Anda di halaman 1dari 15

MAKNA KEBERHASILAN PADA REMAJA

(KAJIAN PENDEKATAN PSYCHOLOGY INDIGENOUS)

PROPOSAL SKRIPSI

Diajukan untuk memenuhi persyaratan


Ujian Sarjana Psikologi

Oleh

Abednego Tampubolon

201301210

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN

2023
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI..................................................................................................................i
BAB I.........................................................................................................................1
PENDAHULUAN.....................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah................................................................................................3
1.3 Tujuan Penelitian.................................................................................................3
1.4 Manfaat Penelitian...............................................................................................3
1.5 Sistematikan Penulisan........................................................................................4
BAB II...........................................................................................................................5
LANDASAN TEORI....................................................................................................5
2.1 Makna Keberhasilan............................................................................................5
2.2 Remaja.................................................................................................................6
BAB III..........................................................................................................................7
METODOLOGI PENELITIAN....................................................................................7
3.1 Desain Penelitian.................................................................................................7
3.2 Identifikasi Variabel Penelitian............................................................................7
3.3 Definisi Operasional............................................................................................8
3.4 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel..........................................8
3.5 Analisis Data........................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................11

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pendidikan adalah sarana bagi individu maupun kelompok untuk bisa
mengembangkan kapasitas kemampuannya menjadi lebih baik dari yang sebelumnya.
Pada era dewasa ini, pendidikan menjadi kebutuhan pokok bagi setiap individu.
Bahkan, pemerintah mewajibkan setiap warga negara untuk memperoleh hak
pendidikan selama 12 tahun dan disarankan lebih dari pada itu. Pendidikan
merupakan wadah bagi individu untuk mencapai tujuan hidup atau pencapaian
keberhasilan. Pada dasarnya, tujuan hidup atau pencapaian keberhasilan seseorang
sangat beragam, misalnya pada seorang atlit dapat terlihat saat berhasil mendapatkan
juara pada perlombaan, atau pada remaja dapat terlihat saat lulus sarjana dengan nilai
yang baik dan tepat waktu dan lain sebagainya. Intinya, suatu keinginan yang kita
niatkan untuk kita capai atau yang sudah kita telah capai merupakan bentuk dari
keberhasilan. Melalui pendidikan yang di dapatkan oleh seseorang baik melalui
lembaga formal seperti sekolah maupun lembaga non formal seperti keluarga,
seseorang dapat mengembangkan kemampuannya atau kapasitas nya untuk mencapai
tujuan yang telah di tetapkan. Dari hal diatas, dapat diketahui bahwa pendidikan
selalu dikaitkan dengan pencapaian atau keberhasilan.

Keberhasilan adalah suatu kondisi seseorang mampu mencapai tujuan yang


ditetapkan atau suatu pencapaian terhadap keinginan yang telah kita niatkan untuk
kita capai atau kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke
kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat (Helmet, 2012). Pencapaian
keberhasilan pada setiap individu sangatlah beragam misalnya merasa berhasil ketika
lulus dengan tepat waktu dan mendapatkan nilai yang baik atau merasa berhasil
ketika mendapatkan pekerjaan dengan pendapatan yang tinggi dan lain sebagainya.
Oleh karena itu, makna keberhasilan pada setiap individu sangatlah bervariasi pada
anak-anak, remaja, dan orang dewasa. Namun, menurut Erik Erikson, remaja adalah

1
seseorang yang berusia 12-18 tahun, yang berada dalam identity versus role confusion
(Valentino & Charis, 2021). Mereka mencari identitas mereka sendiri, mencoba
berbagai peran, dan menghadapi pertanyaan tentang siapa mereka dan apa tujuan
hidup mereka. Dari hal diatas dapat kita ketahui bahwa remaja adalah tahapan proses
bagi seorang remaja mencari tujuan hidupnya.
Remaja adalah suatu periode transisi dari masa anak-anak menjadi dewasa
awal dan mencapai kematangan mental, emosional, sosial, dan fisik (Hurlock, 1992).
Pada tahap ini, remaja memiliki tugas-tugas perkembangan remaja yakni
mempersiapkan tujuan karir, pengembangan keterampilan, pendidikan, dan
pengalaman yang diperlukan untuk mencapai keberhasilan dalam karir atau tujuan
hidup (Hurlock, 1997). Pencapaian keberhasilan pada remaja sangatlah beragam dan
dapat berbeda pada diri setiap individu tergantung pengalaman hidup yang dialami.
Hal ini dapat diketahui melalui hasil penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh
Daria Bukhalenkova & Olga A. Karabanova judul Adolescent Notions of Succes
(2018) yang melakukan analisis tentang gagasan makna keberhasilan pada 500
remaja yang berusia 15 hingga 17 tahun di negara Rusia, hasil penelitian
menunjukkan bahwa makna keberhasilan pada remaja adalah bisa mencapai tujuan
yang ditetapkan, mampu mengatasi hambatan-hambatan yang memberikan rasa puas
dan bahagia.
Hasil penelitian sebelumnya juga yang dilakukan Zajcev (2011) melibatkan
247 remaja berusia 15-17 yang memiliki strata sosial situasi sosial-ekonomi yakni
remaja yang memiliki ekonomi kebawah, ekonomi menengah, dan ekonomi keatas.
Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa makna keberhasilan
pada remaja terkait dalam beberapa indikator yakni keberuntungan, kekayaan
keluarga, ketekunan, dedikasi, dan pengembangan diri.
Hasil penelitian lainnya yang dilakukan oleh Andrew, Eric dan Martha (2020)
yang berjudul youth definitions of success, obstacles to success and how significant
others can help: Providing youth a voice in their own development, menunjukkan
bahwa makna keberhasilan yang didefinisikan oleh remaja di negara Trinidad dan

2
Tobago memiliki sebelas indikator keberhasilan yakni mencapai tujuan, bekerja
keras, memperoleh pendidikan, memiliki keterampilan, mampu mengatasi rintangan,
percaya pada diri sendiri, merasa bahagia, berprestasi melalui kerja tidak jujur,
membahagiakan orang disekitar, memperoleh ketenaran, dan memiliki uang. Dari hal
di atas dapat diketahui bahwa terdapat perbedaan makna keberhasilan pada remaja
tergantung pada konteks budaya yang berlaku pada suatu daerah atau negara. Di
Indonesia masih sedikit penelitian psychology indigenous yang meneliti tentang
makna keberhasilan pada remaja, sehingga peneliti ingin meneliti tentang makna
keberhasilan pada remaja yang di Indonesia.
Memaknai tentang makna keberhasilan dalam hidup, secara tidak langsung
membuat hidup menjadi lebih terarah tentang apa yang harus dilakukan kedepannya
(Banerjee dkk, 2020). Sebaliknya, dengan tidak memahami tentang makna
keberhasilan hidup, akan membuat hidup bergerak namun tanpa arah yang jelas,
bahkan hal ini dapat memberikan efek negatif pada kondisi mental seseorang
terkhusus yaitu remaja. Hal ini juga diketahui, karena pada fenomena dewasa
sekarang ini menunjukkan bahwa banyak remaja yang merasa frustasi, depresi,
bahkan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya. Berdasarkan Berdasarkan Indonesia –
National Adolescent Mental Health Survey (I-NAMHS) Tahun 2022 pada remaja (usia 10-17
tahun) didapatkan prevalensi gangguan cemas sebesar 3,7% dan gangguan depresi sebesar
1%. Sekitar 1,4% dari remaja memiliki pikiran bunuh diri dalam 12 bulan terakhir dan
sebanyak 0,2% telah melakukan percobaan bunuh diri dalam 12 bulan terakhir (Laporan
Akuntabilitas Kerja Instansi Pemerintah Direktorat Kesehatan Jiwa (2022). Bahkan
meningkatnya laporan kasus bunuh diri sebanyak 826 kasus pada tahun 2022 yang
disebabkan oleh salah satu faktor terbesar yaitu depresi. Oleh karena itu, perlu untuk
diteliti lebih dalam tentang apakah makna keberhasilan pada remaja.
Memaknai hidup menjadi orang yang memiliki pencapaian keberhasilan hidup
tentunya memerlukan berbagai metode untuk mencapainya sehingga dapat
terrealisasikan kemudian hari. Penetapan dalam meraih kesuksesan bagi remaja yang
kurang bisa menjelaskan pada keinginan tujuan jangka panjang yang ingin diraih,

3
membuat remaja kurang bisa memaknai hal-hal yang terjadi dalam hidupnya. Oleh
karena itu peneliti mengangkat judul ‘’Makna Keberhasilan Pada Remaja’’.

1.2 Rumusan Masalah


Rumusan masalah dari penelitian ini adalah ‘’Apakah makna keberhasilan pada
Remaja?’’

1.3 Tujuan Penelitian


Dari rumusan masalah diatas dapat diketahui bahwa pada penelitian dilakukan
bertujuan untuk mengetahui makna keberhasilan pada remaja.

1.4 Manfaat Penelitian


1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi
pemikiran ilmu psikologi tentang pemahaman yang lebih mendalam mengenai
makna keberhasilan dalam budaya lokal, memberikan kontribusi pada
pengembangan teori psikologi yang lebih inklusif.
2. Manfaat Praktis
1. Bagi Remaja
Membantu remaja memahami arti keberhasilan pribadi mereka,
membuka peluang untuk menetapkan tujuan yang lebih sesuai dengan
nilai-nilai dan aspirasi mereka.
2. Bagi Institusi Pendidikan
Hasil penelitian ini dapat menjadi referensi atau acuan dalam
penelitian sejenis selanjutnya

1.5 Sistematikan Penulisan


Sistematikan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut:
1. BAB I: Pendahuluan

4
Pada bab ini akan memuat penjelasan mengenai latar belakang penelitian,
rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, serta sistematika penulisan.
2. BAB II: Landasan Teori
Pada bab ini akan diuraikan mengenai landasan teori tentang keberhasilan
3. BAB III: Metode Penelitian
Pada bab ini aka ndijelaskan mengenai metode penelitian yang digunakan dalam
penelitian ini, definisi operasional variable, subjek penelitian, metode pengumpulan
data, serta instrument dan alat ukur yang digunakan dalam penelitian ini.
4. BAB IV: Analisa dan Pembahasan
Pada bab ini akan memuat hasil penelitian dan uraian temuan hasil mengenai
makna keberhasilan pada remaja
5. BAB V: Kesimpulan dan Saran
Pada bab ini akan memuat kesimpulan penelitian yang meliputi hasil analisis,
interpretasi data, serta saran metodologis untuk penelitian selanjutnya dan saran
praktis untuk pembaca dan pihak lainnya.

5
BAB II
LANDASAN TEORI

2.1 Makna Keberhasilan


Menurut Baumeister (1991) makna adalah penggambaran pembagian mental dari
hubungan yang mungkin terjadi antara orang dengan benda atau peristiwa. Jadi
makna menghubungkan benda atau sesuatu dengan individu yang membangun
konstruk pemaknaanya terhadap benda atau peristiwa tersebut. Untuk melakukan
pemahaman tentang makna, seseorang seringkali harus melintas balik dan melihat
peristiwa dalam konteks jangka panjang. Manusia menggunakan makna setiap saat
mereka berpikir atau berbicara, setiap saat mereka merencanakan atau memutuskan
sesuatu. Manusia secara aktif membangun konstruk makna dalam hidupnya. Individu
mungkin mencurahkan hidupnya untuk hal-hal yang bermakna bagi mereka (seperti
keluarga, pekerjaan, agama, dan lain-lain). Maka dari sini beberapa pilihan akan
menentukan makna seperti apa dan mengarah kemana hidup seseorang.

Makna mempunyai dua fungsi utama. Pertama, berkaitan dengan proses belajar,
Makna memungkinkan manusia untuk melihat perbedaan pola dalam dunia sekitar,
serta untuk memprediksi apa yang mungkin terjadi. Kedua, makna berkaitan erat
dengan self control (pengendalian diri). Manusia menggunakan makna untuk
membantu membuat keputusan, mengarahkan perilaku dan untuk mengatur keadaan
emosi (Baumeister, 1991).

Berhasil adalah sebuah konsep yang selalu berubah dan memiliki kedalaman
persepsi, pengertian, pemahaman dan definisi yang tak terhitung dan tak terduga
Banerjee (2020). Cara dan sudut pandang seseorang dalam memandang, menafsirkan,
dan mendefinisikan keberhasilan, menunjukkan keyakinan dan landasan sejati
seseorang, serta memberikan wawasan tentang cara individu tersebut memandang
dunia. Keberhasilan adalah suatu kondisi seseorang mampu mencapai tujuan yang
ditetapkan atau suatu pencapaian terhadap keinginan yang telah kita niatkan untuk

6
kita capai atau kemampuan untuk melewati dan mengatasi dari satu kegagalan ke
kegagalan berikutnya tanpa kehilangan semangat (Helmet, 2012).

Dari hal diatas dapat kita simpulkan bahwa makna keberhasilan adalah cara
seseorang memahami dan memberi arti pada pencapaian, tujuan, dan peristiwa dalam
hidupnya. Itu melibatkan cara seseorang berpikir dan merasakan terkait dengan
mencapai hal-hal yang kita rencanakan, keinginkan, dan alami dalam hidup.

2.2 Remaja

7
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Desain Penelitian


Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif
adalah penelitian yang bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang
dialami oleh subjek penelitian misalnya perilaku, persepsi, motivasi, tindakan, dan
lain-lain secara holistik dan dengan cara deskripsi dalam bentuk kata-kata dan bahasa
pada suatu konteks khusus yang alamiah dan dengan memanfaatkan berbagai metode
alamiah (Moleong, 2007). Jenis penelitian kualitatif dalam penelitian ini adalah
penelitian deskriptif. Morissan (2012) mengemukakan penelitian deskriptif adalah
peneliti mengamati sesuatu (objek penelitian) dan kemudian menjelaskan apa yang
diamati, penelitian deskriptif bertujuan menjelaskan suatu kondisi sosial tertentu.

Data penelitian ini akan dianalisis menggunakan pendekatan psikologi


indigenous. Menurut Kim dan Berry (dalam Rarasati, Hakim, Yuniarti, Faturochman,
Kim, 2012; Putri, Prawitasari, Hakim, Yuniarti, Kim, 2012) menjelaskan psikologi
indigenous yaitu suatu pendekatan yang menekankan pada studi terhadap perilaku
dan cara berpikir seseorang dalam konteks budayanya. Yang dan Lu (2007)
indigenous psychology merupakan salah satu disiplin ilmu yang berusaha untuk
memahami fenomena psikologis dalam konteks budaya. Dua pendapat tersebut pada
dasarnya menyebut indigenous psychology adalah suatu bentuk pendekatan untuk
memahami fenomena psikologi dalam konteks budaya tertentu.

3.2 Identifikasi Variabel Penelitian


Variabel penelitian meruapakan segala sesuatu dari sifat atau nilai orang,
atribut, objek, atau kegiatan yang memiliki variasi tertentu yang ditetapkan peneliti
untuk diteliti dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Variabel yang akan diteliti
dalam penelitian ini adalah Makna Keberhasilan.

8
3.3 Definisi Operasional
Makna keberhasilan adalah cara seseorang memahami dan memberi arti pada
pencapaian, tujuan, dan peristiwa dalam hidupnya. Itu melibatkan cara seseorang
berpikir dan merasakan terkait dengan mencapai hal-hal yang kita rencanakan,
keinginkan, dan alami dalam hidup.

3.4 Populasi, Sampel, dan Metode Pengambilan Sampel


1. Populasi
Populasi merupakan area generalisasi yang terdiri dari sejumlah subjek
dengan kuantitas dan karateristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk diteliti
dan kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Populasi dalam penelitian ini
adalah seluruh remaja yang ada di Indonesia, dengan jumlah populasi yang tidak
diketahui.
2. Sampel
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karateristik yang dimiliki oleh populasi
(Sugiyono, 2013). Arikunto (2013) menjelaskan bahwa sampel merupakan sebagian
atau perwakilan dari populasi yang diteliti. Ketentuan jumlah sampel berdasarkan
saturasi, artinya peneliti akan berhenti menambah subjek penelitian jika mendapatkan
data yang sama secara terus menerus pada partisipan yang berbeda-beda.
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah
kuesioner. Penelitian ini menggunakan alat pengumpul data berupa open-ended
questionnaire yang disusun oleh peneliti bersama lima remaja pada Fakultas
Psikologi Universitas Sumatera Utara. Pertanyaan-pertanyaan yang diajukan adalah
sebagai berikut:
1. Apakah makna keberhasilan dalam hidupmu?

Pertanyaan tersebut akan disebar melalui media Google Form ke berbagai


platform social media. Open-ended quiestionnaire dipilih sebagai alat pengumpul
data karena mempunyai banyak keuntungan, antara lain (a) partisipan mempunyai

9
kebebasan dalam memberikan jawaban pada item yang ditanyakan berdasarkan nilai-
nilai personal dan pengalaman partisipan , (b) respon-respon terhadap item
mencerminkan ekspresi dan opini dari partisipan penelitian, (c) peneliti dapat
mengidentifikasi dan mengeksplorasi aspek-aspek yang ditemukan dalam topik
penelitian ini secara lebih luas dan mendalam (Primasari dkk, 2012).

3.5 Analisis Data


Data yang sudah diperoleh selanjutnya akan dianalisis menggunakan beberapa
teknik coding dala manalisis data. Teknik tersebut meliputi open coding, axial
coding, dan selective coding. Proses ini berguna untuk melakukan klasifikasi respon
yang diberikan oleh partisipan. Coding akan membantu menentukan hal apa saja yang
membuat seseorang merasa dicintai (Lawrence & Tar, 2013). Pada open coding,
peneliti perlu melakukan pelabelan fenomena. Pelabelan fenomena menggunakan
istilah-istilah yang digunakan oleh partisipan tersebut. Terakhir, peneliti melakukan
klasifikasi sesuai dengan sifat dan ukuran dari penamaan yang telah dibuat
(Gunawan, 2015). Fenomena yang dimaksud adalah respon jawaban yang diberikan
oleh partisipan. Penamaan tidak menggunakan istilah dari teori atau konsep yang
telah ada sebelumnya melainkan menggunakan pernyataan dari partisipan. Kumpulan
coding tersebut kemudian dikelompokkan sesuai dengan kedekatan atau kemiripan
antar coding.

Tahap selanjutnya adalah melakukan axial coding. Tahapan ini diawali dari
penentuan jenis kategori, kemudian dilanjutkan dengan penemuan hubungan antar
kategori atau antar sub-kategori (Gunawan, 2015). Kompilasi pengkodean yang telah
dilakukan sebelumnya dilanjutkan dengan proses coding berikutnya. Hal ini akan
menghasilkan pengkodean yang berkaitan satu sama lain sehingga membentuk
kategori maupun sub-kategori baru. Tahap terakhir adalah selective coding. Pada
tahapan ini, proses pengkodean berupaya untuk menemukan pengkodean inti (core
coding) yang dapat menjelaskan keseluruhan fenomena atau data. Selective coding
melakukan kajian kaitan antara kategori dan validasi temuan coding tersebut

10
(Gunawan, 2015). Peneliti melakukan proses coding terhadap kategori yang
ditemukan pada axial coding. Coding inti yang dihasilkan kemudian dilakukan
pelacakan kembali ke data semula untuk melihat keabsahan data yang dihasilkan.
Selain melakukan analisis data menggunakan pengkodean, peneliti melakukan
saturasi data untuk memastikan kejenuhan data.

11
DAFTAR PUSTAKA
Banerjee, I., Robinson, J., Munoosingh, B., Jain, N., & Amsadevi, R. S. (2020).
Meaning of success: perception of medical students, and faculty-A qualitative
study from a medical school in Mauritius. Nepal Journal of
Epidemiology, 10(3), 905.
Bukhalenkova, D., Karabanova, O. A., & A Karabanova, O. (2018). Adolescent notions of
success. European Proceedings of Social and Behavioural Sciences, 43.
Gunawan, I. (2015). Metode penelitian kualitatif: Teori dan praktik. Jakarta: Bumi
Aksara.
Helmet, D. (2012). Tentang Kenyataan. Jakarta: Rumah Makna.
Hurlock, E. B. 1992. Psikologi Perkembangan : Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang
Kehidupan. Jakarta : Erlangga Khatimah, T. 2002. Merawat lansia, Tanggung Jawab Siapa?
Diperoleh dari http // www. e-psikologi.com
Hurlock, E. B. (1997). Psikologi perkembangan: suatu pendekatan sepanjang rentang
kehidupan.

J. & Tar, U. (2013). The use of grounded theory technique as a practical tool for
qualitative data collection and analysis. The Electronic Journal of Business
Research Methods, 11(1), 29-40.
Kim, U., Yang, G., & Hwang, K. K. (Eds.). (2006). Indigenous and cultural
psychology: Understanding people in context. New York: Springer.
Mac Intosh, A. S., Martin, E. M., & Ewing, M. E. (2020). Youth definitions of success,
obstacles to success, and how significant others can help: Providing youth a voice in
their own development. International Journal of Adolescence and Youth, 25(1), 491-
504.
Monolisha, S (2018) Success and its Dimensions. In: Training Manual on
Theeranaipunya - Equipping Fisherwomen Youth for Future. ICAR-Central
Marine Fisheries Research Institute, Kochi, pp. 119-122.
Primasari, A., & Yuniarti, K. W. (2012). What make teenagers happy? An
exploratory study using indigenous psychology approach. International
Journal of Research Studies in Psychology, 1(2), 53-61.
Sugiyono, D. (2013). Metode penelitian pendidikan pendekatan kuantitatif, kualitatif
dan R&D.
Rarasati, Niken et al. 2012. Javanese Adolescents’ Future Orientation: An Indigenous
Psychological Analysis. International Journal of Research Studies in
Psychology.
Mokalu, V. R., & Boangmanalu, C. V. J. (2021). Teori Psikososial Erik Erikson: Implikasinya
Bagi Pendidikan Agama Kristen Di Sekolah. VOX EDUKASI: Jurnal Ilmiah Ilmu
Pendidikan, 12(2), 180-192.

Zajcev, Yu. A. (2011). Nekotorye predstavleniya o zhizni sovremennyh podrostkov (Some


ideas about the life of modern teenagers). On the threshold of adulthood. Collection of
scientific articles, Moscow.

12
13

Anda mungkin juga menyukai