Anda di halaman 1dari 11

REKASA IDE

MATA KULIAH
PERKEMBANGAN PESERTA
DIDIK

SKOR NILAI :

“ MENGATASI DEPRESI DENGAN MERANGSANG


KEPEKAAN HUMOR PESERTA DIDIK ”

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

NAMA : DUMA SEREPINA HUTABALIAN

NIM : 3213322028

DOSEN PENGAMPU : FAUJI KURNIAWAN S.Psi.,M.Psi

MATA KULIAH : PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ANTROPOLOGI

FAKULTAS ILMU SOSIAL

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan karunianya saya
dapat menyelesaikan tugas rekayasa ide ini dengan tepat waktu yang berjudul MENGATASI
DEPRESI DENGAN MERANGSANG KEPEKAAN HUMOR PESERTA DIDIK Dan kami
juga berterimakasih kepada FAUJI KURNIAWAN S.Psi.,M.Psi sebagai dosen kami yang telah
mengajarkan bagaimana menjadi pendidik yang baik .

Terlepas dari hal itu, saya menyadari masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah
ini. Oleh karena itu saya mengharapkan ktitik dan saran yang membangun dari para pembaca
untuk penyempurnaan lebih lanjut. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat dan
memotivasi pembaca. Sekaligus motivasi kita menjadi sebagai pendidik yang lebih baik lagi
untuk perkembangan anak.

SAMOSIR, 25 OKTOBER 2021

DUMA SEREPINA HUTABALIAN


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...........................................................................................................2
DAFTAR ISI..........................................................................................................................3
BAB I.....................................................................................................................................4
PENDAHULUAN..................................................................................................................4
A.Latar Belakang Masalah.................................................................................................4
B.Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C.Tujuan.............................................................................................................................5
D.Manfaat...........................................................................................................................5
BAB II....................................................................................................................................6
PEMBAHASAN....................................................................................................................6
A.Permasalahan Ide............................................................................................................6
B.Solusi Dalam Permasalahan Ide.....................................................................................7
BAB III.................................................................................................................................10
PENUTUP............................................................................................................................10
A.Kesimpulan...................................................................................................................10
B.Saran.............................................................................................................................10
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................11
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang Masalah

Penderita depresi pada usia remaja menunjukkan peningkatan yang sangat tinggi
dibandingkan dengan usia kanak‐kanak dan usia dewasa, kondisi stres dapat terjadi bila terdapat
kesenjangan atau ketidakseimbangan antara kemampuan dantuntutan. Tuntutan merupakan
tekanan-tekanan yang tidak dapat diabaikan karenajika tidak dipenuhi, akan menyebabkan
konsekuensi yang tidak menyenangkan bagiindividu. Tuntutan dapat diartikan sebagai element
fisik atau psikososial dari suatusituasi yang harus ditanggapi melalui tindakan fisik atau mental
oleh individu, sebagai upaya dalam menyesuaikan diri.
Baldwin (2002) menjelaskan bahwa sumber stres pada remaja laki-laki dan perempuan
pada umumnya sama, namun dampak beban ini berbeda pada remaja perempuan dan laki-laki.
Remaja perempuan lebih peka terhadap lingkungannya. Amir (2005) menambahkan bahwa
depresi lebih sering terjadi pada wanita, karenaberkaitan dengan ketidak seimbangan hormon
pada wanita, misalnya adanya depresiprahaid, postpartum dan postmenopause (Humanitas, Vol.
IX No.1 Januari 2012 :77).

Depresi pada remaja mempengaruhi prestasi sekolah, mereka mengalami kesulitan untuk
berkonsentrasi, selain itu depresi juga mempengaruhi fungsi sosial dan kesulitan dalam
penyesuaian diri Melihat keadaan ini, depresi menjadi salah satu masalah kesehatan mental yang
menjadi masalah yang perlu mendapat perhatianserius. Data WHO (http:// www.depkes.go.id)
tahun 2005 mengungkapkan bahwa sedikitnya 50.000 orang Indonesia melakukan tindak bunuh
diri setiap tahunnya, karena tidak ada data nasional untuk angka bunuh diri di Indonesia, dari
data tersebut diperkirakan ada 150 orang melakukan bunuh diri setiap harinya di Indonesia.

Prediksi badan kesehatan dunia (WHO) pada tahun 2020 nanti, di negara-negara
berkembang, depresi akan menjadi salah satu penyakit mental yang banyak dialami dan depresi
berat akan menjadi penyebab kedua terbesar kematian setelahserangan jantung (Humanitas, Vol.
IX No.1 Januari 2012 :78).
Dengan melihat data dan keterangan diatas, maka harus ada solusi yang efektif untuk
mencegah remaja dari bahaya depresi, sebenarnya ada beberapa solusi pencegahan depersi yang
sudah dilaksanakan Menkes yakni melalui program promotif, preventif, kuratif serta rehabilitatif.
Akan tetapi dalam hal ini penulis ingin membuka solusi baru yaitu dengan merangsang kepekaan
humor peserta didik karena tidak dapat dipungkiri bahwa salah satu obat terbaik untuk
menghilangkan stress adalah dengan menghibur. Kita hidup dalam keseharian sebagai pelajar
dan tenaga pendidik maka harus ada langkah untuk pencegahan awal agar remaja ataupun
peserta didik tidak stres, merangsang kepekaan humor dan membuat belajar senyaman mungkin
adalah salah satu solusi terbaik.

B.Rumusan Masalah
1. bagaimana cara mengetahui pengertian dan bahaya depresi pada remaja?
2. bagaimana cara mengetahui penyebab depresi pada remaja?
3. bagaimana solusi untuk masalah depresi yang dialami remaja?

C.Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian dan bahaya depresi pada remaja
2. Untuk mengetahui penyebab depresi pada remaja
3. Untuk mengetahui solusi depresi yang dialami remaja

D.Manfaat
Rekayasa ide ini dapat digunakan sebagai bahan pembelajan mahasiswa untuk lebih
mengetahui bahaya depresi yang dialami remaja. Selain itu rekayasa ide ini juga dapat digunakan
sebagai pengayaan berfikir tentang solusi-solusi sederhana yang harus dilakukan untuk
membantu mencegah depresi remaja.
BAB II
PEMBAHASAN

A.Permasalahan Ide
Data dari Riskesdas tahun 2013, prevalensi gangguan mental emosional (gejala-gejala
depresi dan ansietas), sebesar 6 persen untuk usia 15 tahun ke atas. Hal ini berarti lebih dari 14
juta jiwa menderita gangguan mental emosional di Indonesia. Tahun 2014 ini para peneliti
menilai peningkatan depresi pada kaum remaja meningkat sekali, penyebabnya banyak sekali
baik itu berbentuk stress yang diakibatkan oleh dirinya sendiri atau oleh orang terdekat mereka,
kalau kita mengaca pada fakta kehidupan Perkembangan dunia anak dan remaja dari masa ke
masa selalu menjadi fenomena yang menarik untuk diperbincangkan.

Dari pernyataan diatas dapat kita pahami bahwa masalah depresi adalah masalah yang
sangat serius dari tahun ketahun. Semua negara sangat serius dalam masalah dan bahaya depresi
ini. Dan tentu bukan hal yang mudah mengatasi masalah depresi ini.

Individu yang mengalami depresi dapat dilihat dari gejala yang muncul. Adapun
gejalagejala depresi yang sering kita lihat bahkan dirasakan yaitu berdasarkan:
a. Perubahan pada mood,
b. Perubahan dalam motivasi,
c. Perubahan pada kognitif,
d. Perubahan pada fisik dan psikomotorik

Dari beberapa gejala-gejala yang sering dialami remaja maka perlu langkah awal agar
gejala ini tidak semakin ke arah depresi yang serius. Remaja yang sudah terkena gejala-gejala
depresi akan mengalami perubahan dari segi psikomotorik, bergerak lebih lamban dari biasanya,
perubahan dalam kebiasaan tidur misalnya terjadi insomnia atau hipersomnia. Ketika remaja
sudah terkena gejala-gejala ini maka remaja akan merasa malas untuk mengikuti pelajaran
ataupun kegiatan di sekolah, hal ini disebabkan remaja tersebut sulit untuk berkonsentrasi di
dalam kelas, merasa tidak mampu, ia merasa tidak memiliki kemampuan untuk memenuhi
tuntutan mengikuti kegiatan disekolah. Kita pun mengakui ketika memiliki masalah maka akan
timbul perasaan tertekan, perasaan sedih,lebih sensitif, dan sulit untuk berkonsentrasi di kelas.
Ketika seseorang mengalami gangguan perasaan maka perasaan didominasi emosi negatif
sehingga mengalami kesedihan dan distress. Emosi negatif dapat diatasi dengan mengelola
emosi positif yang dimiliki seseorang. Dan sesuai penangannannya, penulis mempunyai
gagagsan yang berkaitan dengan emosi positif yaitu humor.

Humor dinilai dapat menimbulkan emosi positif, sebab humor menjadikan seseorang
dapat tersenyum ataupun tertawa dan memunculkan ekspresi wajah positif. Emosi positif yang
ditimbulkan dari humor merupakan salah satu upaya yang berfokus pada pengelolaan emosi.
Humor dan kepekaan humor yang tinggi dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks, tidak
tegang lagi, sehingga pikiran pun dapat lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah.
Allport (Schultz, 2005) mengatakan bahwa salah satu ciri-ciri kepribadian yang sehat
yaitu kemampuan untuk mengenal dirinya sendiri secara objektif dan mampu untuk menangkap
humor terutama yang berkaitan dengan dirinya sendiri, tetapi humor yang dimaksud bukan
humor yang menyangkut seks dan agresi. Penulis berasumsi bahwa remaja yang memiliki
kepekaan humor yang baik, dapat terhindar dari depresi sebab remaja tersebut mampu
mengembangkan kepribadiannya menjadi lebih sehat (Humanitas, Vol. IX No.1 Januari
2012 :80).
Humor memiliki fungsi di antaranya fungsi secara fisiologik yang tentunya memberikan
dampak yang baik untuk kesehatan, selain itu fungsi psikologi yang dapat meningkatkan
kesehatan mental seseorang. Fungsi lain humor yaitu dalam hal pendidikan dan sosial sehingga
memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

B.Solusi Dalam Permasalahan Ide


Di dalam bidang ilmu kesehatan kita kenal usaha-usaha promotif, preventif,kuratif, dan
rehabilitatif. Berikut ini masing-masing pengertian promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif
dan berikut contoh upayanya agar dapat semakin memahami pengertiannya.
1. Pengertian upaya promotif adalah suatu rangkaian kegiatan pelayanankesehatan yang lebih
mengutamakan kegiatan yang bersifat promosi kesehatan
2. Pengertian upaya preventif adalah suatu kegiatan pencegahan terhadap suatu masalah
kesehatan/penyakit.
3. Pengertian upaya kuratif adalah suatu kegiatan dan/atau serangkaiankegiatan pengobatan
yang ditujukan untuk penyembuhan penyakit,pengurangan penderitaan akibat penyakit,
pengendalian penyakit, ataupengendalian kecacatan agar kualitas penderita dapat terjaga
seoptimalmungkin.
4. Pengertian upaya rehabilitatif adalah kegiatan dan/atau serangkaian kegiatanuntuk
mengembalikan bekas penderita ke dalam masyarakat sehingga dapatberfungsi lagi sebagai
anggota masyarakat yang berguna untuk dirinya danmasyarakat semaksimal mungkin sesuai
dengan kemampuannya.
Langkah –langkah yang harus dilakukan untuk mengaplikansikan ide-ide yang
sebelumnya telah dipaparkan adalah ;
1. Setiap guru harus mempunyai dan belajar selera humor yang diminati perserta didik, karena
tidak dapat kita pungkiri bahwa kelas yang monoton membuat siswa merasa tidak nyaman dan
hanya akan menambah beban pikiran sehingga membuat depresi. Setiap guru selayaknya
mempunyai skill ini dan skill penguasaan kelas.
2. Setiap sekolah harus mempunyai konseling teman sebaya untuk mempermudah pemecahan
masalah yang dialami remaja. kelompok yang saling membantu juga merupakan dasar bagi
perlunya konseling sebaya. Pada dasarnya, kelompok ini dibentuk untuk saling membutuhkan
dan sering tidak terjangkau atau tidak mau menggunakan layanan-layanan yang disediakan oleh
lembaga. Di antara teman sebaya mereka berbagi dan memiliki perhatian yang sama, serta
bersama-sama memecahkan problem, menggunakan dukungan dan katarsis sebagai intervensi
pemecahan masalah.
3. Membuat seminar motivasi dengan tema remaja untuk setiap semesternya yang berisi tentang
motivasi dan arahan-arahan agar tidak bergaul dengan lingkungan yang salah. Seminar motivasi
keremajaan sangat penting karena dapat membuat remaja lebih percaya diri dan lebih
mempunyai motivasi untuk jenjang selanjutnya ataupun dewasa.
4. Membuat lingkungan sekolah lebih menekankan pentingnya menghargai sesama dengan cara
membuat kegiatan ekstra kulikuler yang berbasis kebersamaan.
5. Harus ada kerjasama antara siswa, guru, orangtua dan kepala sekolah untuk melihat
perkembangan anak dengan cara memanggil orangtua untuk mengambil hasil nilai/raport siswa
sekaligus mendiskusikan perbaikan siswa tersebut.
Langkah-langkah yang akan dilakukan untuk menerapkan ataupun merangsang
kepekaan humor peserta didik/remaja adalah ;
1. Hubungkan materi humor dengan materi pelajaran yang sedang berlangsung. Poin pertama ini
sangatlah berat karena tidak semua materi pelajaran dapat dikaitkan dengan sebuah lelucon.
Kenapa cerita humor harus berkaitan dengan pelajaran? Karena dengan cerita humor ini siswa
dapat memahami pelajaran dengan lebih cepat. Besok pun ketika ditanya kembali mengenai
materi yang diajarkan kemarin, siswa akan dengan mudah mengingatnya karena teringat akan
cerita lucu tersebut.
2. Materi yang mengundang gelak tawa tidak hanya berasal dari cerita saja. Lelucon itu bisa
datang dari foto ataupun video. Jika kita ingin menggunakan gambar dan video sebagai bahan
penyegar suasana di kelas, gunakanlah gambar dan video yang relevan dengan pelajaran.
Gambar dan video ini tidak harus sesuai dengan materi pelajaran yang diajarkan. Video dan
gambar ini bisa dari hal-hal lain asalkan dapat dikait-kaitkan dengan pelajaran tersebut. Ketika
suasana pelajaran menjadi kurang kondusif, putarlah video yang mengundang gelak tawa.
Biarkan anak didik kembali fokus ke depan lalu ketika mereka sudah puas tertawa, mintalah
beberapa siswa untuk menjelaskan video tersebut sesuai dengan pelajaran yang sedang diajarkan.
Dengan cara ini, siswa akan sangat antusias mengikuti pelajaran dan suasana belajar akan selalu
kondusif.
3. Carilah bahan lelucon yang mementingkan kesopanan. Inilah yang membedakan sense of
humor seorang guru dan pelawak di televisi. Guru harus memberikan lelucon yang sopan tapi
tetap mengundang tawa. Jika lelucon yang seperti di televisi dijadikan lelucon di dalam kelas,
siswa akan memiliki kebiasaan yang kurang baik. Bisa jadi mereka setelah mendengar lelucon
dengan melecehkan kekurangan orang lain, mereka akan menirunya. Kalau sudah begitu, tujuan
menggunakan humor untuk membuat suasana belajar menjadi kondusif, tidak tercapai dan malah
membuat siswa menjadi pribadi yang mudah mencela.
BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Untuk mengatasi depresi yang terjadi pada remaja maka harus ada penanganan yang
dapat diterapkan dikehidupan sehari-hari remaja tersebut. Dan gagasan penulis kali ini adalah
merangsang kepekaan humor peserta didik. Ketika seseorang mengalami gangguan perasaan
maka perasaan didominasi emosi negatif sehingga mengalami kesedihan dan distress.
Emosi negatif dapat diatasi dengan mengelola emosi positif yang dimiliki seseorang.
Humor dinilai dapat menimbulkan emosi positif, sebab humor menjadikan seseorang dapat
tersenyum ataupun tertawa dan memunculkan ekspresi wajah positif. Emosi positif yang
ditimbulkan dari humor merupakan salah satu upaya yang berfokus pada pengelolaan emosi.
Humor dan kepekaan humor yang tinggi dapat membuat seseorang menjadi lebih rileks, tidak
tegang lagi, sehingga pikiran pun dapat lebih berkonsentrasi untuk menyelesaikan masalah .
Humor memiliki fungsi di antaranya fungsi secara fisiologik yang tentunya memberikan
dampak yang baik untuk kesehatan, selain itu fungsi psikologi yang dapat meningkatkan
kesehatan mental seseorang. Fungsi lain humor yaitu dalam hal pendidikan dan sosial sehingga
memudahkan seseorang untuk berinteraksi dengan lingkungannya.

B.Saran
Semoga dengan penjelasan rekaya ide ini permasalahan depresi diseluruh dunia tidak
meningkat. Semoga semua orang mampu bertahan dan menyelesaikan masalah kehidupannya
dengan baik. Bertawakal dan jadikan sang pencipta sebagai pedomanmu dalam berkehidupan.
DAFTAR PUSTAKA

Darmayanti, JURNAL PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS GADJAH


MADA VOLUME 35, NO. 2
Fitriani, ayu dan Nurul hidayah. Humanitas, Vol. IX No.1 Januari 2012
http://lifestyle.bisnis.com/read/20121014/54/99962/menkes-penderita-depresi-butuh-
komunikasi-perhatianand-kasih-sayang).
http://peterbimbel.com/pentingnya-jiwa-humoris-bagi-guru-dalam-pembelajaran
https:// tirto.id/mahalnya-depresi-bA1q).
http:// www.depkes.go. Id
https://core.ac.uk/download/pdf/53036876.pdf
http://staffnew.uny.ac.id/upload/131763789/pendidikan/Buku+Perkembangan+peserta+didik.pdf
https://books.google.co.id/books?
id=oGRmDwAAQBAJ&printsec=frontcover&hl=id&source=gbs_ge_summary_r&
d=0#v=onepage&q&f=false
https://ojs.unida.ac.id/JSH/article/view/476
https://e-journal.metrouniv.ac.id/index.php/elementary/article/dow

Anda mungkin juga menyukai