Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya sehingga Standar Pelayanan Publik di RSUD
Jampangkulon Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dapat diselesaikan sesuai
dengan waktu yang telah ditentukan.
RSUD Jampangkulon merupakan Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD)
pada Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Barat yang menyelenggarakan pelayanan
publik dalam bidang kesehatan. Maka dari itu dipandang perlu menyusun standar
pelayanan publik sehingga pengguna jasa mendapatkan informasi dan layanan
secara efektif dan efisien sesuai dengan kebutuhan.
Buku standar pelayanan publik ini memuat : (1) Maklumat Pelayanan (2)
Jenis Layanan di RSUD Jampangkulon (3) Standar Pelayanan Publik yang meliputi
jenis pelayanan, persyaratan, prosedur pelayanan, waktu pelayanan, biaya, produk
layanan, unit pengaduan, sarana dan prasarana, kompetensi pelaksana, dan
Sumber Daya Manusia (SDM).
Demikian standar pelayanan ini kami buat agar dapat menjadi pedoman
dalam pelaksanaan pelayanan publik RSUD Jampangkulon Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
berkontribusi dalam penyusunan standar pelayanan publik ini.
.......................................
DAFTAR ISI JENIS STANDAR PELAYANAN
3. PERSYARATAN : -
Mengisi form permohonan permintaan informasi publik
-
Permintaan informasi beralasan jelas
4. PROSEDUR : -
Petugas menerima permohonan informasi publik dari
pemohon yang datang langsung maupun melalui surat
permohonan yang dikirimkan via pos, fax, email, website,
atau media lainnya;
- Pelaksana Humas mengidentifikasi informasi yang
diminta apakah termasuk kedalam informasi di
kecualikan atau tidak;
- Bidang terkait menganalisa informasi apakah diperlukan
pertimbangan/uji konsekuensi berdasarkan pasal 17 UU
KIP dan membuat nota dinas untuk disampaikan kepada
Direktur;
- Pelaksana Humas menyampaikan permintaan informasi
dengan pemberitahuan tertulis dan salinan informasi
untuk pemohon.
5. WAKTU PELAYANAN : ………. Jam
14. EVALUASI KINERJA : Informasi diberikan paling lambat 7 hari kerja sesuai dengan
PELAKSANA jenis informasi yang diminta.
3. Standar Pelayanan Instalasi Gawat Darurat
NAMA BIDANG : Bidang Pelayanan
1. JENIS : Instalasi Gawat Darurat
PELAYANAN
2. DASAR HUKUM : 1. Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan;
2. Undang-undang Nomor : 44 tahun 2009 tentang Rumah Sakit;
3. Peraturan Pemerintah Nomor 96 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan
Undang-Undang Nomor 25 tahun 2009 Tentang Pelayanan Publik;
4. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi no. 15 tahun 2014 tentang Pedoman Standar Pelayanan;
5. Surat Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor : 1333/
Menkes/ SK/ XII/1999 tentang Penerapan Standar Pelayanan
Rumah Sakit dan Standar Pelayanan.
3. PERSYARATAN : 1. Pasien Umum / Kontraktor
a. Identitas Diri KTP
b. Surat Pernyataan tidak berpindah atau beralih ke
penggunaan fasilitas JKN / SKTM
2. Pasien BPJS / JKN (PBI dan NPBI)
a. Fotokopi Kartu JKN / BPJS, KTP dan Kartu Keluarga (KK)
b. Rujukan dari Rumah Sakit PPK II
c. Bila pelayanan yang diberikan di IGD persyaratan lengkap 3
x 24 jam
3. Pasien Maskin / Gakinda (JPKMM)
a. KTP / KK / Surat Keterangan dari Dinas Kependudukan dan
Catatan Sipil
b. Surat Rujukan Puskesmas atau RSUD (kecuali dalam
keadaan gawat darurat) dengan ketentuan persyaratan JPKM
lengkap paling lama 3 x 24 jam hari kerja)
c. SKTM sampai tingkat kecamatan
d. Rekomendasi Dinas Sosial Setempat (Bagi pasien JPKM)
e. Rekomendasi Dinas Kesehatan setempat (bagi pasien
Gakinda)
f. Untuk korban bencana alam surat rujukan dapat dari Badan
Penanggulangan Bencana Daerah atau dari Kepala Desa /
Kelurahan setempat
g. Gelandangan harus ada rujukan dari puskesmas setempat
dan rekomendasi dari Dinas Sosial
4. PROSEDUR :
b. Kelas I
c. Kelas II
d. Kelas III
2. Pasien BPJS sesuai dengan tarif paket INA CBGs yang dikeluarkan
kementerian kesehatan
3. Pelayanan Obat sesuai harga obat
5. Email : rsudjampangkulon@jabarprov.go.id
7. Instasgram : @rsujampangkulon
8. Website : rsudjampangkulon.jabarprov.go,id
9. SARANA DAN : A. Persyaratan Fisik Bangunan
PRASARANA DAN
1. Luas Bangunan
ATAU FASILITAS
Luas bangunan IGD disesuaikan dengan beban kerja RS
dengan memperhitungkan kemungkinan penanganan korban
massal/bencana
2. Lokasi
No Uraian Standar
1. Kit Pemeriksaan Sederhana Minimal 2
2. Brankar Penerimaan Pasien Rasio (Cross Sectionsal)
3. Pembuatan rekam medik khusus Perlu dibuatkan form
4. Label (pada saat korban massal) Sesuai Kebutuhan
2. Ruang Tindakan:
Bedah
a) Bidai segala ukuran untuk tungkai, lengan, leher,
tulang punggung (1 set )
b) Verban segala ukuran :
4x 5 em ( 5 buah )
4x10 em ( 5 buah )
c) Vena seksi set ( 1 set )
d) Hecting set ( 4 set )
e) Benang – benang / jarum segala jenis dan ukuran:
Cat gut 2/0 dan 3/0 ( 1 buah )
Silk Black 2/0 ( 1 buah ), 3/0 ( 1 buah )
Jarum ( 1 set )
f) Lampu sorot ( 1 buah )
g) Kassa ( 1 tromel )
h) Ganti verban set ( 3 set )
i) Stomach tube / NGT
Nomer 12 ( 3 buah )
Nomer 16 ( 3 buah )
Nomer 18 ( 2 buah )
j) Spuit sesuai kebutuhan
5 cc ( 5 buah )
2.5 cc ( 5 buah )
k) Infus set ( 1 buah )
l) Dower Catheter segala ukuran
Nomer 16 ( 2 buah )
Nomer 18 ( 2 buah )
m) Emergency lamp ( 1 buah )
n) Stetoskop ( 1 buah )
o) Tensimeter ( 1 buah )
p) Thermometer ( 1 buah )
q) Elastis verban sesuai kebutuhan
6 inchi ( 1 buah )
4 inchi ( 2 buah )
3 inchi ( 1 buah )
r) Tiang infus ( 2 buah )
Non Bedah/Medical
Ruang Dekontaminasi
3. Ruang Observasi
c) Termometer ( 1 buah )
d) Stetoskop ( 1 buah )
1 cc ( 5 buah )
1.5 cc ( 5 buah )
5 cc ( 5 buah )
10 cc ( 5 buah )
20 cc ( 3 buah )
50 cc ( 3 buah )
C. Kebutuhan Lain
1. Alat alat dalam trolly emergency
a. Obat life saving ( terlampir dalam standar obat IGD
RSUD Jampangkulon )
b. Obat penunjang ( terlampir pada standar obat IGD
RSUD Jampangkulon )
c. Alat – alat kesehatan
1) Ambu bag untuk dewasa & anak ( 1 buah / 1
buah )
2) Oropharingeal airway
- Nomer 3 ( 2 buah )
- Nomer 4 ( 2 buah )
3) Laringoscope dewasa & anak ( 1 set )
4) Face mask ( 1 buah )
5) Urine bag non steril ( 5 buah )
6) Spuit semua ukuran
7) Infus set ( 1 set)
8) Endotracheal tube ( dewasa & anak )
- Nomer 2.5 ( 1 buah )
- Nomer 3 ( 1 buah )
- Nomer 4 ( 1 buah )
- Nomer 7 ( 1 buah )
- Nomer 7.5 ( 1 buah )
- Nomer 8 ( 1 buah )
9) Slang oksigen sesuai kebutuhan
10) Stomach tube / NGT
11) Nomer 16 ( 2 buah )
12) Nomer 18 ( 2 buah )
13) Nomer 12 ( 3 buah )
14) IV catheter sesuai kebutuhan
- Nomer 18 Cath
- Nomer 20 Cath
- Nomer 22 Cath
15) Suction catheter segala ukuran
- Nomer 10 ( 3 buah )
- Nomer 12 ( 2 buah )
16) Neck collar Ukuran S / M ( 2 / 1 )
D. Ruang Penunjang Medis
a. Ruang Sterilisasi :
Basah
Autoclave
b. Gas Medis : Tabung gas dan Sentral
E. Ruang Penunjang Non Medis
a. Alat Komunikasi Internal
b. Alat Komunikasi Eksternal
c. Alat Rumah Tangga
F. Ruang Kepala Instalasi/Ruangan
G. Ruang Dapur
H. Ruang Gudang
I. Ruang Janitor
10. KOMPETENSI : 1. Kepala Instalasi Gawat Darurat
PELAKSANA
Minimal S1 Kedokteran Umum dengan bersertifikat ACLS / ATLS
2. Dokter:
a. Dokter Spesialis sebagai dokter penanggung jawab pelayanan.
b. Dokter umum sebagai dokter jaga ruangan 24 jam, Lulus
PPGD/GELS, ATLS, ACLS
3. Perawat
a. Kepala Ruangan :
b. Perawat
4. SPI
12. JUMLAH : Jenis Pelaksana Jumlah
PELAKSANA Dokter Spesialis 16
Dokter Umum 16
Perawat 25
Admin 6
Kebersihan/ Cleaning Service 6
13. JAMINAN : 1. Akreditasi KARS Madya tahun 2019
PELAYANAN 2. Pelayanan IGD menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien Rumah
Sakit yang telah ditetapkan Direktur RSUD Jampangkulon Provinsi
Jawa Barat melalui Pedoman Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
3. Pelayanan IGD dilaksanakan sesuai standar pelayanan minimal
penanganan IGD yang telah ditetapkan dengan jaminan kecepatan
dan ketepatan untuk mencegah kecacatan.
4. Dilaksanakan oleh SDM yang kompeten baik dari sisi pengetahuan,
sikap, maupun keterampilan sesuai kriteria yang telah ditetapkan
5. Alat medis dan keperawatan selalu dikalibrasi secara berkala
14. EVALUASI : Evaluasi dilakukan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan terhadap
KINERJA pelaksanaan standar pelayanan ini, apakah sesuai atau tidak, penyebab
PELAKSANA tidak sesuai serta solusi alternatif tindak lanjut standar pelayanan yang
tidak sesuai.
4. Standar Pelayanan Instalasi Rawat Jalan
NAMA BIDANG : Bidang Pelayanan
1.JENIS PELAYANAN : Instalasi Rawat Jalan
5. WAKTU PELAYANAN :
Waktu tunggu ≤ 60 menit
3. Klinik Anak,
4. Klinik Bedah,
7. Klinik Mata,
8. Klinik THT-KL,
9. Klinik Gigi,
10. Klinik Kesehatan Umum,
11. Klinik TB Dots,
12. Klinik HIV,
13. Klinik Geriatri,
14. Konsultasi Gizi.
5. Email : rsudjampangkulon@jabarprov.go.id
7. Instagram : @rsujampangkulon
8. Website : rsudjampangkulon.jabarprov.go,id
9. SARANA DAN :
PRASARANA DAN
No Nama Ruangan Persyaratan Keterangan
ATAU FASILITAS
Ruangan
• Intensita
s cahaya minimal
100 lux
• Luas
ruang tunggu
menyesuaikan
kebutuhan
kapasitas
pelayanan dengan
perhitungann1-
1,5 /orang
• Ruangan
harus dijamin
terjadinya
pertukaran udara
baik alami
maupun mekanik
dengan total
pertukaran udara
minimal 6 kali
per jam.
• Ruangan
tunggu
dilengkapi
dengan fasilitas
disinfeksi tangan
• Ruang
tunggu untuk
pasien penyakit
menular harus
dipisah dengan
pasien tidak
menular
khusunya pasien
anak dan
kebidanan
4 Pos Perawat (nurse • Pos
Station) perawat harus
disediakan
fasilitas meja dan
kursi untuk
kebutuhan
pendokumentasia
n
• Bahan
bangunan yang
digunakan tidak
boleh memiliki
tingkat porositas
yang tinggi
• Setiap
ruangan
disediakan
minimal 2 (dua)
kotak dan tidak
boleh ada
percabangan /
sambungan
langsung tanpa
pengamanan
arus
• Ruangan
harus dijamin
terjadinya
pertukaran
udara baik
alami maupun
mekanik. Untuk
ventilasi
mekanik
minimal total
pertukaran
udara 6 kali per
jam.
• Ruangan
harus
mengoptimalka
n percahayaan
alami. Untuk
pencahayaan
buatan dengan
intesitas cahaya
200 lux
• Untuk
Kelompok
ruangan klinik
penyakit
menular harus
dipisahkan
dengan klinik
penyakit tidak
menular baik
kases, alur
maupun
ruangannya
• Untuk
ruangan klinik
yang menangani
pasien penyakit
menular melalui
udara (airbone),
pertukaran
udara minimal
12 kali per jam
• Disediak
an wastafel dan
fasilitas
desinfeksi tangan
• Bahan
bangunan yang
digunakan tidak
boleh memiliki
tingkat porositas
yang tinggi
• Ruangan
harus dijamin
terjadinya
pertukaran udara
baik alami
maupun mekanik.
Untuk ventilasi
mekanik minimal
total pertukaran
udara 6 kali per
jam.
• Ruangan
harus
mengoptimalkan
percahayaan
alami. Untuk
pencahayaan
buatan dengan
intesitas cahaya
200 lux
• Kompres
oso pertalan
dental chair
diletakan di
tempat yang
aman dan getaran
diminimalisir
10. KOMPETENSI : 1. Kepala Instalasi Rawat Jalan Minimal S1/DIV Medis
PELAKSANA 2. Dokter:
a. Dokter Spesialis sebagai dokter penanggung jawab
pelayanan
b. Dokter umum, Lulus PPGD/GELS, ATLS, ACLS
3. Perawat
a. Perawat ahli pertama, kualifikasi: S1 profesi
keperawatan sertifikat pelatihan manajemen bangsal,sertifikat
pelatihan asuhan keperawatan, MPKP, BHD, PPGD, BTCLS,
PPI,level perawat klinik IV
b. Perawat pelaksana minimal D3 Keperawatan, sertifikasi BHD,
PPGD/BTCLS, sertifikasi pelatihan asuhan keperawatan, PPI,
Sertifikat Pelatihan TB-Dots, Sertifikat pelatihan HIV dari
Kemenkes RI, Level perawat klinik I,II,III,IV
4. Petugas kesehatan lain yang mendukung pelayanan :
a. Ahli gizi dengan pendidikan minimal D3 Gizi
b. Farmasis dengan pendidikan minimaf D3 Farmasi
c. Radiografer dengan pendidikan minimal D3 Radiologi
d. Pengadministrasi dengan pendidikan minimal SMA
5. Petugas non medis yang mendukung pelayanan rawat jalan dan
sudah mengikuti pelatihan di RSUD Jampangkulon Provinsi Jawa
Barat :
a. Kebersihan/Cleaning service, kualifikasi minimal
SMP/sederajat, telah mengikuti Pelatihan PPI dan K3
b. Keamanan/Satpam, kualifikasi SMU/Sederajat, mempunyai
sertifikat Pelatihan Gada Pratama, BHD, APAR
11. PENGAWASAN : 1. Bidang Pelayanan
INTERNAL 2. Bidang Penunjang
3. Bidang Akreditasi dan Mutu
4. SPI
12. JUMLAH PELAKSANA : 1. Dokter Spesialis
- Penyakit Dalam : 3
- Anak : 2
- Neurologi : 1
- Bedah : 2
- Obsentri dan Ginekologi : 2
- Anestesi : 2
- Mata : 1
- THT-KL : 1
2. Dokter umum : 2
3. Dokter Gigi : 2
4. Perawat D3 : 11
5. Perawat Ners : 2
6. Perawat Gigi : 2
7. Bidan D3 : 3
8. Bidan D4 : 1
9. Administrasi : 13
10. Pramubakti : 3
11. Petugas Cleaning Service : 9
12. Security : 2
13. JAMINAN : 1. Akreditasi KARS Madya tahun 2019
PELAYANAN 2. Pelayanan Rawat Jalan menerapkan 6 sasaran keselamatan pasien
Rumah Sakit yang telah ditetapkan Direktur Utama RSUD
Jampangkulon Provinsi Jawa Barat melalui Pedoman Keselamatan
Pasien Rumah Sakit
3. Pelayanan Rawat Jalan dilaksanakan sesuai standar pelayanan
minimal penanganan Rawat Jalan yang telah ditetapkan dengan
jaminan kecepatan dan ketepatan untukmencegah kecacatan
4. Dilaksanakan oleh SDM yang kompeten baik dari sisi
pengetahuan, sikap, maupun keterampilan sesuai kriteria yang
telah ditetapkan
5. Alat medis dan keperawatan selalu dikalibrasi secara berkala
14. EVALUASI KINERJA : Evaluasi dilakukan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan
PELAKSANA terhadap pelaksanaan standar pelayanan ini, apakah sesuai atau tidak,
penyebab tidak sesuai serta solusi alternatif tindak lanjut standar
pelayanan yang tidak sesuai.
5. Standar Pelayanan Rawat Inap
NAMA BIDANG : Bidang Pelayanan
1. JENIS PELAYANAN : Instalasi Rawat Inap
Rincian Prosedur :
1. Prosedur penerimaan pelayanan pasien Instalasi
Rawat Inap
- IGD
B. Persyaratan Khusus
4. Pintu
5. Kamar Mandi
d. Sofabed 1 buah
e. AC I unit
f. TV 1 buah
g. Kamar mandi
d. TV untuk berdua
e. Kamar mandi
f. Sofa 1 buah
d. Kamar mandi
c. Kamera CCTV
1. Alkohol swab
2. Bak spuit
3. Gunting
4. Ieukoplast / hipafix
5. Hand rub
6. Safety box
2. Alat resusitasi
3. Easy Move
5. Spigmomanometer mobile
6. Spigmomanometer digital
7. Standar infus
9. Emergency Kit
10. GP set (minor surgery set)
18. Schrem
a. Infus pump
b. Space pump
c. Syringe pump
d. Cairan desinfektan
a. Barang cetakan
b. Buku resep
c. lembar observasi
e. Dokumentasi keperawatan
f. AIat tulis
g. Buku tulis
F. Toilet petugas
Rincian Prosedur :
a. Pasien diantarkan ke ruang operasi oleh perawat ruang rawat inap / IGD / Rawat
membawa bed atau kursi roda.
b. Dilakukan serah terima berita acara tindakan operasi antara perawat ruangan dengan p
yang diperlukan, serta data penunjang (hasil USG, Rontgen dan test laboratorium).
c. Petugas ruang bedah memeriksa kembali kelengkapan administrasi dan identitas pasien
d. Setelah dinilai lengkap berita acara ditandatangani oleh perawat ruangan, kemudian p
bedah di ruang persiapan
e. Petugas melakukan persiapan di ruang petugas, instrument untuk operasi dibawa dari ru
f. Ada empat tahap proses persiapan alat, yaitu: pencucian dan dekontaminasi, desin
lapangan steril. Pastikan bahwa semua alat-alat yang diperlukan telah siap tersedia
meminimalkan lalu lintas yang tidak perlu dari dan ke dalam ruangan. Ada beberapa
ozone, dan gas plasma.
g. Pasien di dorong keruangan operasi dan dilakukan tindakan oleh dokter
h. Jika sudah selesai tindakan operasi pasien akan di dorong ke ruang pemulihan
i. Setelah selesai tindakan operasi instrument dikembalikan ke ruang CSSD untuk di ster
di sterilkan
j. Komunikasi sedini mungkin dan sesering mungkin dengan pasien
k. Apabila operasi selesai dan pasien boleh dipindahkan ke ruangan, perawat ruan
sebelumnya untuk menjemput pasien ke kamar bedah.
l. Perawat ruangan menjemput pasien ke kamar bedah.
m. Perawat ruang pemulihan melakukan serah terima dengan perawat ruangan dengan m
informasi tentang balutan, drain, alat pemantauan, obat yang diberikan, cairan yang m
protokol institusi, informasi kepada keluarga tentang kondisi pasien.
n. Setelah dipahami berita acara ditandatangani oleh perawat ruangan dan pasien dibawa k
o. Koordinasi proses pemulangan (bukan hanya di hari terakhir, tetapi selama perawatan d
p. Melibatkan pasien dalam proses perencanaan pemulangan
q. Edukasi pasien dan keluarganya
r. Berbagi sumber dengan pasien, misalnya tentang layanan rumah pemesanan makanan d
s. Membuat perjanjian dengan pasien dan keluarganya, bila memungkinkan, untuk follow
bisa dihubungi
t. Rekonsiliasi pengobatan, lakukan double-check untuk obat-obatan terakhir yang dibe
obat yang akan ia konsumsi di rumah, daftar tersebut harus mencakup deskripsi obat,
mungkin ditimbulkan. Hal ini bersama dengan pengertian pasien harus selalu direko
selalu membawa daftar obatnya, termasuk ketika kontrol berobat
u. Kolaborasi dengan layanan komunitas
5.WAKTU : 1. Durasi operasi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
PELAYANAN 1) Emergensi : prosedur yang mengancam nyawa atau tungkai dan harus selesai diker
2) Prioritas : prosedur yang harus dikerjakan dalam 30 menit sampai 4 jam
3) Urgent : prosedur yang harus dikerjakan dalam 4 jam sampai 24 jam
4) Non-urgent : prosedur yang bisa dikerjakan setelah 24 jam
2. Apabila ada permintaan cyto, maka kamar operasi harus sudah siap paling lama 1 jam
operasi tersedia.
6.BIAYA/ TARIF : 1. Pasien Umum/kontraktor tarif sesuai dengan Peraturan Gubernur Jawa Barat Nomor 4
2. Pasien BPJS sesuai dengan tarif paket INA CBGs yang dikeluarkan kementerian keseh
3. Pemeriksaan penunjang sesuai pola tarif yang tercantum pada Peraturan Gubernur No
3. Pelayanan anestesi :
a. Anestesi lokal
b. Anestesi regional
c. Anestesi umum
4. Pelayanan ruang pemulihan
II. Jenis Pelayanan Penunjang Yang Ada di Instalasi Kamar Bedah adalah :
1. Pelayanan depo obat/farmasi
2. Pelayanan depo CSSD
3. Pelayanan administrasi pendaftaran
4. Pelayanan kebersihan/cleaning service
a. Ahli gizi dengan pendidikan minimal D3 Gizi Farmasis dengan pendidikan min
7. Petugas non medis yang mendukung pelayanan rawat inap dan sudah mengikuti pelati
a. Kebersihan/ Cleaning service, kualifikasi minimal SMP/sederaj
b. Keamanan/Satpam, kualifikasi SMU/Sederajat sertifikat
7. Perawat IGD dan ruang rawat inap melakukan serah terima di ruang
rawat inap dengan menggunakan metode SBAR
3. Kamar mandi ‘
4. Spoelhoek
5. Ruang Obat
6. Gudang alat
7. Ruang perawat
8. Ruang Dokter
1. Ventilator
6. Suhu/ Termometer
7. Defibrilator
2. Kasur
3. Sentral Monitor
5. Troly emergency
6. Jaction res
7. Standar infus
8. Suction portable
9. Set Luka
14. Laringoscope
25. Y conector
PERALATAN KESELAMATAN
1. Gogle
2. Apron plastik
3. Sepatu boot
4. Masker
5. Sarung tangan
10. KOMPETENSI : 1. Kepala Instalasi Insentive Care Unit Dokter Spesialis Anestesi
PELAKSANA 2. Perawat
a. Kepala Ruangan :
b. Perawat
14. EVALUASI : Evaluasi dilakukan setiap bulan, triwulan, semester dan tahunan terhadap
KINERJA pelaksanaan standar pelayanan ini, apakah sesuai atau tidak, penyebab tidak
PELAKSANA sesuai serta solusi alternatif tindak lanjut standar pelayanan yang tidak sesuai.
8. Standar Pelayanan Instalasi Hemodialisa
NAMA BIDANG : Bidang Pelayanan
1. JENIS PELAYANAN : Instalasi Hemodialisa
Persiapan Mesin :
1. Listrik
2. Air yang sudah diubah dengan cara :
a. Filtrasi
b. Softening
c. Deionisasi
d. Reverse osmosis
2. Asetat / bikarbonat
Sirkulasi darah :
1. dialyzer / hollow fiber
2. Priming
Persiapan alat :
1. Dialyzer
2. AV blood line
3. AV fistula
4. NaCl 0,9 %
5. Infus set
6. Spuit
7. Heparin
8. Lidocain
9. Kassa steril
10. Duk
11. Sarung tangan
12. Mangkok kecil
13. Desinfektan (alkohol/betadine)
14. Klem
15. Matcan
16. Timbangan
17. Tensimeter
18. Termometer
19. Plester
20. Perlak kecil
Langkah-langkah :
1. Setting dan Priming.
a. Mesin dihidupkan
b. Lakukan setting dengan cara
1) Keluarkan dialyzer dan AV blood line dari
bungkusnya, juga slang infus set dan NaCl-nya
(perhatikan sterilitasnya).
2) Dengan teknik aseptik hubungkan ujung AV blood
line pada dialyzer.
3) Pasang alat tersebut pada mesin sesuai dengan
tempatnya.
4) Hubungkan NaCl melalui infus set bebas dari udara
dengan mengisinya terlebih dahulu.
5) Tempatkan ujung V blood line dalam penampung,
hindarkan kontaminasi dengan penampung dan
jangan terendam dengan air yang keluar.
c. Lakukan priming dengan posisi dialyzer biru (outlet)
di atas dan yang merah (inlet) di bawah, caranya :
1) Alirkan NaCl ke dalam sirkulasi dengan
kecepatan 100cc/menit.
2) Udara dikeluarkan dari sirkulasi.
3) Setelah semua sirkulasi terisi dan bebas dari
udara, pompa dimatikan, klem ujung AV
blood line.
4) Hubungkan ujung A blood line dan V blood
line dengan memakai konektor dan klem
dibuka kembali.
5) Sambungkan cairan dialisat dengan dialyzer
dengan posisi outlet di bawah dan inlet diatas.
6) Lakukan sirkulasi 5-10 menit dengan QB 150
cc/menit
7) Masukkan Heparin 1500 dalam sirkulas
1. .Menentukan pungsi
1. Tempat punksi atau periksa tempat shunt.
2. Alasi dengan perlak kecil dan atur posisi.
3. Bawa alat-alat dekat dengan tempat tidur pasien (alat-
alat steril dimasukkan ke dalam bak steril)
4. Cuci tangan, bak steril dibuka kemudian memakai
hand-scoon.
5. Beritahu pasien bila akan dilakukan punksi.
6. Pasang duk steril, sebelum disinfeksi daerah yang akan
dipunksi dengan betadine dan alkohol.
7. Ambil fistula dan punksi outlet terlebih dahulu, bila
perlu lakukan anaesthesi lokal, kemudian desinfeksi.
8. Ambil darah untuk pemeriksaan laboratorium.
9. Bolus heparin yang sudah diencerkan dengan Na Cl
0,9% (dosis awal).
10. Selanjutnya punksi inlet dengan cara yang sama
kemudian difiksasi.
2. Memulai Hemodialisis
1. Sebelum dilakukan punksi dan memulai
hemodialisis, ukur tanda-tanda vital dan berat badan pre
hemodialisis.
2. Setelah selesai punksi, sirkulasi dihentikan, pompa
dimatikan, ujung AV blood line diklem.
3. Sambungan AV blood line dilepas, kemudian A blood
line dihubungkan dengan punksi outlet. Ujung V blood
line ditempatkan ke matcan.
4. Buka semua klem dan putar pompa perlahan-lahan
sampai kurang lebih 100 cc/menit untuk mengalirkan
darah, mengawasi apakah ada penyulit.
5. Biarkan darah memasuki sirkulasi sampai pada bubble
trap V blood line, kemudian pompa dimatikan dan V
blood line diklem.
6. Ujung V blood line dibuka (pastikan sambungan bebas
dari udara).
7. Putar pompa dengan QB 100cc/menit kemudian
naikkan perlahan-lahan antara 150 – 200 cc/menit.
8. Fiksasi AV blood line agar tidak mengganggu
pergerakan.
9. Hidupkan heparin pump sesuai dengan lamanya
hemodialisis.
10. Buka klem slang monitor AV pressure.
11. Hidupkan detektor kebocoran udara.
12. Ukur tekanan darah, nadi dan pernafasan.
13. Cek mesin dan sirkulasi dialisat.
14. Cek posisi dialyzer (merah diatas, biru
dibawah).
15. Observasi kesadaran dan keluhan pasien.
16. Programkan hemodialisis.
17. Isi formulir hemodialisis.
18. Rapikan peralatan.
3. Penatalaksanaan Hemodialisa.
4. PROSEDUR : 1. Berisalam
2. Perkenalkan diri
3. Siapkan sarana dan prasarana untuk edukasi
4. Tuliskan materi edukasi sesuai dengan kebutuhan pasien
dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami
5. Beri kesempatan pasien/keluarga untuk bertanya, memberi
pendapat dan terlibat dalam pengambilan keputusan
6. Pastikan bahwa pasien dan keluarga memahami apa yang
telah diberikan oleh educator
7. Lakukan dan tulis evaluasi kepada pasien/keluarga tentang
edukasi yang telah diberikan
8. Beri reinforcemen terhadap partisipasi pasien/keluarga dalam
mengambil keputusan
9. Tuliskan tanggal tanggal edukasi dilakukan
10. Tuliskan metode yang digunakan dalam edukasi dan durasi
waktu pemberian edukasi
11. Pastikan educator dan pasien/keluarga menandatangani form
catatan edukasi dan perencanaan pulang terintegrasi
5. WAKTU PELAYANAN : Senin – Jum’at, Pukul 07.30 – 16.00 WIB
6. BIAYA/ TARIF : Sesuai Pergub No.43 Tahun 2017 Tentang Tarif Layanan UPTD
RSUD Jampangkulon
11. PENGAWASAN INTERNAL : Diawasi oleh atasan langsung dalam hal Kepala Sub Bagian
Keuangan dan Aset
14. EVALUASI KINERJA : Dilakukan secara rutin perbulan dan perbaikan secara
PELAKSANA berkelanjutan