ToT DJBC-Rev - Rocan
ToT DJBC-Rev - Rocan
2
Integrasi sistem dukungan manajemen Kemenkeu dilaksanakan dalam rangka
merespon dinamika internal dan eksternal yang sangat cepat, serta menjadi pendukung
dalam laporan kepada pimpinan melalui ALCO, Steerco, dan DKO.
3
Siklus Perencanaan, Anggaran, Kinerja dan Risiko
Perencanaan Implementasi Monitoring dan Evaluasi
Output: Laporan Keuangan (LK) dan Laporan Triwulanan
Resource Forum Pelaksanaan Anggaran Pelaksanaan Kegiatan (LTPK)
Renja
Joint
Planning
Budget Committee
CBD* Output Organisasi:
Session (JPS) Meeting Laporan Capaian Kinerja (LCK), Nilai Kinerja Organisasi (NKO), Laporan
Reviu, Laporan Strategic Focused Organization (SFO), dan Laporan Kinerja
Pencapaian (LAKIN)
Trilateral Meeting Kinerja
5
Gambaran Umum:
Integrasi Perencanaan, Penganggaran, Kinerja, dan Risiko
RPJP
NASIONAL
dipedomani dipedomani
Rencana
Strategis 1. Renstra Kementerian Keuangan
(Renstra) diturunkan setiap tahun dalam
Renja.
2. Renja memuat indikator dan
target kinerja (outcome dan
output), dan sebagai dasar
Rencana pengalokasian anggaran dalam
Kerja (Renja) RKA.
3. Peta Strategi dan IKU disusun
dengan mengacu pada dokumen
Renstra/ Renja/ RKA dalam rangka
Peta Strategi dan mencapai target kinerja.
Rencana IKU (BSC) 4. Profil Risiko disusun dengan
Kerja dan
mengacu kepada dokumen Sasaran
Anggaran Strategis di Peta Strategi).
(RKA)
PROFIL RISIKO 5. Monitoring atas capaian kinerja,
(ERM) pemantauan risiko, dan realisasi
anggaran dilakukan setiap triwulan.
7
Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran Kemenkeu
Tahun 2022
• Penyusunan Rencana Kerja (Renja) dan Rencana
1 Kerja Anggaran (RKA) K/L merupakan tindak lanjut
atau penjabaran dari Rencana Kerja Pemerintah
(RKP)
• Selain merujuk RKP, diperlukan high level strategic
2 insight dari pimpinan sebagai arah kebijakan dalam
penyusunan rencana kerja dan anggaran, Kegiatan
Strategis, prioritasi kegiatan per-Program, serta fokus
alokasi anggaran dan target kinerja serta alignment-
nya dengan perumusan IKU dalam Kontrak Kinerja
• TA 2021 merupakan implementasi pertama RSPP
3 masih terdapat Interpretasi yang beragam pada Unit
Eselon 1 atas keterlibatannya pada program dalam
RSPP.
• Untuk tahun 2022, penyusunan RSPP dilaksanakan
4 melalui mekanisme Budget Committee Meeting
(BCM).
8
Penerapan RSPP (1)
SEBELUM SESUDAH
9
Penerapan RSPP (2)
(Sesuai SEB Menteri Keuangan dan Menteri PPN/Kepala Bappenas Nomor S-
122/MK.2/2020 dan B517/M.PPN/D.8/PP.04.03/05/2020 mengenai Petunjuk RSPP)
1
Struktur Rencana Kerja dan Anggaran Sebelum RSPP Struktur Rencana Kerja dan Anggaran Sesudah RSPP
Restrukturisasi
Program Kemenkeu Program = Unit Eselon I Program ≠ Unit Eselon I
1
Penerapan RSPP (3)
2 Contoh Alignment antara RKA dan BSC-ERM
1
Forum BCM dan TKPKR
12
Budget Committee Meeting (1)
Latar Belakang Budget Committee Meeting dalam Penyusunan Rencana Kerja dan Anggaran
1. Perlunya arahan MK 2. Arahan MK dan rapim 3. Peningkatan • BCM merupakan series meeting
(strategic insight) menjadi acuan utama keterlibatan pimpinan membahas isu strategis dalam
untuk penentuan arah dalam perumusan (high level decision) perumusan dokumen
perencanaan, penganggaran, dan
kebijakan dalam Kegiatan Strategis, dalam pengalokasian kinerja di level Kementerian
rencana kerja dan prioritasi kegiatan per- anggaran dari awal • BCM dilaksanakan sesuai dengan
anggaran, serta Program, serta fokus proses penyusunan tahapan penyusunan anggaran
alignment-nya dengan alokasi anggaran dan rencana kerja dan dan dapat dilaksanakan secara
perumusan IKU dalam target kinerja anggaran bersamaan dengan Rapim lainnya)
Kontrak Kinerja
13
Budget Committee Meeting (2)
* Susunan keanggotaan BCM diselaraskan dengan Tim Koordinasi Pengelolaan Kinerja dan Risiko yang telah lebih dulu ada 14
Budget Committee Meeting (3)
• BCM (Budget Committee Meeting) atau Pertemuan Komite Anggaran merupakan serangkaian pembahasan isu strategis dalam perumusan dokumen perencanaan,
penganggaran, dan kinerja di level Kementerian, berdasarkan KMK Nomor 93/KMK.01/2022 Tentang Pembentukan Komite Anggaran Bagian Anggaran 015
Kementerian Keuangan Pada Tahun 2022.
• BCM merupakan forum yg melibatkan jajaran pimpinan (high level decision) dalam pengalokasian anggaran dari awal proses penyusunan rencana kerja dan
anggaran.
• BCM dilaksanakan sesuai dengan tahapan penyusunan anggaran.
15
Tim Koordinasi Pengelolaan Kinerja dan Risiko
Pengarah : Sekretaris Jenderal
Ketua : Staf Ahli Bidang OBTI
Wakil Ketua : Kepala Biro Perencanaan dan Keuangan
Tim Pelaksana :
Tema
Staf Ahli Bidang Staf Ahli Bidang Staf Ahli Bidang Staf Ahli Bidang Jasa Staf Ahli Bidang Hukum
Koordinator Ekonomi Makro dan Penerimaan Negara Pengeluaran Negara Keuangan dan Pasar Modal dan Hubungan
Keuangan Internasional Kelembagaan
Wakil Sekretaris BKF Sekretaris DJP Sekretaris DJA Sekretaris DJPb Kepala Biro Umum
Koordinator
• Sekretaris DJA, DJBC Sekretaris DJPK dan Sekretaris DJPK, DJKN, Sekretaris seluruh
Anggota • Sekretaris DJA, DJP,
• Dir. Kitsda DJP DJPPR DJPPR dan Itjen eselon I
DJBC, DJPK, dan
DJPPR • Dir. KI DJBC
• Dir. Kitsda DJP • Dir. PPS DJBC
• Dir. KI DJBC • Sekretaris LNSW
• Dir. PPS DJBC
Sekretariat : Biro Cankeu, Manajer Kinerja Organisasi dan Manajer Risiko Unit Eselon I, CTO 16
Improvement Kebijakan Manajemen
Kinerja dan Risiko
17
Improvement Kebijakan Manajemen Kinerja dan Manajemen Risiko
Urgensi Kebijakan Nasional Improvement
• PP Nomor 30 Tahun 2019 tentang Penilaian Kinerja
PNS
• PermenPAN-RB Nomor 6 Tahun 2022 tentang
Pengelolaan Kinerja Pegawai ASN
• Permenpan 7 Tahun 2022 tentang Sistem Kerja Penyelarasan ❑ Integrasi struktur tata kelola manajemen kinerja dan
pada Instansi Pemerintah untuk Penyederhanaan
Birokrasi
Kebijakan manajemen risiko
• PermenPAN-RB Nomor 89 Tahun 2021 tentang
Penjenjangan Kinerja Instansi Pemerintah
❑ perluasan ruang lingkup kinerja organisasi dan
Evaluasi SAKIP pegawai
Rekomendasi evaluasi SAKIP : Kebijakan ❑ perencanaan kinerja pegawai lintas organisasi
• Mekanisme pemberian tunjangan kinerja diarahkan Manajemen ❑ perubahan indikator kinerja lebih fleksibel
pada perhitungan kinerja triwulanan atau bulanan
sehingga lebih mengakomodir perbaikan berkala; Kinerja ❑ periode penilaian kinerja lebih singkat
• Mereview kembali mekanisme direct cascading; ❑ pelaksanaan DKI lebih sering
• Membangun indikator kinerja yang merupakan
komposit dari jenjang jabatan di bawahnya
Kemenkeu-
KMK 300/2022 Three PMK 222/2021
19
Area of Improvement Kebijakan Manajemen Kinerja
Improvement yang dilakukan memungkinkan seluruh elemen di lingkungan Kemenkeu terukur kinerjanya, perencanaan kinerja pegawai dapat
dilakukan lintas organisasi, perubahan indikator kinerja lebih fleksibel namun akuntabel, periode penilaian kinerja yang lebih singkat dan
pelaksanaan DKI lebih sering (triwulanan) diharapkan dapat meningkatkan kualitas kinerja pegawai.
Ruang lingkup hanya mengatur: Kinerja Organisasi, penambahan: Kinerja Pegawai, penambahan:
1. kinerja unit organisasi struktural 1. Unit organisasi non eselon 1. Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian
2. kinerja PNS dan CPNS Kemenkeu 2. Staf Ahli, Staf Khusus, dan Tenaga Ahli. Kerja
3. Manajer Eksekutif/Komisioner/ setara 2. PNS Kemenkeu yang ditugaskan di institusi
4. BLU dan SMV. lain
3. PNS/tenaga profesional yang bertugas di
Kemenkeu
Perencanaan kinerja pegawai hanya 1. Perencanaan kinerja pegawai mengacu sasaran lintas organisasi sesuai konsep sistem kerja
mengacu pada sasaran organisasi di Ruang Kerja Masa Depan (delayering, squad team, NWOW, WFA).
mana pegawai tersebut bertugas. 2. Pegawai dapat membuat indikator kinerja dengan target bulanan dan sesuai penugasan
UPR internal Kemenkeu UPR Internal dan eksternal Kemenkeu UPR Internal Kemenkeu
Risiko Jangka pendek (1 tahun) Risiko jangka pendek, menengah, dan jangka Panjang
Perubahan risiko maksimal tanggal Perubahan risiko lebih fleksibel dan dapat dilakukan sepanjang tahun, mengikuti dinamika
30 Agustus internal dan eksternal Kemenkeu.