Anda di halaman 1dari 23

PEMBIMBING

Pembimbing 1 : Dr. Ir. Kurnia Harlina Dewi, M.Si


Pembimbing 2 : Daimon Syukri, S.Si, M.Si, Ph.D

PENGUJI

Prof. Dr. rer nat. Ir. Anwar Kasim


Dr. Ir. Alfi Asben, M.Si
Dr. Fitriani Kasim, S.TP, M.Si
PRESENTASI
SEMINAR HASIL

KARAKTERISTIK DAN UJI KELAYAKAN


EKONOMI PRODUK BOLU KEMOJO DENGAN
PENGGUNAAN EKSTRAK STEVIA
(Stevia rebaudiana B.)

DITA FITRIANI
2021112006
PENDAHULUAN

• Makanan tradisional suku melayu (Provinsi Riau)

• Jenis kue basah yang dicetak berbentuk bunga Kamboja,


sehingga dinamakan ‘Bolu Kemojo’ atau ‘Bolu kojo’

• Bolu Kemojo memiliki rasa yang manis, legit dan aroma yang
khas.

• Umumnya di buat pada acara besar islam, acara adat dan acara
pernikahan

• Kue ini terbuat dari tepung terigu, gula, margarin, santan, telur,
daun pandan, dan vanili dengan proses pembuatannya dapat
dilakukan dengan cara dipanggang atau dikukus

• Bolu Kemojo memiliki rasa yang sangat manis, penggunaan gula pasir
yang tinggi.

• Diversifikasi produk bolu kemojo rendah kalori dan memiliki manfaat


bagi kesehatan.
PENDAHULUAN

Sugar as a sweetener Bolu Kemojo. Stevia leaves

▪ Glikemik tinggi, tinggi ▪ Mengandung Diterpene


kalori glycoside
▪ Diabetes ▪ Kemanisan 200-300 kali gula
▪ Meningkatkan risiko plak pasir
pada gigi ▪ Kalori sangat rendah

Selain itu, stevia mudah untuk diolah kerena tidak rusak pada suhu tinggi karena kandungan steviosid tahan
pada pemanasan sampai 200o Celcius. Sehingga stevia dapat digunakan pada setiap jenis makanan dan
minuman.

Di sisi lain, banyak penelitian yang membuktikan efek kesehatan dari konsumsi stevia karena aktivitas
antioksidan dan farmakologi lainnya.

Ekstraksi stevia yang efektif dapat dilakukan menggunakan pelarut aquadest dan etanol dengan metode
ultrasonik (Raspe et al., 2021 : Formigoni et al., 2020)
METODOLOGI
Diagram Alir Kegiatan Penelitian
Ekstraksi Pembuatan Kelayakan Ekonomi
Stevia rebaudiana B. Bolu Kemojo Bolu Kemojo Stevia
PELAKSANAAN PENELITIAN

Daun stevia Ekstrak Stevia 0%, 0.5%, Dibuat asumsi dan • Penelitian ini terdiri dari tiga
1%, 1.5% dan 2% parameter untuk analisis
keuangan tahapan yaitu ektraksi bahan
Dipisahkan daun stevia yang
baru dipanen dengan batangnya
Pencampuran bahan Komponen dan struktur baku stevia, pembuatan bolu
pembuatan bolu kemojo biaya
kemojo dan analisis kelayakan
Dijemur di bawah sinar
matahari selama 8 jam
Pengadonan dengan Kebutuhan dana investasi ekonomi.
mixer dan modal kerja

Ditimbang 100 g daun stevia


dan dimasukkan ke dalam
Pemanggangan dengan Produksi dan pendapatan • Rancangan Acak Lengkap
oven 175oC selama
erlenmeyer 45 menit (RAL) faktorial dengan 2 faktor
Proyek laba rugi dan BEP
Ditambahkan Pelarut 1:10
yaitu jenis pelarut dan
Bolu Kemojo Proyeksi arus kas dan konsentrasi stevia dengan 3 kali
kelayakan proyek
Diletakkan kedalam ultrasonic
bath selama 2 jam dengan suhu ulangan.
45 oC - 60 oC Proksimat, Antioksidan,
total kalori, Indeks warna, Layak/tidak layak
tekstur, organoleptik,,
Disaring menggunakan kertas TPC • Jenis pelarut yang digunakan
saring dan dipisahkan antara
daun dan filtrat NPV, IRR, Net B/C dan
Pay Back Period
adalah Aquadest dan Etanol
Pengurangan kadar tannin
96%
dengan arang aktif suhu 70 oC
selama 3 jam
• Dianalisa statistik dengan uji F
Pengkristalisasi dengan
maltodekstrin 1:10 dan dilanjutkan dengan uji
Bubuk Daun Stevia
Duncan’s New Multiple Range
Test (DNMRT) pada taraf nyata
Kadar air, Antioksidan, 5%.
Tahap 1 Tahap 2 Tahap 3
HASIL DAN
PEMBAHASAN
EKSTRAKSI STEVIA.

Tabel 1. Analisis Bubuk Stevia


HASIL DAN PEMBAHASAN

Jenis Pelarut
Parameter
Aquadest Etanol 96%
Rendemen 46% 32%
Kadar Air 8.62 ± 0.008 7.77 ± 0.103
Aktivitas Antioksidan 27.10 ± 0.014 37.93 ± 0.003

Aquadest Etanol

PEMBUATAN BOLU KEMOJO

Kontrol Etanol 0.5% Etanol 1% Etanol 1.5% Etanol 2%

Aquadest 0.5% Aquadest 1% Aquadest 1.5% Aquadest 2%


Tabel 2. Kadar Proksimat
Kadar
Kode Sampel Kadar Air Kadar Abu Kadar Lemak Karbohidrat
Protein
HASIL DAN PEMBAHASAN

K 37.52% 1.65% 4.90% 39.56% 16.25%


A 0.5% 38.42% 1.27% 4.93% 39.36% 16.02%
A 1% 40.37% 1.29% 4.95% 39.58% 13.81%
A 1.5% 43.65% 1.36% 4.97% 39.70% 10.39%
A 2% 44.23% 1.39% 4.98% 40.31% 9.17%
E 0.5% 39.72% 1.24% 4.92% 39.00% 15.11%
E 1% 40.46% 1.27% 4.93% 39.72% 13.59%
E 1.5% 41.55% 1.31% 4.96% 40.62% 11.55%
E 2% 43.95% 1.33% 4.96% 40.59% 9.20%

Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Air Bolu Kemojo

• Stevioside pada stevia dapat


mengikat air sehingga kadar
air pada produk bolu kemojo
meningkat (Angullo et al.,
2020)
• Karena ektraks stevia
memiliki kadar air yang
tidak jauh berbeda (aquadest
maupun etanol).
• Gula pasir memiliki sifat
higroskopis yang dapat
menyerap air dalam bahan
pangan (Martinez-cervera et
al, 2012).
Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Abu Bolu Kemojo
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pelarut aquadest adalah


* Pelarut senyawa polar yang dapat
Aquadest mengekstrak senyawa
memberikan kadar glikosida dan non glikosida
abu yang lebih
tinggi yang bersifat polar pada stevia
**Kadar abu • Kadar abu pada penelitian ini
meningkat seiring telah memenuhi SNI yaitu
peningkatan kurang dari 3%
konsentrasi stevia • Penelitian Santosa., et al.,
(2021) pembuatan brownies
dengan perlakuan penambahan
1.75 g stevia memiliki kadar
abu 1.44%.

Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Protein Bolu Kemojo

• Stevia hanya memiliki sedikit


sekali protein sehingga tidak
berpengaruh nyata
• Kadar protein daun stevia
adalah 10g/100g bahan
(Chattopadhya, 2007)
Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Lemak Bolu Kemojo
HASIL DAN PEMBAHASAN

* Pelarut etanol • Kadar lemak pada kontrol lebih


memberikan kadar rendah karena dengan
lemak yang lebih
tinggi
penambahan stevia, maka kadar
**Kadar lemak lemak pada bolu kemojo akan
meningkat seiring meningkat. Karena gula tidak
peningkatan mengandung lemak.
konsentrasi stevia • Jenis pelarut tidak berpengaruh
***Jenis Pelarut
tidak berpengaruh
karena, lemak adalah senyawa non
nyata terhadap kadar polar sehingga sulit diekstraksi
lemak bolu kemojo oleh kedua pelarut

Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Karbohidrat Bolu Kemojo

* Kadar • Karbohidrat memiliki perbedaan


Karbohidrat yang signifikan pada penelitian ini.
menurun • Hal ini dipengaruhi oleh kadar air,
seiring abu, protein, dan lemak bolu
dengan
kemojo. Perhitungan dilakukan
penambahan
stevia dengan menggunakan 100%
dengan pengurangan kadar
proksimat (% kadar air, abu,
protein, dan lemak).
Tabel 3. Aktivitas Antioksidan

Nama Sampel Jumlah (%bb) ± SD


HASIL DAN PEMBAHASAN

Kontrol Bolu Kemojo (Gula Pasir) 30.67 ± 0.005


Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 0.5% 30.93 ± 0.002 • Peningkatan konsentrasi
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1% 32.00 ± 0.009 stevia menyebabkan
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1.5% 33.73 ± 0.002 meningkatnya senyawa
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 2% 35.47 ± 0.005 bioaktif yang dapat
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 0.5% 32.87 ± 0.012 menghambat radikal
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1% 34.67 ± 0.004 bebas.
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1.5% 35.83 ± 0.009 • Stevia mengandung
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 2% 38.37 ± 0.011 senyawa bioaktif yaitu
senyawa fenolik,
flavonoid, tannin,
vitamin c yang
memberikan
penghambatan terhadap
radikal bebas (Zahn et
al., 2013 : Raspe et al.,
2021).
• Etanol lebih efektif
mengekstraksi senyawa
bioaktif pada stevia
• Sedangkan gula kurang
efektif menghambat
radikal bebas karena
memiliki sedikit senyawa
bioaktif Hajihashemi et
a., (2013)
Tabel 4. Nilai Kalori

Nama Sampel Total Kalori (kal/g) ± SD


HASIL DAN PEMBAHASAN

Kontrol Bolu Kemojo 7,598.14 ± 262.00


Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 0.5% 6,265.58 ± 171.692
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1% 6,191.08 ± 102.122 • Kalori gula pasir menurut
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1.5% 6,097.55 ± 75.559 Darwin (2013) adalah sebesar
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 2% 5,496.89 ± 155.846 364 kkal/g. Sedangkan kalori
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 0.5% 6,710.71 ± 8.570 pada margarin blueband
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1% 6,549.07 ± 34.833 adalah 600 kkal/g dan kalori
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1.5% 6,478.79 ± 15.719 santan kara adalah 234 kkal/ml
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 2% 6,243.81 ± 31.166 (Darwin et al., 2013).
• Menurut Diaz-Gracia et al.,
(2021), stevia mengandung
glikosida steviol yang
memiliki tingkat kemanisan
150-300 kali gula pasir
• Menurut Vatankhah et al.,
(2014). Penggantian lengkap
sukrosa dengan stevioside
mengurangi tingkat kalori
hingga 15% dalam formulasi
biscuit. Sedangkan pada
penelitian ini dapat
mengurangi kalori 11.69%
hingga 27.57%.
Table 5. Indeks warna
HASIL DAN PEMBAHASAN

Nama Sampel L a b Colour


Kontrol Bolu Kemojo 54.79 -25.32 37.17
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 0.5% 63.85 -19.80 38.48
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1% 65.25 -18.37 36.63
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1.5% 67.53 -17.09 35.09
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 2% 70.71 -16.09 32.24
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 0.5% 53.02 -20.53 32.06
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1% 46.98 -19.76 26.93
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1.5% 42.67 -18.85 28.38
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 2% 38.57 -16.33 24.62

• Jenis pelarut yang digunakan pada proses ekstrasi stevia


mempengaruhi indeks warna produk bolu kemojo. Perbedaan warna dapat disebabkan oleh
• Penggunaan ekstrak stevia dengan pelarut aquades senyawa flavonoid, terutama adanya klorofil
memiliki tingkat kecerahan atau Lightness yang lebih dan tanin yang mempengaruhi warna produk
tinggi, namun warna lebih kecoklatan. (Wang et al, 2012)
• Sedangkan penggunaan stevia dengan pelarut etanol
memiliki warna yang lebih gelap (L lebih rendah) dan
hijau pekat.
Table 6. Analisis
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tekstur
Nama Sampel Tekstur (N/m2) ± SD
Kontrol Bolu Kemojo (Gula pasir) 23.63 ± 0.707
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 0.5% 31.88 ± 1.414
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1% 24.56 ± 1.414
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1.5% 22.40 ± 0.707
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 2% 14.00 ± 1.061
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 0.5% 32.99 ± 1.414
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1% 26.96 ± 2.121
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1.5% 22.99 ± 1.768
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 2% 16.16 ± 2.475

• Pelarut aquadest : stevia menghasilkan Penggantian gula menjadi stevia mempengaruhi


produk bolu kemojo yang memiliki tingkat retensi kelembaban (Gao et al., 2017; Rittilert &
kekerasan yang lebih rendah dibandingkan Warin, 2019), dan mempengaruhi penurunan
dengan penggunaan etanol. total padatan terlarut yang mengakibatkan
• Peningkatan konsentrasi stevia dapat penurunan volume produk (Tau & Gunasekaran,
menurunkan tekstur bolu kemojo. 2016 ; Sukeau Samakradhamrongthai et al.,
2021).
Table 7. Hasil rata-rata uji organoleptik

Kode Sampel Warna ± SD Aroma ± SD Rasa ± SD Tekstur ± SD Aftertaste ± SD


HASIL DAN PEMBAHASAN

K 4.44 ± 0.77 3.68 ± 0.80 4.08 ± 0.76 4.32 ± 0.69 4.00 ± 0.76
A 0.5% 3.48 ± 0.77 3.68 ± 1.03 3.00 ± 1.08 3.48 ± 0.59 3.60 ± 0.71
A 1% 3.20 ± 0.76 3.72 ± 0.68 3.48 ± 0.92 3.40 ± 0.65 3.40 ± 0.87
A 1.5% 3.00 ± 0.91 3.64 ± 0.70 3.16 ± 0.90 3.28 ± 0.89 3.24 ± 0.83
A 2% 2.88 ± 0.73 3.68 ± 0.85 3.08 ± 1.08 2.92 ± 0.91 3.20 ± 0.65
E 0.5% 4.40 ± 0.71 3.72 ± 0.79 3.84 ± 0.90 3.84 ± 0.62 3.76 ± 0.52
E 1% 4.24 ± 0.83 3.76 ± 0.72 4.00 ± 0.76 3.72 ± 0.89 3.76 ± 0.72
E 1.5% 4.04 ± 0.84 3.60 ± 0.71 3.56 ± 0.87 3.68 ± 0.63 3.52 ± 0.65
E 2% 3.92 ± 0.91 3.56 ± 0.65 3.28 ± 0.74 3.36 ± 0.57 3.48 ± 0.65

Pengaruh Penggunaan Stevia Terhadap Hedonik Warna Bolu Kemojo

• Penggunaan etanol memiliki kesukaan panelis


yang lebih tinggi dibandingkan aquadest.
• Konsentrasi tannin semakin besar sehingga
mempengaruhi warna produk bolu kemojo pada
pelarut aquadest.
• Sedangkan dengan penggunaan etanol, warna di
pengaruhi oleh klorofil sehingga menjadikan
warna hijau semakin pekat pada produk bolu
kemojo
Pengaruh Penggunaan Stevia Terhadap Hedonik Aroma Bolu Kemojo
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Jenis pelarut dan konsentrasi stevia tidak


mempengaruhi aroma produk bolu kemojo.
• Hal ini diduga karena proses pengeringan
stevia dan proses pembuatan bolu kemojo
dengan metode pemanggangan
mengakibatkan senyawa volatil pada stevia
berkurang dan tidak mempengaruhi aroma
pada produk bolu kemojo.

Pengaruh Penggunaan Stevia Terhadap Hedonik Rasa Bolu Kemojo

• Steviosid dan Rebaudiosida A bertanggung


jawab atas rasa manis stevia pada stevia
• Penggunaan stevia pada konsentrasi yang
tepat, ketika konsentrasi yang ditambahkan
telah melewati konsentrasi optimal, akan
mempengaruhi citarasa produk (Gao et al.,
2017)
Pengaruh Penggunaan Stevia Terhadap Hedonik Tekstur Bolu Kemojo
HASIL DAN PEMBAHASAN

• Pemanis stevia menggantikan gula dapat


meningkatkan kekerasan dan kerapuhan
pada suatu produk (Vatankhah et al., 2014).
• Namun, produk bolu kemojo identik
dengan produk yang lembut, sehingga hal
ini menurunkan tingkat kesukaan panelis
terhadap tekstur bolu kemojo

Pengaruh Penggunaan Stevia Terhadap Hedonik Aftertaste Bolu Kemojo

• Etanol lebih banyak mengekstrasi stevioside


dan Rebaudiana A dibandingkan aquadest.
• Aquadest lebih banyak mengekstrak tannin
dibandingkan etanol karena sifat tannin yang
lebih larut pada pelarut polar. Sehingga
aftertaste pada aquadest lebih rendah
dibandingkan etanol (Carbonell-Capella et
al., 2017 : Agullo et al., 2022).
Grafik Spyder Lab Uji Organoleptik
HASIL DAN PEMBAHASAN

Gambar 3. Grafik Radar Hubungan Pengaruh Penambahan Stevia Pada Pembuatan Bolu Kemojo

• Warna adalah menggunakan pelarut etanol 0.5% dan 1%.


• Aroma nilai rata-rata tertinggi adalah pelarut etanol pada konsentrasi 1%.
• Rasa nilai rata-rata tertinggi yang disukai panelis adalah etanol 1%.
• Tekstur terbaik yang mendekati kontrol adalah pada konsentrasi 0.5% menggunakan pelarut
etanol.
• Aftertaste nilai tertinggi adalah pada pelarut etanol dengan konsentrasi 0.5% dan 1%.

Berdasarkan hasil tersebut perlakuan terbaik yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yang disukai
panelis dari parameter warna, aroma, rasa, tekstur dan aftertaste adalah pada perlakuan dengan
penambahan stevia dengan konsentrasi 1% menggunakan pelarut etanol.
Tabel 8. Total Koloni Bakteri Bolu Kemojo

Nama Sampel Total Koloni (CFU/ml)


HASIL DAN PEMBAHASAN

Kontrol Bolu Kemojo 6.0 x 104


Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 0.5% 4.0 x 104
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1% 2.5 x 104
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1.5% 1.8 x 104
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 2% 1.0 x 104
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 0.5% 2.8 x 104
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1% 2.3 x 104
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1.5% 1.3 x 104
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 2% 0.3 x 104

Angka lempeng total maksimal 106. Sehingga pada Stevia mengandung senyawa fitokimia yang
penelitian ini sudah sesuai dengan SNI 01-4309-1996 bersifat antimikroba. Fitokimia yang
(BSN, 1996) terkandung di dalam stevia antara lain
alkaloid, flavonoid, tanin, ikatan fenol,
terpenoid, austroinulin, Betakaroten,
Menurut Kroyer et al. (2010), ekstraksi stevia dengan
dulcoside, nilacin, rebaudioxides, riboflavin,
menggunakan pelarut etanol dapat dengan signifikan
steviol, stevioside dan thiamin. Fitokimia
menangkal radikal bebas. Karena etanol memiliki
tersebut dikenal luas sebagai antimikroba
kemampuan yang lebih tinggi untuk mengekstrak senyawa
yang meliputi antibakteri dan anti jamur
flavonoid pada stevia dibandingkan aquadest.
(Seeja dan Lawrence 2015),.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
HASIL DAN PEMBAHASAN

Tabel 9. Proyeksi Produksi dan Pendapatan


Tabel 10. Proyeksi Pendapatan dan Laba Rugi Usaha
Produk Jumlah/tahun
Jumlah Produk (kotak) 26.400 Uraian Rata-rata per Tahun
Harga perkotak (Rp) 35.000 Penerimaan (Rp) Rp. 924.000.000
Pengeluaran (Rp) Rp. 702.253.256
Jumlah (Rp) 924.000.000
Laba/rugi sebelum pajak (Rp) Rp. 221.746.744
Pajak (15%) (Rp) Rp. 33.262.012
Laba setelah pajak Rp. 188.484.732
Profit on sales (%) 20.40%
Tabel 11. Kelayakan Usaha Bolu Kemojo Stevia
BEP : Rupiah Rp221.746.744
% 24.00
Kriteria Nilai Justifikasi
Kelayakan
NPV (14%) >0
Rp . 260.635.742
IRR 84% >14%
Net B/C ratio 2.37 >1
Pay Back Period 2 tahun < 3 tahun
A. Kesimpulan
KESIMPULAN DAN SAARAN

1. Ekstraksi stevia dilakukan dengan 2 jenis pelarut yaitu aquadest dan etanol 96% menggunakan metode
ultrasonik. Rendemen pelarut aquadest lebih tinggi yaitu 46%, sedangkan etanol 32%. Kadar air stevia
dengan pelarut aquadest 8.62% sedangkan etanol 7.77%. Aktivitas antioksidan dengan pelarut etanol lebih
tinggi yaitu 37.93% dibandingkan aquadest 27.10%.
2. Jenis pelarut dan konsentrasi stevia mempengaruhi sifat fisik, sifat kimia, mikrobiologi dan organoleptik
produk bolu kemojo.
3. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah ekstraksi stevia dengan pelarut etanol pada konsentrasi stevia
yang ditambahkan adalah sebesar 1%. Hasil analisis sifat kimia adalah kadar air (40.46%), kadar abu
(1.27%), kadar protein (4.96%), kadar lemak (39.72%), kadar karbohidrat (13.59%), aktivitas antioksidan
(34.67%), dan nilai kalori (6,549.07 kal/g). Analisis sifat fisik antara lain indeks warna (L= 46.98, a
=-19.76, b=26.93), dan tekstur (26.96 N/m2). Hasil rata-rata uji organoleptik warna (4.24), aroma (3.76),
rasa (4.00), tekstur (3.76) dan aftertaste (3.72). Total koloni bakteri 2.3 x 104
4. Berdasarkan hasil analisa kelayakan ekonomi bolu kemojo dengan penambahan stevia sebagai pemanis
dengan menggunakan asumsi yang ada mendapatkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar
Rp260.635.742 dengan Incremental Rate of Return (IRR) sebesar 84% dan Net B/C senilai 2.37 kali.
Berdasarkan kriteria atau asumsi yang ada menunjukkan usaha ini layak untuk dilaksanakan dengan Pay
Back Period (PBP) selama 2 tahun atau modal yang ditanamkan pada usaha ini telah dapat dikembalikan
sebelum umur proyek berakhir (3 tahun).

B. Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam
skala industri maupun industri rumah tangga, terutama pada industri rumah tangga yang memproduksi
bolu kemojo di daerah Riau.

Anda mungkin juga menyukai