Anda di halaman 1dari 3

Lembar Jawaban Ulangan Tengah Semester (UTS)

BAHASA INDONESIA

No .1
Bahasa Indonesia menurut sejarahnya adalah varian dari bahasa Melayu. Bahasa Melayu
merupakan sebuah bahasa Austronesia dari cabang Sunda-Sulawesi yang digunakan sebagai
lingua franca atau bahasa perhubungan di Nusantara sejak abad awal penanggalan modern.
Bahasa melayu menyebar ke pelosok Nusantara bersamaan dengan menyebarnya agama
Islam di wilayah Nusantara, serta semakin berkembang dan bertambah kokoh keberadaannya
karena bahasa Melayu mudah diterima oleh masyarakat Nusantara sebagai bahasa
perhubungan antar pulau, antarsuku, antarpedagang, antar bangsa dan antarkerajaan.
Perkembangan bahasa Melayu di wilayah Nusantara mempengaruhi dan mendorong
tumbuhnya rasa persaudaraan dan rasa persatuan bangsa Indonesia. Oleh karena itu, para
pemuda Indonesia yang tergabung dalam perkumpulan pergerakansecara sadar mengangkat
bahasa Melayu menjadi bahasa Indonesia menjadi bahasa persatuan untuk seluruh bangsa
Indonesia (Collins, 2005: 22).
Ada empat faktor yang menyebabkan bahasa Melayu diangkat menjadi bahasa Indonesia,
yaitu:
(1) Bahasa Melayu merupakan Lingua Franca di Indonesia, yaitu bahasa perhubungan dan
bahasa perdagangan;
(2) Sistem bahasa Melayu sederhana, mudah di pelajari karena dalam bahasa Melayu tidak
dikenal tingkatan bahasa (bahasa kasar dan bahasa halus);
(3) Suku Jawa, Suku Sunda, dan Suku-suku lainnya dengan sukarela menerima bahasa
Melayu menjadi awal bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional;
(4) Bahasa melayu mempunyai potensi untuk dipakai sebagai bahasa kebudayaan dalam arti
yang luas (Sneddon, 2003: 7).

No 2
Ketika anak itu sampai pada (umur) ia sanggup bekerja bersamanya, ia (Ibrahim) berkata,
“Wahai anakku, sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Pikirkanlah apa
pendapatmu?” Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan
(Allah) kepadamu! Insyaallah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang sabar.”
(Maka tatkala anak itu sampai pada umur sanggup berusaha bersama-sama Ibrahim) yaitu
telah mencapai usia sehingga dapat membantunya bekerja; menurut suatu pendapat bahwa
umur anak itu telah mencapai tujuh tahun. Menurut pendapat yang lain bahwa pada saat itu
anak Nabi Ibrahim berusia tiga belas tahun (Ibrahim berkata, "Hai anakku! Sesungguhnya
aku melihat) maksudnya, telah melihat (dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu!) mimpi
para nabi adalah mimpi yang benar, dan semua pekerjaan mereka berdasarkan perintah dari
Allah swt. (maka pikirkanlah apa pendapatmu!") tentang impianku itu; Nabi Ibrahim
bermusyawarah dengannya supaya ia menurut, mau disembelih, dan taat kepada perintah-
Nya. (Ia menjawab, "Hai bapakku) huruf Ta pada lafal Abati ini merupakan pergantian dari
Ya Idhafah (kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu) untuk melakukannya (Insya
Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar") menghadapi hal tersebut.
Dari pembahasan permasalahan dalam judul “Konsep Pendidikan Islam dalam Perspektif QS.
al-Shaffat Ayat 102 ” dapat ditarik kesimpulan berikut ini:
1. Konsep pendidikan Islam merupakan suatu proses rangkaian kegiatan untuk
memanusiakan manusia (humanisasi), atau upaya membantu manusia agar mampu
mewujudkan diri sesuai dengan martabat kemanusiannya, berdasarkan pesan-pesan ilahi
dengan sikap dan kepribadian bulat menyerahkan diri kepada-Nya dalam segala aspek
kehidupan untuk mencari keridlaan-Nya.
2. Dalam perspektif surat al-Shaffat ayat 102, pendidikan Islam bertujuan untuk
pemberdayaan hidup yang humanis, yang dibangun melalui totalitas pengabdian kepada
Allah. Kompetensi demokratis yang dimiliki pendidik menunjukkan kearifan sebagai
pendidik yang professional, yang selalu yakin dengan keberhasilan pendidikan yang
dilakukannya. sehinggamemberikan kesempatan anak didik untuk memberi konsep
kebenaran materi yang diajarkan, hal ini menjadikan hak hidup anak didik terhindar dari
sikap otoritatif. Sikap patuh yang dimiliki anak didik mencerminkan betapa tinggi akhlaknya
kepada Allah dan kedua orang tuanya, sehingga mendorong atas berhasilnya pendidikan yang
dijalani.

No 3
Empat langkah peta jalan guna mencapai internasionalisasi bahasa Indonesia.
Pertama, Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa atau disingkat Badan Bahasa dapat
menyerap 8.000 kosa kata yang berkembang setiap tahunnya.
Kedua, pemetaan terhadap bahasa daerah yang bisa diserap ke bahasa Indonesia. Ia
mencontohkan, bahasa daerah terus disosialisasikan agar orang terbiasa, misalnya bahasa
Sunda kudu, yang artinya 'harus' lama kelamaan bisa diserap menjadi bahasa Indonesia.
Begitu juga kata-kata dalam bahasa Jawa, bahasa Batak, dan lainnya.
Ketiga, menyinergikan kementerian dan lembaga mitra Komisi X DPR. Misalnya,
Kementerian Pariwisata, Perpustakaan Nasional, Bekraf.
Keempat, penyiapan guru dan tenaga pendidikan di bidang bahasa. Ini juga memerlukan
apresiasi, misalnya terhadap guru berprestasi di bidang bahasa Indonesia.
Serta berbangalah menggunakan bahasa kita sendiri, karena ketika kita ingin menampilkan
bahasa kita ke kaca internasional kita terlebih dahulu harus menimbulkan rasa cinta tersebut.
Karena dari rasa cinta kita terhadap bahasa kita sendiri kita sebagai pemuda indonesia yang
menginginkan hak untuk memajukan bangsa dan negara kita. Maka dari itu perlu-Nya
bersinergi terhadap rancangan keinginan kita untuk mengenalkan bahasa kita bukan hanya di
daerah kita sendiri contohnya daerah2 yang masih menggunakan bahasa daerahnya sendiri.
Tetapi sudah ada berkeinginan mengenalkan bahasa kita sebagai bahasa intetnasional atau
bahasa dunia yg dikenal siapa pun dan di kenal dalam kalangan mana pun.

No 4
A. Bahasa Indonesia berkedudukan sebagai bahasa nasional dan bahasa resmi negara. Dalam
kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai sarana pemersatu
berbagai suku bangsa dan sebagai sarana komunikasi antardaerah dan antarbudaya daerah.
Sementara itu, dalam kedudukannya sebagai bahasa resmi negara, bahasa Indonesia berfungsi
sebagai bahasa resmi kenegaraan, bahasa pengantar pendidikan, bahasa komunikasi tingkat
nasional, bahasa media massa, serta bahasa pengembangan dan pemanfaatan ilmu
pengetahuan dan teknologi. Dengan kedudukan seperti itu, bahasa Indonesia memiliki peran
yang sangat penting dan strategis dalam memfasilitasi proses kemajuan bangsa Indonesia.
B. - Kecermatan adalah sifat hati2,teliti, uket dab sungguh2
- Kelogisan adalah segala sesuatu yang dapat diterima oleh akal sehat
- Kepaduan adalah keserasian atau kecocokan tentang sesuatu
- Ketegasan adalah sesuatu yang tidak lemah lembut

No 5
https://youtu.be/3MTKZR2vTKY

Anda mungkin juga menyukai