CJR Gizi
CJR Gizi
Dosen PA :
DISUSUN OLEH
Nama :
Nim :
Kelas : Reg. B
Mata Kuliah :
Prodi : Tata Rias
FAKULTAS TEKNIK
2022
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa, atas berkat
rahmat dan karunia-Nya penulis dapat menyusun tugas CJR yang berjudul “ Gizi pada
anak Remaja dan Dewasa ” ini dengan baik dan lancar sehingga dapat dikumpul dengan
tepat waktu.
Dalam penyusunan CJR ini penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan,
akan tetapi dengan bantuan dari berbagai pihak masalah itu bisa teratasi. Maka dalam
kesempatan ini penulis tidak lupa mengucapkan banyak terimah kasih kepada:
1. , selaku dosen pengampu mata kuliah Ilmu Gizi yang memberikan kepercayaan
kepada penulis untuk menyelesaikan tugas CJR ini.
2. Penulis juga berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu
menyusun hingga terselesaikannya tugas CJR ini dengan tepat waktu.
Penulis sangat berharap bahwa makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah wawasan
serta pengetahuan pembaca mengenai Gizi pada Anak Remaja dan Dewasa .
Dalam penulisan tugas CJR ini penulis merasa masih banyak sekali kekurangan
baik pada cara penulisan maupun materi yang tertulis di dalamnya, mengingat akan
kemampuan yang penulis miliki masih sangat kurang dan masih perlu banyak latihan
dan juga bimbingan. Untuk itu, penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun untuk menyempurnakan CJR ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................
DAFTAR ISI...........................................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................................
B. Rumusan Masalah..........................................................................................................
C. Tujuan............................................................................................................................
A. Simpulan......................................................................................................................12
B. Saran.............................................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Masa remaja merupakan periode dari pertumbuhan dan proses kematangan manusia, pada
remaja ini terjadi perubahan yang sangat unik dan berkelanjutan. Perubahan fisik karena
pertumbuhan yang pertumbuhan yang terjadi akan mempengaruhi terjadi akan mempengaruhi
status kesehatan dan status kesehatan dan gizinya. Ketidakseimbangan gizinya.
Ketidakseimbangan antara asupan kebutuhan atau kecukupan akan menimbulkan masalah gizi,
baik itu berupa masalah gizi lebih maupun gizi kurang.
Status gizi dapat ditentukan melalui pemeriksaan laboratorium maupun secara antropometri.
Kekurangan kadar hemoglobin atau anemi ditentukan dengan pemeriksaan darah. Tubuh yang
berubah cepat pada masa remeja membutuhkan masukan energi, protein dan & Vitamin dalam
jumlah besar. Energi diperlukan sebagai sumber tenaga sel-sel tubuh yang bekerja lebih keras
untuk berkembang dan berubah cepat. -nergi ini diperoleh dari kebanyakan biji-bijian seperti
beras, jagung, kentang, dan bahan makanan lain yang mengandung karboh akanan lain yang
mengandung karbohidrat.Nasi, bubur, Jagung , roti, biskuit, biskuit, adalah makanan makanan
olahan biji-bijian yang menyumbang energi paling banyak bagi tubuh kita. Karena itu makanan
ini menjadi makanan pokok bagi tubuh kita. Karbohidrat adalah drat adalah bahan bakar bagi
tubuh bagi tubuh kita. Protein diperlukan sel untuk membangun diri dan berkembang. Tanpa
protein pertumbuhan tidak dapat berlangsung sempurna. Protein didapat dari hewan dan
pertumbuhan. Protein yang didapat dari hewan disebut protein hewani, dan protein yang didapat
dari tumbuhan disebut protein nabati.
B. Rumusan Masalah
Adapun yang menjadi rumusan masalah dalam tugas CJR ini adalah : bagaimana
masalah gizi pada anak remaja dan dewasa dan bagaimana menerapkan hidup
sehat .
C. Tujuan
Beberapa tujuan dari penulisan critical book report ini, untuk mendeskripsikan mengenai
masalah gizi pada anak remaja dan dewasa dari dua referensi Jurnal yang berbeda, serta guna
memperoleh kesimpulan, yakni buku manakah yang lebih relevan sebagai acuan mahasiswa
dalam mempelajari mata kuliah tersebut.
D. Identitas Jurnal
Jurnal I
Jurnal 2
BAB II
Ringkasan Jurnal 1
Periode Adolesensia ditandai dengan pertumbuhan yang cepat (Growth Spurt) baik
tinggi badannnya maupun berat badannya. Pada periode growth spurt, kebutuhan zat gizi tinggi
karena berhubungan dengan besarnya tubuh. Permulaan growth spurt pada anak tidak selalu
pada umur yang sama melainkan tergantung individualnya. Pertumbuhan yang cepat biasanya
diiringi oleh pertumbuhan aktivitas fisik sehingga kebutuhan zat gizi akan naik pula.
Penyelidikan membuktikan bahwa apabila manusia sudah mencapai usia lebih dari 20
tahun, maka pertumbuhan tubuhnya sama sekali sudah terhenti. Ini berarti, makanan tidak lagi
berfungsi untuk pertumbuhan tubuh, tetapi untuk mempertahankan keadaan gizi yang sudah
didapat atau membuat gizinya menjadi lebih baik. Dengan demikian, kebutuhan akan unsure-
unsur gizi dalam masa dewasa sudah agak konstan, kecuali jika terjadi kelainan-kelainan pada
tubuhnya, seperti sakit dan sebagainya. Sehingga mengharuskan dia mendapatkan kebutuhan
zat gizi yang lebih dari biasanya.
- Kemampuan keluarga untuk membeli makanan atau pengetahuan tentang zat gizi.
- Pekerjaan.
Data terbaru dari kesehatan nasional dan survey pengujian ilmu gizi (NHNES) menyatakan
bahwa konsumsi energi wanita dari umur 11 sampai 51 tahun bervariasai, dari kalori yang
rendah (sekitar 1329) sampai kalori yang tinggi (1958 kalori).
Konsumsi makanan wanita perlu mempertimbangkan kadar lemak kurang dari 30 % dan tinggi
kalsium sekitar 800-1200 mg/ hari. Rata-rata RDA kebutuhan kalsium 1000 mg. selain itu,
wanita juga harus memperhatikan unsur sodium, cara pengolahan makanan dan para wanita
perlu membatasi makanan kaleng atau makanan dalam kotak.
RingkasanJurnal 2
Menurut berbagai pihak yang berwenang, masih banyak penyediaan air minum yang tidak dapat
memenuhi standar tersebut, baik karena keterbatasan pengetahuan, teknologi, sosial, ekonomi,
ataupun budaya. Dengan sendirinya, dapat diharapkan bahwa penyakit bawaan air di Indonesia
masih terdapat banyak dan tergolong salah satu dari 10 penyakit utama. Penyakit bawaan air ini
tidak saja disebabkan oleh air minum yang tidak memenuhi standar, tetapi dipengaruhi pula
oleh berbagai faktor sebagai berikut :
1. Air buangan yang lebih berbahaya, tetapi tidak dikelola, sehingga meski pun air minum
memenuhi standar, tetapi penyakit bawaan air masih akan tetap banyak.
2. Air minum yang bersih seringkali perlu ditampung di rumah ataupun diangkat dari
keran umum ke rumah. Maka apabila wadah air ini tidak bersih atau mudah
terkontaminasi, maka air yang telah aman atau sehat akan menjadi berbahaya kembali.
Air yang keruh disebabkan oleh adanya butiran-butiran koloid dari tanah liat. Semakin banyak
kandungan koloid maka air semakin keruh.
Tidak berwarna
Air untuk keperluan rumah tangga harus jernih. Air yang berwarna berarti mengandung bahan-
bahan lain yang berbahaya bagi kesehatan.
Rasanya tawar
Secara fisika, air bisa dirasakan oleh lidah. Air yang terasa asam, manis, pahit atau asin
menunjukan air tersebut tidak baik. Rasa asin disebabkan adanya garam-garam tertentu yang
larut dalam air, sedangkan rasa asam diakibatkan adanya asam organik maupun asam
anorganik.
Tidak berbau
Air yang baik memiliki ciri tidak berbau bila dicium dari jauh maupun dari dekat. Air yang
berbau busuk mengandung bahan organik yang sedang mengalami dekomposisi (penguraian)
oleh mikroorganisme air.
Temperaturnya normal
Suhu air sebaiknya sejuk atau tidak panas terutama agar tidak terjadi pelarutan zat kimia yang
ada pada saluran/pipa, yang dapat membahayakan kesehatan dan menghambat pertumbuhan
mikro organisme.
BAB III
Pada anak remaja kudapan berkontribusi 30 % atau lebih dari total asupan kalori remaja setiap
hari. Tetapi kudapan ini sering mengandung tinggi lemak, gula dan natrium dan dapat
meningkatkan resiko kegemukan dan karies gigi. Oleh karena itu, remaja harus didorong untuk
lebih memilih kudapan yang sehat. Bagi remaja, makanan merupakan suatu kebutuhan pokok
untuk pertumbuhan dan perkembangan tubuhnya. Kekurangan konsumsi makanan, baik secara
kualitatif maupun kuantitatif, akan menyebabkan metabolisme tubuh terganggu.
Kecukupan gizi merupakan kesesuaian baik dalam hal kualitas maupun kuantitas zat-zat gizi
sesuai dengan kebutuhan faali tubuh.
Energi
Kebutuhan energi diperlukan untuk kegiatan sehari-hari maupun untuk proses metabolisme
tubuh. Cara sederhana untuk mengetahui kecukupan energi dapat dilihat dari berat badan
seseorang. Pada remaja perempuan 10-12 tahun kebutuham energinya 50-60 kal/kg BB/ hari
dan usia 13-18 tahun sebesar 40-50 kal/ kg BB/ hari.
Protein
Kebutuhan protein meningkat karena proses tumbuh kembang berlangsung cepat. Apabila
asupan energi terbatas/ kurang, protein akan dipergunakan sebagai energi. Kebutuhan protein
usia 10-12 tahun adalah 50 g/ hari, 13-15 tahun sebesar 57 g/ hari dan usia 16-18 tahun adalah
55 g/ hari. Sumber protein terdapat dalam daging, jeroan, ikan, keju, kerang dan udang
(hewani). Sedangkan protein nabati pada kacang-kacangan, tempe dan tahu.
Lemak
Lemak dapat diperoleh dari daging berlemak, jerohan dan sebagainya. Kelebihan lemak akan
disimpan oleh tubuh sebagai lemak tubuh yang sewaktu- waktu diperlukan. Departemen
Kesehatan RI menganjurkan konsumsi lemak dibatasi tidak melebihi 25 % dari total energi per
hari, atau paling banyak 3 sendok makan minyak goreng untuk memasak makanan sehari.
Asupan lemak yang terlalu rendah juga mengakibatkan energi yang dikonsumsi tidak
mencukupi, karena 1 gram lemak menghasilkan 9 kalori. Pembatasan lemak hewani dapat
mengakibatkan asupan Fe dan Zn juga rendah.
Kebutuhan vitamin dan mineral pada saat ini juga meningkat. Golongan vitamin B yaitu
vitamin B1 (tiamin), vitamin B2 (riboflavin) maupun niasin diperlukan dalam metabolisme
energi. Zat gizi yang berperan dalam metabolisme asam nukleat yaitu asam folat dan vitamin
B12. Vitamin D diperlukan dalam pertumbuhan kerangka tubuh/ tulang. Selain itu, agar sel dan
jaringan baru terpelihara dengan baik, maka kebutuhan vitamin A, C dan E juga diperlukan.
Fe / Zat Besi
Kekurangan Fe/ zat besi dalam makanan sehari-hari dapat menimbulkan kekurangan darah
yang dikenal dengan anemia gizi besi (AGB). Makanan sumber zat besi adalah sayuran
berwarna hijau, kacang-kacangan, hati, telur dan daging. Fe lebih baik dikonsumsi bersama
dengan vitamin C, karena akan lebih mudah terabsorsi.
Berikut ini adalah table kelebihan dan kekurangan isi Jurnal :
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pemberian nutrisi dari sumber makanan serta gizi pada masa remaja dan dewasa bertujuan
untuk:
Oleh karena sedang menjalani perkembangan fisik, psikologis, serta pubertas, pemenuhan gizi
seimbang pada remaja merupakan hal yang harus dilakukan. Hal ini karena ketika remaja
mengalami kekurangan berbagai zat gizi tertentu, bisa menimbulkan dampak buruk bahkan
sampai ia beranjak dewasa.
B. Saran
Sebagai penutup dari tugas CJR ini saya selaku penulis menyarankan kepada teman-teman
sesama mahasiswa untuk benar-benar dapat memahami tentang bagaimana masalah gizi pada
anak remaja dan dewasa .
Dan saya sebagai penulis menyadari bahwa tugas CJR yang saya susun ini jauh dari
kesempurnaan dan masih banyak yang tidak dapat saya jabarkan semua di dalam tugas CJR ini ,
semoga bermanfaat . Terima kasih .
DAFTAR PUSTAKA
References
Yanto, A. (2015). Masalah Gizi Pada Anak Remaja dan Dewasa. Jurnal Kesehatan .
Utami, S. R. (2017). Jurnal Kesehatan Masyraakat. Jurnal Kesehatan .