PENDAHULUAN
Industri pulp dan kertas merupakan industri yang mempunyai daya saing kuat dan
prospek yang baik di masa depan karena memiliki keunggulan dan terbukanya peluang
pasar domestik maupun pasar Internasional. Keunggulan tersebut antara lain
tersedianya lahan yang cukup untuk pembangunan Hutan Tanaman Industri (HTI),
sebagai iklim yang menguntungkan bagi pertumbuhan pohon Acacia Mangium dan
Eucalyptus pelita jika dibandingkan dengan Negara– negara non-tropis, tersedianya
tenaga yang terampil untuk mengolah HTI serta mengelola pabrik pulp dan kertas secara
efisien, serta tersedianya bahan baku selain kayu seperti merang, bambu dan bagase .
Industri Pulp pada dasarnya merupakan salah satu industri yang cukup kompleks
dengan berbagai proses yang meliputi proses kimia, fisika, dan biologi. Secara umum
dapat dikatakan bahwa industri Pulp merupakan suatu industri yang menggunakan
bahan baku kayu untuk menghasilkan Pulp yang merupakan produk Intermediate dari
industri kertas. Sebagai pabrik pulp yang pertama di Sumatera Selatan, PT Tanjung Enim
Lestari Pulp and Paper (PT TeLPP) merupakan kebanggaan Provinsi Sumatera Selatan.
Bahan baku yang digunakan PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper berasal dari
proyek HTI yang telah dibangun sejak tahun 1990 oleh PT Hutan Musi Persada (MHP).
Pasokan bahan baku ini telah disepakati oleh PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
dan PT MHP dalam bentuk Memorandum of Understanding (MoU) yang ditanda tangani
kedua belah pihak pada 14 Maret 1997.
Dengan tersediannya bahan baku sebelum pabrik ini berdiri maka PT. Tanjung
Enim Lestari Pulp and Paper merupakan pabrik pertama yang menggunakan bahan baku
Accacia Mangium dan Eucalyptus Pelita, Hingga kini HTI PT MHP telah mencapai
areal 193.000 ha dari areal yang direncanakan
300.0 ha. Pada tanggal 22 Desember 1999 PT. Tanjung Enim Lestari Pulp and
Paper mulai berproduksi. Pada tanggal 7 Februari 2000 pengiriman pulp
dilakukan pertama kali melalui Tarahan, Lampung.
Tabel 1.1 Tahap-tahap Pembangunan PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
s.d
sekarang
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper merupakan kerjasama antara perusahaan
Indonesia yakni PT Barito Pasific Timber dengan salah satu perusahaan yang
berkedudukan di Jepang yakni Overseas Economic Corporation Funds (OECF) Paper.
Proyek pembangunan pabrik ini dimulai pada bulan September 1997 dengan status
Penanaman Modal Asing (PMA). Komposisi saham perusahaan tersebut sebagai
berikut:
Tabel 1.2 Peruntukan Lokasi Area Pembangunan Industri Pulp PT Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper
Jarak lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dengan ibukota kabupaten
Muara Enim berjarak 50 km dan berjarak 30 km dari kota Prabumulih, sedangkan dari
ibu kota provinsi Sumatera Selatan lebih kurang 130 km yang masing–masing dapat
ditempuh dengan kendaraan roda dua, roda empat atau kereta api. Tata letak lokasi
pabrik PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dapat dilihat pada Gambar 1.1 sebagai
berikut:
Gambar 1.1 Tata letak area kerja PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
Tata letak bangunan industri pulp PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, yaitu:
1. Sebelah Utara berbatasan langsung dengan Townsite (perumahan
karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper) dan Desa Banuayu
Kec. Empat Petulai Dangku.
2. Sebelah Barat berbatasan langsung dengan kebun HTI PT MHP.
3. Sebelah Selatan berbatasan dengan desa Dalam Kec. Gunung Megang.
4. Sebelah Timur berbatasan langsung dengan Desa Niru Kec. Empat Petulai
Dangku.
Pemukiman penduduk di dalam rencana industri tidak ada, sedangkan
pemukiman terdekat adalah Desa Banuayu, Desa Dalam dan Gerinam yang jaraknya 2-3
km dari rencana lokasi industri. Lokasi dan Mill layout PT Tanjung Enim Pulp and Paper
dapat diihat pada Gambar 1.2 dan Gambar 1.3 sebagai berikut:
5
Palembang office
Gambar 1.2 Lokasi PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ( PT TeLPP, 2020)
6
Gambar 1.3 Mill Layout (PT TeLPP, 2020)
7
Pemilihan lokasi pabrik PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper ini berdasarkan
faktor sebagai berikut:
Gambar 1.4 Struktur Organisasi di PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper
8
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper dipimpin oleh seorang President
Director bernama Hiroyuki Moriyatsu. Di bawah kepemimpinan President
Director terdapat empat direktur utama yaitu Vice President Director, Finance
Director, Operational Director, dan HR and GA Director.
a) Perumahan
b) Transportasi dan kendaraan dinas
c) Pakaian kerja
d) Sarana ibadah
e) Asuransi
- Jaminan kecelakaan kerja
- Jaminan kematian & jaminan hari tua
f) Koperasi
g) Klinik
h) Sarana Olahraga
- Kolam renang
- Lapangan sepak bola
- Lapangan voli
- Lapangan bulu tangkis
- Lapangan basket
- Lapangan tenis
i) Sarana pendidikan
- Taman kanak-kanak (TK)
- Sekolah Dasar (SD)
- Sekolah Menengah Pertama (SMP)
a. Jam Kerja
PT Tanjung Enim Lestari Pulp and Paper beroperasi selama 24 jam setiap
hari terus-menerus. Untuk menjaga ritme kerja, maka PT. Tanjung Enim Lestari
Pulp and Paper membagi jam kerja karyawannya. Jam kerja tersebut sebagai
berikut:
b. Kerja Lembur
Setiap pekerja diminta untuk senantiasa bersedia melakukan kerja lembur
apabila ada pekerjaan mendadak untuk diselesaikan atau demi kelancaran
pekerjaan masing-masing departemen. Kerja lembur hanya dilakukan atas
perintah atasan langsung dimana pekerja bertugas.
1. Mutu adalah hal yang paling utama di setiap kegiatan, mulai dari mutu
bahan baku, proses-proses serta produk yang dikontrol dan diatur
berdasarkan system mutu standar ISO 9001.
13
Selain itu juga sebagai salah satu upaya mengatasi persoalan pembalakan liar.
Kementrian Kehutanan sebagai Pembuat Kebijakan dan Komite Akreditasi Nasional
melakukan akreditasi, melakukan penilaian, dan melakukan verifikasi legalitas kayu
berdasarkan sistem dan standar yang ditetapkan pemerintah.
g. ISEGA
PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper juga memperoleh sertifikat
ISEGA. Tujuan pemberian sertifikat ini yaitu menunjukkan bahwa pulp yang
dihasilkan oleh PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper 100 % food grade,
ramah lingkungan, mudah di daur ulang, serta biodegradable.
Taiwan 16%, Thailand 2%, Timur Tengah 1%) dan untuk dalam negeri 9 %.
Menurut perencanaan dari hasil produksi akan di ekspor ke Negara Jepang dan
negara-negara di Eropa, sedangkan untuk dalam negeri di pasarkan di Pulau Jawa.