Arsip Elektronik
Kementerian Keuangan RI
Arsip
Elektronik
Definisi/Pengertian nya.!!
Ruang Lingkup
Ruang Lingkup Pengelolaan
Arsip Elektronik
1. Autentisitas
2. Keandalan.
3. Keutuhan.
4. Ketergunaan.
C. Kegiatan Pengelolaan
Arsip Elektronik
1. Penciptaan Arsip
2. Penggunaan Arsip
3. Pemeliharaan Arsip
4. Penyusutan Arsip
1. Penciptaan Arsip Elektronik
a. Pembuatan Arsip Elektronik:
arsip yang penciptaannya dalam format elektronik; atau
arsip hasil proses alih media yang telah diautentikasi
b. Agregasi, merupakan akumulasi dari entitas arsip elektronik yang saling berkaitan dan/atau
memiliki kesamaan tema yang harus dipelihara selama dibutuhkan, serta memenuhi ketentuan
sebagai berikut:
a) prinsip asal usul yang mencatat pihak yang berwenang untuk menciptakan, mengubah, membaca,
dan menghapus suatu arsip elektronik;
b) prinsip aturan asli yang menjaga struktur dari suatu arsip elektronik sehingga dapat digunakan
oleh pejabat fungsional Arsiparis untuk membandingkan arsip tercipta dan proses autentikasi;
c) perubahan terhadap agregasi arsip elektronik harus tercatat dalam sistem informasi yang
menjalankan fungsi pengelolaan arsip elektronik.
Kegiatan Penciptaan Arsip Elektronik
Agregasi arsip elektronik ditentukan berdasarkan suatu tingkatan sesuai dengan kebutuhan, antara lain:
1. agregasi pada Tingkatan Seri (Series), yang merupakan kumpulan dari entitas arsip elektronik yang saling
berkaitan dalam satu unit.
2. agregasi pada Tingkatan Berkas (File), yang merupakan kumpulan item dan menjadi unit dasar bagi
pembentukan suatu seri arsip.
3. agregasi pada Tingkatan Item, yang merupakan unit arsip yang terkecil.
Kegiatan Penciptaan Arsip Elektronik
Persyaratan fungsi agregasi pada sistem informasi arsip elektronik
diatur sebagai berikut:
1. Migrasi
2. Konversi
3. Enkapsulasi
4. Emulsi
5. Replikasi
6. Refreshing
4. Penyusutan Arsip
Elektronik:
1. Pemindahan arsip elektronik inaktif
oleh unit pengolah ke unit kearsipan;
2. Pemusnahan arsip elektronik; dan
3. Penyerahan arsip elektronik statis
ke lembaga kearsipan
1. Pemindahan Arsip Elektronik
Pemindahan arsip elektronik dilakukan pada arsip 1. Unit Pengolah melakukan identifikasi terhadap arsip elektronik yang telah
elektronik yang telah memasuki masa retensi memasuki masa retensi inaktif.
inaktif berdasarkan Jadwal Retensi Arsip di 2. Unit Pengolah menyusun daftar arsip yang akan diusulkan untuk
lingkungan Kementerian Keuangan. dipindahkan sesuai dengan ketentuan bentuk dan format Daftar Arsip
Pemindahan arsip elektronik dilakukan dengan Usul Pindah.
3. Unit Pengolah melakukan penyiapan arsip elektronik sesuai dengan Daftar
cara pemindahan hak akses dan/atau database dari
Arsip Usul Pindah yang telah disusun.
Unit Pengolah ke Unit Kearsipan.
4. Unit Pengolah mengirimkan usulan pemindahan arsip elektronik kepada
Pemindahan arsip elektronik dilakukan dengan Unit Kearsipan dengan melampirkan Daftar Arsip Usul Pindah.
tahapan proses sebagai berikut: 5. Unit Kearsipan melakukan pemeriksaan kesesuaian antara Daftar Arsip
Usul Pindah dengan arsip elektronik yang akan dipindahkan, jika terdapat
perbedaan, maka Unit Kearsipan berhak meminta revisi Daftar Arsip Usul
Pindah dan/atau menolak arsip elektronik yang tidak sesuai..
6. Unit Kearsipan menerima arsip elektronik yang telah diperiksa dan
diverifikasi kesesuaian antara daftar dan arsip elektronik.
7. Unit Kearsipan membuat Berita Acara Pemindahan Arsip sebagaimana
ketentuan dalam tata cara penyusutan arsip di lingkungan Kementerian
Keuangan.
8. Pemindahan arsip elektronik dapat dilakukan dengan:
memindahkan hak akses dari Unit Pengolah kepada Unit Kearsipan pada
sistem informasi kearsipan;
memindahkan arsip elektronik dari sistem informasi bisnis ke sistem
informasi kearsipan; atau
memindahkan arsip elektronik dalam media penyimpanan offline.
9. Unit Kearsipan menyimpan dan menata arsip elektronik yang telah
dipindahkan ke sistem informasi kearsipan dengan berpegang pada asas
asal usul (provenance) dan asas aturan asli (original order), serta
menambahkan Daftar Arsip yang Dipindahkan tersebut dalam Daftar
Arsip Inaktif Unit Kearsipan yang bersangkutan.
2. Pemusnahan Arsip Elektronik
a. Pemusnahan arsip elektronik dilakukan sesuai dengan ketentuan
mengenai tata cara pemusnahan arsip di lingkungan Kementerian
Keuangan.
b. Metode Pemusnahan Arsip Elektronik
1. Deletion, menghapus arsip elektronik dari sebuah basis data, untuk arsip
elektronik yang bersifat biasa;
2. overwriting, dengan menimpa arsip elektronik yang akan dimusnahkan
dengan arsip elektronik lainnya;
3. shredding, dengan memusnahkan arsip elektronik dengan melakukan
overwriting berkali-kali;
4. degaussing dengan memusnahkan arsip elektronik yang format
perekamannya berupa magnetik seperti floppy disk, CD/DVD, dan
hardisk dengan cara mendekatkan arsip elektronik tersebut ke sebuah
alat degauss yang memiliki medan magnet sehingga mampu merusak
keseluruhan data yang terekam di dalamny
5. Destruction, penghancuran media penyimpanan dengan memusnahkan
arsip elektronik dengan cara membakar, memotong, dan/atau upaya lain
untuk menghancurkan media penyimpanan arsip elektronik, dengan
ketentuan sebagai berikut:
Daftar Acara Alih Media Arsip yang paling sedikit memuat informasi:
nomor urut;
jenis arsip;
media arsip (semula, menjadi);
alat;
waktu pelaksanaan alih media; dan
keterangan;
E. Pihak2 Yang Terlibat
Dalam Arsip Elektronik:
1. Unit kerja yang memiliki tugas
melakukan urusan tata usaha;
2. Unit yang termasuk dalam
organisasi kearsipan (KMK
610/2020); dan
3. Pejabat Fungsional Arsiparis.
KODE KLASIFIKASI
PADA APLIKASI NADINE
2
Dasar Hukum
• Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan
3
Apa itu Klasifikasi Arsip?
Pengelompokan Arsip yang disusun
secara logis dan sistematis
berdasarkan kesamaan urusan
kegiatan organisasi serta berfungsi
sebagai pedoman pemberkasan
dan penemuan kembali
4
Manfaat
Klasifikasi
Arsip
UU 43/2009
5
Fungsi
Klasifikasi
Arsip
6
Pemberkasan Arsip
Penempatan naskah ke dalam suatu
himpunan yang tersusun secara
sistematis dan logis sesuai dengan
konteks kegiatannya sehingga
menjadi satu berkas karena memiliki
hubungan informasi, kesamaan jenis
atau kesamaan masalah dari suatu
unit kerja.
7
SKEMA KLASIFIKASI
ARSIP
Klasifikasi Arsip Kemenkeu menggunakan sistem pengkodean dalam bentuk gabungan
huruf dan angka. Klasifikasi Arsip disusun berdasarkan pengelompokan masalah yang
dilakukan secara berjenjang terdiri atas:
8
SKEMA KLASIFIKASI
ARSIP
Fungsi
Primer
Sekunder
Tersier
9
JENIS KLASIFIKASI ARSIP
fungsi penunjang fungsi pokok atau
Fasilitatif Substantif utama sebuah
untuk mendukung
operasional organisasi
sebuah organisasi
DL : Pendidikan dan
Pelatihan AG : Anggaran
HK : Hukum BR : Pengelolaan
HM : Humas dan Pembiayaan dan Risiko
Protokol IK : Perimbangan
KA : Kearsipan Keuangan
KP : Kepegawaian
KU : Keuangan
KN : Kekayaan Negara
OT : Organisasi KT : Kajian dan
Tatalaksana Penelitian
PL : Perlengkapan PB : Perbendaharaan
PR : Perencanaan PK : Profesi Keuangan
PS : Perpustakaan PN : Penerimaan
PW : Pengawasan Negara
RT : Rumah Tangga
TI : Teknologi
Informasi
https://jdih.kemenkeu.go.id/FullText/2019/196~PMK.01~2019Per.pdf
10
TAHAPAN PEMBERKASAN
ARSIP KONVENSIONAL
11
Bagaimana
Implementasi Klasifikasi
Arsip Pada Aplikasi
Naskah Dinas Elektronik
(Nadine)?
12
Kondisi Arsip Nadine Saat Ini
parsial
⚫ Arsip belum terhubung dengan
arsip terkait
⚫ Belum dilakukan pembuatan Daftar
Arsip
13
Implementasi Klasifikasi Arsip
Pada Aplikasi Nadine
01 Pilih borang acu (template) naskah dinas yang akan dibuat pada aplikasi Nadine,
14
Implementasi Klasifikasi Arsip
Pada Aplikasi Nadine
02 Masuk pada form naskah, sekarang ada tambahan form Klasifikasi Arsip, lalu pilih ikon folder
15
Implementasi Klasifikasi Arsip
Pada Aplikasi Nadine
03 Pilih klasifikasi arsip sesuai dengan permasalahan atau kegiatan dengan klik tanda centang (√)
16
Implementasi Klasifikasi Arsip
Pada Aplikasi Nadine
04 Setelah dipilih Klasifikasi yang sesuai maka akan terisi pada kolom Klasifikasi Arsip seperti
dibawah ini
17
MODUL KEARSIPAN
PADA APLIKASI NADINE
18
Modul Kearsipan pada
Aplikasi Nadine
Role
yang tercipta pada unitnya
20
Langkah Pemberkasan
02 Buat berkas pada menu manajemen berkas dengan mengklik simbol (+) dan lakukan
pemilihan klasifikasi dan pengisian uraian berkas
21
Langkah Pemberkasan
03 Plih naskah dinas yang akan diberkaskan dan preview kemudian klik detail untuk lakukan
pemberkasan
22
Langkah Pemberkasan
04 Pilih berkas yang sudah dibuat dan lakukan pengisian detail naskah dinas
23
Langkah Pemberkasan
Setelah pengisian form pemberkasan, maka pada menu manajemen berkas telah terbuat
05 daftar asip yang terdiri dari daftar berkas dan daftar isi berkas.
24
Unit Kearsipan I
Kementerian Keuangan RI
TERIMA KASIH
EMAIL: kearsipan@kemenkeu.go.id atau kearsipan.kemenkeu@gmail.com
TELEPON: 021 – 3449230 Intern 6034