PENGUJI
DITA FITRIANI
2021112006
PENDAHULUAN
• Bolu Kemojo memiliki rasa yang manis, legit dan aroma yang
khas.
• Umumnya di buat pada acara besar islam, acara adat dan acara
pernikahan
• Kue ini terbuat dari tepung terigu, gula, margarin, santan, telur,
daun pandan, dan vanili dengan proses pembuatannya dapat
dilakukan dengan cara dipanggang atau dikukus
• Bolu Kemojo memiliki rasa yang sangat manis, penggunaan gula pasir
yang tinggi.
Selain itu, stevia mudah untuk diolah kerena tidak rusak pada suhu tinggi karena kandungan steviosid tahan
pada pemanasan sampai 200o Celcius. Sehingga stevia dapat digunakan pada setiap jenis makanan dan
minuman.
Di sisi lain, banyak penelitian yang membuktikan efek kesehatan dari konsumsi stevia karena aktivitas
antioksidan dan farmakologi lainnya.
Ekstraksi stevia yang efektif dapat dilakukan menggunakan pelarut aquadest dan etanol dengan metode
ultrasonik (Raspe et al., 2021 : Formigoni et al., 2020)
METODOLOGI
Diagram Alir Kegiatan Penelitian
Ekstraksi Pembuatan Kelayakan Ekonomi
Stevia rebaudiana B. Bolu Kemojo Bolu Kemojo Stevia
PELAKSANAAN PENELITIAN
Daun stevia Ekstrak Stevia 0%, 0.5%, Dibuat asumsi dan • Penelitian ini terdiri dari tiga
1%, 1.5% dan 2% parameter untuk analisis
keuangan tahapan yaitu ektraksi bahan
Dipisahkan daun stevia yang
baru dipanen dengan batangnya
Pencampuran bahan Komponen dan struktur baku stevia, pembuatan bolu
pembuatan bolu kemojo biaya
kemojo dan analisis kelayakan
Dijemur di bawah sinar
matahari selama 8 jam
Pengadonan dengan Kebutuhan dana investasi ekonomi.
mixer dan modal kerja
Jenis Pelarut
Parameter
Aquadest Etanol 96%
Rendemen 46% 32%
Kadar Air 8.62 ± 0.008 7.77 ± 0.103
Aktivitas Antioksidan 27.10 ± 0.014 37.93 ± 0.003
Aquadest Etanol
Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Air Bolu Kemojo
Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Protein Bolu Kemojo
Pengaruh Jenis Pelarut dan Konsentrasi Stevia Pada Kadar Karbohidrat Bolu Kemojo
Tekstur
Nama Sampel Tekstur (N/m2) ± SD
Kontrol Bolu Kemojo (Gula pasir) 23.63 ± 0.707
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 0.5% 31.88 ± 1.414
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1% 24.56 ± 1.414
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 1.5% 22.40 ± 0.707
Bolu Kemojo (Aquadest) Konsentrasi 2% 14.00 ± 1.061
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 0.5% 32.99 ± 1.414
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1% 26.96 ± 2.121
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 1.5% 22.99 ± 1.768
Bolu Kemojo (Etanol) Konsentrasi 2% 16.16 ± 2.475
K 4.44 ± 0.77 3.68 ± 0.80 4.08 ± 0.76 4.32 ± 0.69 4.00 ± 0.76
A 0.5% 3.48 ± 0.77 3.68 ± 1.03 3.00 ± 1.08 3.48 ± 0.59 3.60 ± 0.71
A 1% 3.20 ± 0.76 3.72 ± 0.68 3.48 ± 0.92 3.40 ± 0.65 3.40 ± 0.87
A 1.5% 3.00 ± 0.91 3.64 ± 0.70 3.16 ± 0.90 3.28 ± 0.89 3.24 ± 0.83
A 2% 2.88 ± 0.73 3.68 ± 0.85 3.08 ± 1.08 2.92 ± 0.91 3.20 ± 0.65
E 0.5% 4.40 ± 0.71 3.72 ± 0.79 3.84 ± 0.90 3.84 ± 0.62 3.76 ± 0.52
E 1% 4.24 ± 0.83 3.76 ± 0.72 4.00 ± 0.76 3.72 ± 0.89 3.76 ± 0.72
E 1.5% 4.04 ± 0.84 3.60 ± 0.71 3.56 ± 0.87 3.68 ± 0.63 3.52 ± 0.65
E 2% 3.92 ± 0.91 3.56 ± 0.65 3.28 ± 0.74 3.36 ± 0.57 3.48 ± 0.65
Gambar 3. Grafik Radar Hubungan Pengaruh Penambahan Stevia Pada Pembuatan Bolu Kemojo
Berdasarkan hasil tersebut perlakuan terbaik yang memiliki nilai rata-rata tertinggi yang disukai
panelis dari parameter warna, aroma, rasa, tekstur dan aftertaste adalah pada perlakuan dengan
penambahan stevia dengan konsentrasi 1% menggunakan pelarut etanol.
Tabel 8. Total Koloni Bakteri Bolu Kemojo
Angka lempeng total maksimal 106. Sehingga pada Stevia mengandung senyawa fitokimia yang
penelitian ini sudah sesuai dengan SNI 01-4309-1996 bersifat antimikroba. Fitokimia yang
(BSN, 1996) terkandung di dalam stevia antara lain
alkaloid, flavonoid, tanin, ikatan fenol,
terpenoid, austroinulin, Betakaroten,
Menurut Kroyer et al. (2010), ekstraksi stevia dengan
dulcoside, nilacin, rebaudioxides, riboflavin,
menggunakan pelarut etanol dapat dengan signifikan
steviol, stevioside dan thiamin. Fitokimia
menangkal radikal bebas. Karena etanol memiliki
tersebut dikenal luas sebagai antimikroba
kemampuan yang lebih tinggi untuk mengekstrak senyawa
yang meliputi antibakteri dan anti jamur
flavonoid pada stevia dibandingkan aquadest.
(Seeja dan Lawrence 2015),.
ANALISIS KELAYAKAN EKONOMI
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Ekstraksi stevia dilakukan dengan 2 jenis pelarut yaitu aquadest dan etanol 96% menggunakan metode
ultrasonik. Rendemen pelarut aquadest lebih tinggi yaitu 46%, sedangkan etanol 32%. Kadar air stevia
dengan pelarut aquadest 8.62% sedangkan etanol 7.77%. Aktivitas antioksidan dengan pelarut etanol lebih
tinggi yaitu 37.93% dibandingkan aquadest 27.10%.
2. Jenis pelarut dan konsentrasi stevia mempengaruhi sifat fisik, sifat kimia, mikrobiologi dan organoleptik
produk bolu kemojo.
3. Perlakuan terbaik dari penelitian ini adalah ekstraksi stevia dengan pelarut etanol pada konsentrasi stevia
yang ditambahkan adalah sebesar 1%. Hasil analisis sifat kimia adalah kadar air (40.46%), kadar abu
(1.27%), kadar protein (4.96%), kadar lemak (39.72%), kadar karbohidrat (13.59%), aktivitas antioksidan
(34.67%), dan nilai kalori (6,549.07 kal/g). Analisis sifat fisik antara lain indeks warna (L= 46.98, a
=-19.76, b=26.93), dan tekstur (26.96 N/m2). Hasil rata-rata uji organoleptik warna (4.24), aroma (3.76),
rasa (4.00), tekstur (3.76) dan aftertaste (3.72). Total koloni bakteri 2.3 x 104
4. Berdasarkan hasil analisa kelayakan ekonomi bolu kemojo dengan penambahan stevia sebagai pemanis
dengan menggunakan asumsi yang ada mendapatkan nilai Net Present Value (NPV) sebesar
Rp260.635.742 dengan Incremental Rate of Return (IRR) sebesar 84% dan Net B/C senilai 2.37 kali.
Berdasarkan kriteria atau asumsi yang ada menunjukkan usaha ini layak untuk dilaksanakan dengan Pay
Back Period (PBP) selama 2 tahun atau modal yang ditanamkan pada usaha ini telah dapat dikembalikan
sebelum umur proyek berakhir (3 tahun).
B. Saran
Adapun saran untuk penelitian selanjutnya adalah diharapkan penelitian ini dapat diaplikasikan dalam
skala industri maupun industri rumah tangga, terutama pada industri rumah tangga yang memproduksi
bolu kemojo di daerah Riau.