Anda di halaman 1dari 2

Langkah Perumusan Visi–Misi

Visi dan Misi merupakan sesuatu yang mutlak dikuasai seorang pemimpin, baik ia pemimpin sektor
swasta maupun pemerintah. Karena dengan visi misi ini pemimpin dapat menjadi seorang TOP
MANAJER yang handal bagi organisasi/perusahaannya. Dalam aplikasinya, visi dan misi ini dapat
digolongkan kedalam visi misi organisasi, dan visi misi dari individu pemimpin itu sendiri.

Visi-misi organisasi merupakan perumusan pandangan organisasi untuk mencapai maksud dan
tujuan yang menjadi bidang garapannya, sementara visi-misi individu pemimpin merupakan
perumusan langkah-langkah dan pandangan dari pemimpin itu untuk mewujudkan tercapainya visi
misi organisasi.

Pada pelaksanaanya, tak sedikit organisasi ataupun orang perseorangan kebingungan dalam
perumusan dari visi-misi yang seharusnya dirumuskan sebelum suatu organisasi terbentuk atau
sebelum seseorang didaulat ataupun diangkat menjadi seorang pemimpin. Jika sudah demikian,
biasanya arah organisasi atau pemimpin yang tidak merumuskan visi misi dari awal, menjadikan
organisasi berjalan apa adanya dan tidak ada arah yang jelas kemana organisasi akan berlabuh
mencapai tujuannya. Oleh karenanya, visi-misi menjadi sesuatu yang mutlak ada dan dikuasai oleh
elemen organisasi, dan yang terpenting adalah dikuasai oleh pimpinannya, karena visi-misi ini
merupakan perumusan atas segala rencana/planning yang merupakan langkah pertama yang harus
ditempuh dalam prinsip-prinsip manajemen. Tanpa perencanaan yang baik, segala sesuatu tentunya
tak akan menghasilkan sesuatu sesuai harapan.

Pada artikel ini sini saya ingin mencoba menyumbangkan pemikiran perihal langkah-langkah dalam
perumusan visi-misi di atas, yang tujuannya adalah memberikan gambaran kepada Anda yang
mungkin saja sedang mencari inspirasi rumus untuk membuat sebuah visi misi. Untuk itu, terlebih
dahulu saya akan memberi ulasan apa itu visi dan apa itu misi dan sekaligus memberikan contoh
kasusnya.

Visi adalah pandangan umum organisasi/pemimpin terhadap cita-cita yang ingin dicapai yang
dirumuskan melalui kalimat tegas dan efektif, namun cukup mewakili atas keinginan atau cita-cita
organisasi yang ingin diwujudkan.

Sedangkan Misi adalah tujuan khusus organisasi/pemimpin terhadap cita-cita yang ingin dicapai
dari visi yang telah dirumuskan. Dan biasanya dirumuskan melalui kalimat yang menegaskan
beberapa item.

Langkah-langkah yang dapat kita tempuh untuk membuat sebuah visi-misi yang efektif adalah
terlebih dahulu harus membuat perumusan masalah-masalah yang dihadapi oleh organisasi, dan
mempersempit masalah tersebut yang sekiranya akan difokuskan untuk ditangani dan menjadi
maksud, tujuan dan cita-cita dari organisasi.

Contoh kasus, ada sebuah organisasi yang bergerak di bidang sosial kemanusiaan. Jika kita lihat
bidang garapan organisasi tersebut, maka kita bisa memulai merumuskan masalah visi-misi tersebut
dengan terlebih dahulu menjawab beberapa pertanyaan :

1. Kenapa harus sosial kemanusiaan?


2. Siapa sasarannya?
3. Apa manfaatnya?
4. Siapa saja yang terlibat?

Dari kasus perumusan masalah di atas, kemungkinan pertanyaannya adalah demikian :

1. Karena peranan sosial tidak bisa dilepaskan dalam menangani masalah-masalah


kemanusiaan
2. Orang-orang yang menyandang masalah sosial
3. Memberikan bantuan dan jaminan sosial kepada orang-orang yang menyandang masalah
sosial
4. Pemerintah, sektor swasta yang terkait dengan masalah sosial.

Sebetulnya tidak bisa kita berhenti sampai di sana untuk merumuskan visi-misi yang efektif, karena
harus lebih dispesifikkan lagi tentang masalah-masalah kemanusiaan, masalah sosial, dan orang-
orang penyandang masalah sosial di atas, karena luasnya masalah tersebut akan mengkaburkan
perbedaan dari tiap masalah.

Jika kita mau, kita bisa lagi membuat rumusan permasalahan baru yang lebih spesifik dan
mengkerucut untuk menjadi fokus penyelesaian masalah:

1. Apa saja masalah kemanusiaan itu?


2. Apa saja masalah kemanusiaan yang menyangkut masalah sosial itu?
3. Apa saja yang disebut dengan penyandang masalah sosial itu?

Semakin tajam kita menganalisa permasalahan, maka semakin cerdas dan efektiv visi yang dapat
kita buat, sedangkan semakin banyak perumusan masalah yang dapat kita buat, maka semakin
tajam pula misi yang dapat dirumuskan, karena dari sekian banyak pertanyaan yang muncul dari
perumusan masalah di atas, tentunya hanya akan dipilih dan difokuskan pada masalah-masalah yang
dapat dijawab dan sekiranya dapat diwujudkan oleh organisasi tersebut, karena menurut saya, misi
yang dibuat tentunya harus menjawab perumusan masalah yang pada kesimpulannya akan selektif
untuk dirumuskan menjadi misi organisasi.

Jadi menurut saya, perumusan visi-misi yang baik haruslah melalui tahapan perumusan
permasalahan yang ada dan ingin dipecahkan oleh organisasi atau seseorang yang akan memimpin
organisasi tersebut. Tanpa ada perumusan masalah, pembuatan visi-misi bisa saja menyimpang dari
cita-cita organisasi yang sesungguhnya. Intinya, pimpinan yang handal adalah pimpinan yang
mengetahui dan memahami persis permasalahan dan cita-cita organisasinya.

Jika Anda mempunyai pemikiran lain, saya akan sangat berbangga sekali jika anda mau bertukar
pikiran dalam blog ini.

Oleh : Husnul Yakin Ali

Anda mungkin juga menyukai