Tentang
Manusia dan Pendidikan Dalam Perspektif Islam
KELOMPOK 2
OLEH:
2. Halimah (2330101067)
Dosen Pengampu:
DRA. Eliwatis, M.AG.
Bismillahirrahamaanirrahiim
Alhamdulillah, Segala puji bagi Allah SWT. Yang telah memberikan penulis
kemudahan dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-
Nya, Penulis tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
pula kita kirimkan shalawat beserta salam kepada nabi besar kita Muhammad SAW.
Penulis mengucapkan syukur pada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya sehingga makalah “Manusia Dan Pendidikan Dalam Perspektif Islam” ini dapat
terselesaikan. Terimakasih penulis sampaikan kepada dosen pengampu mata kuliah Ilmu
Pendidikan dan Pendidikan Islam kepada ibunda DRA. Eliwatis, M.AG. yang telah
mengarahkan dan membimbing pembuatan makalah yang baik dan benar. Penulis
menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini masih terdapat banyak kekurangan,
walaupun penulis telah berusaha menyajikan yang terbaik bagi pembaca. Oleh
karena itu, kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini dengan senang hati
penulis terima. Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, Aamiin.
Penulis
i
Daftar isi
Kata pengantar............................................................................................................i.
Daftar isi ....................................................................................................................ii
BAB I .........................................................................................................................1
PENDAHULUAN......................................................................................................1
A. Latar belakang masalah.........................................................................................1
B. Rumusan masalah..................................................................................................1
C. Tujuan penulisan....................................................................................................1
BAB II .........................................................................................................................2
PEMBAHASAN..........................................................................................................2
PENUTUP....................................................................................................................8
A. Kesimpulan.............................................................................................................8
B. Saran.......................................................................................................................8
DAFTAR PUSTAKA
ii
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
1. Apa – apa sajakah Aliran klasik dalam pendidikan ?
2. Apa yang menjadi dasar dan tujuan dari pendidikan ?
3. Apa- apa saja hirearki tujuan pendidikan?
C. Tujuan
1. Menjelaskan mengenai beberapa aliran dari pendidikan
2. Menjelaskan apa yang menjadi dasar dan tujuan pendidikan
3. Mengemukakan apa- apa saja hirearki tujuan pendidikan
1
BAB II
Pembahasan
Potensi dasar (fitrah) manusia, yang oleh saleh Al-Jufri dikatakan sebagai tabiat
yang asli, perlu dikembangkan agar manusia menjadi baik serta tetap menduduki kedudukan
sebagai makhlik Allah yang mulia. Mengembangkan potensi dasar ini harus melalui proses
pendidikan.
Salah satu dimensi kemanusiaan yang penting dikaji dalam hubungannya dengan
proses pendidikan adalah fitrah. Sebab pendidikan pada hakikatnya merupakan aktivitas dan
usaha manusia untuk membina dan mengembangkan potensi-potensi pribadinya agar
berkembang seoptimal mungkin. Karena itulah perlu mentelaah eksistensi fitrah terkait dengan
proses pendidikan :
1. Aliran Nativisme
Istilah aliran Nativisme berasal dari kata “Natives” Yang artinya “terlahir”.
Nativisme merupakan sebuah doktrin filosofis yang mempunyai pengaruh sangat besar
terhadap proses pemikiran psikologis. Tokoh beraliran Nativisme ini adalah Schopenhauer ia
adalah filusuf Jerman yang hidup pada tahun 1788-1880. Jenis aliran ini identik dengan
pesimistis dimana memandang segala sesuatu dengan “kaca mata hitam” (Niken Ristianah:
2021). Aliran ini bependapat bahwa ; “perkembangan manusia itu telah di tentukan oleh
faktor –faktor yang dibawa manusia sejak lahir, pembawaan yang telah terdapat pada waktu
lahir itulah yang menentukan hasil perkembangan nya.”
2
2. Aliran Emperisme
Tokoh aliran Empirisme adalah Jhon Locke, filusuf Inggris yang hidup pada tahun
1632- 1704. Teori nya dikenal dengan Tabulae Rasae ( meja lilin) yang menyebutkan bahwa
anak yang lahir kedunia seperti kertas putih yang bersih. Kertas putih akan mempunyai corak
dan tulisan yang di gores oleh lingkungan. John Locke berpendapat bahwa perkembangan
anak menjadi manusia dewasa itu sama sekali di tentukan oleh lingkungan nya atau oleh
pendidikan dan pengalaman yang di terima nya sejak kecil. Dalam pendidikan, pendapat kaum
empiris ini terkenal dengan nama optimisme pedagogis. (Mohamad Samsudin: 2017). Dalam
teori ini faktor bawaan dari orang tua (faktorturunan)tidakdipentingkan.
3.Aliran Naturalisme
Tokoh Aliran ini adalah J.J Rousseau. Ia adalah filusuf Prancis yang hidup
tahun 1712-1778. Naturalisme mempunyai pandangan bahwa setiap anak yang lahir di
dunia mempunyai pembawaan baik, namun pembawaan tersebut akan menjadi rusak karena
pengaruh lingkungan, sehingga aliran Naturalisme sering disebut Negativisme.
Naturalisme memiliki tiga prinsip tentang proses pembelajaran( M. Arifin dan Aminuddin R,
1992: 9) yaitu :
3
4. Aliran Konvergensi
“Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum sehingga mereka
mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri”. (QS Al-Ra’d [13] : 11).
Pembenaran teori konvergensi juga didasarkan pada sebuah hadist Nabi riwayat
muslim, Hadist itu menjelaskan bahwa seorang anak manusia terlahir dalam keadaan fitrah
(bersih). Maka ibu bapak (orang tua) dan lingkunganlah yang menyebabkan anak menjadi
memakai istilah nurchoulish madjid/tidak fitra. Jadi, kepribadian individu merupakan hasil
konvergensi antara sifat dasar sebagai sunatullah, yakni fitrah dengan pengaruh alam sekitar.
Dasar pendidikan adalah sesuatu yang sangat Fundamental dalam pendidikan. Dasar
pendidikan Nasional Indaonesia, mengacu pada UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang sistem
pensidikan Nasional yang menyatakan bahwa; Pendidikan Nasional berdasarkan Pancasila dan
UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945.
Kata Abuddin Nata ada tiga sifat tujuan pendidikan Islam yang diharapkan membawa
perubahan pada peserta didik, yaitu:
1) Tujuan bersifat individual, yaitu hal-hal yang berkaitan dengan individu, seperti pribadi
peserta didik. Perubahan yang diharapkan tentunya pada tingkah lakupeserta didik, aktifitas
dan pencapaiannya dalam pembelajaran dan pada persiapan mereka dalam menempuh
kehidupan dunia dan akhirat.
2) Tujuan bersifat sosial, yang terdapat dalam kehidupan masyarakat seperti hubungan yang
dinamis dalam masyarakat, sehingga perubahan yang diharapkan adalah dapat memperkaya
pengalaman dan kemajuan dalam tatanan kehidupan masyarakat dalam konteks Islam.
3) Tujuan bersifat profesional, yang berhubungan dengan pendidikan dan pengajaran yaitu
sebagai ilmu, sebagai seni, sebagai profesi, dan sebagai suatu aktifitas dalam masyarakat.
Ketiga bagian dari tujuan pendidikan diatas hendaknya menjadi keharusan adanya dalam
proses pendidikan. Sehingga sebagai peserta didik berusaha dengan semaksimal mungkin untuk
mencapai tiga hal tersebut. Tidak akan tercapai tujuan dalam pendidikan kecuali jika semua komponen
yang terkai dengan pendidikan turut memberikan kontribusi dalam usahanya untuk memperbaiki
pribadi, dan proses pembelajaran dan metode-metodenya (Abuddin Nata, 1997:400).
Tujuan pendidikan yang paling sederhana adalah “memanusiakan
manusia” atau membantu manusia menjadi manusia. Tujuan pendidikan Islam adalah
terciptanya orang yang berkepribadian Muslim. Al-Abrasy menghendaki tujuan
pendidikan (goal) akhir pendidikan Islam itu adalah terbentuknya manusia yang
5
berakhlak mulia (akhlak al-karimah). (Heri Gunawan, 2014:10).
2) Tujuan Institusional/Lembaga
Tujuan institusional merupakan tujuan yang ingin dicapai oleh setiap
sekolah atau lembaga pendidikan. Tujuan institusional ini merupakan
penjabaran dari tujuan pendidikan sesuai dengan jenis dan sifat sekolah atau
lembaga pendidikan. Oleh karena itu, setiap sekolah atau lembaga pendidikan
memiliki tujuan institusionalnya sendiri–sendiri. Tidak seperti tujuan
pendidikan nasional, tujuan institusional lebih bersifat kognitif. Tujuan
institusional ini dapat dilihat dalam kurikulum setiap lembaga pendidikan
3) Tujuan Kurikuler
adalah tujuan yang ingin dicapai oleh setiap bidang studi. Tujuan ini
dapat dilihat dari GBPP (Garis–Garis Besar Program Pengajaran) setiap
6
bidang studi. Tujuan kurikuler merupakan penjabaran dari tujuan institusional,
sehingga kumulasi dari setiap tujuan kurikuler ini akan menggambarkan
tujuan instruksional.
4) Tujuan Instruksional/Pembelajaran
Tujuan instruksional adalah tujuan yang ingin dicapai dari setiap
kegiatan instruksional atau pembelajaran. Tujuan ini seringkali dibedakan
menjadi dua bagian yaitu:
a) Tujuan Instruksional/Tujuan Pembelajaran Umum Tujuan instruksional umum
adalah tujuan pembelajaran yang sifatnya masih umum dan belum dapat
menggambarkan tingkah laku yang lebih spesifik. Tujuan instruksional umum
ini dapat dilihat dari tujuan setiap pokok bahasan suatu bidang studi yang ada
dalam GBPP.
b) Tujuan Instruksional/Pembelajaran Khusus Tujuan instruksional khusus
merupakan penjabaran dari tujuan instruksional umum, tujuan ini dirumuskan
oleh guru dengan maksud agar tujuan instruksional umum tersebut dapat lebih
dipastikan dan mudah diukur tingkat ketercapainnya.
7
BAB III
Penutup
A. Kesimpulan
Adapun pendidikan ini memiliki empat aliran klasik yaitu : aliran emperisme,
nativisme, naturalisme dan konvegensi. Kemudian dasar pendidikan tertuang pada
UU Nomor 20 tahun 2001 tentang sistem pendidkan nasional yang menyatakan
bahwa “pendidikan Nasional berdasarkan pancasila dan UUD Negara Republik
indonesia tahun 1945, dengan demikian pedoman dari pendidikan adalah pancasila
dan UUD 1945. Dan tujuan dari pendidikan sudah terdapat pada UU sistem
pendidikan Nasional No 20 tahun 2003, yaitu bertujuan untuk berkembang nya
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
tuhan yang maha esa, berakhlak mulia serta sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri,
dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.
Yang terakhir Hierarki menurut (KBBI) berarti urutan tingkatan atau jenjang
jabatan (pangkat kedudukan). tujuan pendidikan berdasarkan hiriearki nya pendidikan
dibagi menjadi beberapa tujuan yaitu: Tujuan pendidikan Nasional,
TujuanInstitusional atau Lembaga, Tujuan Kurikuler dan Tujuan instruksional atau
pembelajaran.
B. Saran
Demikianlah makalah ini kami buat, semoga dapat bermanfaat bagi kita
semua. Kami menyadari bahwa masih terdapat kesalahan dan kekurangan dari hasil
makalah yang telah kami buat. Sehingga kami sangat berharap kritik dan saran yang
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
8
Daftar Pustaka
Mokh Iman. Firmansyah. 2019 .Pendidikan Agama Islam: Pengertian, Tujuan, Dasar, Dan