotonin dari dari trombosit
dan subtansi

a. Transmisi, transmisi merupakan suatu proses penerusan


implus nyeri dari nociceptor saraf perifer melewati
cornu dorsalis serta corda spinalis menuju korteks serebri.
Transmisi nyeri terjadi melalui serabut saraf aferen
(serabut nociceptor) yg terdiri dari 2 macam, yaitu
serabut A (A delta) yang peka terhadap nyer itajam,
panas disebut juga juga dengan first pain / fast pain,
28 dan serabut C (C fiber) yang peka terhadap nyeri
tumpul serta lama yang dianggap second pain / slow pain.”
b. “Modulasi, modulasi artinya suatu proses pengendalian
sistem saraf yang berfungsi mempertinggi maupun
mengurangi implus nyeri. Kendala terjadi melalui sistem
analgesia endogen yang melibatkan bermacam – macam
neurotansmiter diantaranya endorphin yg dikeluarkan sang
sel otak serta neuron di spinalis impuls ini bermula dari
area periaquaductuagrey (PAG) serta mengganggu
transmisi impuls pre juga pasca – sinaps pada
tingkat spinalis. Modulasi nyeri bias muncul pada nosiseptor
perifer medula spinalis atau supraspinaslis.”
c. “Persepsi, persepsi adalah hasil rekontruksi sususnan
saraf pusat wacana impuls nyeri yang diterima. Rekontruksi
adalah yang akan terjadi hubungan sistem saraf sensoris,
persepsi kognitif (korteks serebri) dan pengalaman
emosional (hipokampus serta amigdala)
Persepsi menetukan berat ringanya nyeri yang dirasakan. Setelah
sampai ke otak, nyeri dirasakan secara sadar serta
menyebabkan respon berupa perilaku dan ucapan yang merespon
adanya nyeri.

Perilaku yang ditunjukkan, mirip dengan stimulasi nyeri, atau


ucapan dampak respon yaitu “aduh”,:auw”,”ah”.

b. Definisi Nyeri Punggung


Nyeri punggung akibat kehamilan merupakan suatu
sindroma klinis yang ditandai dengan gejala utama yaitu rasa nyeri
atau perasaan lain yang tidak enak di bagian tulang belakang di mulai
dari rusuk terakhir atau V Th 12 sampai bagian pantat atau anus,
disebabkan karena adanya pengaruh hormon yang dapat
menyebabkan gangguan di substansi dasar bagian penyangga serta
jaringan penghubung sehingga menyebabkan menurunnya elastisitas
dan fleksibilitas otot, serta mampu disebabkan oleh faktor
mekanika tubuh yg mensugesti kelengkungan tulang belakang
dikarenakan perubahan perilaku serta penambahan beban pada saat
ibu hamil.”
Nyeri punggung didefinisikan menjadi suatu ketidaknyamanan
atau rasa nyeri, ketegangan otot, atau kekakuan yang terlokalisir pada
aspek posterior tubuh,
mulai dari bagian tepi bawah iga ke-12 sampai pada lipatan
gluteal inferior (area tubuh lumbal dan sakral). Onset nyeri
punggung bisa berupa akut, subakut, kronik, serta
dipengaruhi oleh beberapa faktor risiko, seperti postur
okupasional, psikologis, obesitas, tinggi badan, serta usia.
Ada banyak faktor etiologi nyeri punggung, tetapi
lebih dari 85% ialah nyeri punggung mekanik, yaitu rasa nyeri
tanpa sumber anatomi atau patologi yang bisa
diidentifikasi.” (Carvalho et al., 2017)
Nyeri punggung adalah suatu keluhan nyeri
kompleks yang paling sering terjadi di global juga Indonesia.
Nyeri punggung pada ibu hamil baik di trimester II juga trimester
III, nyeri punggung ini merupakan suatu keluhan umum
yang seringkali di alami pada kalangan ibu yang sedang dalam
proses kehamilan, diperkirakan nyeri punggung
ditemukan pada 45% perempuan yang sedang hamil
bahkan semakin tinggi 69% di minggu ke 28. Wanita hamil
sekitar 70% yang mengeluh berbagai macam bentuk nyeri
punggung yang terjadi waktu pada proses kehamilan,
persalinan sampai dengan postpartum(1,6,7).
i. Etiologi

Secara umum, nyeri punggung yang terjadi pada ibu hamil


dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu:

a. Perubahan postur tubuh

Dilihat dari sudut pandang biomekanik, perilaku tubuh


yang lordosis merupakan suatu keadaan yang di akibatkan
oleh kompensasi beban uterus yang semakin membesar
serta menggeser daya berat ke belakang lebih tampak di masa
trimester III, sehingga mengakibatkan rasa sakit atau nyeri
pada bagian tubuh belakang sebab meningkatnya
beban kandungan (uterus) yang bisa memengaruhi
postur tubuh ibu hamil terutama di terakhir trimester kehamilan
(trimester III).”

a. 1. Pengaruh hormonal

Nyeri punggung ini erat kaitannya dengan perubahan


hormon pada seorang wanita yaitu stimulasi hormon
prostaglandin, dimana hormon prostaglandin ini yang
menyebabkan berkontraksi pada rahim, melepaskan lapisan
dinding darah yang ada di dalamnya. Kontraksi inilah yang
menimbulkan rasa nyeri di area panggul dan punggung
bagian bawah.Peningkatan hormon progesteron dan relaksin
yang di hasilkan oleh luteum mengakibatkan
pengenduran pada jaringan ikat dan otot. Sehingga
symphysis pubis serta articulatio cocsigeal menjadi lebih
lunak serta bergeser. Hal inilah yang mengakibatkan
terjadinya nyeri punggung (back pain) pada saat masa
kehamilan.”
Semakin meningkat hormon relaksin ini maka akan
terjadi peningkatan relaksasi ligamentum pelvis sehingga
memperbesar diameter pelvis dan mempermudah
persalinan. Sehingga peningkatan relaksin berhubungan
dengan makin banyaknya produksi relaksin seiring dengan
bertambahnya usia kehamilan.
a) Aktivitas yang terlalu berat
Aktivitas selama kehamilan seperti menyetrika
dengan keadaan berdiri atau duduk terlalu lama,
menyiapkan makanan yang dilakukan dengan posisi
berdiri atau duduk dengan durasi yang terlalu lama,
mengangkat beban benda yang terlalu berat, hal dapat
menyebabkan terjadinya ketenganan pada otot panggul,
sehingga dapat menyebabkan nyeri punggung (back
pain).
1. Peningkatan berat badan
Peningkatan berat badan ibu hamil selama proses
kehamilan dapat mengakibatkan ketidakstabilan pada
daerah sendi sacroiliac, sehingga terjadi peningkatan
fleksibilitas tulang belakang dan akibatnya memperburuk nyeri
pada bagian punggung. Tumpuan beban yang setiap hari
semakin tinggi hampir 100% pada bagian sendi ekstrimitas
bawah khususnya di sendi tulang belakang dan lutut
pada melakukan berbagai macam aktifitas fisik baik berjalan,
duduk, maupun bekerja.
Pertumbuhan ukuran abdomen pada kehamilan dapat
menyebabkan terjadinya proses perubahan pada titik
tumpuan gravitasi tubuh, dimana titik tumpu jatuh lebih ke
arah depan berasal pada posisi normal. Perubahan titik 21
tumpu gravitasi ini menyebabkan terjadi penonjolan
kelengkungan tulang belakang dan penambahan tekanan ke
sendi tulang belakang, yang akan memberikan kontribusi
untuk mengencangkan otot-otot tulang belakang.
Hal tersebut juga akan memberi tambahan beban pada
sendi, yang berdampak di beban semakin berlebihan pada
bagian otot punggung, sehingga tidak jarang mencullah
keluhan nyeri pada daerah punggung belakang, perubahan
postur tubuh, gangguan ekuilibrium, dan menaikkan risiko
jatuh pada ibu hamil.

2. Usia Kehamilan

Penyebab terjadinya nyeri punggung pada ibu hamil


yaitu semakin bertambahnya usia kehamilan, dikarenakan adanya
peregangan pada bagian otot yg terjadi ketika uterus mulai
membesar. Dua otot yang berafiliasi yaitu rectus
abdominis yg menghubungkan antara rongga dada hingga ke
area pubis, memungkinkan terjadinya pemisahan, pemisahan ini
akan memperburuk kondisi nyeri punggung pada ibu hamil.”
“Penyebab terjadinya nyeri punggung pada ibu
hamil yaitu semakin bertambahnya usia kehamilan,
dikarenakan adanya peregangan pada bagian otot yg terjadi
ketika uterus mulai membesar. Dua otot yang berafiliasi
yaitu rectus
abdominis yg menghubungkan antara rongga
dada hingga ke area pubis, memungkinkan terjadinya
pemisahan, pemisahan ini akan memperburuk kondisi nyeri
punggung pada ibu hamil.”
3. Posisi tidur yang salah
Posisi tidur ialah suatu kebiasaan dimana posisi tidur
pada saat sebelum hamil serta hamil wajib berbeda dimana
ibu hamil wajib mampu melepaskan posisi tidur favorit serta
membiasakan posisi tidur yang baru dimana perut yang
semakin mengembang atau semakin membesar
sebagai akibatnya mempersulit ibu hamil untuk tidur dengan
nyaman yang bias mengakibatkan timbulnya nyeri pada ibu
hamil yakni nyeri punggung (back pain). Posisi tidur yang
kurang tepat ketika hamil dapat menyebabkan berbagai
masalah. Dikarenakan pada dalam rahim ibu ada janin yang
dapat menekan punggung, usus, serta dua pembuluh darah
primer yaitu aorta serta vena cava inferior. Bila posisi tidurnya
kurang tepat maka dapat memperparah keluhan nyeri
punggung (back pain). Posisi tidur yang baik pada ibu hamil
trimester III adalah yang pertama tidur dengan posisi miring ke
arah kiri sebab janin akan menerima suplai peredaran
darah serta nutrisi yang lebih maksimal. Pada posisi ini
pula dapat membantu ginjal membuang sisa produk serta
cairan berasal dari tubuh, sehingga dapat mengurangi
pembengkakan pada kaki, pergelangan kaki serta pada bagian
tangan. Kedua tidur dengan posisi miring ke kanan, bila posisi
punggung bayi berada di sebelah kanan dikarenakan posisi
punggung dapat memicu pergerakan bayi yang dapat
menimbulkan rasa nyeri.”
4. Kehamilan kembar
Kehamilan kembar (gemeli) bisa memicu terjadinya back pain
akibat berat janin yang bisa mempengaruhi pemopangan postur tubuh
ibu hamil.”
5.Back pain terdahulu
“Back pain pada masa kehamilan artinya prediktor
back pain di kehamilan berikutnya. Bila perempuan yang
pernah
mengalami back pain sebelum kehamilan beresiko tinggi
mengalami hal yang sama waktu hamil berikutnya.”
6. Paritas
“Paritas merupakan keliru satu faktor penyebab
terjadinya nyeri punggung (back pain) pada ibu hamil,
grandemulti para yang tidak pernah melakukan latihan
selesainya melahirkan lebih berpotentensi mengalami
kelemahan otot abdomen. Sedangkan perempuan
primigravida umumnya mempunyai otot abdomen yang
sangat baik sebab otot tersebut belum pernah mengalami
peregangan sebelumnya. Menggunakan demikian,
keparahan nyeri punggung bagian bawah biasanya
meningkat seiring paritas. Nyeripunggung juga merupakan
akibat membungkuk secara berlebihan, berjalan tanpa
istirahat, mengangkat beban, terutama Bila wanita
tersebut sedang lelah.” (Amaliyah, 2017)
ii. Tanda dan Gejala Nyeri Punggung

“Tanda dan gejala terjadinya nyeri punggung


saat kehamilan yaitu nyeri di area panggul, tulang
belakang, juga diantara anus dan vagina, yang paling sering
dikeluhkan secara subjektif oleh ibu hamil yang mengalami
nyeri punggung. Nyeri ini terjadi terutama ketika posisi tubuh
fleksi kearah depan, hal ini terjadi karena terbatasnya
ruang gerak tulang belakang di area lumbal dan memperburuk
terjadinya nyeri punggung. Nyeri saat dirasakan ketika berjalan,
menaiki tangga, berdiri menggunakan satu kaki,serta bangun
asal kawasan tidur. nyeri punggung dilaporkan tidak hanya
terjadi lokal di area tulang belakang melainkan dapat menyebar
ke area panggul, paha, serta simpisis. Nyeri pula
diketahui dapat mengakibatkan ibu sulit buat berkecimpung teru
tama dalam melangkah dari kawasan satu ke tempat yang
lainnya sebagai akibatnya menyebabkan ketidak nyamanan
pada ibu dan merusak aktivitas sehari-hari. Nyeri punggung
di kehamilan bisa terjadi sejak awal kehamilan, dan pada setiap
trimester intensitas nyeri akan mengalami perubahan. Trimester
pertama terjadi peningkatan hormon relaksin yang
mengakibatkan ligamen tulang belakang meregang sebagai
akibatnya terjadi ketidakstabilan posisi tulang belakang.
Perubahan nyeri semakin meningkat di trimester ke 2, hal
ini ditimbulkan sebab pembesaran uterus dan pusat gravitasi
tubuh sehingga nyeri semakin terasa. Trimester ketiga
kehamilan nyeri punggung semakin berat terasa, bahkan nyeri
punggung dirasakan sepanjang hari dikarenakan
uterus yang semakin membesar dan beban kerja tulang
belakang buat menopangnya semakin berat.” (Amaliyah, 2017)

iii. Patofisiologi Nyeri Punggung

“Nyeri biasanya memuncak pada usia kehamilan


36 minggu dan akan menurun atau membaik biasanya 3 bulan
pasca persalinan. Wanita selama proses kehamilan akan
mengalami beberapa perubahan fisiologis yang disebabkan
oleh kubutuhan anatomis dan fungsional, perubahan higienis
dapat mempengaruhu sistem musculoskeletal dan biasanya
meninmbulkan rasa sakit pada daerah punggung saat
kehamilan, adanya ketidakseimbangan kerja otot bagian
anterior dan bagian posterior pada daerah lumbal. Nyeri
punggung pada trimester terakhir kehamilan disebabkan karena
nyeri akibat perubahan postur tubuh yang diakibatkan oleh
bertambahnya beban rahim yang semakin besar, sehingga
menyebabkan bertambahnya sudut lengkungan tulang
belakang.”
“Pertambahan sudut lengkungan ini dapat menyebabkan
fleksibilitas dan gerak lumbal menjadi lebih menurun Akibatnya
perubahan yang terjadi pada wanita hamil merupakan
pertambahan berat dan pembesaran Rahim disebabkan
terjadinya kombinasi antara hipertrofi atau peningkatan
berukuran sel dan imbas mekanis tekanan interior terhadap
dinding rahim seiring perkembangan janin didalam kandungan.
Sejalan dengan pertambahan berat badan secara sedikit demi
sedikit selama kehamilan serta semakin membesarnya
berukuran rahim menyebabkan postur tubuh serta cara
berjalan perempuan berubah secara menyolok. Bila ibu
hamil tidak memperperhatikan postur tubuhnya akibatnya
ibu akan berjalan dengan ayunan tubuh kebelakang sehingga
mengakibatkan lordosis. Lengkung ini lalu akan meregangkan
otot punggung serta menimbulkan rasa nyeri.”
iv. Anatomi Tulang Belakang

“Tulang belakang dibagi menjadi dua


bagian yaitu pada bagian ventral terdiri atas korpus
vertebra yang mana dibatasi oleh discus intervebra dan
ditahan ligamen longitudinal ventral serta dorsal, lalu pada
bagian dorsal tidak begitu kuat dikarenkan terdiri asal masing-
masing arcus vertebra, lamina serta pedikel yang diikat
oleh ligamen- ligament pada antaranya ligamen interspinal,
ligamen intertransversa serta ligamen flavum. pada processus
spinosus dan transversus melekat otot-otot yang yang berfungsi
melindungi columna vertebra.”
“Gambar 2.1Columna vertebralis” (Paulsen & Waschke, 2013)
“Columna vertebralis ini terbentuk dari unit-unit
fungsional yang terdiri berasal segmen anterior dan posterior.”
1. “Segemen anterior, sebagian besar
fungsi segmen ini merupakan suatu
penyangga badan. Segemen ini
mencakup korpus vertebrae serta diskus
intervertebralis yang diperkuat oleh ligamen
longitudinale anterior pada bagian depan
serta ligamentum longitunale
posterior pada bagian belakang. sejak asal
oksiput, ligamen ini menutup seluruh bagian
belakang diskus. Mulai ligamen ini menyempit,
hingga pada daerah L5-S1 lebar ligamen hanya
tinggal separuh saja.”
2. “Segmen posterior, dibentuk oleh arkus,
prosesus transverses serta prosesus spinosus.
Dihubungkan oleh sepasang artikulasi dan
diperkuat oleh otot dan ligamen. Struktur lain
pada nyeri punggung merupakan discus
intervertebral yang berfungsi menjadi penyangga
beban dan peredam kejut. Diskus ini terbentuk
oleh annulus fibrosus yg ialah anyaman serat-
serat fibrolastik. Tepi atas dan bawah menempel
di “end plate” vertebra, hingga terbentuk
rongga antar vertebra yang berisi nukleus
pulposus suatu bahan mukopolisakarida kental
yang banyak mengandung air posterior.”
v. Otot-otot yang Memperkuat Gerakan Lumbal

Gambar 2.2 Otot-otot punggung


1. “Otot erector Spine ialah kumpulan otot
yang luas serta terletak pada bagian
dalam lumbodorsal, dan muncul berasal
suatu aponeurosis pada sacrum, crista illiaca
serta procesus spinosus thoraco lumbal. Terdiri
asal:
m. longissimus, m.tranverso spinalis, m.iliocostalis. Spinalis,
paravertebral. Kumpulan otot ini berfunsi sebagai
penggerak utama gerakan extensi lumbal serta menjadi
stabilisator vertebra lumbal ketika tubuh pada keadaan
tegak.”
2. “Otot abdominal adalah kumpulan otot
extrinsic yang menghasilkan dan memperkuat
dinding abdominal. Otot ini terdiri dari empat
otot yaitu otot abdominal yng krusial m. obliqus
external serta internal, m.rectus abdominis,
serta m.transversalis abdominis. Yang
berfungsi menjadi fleksor trunk. Disamping itu
m.obliqus internal serta external jua berfungsi
menjadi rotasi trunk.”
3. “Deep lateral muscle merupakan group
otot intrinstik di bagian lateral lumbal yg terdiri
dari m.quadratus lumborum, m.psoas, class otot
ini berfungsi spada gerakan lateral fleksi serta
rotasi lumbal. Jika di pemeriksaan ditemukan
kelainan yg ringan berupa spasme ringan
pada otot-otot punggung bawah dan oto-totot
perut serta keterbatasan pergerakan tulang
belakang. Spasme otot umumnya di m.erector
spine dan pada m. quadratus lumborum.
Keterbatasan motilitas fleksi, perluasan dan side
fleksi, sebab kencangnya jaringan lunak sehingga
menyebabkan nyeri.”

C. Tinjauan Umum tentang Hypnoyoga


1. Pengertian Hypnoyoga
Hypnoyoga merupakan suatu tindakan yang dilakukan dengan
mengikuti sugesti atau saran dari obyek kemudian seseoang tersebut
dibawah pengaruh orang yang memberikan sugesti yang dinyatakan
menjadi tidak sadar sekali kemudian diberikan gerakan yang membuat
seseorang rileks
2. Manfaat Hypnoyoga
Pada dasarnya hypnoyoga mampu mengontrol kondisi pasien untuk
mengendalikan tingkat emosi. Hipnoyoga memiliki banyak manfaat bagi
Kesehatan karena dapat menciptakan gambaran yang nyata dari objek
yang mengkhawatirkan bagi pasien sehingga pasien dalam keadaan rileks
dan kekhawatiranpun akan berkurang. Hypnoyoga dapat digunakan untuk
menciptakan masa lalu seorang dengan mengubah focus perhatian pasien
sehingga perasaan negatif pasien tersebut muncul dalam keadaan sesaat
setelah itu diberikan perlakuan untuk mengurangi rasa trauma tersebut.
Hypnogoya bekerja dalam menyembuhkan berbagai penyakit yang
bersumber dari pikiran dan emosi yang berlebihan seperti leher tegang,
pundak sakit dan maag. Adapun manfaat hypnoyoga yang digunakan
yaitu
a. Manfaat dalam Pendidikan
Proses pembelajaran yang semakin lama semakin
membutuhkan pemahaman yang berkualitas sehingga membuat
seseorang harus memliki kondisi emosi stabil atau mental yang
kuat akan tetapi Ketika hal tersebut tidak bisa dikendalikan maka
akan mengganggu proses pembelajaran terutama dalam kondisi
tertentu seperti masalah persepsi terhadap belajar, mental blocking,
trauma masa lalu terhadap pengalaman proses belajar mengajar,
merasa direndahkan dikalangan peserta didik dan lainnya. Dalam
hal ini, diperlukan gerakan hypnoyoga untuk melepas emosi –
emosi negative tersebut sehingga seseorang bisa lebih tenang
menjalani proses belajar mengajar.
b. Manfaat dalam Kesehatan
Untuk meningkatkan motivasi dan percaya diri terhadap pasien
akan penyembuhannya. Hypnoyoga mampu menumbuh
kembangkan motivasi diri, percaya diri, mengatasi hambatan
mental, fobia, trauma serta membuang perasaaan yang tidak
mengenakkan karena mental pasien yang terganggu. Para praktisi
Kesehatan menyebutkan bahwa hipnotis dan gerakan yoga yang
terpadu mampu menyentuh emosi secara batin para pasien untuk
bisa mengetahui sumber permasalahan.
3. Dasar -Dasar Hypnoyoga
Perlakuan hypnoyoga sama halnya ketika seseorang di hipnotis
kemudian diberikan gerakan yoga. Dalam hal ini, dipandu melalui proses
untuk menginduksi keadaan seperti trance yang membantu mereka
memfokuskan pikiran mereka, lebih siap menanggapi saran, dan menjadi
sangat santai. Hipnoyoga memanfaatkan kesadaran yang meningkat dari
keadaan hypnosis untuk membantu seseorang fokus pada masalah lebih
dalam. Adapun Teknik hypnoyoga yang digunakan termasuk:
a. Relaksasi
Dalam memandu perlakuan hypnoyoga maka diharuskan untuk
memvisualisasikan diri dalam keadaan damai dan rileks, bahkan
saat menghadapi perilaku bermasalah atau objek ketakutan
seseorang.
b. Suggestion:
Perlakuan yang dilakukan untuk memberikan saran lembut
sehingga terjadi perubahan perilaku yang dapat membantu
mengatasi masalah. Misalnya, Anda mungkin diajarkan untuk
melihat diri Anda sebagai penasihat yang mendukung selama
reaksi fobia, sehingga belajar untuk mempercayai diri sendiri dan
kemampuan Anda untuk melewati situasi tersebut.
c. Coping skills:
Keterampilan untuk mengatasi perilaku kognitif tertentu, seperti
imajinasi terbimbing dan STOP! teknik, yang dapat digunakan saat
menghadapi ketakutan atau kecemasan.
d. Exploration of past experiences
Teknik yang dilakukan agar seseorang berbicara dalam batinnya
ketika mengalami perilaku atau masalah yang kemudian dicoba
untuk mengatasi masalah dan bagaimana perasaan saat itu.
4. Penerapan Hypnoyoga
Pada dasarnya hypnoyoga dilakukan dengan cara memberikan hypnotis
kemudian melakukan gerakan yoga. Adapun cara melakukannya yaitu
a. Hipnoyoga menjelaskan perilaku mereka kepada seseorang
dengan mengekspos motivator bawah sadar dari perilaku klien.
Dalam kasus penundaan, penjelasan bawah sadar akan mengakui
bahwa kita semua (sebagai manusia) beroperasi pada apa yang
dikenal sebagai prinsip rasa sakit/kesenangan. Freud adalah orang
pertama yang menyadari hal ini. Prinsip ini adalah bahwa kita
semua (sebagai manusia) mencari hal-hal yang menyenangkan
dan kita menghindari hal-hal yang kita rasa menyakitkan (atau
menakutkan). Apalagi jika persepsi aktivitas tersebut menyakitkan.
Jadi definisi perilaku, atau alam bawah sadar, dari penundaan
adalah bahwa itu adalah penghindaran, karena rasa sakit atau
ketakutan yang dirasakan. Sudah menjadi sifat manusia untuk
menunda-nunda.
b. Hipnoterapis kemudian membuat atau menjelaskan strategi untuk
perubahan. Ini berarti rencana nyata di mana klien adalah peserta
aktif. Dalam kasus penundaan, strategi baru adalah mengubah
persepsi rasa sakit (atau pekerjaan administrasi yang
membosankan). Hypnoyga membatasi jumlah waktu klien
sehingga benar-benar mengerjakan hal positif. Misalnya, jika klien
menggunakan pengatur waktu dapur sederhana, menyetelnya,
(katakanlah selama 20 menit), dan kemudian istirahat, persepsi
mereka tentang pekerjaan yang membosankan akan berubah dan
mereka akan lebih mungkin untuk benar-benar mengerjakan
beberapa pekerjaan administrasi. Strateginya menjadi
"menghancurkannya tidak harus dilakukan” ( Dona, 2019)
c. Langkah ketiga melibatkan hipnoterapis membantu klien menjadi
sugestif
Hipnoterapi adalah sesuatu yang sedikit dipahami oleh
masyarakat umum. Bahwa itu disalahartikan dalam film, media dan
oleh penghipnotis panggung lebih jauh mendistorsi pemahaman
masyarakat umum tentang apa itu sebenarnya. Cara yang akurat
untuk memikirkan apa itu hipnosis, adalah bahwa itu adalah
keadaan pikiran yang meningkatkan sugesti, atau penerimaan
terhadap sugesti verbal yang diberikan oleh seseorang. Klien tetap
sadar. hypnoyoga juga merupakan keadaan pikiran yang sangat
alami. Misalnya, siapa pun yang tertidur harus memasuki kondisi
hipnosis ringan untuk mencapai tidur tidak sadar (kita hanyut ke
dalam tidur) Hipnoyoga memandu klien ke dalam keadaan pikiran
ini dengan menyarankan bahwa klien mengalami serangkaian
perubahan tubuh (seperti pernapasan yang semakin dalam, sedikit
kekeringan yang terbentuk di mulut dan tenggorokan, dan sedikit
kelopak mata yang tertutup). Setelah klien mengalami perubahan
tubuh tersebut, hipnoyoga kemudian akan membantu klien
mengendurkan kelompok otot tubuhnya (masih sangat sadar).
Ketika klien rileks dalam tubuh mereka namun masih waspada
dalam pikiran mereka, mereka memasuki keadaan pikiran yang
meningkatkan sugesti. Pada titik ini, Hypnoyoga akan mengulangi
secara verbal bagian penting dari strategi baru, seperti "kami ingin
Anda menjadikan periode pendek dokumen sebagai prioritas dalam
hidup Anda. Mengetahui bahwa Anda akan membatasi periode ini
menjadi hanya 20 menit, buatlah lebih mudah dan lebih bisa
dilakukan daripada di masa lalu Visualisasi adalah teknik sugestif
lainnya. Hypnoyoga mungkin meminta klien memvisualisasikan
mengerjakan dokumen sambil merasa santai, mendengar timer
berbunyi, dan merasakan sedikit seringai atau senyum mulai
terbentuk di wajah mereka. Jenis saran itu disebut inferensi. Ini
menyiratkan (atau menyimpulkan) bahwa klien akan
menindaklanjuti dan menyelesaikan beberapa dokumen.
d. Evaluasi
Pada sesi berikutnya, klien dan hipnoterapis mengevaluasi
perubahan apa yang telah terjadi. Apakah klien berhasil dengan
melakukan beberapa dokumen? Jika demikian, strategi menjadi
memperkuat perubahan (atau perilaku baru), dan membuatnya
semakin kuat. Tujuan akhir (dalam hal ini) adalah untuk
menciptakan kebiasaan otomatis baru dalam mengerjakan
dokumen. Modalitas, atau proses ini, memiliki ratusan aplikasi.
Beberapa di antaranya adalah kebiasaan belajar yang lebih baik,
kecemasan menghadapi ujian, ketakutan dan fobia, Teknik
penjualan, komunikasi yang tegas, persiapan melahirkan,
persiapan operasi, peningkatan hubungan, kebahagiaan,
manajemen amarah, daftarnya terus bertambah, termasuk
penundaan(8,9).

D. Penelitian Terkait
1. Penelitian sebelumnya terkait cara untuk mengurangi nyeri punggung
bawah pada ibu hamil trimester III dengan melakuukan prenatal yoga.
Penelitian ini dilakukan kepada ibu hamil yang mengalami perubahan fisik
dan psikologi yang dapat menimbulkan ketidaknyamanan terutama
trimester III dengan merilekskan tubuh dan pikiran atau melakukan senam
hamil dengan metode latihan yoga. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui pengaruh prenatal yoga terhadap pengurangan nyeri
punggung pada ibu hamil trimester III di Klinik Krakatau Bandar Lampung.
Penelitian ini merupakan penelitian analitik dengan pendekatan pra
eksperimen. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 30 ibu hamil. Analisis
data menggunakan paired samples T test. Berdasarkan hasil uji statistik
didapatkan nilai p= 0,0003 < 0,05 yang berarti ada pengaruh prenatal
yoga terhadap penurunan skala nyeri punggung setelah prenatal yoga di
klinik Krakatau Bandar Lampung. Disarankan untuk mengatasi nyeri
punggung pada ibu hamil trimester III dianjurkan untuk melakukan
prenatal yoga dirumah dalam rangka menurunkan skala nyeri
punggung(1).

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL

A. Dasar Pemikiran Variabel Penelitian


Periode yang membutuhkan perhatian khusus yakni pada usia kehamilan
trimester tiga dimana pada periode ini merupakan masa terjadinya pertumbuhan
dan perkembangan janin dalam kandungan semakin meningkat. Dimana terjadi
peningkatan berat badan ibu hamil secara drastic sehingga menyebabkan
bebrapa dampak buruk bagi ibu hamil seperti peningkatan tinggi fundus uteri yang
disertai pembesaran perut yang membuat beban tubuh lebih condong kedepan
sehingga tulang belakang. mendorong kearah belakang dan membentuk postur
lordosis. Sehingga dapat menyebabkan pegal-pegal pada daerah pinggang, kram
pada kaki, serta varises. Salah satu upaya yang dilakukan untuk penanganan
nyeri punggung yaitu dengan pengobatan farmakologis dan non farmakologis,
pengobatan farmakologis yaitu berupa pemberian obat-obatan sedangkan
pengobatan non farmakologisyaitu berupasenam, message, aromaterapi,
akupuntur, fisioterapi, dan relaksasi. Salah satu media relaksasi yang sering
digunakan adalah hypnoyoga. Relaksasi menggunakan media hynotis dan
gerakan yoga ini sering disebut dengan hypnoyoga.

B. Kerangka Teori

Kehamilan Trimester III, nyeri punggung bawah

Perubahan Fisiologis Perubahan Psikologis

Faktor yang mempengaruhi Faktor yang mempengaruhi

1. Perubahan anatomis 1. Tingkat Kecemasan


2. Pengaruh hormonal
3. Usia kehamilan
4. Posisi tidur yang salah
5. Back Pain terdahulu Hynoyoga
6. Paritas

Bagan 1.1 Kerangka Teori

C. Kerangka Konsep
Kerangka penelitian yang dikembangkan dalam penelitian ini terdiri
dari dua varia ble yaitu variable independen dan variable dependen. Variable
independen adalah hypnoyoga sedangkan variable dependen adalah
menunrunkan nyeri punggung bawah ibu hamil trimester III.

Hypnoyoga Nyeri Punggung

1. Perubahan postur tubuh


2. Pengaruh hormonal
Keterangan:

: Variabel Independent

: Variabel Dependent

: Variabel Kontrol

Bagan 1.2 Kerangka Konsep

D. Hipotesis Penelitian
Berdasarkan dasar pemerikan variable penelitian, maka dapat ditarik
hipotesis penelitian sebagai berikut :
1. Hipotesis Null ( Ho)
Tidak ada pengaruh hypnoyoga efektif terhadap nyeri punggung pada
ibu hamil trimester III.
2. Hipotesis Alternatif ( Ha )
Ada pengaruh hypnoyoga efektif terhadap nyeri punggung pada ibu
hamil trimester III
E. Definisi Operasional

No Definisi Operasional Kriteria Objektif Ket


1. Hypnoyoga adalah suatu teknik yang Ibu hamil trimester SOP,
digunakan untuk merelaksasikan tubuh III yang mengalami Leaflet
berdasarkan sugesti dari suatu obyek nyeri punggung,
yang kemudian dilakukan meditasi skala nominal
gerakan.
2. Nyeri punggung bawah adalah GCS Kuesioner
perubahan bentuk lengkungan pada Lembar
tulang yang diakibatkan adanya Observasi
tekanan punggung bawah dari
pembesaran uterus saat hamil.

BAB IV

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah rancangan penelitian eksperimen
yaitu rancangan penelitian yang bertujuan untuk mengetahui peristiwa-peristiwa
penting yang terjadi pada saat melakukan penelitian (Nursalam, 2020). Desain
penelitian ini adalah penelitian kuantitatif sehingga terapat suatu kesimpulan
yang akan menjadi informasi dari tindakan seseorang, pengetahuan, kemauan,
pendapat, perilaku, dan nilai (Nursalam, 2020). Pada penelitian ini, peneliti
meneliti efektifitas penggunaan hipnoyoga dalam mengelola nyeri punggung
bawah pada ibu hamil trimester III. Model pendekatan yang digunakan adalah
cross sectional dimana pengumpulan data dilakukan sekaligus pada satu saat
yang artinya tiap subyek penelitian hanya diobservasi dua kali yaitu sebelum
hypnoyoga dan setelah hypnoyoga (Nursalam, 2020).
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini telah dilaksanakan pada tanggal 20 Desember 2023 sampai
dengan tanggal 20 Januari 2024 di Bidan Praktek Swasta Se- Kota Makassar.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah subjek (misalnya manusia;klien) yang
memenuhi kriteria yang telah ditetapkan. (Nursalam, 2020) Populasi dalam
penelitian ini adalah ibu hamil dengan trimester III yang mengalami nyeri
punggung sebanyak 60 orang di Bidan Praktek Swasta Se- Kota
Makassar .Populasi dalam
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari populasi yang dipilih dengan teknik sampling
tertentu untuk bisa memenuhi atau mewakili populasi (Nursalam, 2020).
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini yaitu ibu hamil dengan usia
kehamilan trimester III. Jumlah sampel yang diteliti sebanyak 60 responden
ibu hamil
Adapun kriteria dalam penelitian ini yaitu :
a. Kriteria Inklusi
Kriteria inklusi merupakan sebuah karakteristik umum dari suatu subjek
penelitian dengan populasi target yang terjangkau untuk diteliti
(Nursalam, 2020).
Kriteria inklusi dalam penelitian ini, yaitu :

1) Ibu hamil Trimester 2 dan trimester 3

2) Ibu hamil yang mengalami Nyeri Punggung

3) Ibu hamil yang tidak ada kelainan di punggung

4) Bersedia menjadi responden

b. Kriteria Ekslusi
Ibu Hamil Trimester 1
3. Teknik Sampling
Teknik sampling dilakukan agar sampel yang diambil dari populasinya
representatif (mewakili), sehingga dapat diperoleh informasi yang cukup untuk
mengestimasi populasinya. (Imas Masturoh & Nauri Anggita, 2018) Dalam
penelitian ini menggunakan teknik Total Sampling, teknik pengambilan
sampel dimana jumlah sampel sama dengan populasi. Alasan mengambil
total sampling karena jumlah populasi yang kurang dari 100, seluruh populasi
dijadikan sampel penelitian.

D. Metode Pengumpulan Data

1. Jenis Data
Pada penelitian ini menggunakan data primer. Data primer yang dikumpulkan
meliputi identitas responden (usia ibu hamil, usia kehamilan, paritas ibu
hamil). Selain identitas responden data yang dikumpulkan dalam penelitian ini
adalah hasil pengukuran dari kuisioner dan pengukuran skala nyeri Numeric
Rating Scale (NRS) tentang tingkat nyeri punggung dalam hypnoyoga.
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subyek dan
proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2016).
2. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data merupakan suatu proses pendekatan kepada subyek dan
proses pengumpulan karakteristik subyek yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah kuisioner. Data primer meliputi (usia ibu hamil, usia kehamilan, paritas
ibu hamil), dimana tingkat nyeri akan diukur dengan skala pengukuran nyeri
Numeric Rating Scale (NRS). Adapun langkah-langkah pengumpulan data
adalah sebagai berikut :
a. Mengajukan surat permohonan ijin penelitian dari Jurusan Kebidanan
Poltekkes Makassar
b. Mengajukan izin penelitian ke Badan Perizinan dan Penanaman Modal
Provinsi Sulawesi Selatan
c. Menyerahkan surat pengantar dari Badan Penanaman Modal ke Bidan
Praktek Swasta Se- Kota Makassar
d. Menyebarkan kuesioner secara daring maupun luring kepada responden
yang sesuai dengan kriteria inklusi
e. Penelitian yang sudah dilakukan oleh peneliti yaitu mencari responden
yang sesuai dengan kriteria inklusi dan eksklusi yang dibantu oleh salah
satu pegawai di Puskesmas Buleleng 1 dan peneliti mencari responden
tersebut ke tempat tinggal responden.
f. Mengumpulkan kuesioner yang telah diisi secara daring maupun luring.
g. Mengecek kelengkapan data yang diisi dalam kuesioner agar tidak ada
data yang kurang dalam kuesioner.
E. Instrumen pengumpulan Data
Alat yang tersedia secara umum adalah alat yang telah diuji untuk
mengumpulkan data tentang variabel tertentu (Imas Masturoh & Nauri
Anggita, 2018). Instrumen yang digunakan peneliti dalam pengumpulan data
melalui kuesioner adalah pertanyaan lewat google form/lembar kuesioner
yang disusun sesuai dengan format yang berisi komponen-komponen
mengenai tingkat nyeri punggung pada saat kehamilan. Adapun isi dari
lembar kuesioner yaitu Umur ibu hamil, usia kehamilan, paritas ibu hamil.
Kuesioner diambil dari penelitian yang dilakukan menggunakan Numeric
Rating Scale (NRS) 1 – 10. Dengan skala 1-3 = nyeri ringan , 4-6 = nyeri
sedang, 7-10 = nyeri berat.
F. Pengolahan dan Penyajian Data
1. Teknik Pengolahan Data
Pengolahan data adalah upaya mengubah data yang telah dikumpulkan
menjadi informasi yang dibutuhkan .Langkah-langkah pengolahan data yaitu:
a. Editing
Editing adalah pemeriksaan kembali jawaban responden yang mencakup
kelengkapan jawaban, keseragaman ukuran, keterbacaan tulisan, dan
sebagainya sebelum diberi kode (Supardi dan Rustika, 2013). Pada penelitian
ini editing dilakukan pemeriksaan ulang kelengkapan pengisian formulir
kuisioner meliputi jawaban di masing – masing pertanyaan pada kuisioner,
keterbacaan tulisan dan relevansi jawaban.
b. Coding
Coding adalah kegiatan merubah data dalam bentuk huruf menurut
macamnya menjadi bentuk angka untuk pengolahan data komputer.Coding
merupakan kegiatan merubah data berbentuk kalimat atau huruf menjadi data
berbentuk angka/bilangan. Peneliti memberi kode pada setiap responden
untuk memudahkan dalam pengolahan data dan analisa data. Pada penelitian
ini karakteriktik responden dan tingkat nyeri diberikan pengkodean, untuk usia
kehamilan, kode 2= 21-27 minggu, kode 3= 28-40 minggu. Untuk umur ibu
hamil, kode 1= <20 tahun, kode 2= 20-35 tahun, kode 4= >35 tahun. Untuk
paritas, riwayat hamil 1 kali (Primigravida) kode 1, riwayat kehamilan lebih
dari 1 kali (Multigravida) kode 2. Untuk tingkat nyeri, kode 1= nyeri berat, kode
2= nyeri sedang, kode 3= nyeri ringan.
c. Entry
Setelah semua data terkumpul serta sudah melalui proses pengkodean,
langkah selanjutnya adalah meng-entry data. Entry data adalah pengetikan
kode jawaban responden ke dalam program pengolahan data di computer.
Tahap Processing atau Entry yang telah dilakukan pada penelitian ini adalah
memproses kuesioner yang telah dikode ke dalam program computer.
d. Cleaning
Pembersihan (Cleaning) data merupakan kegiatan pembersihan data hasil
entry data agar terhindar dari ketidak sesuaian dengan Coding Peneliti
memeriksa kembali data yang telah di-entry untuk memastikan semua
prosedur pengumpulan data dilakukan dengan benar dan hasilnya sudah
sesuai yangdiharapkan oleh peneliti.

G. Analisis data
Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini adalah analisis
deskriptif. Analisis deskriptif adalah suatu prosedur pengolahan data dengan
menggambarkan dan meringkas data secara ilmiah dalam bentuk tabel atau
grafik (Nursalam, 2020). Jenis statistik yang digunakan adalah analisis univariat
untuk melihat distribusi frekuensi persentase atau proporsi dari variabel yang
diteliti.
H. Etika Penelitian
Pada bagian ini dicantumkan etika yang mendasari penyusunan penelitian ini
yaitu:
1. Informed Consent (persetujuan menjadi klien)
Informed consent merupakan bentuk persetujuan antara peneliti dengan
responden secara tertulis dengan memberikan lembar persetujuan. Informed
consent diberikan kepada responden sebelum penelitian dilakukan dengan
memberikan lembar persetujuan untuk menjadi responden. Tujuan informed
consent adalah agar subyek penelitian mengerti maksud, tujuan, serta
dampak dari penelitian. Jika subyek bersedia maka subyek harus
menandatangani lembar persetujuan.
2. Anonymity (tanpa nama)
Anonymity merupakan jaminan yang diberikan kepada subyek penelitian
dengan cara tidak memberikan atau mencantumkan nama responden pada
lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan disajikan.
3. Confidentially (kerahasiaan)
Confidentially merupakan hasil penelitian yang dirahasiakan baik informasi
maupun masalah-masalah lainnya. Semua informasi yang telah didapatkan
dijamin kerahasiaannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang
akan dilaporkan pada hasil penelitian.
DAFTAR PUSTAKA

1. Alfi Fauziah N, Sanjaya R, Novianasari R, Studi Kebidanan P, Kesehatan


Universitas Aisyah Pringsewu F. PENGARUH PRENATAL YOGA TERHADAP
PENGURANGAN NYERI PUNGGUNG PADA IBU HAMIL TRIMESTER III.
Available from: http://journal.aisyahuniversity.ac.id/index.php/Jaman/index

2. Li R, Chen L, Ren Y, Huang J, Xu Y, Lin X, et al. Efficacy and safety of


acupuncture for pregnancy-related low back pain: A systematic review and
meta-analysis. Heliyon. 2023 Aug 1;9(8).

3. Susilawati D, Nilekesuma NF. Quality of Comprehensive Midwifery Care as A


Determinants of The Quality of Life of A Postpartum Mother. J Heal Educ.
2020 Sep 30;5(2):72–7.

4. Krouwel M, Farley A, Greenfield S, Ismail T, Jolly K. Systematic review, meta-


analysis with subgroup analysis of hypnotherapy for irritable bowel syndrome,
effect of intervention characteristics. Vol. 57, Complementary Therapies in
Medicine. Churchill Livingstone; 2021.

5. Made N, Purnamayanti D, Ayu G, Utarini E. JURNAL Midwifery Update (MU).


Available from: http://jurnalmu.poltekkes-mataram.ac.id/index.php/jurnalmu

6. Ayu S, Janah N, Kesumadewi T, Dewi NR, Dharma AK, Metro W.


PENERAPAN GYM BALL TERHADAP NYERI PUNGGUNG PADA IBU
HAMIL TRIMESTER III DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS GANJAR AGUNG
KOTA METRO TAHUN 2022 IMPLEMENTATION OF GYM BALL ON BACK
PAIN IN TRIMESTER III PREGNANT WOMEN IN THE WORK AREA OF
GANJAR AGUNG PUSKESMAS METRO CITY IN 2022. J Cendikia Muda.
3(4):2023.

7. Wadiya AA, Slaih AA, Ahmad Gharaibeh Mud. Prevalence of Low Back Pain in
Pregnant Women and the Associated Risk Factors. 2018.

8. Pakpahan S, Panggabean H. APPLICATION OF PREGNANT EXERCISE


AND HYPNOSIS TECHNIQUES AS EFFORT TO IMPROVE HEALTH IN
PREGNANT MOTHERS TRIMESTER III [Internet]. Available from:
http://devotion.greenvest.co.id

9. Yu X, Liu Y, Huang Y, Zeng T. The effect of nonpharmacological interventions


on the mental health of high-risk pregnant women: A systematic review. Vol.
64, Complementary Therapies in Medicine. Churchill Livingstone; 2022.

Anda mungkin juga menyukai