Anda di halaman 1dari 18

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Sejarah Singkat dan Perkembangan Pabrik


Pada saat ini kebutuhan akan kertas terus meningkat sejalan dengan
bertambahnya jumlah penduduk dan sarana pokok dalam dunia pendidikan, informasi
dan lain-lain. Dari segi jumlah konsumsi kertas, Negara kita masih lebih rendah daripada
taraf konsumsi Negara tetangga, namun dari segi potensi pertumbuhan industri pulp
dan kertas maka Indonesia merupakan salah satu tempat di dunia yang paling potensial
untuk industri pulp dan kertas karena kawasannya yang luas. Dalam berbagai
kesempatan pemerintah telah mencanangkan bahwa industri pulp dan kertas
merupakan salah satu industri andalan Indonesia dan akan menjadi salah satu pemasok
pulp dan kertas yang utama di pasar internasional.

Industri pulp dan kertas merupakan industri yang mempunyai daya saing kuat dan
prospek yang baik di masa depan karena memiliki keunggulan dan terbukanya peluang
pasar domestik maupun pasar Internasional. Keunggulan tersebut antara lain
tersedianya lahan yang cukup untuk pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI),
sebagai iklim yang menguntungkan bagi pertumbuhan pohon Acacia Mangium dan
Eucalyptus pelita jika dibandingkan dengan Negara– negara non-tropis, tersedianya
tenaga yang terampil untuk mengolah HTI serta mengelola pabrik pulp dan kertas secara
efisien, serta tersedianya bahan baku selain kayu seperti merang, bambu dan bagase .

Industri Pulp pada dasarnya merupakan salah satu industri yang cukup kompleks
dengan berbagai proses yang meliputi proses kimia, fisika, dan biologi. Secara umum
dapat dikatakan bahwa industri Pulp merupakan suatu industri yang menggunakan
bahan baku kayu untuk menghasilkan Pulp yang merupakan produk Intermediate dari
industri kertas. Sebagai pabrik pulp yang pertama di Sumatera Selatan, PT Tanjung Enim
Lestari Pulp and Paper (PT TeLPP) merupakan kebanggaan Provinsi Sumatera Selatan.

Bahan baku yang digunakan PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper berasal dari
proyek HTI yang telah dibangun sejak tahun 1990 oleh PT Hutan Musi Persada (MHP).
Pasokan bahan baku ini telah disepakati oleh PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
dan PT MHP dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang ditanda tangani
kedua belah pihak pada 14 Maret 1997.

Dengan tersediannya bahan baku sebelum pabrik ini berdiri maka PT. Tanjung
Enim Lestari Pulp and Paper merupakan pabrik pertama yang menggunakan bahan baku
Accacia Mangium dan Eucalyptus Pelita, Hingga kini HTI PT MHP telah mencapai
areal 193.000 ha dari areal yang direncanakan

300.0 ha. Pada tanggal 22 Desember 1999 PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and
Paper mulai berproduksi. Pada tanggal 7 Februari 2000 pengiriman pulp
dilakukan pertama kali melalui Tarahan, Lampung.

Tabel 1.1 Tahap-tahap Pembangunan PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper

Tahun Uraian Keterangan


1992
Pra- konstruksi/Rancang bangun Dilakukan oleh para ilmuan
pabrik. Indonesia, Jepang dan negara
lainnya.

Dijalankan oleh kontraktor PT


1997 Tahap awal pembangunan pabrik dan
Truba Jaya Engineering.
sudah mulai efektif dijalankan. Awal
Percobaan proses produksi
Produksi.
sebelum di komersilkan.
1999
Pengiriman pertama kali
Pengiriman produk pertama. dilakukan melalui Tarahan
Lampung.
2000

s.d
sekarang

PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper merupakan kerjasama antara perusahaan
Indonesia yakni PT Barito Pasific Timber dengan salah satu perusahaan yang
berkedudukan di Jepang yakni Overseas Economic Corporation Funds (OECF) Paper.
Proyek pembangunan pabrik ini dimulai pada bulan September 1997 dengan status
Penanaman Modal Asing (PMA). Komposisi saham perusahaan tersebut sebagai
berikut:

a. PT Barito Pasific Timber


b. Marubeni Corporation
c. PT Sumatera Pulp Corporation (Marubeni Corp./JBIC/Nippon Paper
Industry)
PT Barito Pasific Timber dan OECF merencanakan untuk membangun pabrik pulp
dengan kapasitas 1430 ton pulp per hari atau 450.000 ton pulp per tahun. Pada tahun
sebelumnya PT TeLPP merupakan salah satu industri dengan status join venture antara
Indonesia dan Jepang, akan tetapi pada saat ini PT TeLPP sudah dimiliki oleh Jepang,
karena semua komposisi saham 100 % berasal dari Jepang.

1.1. Lokasi dan Tata Letak Pabrik


Berdasarkan administrasi pemerintah, luas area kawasan industri PT Tanjung
Enim Lestari Pulp and Paper adalah 1280 ha, dengan peruntukan lahan masing–masing
meliputi pabrik, perumahan, penimbunan bahan baku, unit pengolahan limbah,
infrastruktur penunjang, dan buffer zone (kawasan hijau). PT Tanjung Enim Lestari Pulp
and Paper terletak di Desa Banuayu, Desa Dalam dan Tebat Agung di wilayah Kecamatan
Belimbing, Rambang Niru dan Empat Petulai Dangku, Kabupaten Muara Enim, Provinsi
Sumatera Selatan. Dari area rencana seluas 1280 ha yang menjadi area pembangunan
hanya seluas 755 ha, sedangkan area seluas 525 ha akan dibiarkan dan difungsikan
sebagai kawasan hijau. Dapat dilihat pada Tabel 1.2 berikut:

Tabel 1.2 Peruntukan Lokasi Area Pembangunan Industri Pulp PT Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper

No. Area Pembangunan Alokasi Pembangunan Lahan (ha)


1 Pabrik 255*
2 Townsite 125
3 Penimbunan bahan baku 50
4 Unit pengolahan limbah 225
5 Infrastruktur penunjang DLL 100
6 Kawasan hijau / buffer zone 525
Jumlah lahan 1280
*Area letak bangunan fisik seluas 110 ha
5

Jarak lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dengan ibukota kabupaten
Muara Enim berjarak 50 km dan berjarak 30 km dari kota Prabumulih, sedangkan dari
ibu kota provinsi Sumatera Selatan lebih kurang 130 km yang masing–masing dapat
ditempuh dengan kendaraan roda dua, roda empat atau kereta api. Tata letak lokasi
pabrik PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai
berikut:

Gambar 1.1 Tata letak area kerja PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper

Tata letak bangunan industri pulp PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Townsite (perumahan
karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper) dan Desa Banuayu
Kec. Empat Petulai Dangku.
2. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan kebun HTI PT MHP.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Dalam Kec. Gunung Megang.
4. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Desa Niru Kec. Empat Petulai
Dangku.
Pemukiman penduduk di dalam rencana industri tidak ada, sedangkan
pemukiman terdekat adalah Desa Banuayu, Desa Dalam dan Gerinam yang jaraknya 2-3
km dari rencana lokasi industri. Lokasi dan Mill layout PT Tanjung Enim Pulp and Paper
dapat diihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3 sebagai berikut:
5
Palembang office
Gambar 1.2 Lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ( PT TeLPP, 2020)
6
Gambar 1.3 Mill Layout (PT TeLPP, 2020)
7

Tata letak rencana pembangunan industri pulp PT Tanjung Enim Lestari

Pulp and Paper terdiri dari 5 wilayah kerja utama yaitu:


a) Area penyimpanan bahan baku
b) Fiber line area
c) Area penyimpanan bahan kimia
d) Pulp machine area
e) Power area dan recovery boiler

Pemilihan lokasi pabrik PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ini berdasarkan
faktor sebagai berikut:

1. PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper millsite berjarak 30 km dari


Hutan Tanaman Industri, yaitu MHP (Musi Hutan Persada).
2. PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper millsite berjarak kurang dari 2
km dari sumber air, yaitu Sungai Lematang.
3. Tersedianya fasilitas transportasi darat, pelabuhan serta kota penunjang
seperti Prabumulih, Palembang, dan Bandar Lampung.
1.2. Struktur Organisasi
Secara umum struktur organisasi di PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
dapat dilihat pada Gambar 1.4 sebagai berikut:

Gambar 1.4 Struktur Organisasi di PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
8

PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper dipimpin oleh seorang President
Director bernama Hiroyuki Moriyatsu. Di bawah kepemimpinan President
Director terdapat empat direktur utama yaitu Vice President Director, Finance
Director, Operational Director, dan HR and GA Director.

Vice President Director, Takeshi Fujiwara, merupakan wakil presiden


Direktur yang bertanggung jawab pada bagian procurement (suplai
bahan/pengadaan), sales (penjualan), dan transport (pengangkutan).

Finance Director, Takehiro Nakamura, merupakan Direktur Keuangan yang


memimpin kepala Divisi Keuangan yang berada di kantor PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper di Jakarta.

HR & GA Director, Ahmad Fauzan, merupakan satu-satunya orang Indonesia yang


berada dijajaran direktur atau petinggi di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, yang
bertanggung jawab pada bagian pengembangan sumber daya manusia dan administrasi.

Operational Director, Tetsuya Danzaka, merupakan Direktur Teknis dan


Operasional yang membawahi General Mill Manager (GMM) yaitu Alex
Haradongan. GMM merupakan seorang pemimpin pabrik yang memimpin 3
kepala divisi yaitu Technical Division Head (TDIV Head), Production Division Head
(PDIV Head), dan Engineering Division Head (EDIV Head).

Berikut organisasi yang ada di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper


Department di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper

1. TDIV (Technical Division)


a. MQD (Marketing & Quality assurance Depatment/Departemen Pemasaran
dan Jaminan Kualitas)
- QA/QC (Quality Assurance/ Quality Control)
- ISO Section
- TE (Technical Evaluation & Development Section)
b. END (Environment Departmet/Departemen Lingkungan)
- EN (Environmental Section)
2. PDIV (Production Division)
9

a. LPD (Log Procurement Dept/Departemen Pengadaan Kayu)


- IL (Inland Log Buying Section)
- OL (Outside Log Buying Section)
b. CWD (Chip Wood Dept/Departemen Pengirisan Kayu)
- WY (Wood Yard Section)
- CH (Chip Handling Section)
c. PDD (Production Division Head/Kepala Divisi Produksi)
- CB (Cooking Bleaching Section)
- PM (Pulp Machine Section)
- EF (Effluent Treatment Section)
d. RPD (Recovery, Recaustisizing, Power Departement)
- PW (Power Plant Section)
- RB (Recovery Boiler Section)
- RL (Recausticizing & Lime Kiln Section)
e. CPD (Chemical Plant Department/Departemen Pabrik Kimia)
- CP (Chemical Plant Section)
3. EDIV (Engineering Division)
a. EID (Electrical and Instrument/Listrik dan Instrumen/DCS)
- EL (Electrical Section)
- ID (Instrument & DCS Section)
- PS (Planning & Scheduling Section)
b. EGD (Engineering Divison Head/Kepala Divisi Teknik)
- EP (Engineering Project)
- SE (Service Section)
- CV (Civil Section)
c. MMD (Mechanical Maintenance Department/Departemen Perawatan
Mesin)
- MS (Maintenance Specialist)
- PV (Preventive)
- CS (Central Shop)
- Maintenance MP, MR, MB, MC Area
10

d. HVD (Heavy Vehicle Department/Departemen Alat Berat)


- YC (Yard Crew Section)
- HV (Heavy Vehicle Section)
4. ADIV (Administration Division)
a. HRD (Human Resource Department/Departemen Sumber Daya Manusia)
- ES (Employee Service)
- HS (Human Strategic)
- LD (Learning & People Development)
b. GAD (General Affair Department/Departemen Pekerjaan Umum)
- FM (Facility management)
- TS (Townsite Service)
- TS (Tranformation Service)
c. SLD (Corporate Social Responsibility/Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan)
5. NON-DIV
a. MID (Management Information System Department/ Departemen Sistem
Manajemen Informasi)
b. POD (Procurement Department/ Departemen Pengadaan)
c. SHO (Safety Health Office/ Bagian Kesehatan dan Kesehatan)
d. IAD (Internal Audit Department)
e. ACD (Accounting Department)
f. JAD (Jak Admin Department)
g. FND (Finance Department)
6. SDIV (Sales Division)
a. TLD (Tarahan Logistic Departement)
b. SMD (Sales and Marketing Department)
c. PTD (Pulp Warehouse & Transportation Department)

1.3. Kesejahteraan Karyawan


Demi kelancaran dan kesejahteraan karyawan, maka PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper menyediakan fasilitas untuk karyawan. Fasilitas tersebut antara lain:
11

a) Perumahan
b) Transportasi dan kendaraan dinas
c) Pakaian kerja
d) Sarana ibadah
e) Asuransi
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan kematian & jaminan hari tua
f) Koperasi
g) Klinik
h) Sarana Olahraga
- Kolam renang
- Lapangan sepak bola
- Lapangan voli
- Lapangan bulu tangkis
- Lapangan basket
- Lapangan tenis
i) Sarana pendidikan
- Taman kanak-kanak (TK)
- Sekolah Dasar (SD)
- Sekolah Menengah Pertama (SMP)

1.4. Peraturan Kerja


Setiap karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper wajib mengikuti
peraturan kerja yang telah ditetapkan sebagai berikut:

a. Jam Kerja
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper beroperasi selama 24 jam setiap
hari terus-menerus. Untuk menjaga ritme kerja, maka PT. Tanjung Enim Lestari
Pulp and Paper membagi jam kerja karyawannya. Jam kerja tersebut sebagai
berikut:

1. Bagi pekerja non-shift:


Senin – Jum’at : 08:00 – 17:00 WIB

Istirahat makan siang : 12:00 – 13:00 WIB


12

2. Bagi pekerja shift:


Shift pagi : 08:00 – 16:00 WIB

Shift sore : 16:00 – 24:00 WIB

Shift malam : 24:00 – 08:00 WIB

b. Kerja Lembur
Setiap pekerja diminta untuk senantiasa bersedia melakukan kerja lembur
apabila ada pekerjaan mendadak untuk diselesaikan atau demi kelancaran
pekerjaan masing-masing departemen. Kerja lembur hanya dilakukan atas
perintah atasan langsung dimana pekerja bertugas.

1.5. Prinsip Perusahaan


1. Mematuhi setiap undang-undang dan peraturan yang ada di Indonesia
maupun internasional.
2. Melakukan kegiatan perusahaan secara transparan dan adil untuk
memperoleh kepercayaan dari masyarakat lokal dan internasional.
3. Menghasilkan pulp yang aman dengan kualitas terbaik dengan bahan baku
kayu 100% Planted Tree dari hutan tanam industry dan melakukan praktek-
praktek pengolahan hutan yang ramah lingkungan.
4. Membina dan mengendalikan kepercayaan bersama antara manajemen dan
karyawan sebagai landasan.
5. Menciptakan masa depan yang lebih baik bagi karyawan dan keluarganya
dan juga memberikan kontribusi pembangunan sosial pada masyarakat
sekitar perusahaan.
1.6. Jaminaan Kinerja Perusahaan dan Kualitas Produk
a. ISO 9001 (Bidang Manajemen Mutu)
Diperoleh sejak bulan Desember tahun 2001 sampai sekarang. Beberapa hal
yang dilakukan PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper dalam menjalankan ISO 9001
adalah :

1. Mutu adalah hal yang paling utama di setiap kegiatan, mulai dari mutu
bahan baku, proses-proses serta produk yang dikontrol dan diatur
berdasarkan system mutu standar ISO 9001.
13

2. Menanggapi kebutuhan konsumen setiap waktu, dengan mengirimkan


produk yang sesuai, tepat waktu, serta memenuhi persyaratan baik dari
dalam maupun luar.
3. Mengembangkan hubungan yang jujur dan saling percaya dengan para
konsumen.

b.ISO 14001 (Bidang Lingkungan)


Diperoleh sejak bulan Juli tahun 2002 sampai sekarang. Beberapa hal yang
dilakukan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dalam menjalankan ISO 14001
adalah :

1. Kegiatan perusahaan memenuhi peraturan yang berlaku.


2. Mencegah polusi.
3. Terus menerus memperbaiki kinerja lingkungan.
Untuk menjalankannya PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper melakukan :
1. Proaktif terhadap lingkungan dan menggunakan prosedur.
2. Memberi pengetahuan dan pelatihan kepada karyawan.
3. Komunikasi eksternal dan internal sebaik-baiknya tentang lingkungan.
4. Kerjasama yang baik dengan pemerintah dan pihak luar lainnya.
5. Hubungan baik dengan masyarakat sekitar.

c. FSC – CoC diperoleh sejak tahun 2007


Selain memiliki sertifikat ISO, PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
juga telah mendapatkan sertifikasi FSC-CoC/CW (Chain of Custody) untuk
penggunaan bahan baku kayu (Mixed–Threshold Wood) dari FSC Afrika
Selatan. Dengan memperoleh sertifikat FSC–CoC/CW, berarti produk PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper tidak menggunakan bahan baku kayu
ilegal (illegal logging) dan produk pulp dapat dilacak balak hingga ke blok HTI
yang spesifik untuk mengetahui sumber kayu Acacia Mangium dan Eucalyptus
Pellita yang dipakai. Berikut merupakan persyaratan yang didapatkan oleh PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper:

1. Kayu bukan dari illegal logging.


2. Tidak ada masalah sosial dengan masyarakat sekitar.
14

3. Kayu yang dipakai dapat di tracking.


4. Kayu bukan dari hutan konservasi .

d.Proper Hijau sejak 2004


PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga memperoleh sertifikat proper
hijau. Kriteria penilaian proper merupakan bentuk evaluasi terhadap upaya penataan
peraturan lingkungan hidup oleh setiap pelaku usaha/kegiatan. Proper hijau
menunjukkan bahwa PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper telah melakukan
pengelolaan lingkungan lebih dari yang dipersyaratkan, telah mempunyai sistem
pengelolaan lingkungan, mempunyai hubungan yang baik dengan masyarakat,
termasuk melakukan upaya 3R (Reduce, Reuse, Recycle).

Di dalam Program Penilaian Kinerja Perusahaan (PROPER) yang dilakukan


KNLH, PT Tanjungenim Lestari telah sukses mempertahankan peringkat hijau
berturut-turut untuk periode 2002–2003 hingga saat ini .

e. SVLK (Sertifikat Verifikasi Legalitas Kayu)


PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga memperoleh Sertifikat Verifikasi
Legalitas Kayu (SVLK) yang merupakan sistem pelacakan yang disusun secara multi
stakeholder untuk memastikan legalitas sumber kayu yang beredar diperdagangkan
di Indonesia. Tujuan dari SVLK ini untuk memastikan agar semua produk kayu yang
beredar dan diperdagangkan memiliki status legalitas yang meyakinkan.

Selain itu juga sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan pembalakan liar.
Kementrian Kehutanan sebagai Pembuat Kebijakan dan Komite Akreditasi Nasional
melakukan akreditasi, melakukan penilaian, dan melakukan verifikasi legalitas kayu
berdasarkan sistem dan standar yang ditetapkan pemerintah.

f. SMK3 (Sertifikat Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja)


PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga memperoleh SMK3 (Sertifikat
Manajemen Kesehatan Keselamatan Kerja). Tujuan dari SMK3 adalah sebagai suatu
sistem manajemen secara keseluruhan yang meliputi struktur organisasi,
perencanaan, tanggung jawab, pelaksanaan proses dan
15

sumber daya yang dibutuhkan bagi pengembangan, penerapan pencapaian,


pengkajian dan pemeliharaan kebijakan keselamatan dan kesehatan kerja guna
terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif. SMK3 adalah standar
serupa dengan Occupational Health and Safety Assesment Series (OHSAS) 18001,
standar ini dibuat oleh beberapa lembaga sertifikasi dan lembaga standarisasi kelas
dunia.

g. ISEGA
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga memperoleh sertifikat
ISEGA. Tujuan pemberian sertifikat ini yaitu menunjukkan bahwa pulp yang
dihasilkan oleh PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper 100 % food grade,
ramah lingkungan, mudah di daur ulang, serta biodegradable.

h.OVNI (Objek Vital Nasional sektor Industri)


PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga merupakan salah satu perusahaan
industri atau kawasan yang ditetapkan sebagai Objek Vital Nasional sektor Industri
(OVNI). Pemberi sertifikat ini merupakan bentuk publikasi dan pengakuan status
bahwa industri atau kawasan industri tersebut memang layak mendapatkan
perlindungan dari sisi pengamanan. Selain itu juga menunjukkan telah terjadinya
kerjasama strategis antara kemenprin, POLRI, dan perusahaan industri atau kawasan
industri berstatus OVNI, yang dapat diharapkan dapat saling bersinergi untuk
memajukan dan mewujudkan tumbuh dan berkembangnya industri yang berdaya
saing sehingga berdampak pada kemajuan bangsa Indonesia.

Secara khusus jaminan keamanan bagi industri diharapkan membuat


lancarnya kegiatan produksi bagi perusahaan-perusahaan, termasuk para
karyawannya yang bekerja dan berkarya didalamnya. OVNI dengan sertifikat
tersebut, seluruh perusahaan dan kawasan industri ini langsung mendapatkan
perlindungan keamanan. Adapun pengamanan yang diberikan oleh kepolisian RI
disesuaikan nilai investasi, luasnya lahan, jumlah karyawan, dan faktor – faktor
lainnya yang telah disesuaikan dengan sistem yang dirumuskan oleh polri melalui
SKEP 738/2005 tentang sistem pengamanan objek vital.

i. Analisis Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)


PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga menjalankan AMDAL yang
dalam peraturan pemerintah No.27 Tahun 1999 memiliki pengertian yaitu kajian
mengenai dampak besar dan penting suatu usaha/kegiatan yang direncanakan pada
16

lingkungan hidup yang diperlukan bagi proses pengambilan keputusan tentang


penyelenggaraan usaha dan/atau kegiatan di Indonesia.

Secara umum AMDAL mempunyai tujuan yaitu untuk menjaga dan


meningkatkan kualitas lingkungan hidup serta menekan pencemaran sehingga
dampak negatifnya menjadi serendah mungkin.

1.7. Distribusi Produk dan Pemasaran


Produk yang dihasilkan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper di pasarkan di
dalam dan luar negeri. Untuk pemasaran luar negeri 91 % (Bangladesh 2,5%, China
24%, Eropa 4%, India 1,5%, Jepang 21%, Korea 19%,

Taiwan 16%, Thailand 2%, Timur Tengah 1%) dan untuk dalam negeri 9 %.
Menurut perencanaan dari hasil produksi akan di ekspor ke Negara Jepang dan
negara-negara di Eropa, sedangkan untuk dalam negeri di pasarkan di Pulau Jawa.

Produk tersebut dipasarkan melalui pelabuhan panjang, Tarahan Lampung yang


dibawa dengan menggunakan kereta api dari Muara Enim menuju Pelabuhan Panjang.
Dari Pelabuhan Panjang kemudian pulp dipasarkan ke provinsi-provinsi dan Negara-
negara sesuai permintaan dengan menggunakan laut untuk pemasaran ke luar negeri.
Adapun Negara-negara pengimpor pulp dari PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
adalah Jepang, India, Thailand, Belgia, Belanda, Turki, Cina, Saudi Arabia, Uni Emirat
Arab, Chili, Jerman, Spanyol, Ukraina, Korea, Syria, Prancis, Kuwait, Taiwan dan Yordania.

Pemasaran pulp ke luar negeri dikoordinasi oleh:

a. Singapore Pulp Private Limited di Singapura, memasarkan pulp ke seluruh


Negara tujuan selain Jepang.
b. Marubeni Corporation di Jepang, memasarkan pulp khusus di Jepang.
Pemasaran produk pulp ke dalam negeri dilakukan melalui Pelabuhan
Tarahan dan pemasaran ke luar negeri melalui Pelabuhan Panjang sesuai permintaan.
17

Anda mungkin juga menyukai