Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

ILMU PENDIDIKAN DAN PENDIDIKAN ISLAM

Tentang
Manusia dan Pendidikan Dalam Perspektif Islam

KELOMPOK 2

OLEH:

1. Dwi Salma ( 2330101043)

2. Halimah (2330101067)

3. Gina Maharani ( 2330101061)

Dosen Pengampu:
DRA. Eliwatis, M.AG.

Program Studi Pendidikan Agama Islam (PAI)


Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan ( FTIK)
Universitas Islam Negeri Mahmud Yunus
Batusangkar Tahun 2023/ 1444H
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahamaanirrahiim
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-
Nya, Penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
pula kita kirimkan shalawat beserta salam kepada nabi besar kita Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur pada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya sehingga makalah “Manusia Dan Pendidikan Dalam Perspektif Islam” ini dapat
terselesaikan. Terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Pendidikan dan Pendidikan Islam kepada ibunda DRA. Eliwatis, M.AG. yang telah
mengarahkan dan membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati
penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, Aamiin.

Batusangkar, 12 September 2023

Penulis

i
Daftar isi

Kata pengantar............................................................................................................i.
Daftar isi ....................................................................................................................ii
BAB I .........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar belakang masalah.........................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan penulisan....................................................................................................1

BAB II .........................................................................................................................2

PEMBAHASAN..........................................................................................................2

A. Pandangan Nativisme, Naturalisme, Konvergensi dan islam (fitrah) tentang


pendidikan terhadap manusia …...................................................................................2

B. Dasar, tujuan dan fungsi pendidikan......................................................................4


C. Hierarki tujuan pendidikan.....................................................................................6

BAB III ........................................................................................................................8

PENUTUP....................................................................................................................8

A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran.......................................................................................................................8

DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB 1

Pendahuluan

A. Latar Belakang

Sasaran Pendidikan adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu peserta


didik untuk menumbuhkembangkan potensi-potensi kemanusiaan nya. Potensi
kemanusiaan merupakan benih kemungkinan untuk menjadi manusia. Ibarat biji
mangga bagaimanapun wujud nya jika di tanam lebih baik, pasti menjadi pohon
mangga dan pasti nya bukan menjadi pohon jambu. Dalam hubungan ini, pendidikan
mempunyai peranan penting sebagai wahana untuk menghantarkan peserta didik
mencapai kebahagiaan, yaitu dengan jalan mebantu mereka meningkatkan kualitas
hubungannya dengan diri nya, lingkungannya, dan tuhannya. Kegiatan mendidik diri
setiap saat sepanjang hidup itu selalu merupakan kebutuhan terlepas dari hasil nya.
Juga bukan semata-mata sebagai bekal untuk kehidupan dimasa datang. Prinsip
pendidikan seperti itu mengandung makna bahwa pendidikan itu lekat dengan diri
manusia, karena dengan itu manusia dapat terus menerus meningkatkan kemandirian
nya sebagai pribadi dan sebagai anggota masyarakat.

Adapun makalah ini dibuat untuk memberikan pengetahuan mengenai


beberapa aliran dalam pendidikan serta mengetahui dasar tujuan dan fungsi dari
pendidikan dan memahami hierarki tujuan pendidikan

B. Rumusan Masalah
1. Apa – apa sajakah Aliran klasik dalam pendidikan ?
2. Apa yang menjadi dasar dan tujuan dari pendidikan ?
3. Apa- apa saja hirearki tujuan pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan mengenai beberapa aliran dari pendidikan
2. Menjelaskan apa yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan
3. Mengemukakan apa- apa saja hirearki tujuan pendidikan

1
BAB II

Pembahasan

A. Pandangan Nativisme, Empirisme, Naturalisme, Konvergensi dan Islam


(Fitrah) tentang pendidikan terhadap manusia.

Potensi dasar (fitrah) manusia, yang oleh saleh Al-Jufri dikatakan sebagai tabiat
yang asli, perlu dikembangkan agar manusia menjadi baik serta tetap menduduki kedudukan
sebagai makhlik Allah yang mulia. Mengembangkan potensi dasar ini harus melalui proses
pendidikan.
Salah satu dimensi kemanusiaan yang penting dikaji dalam hubungannya dengan
proses pendidikan adalah fitrah. Sebab pendidikan pada hakikatnya merupakan aktivitas dan
usaha manusia untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi pribadinya agar
berkembang seoptimal mungkin. Karena itulah perlu mentelaah eksistensi fitrah terkait dengan
proses pendidikan :

1. Aliran Nativisme

Istilah aliran Nativisme berasal dari kata “Natives” Yang artinya “terlahir”.
Nativisme merupakan sebuah doktrin filosofis yang mempunyai pengaruh sangat besar
terhadap proses pemikiran psikologis. Tokoh beraliran Nativisme ini adalah Schopenhauer ia
adalah filusuf Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880. Jenis aliran ini identik dengan
pesimistis dimana memandang segala sesuatu dengan “kaca mata hitam” (Niken Ristianah:
2021). Aliran ini bependapat bahwa ; “perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh
faktor –faktor yang dibawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu
lahir itulah yang menentukan hasil perkembangan nya.”

Jenis aliran ini berpandangan bahwa perkembangan individu di tentukan oleh


faktor bawaan sejak lahir. Dengan demikian, menurut aliran ini keberhasilan belajar di
tentukan oleh individu itu sendiri. Nativisme berpendapat, jika anak memiliki bakat jahat dari
lahir, ia akan menjadi jahat, dan sebalik nya jika anak memiliki bakat baik, ia akan menjadi
baik.

2
2. Aliran Emperisme

Tokoh aliran Empirisme adalah Jhon Locke, filusuf Inggris yang hidup pada tahun
1632- 1704. Teori nya dikenal dengan Tabulae Rasae ( meja lilin) yang menyebutkan bahwa
anak yang lahir kedunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak
dan tulisan yang di gores oleh lingkungan. John Locke berpendapat bahwa perkembangan
anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali di tentukan oleh lingkungan nya atau oleh
pendidikan dan pengalaman yang di terima nya sejak kecil. Dalam pendidikan, pendapat kaum
empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis. (Mohamad Samsudin: 2017). Dalam
teori ini faktor bawaan dari orang tua (faktorturunan)tidakdipentingkan.

3.Aliran Naturalisme

Tokoh Aliran ini adalah J.J Rousseau. Ia adalah filusuf Prancis yang hidup
tahun 1712-1778. Naturalisme mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di
dunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena
pengaruh lingkungan, sehingga aliran Naturalisme sering disebut Negativisme.

Naturalisme memiliki tiga prinsip tentang proses pembelajaran( M. Arifin dan Aminuddin R,
1992: 9) yaitu :

a. Anak didik belajar melalui pengalaman nya sendiri.

b. Pendidik hanya menyediakan lingkungan belajar yang menyenangkan.Pendidik


berperan sebagai fasilitator atau narasumber.

c. Program pendidikan di sekolah harus di sesuaikan dengan menyediakan lingkungan


belajar yang berorientasi kepada pola belajar anak didik.

Dengan demikian, aliran Naturalisme menitik beratkan pada strategi


pembelajaran yang bersifat Paedosentris.; artinya, faktor kemampuan individu anak didik
menjadi pusat kegiatan proses belajar mengajar.

3
4. Aliran Konvergensi

Tokoh aliran Konvergensi adalah William Stern, Ia seorang tokoh pendidikan


Jerman yang hidup tahun 1871-1939. Aliran Konvergensi merupkan kompromi atau
kombinasi dari aliran Nativisme dan Empirisme. William menyebutkan bahwa pembawaan
dan lingkungan keduaya membentuk perkembangan manusia, dalam perkembangan manusia
pendidikan berperan penting. Konvergeren sama dengan menuju atau berkumpul pada satu
titik pertemuan (Niken : 2021). Aliran ini berpendapat bahwa anak didunia ini telah lahir
memiliki bakat yang baik dan buruk, sedangkan perkembangan anak selanjutnya akan
dipengaruhi oleh lingkungan. Jadi, faktor pembawaan dan lingkungan sama-sama berperan
penting.

Para pakar pendidikan islam umumnya membenarkan pendapat konfergensi, yang


mendasarkan pandangannya pada pesan Al-qur’an dan hadist nabi. Al-qur’an disamping
memerintahkan mengimani adanya takdir, juga menyuruh manusia melakukan ikhtiat untuk
mengubah nsibnya. Sebab, Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sebelum kaum
tersebut memiliki ikhtiar untuk mengubahnya.Sebagaiman firman Allah berikut ini :

“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS Al-Ra’d [13] : 11).
Pembenaran teori konvergensi juga didasarkan pada sebuah hadist Nabi riwayat
muslim, Hadist itu menjelaskan bahwa seorang anak manusia terlahir dalam keadaan fitrah
(bersih). Maka ibu bapak (orang tua) dan lingkunganlah yang menyebabkan anak menjadi
memakai istilah nurchoulish madjid/tidak fitra. Jadi, kepribadian individu merupakan hasil
konvergensi antara sifat dasar sebagai sunatullah, yakni fitrah dengan pengaruh alam sekitar.

B. Dasar, Tujuan dan Fungsi Pendidikan

Dasar pendidikan adalah sesuatu yang sangat Fundamental dalam pendidikan. Dasar
pendidikan Nasional Indaonesia, mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pensidikan Nasional yang menyatakan bahwa; Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

Dengan demikian, setiap satuan pendidikan yang diselenggarakan wajib berpedoman


kepada Pancasila dan UUD 1945.
4
Tujuan Pendidikan ada tercantum dalam UU sistem Pendidikan Nasional, No.20 Tahun 2003,
yaitu bertujuan umtuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang
beriman Dan bertakwa kepada tuhan yanag maha esa berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,
kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang Demokratis, serta bertanggung jawab.
Menurut Prof.Dr.Hassan langgulung Pendidikan Islam adalah Pendidikan yang memiliki 4
macam fungsi:

1) Menyiapkan generasi muda untuk memegang peranan-peranan tertentu dalam masyarakat


di masa depan.
2) Memindahkan ilmu pengetahuan yang bersangkutan tersebut, dari generasi tua ke generasi
muda.
3) Memindahkan nilai-nilai yang bertujuan untuk memelihara keutuhan dan kesatuan
masyarakat.
4) Mendidik anak agar dapat beramal didunia ini, dan dapat memetik hasilnya di akhirat kelak.

Kata Abuddin Nata ada tiga sifat tujuan pendidikan Islam yang diharapkan membawa
perubahan pada peserta didik, yaitu:
1) Tujuan bersifat individual, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan individu, seperti pribadi
peserta didik. Perubahan yang diharapkan tentunya pada tingkah lakupeserta didik, aktifitas
dan pencapaiannya dalam pembelajaran dan pada persiapan mereka dalam menempuh
kehidupan dunia dan akhirat.
2) Tujuan bersifat sosial, yang terdapat dalam kehidupan masyarakat seperti hubungan yang
dinamis dalam masyarakat, sehingga perubahan yang diharapkan adalah dapat memperkaya
pengalaman dan kemajuan dalam tatanan kehidupan masyarakat dalam konteks Islam.
3) Tujuan bersifat profesional, yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran yaitu
sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai suatu aktifitas dalam masyarakat.

Ketiga bagian dari tujuan pendidikan diatas hendaknya menjadi keharusan adanya dalam
proses pendidikan. Sehingga sebagai peserta didik berusaha dengan semaksimal mungkin untuk
mencapai tiga hal tersebut. Tidak akan tercapai tujuan dalam pendidikan kecuali jika semua komponen
yang terkai dengan pendidikan turut memberikan kontribusi dalam usahanya untuk memperbaiki
pribadi, dan proses pembelajaran dan metode-metodenya (Abuddin Nata, 1997:400).
Tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah “memanusiakan
manusia” atau membantu manusia menjadi manusia. Tujuan pendidikan Islam adalah
terciptanya orang yang berkepribadian Muslim. Al-Abrasy menghendaki tujuan
pendidikan (goal) akhir pendidikan Islam itu adalah terbentuknya manusia yang

5
berakhlak mulia (akhlak al-karimah). (Heri Gunawan, 2014:10).

C. Hierarki Tujuan Pendidikan


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti kata hierarki adalah
urutan tingkatan atau jenjang jabatan (pangkat kedudukan). Arti lainnya dari
hierarki adalah organisasi dengan tingkat wewenang dari yang paling bawah sampe
yang paling atas. Tujuan pendidikan jika ditinjau dari luas jangkauan lembaga,
maka dikenal stratifikasi tujuan. Terdapat tujuan pendidikan nasional, tujuan
institusional, tujuan kurikuler dan tujuan instruksional. Dari stratifikasi itulah
dikenal hierarki
Secara rinci hirarki tujuan tersebut sebagai berikut:

1) Tujuan Pendidikan Nasional


Tujuan pendidikan nasional merupakan tujuan yang sifatnya umum
dan seringkali disebut dengan tujuan pendidikan nasional. Tujuan pendidikan
ini merupakan tujuan jangka panjang yang ingin dicapai dan didasari oleh
falsafah negara (Indonesia didasari oleh Pancasila). Berdasarkan UU No. 20
Tahun 2003 tentang sistem Pendidikan Nasional, tujuan pendidikan nasional
(Indonesia) adalah mencerdaskan kehidupan bangsa dan mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya, yaitu manusia yang beriman dan bertaqwa
terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, memiliki
pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian
yang mantap dan mandiri, serta rasa tanggung jawab kemasyarakatan dan
kebangsaan.

2) Tujuan Institusional/Lembaga
Tujuan institusional merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap
sekolah atau lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan
penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau
lembaga pendidikan. Oleh karena itu, setiap sekolah atau lembaga pendidikan
memiliki tujuan institusionalnya sendiri–sendiri. Tidak seperti tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional lebih bersifat kognitif. Tujuan
institusional ini dapat dilihat dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan
3) Tujuan Kurikuler
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini
dapat dilihat dari GBPP (Garis–Garis Besar Program Pengajaran) setiap
6
bidang studi. Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional,
sehingga kumulasi dari setiap tujuan kurikuler ini akan menggambarkan
tujuan instruksional.
4) Tujuan Instruksional/Pembelajaran
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap
kegiatan instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini seringkali dibedakan
menjadi dua bagian yaitu:
a) Tujuan Instruksional/Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan instruksional umum
adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat
menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan instruksional umum
ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang studi yang ada
dalam GBPP.
b) Tujuan Instruksional/Pembelajaran Khusus Tujuan instruksional khusus
merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum, tujuan ini dirumuskan
oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional umum tersebut dapat lebih
dipastikan dan mudah diukur tingkat ketercapainnya.

7
BAB III

Penutup

A. Kesimpulan

Dari uraian makalah diatas dapat disimpulkan bahwa sasaran pendidikan


adalah manusia. Pendidikan bermaksud membantu menumbuhkembangkan potensi-
potensi kemanusiaan nya. Potensi dasar (fitrah ) manusia dikatan sebagai tabiat yang
asli, perlu dikembangkan agar manusia menjadi serta tetap menduduki kedudukan
sebagai makhluk Allah yang mulia.

Adapun pendidikan ini memiliki empat aliran klasik yaitu : aliran emperisme,
nativisme, naturalisme dan konvegensi. Kemudian dasar pendidikan tertuang pada
UU Nomor 20 tahun 2001 tentang sistem pendidkan nasional yang menyatakan
bahwa “pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik
indonesia tahun 1945, dengan demikian pedoman dari pendidikan adalah pancasila
dan UUD 1945. Dan tujuan dari pendidikan sudah terdapat pada UU sistem
pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, yaitu bertujuan untuk berkembang nya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia serta sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah “memanusiakan manusia”


atau membantu manusia menjadi manusia. Tujuan pendidikan Islam adalah
terciptanya orang yang berkepribadian Muslim.

Yang terakhir Hierarki menurut (KBBI) berarti urutan tingkatan atau jenjang
jabatan (pangkat kedudukan). tujuan pendidikan berdasarkan hiriearki nya pendidikan
dibagi menjadi beberapa tujuan yaitu: Tujuan pendidikan Nasional,
TujuanInstitusional atau Lembaga, Tujuan Kurikuler dan Tujuan instruksional atau
pembelajaran.

B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan dari hasil
makalah yang telah kami buat. Sehingga kami sangat berharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
8
Daftar Pustaka

Hafid anwar, Konsep Dasar Ilmu Pendidikan ( Bandung, : Alfabeta ,2021)

Hidayat Rahmat Ilmu Pendidikan Islam ( Medan : LPPPI, 2016 )

Suwarno Wiji Dasar-Dasar Ilmu Pendidikan ( Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2017)

Umar Tirtarahardja Pengantar Pendidikan ( Jakarta : PT Asdi Mahasatya, 2005)

Umar Bukhari Ilmu Pendidikan Islam ( Jakarta : Amzah , 2010)

Baharuddin dan Muh. Makin pendidikan Humanistik ( Jogjakarta : media, 2007)


Sulaiman .Saat. 2021 Faktor-Faktor Determinan Dalam Pendidikan.Jurnal Al- Ta’dib

Huriach. Rachmah.2013. Nilai-Nilai Pendidikan Karakter Bangsa Yang Berdasarkan

Pancasila Dan UUD 1945. E. Journal Widya Eksakta

Mokh Iman. Firmansyah. 2019 .Pendidikan Agama Islam: Pengertian, Tujuan, Dasar, Dan

Fungsi. Jurnal Pendidikan Agama Islam – Ta’lim

Meidawati .Suswandari 2017. Selayang Pandang Implikasi Aliran pendidikan Klasik .

Jurnal Komunikasi Pendidikan

I Wayan . Cong .Sujana. 2019 . Fungsi Dan Tujuan Pendidikan Indonesia .

Jurnal Pendidikan Dasar

Fadiyah Elwijaya, ViVi Marlina, Nurhizah Gistituati.2021

Konsep Dasar Kebijakan Pendidikan. JRTI ( Jurnal Riset Aksi Indonesia)

Musadalifah Musdalifah. 2019. Peserta Didik Dalam Pandangan Nativisme, Empirisme,

Dan Konvergensi. Jurnal Manajamen Pendidikan

Anda mungkin juga menyukai