Makalah 20 Waspen 20 EDIT
Makalah 20 Waspen 20 EDIT
Oleh :
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
berkat dan karunianya penulis dapat menyelesaikan makalah ini, yang berjudul.
Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan dari pihak yang telah
berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun materi.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh
lagi agar makalah ini bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan
dalam penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman
kami. Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun
dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.....................................................................................i
DAFTAR ISI..................................................................................................ii
ABSTRAK....................................................................................................iii
BAB I. PENDAHULUAN..............................................................................1
Latar Belakang Masalah.................................................................................1
TUJUAN.........................................................................................................2
RUMUSAN MASALAH................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................4
i
ABSTRAK
i
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan pemaparan latar belakang di atas, adapun rumusan
masalah dalam penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1. Bagaimana pengertian ilmu Pendidikan dapat mempengaruhi
konsep dan praktik Pendidikan secara keseluruhan?
2. Apa saja teori dasar atau asas asas filsafat Pendidikan yang sejalan
dengan ilmu jiwa,ilmu Pendidikan, dan filsafat?
3. Bagaimana hubungan antara pemahaman tentang ilmu Pendidikan
dan upaya peningkatan sistem Pendidikan secara menyeluruh?
1.3 Tujuan
Berdasarkan pemaparan rumusan masalah di atas, Adapun tujuan dalam
penulisan makalah ini, yaitu sebagai berikut.
1) Untuk mendeskripsikan pengertian ilmu Pendidikan yang dapat
mempengaruhi konsep dan praktik Pendidikan secara keseluruhan.
2) Untuk mendeskripsikan teori dasar atau asas-asas filsafat
Pendidikan yang sejalan dengan ilmu jiwa, ilmu Pendidikan, dan
filsafat.
3) Untuk mendeskripsikan hubungan antara pemahaman tentang ilmu
Pendidikan dan upaya peningkatan sisten Pendidikan secara
menyeluruh.
1.4 Manfaat
Manfaat yang diharapkan bisa dicapai dalam penulisan makalah
ini, yaitu sebagai berikut:
1) Bagi penulis, melalui makalah ini penulis mendapatkan
pemahaman mendalam terkait pengertian ilmu Pendidikan
dan Pendidikan secara umum.
2) Bagi mahasiswa, makalah ini dapat dijadikan sumber
pembelajaran yang berharga, dan dapat digunakan sebagai
referensi untuk memahami dasar-dasar ilmu Pendidikan dan
memperluas pengetahuan.
3) Bagi Kampus, makalah ini dapat dijadikan kontribusi
positif pada kampus dengan meningkatkan kualitas
Pendidikan, dan dapat digunakan dalam pengajaran dan
sebagai bahan referensi untuk dosen dan mahasiswa.
2
4) Bagi masyarakat, makalah ini dapat meningkatkan
kesadaran masyarakat tentang pentingnya Pendidikan
dalam perkembangan individu dan masyarakat secara
keseluruhan.
3
BAB II
PEMBAHASAN
4
mengembangkan tes dan penilaian yang lebih efektif, yang dapat membantu guru
menilai kemajuan siswa dengan lebih akurat.
Pemahaman ilmu pendidikan juga memengaruhi manajemen kelas. Guru yang
memahami prinsip-prinsip psikologi pendidikan dapat menciptakan lingkungan
kelas yang mendukung pembelajaran yang efektif. Mereka dapat mengidentifikasi
masalah perilaku dan belajar lebih baik, dan mengambil tindakan yang sesuai.
Pemahaman yang mendalam tentang ilmu pendidikan adalah kunci untuk
mengembangkan sistem pendidikan yang efektif. Tanpa pemahaman ini, kita
mungkin mengandalkan metode pengajaran yang tidak efisien, kurikulum yang
tidak sesuai, dan penilaian yang tidak akurat. Pemahaman ilmu pendidikan
memungkinkan kita untuk mengambil keputusan yang lebih baik dalam
pendidikan, yang pada gilirannya dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
2.2 Teori dasar atau asas asas filsafat Pendidikan yang sejalan dengan ilmu
jiwa,ilmu Pendidikan, dan filsafat
Terdapat tiga teori asas asas filsafat Pendidikan yang setiap masing masingnya
mempunyai penganut dan segala variasinya sejalan dengan perkembangan ilmu
jiwa,ilmu Pendidikan maupun ilmu filsafat, lantas apa sajakah itu?
Pertama, Teori Empirisme. Teori ini dipelopori oleh John Locke (1632-1704), ia
mengajarkan bahwa perkembangan pribadi ditentukan oleh faktor faktor
lingkungan sekitar terutama Pendidikan, ia menyimpulkan bahwa setiap individu
lahir sebagai kertas putih dan lingkungan itu yang menulisi kertas putih itu, teori
ini dikenal sebagai teori empiris atau tabula rasa, baginya, pengalaman yang
berasal dari lingkungan tersebut yang nantinya menentukan pribadi seseorang
karena lingkungan tersebut cenderung dapat diatur dan dikuasai manusia,maka
dari itu teori ini bersifat optimis dengan tiap perkembangan pribadi seseorang.
Kedua, Teori Nativisme. Teori ini dapat digolongkan sebagai filsafat idealism
dimana perkembangan pribadi hanya ditentukan oleh hereditas (pewarisan) yang
bersifat kodrati. Yang mencetuskan teori Navitisme ini yaitu Arthur Schopenhauer
(1788-1860) menganggap faktor pembawaan yang bersifat dari lahir, tak dapat
diubah oleh pengaruh alam ataupun Pendidikan itulah kepribadian manusia,
potensi herditas itulah pribadi seseorang, bukan dari Pendidikan. Tanpa potensi
hereditas yang baik, seseorang tak akan mungkin mencapai tujuan yang
diinginkan meskipun dididik secara maksimal. Seorang anak yang hereditasnya
rendah maka akan tetap rendah meskipun ia telah dewasa dan telah dididik.
Pendidikan tak dapat mengubah manusia karena potensi itu bersifat kodrati.
Ajaran ini dianggap ajaran yang pesimistis tanpa percaya dengan nilai nilai
Pendidikan untuk mengubah kepribadian seseorang.
5
Ketiga, Teori Konvergensi. Teori ini dikemukakan oleh William Stern (1871-
1938). Sebagaimanapun Kuatnya alasan kedua aliran tersebut tetapi sayangnya
aliran tersebut kurang realistis , pada nyatanya potensi hereditas yang baik pun
tanpa pengaruh lingkungan Pendidikan yang positif tak akan membina
kepribadian yang seimbang, sebaliknya meskipun lingkungan Pendidikan yang
positif tanpa potensi hereditas yang baik tak akan menghasilkan kepribadian yang
seimbang.perkembangan pribadi adalah proses Kerjasama kedua faktor baik
internal(potensi hereditas) maupun eksternal(lingkungan/ Pendidikan), tiap
pribadi merupakan hasil proses konfergurasi faktor eksternal dan internal.
6
yang berfokus pada keterampilan abad ke-21, dan pendekatan inklusif yang
mempertimbangkan keberagaman siswa.
Dalam kesimpulannya, pemahaman yang kuat tentang ilmu pendidikan
sangat penting dalam upaya peningkatan sistem pendidikan secara menyeluruh.
Hal ini memungkinkan kita untuk membuat kebijakan yang lebih cerdas,
mengatasi tantangan yang dihadapi sistem pendidikan, memilih metode
pengajaran yang efektif, dan mendorong inovasi. Dengan begitu, kita dapat
berharap bahwa sistem pendidikan akan terus berkembang dan memberikan
manfaat yang lebih besar bagi siswa dan masyarakat secara keseluruhan.
7
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pengertian Ilmu Pendidikan dan Pendidikan secara umum mencerminkan
pentingnya pendidikan dalam masyarakat. Ilmu Pendidikan memainkan peran
sentral dalam pemahaman tentang proses pendidikan, sementara pendidikan
sebagai konsep luas memainkan peran vital dalam perkembangan individu dan
masyarakat. Ilmu Pendidikan tidak hanya tentang penelitian akademik, tetapi juga
tentang pemahaman tentang bagaimana orang belajar dan bagaimana metode
pengajaran dapat ditingkatkan. Ini melibatkan penelitian tentang motivasi belajar,
gaya belajar individu, serta perkembangan kognitif dan sosial. Ilmu Pendidikan
juga membahas isu-isu kebijakan pendidikan yang mendasar, seperti inklusi
pendidikan dan aspek-aspek sosial dan budaya dalam proses pendidikan.
Di sisi lain, Pendidikan secara umum adalah proses yang mencakup
penyampaian pengetahuan, keterampilan, dan nilai-nilai kepada individu. Ini
adalah fondasi perkembangan individu dan perkembangan masyarakat. Tujuan
pendidikan melibatkan persiapan individu untuk sukses, pengembangan
keterampilan sosial dan moral, serta persiapan untuk berpartisipasi dalam
masyarakat. Dalam keseluruhan, pemahaman tentang Ilmu Pendidikan dan
pendidikan secara umum adalah penting dalam membentuk masa depan
pendidikan dan masyarakat. Memahami bagaimana individu belajar dan
bagaimana pendidikan mempengaruhi perkembangan individu adalah langkah
awal dalam upaya untuk meningkatkan sistem pendidikan. Pendidikan, sebagai
konsep yang luas, menggambarkan nilai yang sangat penting dalam membentuk
karakter dan perkembangan masyarakat yang lebih baik. Oleh karena itu, kedua
aspek ini harus dipertimbangkan dan dipahami dengan cermat dalam upaya kita
untuk menciptakan masyarakat yang lebih berpendidikan dan berbudaya.
Saran
Dalam makalah ini, kami akan memberikan saran-saran sederhana yang
dapat menghasilkan perubahan positif dalam pendidikan berdasarkan pemahaman
Ilmu Pendidikan dan konsep pendidikan secara umum.Yang pertama dengan
memperkuat Pelatihan Guru: Guru adalah kunci sukses dalam pendidikan. Mereka
perlu terus diberdayakan dengan pengetahuan Ilmu Pendidikan terbaru. Saran
pertama adalah meningkatkan pelatihan guru secara berkala, termasuk
pemahaman tentang teori belajar, strategi pengajaran yang efektif, dan
pemahaman terhadap perkembangan siswa. Guru yang terus belajar akan lebih
mampu memberikan pengalaman pembelajaran yang lebih baik bagi siswa.
Kemudiam menerapkan kurikulum yang terinformasi Ilmu Pendidikan:
8
Kurikulum sekolah harus dirancang berdasarkan prinsip-prinsip Ilmu Pendidikan.
Ini mencakup pemilihan materi pembelajaran yang relevan, metode pengajaran
yang sesuai dengan perkembangan anak, dan pendekatan yang responsif terhadap
gaya belajar individu. Menerapkan kurikulum yang berlandaskan Ilmu Pendidikan
akan membantu memastikan bahwa siswa dapat mencapai potensi mereka
sepenuhnya. Saran ketiga adalah memanfaatkan teknologi pendidikan dengan
bijak. Ini berarti mengintegrasikan teknologi sebagai alat pembelajaran yang
efektif, bukan sekadar hiasan. Dengan menerapkan saran-saran sederhana ini, kita
dapat menciptakan lingkungan pendidikan yang lebih efektif dan lebih baik. Ini
akan membantu memastikan bahwa pendidikan berfungsi sebagai wahana untuk
perkembangan individu dan masyarakat secara keseluruhan.
9
DAFTAR PUSTAKA