Anda di halaman 1dari 23

MINI RESEARCH

“Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pilihan Pelanggan Terhadap


Teknologi Tanpa Kartu Dibandingkan Kartu Untuk Penarikan Tunai”

Mata Kuliah :
Statistika Multivariat

Dosen Pengampu :
Khairunnisa Harahap, S.E, M.Si

Disusun Oleh :
Kelompok 1
1. Farida Hanum (7222520006)
2. Khairul Ardiansyah (7221220013)
3. Putri Rahmadani Nasution (7222620001)

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Puji Syukur kami panjatkan kepada Tuhan Allah Yang Maha Kuasa atas berkat
dan karunia-Nya, penulisan Mini Riset ini dapat terselesaikan. Mini Riset (MR) ini kami susun
demi memenuhi tugas mata kuliah Statistika Multivariat dan menjadi tambahan wawasan
sekaligus pemahaman terhadap materi tersebut.
Harapan kami, semoga setelah penyelesaian penulisan Mini Riset ini kami dan juga
pembaca semakin memahami tentang bagaimana penulisan Mini Riset yang baik dan
benar dan mengetahui bagaimana faktor-faktor kemudahan penggunaan, kegunaan, keamanan
dan kepercayaan dapat mempengaruhi tingkat pemakaian teknologi atas kartu ataupun
teknologi tanpa kartu untuk penarikan uang.
Kami menyadari bahwa hakekat manusia bukanlah kesempurnaan, maka wajar apabila
ada kekurangan dalam Mini Riset ini. Oleh karena itu, Kami mengharapkan kritik dan saran
yang membangun dari pembaca serta bimbingan dari para dosen demi penyempurnaan di masa-
masa yang akan datang. Semoga di masa mendatang Kami semakin mampu untuk
menyempurnakan Mini Riset, dan semoga Mini Riset ini bermanfaat untuk semua.

Medan, 20 November 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................................i


DAFTAR ISI ............................................................................................................................. ii
BAB I ......................................................................................................................................... 3
PENDAHULUAN ..................................................................................................................... 3
1.1 Latar Belakang ................................................................................................................. 3
1.2 Rumusan Masalah ............................................................................................................ 3
1.3 Tujuan Penelitian.............................................................................................................. 4
1.4 Manfaat Penelitian............................................................................................................ 4
BAB II ........................................................................................................................................ 5
KAJIAN TEORI ........................................................................................................................ 5
2.1 Munculnya Teknologi Pembayaran Elektronik................................................................ 5
2.2 Teknologi atas Kartu dengan Teknologi Tanpa Kartu ..................................................... 6
2.3 Karakteristik Teknologi Tanpa Kartu .............................................................................. 6
2.4 Manfaat dan Kekurangan Teknologi Tanpa Kartu ........................................................... 7
2.5 Model Penelitian dan Hipotesis........................................................................................ 9
BAB III .................................................................................................................................... 11
METODOLOGI PENELITIAN ............................................................................................... 11
3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian ..................................................................................... 11
3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian.......................................................................................... 11
3.3 Populasi dan Sampel ...................................................................................................... 11
3.4 Variabel Penelitian ......................................................................................................... 11
3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................................. 12
3.6 Alat Analisis Data .......................................................................................................... 13
BAB IV .................................................................................................................................... 15
HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................................................ 15
4.1 Hasil ............................................................................................................................... 15
4.2 Pembahasan .................................................................................................................... 20
BAB V...................................................................................................................................... 21
PENUTUP ................................................................................................................................ 21
5.1 Kesimpulan..................................................................................................................... 21
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................................. 22

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Penelitian ini melibatkan kompleksitas pilihan pelanggan dalam menggunakan
teknologi tanpa kartu dibandingkan dengan kartu untuk penarikan tunai. Fenomena ini muncul
seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi keuangan yang menawarkan alternatif tanpa
kartu, seperti aplikasi perbankan digital dan pembayaran elektronik. Dalam era ini, faktor-
faktor yang memengaruhi keputusan pelanggan menjadi esensial untuk dipahami guna
meningkatkan adopsi teknologi tanpa kartu.
Salah satu faktor yang memainkan peran kunci dalam pengambilan keputusan
pelanggan adalah kenyamanan. Kecepatan dan kemudahan transaksi tanpa kartu sering kali
menjadi daya tarik utama, sementara penggunaan kartu mungkin dianggap sebagai proses yang
kurang efisien. Selain itu, faktor keamanan juga menjadi pertimbangan penting, karena
pelanggan cenderung mencari solusi yang memberikan tingkat keamanan yang tinggi untuk
melindungi informasi keuangan mereka.
Dalam kerangka ini, analisis regresi dapat menjadi alat yang efektif untuk
mengidentifikasi dan mengukur sejauh mana faktor-faktor seperti kenyamanan, kecepatan, dan
keamanan berkontribusi terhadap preferensi pelanggan. Penelitian semacam ini dapat
memberikan wawasan mendalam tentang hubungan antara variabel-variabel tersebut,
memungkinkan perusahaan teknologi keuangan untuk mengembangkan strategi yang lebih
baik dalam memenuhi kebutuhan dan harapan pelanggan.
Selain itu, pemahaman lebih lanjut tentang faktor-faktor yang memengaruhi pilihan
pelanggan dapat memberikan kontribusi signifikan terhadap perkembangan inovasi teknologi
keuangan masa depan. Dengan mengidentifikasi preferensi pelanggan, perusahaan dapat
merancang produk dan layanan yang lebih sesuai dengan keinginan pasar, memastikan
pertumbuhan berkelanjutan, dan membangun keunggulan kompetitif di era digital ini. Oleh
karena itu, penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki secara mendalam faktor-faktor yang
memengaruhi pilihan pelanggan terhadap teknologi tanpa kartu dibandingkan kartu untuk
penarikan tunai melalui pendekatan analisis regresi.

3
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas pada penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apa saja faktor-faktor utama yang memengaruhi pilihan pelanggan antara teknologi
tanpa kartu dan kartu untuk penarikan tunai?
2. Bagaimana kenyamanan, kecepatan, dan keamanan berkontribusi terhadap
preferensi pelanggan dalam menggunakan teknologi tanpa kartu?
3. Sejauh mana pengaruh relatif dari setiap faktor terhadap keputusan pelanggan
menggunakan teknologi tanpa kartu dapat diukur dan diidentifikasi melalui
pendekatan analisis regresi?

1.3 Tujuan Penelitian


Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengidentifikasi faktor-faktor utama yang memengaruhi pilihan pelanggan
antara teknologi tanpa kartu dan kartu untuk penarikan tunai.
2. Untuk menganalisis sejauh mana kenyamanan, kecepatan, dan keamanan
berkontribusi terhadap preferensi pelanggan dalam menggunakan teknologi tanpa
kartu.
3. Untuk menentukan pengaruh relatif dari setiap faktor terhadap keputusan pelanggan
menggunakan teknologi tanpa kartu melalui pendekatan analisis regresi.

1.4 Manfaat Penelitian


Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Memberikan pemahaman mendalam tentang preferensi pelanggan terkait teknologi
tanpa kartu vs. kartu untuk penarikan tunai.
2. Memungkinkan optimalisasi desain produk dan layanan berdasarkan faktor-faktor
kenyamanan, kecepatan, dan keamanan.
3. Meningkatkan adopsi teknologi tanpa kartu dengan memperbaiki aspek
kenyamanan, kecepatan, dan keamanan transaksi.
4. Mengidentifikasi peluang pengembangan produk baru atau peningkatan fitur sesuai
dengan kebutuhan pasar.
5. Mendorong perkembangan teknologi keuangan yang lebih inovatif dan relevan.

4
BAB II
KAJIAN TEORI

2.1 Munculnya Teknologi Pembayaran Elektronik


Perkembangan ilmu di era kontemporer mencerminkan penerapan ilmu dan teknologi
dalam berbagai aspek kehidupan, menjadi ciri khas utama dari kemajuan ilmu pada masa
tersebut. Ini secara umum mencirikan sifat perkembangan ilmu di zaman kontemporer. Dapat
disepakati bahwa hampir seluruh bidang kehidupan manusia modern telah dipengaruhi oleh
berbagai dampak kemajuan ilmu dan teknologi. Salah satu contohnya adalah sektor ekonomi
yang kini sangat membutuhkan dan terpengaruh oleh teknologi. Perkembangan teknologi yang
pesat memengaruhi sistem pembayaran dalam transaksi bisnis, terutama dalam menjaga
kelangsungan hubungan bisnis. Sistem pembayaran, sebagai pilar penopang stabilitas sistem
keuangan, mengalami perkembangan dari penggunaan uang tunai tradisional menuju sistem
pembayaran digital atau yang lebih dikenal sebagai uang elektronik (e-money). Kemajuan
teknologi dalam sistem pembayaran ini menggantikan peran uang tunai sebagai alat
pembayaran, beralih ke bentuk pembayaran non tunai yang lebih efisien dan ekonomis.
Pembayaran non tunai umumnya dilakukan melalui transfer antar bank atau transfer intra bank
melalui jaringan internal bank. Selain itu, pembayaran non tunai juga dapat dilakukan dengan
menggunakan kartu sebagai alat pembayaran, seperti kartu ATM, kartu debit, dan kartu kredit.
Pembayaran secara umum dapatdiartikan sebagai pemindahan sejumlahuang dari si
pembayar ke penerima. Pembayaran digital adalahpembayaran yang berbasis teknologi. Di
dalam pembayaran digital uang disimpan, diproses, dan diterima dalam bentuk informasi digital
dan proses pemindahannya diinisialisasimelalui alat pembayaran elektronik.Pembayaran secara
tradisional dilakukanmelalui uang tunai, cek, atau kartu kredit sedangkan pembayaran digital
dilakukan menggunakan software tertentu,kartu pembayaran, dan uang
elektronnik.Komponen-komponen utama dari sistempembayaran digital antara lain:aplikasi
pemindahan uang, infrastrukturjaringan, peraturan dan prosedur yangmemerintah kegunaan
dari sistem tersebut.
Sistem pembayaran secara digital menyediakan cara pembayaran untuk pembelian
barang ataupun jasa melalui internet. Berbeda dengan sistem pembayaran biasanya, pelanggan
mengirimkan seluruh data yang berkaitan dengan pembayaran kepada penjual melalui internet,
tidak ada interaksi eksternal yang jauh antara pelanggan dan penjual (dengan mengirimkan
faktur melaui email atau konfirmasi melalui fax). Sekarang ini, sudah lebih dari 100 macam
sistem pembayaran secara elektronik.

5
2.2 Teknologi atas Kartu dengan Teknologi Tanpa Kartu
Teknologi atas kartu dan teknologi tanpa kartu mewakili dua pendekatan inovatif dalam
pengelolaan transaksi keuangan dan pembayaran. Teknologi atas kartu, yang umumnya
diasosiasikan dengan kartu fisik seperti kartu kredit, kartu debit, atau kartu ATM, telah menjadi
landasan utama dalam sistem pembayaran tradisional. Namun, seiring dengan kemajuan
teknologi, konsep teknologi tanpa kartu semakin mendapatkan perhatian karena memberikan
alternatif yang lebih efisien dan praktis.
Teknologi atas kartu melibatkan penggunaan kartu fisik sebagai media pembayaran.
Pengguna biasanya harus membawa kartu tersebut secara fisik dan menyelipkannya atau
memasukkannya ke dalam mesin pembaca untuk melakukan transaksi. Meskipun teknologi ini
telah berhasil selama bertahun-tahun, ada beberapa kekurangan yang mulai diatasi oleh
teknologi tanpa kartu.
Di sisi lain, teknologi tanpa kartu mencakup berbagai metode pembayaran elektronik
yang tidak memerlukan kehadiran fisik kartu. Ini dapat mencakup penggunaan perangkat
seluler, aplikasi perbankan digital, atau protokol pembayaran elektronik seperti QR code atau
NFC (Near Field Communication). Kelebihan utama dari teknologi tanpa kartu adalah
kebebasan dari ketergantungan pada kartu fisik, yang dapat hilang atau rusak. Selain itu,
penggunaan teknologi tanpa kartu seringkali memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan
praktis, karena cukup dengan memindai kode QR atau mendekatkan perangkat seluler ke mesin
pembaca.
Dalam konteks sektor keuangan, perkembangan teknologi tanpa kartu juga mencakup
sistem pembayaran digital atau uang elektronik (e-money). Pengguna tidak hanya dapat
melakukan transaksi tanpa membawa kartu fisik, tetapi juga dapat melakukan pembayaran
tanpa perlu menggunakan uang tunai. Sistem pembayaran digital ini biasanya melibatkan
transfer antar bank, transfer intra bank, atau penggunaan aplikasi pembayaran digital yang
terintegrasi dengan berbagai layanan keuangan.
Meskipun teknologi atas kartu masih luas digunakan dan diterima, teknologi tanpa kartu
terus berkembang untuk memberikan solusi yang lebih modern dan efisien. Pertarungan antara
keduanya menciptakan variasi pilihan untuk konsumen dan mendorong inovasi dalam sektor
pembayaran dan keuangan secara keseluruhan.

2.3 Karakteristik Teknologi Tanpa Kartu


Teknologi Tanpa Kartu, sebagai sebuah inovasi dalam dunia keuangan modern,
menunjukkan sejumlah karakteristik utama yang secara signifikan membedakannya dari

6
pendekatan tradisional yang bergantung pada kartu fisik. Dalam paradigma Teknologi Tanpa
Kartu, penggunaan perangkat seluler menjadi aspek sentral, di mana pelanggan dapat
mengakses dan mengelola informasi pembayaran serta keuangan mereka melalui aplikasi
perbankan digital atau dompet elektronik yang terintegrasi pada perangkat seluler mereka.
Pembayaran digital adalah salah satu landasan Teknologi Tanpa Kartu, memungkinkan
pelanggan untuk melakukan transaksi tanpa ketergantungan pada uang tunai atau kartu fisik.
Pengguna dapat memanfaatkan berbagai metode pembayaran elektronik, termasuk transfer
antar bank, pembayaran tagihan, atau pembelian barang dan layanan melalui aplikasi
pembayaran digital yang memanfaatkan QR code atau teknologi Near Field Communication
(NFC). Dalam upaya meningkatkan tingkat keamanan, Teknologi Tanpa Kartu sering kali
mengimplementasikan metode otentikasi biometrik seperti pemindaian sidik jari atau
pemindaian wajah. Hal ini bertujuan untuk memberikan perlindungan ekstra terhadap akses
yang tidak sah dan menjadikan pengalaman bertransaksi lebih aman bagi pengguna.
Kemudahan dan kecepatan transaksi merupakan fokus utama dari Teknologi Tanpa
Kartu, memungkinkan pengguna untuk melakukan pembayaran atau transaksi keuangan
dengan cepat dan efisien tanpa perlu membawa kartu fisik atau menggunakan uang tunai. Lebih
jauh, Teknologi Tanpa Kartu seringkali terintegrasi dengan layanan keuangan lainnya, seperti
manajemen keuangan pribadi, penawaran khusus, atau program penghargaan, yang bertujuan
memberikan nilai tambah kepada pengguna dan memperkaya pengalaman bertransaksi mereka.
Fleksibilitas dan mobilitas menjadi ciri khas lainnya dari Teknologi Tanpa Kartu.
Dengan penggunaan perangkat seluler, pelanggan dapat melakukan transaksi keuangan kapan
saja dan di mana saja, meningkatkan kenyamanan dan aksesibilitas secara keseluruhan. Secara
keseluruhan, Teknologi Tanpa Kartu menciptakan solusi yang modern dan adaptif, mengurangi
ketergantungan pada kartu fisik, dan memberikan pengalaman bertransaksi yang lebih efisien
dan inovatif bagi pengguna di era digital ini.

2.4 Manfaat dan Kekurangan Teknologi Tanpa Kartu


Dengan adanya sistem pembayaran digital, tentunya akan membantu pertumbuhan
ekonomi menjadi lebih baik. Sisem pembayaran digital pun dapat membantu mengurangi
inflasi akibat banyaknya uang yang beredar di masyarakat. Berikut adalah manfaat dari adanya
sistem pembayaran digital:
1. Meningkatkan efisiensi dalam pembayaran sebuah produk secara online.Pilihan produk
layanan dapat ditingkatkan terus-menerus seiring perkembangan zaman.

7
2. Memberikan kemudahan pembayaran serta perluasan media pembayaran dengan sudah
tersedianya berbagai alat pembayaran online.
3. Meningkatkan efektivitas dan efisiensi waktu
Transfer uang antar rekening virtual yang biasanya memakan waktu beberapa menit,
sementara transfer antar bank atau satu pos dapat berlangsung beberapa hari. Konsumen
juga tidak akan membuang-buang waktu untuk menunggu antrian di sebuah bank atau
kantor pos.
4. Meningkatkan customer loyality
5. Dapat dilakukan di mana saja dan kapan saja
Biasanya setiap layanan dirancang untuk menjangkau khalayak seluas mungkin,
sehingga memiliki antarmuka pengguna intuitif dimengerti. Selain itu, selalu ada
kesempatan untuk mengajukan pertanyaan kepada tim dukungan, yang sering bekerja
24/7.
6. Pengendalian biaya
Bahkan jika seseorang ingin membawa pengeluaran di bawah kendali, perlu untuk
kesabaran untuk menuliskan semua biaya kecil, yang sering mengambil sebagian besar
dari jumlah total pengeluaran. Akun virtual berisi sejarah semua transaksi yang
menunjukkan toko dan jumlah yang konsumen habiskan. Dan konsumen dapat
memeriksa kembali kapan saja mereka inginkan. Keuntungan sistem pembayaran
digital cukup penting dalam kasus ini.
7. Komisi rendah
Jika konsumen membayar untuk penyedia layanan internet atau pengisian akun ponsel
melalui UPT (terminal pembayaran tanpa pengawasan), konsumen akan menemukan
biaya tinggi. Sedangkan untuk sistem pembayaran elektronik: biaya semacam ini
operasi terdiri dari 1% dari jumlah total, dan ini merupakan keuntungan yang cukup
besar.
Tetapi di satu sisi sistem pembayaran digital tidak hanya memiliki keunggulan saja,
tetapi juga memiliki kekurangan. Berikut adalah kekurangan dari sistem pembayaran digital:
1. Munculnya kejahatan seperti hacker
Jika konsumen mengikuti seсurity yang aturan ancaman minimal, dapat dibandingkan
dengan risiko seperti perampokan. Situasi lebih buruk ketika sistem pengolahan
perusahaan telah rusak, karena itu mengarah ke kebocoran data pribadi pada kartu dan
pemiliknya. Bahkan jika sistem pembayaran elektronik tidak meluncurkan kartu plastik,
dapat terlibat dalam skandal mengenai Pencurian identitas.

8
2. Tidak semua orang dapat mengakses media internet. Karena keadaan suasana yang tidak
mendukung dan wilayah yang terpencil dapat juga menjadi alasan untuk tidak
mendapatkan koneksi internet yang bagus dan stabil.
3. Teknologi di Indonesia masih terbatas, dan harganya tergolong mahal. Dengan
mahalnya pajak di Indonesia, harga teknologi pun dapat meningkat drastis, dengan
teknologi yang semakin canggih harga barang pun meningkat pula. Kurangnya
pengetahuan tentang teknologi oleh masyarakat Indonesia pun menjadi satu alasan.
Sebagian masyarakat Indonesia kurang paham mengenai teknologi, karena adanya rasa
malas untuk belajar atau kurangnya teknologi informasi di Indonesia.
4. Kurangnya anonimitas
Informasi tentang semua transaksi, termasuk jumlah, waktu dan penerima disimpan
dalam database sistem pembayaran. Dan itu berarti badan intelijen memiliki akses ke
informasi ini. Anda harus memutuskan apakah itu baik atau buruk.
5. Masalah mentransfer uang antara sistem pembayaran yang berbeda
Biasanya sebagian besar sistem pembayaran elektronik tidak bekerja sama satu sama
lain. Dalam hal ini, konsumen harus menggunakan jasa penukaran e-currency, dan dapat
memakan waktu jika konsumen masih tidak memiliki layanan yang terpercaya untuk
tujuan ini.
6. Pembatasan
Setiap sistem pembayaran batasnya mengenai jumlah maksimum di rekening, jumlah
transaksi per hari dan jumlah output

2.5 Model Penelitian dan Hipotesis


Model penelitian yang menggunakan analisis regresi bertujuan untuk mengidentifikasi
dan mengukur sejauh mana faktor-faktor tertentu memengaruhi pilihan pelanggan terhadap
Teknologi Tanpa Kartu dibandingkan kartu fisik untuk penarikan tunai. Analisis regresi adalah
metode statistik yang digunakan untuk mengukur hubungan antara satu atau lebih variabel
independen dengan variabel dependen. Dalam konteks penelitian ini, variabel independen
mungkin mencakup faktor-faktor seperti kegunaan yang dirasakan, persepsi kemudahan
penggunaan, keamanan dan kepercayaan, sedangkan variabel dependen adalah pilihan
pelanggan terkait penggunaan Teknologi Tanpa Kartu atau kartu fisik/ Preferensi terhadap
Uang Tunai Tanpa Kartu dan Teknologi atas Kartu.
Pertama, penelitian akan mengidentifikasi variabel-variabel yang dianggap berpotensi
memengaruhi pilihan pelanggan. Ini dapat melibatkan survei atau analisis literatur untuk

9
memahami faktor-faktor yang umumnya diakui sebagai pengaruh dalam keputusan pelanggan
terkait teknologi pembayaran.
Selanjutnya, data akan dikumpulkan dari responden atau sumber yang relevan untuk
menciptakan dataset. Data ini akan mencakup informasi tentang preferensi pelanggan terkait
penggunaan Teknologi Tanpa Kartu atau kartu fisik, serta nilai-nilai variabel independen
seperti kenyamanan, kecepatan, dan keamanan.
Analisis regresi kemudian akan dilakukan untuk mengukur sejauh mana variabel
independen memprediksi atau menjelaskan variasi dalam variabel dependen. Hasil analisis ini
dapat memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang kontribusi relatif masing-masing
faktor terhadap keputusan pelanggan. Sebagai contoh, hasil analisis regresi dapat menunjukkan
sejauh mana peningkatan dalam persepsi kenyamanan atau keamanan berkorelasi dengan
peningkatan dalam kecenderungan pelanggan untuk memilih Teknologi Tanpa Kartu.
Dengan memahami faktor-faktor yang paling signifikan, perusahaan atau penyedia
layanan keuangan dapat mengambil langkah-langkah strategis untuk meningkatkan adopsi
Teknologi Tanpa Kartu. Dalam konteks penelitian ini, hasil analisis regresi dapat memberikan
wawasan tentang elemen-elemen yang perlu ditingkatkan atau diperbaiki untuk lebih
memenuhi preferensi pelanggan, dan dengan demikian, memajukan perkembangan teknologi
keuangan yang lebih adaptif terhadap kebutuhan pasar. Berdasarkan penjelasan di atas, pada
penelitian ini memiliki hipotesis yang dapat diuji sebagai berikut :
H0 : variabel berpengaruh secara signifikan terhadap preferensi penggunaan teknologi
tanpa kartu.
H1 : variabel berpengaruh tetapi tidak signifikan terhadap preferensi penggunaan
teknologi tanpa kartu.

10
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Jenis dan Pendekatan Penelitian


Pada umumnya terdapat tiga jenis penelitian yaitu penelitian lapangan (field research),
penelitian pustaka (library research) dan penelitian campuran (mixed method). Jenis penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian lapangan dengan menggunakan analisis
kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian yang dilakukan dengan mengumpulkan data
yang berupa angka, atau data yang berupa kata-kata atau kalimat yang dikonversi menjadi data
yeng berbentuk angka.
Penelitian ini menggunakan jenis pendekatan penelitian deskriptif dengan tujuan untuk
mendeskripsikan objek penelitian maupun hasil penelitian. Menurut Sugiyono, deskriptif
adalah metode yang berfungsi untuk mendeskripsikan atau memberi gambaran terhadap objek
yang diteliti melalui data atau sampel yang telah terkumpul sebagaimana adanya, tanpa
melakukan dan membuat kesimpulan yang berlaku umum.

3.2 Lokasi dan Waktu Penelitian


Lokasi dalam penelitian merupakan tempat yang dijadikan sebagai wilayah atau daerah
penelitian. Dalam penelitian ini, lokasi penelitian yaitu sekitar Universitas Negeri Medan
terutama pada Fakultas Ekonomi kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deli Serdang,
Sumatera Utara.

3.3 Populasi dan Sampel


Populasi pada penelitian ini adalah semua orang yang menggunakan teknologi tanpa
kartu seperti M-Banking, E-Wallet, Dana, dan sebagainya. Dalam penelitian ini, sampel
dikumpulkan dengan menggunakan teknik Simple Random Sampling. Teknik Simple Random
Sampling adalah teknik pengambilan sampel dari anggota populasi yang dilakukan secara acak
tanpa memperhatikan strata yang ada dalam populasi tersebut. Dari populasi tersebut, diambil
100 responden yang mengisi kuesioner yang telah dibagikan sebanyak 100 responden sebagai
sampel.

3.4 Variabel Penelitian


Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari variabel independen (bebas)
dan variabel dependen (terikat). Adapun variabel independen dalam penelitian ini adalah

11
Kegunaan yang Dirasakan (X₁), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X₂), Keamanan (X₃) dan
Kepercayaan (X₄). Variabel terikat (dependent variable) adalah yang dipengaruhi atau menjadi
akibat dari variabel bebas. Adapun variabel terikat dalam penelitian ini adalah Preferensi
terhadap Uang Tunai Tanpa Kartu dan Teknologi atas Kartu (Y).

Kegunaan yang Dirasakan (X₁)

Preferensi terhadap Uang Tunai Persepsi Kemudahan Penggunaan (X₂)


Tanpa Kartu dan Teknologi atas
Kartu (Y) Keamanan (X₃)

Kepercayaan (X₄)

3.5 Teknik Pengumpulan Data


1. Kuesioner (Angket)
Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi
pertanyaan kepada responden untuk dijawabnya. Metode angket merupakan
serangkaian atau daftar pertanyaan yang disusun secara sistematis, kemudian dikirim
untuk diisi responden. Setelah diisi, angket dikirim kembali atau dikembalikan ke
petugas atau peneliti. Pada penelitian ini, data dikumpulkan dengan menggunakan
google form dengan 14 pertanyaan berbentuk skala linkert 1 sampai 5. Untuk
menentukan variabel X1 sebanyak tiga pertanyaan, variabel X2 sebanyak tiga
pertanyaan, variabel X3 sebanyak tiga pertanyaan, variabel X4 sebanyak tiga pertanyaan
dan variabel Y sebanyak satu pertanyaan.
2. Uji Validitas
Menurut Sugiharto dan Sitinjak, validitas berhubungan dengan dengan satu peubah
mengukur apa yang harus diukur. Uji validitas adalah uji yang digunakan untuk
menunjukkan variabel dalam suatu pengukuran dikatakan sah atau valid tidaknya suatu
yang akan diukur oleh kuesioner. Suatu tes dikatakan memiliki validitas yang tinggi jika
tes tersebut menjalankan fungsi ukurnya, atau memberikan hasil ukur yang tepat dan
akurat sesuai dengan maksud dikenakannya tes tersebut. Suatu tes menghasilkan data
yang tidak relevan dengan tujuan diadakannya pengukuran, agar dikatakan sebagai tes
yang memiliki validitas rendah. Sebelum instrumen digunakan maka dilakukan uji
validitas terlebih dahulu. Jika nilai rhitung > rtabel maka item pertanyaan yang digunakan
dalam penelitian yang diuji dapat dikatakan tidak valid atau gugur. Setelah dilakukan
analisis dengan menggunakan SPSS, semua variabel memiliki nilai rhitung > rtabel yaitu
semua pertanyaan yang digunakan dalam kesioner adalah valid karena lebih besar dari

12
rtabel yaitu (0,1996). Dengan nilai koefisien paling rendah yaitu 0,278 dan tertinggi yaitu
1,000.
3. Uji Reliabilitas
Dalam penelitian, uji reliabilitas adalah sejauh mana pengukuran dari suatu tes tetap
konsisten setelah dilakukan berulang-ulang terhadap subjek dan dalam kondisi yang
sama. Penelitian dianggap dapat diandalkan apabila memberikan hasil yang konsisten
untuk pengukuran yang sama. Tinggi rendahnya uji reliabilitas secara empiris
ditunjukkan oleh suatu angka yang disebut koefisien reliabilitas. Reliabilitas yang tinggi
ditunjukkan dengan nilai rxx mendekati nilai angka 1. Kesepakatan secara umum
reliabilitas dianggap cukup memuaskan jika ≤ 0,7. Hasil uji reliabilitas meunjukkan
semua variabel nilai Cronbach's Alpha (α) di atas 0,70 yaitu 0,794 dapat disimpulkan
bahwa variabel Kegunaan yang Dirasakan (X₁), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X₂),
Keamanan (X₃), Kepercayaan (X₄) dan Preferensi terhadap Uang Tunai Tanpa Kartu
dan Teknologi atas Kartu (Y) adalah reliabel atau dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat ukur variabel.

3.6 Alat Analisis Data


Setelah data terkumpul maka langkah selanjutnya adalah menganalisis data tersebut.
Dalam analisis ini menggunakan teknik analisis data statistik. Adapun tahapan analisis dan
rumus yang digunakan adalah sebagai berikut.
1. Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Uji normalitas, dilakukan untuk mengetahui bahwa data-data yang digunakan dalam
penelitian ini sudah mengikuti distribusi normal atau tidak. Jika datanya
berdistribusi normal, maka digunakan metode analisi statistik parametrik, tetapi jika
datanya tidak berdistribusi normal, maka digunakan metode statistik non
parametrik.
b. Uji Multikolinearitas
Uji multikolenearitas dilakukan untuk menjelaskan kemungkinan terdapatnya
hubungan 5 antara variabel independen dengan variabel independen yang lain. Salah
satu cara untuk mengetahui multikolinearitas dengan melihat VIF (Varian Inflation
Factor) dan nilai Tolerance. Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka dapat
dikatakan tidak ada masalah multikolinearitas, sebaliknya jika nilai VIF > 10 dan
Tolerance < 0,1 maka dapat dikatakan ada masalah multikolinearitas.

13
2. Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi adalah untuk mengetahui ada atau tidaknya pengaruh antara
besarnya variabel dependen dengan variabel-variabel independen. Jenis analisis
regresi yang akan digunakan adalah analisis regresi berganda. Dalam penelitian ini,
variabel independen yaitu Kegunaan yang Dirasakan (X₁), Persepsi Kemudahan
Penggunaan (X₂), Keamanan (X₃) dan Kepercayaan (X₄). Sementara variabel
dependen yaitu Preferensi terhadap Uang Tunai Tanpa Kartu dan Teknologi atas
Kartu (Y). Oleh karena itu, persamaan regresi linear regresi berganda yang
digunakan adalah Y = a + B1X1 + B2X2 + B3X3 + B4X4 + e.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Untuk mengetahui berapa besar persentase pengaruh antara variabel bebas (X1, X2,
X3, X4) terhadap variabel (Y). Jika (R2) semakin besar atau mendekati angka satu,
maka dapat dikatakan bahwa kemampuan mejelaskan variabel bebas adalah besar
terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan semakin kuat untuk
menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. Sebaliknya jika (R2)
semakin kecil mendekati angka nol maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel
bebas terhadap variabel terikat semakin kecil.
c. Uji Anova
Uji anova dilakukan untuk melihat apakah variabel independen secara keseluruhan
berpengaruh signifikan terhadap variabel dependen. Bila hasil uji simultannya adalah
signifikan, maka dapat dikatakan bahwa hubungan yang terjadi dapat berlaku untuk
populasi. Jika signifikansi F lebih kecil dari nilai probabilitas (0,05) dan Fhitung > Ftabel
maka dikatakan variabel independen berpengaruh nyata terhadap variabel dependen
dan begitu juga sebaliknya.
d. Uji T Parsial
Uji T-stat (Uji Parsial), dilakukan untuk mengetahui apakah variabel-variabel
independen dalam penelitian ini berpengaruh signifikan secara parsial terhadap
variabel dependennya. Nilai t-statistik konsultasikan dengan nilai t-tabel, apabila
nilai t-statistik > t-tabel, maka variabel-variabel independen dalam penelitian ini
berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel dependennya, atau dengan
melihat nilai probabilitasnya, apabila ≤ 0,05 (5%) berarti signifikan, dan begitu juga
sebaliknya.

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil
4.1.1 Uji Asumsi Klasik
a. Uji Normalitas
Pengujian normalitas dilakukan dengan teknik Kolmogorov-Smirnov dengan kriteria
untuk nilai signifikansinya 5%. Jika nilai p < 0,05 data berdistribusi normal, jika p >
0,05 data tidak berdistribusi normal. Setelah analisis data dengan SPSS, p atau Asymp.
Sig. (2-tailed) sebesar 0,000628 maka data berdistribusi normal.
Tabel 1 Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test


Unstandardized Residual
N 100
Normal Parametersa,b Mean .0000000
Std. Deviation 1.10069798
Most Extreme Differences Absolute .124
Positive .069
Negative -.124
Test Statistic .124
Asymp. Sig. (2-tailed) .001c
a. Test distribution is Normal.
b. Calculated from data.
c. Lilliefors Significance Correction.
b. Uji Multikolinearitas
Jika nilai VIF < 10 dan Tolerance > 0,1 maka dapat dikatakan tidak ada masalah
multikolinearitas, sebaliknya jika nilai VIF > 10 dan Tolerance < 0,1 maka dapat
dikatakan ada masalah multikolinearitas. Setelah analisis data dengan SPSS, nilai
Tolerance > 0,1 dan nilai VIF < 10 maka dapat dikatakan tidak ada masalah
multikolinearitas.
Tabel 2 Analisis Regresi Berganda
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.365 .744 -.491 .625
Kegunaan (X₁) .216 .059 .401 3.640 .000 .647 1.545
Kemudahan -.018 .054 -.038 -.336 .738 .619 1.616
Penggunaan (X₂)
Keamanan (X₃) .067 .070 .118 .957 .341 .519 1.929
Kepercayaan (X₄) .043 .052 .096 .824 .412 .577 1.733
a. Dependent Variable: Preferensi Penggunaan (Y)

15
4.1.2 Uji Hipotesis
a. Analisis Regresi Berganda
Analisis regresi berganda adalah analisis regresi yang menjelaskan hubungan peubah
respon (variabel dependen) dengan faktor-faktor yang mempengaruhi lebih dari satu
predictor (variabel independen). Regresi berganda merupakan pengembangan dari
regresi linaer sederhana, yaitu sama-sama alat yang digunakan untuk menganalisis suatu
variabel. Analisis regresi juga dignakan untuk mengetahui berapa besar pengaruh
Kegunaan yang Dirasakan (X₁), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X₂), Keamanan (X₃)
dan Kepercayaan (X₄) terhadap Preferensi terhadap Uang Tunai Tanpa Kartu dan
Teknologi atas Kartu (Y). Berdasarkan hasil perhitungan analisis regresi linear
berganda yang dilakukan melalui statistik dengan menggunakan SPSS dari tabel 2,
maka diperoleh hasil sebagai berikut.
𝒀 = −𝟎, 𝟑𝟔𝟓 + 𝟎, 𝟐𝟏𝟔𝑿₁ − 𝟎, 𝟎𝟏𝟖𝑿₂ + 𝟎, 𝟎𝟔𝟕𝑿₃ + 𝟎, 𝟎𝟒𝟑𝑿₄ + 𝒆
Maka koefisien b dinamakan arah regresi dan menyatakan perubahan rata-rata nilai
variabel Y untuk setiap perubahan variabel X1, X2, X3, X4 sebesar satu satuan.
Perubahan ini merupakan pertambahan jika nilai b bertanda positif dan penurunan
apabila nilai b bertanda negatif, sehingga dari persamaan tersebut dapat dijelaskan:
1. Nilai Constant adalah -0,365 artinya jika tidak terjadi perubahan variabel
kegunaan, kemudahan, keamanan dan kepercayaan (nilai X1, X2, X3 dan X4
adalah 0) maka preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu sebesar -0,365
atau menurun sebesar 36,5%.
2. Nilai koefisien regresi kegunaan adalah 0,216 artinya variabel kegunaan (X1)
meningkat 1 % dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah 0 (nol), maka
preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu meningkat sebesar 21,6%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel kegunaan (X1) yang disampaikan
berkontribusi positif terhadap preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu.
3. Nilai koefisien regresi kemudahan adalah -0,018 artinya variabel kemudahan
(X2) menurun 1 % dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah 0 (nol), maka
preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu menurun sebesar 1,8%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel kemudahan (X2) yang disampaikan
berkontribusi negatif terhadap preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu.

16
4. Nilai koefisien regresi keamanan adalah 0,067 artinya variabel keamanan (X3)
meningkat 1 % dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah 0 (nol), maka
preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu meningkat sebesar 6,7%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel keamanan (X3) yang disampaikan
berkontribusi positif terhadap preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu.
5. Nilai koefisien regresi kepercayaan adalah 0,043 artinya variabel kepercayaan
(X4) meningkat 1 % dengan asumsi variabel bebas lainnya adalah 0 (nol), maka
preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu meningkat sebesar 4,3%. Hal
tersebut menunjukkan bahwa variabel kepercayaan (X4) yang disampaikan
berkontribusi positif terhadap preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu.
Dengan demikian jika variabel bebas yakni Kegunaan yang Dirasakan (X₁), Keamanan
(X₃) dan Kepercayaan (X₄) saat ini mengalami peningkatan maka preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu juga mengalami peningkatan. Tetapi, jika Persepsi
Kemudahan Penggunaan (X₂) mengalami peningkatan maka preferensi penggunaan
teknologi tanpa kartu mengalami penurunan.
b. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi pada intinya digunakan untuk mengukur berapa jauh kemampuan
model dalam menerangkan variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah
diatara 0 dan 1, Jika nilai koefisien yang ada dapat memberikan hampir semua informasi
yang dibutuhkan untuk mendeteksi variabel devenden. Sedangkan jika R2 sama dengan
0, maka tidak akan ada pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai
R Square terlihat dari tabel analisis determinasi dalam regresi linear sederhana. Nilai ini
digunakan untuk mengetahui persentase sumbangan pengaruh variabel independen
secara bersama-sama terhadap variabel dependen berupa hubungan kolerasi.
Tabel 3 Analisis Koefisien Determinasi

Model Summaryb
Std. Error of the Durbin-
Model R R Square Adjusted R Square Estimate Watson
1 .505a .255 .223 1.123631649 2.020
a. Predictors: (Constant), Kegunaan (X₁), Kemudahan Penggunaan (X₂), Keamanan (X₃),
Kepercayaan (X₄).
b. Dependent Variable: Preferensi Penggunaan (Y)

Berdasarkan tabel 3, dapat diketahui bahwa nilai koefisien determinasi terdapat pada
Adjusted R Square sebesar 0,223 , menunjukkan pengaruh variabel dependen terhadap
variabel independen. Hal ini berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan

17
variabel terikat adalah 22,3% sisanya 77,67% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak
dibahas dalam penelitian ini.
c. Uji Anova
Uji anova dapat digunakan untuk menguji pengaruh secara simultan variabel bebas (X1,
X2, X3, dan X4) dan variabel terikat (Y). Jika variabel bebas memiliki pengaruh secara
simultan terhadap variabel terikatnya. Uji ini dilakukan dengan membandingkan
signifikansi nilai Fhitung > Ftabel. Model regresi yang dirumuskan sudah tepat yaitu
dengan menilai dengan rumus, Ftabel = f (k-1; n-k) = f(5-1; 100-5), f=4;95 = 2,47 dan
Fhitung dicari dengan menggunakan SPSS dengan hasil sebagai berikut.
Tabel 4 Uji Anova

ANOVAa
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 40.968 4 10.242 8.112 .000b
Residual 119.942 95 1.263
Total 160.910 99
a. Dependent Variable: Preferensi Penggunaan (Y)
b. Predictors: (Constant), Kemudahan Penggunaan (X₂), Kegunaan (X₁), Keamanan (X₃),
Kepercayaan (X₄),

Berdasarkan hasil pengujian dapat dinilai Fhitung sebesar 8,112 dengan Ftabel adalah 2,47
sehingga nilai Fhitung > Ftabel atau 8,112 > 2,47, dan tingkat signifikan 0,000 ˂ 0,05 maka
H0 diterima dan H1 ditolak, dapat disimpulkan bahwa variabel Kegunaan yang
Dirasakan (X₁), Persepsi Kemudahan Penggunaan (X₂), Keamanan (X₃) dan
Kepercayaan (X₄) secara bersamaan berpengaruh signifikan terhadap preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu.
d. Uji T Parsial
Uji statistik pada dasarnya menunjukkan bahwa apakah variabel-variabel independen
dalam penelitian ini berpengaruh signifikan secara parsial terhadap variabel
dependennya. Nilai t dalam tabel 2 juga untuk melihat apakah model yang digunakan
sudah tepat atau tidak.
Coefficientsa
Unstandardized Standardized Collinearity
Coefficients Coefficients Statistics
Model B Std. Error Beta t Sig. Tolerance VIF
1 (Constant) -.365 .744 -.491 .625
Kegunaan (X₁) .216 .059 .401 3.640 .000 .647 1.545
Kemudahan -.018 .054 -.038 -.336 .738 .619 1.616
Penggunaan (X₂)
Keamanan (X₃) .067 .070 .118 .957 .341 .519 1.929
Kepercayaan (X₄) .043 .052 .096 .824 .412 .577 1.733
a. Dependent Variable: Preferensi Penggunaan (Y)

18
Berdasarkan dari hasil pengujian terhadap hipotesis menunjukkan hasil perhitungan
variabel kegunaan (X1) berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu. Hal tersebut terlihat dari signifikan kegunaan (X1)
0,0004 ˂ 0,05. Variabel kemudahan (X2) berpengaruh secara negatif dan tidak
signifikan terhadap preferensi penggunaan teknologi tanpa kartu. Hal tersebut terlihat
dari signifikan kemudahan (X2) 0,738 > 0,05. Variabel keamanan (X3) berpengaruh
secara positif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi penggunaan teknologi tanpa
kartu. Hal tersebut terlihat dari signifikan keamanan (X3) 0,341 > 0,05. Variabel
kepercayaan (X4) berpengaruh secara positif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu. Hal tersebut terlihat dari signifikan kepercayaan (X4)
0,412 > 0,05.
Adapun hasil uji statistik T yaitu peneliti mendapatkan nilai hitung masing-masing
untuk variabel kegunaan (X1), kemudahan (X2), keamanan (X3) dan kepercayaan (X4)
yaitu sebagai berikut.
1. Variabel kegunaan (X1) dengan nilai ttabel (α/2; n-k = t (0.05/2; 100-5)=
(0,025;95) = 1,985 berarti nilai thitung > ttabel yaitu 3,640 > 1,985 maka H0
diterima dan H1 ditolak sehingga hipotesis uji T pada variabel kegunaan (X1)
berpengaruh positif dan signifikan terhadap preferensi penggunaan teknologi
tanpa kartu.
2. Variabel kemudahan (X2) dengan nilai ttabel (α/2; n-k = t (0.05/2; 100-5)=
(0,025;95) = 1,985 berarti nilai thitung < ttabel yaitu -0,336 < 1,985 maka H1
diterima dan H0 ditolak sehingga hipotesis uji T pada variabel kemudahan (X2)
berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap preferensi penggunaan
teknologi tanpa kartu.
3. Variabel keamanan (X3) dengan nilai ttabel (α/2; n-k = t (0.05/2; 100-5)=
(0,025;95) = 1,985 berarti nilai thitung < ttabel yaitu 0,957 < 1,985 maka H1
diterima dan H0 ditolak sehingga hipotesis uji T pada variabel keamanan (X3)
berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi penggunaan
teknologi tanpa kartu.
4. Variabel kepercayaan (X4) dengan nilai ttabel (α/2; n-k = t (0.05/2; 100-5)=
(0,025;95) = 1,985 berarti nilai thitung < ttabel yaitu 0,824 < 1,985 maka H1
diterima dan H0 ditolak sehingga hipotesis uji T pada variabel kepercayaan

19
(X4) berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengaruh Kegunaan Terhadap Preferensi Penggunaan Teknologi Tanpa Kartu
Berdasarkan hasil analisis data pada hasil penelitian diperoleh hasil bahwa adanya
kegunaan yang dirasakan berperngaruh positif dan signifikan terhadap preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu. Hal ini mengindikasikan bahwa semakin banyak
kegunaan yang dirasakan maka orang-orang akan semakin memilih untuk lebih
mengggunakan Teknologi tanpa kartu.
4.2.2 Pengaruh Kemudahan Terhadap Preferensi Penggunaan Teknologi Tanpa Kartu
Berdasarkan hasil analisis data pada hasil penelitian diperoleh hasil bahwa persepsi
kemudahan penggunaan berpengaruh negatif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi
penggunaan teknologi tanpa kartu. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh kemudahan
penggunaan tidak terlalu berarti bagi pelanggan.
4.2.3 Pengaruh Keamanan Terhadap Preferensi Penggunaan Teknologi Tanpa Kartu
Berdasarkan hasil analisis data pada hasil penelitian diperoleh hasil bahwa tingkat
keamanan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi penggunaan
teknologi tanpa kartu. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh tingkat keamanan tidak
terlalu berpengaruh terhadap pelanggan. Hal ini disebabkan oleh perkembangan
teknologi yang semakin maju saat ini dan ledakan ekonomi seluler yang semakin
merajalela di era digital hari ini sehingga pelanggan lebih merasa aman saat
menggunakan kartu fisik di ATM karena mereka takut akan penipuan.
4.2.4 Pengaruh Kepercayaan Terhadap Preferensi Penggunaan Teknologi Tanpa Kartu
Berdasarkan hasil analisis data pada hasil penelitian diperoleh hasil bahwa tingkat
kepercayaan berpengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap preferensi penggunaan
teknologi tanpa kartu. Hal ini mengindikasikan bahwa pengaruh tingkat kepercayaan
tidak terlalu berpengaruh terhadap pelanggan.
Hasil penelitian ini juga sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Afrizal Yudhistira
pada tahun 2014 yang mengatakan manfaat yang diperoleh menjadi faktor terbesar yang
mempengaruhi preferensi responden terhadap penggunaan kartu pembayaran elektronik. Dari
hasil penelitian ini juga membuktikan bahwa penelitian ini konsisten dengan hasil penelitian
yang dilakukan oleh Bindu K Nambiar dan Kertikeya Bolaroh pada tahun 2023 menemukan
bahwa hanya ada satu faktor signifikan yang mempengaruhi preferensi pelanggan terhadap
penggunaan teknologi tanpa kartu, yaitu manfaat yang dirasakan.

20
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Berdasarkan hasil pembahasan yang sudah diungkapkan pada penelitian ini dapat ditarik
kesimpulan bahwa penelitian ini mengungkapkan bahwa bagi pelanggan pengaruh kegunaan
sangat signifikan terhadap pemilihan teknologi tanpa kartu. Adapun faktor lain yaitu
kemudahan penggunaan, tingkat keamanan dan kepercayaan perpengaruh positif tetapi tidak
signifikan yang artinya tidak terlalu berpengaruh bagi pelanggan untuk memilih teknologi tanpa
kartu. Maka dari itu, yang menjadi kekhawatiran pelanggan adalah bagaimana teknologi tanpa
kartu ini dapat berguna atau manfaat yang dirasakan dibandingkan dengan teknologi dengan
kartu yang sudah ada. Oleh karena itu, bank harus mengedukasi nasabah tentang manfaat yang
mereka dapatkan ketika menggunakan teknologi tanpa kartu ini. Bank perlu menemukan dan
membuat skenario adanya fitur uang tunai tanpa kartu yang lebih berguna dan mengungkapkan
manfaatnya kepada pelanggan.
Penerapan teknologi tanpa kartu ini memiliki dampak yang besar yaitu dapat merevolusi
cara nasabah mengakses uang tunai, sehingga tidak memerlukan kartu fisik. Mengingat ATM
yang selama ini digunakan rentan terhadap pelanggaran jaringan, maka teknologi tanpa kartu
ini dapat dapat meningkatkan keamanan dengan proses otentikasi yang lebih kuat, memastikan
bahwa hanya orang yang berhak yang dapat mengakses rekening. Hal ini mengurangi risiko
pengawasan dan penyalinan informasi kartu yang mungkin dihadapi oleh para pelanggan.

21
DAFTAR PUSTAKA

Bakhtiar, A. (2012). Filsafat Ilmu. Jakarta: PT RajaGrafindo Persada.


Nambiar, B. K., & Bolar, K. (2022). Factors Influencing Customer Preference of Cardless
Technology Over The Card for Cash Withdrawals : an Extended Technology
Acceptance Model. Journal of Financial Services Marketing.
Pramono, B., Yanuarti, T., dkk. (2006). Dampak Pembayaran Non Tunai Terhadap
Perekonomian dan Kebijakan Moneter. Bank Indonesia.
Priyatno, D. (2012). Mandiri Belajar SPSS (Statistical Product and Service Solution): Untuk
Analisis Data dan Uji Statistik. Yogyakarta: Mediakom.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kombinasi: Mixed Method. Bandung: Alfabeta.
Sugiyono. (2014). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Cet. 21. Bandung:
Alfabeta.
Sugiyono. (2015). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan Kombinasi: Mixed Methods.
Bandung: Alfabeta.
Trihasta, D., & Fajaryanti, J. (2008). E-Payment Sistem, Prosiding Seminar Ilmiah Nasional
Komputer dan Sistem Intelijin. Depok: Universitas Gunadarma.
Widiastika, G. (2023, November 16). Kekuarangan dan Kelebihan E-Payment. Retrieved from
http://info-logys.blogspot.com/2017/02/kekurangan-dan-kelebihan-penggunaan-e.html

22

Anda mungkin juga menyukai