Buku Putih Nutrisionis
Buku Putih Nutrisionis
Kualifikasi
1. Pendidikan Diploma III Gizi
2. Pendidikan Diploma IV/ Sarjana Gizi
3. Pendidikan Magister Gizi
4. Teregistrasi dalam profesi, ditandai kepemilikan Surat Tanda Registrasi (STR) Ahli
Gizi/Registered Dietisien
Kewenangan Dasar
1. Melakukan validasi penapisan gizi (nutritional screening) pada klien/pasien secara
individu
2. Melakukan pengkajian/asesmen gizi pada kasus
1. Tanpa komplikasi atau kasus sederhana (2 diagnosis penyakit)
2. Komplikasi (≥3 diagnosis penyakit)
3. Kasus sulit/kompleks
3. Melakukan penetapan diagnosis gizi
4. Melakukan intervensi gizi berupa pemberian diet pada kasus
1. Tanpa komplikasi atau kasus sederhana (2 diagnosis penyakit)
2. Komplikasi (≥3 diagnosis penyakit)
3. Kasus sulit/kompleks
5. Menentukan preskripsi diet
6. Melakukan edukasi gizi
7. Melakukan monitoring dan evaluasi asupan gizi/makan pasien
1. Tanpa komplikasi atau kasus sederhana (2 diagnosis penyakit)
2. Komplikasi (≥3 diagnosis penyakit)
3. Kasus sulit/kompleks
8. Membuat permintaan makanan pasien rawat inap sesuai dengan diet dan kebutuhan
pasien
9. Melakukan pengkajian ulang/re-asesmen gizi pada kasus
1. Tanpa komplikasi atau kasus sederhana (2 diagnosis penyakit)
2. Komplikasi (≥3 diagnosis penyakit)
3. Kasus sulit/kompleks
10. Melakukan evaluasi keberhasilan intervensi gizi
1. Tanpa komplikasi atau kasus sederhana (2 diagnosis penyakit)
2. Komplikasi (≥3 diagnosis penyakit)
3. Kasus sulit/kompleks
11. Melakukan kunjungan awal pada pasien baru dan kunjungan ulang pada pasien lama
12. Melakukan pencatatan/dokumentasi asuhan gizi dengan format ADIME
13. Membuat care plan pasien
14. Menyusun standar makanan (menterjemahkan kebutuhan gizi kedalam bahan makanan)
untuk individu dan atau kelompok sasaran
15. Menyusun menu untuk individu dan atau kelompok sasaran
Kewenangan Khusus
1. Melakukan bimbingan peserta didik bidang Gizi
2. Melakukan pengawasan mutu makanan pasien
3. Melakukan asuhan gizi pasien pada pasien dengan kasus sulit/kompleks
4. Melakukan intervensi gizi berupa pemberian diet pada kasus
a. Pediatri/Anak
b. Dewasa
c. Geriatri
5. Melakukan intervensi gizi berupa pemberian konseling gizi dan dietetik
6. Melakukan penyuluhan gizi dalam kegiatan pelayanan gizi
7. Menjadi anggota tim kesehatan khusus
a. Kasus Gizi Buruk
b. Kasus Khusus
8. Melakukan konferensi tim kesehatan dengan mendiskusikan terapi dan pemulangan
klien/pasien
9. Melakukan program pengembangan profesi
a. Pembuatan jurnal/symposium
b. Pembicara
c. Penelitian
10. Mengembangkan dan memodifikasi resep/formula
11. Melakukan modifikasi diet
12. Menerima pasien dari dietisien lain untuk asuhan gizi
a. Pediatri/anak
b. DM
c. Ginjal
d. Penyakit kritis
e. Geriatri
f. Penyakit Lain
13. Mengevaluasi dampak asuhan gizi pada klien/pasien
14. Menerapkan pengetahuan dan keterampilan baru dalam pelayanan gizi
15. Berpartisipasi aktif dalam kegiatan profesi
16. Melakukan fungsi pemasaran produk pelayanan gizi di masyarakat/klinik
17. Melakukan peningkatan kualitas pelayanan atau praktek dietetik
18. Melakukan penetapan biaya pelayanan gizi
19. Melakukan perencanaan sarana dan prasarana pelayanan gizi
Pelatihan :
1. Pelatihan Asuhan Gizi Terstandar (PAGD)
2. Pelatihan penulisan ADIME di dokumen medik yang baik dan benar
3. Pelatihan Clinical Instructor/ TOT Gizi
4. Pelatihan Tatalaksana Gizi pasien Anak dengan berbagai penyakit
5. Pelatihan Tatalaksana Gizi pasien Dewasa dengan berbagai penyakit
6. Pelatihan Tatalaksana Gizi pasien Geriatri
7. Pelatihan Konseling Gizi
8. Pelatihan Gizi seimbang
9. Pelatihan Tatalaksana Gizi pasien dengan kasus sulit/komplikasi
10. Pelatihan Metodelogi penelitian gizi
11. Pelatihan Asupan Gizi dan Dietetik (PAGD)
12. Pelatihan terkait Penyelenggaraan makanan banyak/ Food Service
13. Pelatihan Gizi sistem keamanan pangan rumah sakit (HACCP/ISO : 22000)
14. Pelatihan Nutrition Care Process (NCP)
15. Pelatihan manajemen gizi dan asupan makanan bagi pasien
Program pendidikan dan pelatihan berkelanjutan yang relevan terhadap kompetensi,
keterampilan, perubahan prosedur dan perbaikan teknik/cara kerja tentang pendidikan dan
pelatihan gizi lainnya.
Ketentuan :
1. Kewenangan kerja klinis diberikan berdasarkan kompetensi yang dimiliki serta disesuaikan
dengan fasilitas yang tersedia di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
2. Dalam menjalankan praktek/pelayanan gizi di RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya
harus memiliki surat izin praktek (SIP).
3. Daftar rincian kewenangan kerja klinis ini tidak membatasi suatu tugas yang diberikan
sebagai tugas tambahan secara tertulis dan dapat disesuaikan pada kondisi tertentu di
uraian tugasnya.
4. Dalam pengajuan re-kredensial ahli gizi harus memenuhi pelayanan gizi minimal.
5. Daftar kewenangan kerja klinis yang diperoleh akan diberikan surat penugasan kerja klinis
oleh Direktur Utama dan diatur dalam prosedur kredensial.
6. Re-kredensial dilakukan jika terjadi perubahan atau telah 3 (tiga) tahun dari penetapan
sebelumnya.