Disusun Oleh
Leni Setyawati, S.Pd.
NOVEMBER 2023
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN(RPP)
3. Menerjemah Peserta didik dapat menerjemahkan data dan bukti dari berbagai sumber
kan data dan untuk membangun sebuah argumen serta dapat mempertahankannya dengan
bukti bukti penjelasan ilmiah. Peserta didik diharapkan dapat mengidentifikasi
secara ilmiah kesimpulan yang benar diambil dari tabel hasil, grafik, atau sumber data
lain.Peserta didik merencanakan dan melaksanakan aksi sebagai tindak
lanjut, mengkomunikasikan proses dan hasil pembelajarannya, melakukan
refleksi diri terhadap tahapan kegiatan yang dilakukan.
TUJUAN PEMBELAJARAN
Capaian
Elemen Indikator Ketercapaian Tujuan Pembelajaran
Pembelajaran
1. Menjelaskan Peserta didik mampu Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
fenomena secara menerapkan konsep terbimbing peserta didik mampu:
ilmiah gerak melingkar dalam
menyelesaikan masalah. 1. Mengidentifikasi besaran fisis gerak melingkar
frekuensi, periode, sudut tempuh, kecepatan linier,
kecepatan sudut melalui pengamatan (C.2)
2. Mendesain dan Peserta didik dapat Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
mengevaluasi menentukan danterbimbimbing peserta didik mampu:
penyelidikan mengikuti prosedur 1. Melakukan penyelidikan ilmiah dengan
ilmiah yang tepat untuk berkolaborasi sesuai prosedur terkait gerak
melakukan penyelidikan
melingkar hubungan antar roda dengan penuh
ilmiah, menjelaskan cara
penyelidikan yang tepat semangat dan tanggung jawab(Kognitif C3, KPS
bagi suatu pertanyaan Psikomotor / Profil Pelajar Pancasila / afektif).
ilmiah, serta diharapkan 2. Mengukur besaran-besaran fisis yang terkait
dapat mengidentifikasi dengan gerak melingkar. (C)
kekurangan atau 3. Mengevaluasi kekurangan atau kesalahan pada
kesalahan pada desain desain percobaan ilmiah terkait gerak melingkar
percobaan ilmiah. hubungan antar roda sesuai prosedur secara
bersama-sama dengan tepat. (Psikomotor / Profil
Pelajar Pancasila / afektif )
3.Menerjemahkan Peserta didik dapat Dengan menerapkan model pembelajaran inkuiri
data dan bukti menerjemahkan data terbimbing peserta didik mampu:
bukti secara dan bukti dari berbagai
ilmiah sumber untuk 1. Menganalisis data dan bukti ilmiah dari berbagai
membangun sebuah sumber untuk membangun sebuah argumen terkait
argumen serta dapat
gerak melingkar sesuai prosedur dengan penuh
mempertahankannya
dengan penjelasan perhatian. KPS, (Kognitif- menganalisis C4 / sikap)
ilmiah. Peserta didik 2. Membuat laporan sederhana dan sketsa/ gambar
diharapkan dapat hubungan antar roda pada sepeda dengan penuh
mengidentifikasi tanggung jawab. (C6, psikomotorik), KPS
kesimpulan yang benar 3. Menganalisis aksi tindak lanjut hasil penyelidikan
diambil dari tabel hasil, ilmiah dan mengkomunikasikan proses dan hasil
grafik, atau sumber data pembelajaran terkait gerak melingkar secara
lain. Peserta didik berkolaborasi dengan penuh kesadaran tanpa
merencanakan dan harus ditunjuk. (Psikomotor / Profil Pelajar
melaksanakan aksi
Pancasila / afektif )
sebagai tindak lanjut,
mengkomunikasikan
proses dan hasil 4. Melakukan refleksi diri terhadap seluruh tahapan
pembelajarannya, kegiatan yang telah dilakukan terkait gerak melingkar
melakukan refleksi diri sesuai prosedur secara mandiri, dan berkolaborasi
terhadap tahapan dengan penuh semangat. (Psikomotor / KPS / Profil
kegiatan yang Pelajar Pancasila / afektif )
dilakukan. Melaksanakan aksi tindak lanjut hasil penyelidikan
ilmiah dan mengkomunikasikan proses dan hasil
pembelajaran terkait gerak melingkar . KPS /
(Psikomotor)
Tujuan Pembelajaran:
1. Melalui kegiatan diskusi dan tanya jawab, peserta didik mampu menyebutkan besaran fisis gerak melingkar yang
meliputi frekuensi, periode, sudut tempuh, kecepatan linier, kecepatan sudut dengan penuh semangat. (kognitif C2
dan afektif)
2. Melalui diskusi dan tanya jawab, peserta didik mampu menjelaskan besaran fisis yang meliputi frekuensi, periode,
kecepatan sudut, dan kecepatan linier pada gerak melingkar. (kognitif C2 dan afektif)
3. Melalui pengamatan, diskusi, dan bimbingan guru, peserta didik mampu melakukan percobaan secara berkelompok
untuk menyelidiki gerak yang menggunakan hubungan roda-roda pada sepeda dengan benar dan penuh rasa ingin
tahu. (kognitif C3 , keterampilan proses sains, dan afektif).
4. Melalui percobaan berkelompok, diskusi, dan bimbingan guru, peserta didik mampu mengukur dan
mengumpulkan data terkait besaran- besaran pada gerak melingkar yaitu ( jari-jari, banyak putaran, dan waktu)
dengan penuh tanggungjawab. (kognitif C5, keterampilan proses sains, dan afektif)
5. Melalui pengamatan, diskusi kelompok, dan bimbingan guru, peserta didik mampu meganalis data hasil percobaan
untuk menemukan hubungan antara besaran fisis gerak melingkar ( jari-jari, frekuensi, kecepatan sudut, dan
kecepatan linier) dengan penuh rasa ingin tahu. (kognitif C4, keterampilan proses sains, dan afektif)
6. Melalui pengamatan, diskusi kelompok, dan bimbingan guru, peserta didik mampu membandingkan antara
kecepatan linier dan kecepatan sudut pada gerak hubungan roda-roda sepeda dengan penuh rasa ingin tahu. (kognitif
C5, keterampilan proses sains, dan afektif).
7. Melalui pengamatan, diskusi kelompok, dan bimbingan guru, peserta didik mampu menyimpulkan hubungan antara
kecepatan linier dan kecepatan sudut pada gerak hubungan roda-roda sepeda dengan penuh semangat (Kognitif C5,
keterampilan proses sains)
8. Melalui percobaan, diskusi kelompok, dan bimbingan guru, peserta didik mampu membuat laporan sederhana dan
sketsa gambar hubungan gerak roda pada sepeda.( Kognitif(C6), keterampilan proses sains)
9. Melalui presentasi dan bimbingan dari guru, peserta didik mampu mengkomunikasikan hasil percobaan dengan
benar dan penuh percaya diri.(kognitif C5, keterampilan proses sains, dan afektif)
KOMPETENSI AWAL
Kompetensi awal adalah pengetahuan dan atau keterampilan yang perlu dimiliki peserta didik sebelum mempelajari
modul ajar ini. Kompetensi awal yang harus dimiliki peserta didik adalah kompetensi yang telah dicapai pada Capaian
Pembelajaran sebelumnya diantaranya:
1. Peserta didik mampu menerapkan konsep dan prinsip vektor
2. Peserta didik mampu memahami, menerapkan dan menganalisis besaran-besaran pada GLB
3. Peserta didik mampu memahami, menerapkan dan menganalisis besaran-besaran fisis pada GMB
MODEL PEMBELAJARAN
Moda : Tatap muka
Metode : Demonstrasi, tanya jawab, diskusi, eksperimen, dan presentasi
Model : Inkuiri Terbimbing
Jumlah peserta didik : 12
PEMAHAMAN BERMAKNA
Melalui metode demonstrasi, tanya jawab, diskusi, dan eksperimen, serta presentasi diharapkan peserta didik dapat
menganalisis besaran fisis pada gerak melingkar dengan laju konstan (tetap) dan penerapannya dalam kehidupan sehari-hari
dan melakukan percobaan hubungan roda- roda, kemudian mem presentasikan hasilnya tentang hubungan roda-roda sepeda
pada gerak melingkar, peserta didik juga diharapkan dapat mengembangkan sikap sosial seperti sabar, tekun, jujur, peduli,
dan bertanggungjawab; kecakapan hidup Abad 21 seperti berpikir kritis, berkreasi, berkolaborasi, dan berkomunikasi; serta
mampu mengakses, memahami dan menggunakan informasi secara cerdas sebagai bentuk konkret dari literasi.
PERTANYAAN PEMANTIK
1. Bagaimana pengaturan gigi pada sepeda memengaruhi hubungan antara roda-roda dan kecepatan
pergerakan pada sepeda?
2. Bagaimana cara kerja gerak roda sepeda?
3. Pernahkah ka lian memikirkan bagaimana roda-roda memainkan peran penting dalam kehidupan sehari-
hari kita?
PERTEMUAN 1&2
Guru memulai pembelajaran dengan Peserta didik berdoa bersama Profil Pelajar
berdoa dan menunjuk salah satu dengan khusyuk dan Pancasila:religious
peserta didik untuk memimpin doa. semangat. , Afektif
https://www.youtube.com/watch?app=
desktop&v=fsOs9EgQzgE
mengamati: C4,
Guru menyajikan gambar sepeda dan Peserta didik mengamati dan
memprediksi jawaban memprediksi:C5
menanya untuk memotivasi peserta
pertanyaan guru dengan penuh
keterampilan
didik belajar. rasa ingin tahu.
merumuskan
1. Mengapa hubungan roda
hipotesis: KPS
belakang sepeda dengan gir
Afektif
belakang sepeda dibuat
sepusat ?
2. Mengapa gir depan dan gir
belakang sepeda
dihubungkan rantai?
Guru membimbing peserta didik untuk Peserta didik secara kolaboratif Kolaboratif
mengidentifikasi masalah yang
menentukan masalah terkait (kecakapan abad
disajikan.
dengan pertanyaan guru dengan 21),
semangat . menentukan:C5,
KPS merumuskan
masalah, Afektif
Guru memfasilitasi diskusi peserta Peserta didik secara Kolaborasi :
didik dalam menyampaikan ide, jika berkolaborasi berdiskusi Kecakapan abad
jawaban peserta didik belum dalam menyampaikan ide 21 dan Pancasila
mengarah ke materi yang akan dengan penuh rasa ingin tahu. ingin tahu :afektif
dipelajari maka guru memberi arahan
kepada peserta didik berupa
pertanyaan.
Merumuskan :C6,
Guru bersama-sama peserta didik Peserta didik bersama guru KPS: keterampilan
merumuskan rmasalah yang disajikan. merumuskan masalah dengan menerapkan
penuh perhatian. konsep
Merumuskan Guru memotivasi peserta didik untuk Peserta didik merumuskan Kognitif: C6,
Hipotesis merumuskan pemecahan masalah hipotesis pemecahan masalah Keterampilan
yang disajikan secara berkolaborasi dan merumuskan
berdiskusi yang disajikan hipotesis: KPS,
dengan rasa ingin tahu dan Kecakapan abad
berpikir kreatif. 21
Guru meminta siswa untuk membuat Peserta didik membuat membuat hipotesis
hipotesis (jawaban sementara) sesuai hipotesis (jawaban sementara) :C6 , KPS
petunjuk dan langkah - langkah pada sesuai petunjuk dan langkah- berpikir kritis
LKPD. langkah pada LKPD dengan ( kecakapan abad
berpikir kritis. 21/4C), KPS
Mengumpul Guru memfasilitasi peserta didik Peserta didik menyiapkan alat Menyiapkan : C5,
kan Data dengan alat percobaan gerak antar praktikum percobaan hubungan melakukan
roda untuk mengumpulkan data. roda-roda sepeda utuk percobaan:KPS
mengumpulkan data.
Guru membimbing peserta didik Peserta didik mendefinisikan Mendefinisikan :C4
dalam merancang percobaan penjelasan guru dengan penuh Afektif
hubungan roda- roda sepeda sesuai perhatian dan rasa ingin tahu
dengan LKPD yaitu dimulai dari yang tinggi.
menyiapkan alat, melakukan
percobaan, dan keselamatan kerja.
Guru membimbing peserta didik Peserta didik melakukan Melakukan :C6,
dalam melakukan percobaan sesuai percobaan dengan mengukur mengukur :C5
LKPD (jari-jari, jumlah putaran, Mengumpulkan:C4,
waktu) dan mengumpulkan keterampilan
data sesuai LKPD dengan melakukan
penuh rasa ingin tahu yang percobaan:KPS
tinggi dan tanggung jawab. Rasa ingin tahu,
tanggung jawab:
Afektif, profil
Pelajar Pancasila
Menguji Guru memberikan arahan kepada Peserta didik secara Menganalisis :C4,
Hipotesis peserta didik untuk menganalisis data berkelompok menganalisis menghitung :C4,
dari hasil percobaan hubungan roda- data dari hasil percobaan keterampilan
roda untuk menemukan pemecahan dengan menghitung frekuensi, menginterpretasik
masalah. kecepatan sudut, dan kecepatan an data: KPS,
linier untuk menemukan rasa ingin tahu
pemecahan masalah dengan yang tinggi, berpikir
rasa ingin tahu yang tinggi, kritis, dan tanggung
berpikir kritis, dan tanggung jawab(Profil
jawab. pelajar Pancasila,
Afektif, 4C)
Peserta didik membandingkan Membandingkan:
kecepatan sudut dan kecepatan C4, keterampilan
linier pada hubungan roda menginterpretasik
sepeda yang bergerak sepusat an data:KPS
dan dihubungkan dengan rantai Rasa ingin tahu
dengan penuh rasa ingin tahu. (Afektif)
Peserta didik berdiskusi secara C4 :Pembelajaran
kelompok menyelesaikan abad 21, KPS
pertanyaan diskusi di LKPD Menyelesaikan: C6
yang mengarahkan pada Kemampuan
pemecahan masalah dengan menginterpretasika
rasa ingin tahu yang tinggi, n data: KPS, rasa
berpikir kritis, dan tanggung ingin tahu yang
jawab. tinggi, berpikir
kritis, dan
tanggung jawab
(afektif)
Peserta didik membuat sketsa / membuat sketsa /
gambar dan laporan laporan (C6) ,
sederhana hubungan roda-roda KPS,
yang sepusat dan dua roda yang kreatif (Profil
dihubungkan dengan tali Pelajar Pancasila:
dengan kreatif. kreatif)
Penutup Guru memberikan postest pada Peserta didik secara mandiri Afektif, Profil
peserta didik mengerjakan asesmen Pelajar Pancasila,
(postmates) dan penuh
dengan tanggung jawab.
Guru mengarahkan peserta didik untuk Peserta didik merefleksikan Merefleksi:C6
merefleksi pembelajaran hari ini pembelajaran hari ini dengan
menggunakan refleksi 4P, yaitu: penuh semangat.
€ Peristiwa
Guru membimbing peserta didik
untuk menceritakan peristiwa
apa saja yang dialami peserta
didik selama proses
Pembelajaran
€ Perasaan
Guru membimbing peserta didik
untuk mengemukakan perasaan
peserta didik selama proses
pembelajaran
€ Pembelajaran
Guru mengarahkan peserta didik
untuk mengungkapkan
pembelajaran apa yang sudah di
dapat selama proses belajar
€ Penerapan
Guru membimbing peserta didik
untuk merencanakan tindak
lanjut setelah mengikuti
pembelajaran
Guru mengakhiri pelajaran dengan doa Peserta didik berdoa dan PPPancasila:
dan salam
menjawab salam. Religious
LAMPIRAN
2. Remedial
● Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian TP nya belum tuntas, yaitu 70
● Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remedial teaching (klasikal), atau tutor sebaya atau
tugas dan diakhiri dengan tes.
● Tes remedial dilakukan sebanyak 2 kali dengan soal yang diujikan sama saat penilaian awal dan apabila
setelah 2 kali tes remedial belum mencapai ketuntasan, maka remedial dilakukan dalam bentuk tugas tanpa
tes tertulis kembali.
MATERI PEMBELAJARAN
1. Faktual : Penerapan hubungan roda-roda pada sprocket sepeda.
2. Konseptual : Besaran fisis dalam gerak melingkar yang dipelajari meliputi frekuensi, kecepatan sudut, dan
kecepatan linier. Hubungan antar roda;
o Pada hubungan roda – roda sepusat mempunyai kecepatan sudut yang sama.
o Pada hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan rantai mempunyai kecepatan linear pada dua roda
yang dihubungkan dengan tali atau rantai adalah sama.
o Pada hubungan roda-roda yang bersinggungan kecepatan linear kedua roda adalah sama.
3. Prosedural : Melakukan eksperimen menentukan hubungan roda-roda pada sepeda
GLOSARIUM
Frekuensi : Banyaknya putaran tiap satu satuan waktu
Periode : Waktu yang dibutuhkan dalam melakukan satu kali putaran
Radian : Salah satu satuan sudut
Kecepatan sudut : Besar sudut yang ditempuh benda dalam setiap satuan waktu.
Kecepatan linear : Kecepatan dalam lintasan lurus Kecepatan sudut : Kecepatan sudut dalam lintasan
melingkar
DAFTAR PUSTAKA
Perdana Putra,Galih. 2001. IPA Fisika UNTUK SMA MA Kelas 11A. Yogyakarta: Penerbit Intan Pariwara.
Chasanah, Risdiani,dkk. 2023. PR Fisika Kelas 11A Semester I 2023 untuk SMA\ MA. Yogyakarta: Penerbit Intan
Pariwara.
https://www.fisikabc.com/2017/06/hubungan-roda-roda-gerak-melingkar.html
https://fisikasekolahmadrasah.blogspot.com/2017/11/pembahasan-soal-gerak-melingkar-bag3.html
https://jurnal.untan.ac.id/index.php/jpdpb/article/download/52811/75676592333
https://naradidik.ppj.unp.ac.id/index.php/nara/article/download/12/13
Kabupaten Blitar, 10 November 20223
Mengetahui:
Kepala Sekolah SMAIT Al Hikmah Bence Mahasiswa PPL
1. BAHAN AJAR
HUBUNGAN RODA-RODA
Dalam kehidupan sehari-hari pasti kita sering menemukan roda seperti gigi pada sepeda,
ban kendaraan bermotor, dan roda gigi pada mesin jam. Roda merupakan instrumen pengubah
gerak melingkar ke gerak lurus atau sebaliknya. Faktanya mobil itu bisa bergerak lurus karena
ada gerak melingkar yang bekerja pada roda. Roda-roda tersebut tidak berdiri sendiri, tetapi
mungkin saja mereka berhubungan seperti roda gigi kayuh sepeda dengan gigi yang menyatukan
roda belakang sepeda, ban kendaraan dengan peleknya, dan juga gigi-gigi roda yang membantu
jam kuno untuk bergerak. Dari sini dapat kita ketahui bahwa hubungan roda-roda adalah
hubungan antara 1 roda dengan roda yang lain.
Dalam menganalisis hubungan roda-roda, yang penting adalah kecepatan sudut, jari-jari, dan
kecepatan linier.
Dari hubungan ini dapat juga diketahui bahwa hubungan roda-roda dapat dibagi menjadi 3 yaitu :
Hubungan roda-roda seporos, hubungan roda-roda bersinggungan, dan hubungan roda-roda yang
dihubungkan dengan sabuk (tali atau rantai). Di dalam materi ini akan dijelaskan satu per satu.
Gambar di atas adalah contoh ilustrasi hubungan roda-roda satu poros atau satu pusat seperti
hubungan roda pada gir belakang dengan roda belakang sepeda onthel. Jadi anggap saja dua
lingkaran di atas adalah gir dan roda sepeda. Pada saat sepeda bergerak maju, roda belakang
berputar
Setelah selang waktu tertentu, gir belakang dan roda menempuh posisi sudut yang sama. Ini
berarti, kecepatan sudut gir belakang dan roda belakang adalah sama. Jadi, pada roda-roda yang
sepusat berlaku rumus atau persamaan sebagai berikut:
Pada kasus ini dua roda berbeda ukuran berada pada satu poros yang sama. Akibatnya kedua roda
mempunyai kecepatan sudut yang sama dengan arah yang sama. Karena panjang jari-jari roda
berbeda, ada yang besar ada yang kecil maka kecepatan liniernya berbeda. Semakin besar ukuran
(jari-jari) roda makan akan semakin besar kecepatan liniernya.
Contoh Soal 1:
1. Dua buah roda A dan B yang berada pada satu poros memiliki jari-jari 2 cm dan 8 cm,
seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini. Jika kecepatan linear roda A adalah 6 m/s,
tentukan:
a) kecepatan sudut roda A
b) kecepatan linear dan kecepatan sudut roda B
contoh soal dan pembahasan Hubungan Roda-Roda Sepusat atau seporos (satu pusat/satu
poros)
Penyelesaian:
RA = 2 cm = 0,02 m
RB = 8 cm = 0,08 m
Ditanya: ωA, vB dan ωB
a) kecepatan sudut roda A dapat dihitung dengan rumus berikut:
ωA = vA/RA
ωA = 6/0,02
ωA = 300 rad/s
Gambar di atas adalah contoh ilustrasi hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan
sabuk atau rantai seperti hubungan roda pada gir belakang dengan gir depan sepeda ontel. Jadi
anggap saja dua lingkaran di atas adalah gir belakang dan gir depan sepeda. Ketika sepeda
bergerak maju, gir depan dan gir belakang akan berputar searah jarum jam. Sehingga dapat
dikatakan arah kecepatan sudut kedua gir adalah sama.
Dari pengertian kecepatan linear, kalian tahu bahwa arah kecepatan linear selalu
menyinggung lingkaran. Rantai atau tali yang digunakan untuk menghubungkan gir belakang dan
gir depan, dipasang pada sebelah luar setiap gir. Pada saat bergerak, kecepatan rantai atau tali
menyinggung bagian luar gir. Sehingga dapat disimpulkan bahwa arah dan besar kecepatan linear
(tangensial) pada dua roda yang dihubungkan dengan tali atau rantai adalah sama. Sehingga
berlaku persamaan sebagai beriku
Keterangan:
vA = vB
ω = kecepatan sudut (rad/s)
ωARA = ωBRB
v = kecepatan linear (m/s)
R = jari-jari (m)
Contoh soal 2:
Dua buah roda dihubungkan dengan rantai. Roda yang lebih kecil dengan jari-jari 8 cm
diputar pada 100 rad/s. Jika jari-jari roda yang lebih besar adalah 15 cm, berapakah
kecepatan linear kedua roda tersebut? Dan berapa juga kecepatan sudut roda yang lebih
besar?
Keterangan:
vA = vB
R1 = 8 cm = 0,08 m
R2 = 15 cm = 0,15 m
ω1 = 100 rad/s
Ditanya: kecepatan linear roda 1 dan 2
Dua roda yang dihubungkan dengan tali atau sabuk memiliki kecepatan linear yang sama
besar. Jadi kecepatan linear kedua roda tersebut adalah v1 = v2
Kecepatan linear roda 1
v1 = ω1 × R1
v1 = 100 × 0,08
v1 = 8 m/s
Kecepatan linear roda 2
v2 = v1
v2 = 8 m/s
Kecepatan sudut roda 2
v2 = ω2 × R2
ω2 = v2/ R2
ω2 = 8/0,15
ω2 = 53,33 rad/s
R
=jari-jari (m)
Hubungan roda-roda yang bersinggungan dapat kalian jumpai pada mesin jam analog, dimana
mesin jam tersebut menggunakan roda-roda bergerigi yang saling bersinggungan satu sama lain.
Jika roda yang lebih besar berputar searah jarum jam, maka roda yang lebih kecil akan berputar
berlawanan arah jarum jam sehingga dapat dikatakan arah kecepatan sudut pada dua roda yang
bersinggungan adalah berlawanan. Akan tetapi, pada titik persinggungan, besar kecepatan linear
kedua roda adalah sama. Sedangkan kecepatan angulernya akan berbeda, bergantung pada jari-
jari masing-masing roda atau jumlah gir yang dimilikinya. Jadi pada dua roda yang saling
bersinggungan berlaku persamaan berikut:
Info Penting
KenaKenapa rumus hubungan roda-roda yang bersinggungan sama dengan rumus hubungan
roda-roda yang dihubungkan dengan rantai? Sebenarnya, hubungan roda yang dihubungkan
dengan rantai itu termasuk hubungan roda yang bersinggungan yang membedakan hanya kontak
langsung atau tidak langsung antara roda pertama dengan roda kedua.
Jika hubungan roda-roda yang bersinggungan terjadi kontak langsung antara dua roda maka pada
hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan tali terjadi kontak tidak langsung antara dua roda
karena dipisahkan oleh rantai atau tali penghubung, sehingga untuk mempermudah dalam
memahami konsep, kedua jenis hubungan roda tersebut dipisahkan.
Jika dua roda yang bersinggungan memiliki jumlah gerigi (gigi) sebanyak n A dan nB, maka
berlaku persamaan sebagai berikut:
ωA RB nB Keterangan:
= =
ωB RA nA nA = Jumlah gigi roda A
Contoh Soal 3:
Dua buah silinder bersinggungan satu sama lain seperti pada gambar di bawah ini. Diketahui jari-
jari dari masing-masing silinder sebesar RA = 50 cm dan RB = 30 cm. Kemudian silinnder B
dihubungkan pada mesin penggerak sehingga dapat berputar dengan kecepatan sudut tetap 5
rad/s. Jika kedua silinder dapat berputar tanpa slip, tentukan kecepatan linear silinder A dan B
serta kecepatan sudut silinder A!
Penyelesaian
RA = 50 cm = 0,5 m
RB = 30 cm = 0,3 m
ωB = 5 rad/s
Ditanya: kecepatan linear silinder A dan B serta kecepatan sudut silinder A
Dua roda dalam hal ini silinder yang saling bersinggungan memiliki kecepatan linear yang sama
besar. Jadi kecepatan linear kedua silinder tersebut adalah v B = vA
Kecepatan linear silinder B
vB = ωB × RB
vB = 5 × 0,3
v1 = 1,5 m/s
Kecepatan linear silinder A
vA = vB
vA = 1,5 m/s
Kecepatan sudut silinder A
vA = ωA× RA
ωA = vA/ RA
ωA = 1,5/0,5
ωA = 3 rad/s
Demikianlah artikel tentang rumus atau persamaan hubungan roda-roda sepusat (seporos),
hubungan roda-roda yang dihubungkan dengan rantai (tali) dan hubungan roda-roda yang saling
bersinggungan beserta contoh soal dan pembahasannya. Semoga dapat bermanfaat untuk Anda.
2. MEDIA PEMBELAJARAN
Pretes
Power point
LKPD, LK ( postes)