OLEH
Puji syukur penulis panjatkan puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena
penulis dapat menyelesaikan tugas tentang” PENINGKATAN LARUTAN OBAT
CARVEDILOL” dengan baik.
Penulis
Daftar Isi
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB 1 PENDAHULUAN
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
DAFTAR PUSTAKA
BAB 1
PENDAHULUAN
Parasimpatis (rest and digest) adalah bagian dari sistem saraf otonom yang bekerja
berlawanan dengan saraf simpatik.
Beta blocker adalah obat yang menurunkan tekanan darah. Mereka juga bisa disebut
agen penghambat beta-adrenergik. Obat-obatan tersebut memblokir efek hormon
epinefrin, yang juga dikenal sebagai adrenalin.
Beta blocker menyebabkan jantung berdetak lebih lambat dan dengan kekuatan yang
lebih kecil. Ini menurunkan tekanan darah. Beta blocker juga membantu memperlebar
vena dan arteri untuk meningkatkan aliran darah.
Penggunaan obat beta blocer tidak sepenuhnya benar sesuai dengan indikasi.
Lembaga The Euro Heart Failure Survey Programme mengatakan bahwa beta blocer
kurang dimanfaatkan dalam masyarakat, dosis yang digunakan pun tidak mencapai
dosis target ketika diresepkan.
Carvedilol adalah obat untuk menurunkan tekanan darah pada kondisi hipertensi.
Obat ini juga bisa digunakan dalam pengobatan gagal jantung atau angina. Selain itu,
obat ini juga digunakan untuk mengurangi risiko terjadinya komplikasi setelah
serangan jantung.
Carvedilol adalah obat golongan penghambat beta non-selektif yang bekerja dengan
cara merelaksasi otot pembuluh darah. Cara kerja ini akan menyebabkan pembuluh
darah melebar dan denyut jantung melambat. Dengan demikian, sirkulasi darah
membaik dan tekanan darah menurun.
Carvedilol merupakan obat yang digunakaan secara oral.
Rute pemberiaan oral adalah rute pemberian obat yang paling sering digunakan dan
umumnya paling nyaman bagi pasien. Agar obat oral menjadi efektif, konsentrasi
terapeutik dalam darah harus dicapai. Konsentrasi ini sebagian besar bergantung pada
biovailabilitasnya,yang sangat dipengaruhi oleh kecepataan dan tingkat absorpsi.
(Arregui et al,2019).
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahaui cara kelarutan obat Carvedilol
2. Untuk mekanisme kerja dalam sistem saraf otonom
3. Untuk mengetahaui dosis pada obat dan efek samping yang terjadi
4. Untuk mengetahaui interaksi obat carvedilol dengan obat lain
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Carvedilol umumnya tidak digunakan sebagai terapi tunggal, tetapi sebagai kominasi
dengan obat lain, seperti digitalis, digxin, diuretik, atau angiotensin-converting
enzyme inhibitor.
Efek terapi carvedilol yakni;
Inhibisi reseptor alpha-1 adrenergik: menurunkan resistensi vaskular sistemik
Inhibisi reseptor beta-adrenergik: menurunkan tekanan darah, menurunkan
kontraktilitas miokardium, menurunkan kebutuhan / demand oksigen
miokardium.
Memperbaiki fungsi jantung/ kardioptotektor: meningkatkan indeks jantung dan
ejection fraction ventrikel kiri, mencegah dan memperbaiki perbesaran kiri secara
parsial
Proteksi jantung terhadap efek toksik catecholamine. Catecholamine akan
menstimulasi sistem beta adrenergik yang berkontribusi dalam patogenesia gagal
jantung
Vasodilator: menurunkan tekanan darah
BAB III
PEMBAHASAAN
3.1 Cara untuk meningkatkan kelarutan obat carvedilol
Carvedilol adalah beta bloker non selektif dengan aktivitas penghambat reseptor
alfa-1 yang sering diresepkan untuk pengobatan penyakit kardiovaskular. Carvedilol
termasuk kedalam BSC(Bipharmaceutical Classification System) kelas II dimana
memiliki permeabilitas membran yang tinggi tetapi memiliki laju disolusi yang
lambat karena kelarutan dalam air yang rendah.
Kelarutan dalam air dna permeabilitas BAF sering dijadikan sebagai syarat utuma
untuk absorpsi yang cepat dan lengkap serta biovailabilitas yang tinggi.(Krstic et
al,2020; Arregui et al 2019).
Dispersi padat
Dispersi padat didefenisikan sebagai bentuk sediaan farmasi dimana obat
didespersikan dalam matriks inert biologis, baik dalm bentuk amorf, molekuler dan /
atau mikrokristalin yang bertujuan untuk meningkatkan laju disolusi dan
biovailabilitas. Matriks hidrofilik ini , disebut juga ‘pembawa’ yang mempengaruhi
kerakteristik dari formulasi padat. Pembawa sebaiknya memiliki berat molekul yang
tinggi dan glass transition temperature(Tg) atau suhu transisi yang tinggi untuk
meminimalkan mobilitas molekul dan kompatibilitas obat yang memadai.
Dispersi padat meningkatkan profil kelarutan dan disolusi obat hidrofobik melalui
beberapa mekanisme, seperti peningkatan porositas partikel, pengurangan aglomerasi
dan ukuran partikel, peningkatan keterbasahaan dan akses pelarut karena
peningkataan luas prmukaan.(Lee et al, 2013).
Teknologi Koamorf
BAF kristal memiliki kemurnian tingi dan stabil secara fisik serta kimia, aka
tetapi karena kelarutan dan laju disolusi yang rendah membuat BAF amorf menjadi
alternatif karena sifatnya yang lebih mudah larut. Bentuk molekul obat dalam keadaan
amorf menstabilkan secara termonamodika karena tingkat energinya lebih tinggi,
sehingga terdapat potensi pengendapan obat menjadi berbagai bentuk polimorfnya
selama proses penanganan dan penyimpanan, dimana perubahan bentuk tersebut
memiliki tingkat kelarutan dan bioaviabilitasnya yang berbeda.
Ko- kristakisasi
Ko-kristalisasi merupakan bahan kristal homogen yang secara struktural
mengandung dua atau lebih komponen dalam jumlah tertentu. Komponen ko-
kristalisasi adalah molekul netral yang solid pada suhu kamar. Sehingga ko-
kristalisasi pada farmasi adalah ko-kristal dengan salah satu komponen ko-kristal
merupakan BAF dan komponen lainnya disebut sebagai kofomer(Sevukarajan dan
Tanuja,2011).
Hidrotropi
Proses hidrotropi adalah proses kelarutan dimana sejumlah besar zat terlarut kedua
ditambahkan untuk meningkatkan kelarutan zat terlarut pertama. Agen hidrotopik
adalah garam ionik organik dari berbagai asam organik, misalnya natrium benzoat,
urea, dan natrium asetat. Keuntungan utama dari metode ini yaitu hanya dibutuhkan
agen hidrotropik dalam jumlah yang kecil untuk meningkatkan kelarutan obat(Nidhi
et al, 2011).
3.2 Cara untuk mengetahaui kerja obat dalam sistem saraf otonom
Carvedilol merupakan obat golongan penghambat beta yang bekerja dengan cara
melebarkan pembuluh darah jantung, sehingga kerja jantung menjadi lebih ringan dan
tekanan darah menurun. Obat ini digunakan untuk megatasi tekanan darah tinggi,
anginan, dan gagal jantung.
Farmakodinamik
Carvedilol merupakan penyekat reseptor beta-adrenergik non-selektif generasi ketiga
yang dapat menghambat reseptor beta-1, beta-2, dan alfa-1adrenergik pada
miokardium, bronkus, dan otot polos vaskular.
Dewasa: Dosis awal 12,5 mg, 2 kali sehari, selama 2 hari pertama. Dosis
lanjutan 25 mg, 2 kali sehari. Dosis maksimal 100 mg yang dibagi ke dalam 2
kali pemberian.
Lansia: Dosis awal 12,5 mg, 2 kali sehari, selama 2 hari pertama. Dosis
lanjutan 25 mg, 2 kali sehari.
Dewasa: Dosis awal 6,25 mg, 2 kali sehari. Setelah lewat 3–10 hari, dosis bisa
ditingkatkan menjadi 12,5 mg, 2 kali sehari. Dosis bisa ditingkatkan hingga 25
mg, 2 kali sehari.
Dewasa: Dosis awal 3,125 mg, 2 kali sehari, selama 2 minggu atau lebih.
Dosis dapat ditingkatkan bertahap menjadi 6,25 mg, 2 kali sehari, setiap 2
minggu pengobatan. Dosis maksimal untuk berat badan (BB) <85 kg adalah
25 mg,2 kali sehari, dosis maksimal untuk BB >85 kg 50 mg, 2 kali sehari.
Beberapa efek samping yang dapat terjadi setelah mengonsumsi carvedilol adalah:
Rasa lelah atau lemas
Pusing, sakit kepala, kantuk
Tangan dan kaki terasa dingin, mati rasa, atau kesemutan
Mata kering atau gangguan penglihatan
Gangguan tidur
Diare
Disfungsi ereksi
Denyut jantung yang terasa sangat lambat
Rasa lelah yang semakin berat
Jika efek samping yang terjadi tidak membaik atau semakin parah, sebaiknya
segera konsultasi ke dokter agar terhidar dari efek samping yang terjadi yakni:
Pingsan
Gangguan fungsi ginjal yang bisa ditandai dengan gejala sedikitnya jumlah
urine yang keluar atau jarang berkemih
Mudah memar
Pusing yang sangat berat
Gangguan mental, kejang, atau gangguan suasana perasaan
Interaksi obat yang dapat terjadi bila carvedilol digunakan bersama obat tertentu
adalah:
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Carvedilol merupakan obat golongan penghambat beta yang bekerja dengan cara
melebarkan pembuluh darah jantung, sehingga kerja jantung menjadi lebih ringan dan
tekanan darah menurun.
Efek samping yang sring terjadi adalah rasa leleh atau lemas, pusing,sakit kepala,
kantuk, tangan dan kaki terasa dingin, mati rasa atau kesemutan, ganguan tidur, diare
dan sebagainya. Juka efek samping ini berlasung secara lama atau kelebihan maka
segera berkonsultasi ke dokter agar mencegah sesuatu hal yang akan terjadi misalnya
pingsan, mudah memar, pusing yang sangat berat, ganguan mental daln sebagainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arregui, J.R., Kovvasu, s.p., Kunamaneni, p., Betageri, G.V. 2019. carvedilol solid
dispersion for enhanced oral bioavialability using rat model. J. Appl. Phram. Sci. 9:
42-50
https://www.alomedika.com/obat/obat-kardiovaskuler/obat-gagal-jantung/carvedilo
https://www.ahajournals.org/doi/10.1161/circresaha.114.302589