3.2 Pembahasan
Peraktikum fisika tentang Gerak Lurus Berubah Beraturan (GLBB)
merupakan kegiatan Menghitung percepatan sebuah benda yang
bergerak lurus berubah beraturan dengan besar kecepatan awal
tertentu
Ciri-ciri GLBB: lintasan dari gerak benda berupa garis tidak perlu
garis tegak lurus tetapi bergerak dengan satu arah tanpa berbelok,
gerak benda mengalami percepatan konstan /tetap, kecepatan pada
benda berubah-ubah baik itu kecepatan naik maupun turun,
v/kecepatan hingga t/selang waktu membentuk grafik miring
bawah/atas. (artikel pengertian, konsep, komponen, rumus, ciri-ciri,
dan jenis GLBB).
Secara umum ada tiga variabel dari gerak lurus berubah beraturan,
yaitu perpindahan (s), kecepatan (v), dan percepatan (a).
perpindahan adalah perubahan posisi pada benda, ukuran
perpindahan sama dengan jarak terpedek dari posisi akhir dan posisi
awal oleh suatu titik P yang bergerak. Kecepatan merupakan
besaran turunan yang diturunkan dari besaran pokok panjang dan
waktu. percepatan atau akselerasi adalah perubahan kecepatan
dalam satuan waktu tertentu.
Pembahasan perhitungan
Untuk perhitungannya karena di minta untuk Menghitung percepatan
sebuah benda yang bergerak lurus berubah beraturan dengan besar
kecepatan awal tertentu maka di perlukan rumus khusus yang di
gunakan yaitu :
∆𝑣 𝑣𝑡−𝑣0
1) 𝑎= ∆𝑡 = ∆𝑡
2) 𝐹 =𝑚×𝑎
3.3 Perhitungan
panjang/jarak
Pengambilan Ke- 𝑎1 (s) 𝑏1 (s) 𝑎𝑏 (s)
(x) Massa
1
∆𝑥 = 𝑛𝑠𝑡
2
1
∆𝑥 = 0,1 𝑐𝑚 = 0,05 𝑐𝑚
2
Massa (𝑚 − 𝑚⃗⃗→) (𝑚 −
𝑚⃗⃗→)2
50 50-75 = -25 625
100-75 =
100 25 625
50 + 100
𝑚⃗⃗→ = = ∑0 ∑ 1250
75
2
1
∆𝑚 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ ∑(𝑚 − 𝑚⃗⃗→)2
𝑁−1
1
∆𝑚 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ ∑ 1250
2−1
∆𝑎1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000092=0,000678 sekon
3−1
∆𝑏1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000019=0,000308 sekon
3−1
∆𝑣 𝑣𝑡 − 𝑣0
𝑎 = ∆𝑡 = ∆𝑡
∆𝑡 = ⃗𝑎⃗⃗⃗𝑏→
(𝑙) = 5 𝑐𝑚 =0,05 m
𝐹 =𝑚×𝑎
∆𝑎1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000942=0,00217 sekon
3−1
∆𝑎𝑏 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,000369=0,0135 sekon
3−1
𝐹 =𝑚×𝑎
𝐹 = 50 × 1,659 = 82,95 𝑁
∆𝑎1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000115=0,00107 sekon
3−1
∆𝑏1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000005=0,0005 sekon
3−1
∆𝑎𝑏 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,000042=0,0046 sekon
3−1
𝐹 =𝑚×𝑎
∆𝑎1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000002=0,0001 sekon
3−1
Menentukan ∆ pada sekon 𝑏1
Sekon (𝑏1 − 𝑏⃗⃗⃗1→) (𝑏1 − ⃗𝑏⃗⃗1→)2
0,0229 0,0229 - 0,0231 = -0,0002 0,00000004
0,0230 0,0230 - 0,0231 = -0,0001 0,00000001
0,0233 0,0233 - 0,0231 = 0,0002 0,00000004
0,0229 + 0,0230 + 0,0233
𝑏 ⃗⃗⃗→ = = ∑ −0,0001 ∑ 0,00000009
0,0231
1
3
∆𝑏1 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,00000009=0,000212 sekon
3−1
∆𝑎𝑏 = ∆𝑥 = 𝑆𝐷 = √ 1
∑ 0,000024=0,00346 sekon
3−1
𝐹 =𝑚×𝑎
𝐹 = 50 × 1,672 = 83,6 𝑁
3.4 Pertanyaan
1. Hitunglah nilai percepatan (a) pada masing – masing
data. Jawab :
1) 3,450
2) 1,659
3) 3,085
4) 1,672
2. Hitung besarnya percepatan (a) pada masing – masing data
menggunakan konsep hukum Newton dengan asumsi gesekan
antara glidder flag dengan lintasan diabaikan.
Jawab :
ƒ
𝑎=
𝑚
345
1) 𝑎 = = 3,450 𝑚/𝑠
100
82,95
2) 𝑎 = 50 = 1,659 𝑚/𝑠
308,5
3) 𝑎 = 100 = 3,085 𝑚/𝑠
83,6
4) 𝑎 = 50 = 1,672 𝑚/𝑠
3. Bandingkan nilai percepatan hasil pengukuran dan perhitungan.
Berikan analisaterhadap kedua hasil tersebut.
Jawab :
Terdapat tidak ada perbedaan di antara pengukuran dan
perhitungan dengan persamaan percepatan dan persamaan hukum
Newton II. Analisa yang di dapat ialah menghasilkan hasil yang
sama persis tanpa ada perbedaan dan dalam hasil percepatan
dengan massa 50 gram lebih kecil di bandingkan 100 gram.
IV. KESIMPULAN
V. DAFTAR PUSTAKA
Erlangga. (1985). Fisika. Jakarta.
Erlangga. (2014). Pengukuran Dan Ketidakpastian; Angka Signifikan . Jakarta.
Erlangga. (2000). University Physics. Jakarta.
Fisika, T. D. (2016). Modul Pengukuran 1. Balunijuk: Universitas Bangka Belitung.
Priyambodo, T. K. (2008). Ketelitian Pengukuran Dan Angka Penting. Yogyakara:
Andi Yogyakarta.