Urgensi Bela Negara
Urgensi Bela Negara
NEGARA
MAKALAH
DISUSUN OLEH :
Puji Syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan Rahmat dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang di tentukan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Widya Mwat Yasa yang membahas mengani
urgensi pengembangan nilai-nilai bela negara. Kami menyadari penyusunan makalah ini jauh dari
kata sempurna, baik dari segi penyusunan, Bahasa, maupun penulisannya. Oleh karena itu, kami
mengharap kritik dan saran yang membangun. Khususnya dari dosen mata kuliah ini guna menjadi
acuan bagi kami untuk menjadi lebih baiklagi dalam Menyusun makalah. Semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada khususnya dan bagi Masyarakat pada umumnya.
BAB I..........................................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................................4
1.1 LATAR BELAKANG...................................................................................................................4
1.2 RUMUSAN MASALAH...............................................................................................................4
1.3 TUJUAN MASALAH...................................................................................................................4
BAB II........................................................................................................................................................5
PENTINGNYA BELA NEGARA............................................................................................................5
2.1 BELA NEGARA.................................................................................................................................5
2.2 TUJUAN NEGARA............................................................................................................................5
2.3 VISI NASIONAL................................................................................................................................5
BAB III.......................................................................................................................................................7
VISI DAN ARAH PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA....................................................7
3.1 VISI PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA....................................................................7
3.2 ARAH PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA................................................................7
BAB IV.......................................................................................................................................................8
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL......................................................................................................8
4.1 INDONESIA YANG MANDIRI.........................................................................................................8
4.2 INDONESIA YANG MAJU...............................................................................................................8
4.3 INDONESIA YANG ADIL DAN MAKMUR....................................................................................8
BAB V.......................................................................................................................................................10
MISI PEMBANGUNAN NASIONAL...................................................................................................10
BAB VI.....................................................................................................................................................11
SASARAN-SASARAN POKOK PEMBANGUNAN............................................................................11
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
Bela negara adalah sikap, tekad, perilaku warga negara yang menunjukkan kecintaannya
kepada sebuah negara mulai anak-anak sampai orang tua. Upaya bela negara diperlukan karena
adanya tanggung jawab untuk mempertahankan keutuhan negara.
Bela negara memiliki banyak manfaat, antara lain adalah menumbuhkan rasa patriotisme dan
cinta tanah air pada diri sendiri, menumbuhkan rasa solidaritas antar sesama bangsa Indonesia,
membentuk sikap tegas, peduli pada sesama dan lingkungan, dan adil, dan enghilangkan sikap
negatif seperti egois, malas, dan tidak disiplin.
Materi tentang urgensi pengembangan nilai-nilai bela negara penting bagi mahasiswa karena
dengan memberikan penjelasan tentang berbagai faktor yang mendukung atau mendorong
pentingnya setiap warga negara melakukan bela negara. Dengan penjelasan tersebut diharapkan
mahasiswa tidak ada keraguan untuk berperan dalam melakukan bela negara. Pada dasarnya
dengan melakukan bela negara, bukan hanya membela negara tetapi juga berdampak pada
perwujudan kepentingan setiap warga negara. Hal ini dikarenakan, apabila negara aman dan
stabil, maka berbagai aktivitas warga negara dapat berjalan baik.
1. Mengapa bela negara itu penting? Apa saja tujuan negara? Apa saja visi nasional?
2. Apa saja visi dan arah pembangunan sumber daya manusia?
3. Apa saja visi Pembangunan nasional?
4. Apa saja misi Pembangunan nasional?
5. Apa saja sasaran-sasaran pokok pembangunan?
Kemajemukan yang ada di masyarakat pada dasarnya merupakan kekayaan yang harus
disyukuri dan dijaga. Eksistensi sebuah bangsa akan teruji manakala bangsa tersebut kokoh
menghadapi berbagai ancaman baik dari dalam maupun dari luar. Bela negara. merupakan wujud
kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah memberikan kehidupan padanya.sejak
lahir, tumbuh dewasa serta dalam upayanya mencari penghidupan. Dalam pelaksanaan pembelaan
negara, seorang warga bisa melakukannya baik secara fisik maupun non fisik.
Setiap warga negara memiliki kewajiban yang sama dalam masalah pembelaan negara. Hal
tersebut merupakan wujud kecintaan seorang warga negara pada tanah air yang sudah
memberikan kehidupan padanya. Hal ini terjadi sejak seseorang lahir, tumbuh dewasa serta dalam
upayanya mencari penghidupan.
Beberapa perspektif mengapa negara perlu dibela oleh warganegaranya, yaitu: Pertama,
berdasarkan teori dan tujuan negara. Alasan ini sangat erat kaitannya dengan tujuan akhir negara
yaitu untuk menciptakan kebahagiaan bagi rakyatnya (bonum publicum, common good, common
weal). Kedua, berdasarkan pada pemikiran rasional. Aspek pertahanan merupakan faktor penting
dalam menjamin kelangsungan hidup Negara. Ketiga, kontrak sosial, bangsa Indonesia
memproklamirkan kemerdekaannya pada 17 Agustus 1945 bertekad bulat untuk membela,
mempertahankan, dan menegakkan kemerdekaan, serta kedaulatan negara berdasarkan Pancasila
dan UUD 1945. Keempat, pertimbangan moral, kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh
sebab itu penjajahan di atas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan
dan perikeadilan. Kelima, ketentuan hukum atau yuridis, meliputi 1) UUD 1945 Pasal 27 Ayat
(3): “Bahwa tiap warga Negara behak dan wajib ikut serta dalam upaya bela Negara”, 2) UUD
1945 Pasal 30 Ayat (1) dan (2) Bahwa tiap warga Negara berhak dan wajib ikut serta dalam usaha
Pertahanan dan Keamanan Negara, dan Usaha Pertahanan dan Keamanan Negara dilaksanakan
melalui Sistem Pertahanan dan Keamanan Rakyat Semesta oleh TNI dan Kepolisian sebagai
Komponen Utama, Rakyat sebagai Komponen Pendukung. Oleh karena itu, pemahaman dan
pelaksanaan nilai-nilai bela Negara bagi seluruh warga Negara Indonesia menjadi sangat penting
dalam menjaga ketertiban dan ketenteraman bagi masyarakat.
Visi Nasional Indonesia adalah “Terciptanya manusia yang sehat, cerdas, produktif, dan
berahlak mulia dan masyarakat yang makin sejahtera dalam pembangunan berkelanjutan,
didorong oleh perekonomian yang mandiri dan merata di seluruh wilayah, didukung oleh
penyediaan infratruktur yang memadai serta makin kokohnya kesatuan dan persatuan bangsa
yang dijiwai oleh 46 - Buku Ajar Bela Negara dan Wimaya karakter yang tangguh dalam wadah
Negara Kesatuan Republic Indonesia yang diselenggarakan dalam demokrasi (yang didasarkan
pada nilai-nilai Pancasila) sebagai pedoman dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara, serta menjunjung tegaknya supremasi hukum”.
BAB III
VISI DAN ARAH PEMBANGUNAN SUMBER DAYA MANUSIA
Visi pembangunan sumber daya manusia (SDM) Indonesia adalah "Terwujudnya manusia
Indonesia yang sehat, cerdas, produktif, dan berakhlak mulia." Pembangunan SDM mencakup
semua aspek kehidupan manusia, mulai dari kesehatan, pendidikan, produktivitas, dan moralitas.
Ini mencerminkan keinginan untuk mencapai kesejahteraan sosial yang tinggi melalui
peningkatan kualitas, kuantitas, dan mobilitas penduduk.
Arah pembangunan jangka panjang SDM Indonesia mencakup beberapa poin utama:
Fokus pada peningkatan akses dan pemerataan, kualitas, dan relevansi pelayanan
sosial dasar, termasuk kesehatan, gizi, pendidikan, keluarga berencana, dan kesejahteraan
sosial. Tujuan mencakup pelayanan kesehatan yang berkelanjutan, pemenuhan kebutuhan
gizi, peningkatan mutu pendidikan, peningkatan kualitas tenaga kerja, dan peningkatan
kualitas hidup masyarakat secara keseluruhan.
Mendorong penataan persebaran dan mobilitas penduduk yang lebih seimbang sesuai
dengan daya dukung lingkungan, dengan pemerataan pembangunan ekonomi dan wilayah
serta pembukaan kawasan industrial terpadu yang menampung tenaga kerja.
Dalam konteks bela Negara, pembangunan SDM yang memahami peran sebagai warga
masyarakat dan warga Negara menjadi program strategis dalam pembangunan nasional.
Peningkatan kualitas SDM melalui pelayanan kesehatan, pendidikan, dan peningkatan kualitas
hidup masyarakat merupakan elemen penting dalam mencapai visi pembangunan SDM
Indonesia. Selain itu, menciptakan masyarakat pembelajar dan kritis juga dianggap penting untuk
mencapai tujuan pembangunan SDM yang berkelanjutan.
BAB IV
VISI PEMBANGUNAN NASIONAL
Visi pembangunan nasional tahun 2005–2025 adalah: “Indonesia Yang Mandiri, maju, Adil
dan Makmur “ yang mengarah pada pencapaian tujuan nasional untuk dapat mengetahui tingkat
kemandirian, kemajuan, keadilan dan kemakmuran yang ingin dicapai (dalam UUD 1945) .
Kemandirian adalah hakikat dari kemerdekaan, yaitu hak setiap bangsa untuk menentukan
nasibnya sendiri dan menentukan apa yang terbaik bagi diri bangsanya. Oleh karena itu,
pembangunan, sebagai usaha untuk mengisi kemerdekaan, haruslah pula merupakan upaya
membangun kemandirian.
Kemandirian merupakan konsep yang dinamis.Bangsa mandiri adalah bangsa yang mampu
mewujudkan kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan
mengandalkan pada kemampuan dan kekuatan sendiri.
Kemandirian suatu bangsa tercermin pada ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas
dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan kemajuan pembangunannya, kemandirian aparatur
pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya, ketergantungan
pembiayaan pembangunan yang bersumber dari dalam negeri yang makin kokoh sehingga
ketergantungan kepada sumber dari luar negeri menjadi kecil, dan kemampuan memenuhi sendiri
kebutuhan pokok.
Sikap kemandirian harus dicerminkan dalam setiap aspek kehidupan, baik hukum, ekonomi,
politik, sosial budaya, maupun pertahanan keamanan.
Tingkat kemajuan suatu bangsa dinilai berdasarkan berbagai ukuran. Ditinjau dari indikator
sosial, tingkat kemajuan suatu negara diukur dari kualitas sumber daya manusianya. Suatu bangsa
dikatakan makin maju apabila sumber daya manusianya memiliki kepribadian bangsa, berakhlak
mulia, dan berkualitaspendidikan yang tinggi. Tingginya kualitas pendidikanpenduduknya
ditandai oleh makin menurunnya tingkat pendidikan terendah serta meningkatnya partisipasi
pendidikan dan jumlah tenaga ahli serta profesional yang dihasilkan olehsistem pendidikan.
Kemajuan suatu bangsa juga diukur berdasarkan indikator kependudukan, ada kaitan yang
erat antara kemajuan suatubangsa dengan laju pertumbuhan penduduk, termasuk derajat
kesehatan. Bangsa yang sudah maju ditandai dengan laju pertumbuhan penduduk yang lebih
kecil; angka harapan hidup yang lebih tinggi; dan kualitas pelayanan sosial yang lebih
baik.Secara keseluruhan kualitas sumber daya manusia yang makinbaik akan tercermin dalam
produktivitas yang makin tinggi.
Pembangunan bangsa Indonesia bukan hanya sebagai bangsa yang mandiri dan maju,
melainkan juga bangsa yang adil dan makmur. Sebagai pelaksana dan penggerak pembangunan
sekaligus objek pembangunan, rakyat mempunyai hak, baik dalammerencanakan, melaksanakan,
maupun menikmati hasil Pembangunan haruslah dilaksanakan dari rakyat,oleh rakyat, dan untuk
rakyat. Oleh karena itu, masalah keadilan merupakan ciri yang menonjol pula dalam
pembangunannasional. Keadilan dan kemakmuran harus tercermin pada semua aspek kehidupan.
Semua rakyat mempunyai kesempatan yang samadalam meningkatkan taraf kehidupan
memperoleh lapangan pekerjaan; mendapatkan pelayanan sosial, pendidikan dankesehatan;
mengemukakan pendapat; melaksanakan hak politik;mengamankan dan mempertahankan negara;
serta mendapatkanperlindungan dan kesamaan di depan hukum. Dengan demikian,bangsa adil
berarti tidak ada diskriminasi dalam bentuk apapun,baik antarindividu, gender, maupun wilayah.
Bangsa yangmakmur adalah bangsa yang sudah terpenuhi seluruh kebutuhanhidupnya, sehingga
dapat memberikan makna dan arti pentingbagi bangsa-bangsa lain di dunia.
BAB V
MISI PEMBANGUNAN NASIONAL
Misi pembangunan nasional adalah serangkaian tujuan, strategi, dan komitmen yang
digunakan oleh suatu negara untuk mencapai perkembangan ekonomi, sosial, dan politik yang
berkelanjutan. Misi ini dapat berbeda dari satu negara ke negara lainnya, tetapi umumnya
mencakup elemen-elemen berikut:
Mengurangi ketimpangan sosial, ekonomi, dan regional agar setiap warga negara
memiliki kesempatan yang sama.
Membangun sistem politik yang stabil dan mendorong perdamaian dalam negeri
serta hubungan yang harmonis dengan negara-negara tetangga.
Melawan korupsi dan meningkatkan tata kelola pemerintahan yang transparan dan
akuntabel.
Misi pembangunan nasional menjadi panduan bagi pemerintah dalam merencanakan dan
melaksanakan kebijakan serta program-program yang bertujuan untuk mencapai perkembangan
dan kesejahteraan nasional secara keseluruhan.
BAB VI
SASARAN-SASARAN POKOK PEMBANGUNAN
Sasaran-sasaran pokok pembangunan adalah tujuan-tujuan yang spesifik yang ingin dicapai
dalam upaya pembangunan suatu negara. Sasaran-sasaran ini dapat bervariasi dari satu negara ke
negara lainnya, tergantung pada prioritas dan kondisi masing-masing. Namun, ada beberapa
sasaran umum yang sering diadopsi dalam berbagai rencana pembangunan nasional dan
internasional, seperti:
Sasaran ini berkaitan dengan mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang stabil dan
berkelanjutan, yang sering diukur dalam hal pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB)
atau Pendapatan Nasional.
Tujuan ini adalah mengurangi angka kemiskinan, meningkatkan standar hidup, dan
memastikan bahwa setiap warga negara memiliki akses terhadap kebutuhan dasar seperti
makanan, perumahan, pendidikan, dan perawatan kesehatan.
Sasaran ini mencakup menciptakan sistem perawatan kesehatan yang terjangkau dan
berkualitas untuk semua warga, serta mengurangi angka kematian anak dan ibu.
Menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung sistem hukum yang adil.
(Wikipedia, 2023)
Bibliography
Wikipedia. (2023, July 29). Test of English as a Foreign Language. Retrieved from wikipedia.com:
https://en.wikipedia.org/wiki/Test_of_English_as_a_Foreign_Language
Kaelan. 2012. Problem Epistemologis Empat Pilar Berbangsa dan Bernegara. Yogyakarta: Paradigma.