Disusun Oleh :
Burhanudin :2060202004
Nursamsi :2060202025
Risky Saeful Kahfi :20602020
Rohman Mulyana :2060202030
Shalawat dan salam senantiasa tercurah limpahkan kepada nabi akhir zaman Nabi
Muhammad SAW, kepada keluarganya, para sahabatnya yang setia, serta para tabiat-Nya,
dan semoga kita termasuk dalam golongan orang-orang yang mendapat syafa’atnya di hari
tiada sya’faat kecuali darinya.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas pada mata
kuliah Manajemen Strategik. Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dian
Kurniawan, S.E., M.Si dosen pengampu mata kuliah Manajemen Strategik yang telah
memberikan tugas ini sehingga dapat menambah wawasan sesuai dengan bidang studi yang
kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu. Kami
menyadari, makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata sempurna. oleh karena itu, kritik
dan saran yang membangun akan kami nantikan untuk kesempurnaan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Menghadapi persaingan setiap perusahaan dituntut untuk terus meningkatkan
efektifitas dan efisiensi dalam mengelola perusahaan dengan melakukan berbagai
evaluasi, terutama dalam hal strategi dan kebijakan perusahaan. Dalam prakteknya
guna mencapai tujuan perusahaan, perusahaan tentu akan mengalami berbagai
kendala, baik kendala dari dalam perusahaan (internal) maupun dari luar (eksternal)
perusahaan. Manajemen perusahann perlu menentukan strategi untuk dapat mengatasi
kendala tersebut agar laba perusahaan mengalami kenaikan dan tidak mengalami
penurunan laba, penurunan laba yang terjadi secara terus menerus akan merugikan
perusahaan bahkan berakibat pada kebangkrutan perusahaan-perusahaan itu sendiri
(Asia dan Irwan,2015)
PT Djarum merupakan perusahaan yang memproduksi rokok. Adapun produk
yang menjadi andalan PT Djarum adalah rokok dengan merek Djarum Super. PT
Djarum merupakan salah satu produsen rokok terbesar di Indonesia. Tidak hanya itu,
produk mereka juga telah merambah ke pasar internasional. PT Djarum memiliki
kantor pusat yang berada di Kudus, Jawa Tengah. PT Djarum merupakan induk dari
Djarum Group yang membawahi banyak bisnis. Bisnis tersebut dikelola oleh keluarga
Hartono, yang generasi pertamanya adalah Oei Wie Gwan.
Di luar bisnis rokok kretek, Djarum Group juga memiliki unit bisnis lain
seperti bank (BCA), elektronika (Polytron), perkebunan (HPI Argo), pusat
perbelanjaan (Grand Indonesia), perdagangan elektronik (Blibli), agen perjalanan
daring (tiket.com), media komunikasi (Mola), dan sebagainya.
Selain itu masih banyak lagi perusahaan yang berada di bawah PT Djarum.
Bahkan perusahaan ini juga memiliki klub sepak bola di Italia, yakni Como 1907.
Sekarang, PT Djarum telah menjadi perusahaan konglomerat yang bisnisnya
merambah ke berbagai bidang dan telah memiliki 39 anak perusahaan. Perkembangan
PT Djarum sebagai salah satu perusahaan konglomerat di Indonesia, tentu saja telah
melalui sejarah yang panjang.
Oei Wie Gwan adalah pendiri salah satu perusahaan rokok terbesar Indonesia,
PT Djarum. Oei Wie Gwan mendirikan Djarum pada tanggal 21 April 1951 di
kecamatan Kudus, Jawa Tengah. Ia meninggal pada tahun 1963 dan memiliki dua
anak yang sekarang mewarisi usahanya yaitu Michael Bambang Hartono dan Robert
Budi Hartono.
Oei Wie Gwan membangung PT Djarum dengan upaya yang tidak mudah.
Sebab pada masa itu, sudah ada banyak perusahaan kretek yang telah lebih dulu
berkembang. Apalagi Oei Wie Gwan membangun PT Djarum dengan modal yang
sedikit. Maka tidak mengherankan jika dia sering tampak ikut melinting kretek, ketika
tidak sedang berkeliling untuk memasarkan hasil produksinya.
Perjalanan Oei Wie Gwan dalam membangun PT Djarum juga mengalami
sejumlah kendala. Pada tahun 1963, terjadi kebakaran yang menghancurkan beberapa
bagian perusahaan. Setelah kejadian tersebut, kesehatan Oie Wie Gwan tidak menentu
hingga meninggal tak lama setelah kejadian kebakaran tersebut. Yang beralamat di Jl.
Jend. Ahmad Yani No.26-28, Krajan, Panjunan, Kec. Kota Kudus, Kabupaten kudus,
Jawa tengah 59317.
Jumlah seluruh karyawan PT Djarum ±41.789 dan jumlah ini sudah termasuk
dari staf kantor dan juga bagian pabrik. Dan setiap bulannya jumlah karyawan bisa
berubah-ubah sesuai dengan keluar masuknya para karyawan yang mendaftar ataupun
orang yang sudah pensiun. Dan perusahaan ini memiliki 39 cabang yang tersebar di
seluruh wilayah indonesia yang diantaranya:
1. PT Sumber Cipta Multiniaga
2. PT Stevania Ultras Tobacco
3. PT Intertobacco Utama Industry
4. PT Tobacco Selatmalaka Industry
5. PT Manunggal Jaya Tobacco
6. PT Roberta Prima Tobacco
7. PT Prima Tobacco Harum Industry
8. PT Transentra Tobacco
9. PT Victory Supra Sigaret
10. PT Filasta Indonesia, dll.
2.2.2 Misi
Perusahaan Kami hadir untuk memuaskan kebutuhan merokok para
perokok.
Produk:
1. Djarum coklat,
2. Djarum istimewa
3. Djarum 76,
4. Djarum super,
5. LA Lights,
6. LA menthol lights,
7. Djarum Black,
8. Djarum black slimz,
9. Djarum black cappucino,
10. Djarum Black tea.
Selain Djarum Super dan Djarum 76, PT Djarum telah menghasilkan lebih dari
puluhan produk yang telah dipasarkan di seluruh Indonesia dan dunia. Ada banyak
produk dari PT Djarum yang tidak bisa ditemukan di pasar Indonesia, karena sebagian
besar menyasar pasar internasional.
Namun produk Djarum bukan hanya roko namun ada juga yang lainnya seperti
bank (BCA), elektronik (Polytron), perkebunan (HPI argo), pusat perbelanjaan (Grand
Indonesia dan margo city), perdagangan elektronik (Blibli), agen perjalanan online
(tiket.com), Media komunikasi (Mola), makanan dan minuman (Savoria, dengan
merek Yuzu, FOX’S, dan KRIZZI), susu (Global Dairi Alami, dengan merek
MilkLife) dan kopi (Sumber Kopi Prima, dengan merek Delizio Caffino dan Kopi
Tubruk Gadjah). Baru-baru ini, Djarum juga mengakusisi saham Como 1907, Ranch
Market dan 5 Days Croissant.
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Oei Wie Gwan adalah pendiri salah satu perusahaan rokok terbesar Indonesia,
PT Djarum. Oei Wie Gwan mendirikan Djarum pada tanggal 21 April 1951 di
kecamatan Kudus, Jawa Tengah. Ia meninggal pada tahun 1963 dan memiliki dua
anak yang sekarang mewarisi usahanya yaitu Michael Bambang Hartono dan Robert
Budi Hartono.
PT Djarum didirikan oleh Oei Wie Gwan pada 21 April 1951 di Kudus, Jawa
Tengah. Hanya beberapa bulan setelah perusahaan berdiri, Oei Wie Gwan langsung
mematenkan merek tersebut. Di masa awal beroperasi PT Djarum hanya dikelola oleh
10 orang. Pada masa itu, produksi rokok kretek oleh Djarum dilakukan dengan alat
yang sederhana.
Jumlah seluruh karyawan PT Djarum ±41.789 dan jumlah ini sudah termasuk
dari staf kantor dan juga bagian pabrik. Dan setiap bulannya jumlah karyawan bisa
berubah-ubah sesuai dengan keluar masuknya para karyawan yang mendaftar ataupun
orang yang sudah pensiun. Dan perusahaan ini memiliki 39 cabang yang tersebar di
seluruh wilayah indonesia.
Setelah berkembang menjadi salah satu perusahaan terbesar di Indonesia,
pemimpin PT Djarum, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono,
membangun Djarum Foundation, yang merupakan organisasi nirlaba yang dibangun
untuk berkontribusi untuk memajukan masyarakat.
Sebelum diresmikannya Djarum Foundation pada 30 April 1986, Michael
Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono sudah rutin melakukan kegiatan sosial
sebagai bentuk kepeduliannya terhadap pendidikan, lingkungan, olahraga dan budaya
di Indonesia. Aktivitas sosial tersebut awalnya diadakan dengan memberikan bantuan
kepada masyarakat di sekitar Kudus pada tahun 1951. Saat ini, Victor Hartono, anak
dari Robert Budi Hartono, menjabat sebagai Presiden Direktur Djarum Foundation.
DAFATAR PUSTAKA
https://www.liputan6.com/hot/read/5144065/profil-pt-djarum-sejarah-profil-pendiri-produk-dan-
kontribusi-di-masyarakat?page=5
https://career.djarum.com/why-djarum
https://id.scribd.com/document/427932643/Visi-Misi-Pt-Djarum
https://id.wikipedia.org/wiki/Djarum
https://id.scribd.com/document/547502949/Bagan-Struktur-Organisasi-PT-Djarum
https://www.academia.edu/36840206/Manajemenbr_Strategi_Bisnis_PT_Djarum
https://www.liputan6.com/hot/read/5144065/profil-pt-djarum-sejarah-profil-pendiri-produk-dan-
kontribusi-di-masyarakat?page=5