Anda di halaman 1dari 12

JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X

Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

SISTEM KOORDINAT ROBOT INDUSTRI

Adi Purwanto 1

ABSTRACT
Manipulator or Industrial Robo is an equipment wich designed to manipulate
human hand motion. Robot is belonging to industrial automation technology there are
rapid development progress according to computer technology progress that able to
make programmable automations. Robot is one of implementation programmable
automation.
In order to subtitute human labour by robot, there are many aspect must be
considered, susch as: technical aspect, economical aspect, social and environment work
conditions. Select and design of robot type, needed knowledge about joint, coordinate
system or robot configuration, and work envelope. So, selecting robot type can work
optimally.

Key word: Robot, joint, work envelope

INTISARI
Robot industri atau manipulator adalah alat yang dirancang untuk memanipulasi
gerak dari tangan manusia. Robot termasuk dalam teknologi otomasi industri yang
berkembang dengan pesat, seiring dengan kemajuan teknologi komputer yang
memungkinkan adanya bentuk otomasi yang mampu program. Robot adalah salah
perwujudan dari otomasi mampu program tersebut.
Penggunaan robot sebagai pengganti tenaga kerja manusia harus
mempertimbangkan aspek teknis, aspek ekonomi, dan sosial serta kondisi dan situasi
lingkungan kerja. Dalam meilih dan merancang bentuk robot diperlukan pengetahuan
tentang joint, sistem koordinat atau konfigurasi robot, volume kerja/work envelope
sehingga robot yang dipilih dapat berfungsi sebagaimana yang diharapkan.

Kata kunci: Robot, joint, work envelope

PENDAHULUAN dilakukan oleh manusia. Kata kunci


tentang robot menurut Robot Institute of
Robot berasal dari kata “robota”
America, adalah sebagai berikut;
bahasa Czech yang berarti pekerja,
Sebuah robot adalah mesin yang dapat
diperkenalkan pertama kali pada tahun
diprogram, multifungsi, dibuat untuk
1920 oleh K. Capek dalam Rossum’s
mengerjakan, me-mindahkan, material-
Universal Robot. Robot industri mempu-
material, komponen, perkakas dan
nyai pengertian yang berbeda dengan
benda-benda tertentu, melalui sebuah
pengertian robot secara awam yang
pergerakan yang dapat berubah-ubah
berkembang dewasa ini. Robot industri
sesuai dengan program yang
tidak berbentuk humanoid, artinya mesti
ditentukan, sehingga mempunyai
mempunyai; kepala, badan dan organ
performansi untuk dapat mengerjakan
lainnya, serta mempunyai kecerdasan
tugas yang cukup banyak. Menurut
buatan (artificial intelligent) seperti
International Organization for Standardi-
manusia layaknya, seperti robot R2D2
zation (ISO) yang dimaksud dengan
atau C3PO yang terdapat dalam film
robot industri adalah sebagai berikut:
Star Wars.
Suatu mesin yang terbentuk dari
Beberapa definisi tentang robot telah
mekanisme yang mempunyai beberapa
dibuat orang dan hampir semua
derajat kebebasan, biasanya
mempunyai arti berbeda. Dalam kamus
mempunyai penampilan berbentuk satu
Webster, kata “robot” diartikan sebagai
atau lebih lengan dengan ujung
suatu alat otomatis yang berfungsi untuk
pergelangan yang mampu memegang
mengerjakan pekerjaan yang biasa

1 Staf pengajar Jurusan Teknik Mesin, ISTA, Yogyakarta

69
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

pahat, benda kerja, atau sebuah lengkapan mekanik (mechanical


peralatan inspeksi. attachment) dengan organ manusia,
Sebuah definisi robot menurut termasuk dalam hal ini adalah:
Robotic Industries Association (RIA) a) Mechano Chiropods, yaitu
adalah suatu peralatan manipulator peralatan mekanik yang
yang mampu program (programm-able), dipasangkan pada tubuh manusia.
mempunyai berbagai fungsi, yang b) Sceptrology, yaitu perlengkapan
dirancang untuk memindahkan bahan, mekanik yang dipasang pada
komponen-komponen, peralatan atau tubuh manusia pada anggota
alat khusus, melalui berbagai gerakan badan yang cacat.
yang terprogram untuk pelaksanaan c) Exosceleton, yaitu manusia
berbagai tugas. Selanjutnya sesuai robot.
dengan penerapannya, robot industri Pada jenis mechano chiropods
bukanlah peralatan yang dirancang yang terakhir atau manusia robot
untuk menirukan seluruh kemampuan terdapat perbedaan dengan
manusia, tetapi robot industri lebih cyborg. Cyborg berasal dari kata
menyerupai tangan manusia, serta cybernetic dan organism, yakni
dirancang untuk memanipulasi gerak penanaman memori buatan pada
dari organ tersebut. Oleh karenanya manusia untuk kemudahan mem-
robot industri dikenal juga dengan nama beri komando.
robot tangan atau manipulator.
Sehubungan dengan definisi 2. Telechirs, atau biasa disebut Hand
tentang robot yang begitu beragam, at A Distance. Telechirs lebih tepat
maka untuk membedakan apakah itu disebut manipulator, yakni lengan
robot atau mesin otomatis lainnya, robot yang dapat dikendalikan dari
terdapat kriteria untuk mengklasifikasi- jarak jauh oleh penggunanya,
kan robot sebagai berikut; fleksibilitas, dengan kata lain telechirs adalah ke-
spesifikasi, kontrol memori, dan panjangan tangan dari penggunanya
obsolete. Fleksibilitas suatu robot dimana organ tubuh pengguna tidak
dibuat mampu program ulang, dengan langsung bersentuan dengan mate-
mengubah program berarti robot sudah rial yang di-handling, karena keter-
berubah fungsi. Spesifikasi robot dibuat batasan tenaga maupun untuk
multi fungsi dan versatil, tidak seperti memperoleh jarak yang aman bagi
specialized mechine yang dibuat khusus pengguna. Tujuan penggunaan
untuk mengerjakan pekerjaan yang lebih telechirs ini, antara lain adalah:
spesifik. Kontrol memori diperlukan a) untuk ekstensi kekuatan dan
pada robot untuk menggendalikan posisi daya. Contoh: pengambilan
end effector. Program pengendali di- batuan atau material pada
masukkan dalam memori, dan memori permukaan planet menggunakan
ini-lah yang selanjutnya mengatur manipulator, pengambilan harta
tranformasi koordinat gerakan robot. karun pada ekspedisi bawah laut,
Suatu robot boleh dikata tidak pernah operator mengoperasikan lengan
obsolete, karena dengan penggantian robot dengan menggunakan
end effector dan merubah program lengan pengajar (teaching arm)
pengendali, robot telah siap dengan untuk meraih material yang
tugas yang baru. dimaksud.
b) untuk keperluan pada tempat
Klasifikasi Robot berbahaya. Contoh: pekerjaan
penjinakaan bom (EOD task
Secara umum robot yang digunakan
force), pekerjaan atau proses
pada industri maupun robot yang
pada reaktor nuklir, dalam hal ini
dikembangkan untuk skala penelitian
operator mengoperasikan lengan
laboratorium dapat diklasifikasikan
robot dengan menggunakan
dalam 3 (tiga) golongan, yaitu:
lengan pengajar (teaching arm)
1. Mechano Chiropods, adalah peng-
untuk operasi yang dimaksud.
gabungan peralatan dan/atau per-

70
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

c) untuk teknologi mikro atau beberapa sensor, misal; sensor


nano. Contoh: penelitian pe- suhu, sensor, cahaya, sensor
ngembangan rangkaian terpadu tactile, dll.
berskala luas (VLSI wafer  Mobile robot, robot ini dapat
manufacturing), pekerjaan pada bergerak ketempat lain untuk
rekayasa genetika (penanaman kepentingan operasi berjarak
embrio, clonning) pekerjaan ini agak jauh.
tidak mungkin dilakukan oleh  Sensory, mobile robot, adalah
manusia – dengan tangan dan robot bergerak yang dilengkapi
mata telanjang – melainkan dengan sensor, serta dapat
harus menggunakan manipulator dikendalikan dengan mudah.
mikro.
3. Industrial Robot. Adalah robot yang Robot industri dapat juga dikla-
dikembangkan untuk otomasi proses sifikasikan berdasarkan; a) generasi
produksi atau tujuan lain pada robot dibuat, b) tingkat kecerdasannya,
industri. Robot industri dapat diklasifi- c) tingkat pengendalian, d) tingkat baha-
kasikan antara lain berdasarkan a) sa pemrograman yang dipakai.
jangkau dan posisi robot, b) Menurut John Phillip McKerrow
keberadaan sensor dan gerak robot. dalam bukunya Introduction to Robotics,
a) jangkau dan posisi robot. Suatu terdapat 5 (lima) klasifikasi robot industri
robot hanya dapat memanipulasi berdasarkan generasinya. Generasi
obyek yang dapat dijangkaunya. robot tersebut adalah:
Ruang kerjanya terbatas oleh  Playback robots. Robot generasi
perpanjangan maksimum dari joint pertama ini adalah robot yang dapat
yang dimiliki robot tersebut. Untuk memainkan kembali urutan perintah
mengatasi problem yang disebab- yang telah direkam. Robot ini
kan oleh keterbatasan jangkauan kebanyakan menggunakan kendali
lengan robot, diatasi melalui loop terbuka, dengan mechanical
pendekatan: (McKerrow, 1993: stop untuk membatasi gerak, misal;
400) robot untuk mengelas dan mengecat,
 Fixed in place robot; adalah robot pick and place.
robot yang dipasang permanen  Sensor controlled robots. Adalah
pada lantai plant manufaktur robot generasi kedua, yang mana
dilengkapi dengan conveyor atau robot bekerja dengan menggunakan
mechanical feed devices, seperti kendali loop tertutup untuk manipu-
pada flexible manufacturing cell. lasi gerakan. Perintah atau pengam-
 Gantry robot, adalah robot yang bilan keputusan berdasar pada
dipasang dan dapat bergerak masukan dari sensor.
pada overhead rail untuk menam-  Vision controlled robots. Adalah
bah atau melipatkan jangkau robot yang dapat memanipulasi
robot. suatu obyek dengan menggunakan
 Mobile robot, adalah robot yang visual sensing (machine vision atau
dilengkapi dengan roda untuk computer vision). Robot generasi
dapat bergerak dan melakukan ketiga ini menggunakan kamera optik
tugas sepanjang lantai pabrik. untuk dapat mengenali bentuk dan
b) keberadaan sensor dan gerak keberadaan suatu obyek.
robot. Suatu robot dalam  Adaptively controlled robots.
aplikasinya pada industri dapat Generasi keempat dari robot industri
berupa: ini adalah robot yang dapat secara
 Senseless, immobile robot, otomatis diprogram ulang gerakan-
robot ini tidak dilengkapi nya berdasarkan pada masukan-
dengan sensor dan bekerja masukan dari sensornya.
stationer ditempat-nya.  Artificially intelligent robots.
 Limited sensory, immobile Adalah robot yang menggunakan
robot, adalah robot yang diberi teknik kecerdasan buatan untuk

71
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

membuat keputusan sendiri dalam mis antara mekanisme yang


mengatasi masalah. Robot generasi berbeda, trayektori yang direncana-
kelima ini mampu melaksanakan be- kan, dan titik tangkap terpilih. Dari
berapa tugas dan fungsi yang dilaku- model ini strategi kontrol diformu-
kan oleh manusia, dilengkapi dengan lasikan, dan perintah kontrol dikeluar-
berbagai macam sensor dengan kan kepada tingkat berikutnya yang
kemampuan melihat (machine vision) lebih rendah.
dan meraba (touching).  Servo system level, yang mana
aktuator mengendalikan parameter-
Asosiasi robot yang ada di Jepang parameter mekanis menggunakan
(JIRA) mengklasifikasikan robot menjadi umpan balik dari data sensor
6 (enam) klas berdasar pada tingkat internal. Juga, koreksi dan deteksi
kecerdasannya, yaitu: kegagalan pada mekanis, diimple-
mentasikan pada tahap ini.
 Manual handling devices,
dikendalikan oleh manusia/operator. Klasifikasi robot yang lain adalah
 Fixed sequence robots, perintah berdasarkan tingkatan bahasa pe-
urutan gerak berulang robot berda- mrograman. Efektivitas pemakaian robot
sarkan kontrol memori yang telah untuk dapat melakukan berbagai variasi
dibuat. dan keleluasaan tugas adalah tergan-
 Variable sequence robots, dalam tung dari pengembangan bahasa
hal ini seorang operator dapat pemrograman robot tingkat tinggi.
memodifikasi dengan mudah urutan Meskipun telah banyak muncul bahasa
gerak dari robot. pemrograman lanjut untuk robot, tetapi
 Play back robots, dalam hal ini kebanyakan hanya tersedia untuk skala
manusia/operator mengendalikan penelitian laboratorium.
robot untuk suatu tugas atau gerakan Menurut Lozano-Perez (1983)
tertentu. dalam tulisannya pada jurnal IEEE, yang
 Numerically controlled robots, berjudul Spatial Planning: A
dalam hal ini operator memasok Configuration Space Approach, membu-
program gerakan, atau dengan at kategori sistem pemrograman untuk
mengajarkan tugas atau gerakan robot secara luas menjadi tiga kategori:
secara manual.  Guiding system, dalam hal ini,
 Intelligent robots, adalah robot yang pemakai mengajarkan robot melalui
dapat memahami dan berinteraksi gerakan yang dibuat.
terhadap perubahan yang terjadi  Robot-level programming systems,
pada lingkungan. dalam hal ini pemakai menulis
program komputer untuk gerakan
Coiffet dan Chirouze (1982) dalam spesifik dan penginderaan.
bukunya An Introduction to Robot  The task-level programming
Technology, mengelompokkan program system, dalam hal ini pemakai
pengendali robot berdasarkan tingkatan- membuat spesifik operasi dengan
nya (level of control), menjadi: gerakannya pada obyek robot untuk
dimanipulasi.
 Artificial intellegence level, adalah Namun demikian, kemampuan
program yang dapat menerima dari perangkat lunak pengendali robot,
perintah seperti; “Pick up the ditentukan oleh; a) pemakaian dan
bearing” dan kemudian menguraikan- keluwesan, b) perancangan mekanik,
nya menjadi urutan dari perintah dan c) ketersediaan sensor.
dengan tingkatan yang lebih rendah,
berbasis pada model strategi dari
tugas.
 Control mode level, adalah program
yang mana gerakan dari sistem
dimodelkan, termasuk interaksi dina-

72
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

PEMBAHASAN otomasi industri (factory automation)


dan sistem manufaktur berintegrasi
Pemakaian Robot atau Manipulator
komputer yang merupakan kunci
pada Industri
keberhasilan manu-faktur di Jepang.
Pemakaian manipulator atau robot
Pemakaian manipulator atau robot
industri di tiap-tiap negara mempunyai
industri di Amerika mulai diperkenalkan
latar belakang berbeda, begitu juga
pada awal 1960-an, dengan kaidah
dengan perkembangan robot atau mani-
pemakaian robot berdasarkan aturan
pulator tersebut. Robot atau manipulator
“3D” (dull, dirty, and dangerous) dan
adalah pengggabungan antara
“3H”, yaitu hot, heavy, dan hazardous,
komponen mekanik dan elektronik yang
oleh karena aturan tersebut, sehingga
demikian menyatu dan bekerja dengan
dirasa perlu menggantikan tenaga
sangat bagus sekali, yang selama ini
manusia dengan manipulator atau robot.
dikenal dengan nama produk
Namun demikian pemakaian robot
mekatronik. Gabungan peralatan
atau manipulator di industri manufaktur
mekanis dan elek-tronik sebagai
dapat dikelompokkan berdasarkan
pengendali tersebut pada umumnya
pekerjaan yang digantikannya, yaitu
adalah berbasis pada komputer atau
untuk; a) memindahkan barang, b)
mikrokontroler.
mengoperasi-kan suatu proses, c)
pembongkaran dan perakitan, serta d)
pengendalian kualitas.
Beberapa faktor yang harus diper-
timbangkan dalam memutuskan peng-
gunaan manipulator atau robot industri
adalah menyangkut beberapa aspek
sebagai berikut; aspek teknis, aspek
ekonomi, aspek sosial, serta kondisi dan
situasi lingkungan kerja. Dua aspek
tersebut terakhir, diantaranya adalah:

Lingkungan kerja yang berbahaya


bagi manusia
Jika lingkungan kerja tidak aman,
berbahaya, tidak nyaman atau tidak
Gambar 1. Robot Industri dengan sistem
sehat bagi manusia atau pekerja, maka
koordinat anthropomorphic
peran pekerja tersebut dapat digantikan
Sumber: Charles A. Schuler, Industrial
oleh robot. Misalnya pada pekerjaan; die
Electronic and Robotic
casting, forging, stamping presses,
welding, coating, injection molding,
Faktor lain yang ikut mendorong press tools operation.
pesatnya pemakaian manipulator atau
robot industri adalah mahalnya biaya
Siklus kerja yang berulang-ulang
produksi dengan sistem padat karya.
(repetitive work cycle)
Sebagai contoh, Jepang adalah negara
Jika pekerja harus melakukan
dengan industri manufaktur yang
jenis pekerjaan yang berulang-ulang
mempunyai pertumbuhan sangat cepat
dalam waktu yang lama, maka akan
sekali. Dari GDP sebesar 13 % pada
menimbul-kan kejenuhan atau bosan,
1955, mencapai peningkatan hingga 28
sehingga hasil pekerjaan cenderung
% pada 1990. Sehingga kenyataan yang
tidak konsisten. Inkonsisten ini akan
ada membuat generasi muda Jepang
menurunkan kualitas dan kapasitas
tidak suka bekerja di pabrik dengan
produksi. Untuk hal tersebut peran
alasan “3K”–kitsui (kerja keras), kitanai
pekerja dapat digantikan robot. Misal
(kotor), dan kiken (berbahaya). Hal
pada proses perakitan dan proses
tersebut mempercepat pemakaian robot
inspeksi.
atau manipulator serta penerapan

73
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

(e) Konfigurasi lengan


Pekerjaan yang sulit dilakukan manu- (f) Derajat kebebasan
sia. (g) Sistem kendali
Manusia mempunyai keterbatasan (h) Memori program
kemampuan kerja, oleh karenanya salah (i) Jangkau atau volume kerja
satu aspek teknologi adalah sebagai (work envelope)
ekstensi manusia. Begitu juga beberapa
jenis pekerjaan yang memerlukan
tenaga, kecepatan waktu, ketepatan JENIS SAMBUNGAN PADA ROBOT
posisi, dan lain pekerjaan yang tak (THE ROBOTIC JOINTS)
terjangkau tangan manusia maka dapat Sambungan pada robot adalah
digantikan oleh robot, karena robot mekanik yang dapat meneruskan
dapat diprogram dengan posisi obyek gerakan relatif antara bagian-bagian
tertentu dengan keandalan yang tinggi. lengan robot. Jenis sambungan pada
robot dirancang agar dapat memungkin-
kan robot untuk menggerakkan end-
Pekerjaan pada shift III.
effector-nya sepanjang lintasan dari satu
Pada sistem manufaktur luwes
posisi menuju posisi lain yang dikehen-
(FMS) yang mana industri harus
daki.
tanggap dan peka terhadap perubahan
permintaan pasa, seringkali sebuah plan
Gerakan dasar robot.
dengan kapasitas produksi terbatas
harus melipat-gandakan jumlah produk Gerakan dasar yang diperlukan
dalam tiga shift dalam sehari terus untuk membentuk lintasan yang diingin-
menerus. Padahal ongkos tenaga kerja kan pada sebagian besar robot industri
untuk lembur (malam hari) sangat adalah:
mahal, maka dalam hal ini robot dapat  Gerakan rotasional; adalah gerakan
diprogram untuk menggantikan tenaga yang memungkinkan robot untuk
manusia untuk kerja lembur (shift III) menempatkan lengannya di segala
tersebut. arah pada bidang horisontal.
 Gerakan radial; adalah gerakan
yang memungkinkan robot untuk
Tahapan pekerjaan yang sering beru-
meng-gerakkan end-effector-nya
bah.
secara radial untuk meraih jarak
Telah diketahui bahwa unit cost
terhadap suatu titik .
sebuah produk adalah merupakan
 Gerakan vertikal; adalah gerakan
fungsi dari metode produksi dan volume
yang memungkinkan robot untuk
produksi, oleh karena permintaan pasar
menempatkan end-effector-nya
yang sering berubah, terkait dengan
pada tinggi yang ber-beda.
perubahan jenis dan jumlah produk,
Derajat kebebasan merupakan besaran
maka proses produksi harus sering
pada lengan dari robot (manipulator)
berganti dengan dengan tahapan proses
yang dapat diatur bebas, independen di
yang sering bervariasi. Maka pengguna-
dalam batas-batas tertentu. Derajat
an robot lebih tepat dan cepat
kebebasan adalah jumlah arah yang
beradaptasi (dengan diprogram ulang)
independen, dimana end-effector dari
dengan berbagai perubahan pada
sebuah robot dapat bergerak. Dari
tahapan kerja tersebut.
pengalaman dan penelitian menunjuk-
Berikut ini adalah beberapa faktor
kan bahwa suatu robot dengan derajat
yang perlu dipertimbangkan dan/atau
kebebasan >6 akan mempunyai
berpengaruh pada perancangan, pemi-
kemampuan yang lebih tinggi, tetapi
lihan robot yang akan dipakai pada
memerlukan pengendali yang lebih
plant-plant manufaktur, antara lain:
banyak dan lebih rumit. Sedangkan bila
(a) Kapasitas mengangkut beban
derajat kebebasan <6, kemampuan
(b) Kecepatan gerakan
robot menurun karena tidak semua
(c) Keandalan
keadaan yang diinginkan ketika suatu
(d) Keterulangan
robot sedang bekerja dapat diperoleh,

74
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

meskipun pengendalian robot ini


menjadi lebih sederhana.
Jika ditinjau secara alami gerakan relatif
dari suatu sambungan dapat diklasifi-
kasikan menjadi: (Singh, 1996; 310)
1) prismatic joint, atau disebut sliding
atau linear joint. Disebut prismatic
karena penampang lintang dari
sambungan pada umumnya ber-
bentuk prisma.
2) Revolute joint, hanya dapat
bergerak memutar antar
sambungan. Variasi dari revolute
joint termasuk: rotational joint,
twisting joint dan revolving joint.

Notasi Sambungan (Joint Notation)


Konfigurasi fisik robot-robot
industri dapat dinyatakan dengan notasi
sambungan-nya, yang dalam hal ini
notasi adalah merupakan tipe
sambungan yang digunakan. Tipe
sambungan dan notasi yang digunakan
untuk membentuk konfigurasi fisik robot,
dapat dilihat seperti pada Gambar 2.
Kelima joint tersebut adalah: Gambar 2. Lima jenis joint yang umum
a) linear joint (type L joint), digunakan pada robot industri
b) orthogonal joint (type O joint), Sumber: Mikell P. Groover, Automation
c) rotational joint, (type R joint), Production Syatems & Computer-
d) twisting joint, (typeT joint), dan Integrated Manufacturing
e) revolving joint, (type V joint).
Sehingga dengan demikian untuk Volume kerja dari robot RR mempunyai
keperluan industri dapat dibuat sepasang alternatif kemungkinan harga
konfigurasi: robot LRL, robot RRL, robot joint yang disebut konfigurasi “atas” dan
TRL, robot LVL, dan sebagainya. “bawah”. Harga r1 dan r2 pada robot RR,
adalah:
Transformasi Robot Dua Joint 
r1 = L1 cos1 , L1 sin  2  (3a)
Pemetaan ruang gerak joint terhadap r2 = L2 cos(1 +  2 ), L2 sin(1 +  2 )
(3b)
koordinat ruang disebut transformasi
maju, dan sebalikknya dari koordinat Vektor dari r1 dan r2 (dengan
ruang ke dalam gerak joint disebut memperhitungkan L0) akan didapat
transformasi balik. Transformasi maju harga koordinat x dan ya pada ujung
dan transformasi balik pada robot lengan:
Cartesian dapat diketahui secara x = L1 cos1 + L2 cos 1 +  2((4a) )
langsung. Untuk transformasi maju z = L0 + L1 sin 1 + L2 sin(1 +  2 )
adalah:
x = 2 dan z = 1 (1) (4b)
dan untuk transformasi balik,
1 = z dan 2 = x (2)
dalam hal ini x dan z adalah harga
koordinat ruang koordinat, dan 1 dan 2
adalah harga pada joint.

75
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

x = L1 cos1 + L2 cos(1 + 2 ) + L3 cos(1 + 2 + 3 )


(6a)
x = L1 sin 1 + L2 sin (1 +  2 ) + L3 sin (1 +  2 + 3 )
(6b)

Besarnya sudut yang dibentuk oleh


lengan L3 terhadap sumbu x adalah
sama dengan jumlah ke tiga sudut yang
dibentuk oleh masing-masing lengan.
Sehingga dapat dituliskan:
 = 1 +  2 +  3 (6c)

Gambar 3. Robot artikulasi 2 joint


(Robot RR)
Sumber: Mikell P. Groover, Automation
Production Syatems & Computer-
Integrated Manufacturing

Jika diketahui posisi koordinat x dan z


pada koordinat ruang, maka pada robot
RR harus terlebih dahulu ditentukan
menggunakan konfigurasi “atas” atau
“bawah” terlebih dahulu. Jika ditentukan
konfigurasi bawah, maka kedua sudut 1 Gambar 4. Robot dengan konfigurasi
RR:R
dan 2 berharga positif. Jika diketahui
Sumber: Mikell P. Groover, Automation
panjang lengan L1 dan L2, maka harga
Production Syatems & Computer-
1 dan 2 dapat dihitung dengan rumus
Integrated Manufacturing
berikut:
x 2 + (z − L0 ) − L12 − L22
2
Pada tranformasi balik, jika diketahui
cos 2 = (5a) worrld coordinat x, z, dan  dan
2 L1 L2
diinginkan untuk menghitung 1 , 2 ,
(z − L0 )(L1 + L2 cos 2 ) − xL2 sin  2  dan 3 ditentukan terlebih dahulu
tan 1 =
x(L1 + L2 cos 2 ) + (z − L0 )L2 sin  2  koordinat pada joint 3 (J3). Koordinat J3
adalah:
(5b)
x3 = x − L3 cos (4)
Transformasi Robot Tiga Joint z 3 = z − L3 sin  (5)
Pada robot atau manipulator
dengan telah diketahui koordinat joint 3
(body-arm) dengan 3 derajat kebebasan
(J3) maka 1 dan 2 dapat dihitung. Jika
dengan ketiga joint jenis R, maka robot
diketahui panjang L1 dan L2 maka besar
tersebut dapat disebut robot RR:R.
Pengamatan pada robot RR: sudut 1 dan 2 terhadap sumbu x dapat
terhadap bidang x-z dengan joint 1 (J1) dihitung.
yang terletak pada base Lo, mempunyai x32 + z 32 − L12 − L22
panjang L1 dan sudut 1, joint 2 (J2)
cos 2 = (6)
2 L1 L2
panjang L2 dan sudut 2, joint 3 (J3)
panjang L3 dan sudut 3, untuk z (L + L cos 2 ) − x3 L2 sin  2 
tan 1 = 3 1 2
transformasi maju, koordinat x dan z
dapat dihitung sebagai berikut:
x3 (L1 + L2 cos 2 ) + z3 L2 sin  2 
(7)

76
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

Pada tranformasi balik, diketahui


Besarnya sudut pada joint 3 (J3) koordinat ruang x, y, z, dan .  adalah
ditentukan sebagai berikut: orientasi spesifik, paling tidak untuk per-
 3 =  − (1 +  2 ) (8) panjangan konfigurasi dan mampu ber-
orientasi hanya dengan wrist joint. Untuk
mendapatkan nilai joint dapat ditentukan
Transformasi Robot Empat Joint
koordinat keempat joint seperti penurun-
Semua robot untuk proses (misal; pe-
an persamaan pada robot 3 joint.
ngelasan) mempunyai volume kerja 3D.
y
Robot dengan konfigurasi TRL:R seperti tan 1 = (10a)
pada Gambar 5 Joint 1 (tipe T) diguna- x
kan untuk berputar pada sumbu z. Joint
x4 = x − cos1 (L4 cos ) (10b)
2 (tipe R) disediakan untuk rotasi pada
sumbu horizontal yang mana arahnya y4 = y − sin 1 (L4 cos ) (10c)
ditentukan oleh joint1. Joint 3 (tipe L) z 4 = z − L4 sin  (10d)
adalah lengan prismatik dengan
gerakan linier dengan arah ditentukan 3 = x42 + y 42 + (z 4 − L1 )2 (10e)
oleh joint 1 dan 2. Dan Joint 4 (tipe R)
menyediakan rotasi pada sumbu yang z 4 − L1
sin  2 = (10f)
paralel terhadap joint 2. Harga dari 3
keempat joint, masing-masing 1, 2, 3,
4, untuk transformasi maju dapat 4 =  −2 (10g)
diketahui dari persamaan: SISTEM KOORDINAT ROBOT
x = cos1 (3 cos 2 + L4 cos ) (9a) Robot dalam kenyataanya, meski-
pun secara ideal dapat diprogram untuk
y = sin 1 (3 cos 2 + L4 cos ) (9b) melakukan pekerjaan apapun, namun
z = L1 + 3 sin  2 + L4 sin  (9c) dalam perancangan-nya hanyalah untuk
menangani jenis pekerjaan tertentu saja.
dalam hal ini  = 2 + 4 Rancangan robot biasanya didasarkan
pada kebutuhan spesifik yang menyang-
kut lingkup atau ruang kerjanya. Oleh
karenanya harus mengacu pada jenis
konfigurasi yang dipakai.
Tiga jenis derajat kebebasan X, Y,
dan Z, dapat dibentuk dengan mengatur
struktur robot dalam berbagai cara. Dari
analisis matematis suatu problem me-
nunjukkan bahwa terdapat 37 kemung-
kinan konfigurasi robot yang dapat di-
bentuk. Namun demikian hanya bebera-
pa konfigurasi atau sistem koordinat
yang sangat populer dalam perancang-
an robot (Gambar 3).

Gambar 5. Robot 4 derajat kebebasan


dengan konfigurasi TRL:R
Sumber: Mikell P. Groover, Automation Gambar 3. Sistem koordinat robot
Production Syatems & Computer- industri
Integrated Manufacturing Sumber: Kalpakjian Serope, Manu-
facturing Engineering & Technology

77
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

Jumlah derajat kebebasan dalam Sistem Anthropomorphic atau sistem


perancangan lengan robot dapat dibuat artikulasi.
sebanyak mungkin, sesuai dengan Sistem koordinat robot anthropo-
tingkat kompleksitas atau versatilitas morphik mempunyai makna yang me-
pekerjaan yang akan dilakukan. Akan nunjukkan kesamaan dengan konfigura-
tetapi semakin banyak jumlah derajat si lengan manusia. Jika ditinjau berda-
kebebasan yang dimiliki lengan robot, sarkan jenis sambungannya maka robot
semakin sulit dalam pemrograman, anthropo-metrik dapat disebut robot
keterulangan, dan tingkat presisinya. TRR. Volume kerja yang diperoleh
Jika dikehendaki robot atau manipulator mempunyai bentuk ruang yang lebih
untuk pekerjaan yang kompleks, biasa- kompleks menyerupai lingkup kerja
nya diterapkan koordinasi antara robot lengan/ tangan manusia.
dengan robot atau koordinasi antara
robot dengan indexer atau attachment
lain yang sesuai.
Jumlah derajat kebebasan robot
industri biasanya tidak lebih dari 6
derajat kebebasan, terbagi dalam body-
arm robot dan end-effector.
Suatu body-arm robot SCARA atau
robot tipe VRO dengan 3 derajat
kebebasan dan end-effector yang
mempunyai 3 derajat kebebasan untuk
melakukan pitch, yaw, dan rolling,
ditunjukkan pada Gambar 4.

Gambar 5.a. Robot Antropomorphi


a) Sistem Cartesian atau sistem
rectilinear.
Sistem koordinat robot Cartesian,
juga disebut sistem X, Y, Z. Adalah
robot yang dibentuk dengan tiga
sambungan linear yang
independen, oleh karenanya dapat
pula disebut robot LLL. Volume
kerjanya berbentuk balok persegi
panjang.

Gambar 4. Body-arm dan end-effector


robot, masing-masing dengan 3 derajat
kebebasan.
Sumber: Mikell P. Groover, Automation
Production Syatems & Computer-
Integrated Manufacturing Gambar 3.b. Robot Cartesian

78
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

b) Sistem Silindrikal. d) Sistem SCARA (Selective


Sistem koordinat robot silinder Compliance Assembly Robot
adalah robot yang mempunyai satu Arm)
sambungan rotari (R) pada dasar Robot SCARA sebenarnya adalah
atau badan robot, dan dua buah robot artikulasi horizontal. Menurut
sambungan linear (L), sehingga McKerrow, nama SCARA tidak ber-
dapat disebut robot RLL. Volume hubungan dengan basis geometri,
kerja yang dimiliki adalah berentuk tetapi diambil dari perilaku yang
silinder. diinginkan dari sebuah manipulator
yang digunakan untuk perakitan,
yang mampu mengakomodir ke-
salahan kecil dari posisi obyek atau
komponen dengan komponen
lainnya. Jika ditinjau dari jenis
sambungan, robot SCARA adalah
robot VRL. Volume kerja robot
SCARA ber-bentuk flat silinder
tipis.

Gambar 3.c. Robot Silindris.

c) Sistem Polar atau sistem


spherikal.
Sistem koordinat robot polar pada
umumnya dibentuk oleh lengan
yang terhubung dengan badan
robot menggunakan twisting joint
(T) dan sam-bungan rotari (R),
dan/atau diikuti dengan sambungan
linear (L). Karena hal tersebut robot Gambar 3.e. Robot SCARA
ini dinamakan robot TRL. Volume Jangkauan Robot.
kerjanya berbentuk bola. Suatu robot hanya dapat me-
manipulasi obyek yang dapat dijangkau-
nya. Pada kebanyakan robot industri,
posisinya dibuat tetap pada suatu
tempat, ruang kerjanya terbatas oleh
perpanjangan maksimum dari sam-
bungannya. Komponen-komponen diba-
wa mendekati robot, kemudian dikirim
kembali dengan konveyor atau pera-
latan pengumpan mekanik. Untuk
mengatasi problem yang disebabkan
oleh keterbatasan jangkauan lengan
robot, diatasi dengan pendekatan:
(McKerrow, 1993: 400)
 Fixed in place robot; adalah robot
yang dipasang permanen pada
Gambar 3.d. Robot Polar lantai plant manufaktur dilengkapi
dengan conveyor atau mechanical
feed devices, seperti pada flexible
manufacturing cell.

79
JURNAL TEKNOLOGI ACADEMIA ISTA ISSN: 1979-536X
Vol. 11 Edisi Khusus Oktober 2006

 Gantry robot, adalah robot yang d) Sistem koordinat robot yang populer
dipasang dan dapat bergerak pada adalah; artitkulasi, polar, silindris,
overhead rail untuk menambah atau dan Cartesian, sedangkan sistem
melipatkan jangkau robot. koordinat SCARA pada dasarnya
 Mobile robot, adalah robot yang adalah sistem koordinat artikulasi
dilengkapi dengan roda untuk dapat horisontal.
bergerak dan melakukan tugas e) Untuk mengatasi problem yang
sepanjang lantai pabrik. disebabkan oleh keterbatasan
jangkau lengan robot, diatasi
Volume Kerja Robot dengan pendekatan; robot tetap,
Manipulator atau robot industri adalah robot gantri, dan robot mobil.
suatu model hasil peniruan dari lengan f) Agar pemilihan jenis robot dapat
manusia. Keseluruhan lengan tersebut sesuai dengan yang diinginkan,
dengan amat serasi dapat bergerak, maka pengetahuan tentang sistem
men-jangkau menjumput, meraih, dan koordinat robot terkait dengan
lain-lain gerak, dengan jarak jangkau volume kerja sangat diperlukan.
dibatasi oleh lengan itu sendiri. Semua
tempat dimana manipulator dapat
DAFTAR PUSTAKA
bergerak untuk meraih, menjumput,
menjangkau, dan gerak lainnya adalah Fu, K.S., Gonzales R.C., and Lee,
sebagai volume kerja atau work C.S.G., Robotic; Control, Sensing,
envelopes dari manipulator. Untuk hal Vision, and Intelligence, McGraw-
tersebut, robot indusri juga dinamakan Hill, New York (1987)
menurut jangkau robot, atau volume Groover Mikell P., and Zimmers, Jr.
kerja, atau work envelope-nya.. Emory W., CAD/CAM, Computer
Pemilihan sistem koordinat robot atau Aided Design dan Manufacturing,
geometri robot, diantaranya adalah Prentice Hall, Inc., Englewood Cliffs,
menyangkut volume kerja robot, dengan New Jersey (1987)
mempertimbangkan; 1) jangkau robot, Kalpakjian, Serope, Manufacturing Engi-
2) cara menghindari tabrakan, dan 3) neering and Technology, 3rd Edition,
ke-leluasaan gerak dari obyek yang di- Addison-Wesley Publishing
manipulasi. Company, Massachusetts (1995)
Volume kerja atau work envelope dari Kartidjo, Muljowidodo, Motion Control &
ke lima sistem koordinat robot dapat Automation, Automation & Robotics
dilihat pada Gambar 4. Laboratory, Mechanical Engineering
Department – ITB, Bandung (1992)
PENUTUP McKerrow, Phillip John, Introduction to
Dari uraian tersebut diatas dapat Robotics, 2nd Edition, Addison-
diambil beberapa simpulan tentang Wesley Publishing Company,
robot industri sebagai berikut: Sidney (1993)
a) Manipulator atau robot industri Sharon D, Hanstein J, and Yantian G.,
adalah suatu alat yang dirancang Robot dan Otomasi industri, Elex
untuk menggantikan tugas manusia Media Komputindo, PT. Jakarta
dengan gerakan terprogram yang (1992).
menirukan gerakan tangan manusia. Singh Nanua, System Approach to
b) Pemakaian robot pada industri Computer Integrated Design and
harus mempertimbangkan beberapa Manufacturing, 1st Edition, John
aspek seperti aspek teknis, ekonomi Willey & Sons, Inc. Toronto (1996)
dan sosial serta kondisi dan situasi Schuler Charles A., and McNamee
lingkungan kerja. William L., Industrial Electronics and
c) Beberapa jenis atau tipe sambung- Robotics, International Editions,
an pada dasarnya adalah untuk McGraw-Hill Book Company, San
membentuk lintasan yang diperlu- Fransisco (1988)
kan, dengan gerakan-gerakan; rota-
sional, radial, dan vertikal.

80

Anda mungkin juga menyukai