Anda di halaman 1dari 2

Nama : Gloria S.

J Ndoloe
NIM : 2104070030
Kehutanan 2

Acara 3
Pengaruh Pemberian Pupuk (UREA) Terhadap Percepatan Pertumbuhan
Tanaman Jambu Mete
Kelompok 2
A. Tujuan intruksional khusus
1. Mahasiswa mampu mengidentivikasi bibit yang memiliki kualitas bagus
2. Mahasiswa mampu mengetahui pengaruh pemberian pupuk urea terhadap pertumbuhan
bibit Jambu Mente
3. Mahasiswa mampu mengetahui dosis pupuk urea agar bibit Jambu Mente dapat tumbuh
secara optimal.
4. Mahasiswa mampu melakukan pengamatan percepatan pertumbuhan jambu mete.

B. Pendahuluan
Jambu mete merupakan komoditas perkebunan yang memiliki nilai penting dalam
perekonomian Indonesia. Saat ini, jambu mete menjadi andalan bagi perkonomian masyarakat
Sulawesi Tenggara, Nusa Tenggara, dan Jawa Timur. Penanaman jambu mete depat dilakukan dengan
dua cara pembibitan yaitu dengan cara generatif menggunakan biji dan cara vegetatif menggunakan
cangkok, stek, dan temple. Sejauh ini, metode yang banyak digunakan adalah dengan cara vegetatif
atau menggunakan bibit vegetatif. Bibit vegetatif tersebut akan menghasilkan buah yang sangat
identik dengan induknya. Tanah yang akan digunakan untuk budidaya terlebih dahulu dibajak atau
dicangkul supaya lebih gembur. Kemudian dibuat lubang tanam dengan kedalaman 50 cm dan
memiliki lebar 35–40 cm dengan jarak tanam sekitar 5m. Karena kacang mete merupakan tanaman
yang optimum tumbuh pada kondisi lingkungan lembap, maka harus dilakukan proses penyiraman
secara teratur hingga usia satu bulan. Tanaman jambu mete tersebut juga harus diberi pupuk agar
pertumbuhannya lebih maksimal.
Adapun pemberian pupuk dengan tujuan untuk meningkatkan laju pertumbuhan bibit. urea
dapat meningkatkan pertumbuhan bibit. Pupuk urea adalah pupuk yang mengandung unsur
nitrogen sebanyak 45 % yang berperan dalam pembentukan dan pertumbuhan bagianbagian
vegetatif tanaman seperti pembentukan klorofil, membentuk lemak, protein dan memacu
pertumbuhan daun, batang dan akar (Marsono dan Sigit, 2005).
Tanaman yang kekurangan unsur nitrogen memperlihatkan pertumbuhan yang terganggu.
Tanaman akan tumbuh kerdil, sistem perakarannya terbatas, daun akan berwarna kekuning-
kuningan (klorosis), jaringan tanaman mengering dan mati. Sebaliknya, kelebihan nitrogen juga
memberikan pengaruh buruk terhadap pertumbuhan tanaman berupa lambatnya pemasakan buah,
tanaman mudah rebah karena banyak menyerap air, dan tidak tahan terhadap penyakit dan
serangan hama sehingga dapat menurunkan kualitas hasil (Hidayat, 1978).

C. Acara praktikum
1. Alat dan bahan:
Alat yang digunakan dalam praktikum adalah cangkul,mistar/pita ukur, polybag, pupuk
urea, hand spayer, papan nama serta alat tulis-menulis. Sedangkang bahan yang
digunakan adalah bibit jambu mete yang berumur 10 hari.

2. Cara kerja:
Menyedikan anakan yang sudah mencapai usia 10 hari yang kemudian akan dilakukan
perlakuan dengan pemberian pupuk urea. Setelah perlakuan diterapkan selanjutnya
dilakukan pengamatan dan pendataan terhadap laju pertumbuhan bibit jambu mete.
3. Pengamatan:
a) Mendokumentasi dan memberi keterangan persiapan yang dilakukan sebelum
melakukan perlakuan.
b) Mendokumentasikan perlakuan yang dilakukan dan keterangan perlakuan.
c) Mendokumentasikan pengamatan laju pertumbuhan bibit tanaman jambu mete
setelah 30 hari perlakuan dilakukan.

Anda mungkin juga menyukai