Anda di halaman 1dari 13

01

Wali Songo
Penyebar Islam

Sejarah Dan Strategi Dakwahnya


Sejarah Wali Songo
Secara etimologis istilah Walisongo berasal dari dua akar
kata “wali” dan “songo”. Kata wali itu sendiri berasal
dari bahasa Arab yang artinya “dekat” atau “kerabat” ,
atau “teman” (Luis Ma’luf, 1061). Kata “wali” menurut
istilah, ialah sebutan bagi orang-orang Islam yang
dianggap keramat, penyebar agama Islam, mereka
dianggap “kekasih Allah”, orang-orang yang dekat
dengan Allah, dikaruniai tenaga gaib, mempunyai
kekuatan-kekuatan batin yang sangat berlebih,
mempunyai ilmu yang sangat tinggi, dan sakti berjaya-
kewijayaan (Effendy Zarkasi, 1977: 52). Ada yang
berasumsi bahwa kata songo juga berasal dari bahasa
kata Arab, yakni “tsana” yang maknanya sama dengan
kata “mahmud”, artinya terpuji atau mulia (Damani,
2001: 40). Sebagain lain ada mengatakan ‘sana’ berarti Tentang bilangan sembilan ini, sebagaimana dikutip oleh
tempat, daerah atau wilayah. Sementara yang lain ada Effendy Zarkasi dari pendapat Prof. Dr. Tjan Tjoe Siem,
yang mengatakan, “songo” berasal dari bahasa Jawa bahwa bilangan sembilan itu memang merupakan
yang artinya menunjuk pada bilangan sembilan, yakni simbol bagi orang Jawa yang berasal dari pengertian 8
(delapan) penjuru angin ditambah dengan pusat (tengah)
beberapa wali yang terkenal itu dengan jumlah
(Effendy Zarkasi, 1977: 53). 02
sembilan orang.
03
Biografi Singkat Wali Songo

1. Sunan Gresik
Nama Asli: Maulana Malik Ibrahim.
Asal: Magribi (Afrika Utara).
Lahir: awal abad 14.
Wafat: 1419 Masehi.
Makam: Desa Gapuro Wetan, Gresik - Jawa Timur.
Beliau merupakan wali songo pertama atau tertua.
2. Sunan Ampel
Nama Asli: Raden Rahmad.
Asal: Champa, Kamboja.
Lahir: 1401 Masehi.
Wafat: 1481 Masehi.
03

Makam: sebelah barat Masjid Sunan


Ampel, Surabaya - Jawa Timur.
Beliau yang mengenalkan istilah MOLIMO
(moh main, moh ngombe, moh maling,
moh madat, moh madon).
3. Sunan Bonang 5. Sunan Kudus
Nama Asli: Raden Magdum Ibrahim. 4. Sunan Drajad Nama Asli: Ja'far Sodiq.
Asal: Rembang. Nama Asli: Raden Qasim. Asal: Palestina.
Lahir: 1465 Masehi. Lahir: 1470 Masehi. Lahir : 1400 masehi
Wafat: 1525 Masehi. Wafat: 1522 Masehi. Wafat: 1550 Masehi.
Makam: Tuban - Jawa Timur. Makam: Desa Drajad, Lamongan - Makam: Kudus - Jawa Tengah.
Jawa Timur. Beliau pernah menjabat sebagai
Beliau merupakan pengarang
Beliau merupakan pencipta tembang panglima perang Kerajaan Demak
tembang Tombo Ati
Macapat Pangkur.
04
6. Sunan Giri 7. Sunan Kalijaga
8. Sunan Muria
Nama Asli: Raden Paku atau Raden Nama Asli: Raden Said.
Nama Asli: Raden Umar Said.
Ainul Yaqin. Lahir: 1450 Masehi.
Lahir : 1450 masehi
Asal: Gujarat. Wafat : 1513 Masehi.
Wafat : 1560 masehi
Lahir: 1442 Masehi. Makam: Desa Kadilangu, Demak -
Makam: Gunung Muria, Desa Celo,
Wafat: 1506 Masehi. Jawa Tengah.
Kudus - Jawa Tengah.
Makam: Desa Giri, Kebomas, Gresik - Beliau pencipta lagu Ilir-Ilir dan
Beliau merupakan salah satu
Jawa Timur. Gundul Pacul, juga terkenal dengan
keturunan Sunan Kalijaga yang
Beliau adalah pencipta mainan media dakwah
dikenal dekat dengan rakyat jelata
Cublak-Cublak Suweng. wayang dan suluk

05
Peran Wali Songo dalam penyebaran
Islam di Jawa 06

Peran wali songo Dikutip situs Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (kemendikbud), Wali
Songo diartikan sebagai sembilan wali yang menyebarkan agama Islam di Pulau Jawa. Wali
songo mulai hadir di abad ke0-15, tepatnya ketika Sunan Gresik mendirikan majelis dakwah
pada 1404. Wali bukanlah nama, melainkan sebutan julukan yang mengadung perlambang
suatu dewan para wali. Angka Sembilan sebelum islam berkembang dianggap angka keramat.
9. Sunan Gunung Jati Peran Wali Songo dan ulama sengaja untuk berdakwah, mengajar, dan mendirikan pesantren.
Melalui pendidikan, proses penyebaran Islam lebih cepat dan berhasil. Datang utusan dari
Nama Asli: Syarif
berbagai daerah untuk belajar di sekolah atau pesantren di Pulau Jawa. Setelah selesai

06
Hidyatulloh. pendidikannya, mereka kembali ke daerah asal atau daerah lain untuk menyebarkan agama
Asal: Cirebon. Islam. Contoh seperti yang dilakukan oleh pesantren Sunan Drajat yang masih aktif hingga
Lahir: 1448/1450 Masehi. hari ini.
Wafat: 1569 Masehi.
Makam: Gunung Sembung, Walisongo atau sembilan wali merupakan tokoh pembawa Islam di tanah Jawa. Secara
Desa Astana, Kecamatan harfiah "wali" diartikan wakil, sedangkan "songo" dalam bahasa Jawa artinya sembilan.
Gunung Jati, Cirebon - Jawa Mereka menyebarkan Islam diberbagai daerah di Pulau Jawa. Cara atau pendekatan ke
masyarakat yang dipakaipun berbeda-beda.
Barat.
07 Penerimaan dan Pengaruh
Wali Songo dalam Masyarakat

Para Wali Songo adalah pembaharu masyarakat pada


masanya. Pengaruh mereka dapat ditemui dalam beragam
bentuk manifestasi peradaban baru masyarakat Jawa, mulai
dari kesehatan, bercocok tanam, perniagaan, kebudayaan,
kesenian, kemasyarakatan, hingga pemerintahan.
Mengapa Dakwah Wali Songo Dapat Diterima Baik oleh
Penduduk Pribumi? Wali Songo menyebarkan Islam dengan
cara-cara damai, santun, toleran dan dapat menyesuaikan diri
dengan adat-adat lokal penduduk Nusantara sehingga ajaran
Islam diterima baik oleh masyarakat
08

Strategi Dan Metode


Dakwah Wali Songo
Strategi Dakwah Wali Songo
1. Pembagian Wilayah Dakwah
2. Pengenalan Ajaran Islam Melalui Dakwah Persuasif
3. Perang Ideologi dalam Menegakkan Aqidah Islam
4. Pendekatan personal terhadap individu dan kelompok
5. Mengatasi Kebutuhan Pokok Masyarakat
Metode Dakwah Wali Songo
Secara umum, dapat dikatakan bahwa metode dakwah para Walisongo tidak
terlepas dari metode ini digunakan oleh mereka dalam tokoh-tokoh khusus
seperti pemimpin, orang terpandang dan terkemuka dalam dalam masyarakat,
seperti para bupati, adipati, raja-raja ataupun menghadapi para bangsawan
lainnya. Dasar dari metode ini merujuk kepada Al-Qur’an surah an-Nahl (16):
125.
‫ُاْد ُع ِاىٰل َس ِبْي ِل َرِّبَك ِباْلِح ْك َم ِة َو اْلَم ْو ِع َظ ِة اْلَحَس َنِة َوَجاِد ْلُه ْم ِباَّلِت ْي ِه َي َاْحَس ُۗن ِاَّن َرَّبَك ُه َو َاْع َلُم ِبَم ْن‬
‫َض َّل َع ْن َس ِبْي ِلٖه َو ُه َو َاْع َلُم ِباْلُم ْه َت ِد ْيَن‬
Artinya : Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran
yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu
Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan
Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk. (Q.S. an-
Nahl, 125).

09
10Beberapa metode penting lainnya
yang diterapkan oleh para
walisongo sebagaimana
dikemukakan oleh Ridin Sofwan
dkk (2000: 271-284) yaitu sebagai
10

Berikut :

1. Pembentukan dan Penanaman Kader


2. Pendekatan dakwah melalui Keluarga/Perkawinan
3. Pendirian pesantren sebagai pusat pendidikan Islam
4. Penggunaan seni tradisional Jawa dalam menyebarkan Islam
5. Pendekatan melalui Sarana dan Prasarana Perekonomian
6. Pendekatan melalui Sarana politik
KESIMPULAN
Relevansi strategi dakwah mereka dalam konteks modern
Dalam konteks modern, relevansi strategi dakwah Wali Songo melibatkan
sejumlah kegiatan, termasuk:
Peran Wali Songo Dalam Sejarah 1. Pendidikan Islam yang Holistik: Menerapkan pendekatan pendidikan yang
Indonesia holistik untuk memahami dan mengajarkan nilai-nilai Islam yang sesuai dengan
tuntutan kehidupan masa kini.
Walisongo dipercaya sebagai 2. Keterbukaan dan Dialog: Membangun hubungan yang inklusif dan berdialog
peletak batu pertama Islam di dengan berbagai kelompok masyarakat, termasuk non-Muslim, untuk
pulau Jawa. mereka memegang mempromosikan pemahaman yang lebih baik tentang Islam.
peran sentral dalam penyebaran 3. Teknologi Informasi: Memanfaatkan teknologi informasi, seperti media sosial
agama Islam dan pembentukan dan situs web, untuk menyebarkan pesan agama Islam dan memberikan
budaya di Jawa, Indonesia. edukasi kepada masyarakat.
Mereka berhasil 4. Kegiatan Sosial dan Kemanusiaan: Terlibat dalam kegiatan sosial, amal, dan
mengintegrasikan Islam dengan kemanusiaan untuk memperlihatkan praktik-praktik baik dalam Islam dan
budaya lokal, mengajarkan menciptakan dampak positif di tengah masyarakat.
agama dengan metode inklusif, 5. Pembinaan Karakter: Mendorong pembinaan karakter dan moral yang kuat
dan meninggalkan warisan sesuai dengan ajaran Islam dalam rangka menciptakan individu yang
berharga dalam sejarah dan berintegritas.
spiritualitas Indonesia. 6. Pelibatan Generasi Muda: Melibatkan generasi muda dalam kegiatan dakwah
dan edukasi Islam agar mereka menjadi duta Islam yang efektif di tengah
11
perubahan sosial dan budaya modern
Pentingnya Memahami Sejarah Untuk Memahami
Masa Depan

Pentingnya memahami sejarah sebagai landasan bagi pemahaman


yang lebih baik tentang kondisi, perkembangan, dan perubahan yang
terjadi di masa lalu. Hal ini memengaruhi pandangan dan kebijakan
terkait masa depan, dan Membantu kita untuk menghubungkan
masa kini dengan peristiwa dan konteks sejarah. Karena pemahaman
sejarah memengaruhi pengambilan keputusan masa depan, baik di
tingkat individu, komunitas, maupun tingkat nasional. Pemahaman
yang benar tentang sejarah dapat mencegah pengulangan kesalahan
atau memungkinkan perencanaan yang lebih baik.

12
TERIMA KASIH 13

Anda mungkin juga menyukai