1. Sejarah WGS-84
Sistem Geodesi Dunia (Bahasa Inggris: World Geodetic System)
disingkat WGS adalah sebuah standar yang digunakan
dalam pemetaan, geodesi, dan navigasi terdiri dari bingkai koordinat
standar Bumi, Datum geodetik, (referensi permukaan standar bulat
(acuan atau referensi elipsoid) untuk data ketinggian mentah, dan
permukaan ekuipotensial gravitasi (geoid) dipakai sebagai pendefinisian
tingkat nominal laut.
Revisi terbaru adalah Sistem Geodesi Dunia 1984 (versi tahun 1984
kemudian dilakukan direvisi pada tahun 2004)[1] Sebelumnya memakai
skema WGS 72, WGS 66., Dan WGS 60 dan WGS 84 adalah referensi
sistem koordinat yang digunakan oleh Global Positioning System.
Sumber : https://id.m.wikipedia.org/wiki/Sistem_Geodesi_Dunia
http://geoenviron.blogspot.com/2014/05/sistem-koordinat-dan-proyeksi-
peta.html?m=1
3. Kelebihan dan kekurangan WGS-84
Kelebihan dari sistem koordinat geografi adalah dapat menganalisis
secara mudah, sedangkan kelebihan dari sistem proyeksi adalah lebih detail
karena satuannya meter sehingga luasannya bisa dihitung dengan mudah. * * *
Kekurangan dari sistem koordinat geografi adalah tidak dapat menghitung
luasan/panjang pada sistem GIS dan jika perhitungan tersebut dilakukan, tinggat
error yang dihasilkan pun akan tinggi, sedangkan kekurangan dari sistem
proyeksi adalah karena satuan yang digunakan adalah meter sehingga hanya
bisa menganalisis satu kawasan saja.
https://www.google.com/url?sa=t&source=web&rct=j&url=https://
selfaseptianiaulia.wordpress.com/tag/geographic-coordinate-system/
&ved=2ahUKEwjCvvnu75P6AhX7R2wGHS2fD6gQFnoECAYQAQ&usg=A
OvVaw1lQd9n8zd2dz2bICe5a3H2
Sumber : https://www.google.com/amp/s/docplayer.info/amp/63886235-
Mengapa-proyeksi-di-indonesia-menggunakan-wgs-84.html