PENDAHULUAN
1 Universitas Sriwijaya
2
1.2. Tujuan
Adapun tujuan dari kegiatan magang ini adalah:
1. Untuk mengembangkan cara berpikir mahasiswa agar bisa lebih cepat dalam
mengembangkan kemampuan dirinya dan mengetahui lingkungan kerja
sebenarnya.
2. Lebih memahami konsep-konsep praktik didunia kerja nyata dan dapat
membandingkan antara teori dan praktik.
1.3. Manfaat
Adapun manfaat dari laporan magang ini adalah :
a. Bagi Mahasiswa
Dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan memperluas wawasan serta
mengetahui gambaran pekerja di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper.
Kemudian mendapatkan pengalaman kerja secara langsung sehingga dapat digunakan
sebagai bekal mahasiswa untuk kerja di dunia kerja dan dapat mengaplikasikan
langsung teori yang telah dipelajari dibangku kuliah ke praktik lapangan.
b. Bagi Jurusan
Sebagai masukan untuk mengevaluasi sejauh mana kesesuaian kurikulum
pendidikan yang telah diterapkan dengan kebutuhan tenaga kerja yang terampil di
bidangnya. Serta dapat menjalin hubungan kemitraan antara perguruan tinggi,
mahasiswa, dengan perusahaan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper.
a. Bagi Perusahaaan
Bagi pihak perusahaan dapat menilai secara langsung bagaimana kinerja dari
para mahasiswa yang melakukan kegiatan magang dan dapat dijadikan sebagai suatu
refrensi masukkan penerimaan peserta magang di perusahaannya.
Universitas Sriwijaya
BAB 2
TINJAUAN UMUM PERUSAHAAN
3
Universitas Sriwijaya
4
Universitas Sriwijaya
5
Rencana Peruntukan Lokasi Area Pembangunan Industri Pulp PT. Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper
NO Rencana Fisik Pembangunan Alokasi Pembangunan Lahan (ha)
1 Pabrik 255*
2 Townsite 125
3 Penimbunan bahan baku 50
4 Unit pengolahan limbah 225
Infrastuktur penunjang
Landfill
5 100
Jalan
Jalan Kereta Api
6 Kawasan hijau/ buffer zone 525
Jumlah lahan 1280
*Area letak rencana bangunan fisik seluas 110 ha
Tabel 2.1. Rencana Peruntukan Lokasi Area Pembangunan Industri Pulp PT. Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper
Universitas Sriwijaya
6
Department di PT TeLPP
PDIV
Universitas Sriwijaya
7
EDIV
Universitas Sriwijaya
8
NON-DIV
a. Perumahan
b. Transportasi dan kendaraan dinas
c. Pakaian kerja
d. Sarana ibadah
e. Asuransi
Jaminan kecelakaan kerja
Jaminan kematian & jaminan hari tua
f. Koperasi
g. Klinik
h. Sarana Olahraga
Kolam renang
Lapangan sepakbola
Universitas Sriwijaya
9
Lapangan voli
Lapangan badminton
Lapangan basket
Lapangan tenis
i. Sarana pendidikan
Taman kanak-kanak (TK)
Sekolah Dasar (SD)
Sekolah Menengah Pertama (SMP)
Universitas Sriwijaya
10
3. Menghasilkan pulp yang aman dengan kualitas terbaik dengan bahan baku
kayu 100% Planted Tree dari hutan tanam industry dan melakukan praktek-
praktek pengolahan hutan yang ramah lingkungan.
4. Membina dan mengendalikan kepercayaan bersama antara manajemen dan
karyawan sebagai landasan.
5. Menciptakan masa depan yang lebih baik bagi karyawan dan keluarganya dan
juga memberikan kontribusi pembangunan 10ocial pada masyarakat sekitar
perusahaan.
2.7. Jaminaan Kinerja Perusahaan dan Kualitas Produk
a. ISO 9001 (Bidang Manajemen Mutu)
Diperoleh sejak bulan desember tahun 2001 sampai sekarang. Beberapa hal yang
dilakukan PT PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dalam menjalankan
ISO 9001 adalah:
1. Mutu adalah hal yang paling utama di setiap kegiatan, mulai dari mutu bahan
baku, proses-proses serta produk yang dikontrol dan diatur berdasarkan
system mutu standar ISO 9001.
2. Menanggapi kebutuhan konsumen setiap waktu, dengan mengirimkan produk
yang sesuai, tepat waktu, serta memenuhi persyaratan baik dari dalam
maupun luar.
3. Mengembangkan hubungan yang jujur dan saling percaya dengan para
konsumen.
b. ISO 14001 (Bidang Lingkungan)
Diperoleh sejak bulan juli tahun 2002 sampai sekarang. Beberapa hal yang
dilakukan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dalam menjalankan ISO
14001 adalah:
1. Kegiatan perusahaan memenuhi peraturan yang berlaku
2. Mencegah polusi
3. Terus menerus memperbaiki kinerja lingkungan
Untuk menjalankannya PT TeL PP melakukan:
1. Proaktif terhadap lingkungan dan menggunakan prosedur
2. Memberi pengetahuan dan pelatihan kepada karyawan
3. Komunikasi eksternal dan internal sebaik-baiknya tentang lingkungan
Universitas Sriwijaya
11
Universitas Sriwijaya
12
Universitas Sriwijaya
13
Universitas Sriwijaya
14
Universitas Sriwijaya
15
Universitas Sriwijaya
16
3) Proses pulp yang tidak atau belum selesai proses pengulitannya akan
membutuhkan banyak bahan kimia.
b) Pembentukan serpih kayu (Chipping)
Kayu yang telah dikuliti akan dilewatkan dengan belt conveyor ke unit
chipper untuk dibentuk menjadi serpihan-serpihan berukuran seragam, yakni
sekitar 2 x 3 cm dengan tebal antara 0,2-0.8 cm, yang biasa disebut accept size.
Selanjutnya dikirim ke tempat penampungan sementara (chip yard) untuk
dikumpulkan dan dikeringkan.Chip tersebut dibantu dengan reclaimer dibawa
menggunakan belt conveyor untuk dimasukkan ke dalam chip screen.
Universitas Sriwijaya
17
untuk membatasi jumlah udara yang masuk ke chip bin. Sebuah pintu penutup
(chipgate) juga dipasang dibagian atas chip bin sebagai pembatas tambahan untuk
mengurangi jumlah udara yang masuk ke chip bin serta untuk membatasi jumlah
gas-gas beracun yang keluar dari chip bin. Chip gate dijaga tertutup oleh
pembeban hingga tekanan chip melebihi tekanan beban lalu chip gate terbuka.
Untuk mencegah terbuangnya gas-gas berbau ke udara dari chip bin, Non
Condensible Gas (NCG) didorong dari daerah penguapan (vapor zone) chip bin
lalu dikondensasikan di chipbin relief condensor, dan dikirim ke penampungan
NCG. Chip bin mempunyai dua fungsi utama. Pertama untuk menyediakan waktu
tinggal agar terjadi kesinambungan pengoperasian digester selama ada masalah
pada aliran chip yang masuk ke chip bin. Yang kedua menyediakan waktu tinggal
yang diperlukan untuk pemanasan awal yang cukup (presteaming) di dalam chip
bin. Untuk memperoleh pulp yang berkualitas, cairan pemasak harus disebarkan
(difuse) secara merata dan sempurna masuk ke dalam chip. Cairan pemasak akan
tersebar masuk ke lubang udara antara serat kayu dengan aksi penekanan
(capillaryaction). Saat penetrasi pada sisi chip, udara yang terdapat dalam chip
akan terdorong oleh aksi penekanan dari sisi chip, udara yang terperangkap
menjadi tertekan oleh aksi penekanan dari kedua sisi dan terjadi penyerapan
cairan pemasak. Karena itu perlu untuk mengeluarkan sebanyak mungkin udara
dari dalam chip sebelum memasukkan cairan pemasak ke dalam chip. Metode
utama yang digunakan untuk mengeluarkan udara adalah dengan cara pemanasan
awal (presteaming) adalah untuk mengeluarkan gas dan udara dari chip,
menaikkan temperatur chip kira-kira 88C dan membuat kandungan air (moisture)
chip merata, pemanasan menyebabkan perluasan panas dari udara yang ada dalam
chip sehingga udara keluar. Pemanasan yang cukup terhadap chip dapat
membantu pergerakan dan membantu pengendalian kappa number yang
dihasilkan dan mengurangi reject serta membantu efektifitas penggunaan cairan
pemasak. Steam didistribusikan secara merata ke dalam chip bin melalui dinding
bagian dalam chip bin. Untuk pemanasan yang efektif, chip harus dipanaskan
terus-menerus. Ini memerlukan sedikit waktu tinggal dalam aliran steam ke chip
bin. Level chip bin harus dijaga sestabil mungkin pada satuketinggian yang cukup
untuk mengoptimalkan waktu pemanasan awal pada kondisi operasi normal.
Universitas Sriwijaya
18
3. Steaming vessel
Steaming vessel merupakan silinder yang datar (horizontal) yang di
dalamnya ada screw conveyor. Fungsi utamanya yaitu untuk memisahkan gas dan
udara dari dalam chip, menaikkan temperatur chip dan menyeragamkan
kandungan air (moisture) dalam chip. Fungsi kedua adalah untuk menjaga
keseimbangan tekanan pada sistem pengisian chip (chip feeding system).
Pemisahan gas dan udara tujuannya supaya chip tenggelam di dalam tabung
digester untuk mendapatkan ruang gerak chip (chip column) yang baik di dalam
digester dan untuk mempermudah penetrasi cairan pemasak ke dalam chip. Untuk
mendapatkan pemanasan yang lebih efektif, steam masuk dari bagian bawah
steaming vessel melalui beberapa nozzle dari header inlet. Nozzle utama pada pipa
utama saluran masuk (inlet header) terdapat saringan. Hal ini menjaga supaya
chip tidak terdorong dari steaming vessel ke flash tank 1, saat tekanan tidak
seimbang dalam sistem.
Universitas Sriwijaya
19
Universitas Sriwijaya
20
Universitas Sriwijaya
21
ekstraksi masuk ke flash tank 1. Flash steam yang dihasilkan digunakan untuk
memanaskan chip ke steaming vessel dan sisanya masuk ke chip bin. Jumlah flash
steam yang dihasilkan tergantung dari jumlah aliran cairan dan temperatur cairan
ekstraksi. Dari flash tank 1 cairan dialirkan ke flash tank 2. Steam dari flashtank 2
masuk ke chip bin dan sisanya masuk ke flash steam condensor.
4. Washing Zone
Dari zona ekstraksi, chip masuk ke daerah pencucian yang disebut dengan
Hi-heat washing, pada bagian ini juga dilakukan penambahan white liquor. Di
sini terjadi counter current cooking. Pada daerah Hi-heat wash, dillution factor
merupakan perbedaan antara aliran cairan pencuci yang naik dan aliran cairan
bersama pulp yang turun. Cairan pencuci yang naik bervariasi dengan pengaturan
aliran cairan ekstraksi. Pada laju produksi yang konstan, penambahan aliran
ekstraksi akan menambah aliran naik dan aliran itu akan menambah dillution
factor. Dillutionfactor yang normal adalah 0,5 - 1,0 ton cairan pencuci per ADT
pulp pada daerah pencuci. Apabila dillution factor terlalu rendah akan
mengakibatkan laju pulp turun terhambat. Dillution factor dipertahankan dengan
mengekstraksi cairan yang cukup pada screen ekstraksin. Effisiensi pencucian
akan naik dengan menambah temperatur. Pada wash sirkulasi temperatur dijaga
lebih kurang 165C. Disini juga ditambahkan white liquor untuk
mempertahankan residual alkali.
5. Blowing
Cairan pencuci yang berasal dari tangki filtrat pressure diffuser yang
dipompakan ke bagian bawah digester. Tujuan penambahan cairan ini untuk
mendinginkan pulp sebelum dikeluarkan (blowing), juga berfungsi untuk menjaga
tekanan di dalam digester. Cairan pencuci ini akan menggantikan cairan pemasak
dan juga sebagai pengencer untuk menurunkan konsentrasi pulp sebelum keluar
sampai 10 %. Chip yang telah dikeluarkan melalui outlet device. Perbedaan
tekanan antara digester bagian dalam dengan outlet device dan blow line akan
mengakibatkan chip yang telah masak menjadi serat. Cairan Keluaran dari
digester berupa black liquor (BL) yang kandungan NaOH lebih sedikit
dibandingkan dengan cairan yang masuk digester berupa white liquor (WL)
karena terjadi ikatan ion OH terhadap senyawa selulosa dari chip dan terjadi
Universitas Sriwijaya
22
Universitas Sriwijaya
23
b) Screening
Screening dilakukan dalam tiga tahap yaitu :
1) Primary Screening
2) Secondary Screening
3) Tertiary Screening
Pada primary screening sebagian besar shives adalah reject, tetapi dalam
pemisahan masih banyak yang terikut. Agar tidak banyak fiber atau pulp yang
terbuang, maka reject dari tahap pertama (primary screening) disaring lagi pada
tahap kedua (secondary screening). Dan sebagian ada juga accept yang masuk ke
Low Consistensy Storage Tank.Reject dari tahap kedua ini akan disaring lagi pada
tahap ketiga (tertiary screening) sebelum dikeluarkan dari sistem melalui reject
press dimana konsistensinya bisa mencapai 30%. Tujuan dipakainya reject press
ini adalah untuk mengurangi kehilangan bahan kimia (chemical loss) dan
mempermudah penanganan reject. Accept dari tahap kedua dan ketiga ini akan
dikembalikan lagi ke inlet dari tahap sebelumnya (cascade).
Bersama-sama shives, pasir juga terbawa oleh aliran reject screen dan
dibawa ke reject press, karena dalam pengoperasian sebagian besar pasir terbawa
aliran accept bersama filtrat. Untuk mencegah penumpukan pasir di dalam sistem,
yang menyebabkan kerusakan pada alat, maka pasir dipisahkan dari filtrat pada
sand separator. Setelah dari screening room pulp ditampung di Low Consistence
tank (LC). Kemudian diumpan ke pre O2 pulp press untuk mengurangi kadar
filtrat (BL).Filtrat yang berasal dari pre O2 pulp press masuk ke pre O2 filtrate
tank. Setelah itu akan di press kembali di TRPE ( Twin Roll Press Evaluation)
dimana sebelumnya telah diencerkan dengan hot water .
Sama halnya dengan pre O2 pulp press, pada TRPE juga terdapat filtrat
yang masuk ke TRPE filtrate tank, yang kemudian diumpankan kembali ke pre O2
filtrate tank, lalu masuk ke pressure diffuser washer. Setelah dari TRPEpulp di
campur dengan O2, NaOH, steam, dan OWL diumpan ke Reaktor O2. Setelah dari
Universitas Sriwijaya
24
Universitas Sriwijaya
25
pemutih pada tahap Eop. Dari Do pulp press dipompakan ke tahap Eop stage
melalui pulp heater dan mixer. Kemudian dipompakan ke Eo PP .Tahap Eop
terdiri atas tube bertekanan dengan waktu retensi 15 menit dan tower dengan
waktu retensi 75 menit. Ekstrak pulp diencerkan hingga konsistensi 8% pada
dasar tower dan dipompakan ke alat press untuk memperoleh konsistensi 12%.
Setelah itu dipompakan melalui mixer kimia ke tower D1 dan
dicampurkan dengan ClO2. Waktu retensi total dalam tower ini selama 3 jam. Dari
tower D1 dipompakan melalui mixer kimia ke tower D2 pulp diencerkan hingga
konsistensinya 32% dan diencerkan kembali hingga 12%, dari alat press, pulp
dipompakan ke penampungan bleached head density tank, dan siap untuk di unit
pulp machine.
Tahap ini mengolah pulp yang telah diputihkan menjadi bentuk lembaran
pulp dengan kandungan airnya 10%. Tahap pembentukan lembaran pulp PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dirancang dengan kapasitas 1500 ton/hari
dengan menggunakan bahan baku kayu Accasia mangium.Proses pembuatan
lembaran pulp melewati beberapa tahap :
1. Tahap penyaringan (screening)
2. Tahap pengurangan kadar air (wet end)
3. Tahap pengeringan akhir (dryer)
4. Tahap pemotongan (cutting)
Universitas Sriwijaya
26
Universitas Sriwijaya
27
dihembuskan ke dalam blow box pada bagian atas dan bawah. Fungsi dari blow
box adalah untuk menjaga pulp agar tetap mengambang dari permukaan blow box
serta membantu penguapan air yang ada pada lembaran pulp. Pada proses
selanjutnya lembaran pulp siap ditransferkan ke layboy untuk dipotong menjadi
lembaran bale. Proses penyambungannya adalah memakai cross cutter dimana
potongan sebesar 30 cm.
Universitas Sriwijaya
28
terintegrasi dengan desain pabrik secara keseluruhan yang terdiri dari beberapa
plant. Terdapat enamplant di dalam chemical plant yang saling berkaitan yaitu :
a) Chloralkali Plant
b) Chlorate Plant
c) Hydroclorite Acid Plant
d) Chlorine Dioxyde Plant
e) Oxygen Plant
f) Hypo System
Dengan menggunakan bahan baku utama NaCl (garam), produk yang
dihasilkan terus diintegrasi dari satu plant menuju plant yang lain sehingga
menghasilkan produk seperti NaOH, Cl2, H2, NaClO3, HCl, dan ClO2. Sedangkan
N2 dan O2 diproduksi pada plant yang terpisah.
b) Chlorate Plant
Chlorate plant merupakan plant yang menghasilkan produk intermediet
yang nantinya akan digunakan dalam plant berikutnya. Pada unit ini dilakukan
elektrolisis larutan NaCl dalam chlorate electrolyzer untuk menghasilkan NaClO3
yang akan digunakan dalam pembuatan ClO2 pada ClO2plant. Reaksi yang terjadi
:
NaCl 3H 2O NaClO3 3H 2
H2 yang dihasilkan dibakar bersama dengan Cl2 untuk sintesa asam chlorida.
Universitas Sriwijaya
29
H2 Cl2 2HCl
Gas ClO2 dan gas chlorine yang tercampur dipisahkan melalui absorbsi
dengan air dingin pada 7 oC untuk menghasilkan larutan ClO2. Gas chlorineyang
tidak diserap digunakan dalam HCl plant. Larutan ClO2 yang terbentuk digunakan
untuk proses bleaching.
e) Oxygen Plant
Penyiapan oksigen dan nitrogen dilakukan dalam oxygen plant. Oksigen
dan nitrogen diambil dari udara bebas dengan cara dipisahkan di cold box melalui
proses cryogenic. Pada proses ini tekanan ditingkatkan tiba-tiba kemudian
diturunkan (ekspansi). Temperature O2 -168 dan N2 -172. Oksigen kemudian
digunakan dalam proses bleaching.
Universitas Sriwijaya
30
f) Hypo System
Pada Hypo Systemdihasilkan NaOCl yang akan digunakan sebagai
desinfektan dan digunakan pula pada proses water treatment. Reaksi yang terjadi
adalah :
Universitas Sriwijaya
31
nantinya akan turun ke dissolving tank dan akan dilarutkan dengan weak black
liquor( WBL). Sedangkan debu debu yang terbawa dari udara tersebut difilter
dengan menggunakan ESP (electrostatic precipitator) dengan menggunakan
Induced draft fan, yang nantinya akan dikeluarkan melalui stack gas. Feedwater
akan diumpankan dengan menggunakan economizer1 dan economizer2 , yang
kemudian diumpankan ke boiler bank untuk menghasilkan steam yang bersifat
superheated, yang nantinya steam tersebut akan digunakan untuk penggerak
turbin dan generator. Masing-masing alat seperti, economizer1 dan economizer2
serta boiler bank akan menghasilkan blow down, yang nantinya akan dimixing
dengan sisa debu, ash (abu), serta make-up saltcake. Sedangkan debu yang
ditangkap oleh ESP juga akan direcycle ke dalam black liquor mixing tank.
Universitas Sriwijaya
32
Universitas Sriwijaya
33
Bahan Bakar
Mill Boiler
Universitas Sriwijaya
34
e) Counter current washing system (untuk brown stock dan bleaching stock
washing).
f) Sirkulasi air pendingin pada cooling tower.
g) Re-cooking knot.
h) Pemakaian bark, chip, reject, dan sludge cake dari unit pengolah limbah cair,
dimana akan digunakan sebagai bahan bakar di power boiler.
Dalam melaksanakan pemantauan lingkungan dimaksudkan untuk
mewujudkan kualitas lingkungan yang dapat dipertahankan sesuai fungsinya.
Penanganan limbah yang dilakukan oleh PT. Tanjungenim Lestari Pulp & Paper
ada tigayaitu pengolahan limbah cair, penanganan limbah padat, dan pengendalian
pencemaran udara.
Universitas Sriwijaya
35
Universitas Sriwijaya
36
secondary clarifier merupakan produk akhir dari proses pengolahan limbah dan
filtrate inilah yang dapat langsung dibuang ke sungai setelah memenuhi baku
mutu dari pemerintah (KepMen LH No. KEP-51/MELH/10/1995 dan Peraturan
Gubernur Sumsel Nomor 18 tahun 2005) dengan cara dianalisa di laboratorium.
Sedangkan endapannya atau lumpur ini sebagian besar (80% dari flow yang
masuk) akan dikirim kembali ke kolam aerasi sebagai lumpur aktif dan sebagian
kecil atau lumpur sisa (excess sludge) dibuang ke sludge Mixing Tank yang akan
bercampur dengan lumpur dari Primary Clarifier dan dikirim ke Mesin Belt Press
untuk diolah menjadi lumpur kering (sludge cake).
Sebagai pengolah lumpur atau endapan sisa pada proses pengolahan
limbah yaitu lumpur yang berasal dari Primary Clarifier dan lumpur sisa dari
Secondary Clarifier yang telah dicampur di dalam Sludge Mixing Tank digunakan
Mesin Belt Press dimana lumpur tersebut akan diolah secara mekanis untuk
mengurangi kandungan air pada lumpur tersebut dimana diharapkan hasil akhir
dari pengolahan ini kandungan air pada lumpur tersebut tinggal 30% sehingga jika
dicampur dengan kulit kayu (Bark) dari Wood Preparation maka dapat digunakan
sebagai bahan bakar untuk proses di Power Boiler atau dapat langsung dibuang ke
area landfill. Untuk mendapatkan hasil yang diinginkan tersebut digunakan
tambahan bahan kimia yaitu Polimer yang dimasukkan bersama lumpur ke dalam
Mesin Belt Press sebagai Floculant dengan tujuan agar terjadi flokulasi atau
pembentukan partikel-partikel yang lebih besar pada lumpur sehingga lebih
mudah untuk diolah (dipress).
Universitas Sriwijaya
37
listrik. Dalam operasi landfill akan dibuatkan sumur pantau dan kolam pengumpul
lindi dan kontaminasi limbah padat terhadap tanah. Lindi yangterkumpul didalam
kolam penampungan akan dikirimkan keeffluent treatmentuntuk diolah secara
fisik, kimia, dan biologi.Limbah domestik hasil rumah tangga dan perkantoran
akan ditampung ditempat pembuangan sampah dan dikontrol oleh petugas khusus.
Universitas Sriwijaya
38
Head Of Head Of
HR Head Of HRIS Learning
Strategic Personel Time & EIR SR. Center
Officer Admin Attendance Officer Unit
Unit
Unit
Leadershi
Time & p&
Attendance
Personal People
Admin Staff Management EIR - STAFF
Staff MGT
SR.
Trainer
People Technical
Development Trainer
Officer / Staff
Pool
*PULP
-Chemical
-E/I Automation
-Maintance
Gambar 2.2. . Struktur Organisasi HRD di PT Tanjungenim Lestari Pulp and
paper
Universitas Sriwijaya
BAB 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
39 Universitas Sriwijaya
40
Universitas Sriwijaya
41
Universitas Sriwijaya
42
Universitas Sriwijaya
43
27 Mei
12 LIBUR
2017
13 28 Mei
2017 LIBUR
14 29 Mei - Membantu staff untuk mensortir slip gaji karyawan PT
2017 TEL PP
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada sekertaris
- Membantu staff untuk menduplikasi data calon peserta
magang
- Meminta Persetujuan untuk formulir aplikasi PGO dan
Deklarasi kepada dept. akunting dan sekertaris
15 30 Mei - Melanjutkan input data kandidat pelamar pekerjaan di
2017 PT TEL PP
- Mensortir stok seragam untuk karyawan PT TEL PP
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada sekertaris
- Meminta tanda tangan sekertaris untuk kegiatan
External Training yang bekerjasama dengan LPMI
16 31 Mei - Mulai mencari data penelitian untuk magang
2017 - Merekap data mengenai biaya makan dari perusahaan
vanaya
- Meminta Persetujuan untuk hasil revisi buku
Perjanjian Kerja Bersama milik PT TEL PP
- Membantu staff untuk memilah setiap amplop hasil
kelulusan administrasi peserta magang yang akan
dikirim kepada 26 kepala desa di Kab. Muara Enim
- Meng-input data tentang stok seragam karyawan di MS.
Excel
17 1 Juni
LIBUR
2017
18 2 Juni - Meminta Persetujuan untuk program "Safari
2017 Ramadhan" PT. TEL PP
- Meminta Persetujuan untuk formulir aplikasi PGO dan
Deklarasi kepada dept. akunting dan sekertaris
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada sekertaris
- Menduplikasi lembaran SK Karyawan PT TEL PP
- Mensortir stok seragam untuk karyawan PT TEL PP
Universitas Sriwijaya
44
19 3 Juni LIBUR
2017
20 4 Juni LIBUR
2017
21 5 Juni - Melanjutkan membantu staff untuk memilah setiap
2017 amplop hasil kelulusan administrasi peserta magang
yang akan dikirim kepada 26 kepala desa di Kab. Muara
Enim
- Meminta Persetujuan untuk formulir aplikasi PGO dan
Deklarasi kepada dept. akunting dan sekertaris
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada sekertaris
- Membantu staff menduplikasi dan menyortir data
laporan kesehatan karyawan PT TEL PP.
22 6 Juni - Membantu Staff untuk meng-input data pelamar
2017 pekerjaan di PT. TEL PP
- Melanjutkan membantu staff untuk memilah setiap
amplop hasil kelulusan administrasi peserta magang
yang akan dikirim kepada 26 kepala desa di Kab. Muara
Enim
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada sekertaris
- Meminta Persetujuan data pelatihan karyawan yang
bekerjasama dengan tim Vanaya dan Ganis kepada
ketua / kepala HRD
23 7 Juni - Melanjutkan membantu staff untuk menyiapkan
2017 persiapan tes tertulis bagi peserta magang di PT.
TELPP
- Membantu staff untuk menyortir kumpulan Payment
ABT and STE allowance, Payment for Settlement of
ABT, Surat Pemotongan Gaji Karyawan, History of
ABT and STE PT. TELPP selama tahun 2017
- Membantu staff untuk meng-input data sisa stok
seragam karyawan di Ms. Excel
24 8 Juni - Menyambut kunjungan dosen pembimbing magang di
2017 PT. TELPP
- Membantu staff untuk sortir catatan ABT & STE 2017
- Meminta persetujuan acc untuk ABT & STE, PGO
Declaration dan Application
25 9 Juni - Meminta persetujuan untuk PGO Declaration dan
2017 Application foreign employees to Accounting
- Mempelajari lebih lanjut fungsi HRD di PT. TELPP
- Menyusun catatan tahunan ABT & STE
- Meminta persetujuan untuk proposal pengajuan dana
internship yang dikelola HRD
Universitas Sriwijaya
45
26 10 Juni LIBUR
2017
27 11 Juni LIBUR
2017
28 12 Juni - Meminta persetujuan untuk PGO Declaration dan
2017 Application foreign employees to Accounting
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada sekertaris
- Menyusun laporan magang dan wawancara dengan staff
tentang data yang akan digunakan dalam internship
report
29 13 Juni - Membantu staff mencatat medical history di buku
2017 laporan medical karyawan
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada head of HRD
- Melanjutkan wawancara untuk menambah data yang
diperlukan dalam laporan magang
30 14 Juni - Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
2017 karyawan kepada head of HRD
- Melanjutkan wawancara dan dokumentasi untuk
menambah data yang diperlukan dalam laporan magang
- Meminta persetujuan untuk PGO Declaration dan
Application foreign employees to Accounting
31 15 Juni - Mengecek dan memberi stampel setiap IMLK, Kartu
2017 cuti, surat sakit, formulir lembur dan medical form
karyawan
- Meminta Persetujuan untuk ABT, STE, dan MEMO
karyawan kepada head of HRD
- Membantu staff meminta persetujuan ke accounting
tentang peraturan bonus karyawan dalam peraturan
kementrian ketenagakerjaan
32 16 Juni - Membantu staff untuk meminta persetujuan ABT &
2017 STE serta MEMO foreign employees 2017
- Meminta persetujuan acc untuk invoice verification
sheet
- Melakukan perpisahan kepada seluruh staff terutama
Department HRD
Universitas Sriwijaya
BAB 4
TUGAS KHUSUS
4.1. Judul
Dalam praktik kerja lapangan (magang) ini, penulis tertarik untuk
membuat tugas khusus megenai Tinjauan Penerapan Disiplin Kerja dan
Motivasi Karyawan di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper. Untuk
mengetahui dan maksud dan batasan dari judul tersebut, maka penulis membuat
definisi dari arti judul tugas khusus yang telah dibuat.
Tinjuan merupakan analisis atau pemeriksaan yang teliti, penyelidikan,
kegiatan pengumpulan data, pengolahan, analisa, dan penyajian data yang
dilakukan secara sistematis dan objektif untuk memecah suatu persoalan.
Sedangkan penerapan adalah pengaplikasian atau suatu perbuatan mempraktikan
suatu teori, metode, dan hal lain untuk mencapai tujuan tertentu dan untuk suatu
kepentingan yang diingkan oleh suatu kelompok atau golongan yang telah
terencana dan tersusun sebelumnya.
Disiplin kerja merupakan suatu sikap individu yang menghormati,
menghargai, patuh dan taat terhadap peraturan yang berlaku, baik yang tertulis
maupun tidak tertulis serta sanggup menjalankannya dan tidak menolak menerima
sanksi-sanksinya apabila ia melanggar tugas dan wewenang yang diberikan
kepadanya. Kemudian, motivasi adalah hasil sejumlah proses yang bersifat
internal atau eksternal bagi seorang individu, yang menyebabkan timbulnya sikap
entutiasme dan persistensi dalam hal melaksanakan kegiatan-kegiatan tertentu
serta suatu kekuatan potensial yang ada dala diri seseorang yang dapat
dikembangkan sehingga menghasilkan kinerja yang positif. Adapun macam-
macam yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan, antara lain:
Fasilitas yang disediakan perusahaan merupakan salah satu faktor yang
dapat mempengaruhi kinerja karyawan, karena dengan fasilitas kerja yang
nyaman akan menghasilkan kinerja yang optimal. Kemudian adanya pelatihan
(training) adalah suatu proses yang dilakukan perusahaan untuk meningkatkan
kemampuan karyawan sehingga dapat mencapai tujuan perusahaan. Dan terakhir
yaitu penghargaan (reward) adalah memberikan penghargaan dan apresiasi
karyawan yang memilki prestasi kerja yang tinggi melalui penilaian karyawan.
46 Universitas Sriwijaya
47
Universitas Sriwijaya
48
industri kertas merupakan salah satu industri strategis yang berperan penting
dalam menunjang pertumbuhan ekonomi nasional. Serta sangat berperan penting
dalam hal percetakan mengingat semakin pesat pertumbuhan penduduk maka
semakin pesat kebutuhan manusia akan kertas dalam pendidikan maupun bidang
lainnya yang tidak dapat terlepas dari kebutuhan akan kertas dalam kehidupan.
Adapun daftar jumlah seluruh perusahaan atau industri yang ada di Indonesia
yang terhitung dari tahun 2008-2014 yang dikutip dari Badan Pusat Statistik
(BPS) yaitu setiap tahunnya mengalami fluktuasi peningkatan jumlah perusahaan
atau industri dari tahun 2011-2014 bahwa setiap tahun mengalami pertambahan.
Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel.4.1. Jumlah perusahaan atau industri jawa dan luar jawa 2008-2014
Lokasi 2008 2009 2010 2011 2012 2013 2014
Jawa 21 207 20 397 19 529 19 440 19 554 19 587 20 256
Luar Jawa 4 487 4 071 3 816 3 930 4 038 4 111 4 273
Jumlah 25 694 24 468 23 345 23 370 23 592 23 698 24 529
Sumber: Badan Pusat Statistik (BPS), 2017.
Universitas Sriwijaya
49
Menurut data badan pusat statistik jumlah tenaga kerja atau Sumber Daya
Manusia (SDM) yang bekerja dalam industri menurut subsektor yang terkait
dalam bisang perhutanan meningkat dengan pesat setiap tahunnya dapat dilihat
dalam tabel diatas. Dari tahun 2008-2014 tenaga kerja manusia sangat dibutuhkan
dalam perusahaan. Maka dari itu setiap perusahaan diharapkan mempunyai
Human Resources Department (HRD) untuk mengatur seluruh karyawan dalam
Universitas Sriwijaya
50
perusahaan atau industri agar memiliki kedisiplinan kerja agar produktivitas atau
kinerja karyawan dapat optimal.
Universitas Sriwijaya
51
bergerak pada sektor industri kertas dengan jumlah tenaga kerja yang cukup
banyak. Kinerja karyawan yang optimal akan mendukung tingkat produktivitas
yang tinggi, maka PT Tanjungenim Lestari sangat mengutamakan kedisiplinan
dalam bekerja agar produktivitas tinggi dan mencegah tingkat pelanggaran serta
kecelakaan kerja yang tinggi. Untuk menunjang hal tersebut, PT Tanjungenim
Lestari juga memliki berbagai motivasi dalam meningkatkan tingkat kedisiplinan
kerja karyawan. Terbukti bahwa karyawan PT Tanjungenim Lestari sangat
memperhatikan kedisiplinan dan fasilitas bagi seluruh karyawan perusahaan
tersebut.
Penulis melakukan studi pustaka untuk tugas khusus ini melalui sumber
internet untuk mengetahui teori-teori dalam disiplin kerja dan berasal dari buku
Perjanjian Kerja Bersama di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper . Setiap
perusahaan mempunyai departmen atau divisi yang mengatur kedisiplin para
karyawan, untuk mewujudkan disiplin yang baik harus diiringi dengan sikap
kesadaran dan kesediaan karyawan untuk mematuhi peraturan, prosedur maupun
kebijakan yang ditetapkan oleh perusahaaan, sehingga karyawan dengan sukarela
mematuhi peraturan, prosedur, kebijakan dan melaksanakan pekerjaan dengan
baik bukan atas paksaan. Disiplin kerja juga merupakan praktik secara nyata dari
karyawan terhdp perangkat peraturan yang terdapat dalam suatu perusahaan.
Semakin baik disiplin kerja karyawan pada sebuah perusahaan, maka semakin
tinggi prestasi kerja yang akan dicapai. Sebaliknya tanoa disiplin karyawan yang
baik, maka sulit bagi perusahaan untk mencapai hasil yang optimal. Mengingat
pentingnya disiplin kerja karyawan di dalam perusahaan, maka PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper sangat memperhatikan dan mengutamakan kedisiplinan
karyawannya dengan membuat Perjanjian Kerja Bersama yang berlandaskan
pada Peraturan Kementerian Ketenagakerjaan dan telah disepakati oleh serikat
pekerja di PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper. Adapun Disiplin Kerja
karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper yang terdapat dalam
Perjanjian Kerja Bersama 2017 antara lain:
Universitas Sriwijaya
52
BAB XII
ATURAN DAN TINDAKAN DISPLIN
Pasal 67
Displin kerja
Pasal 68
Tingkat Pelanggaran
Universitas Sriwijaya
53
(Empat) kali tidak berturut-turut atau lebih dan sering meninggalkan tugas
untuk kepentingan pribadi.
c. Tidak mengindahkan pedoman/petunjuk kerja/intruksi yang telah diberikan
atasannya termasuk untuk mencegah terjadinya kecelakaan kerja.
d. Atasan yang tidak menindaklanjuti laporan bawahannya dalam hal mencegah
kecelakaan kerja, kejadian - kejadian yang dapat merugikan perusahaan dan
masalah - masalah hubungan kerja yang dihadapi bawahan.
e. Mempergunakan atau meminjamkan barang barang milik perusahaan untuk
kepentingan pribadi tanpa izin atasannya.
f. Menolak perintah untuk pemeriksaan kesehatan.
g. Pengulangan pelanggaran sebanyak 2 (Dua) kali atas peringatan lisan tercatat.
h. Meninggalkan tempat kerja pada saat jam kerja tanpa izin atasan yang
bersangkutan.
i. Tidak memakai seragam pada saat jam kerja.
j. Menggunakan ID Card yang tidak sah.
k. Buang air besar atau kecil, buang sampah dan meludah bukan pada
tempatnya.
l. Berambut gondorong, rambut tidak dipangkas rapi.
m. Tidak menggunakan alat keselamatan kerja yang telah disediakan perusahaan
pada tempat yang telah ditentukan.
n. Menggunakan kendaraan pool untuk keperluan pribadi.
Universitas Sriwijaya
54
Universitas Sriwijaya
55
4.2 Hal hal diluar poin di atas proses penyelesaiannya melalui Proses
Perselisihan Hubungan Industrial seperti berikut ini:
a. Membawa senjata tajam atau senjata api dan sejenisnya ke dalam lingkungan
Pabrik, kecuali apabila hal tersebut dibenarkan atasannya atau Direksi untuk
pelaksanaan tugas.
b. Menyalahgunakan jabatan untuk kepentingan pribadi atau kepentingan pihak
lain yang dapat merugikan Perusahaan.
c. Bekerja untuk Perusahaan lain atau pihak ketiga, kecuali atas persetujuan
Direksi
d. Memiliki, memanipulasi, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan
barang-barang, dokumen atau surat berharga milik Perusahaan yang
bertentangan dengan kebijaksanaan dan ketentuan Perusahaan
e. Membocorkan kerahasiaan Pekerja yang menginformasikan pelanggaran yang
ada di dalam PKB.
f. Melakukan tindakan korupsi, kolusi, nepotisme dan diskriminasi.
g. Merokok di lingkungan Pabrik kecuali pada tempat-tempat yang telah
disediakan/diperkenankan.
h. Membawa keluar atau menggunakan barang-barang milik Perusahaan di luar
tempat kerja tanpa seijin atasannya.
i. Menyerang, memukul, berkelahi, menganiaya, mengancam atau
mengintimidasi sesama Pekerja, atasan atau Direksi baik dalam lokasi kerja
ataupun di luar lokasi kerja.
j. Membongkar atau membocorkan rahasia Perusahaan yang seharusnya
dirahasiakan kecuali untuk kepentingan Negara.
Universitas Sriwijaya
56
Pasal 69
Pelaksanaan tindakan Disiplin
Universitas Sriwijaya
57
Universitas Sriwijaya
58
Universitas Sriwijaya
59
Pasal 71
Jenis Surat Peringatan
Pasal 72
Tingkat Surat Peringatan
1. Surat Peringatan Lisan Tercatat.
2. Surat Peringatan I (Pertama):
a. Pekerja melakukan Pelanggaran tingkat I (Pertama) atau
b. Akumulasi Surat Peringatan Lisan Tercatat, dimana masa berlaku Surat
Peringatan Lisan Tercatat tersebut belum berakhir.
3. Surat Peringatan II (Kedua) :
a. Pekerja melakukan pelanggaran tingkat II atau
b. akumulasi/pengulangan pelanggaran tingkat I (pertama), dimana masa
berlaku Surat Peringatan I belum berakhir.
4. Surat Peringatan III (Ketiga)/Terakhir :
a. Pekerja melakukan pelanggaran tingkat III (Ketiga) atau
b. Akumulasi/pengulangan pelanggaran tingkat II (Kedua) dan I (Kesatu) atau
sebaliknya, dimana masa berlaku Surat Peringatan dimaksud belum berakhir.
Pasal 73
Pembebasan Tugas atau Skorsing
Universitas Sriwijaya
60
Pasal 75
Rehabilitasi
Universitas Sriwijaya
61
Pasal 76
Jangka waktu berlakunya surat Peringatan
Universitas Sriwijaya
62
2. Dalam hal segala upaya telah dilakukan berupa kegiatan positif yang pada
akhirnya dapat menghindari PHK antara lain pengaturan waktu kerja,
penghematan, pembenahan metode kerja dan memberikan pembinaan kepada
Pekerja, maka Perusahaan akan merundingkan maksudnya dengan
Pekerja/Serikat Pekerja dan/atau atasan Pekerja langsung dalam hal Pekerja
tersebut tidak menjadi anggota Serikat Pekerja, yang dalam pelaksanaannya
dengan memperhatikan Peraturan Perundang-Undangan yang berlaku.
3. Hasil perundingan (Risalah Perundingan) pada ayat 2 (Dua) tersebut di atas,
harus memuat :
a. Waktu dan tempat perundingan.
b. Isi dari kesepakatan ataupun keputusan perundingan tersebut.
c. Nama, jabatan dan tanda tangan pihak-pihak yang berunding.
4. Pengusaha dilarang melakukan PHK dengan alasan (sesuai UU. No. 13
Tahun 2003, Pasal 153):
a. Pekerja berhalangan masuk kerja karena sakit menurut keterangan dokter
selama tidak melampui 12 (dua belas) bulan secara terus menerus.
b. Pekerja berhalangan menjalankan Pekerjaannya karena memenuhi kewajiban
terhadap negara sesuai dengan ketentuan perUndang-Undangan yang berlaku.
c. Pekerja menjalankan ibadah yang diperintahkan agamanya.
d. Pekerja menikah.
e. Pekerja perempuan yang hamil, melahirkan, keguguran atau menyusui bayi.
f. Pekerja mempunyai pertalian darah atau ikatan perkawinan dengan Pekerja
lainnya di dalam satu Perusahaan, kecuali diatur dalam perjanjian kerja,
Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama.
g. Pekerja mendirikan/menjadi pengurus/anggota Serikat Pekerja melakukan
kegiatan Serikat Pekerja diluar jam kerja, atau dalam jam kerja atas
kesepakatan pengusaha atau berdasarkan ketentuan yang diatur dalam
Perjanjian Kerja, Peraturan Perusahaan atau Perjanjian Kerja Bersama (sesuai
dengan UU. No. 13 tahun 2003, pasal 153).
h. Pekerja mengadukan pengusaha kepada yang berwajib mengenai perbuatan
pengusaha yang melakukan tindak pidana kejahatan.
Universitas Sriwijaya
63
i. Karena perbedaan paham, agama, aliran politik, suku, warna kulit, golongan
jenis kelamin, kondisi fisik atau status perkawinan.
j. Pekerja dalam keadaan cacat tetap, sakit akibat kecelakaan kerja atau sakit
karena hubungan kerja yang menurut Surat Keterangan Dokter yang jangka
waktu penyembuhannya belum dapat dipastikan.
Pasal 78
Tidak Lulus Masa Percobaan
Pasal 79
Berakhirnya Perjanjian Kerja Waktu Tertentu
Universitas Sriwijaya
64
1. Apabila Pekerja sakit untuk waktu yang lama dan diperkuat dengan surat
keterangan dokter, maka Upah Pekerja akan dibayar sesuai dengan ketentuan
sebagai berikut:
a. Empat bulan pertama dibayarkan sebesar: 100 % (Seratus Persen) dari Upah
b. Empat bulan kedua dibayarkan sebesar: 75 % (Tujuh Puluh Lima) dari Upah
c. Empat bulan ketiga dibayarkan sebesar: 50 % (Lima Puluh) dari Upah
Universitas Sriwijaya
65
d. Untuk bulan selanjutnya dibayar 25 % (Dua puluh lima persen) dari Upah
sebelum Pemutusan Hubungan Kerja dilakukan oleh Perusahaan.
2. Sakit yang berkepanjangan melebihi masa 12 (dua belas) bulan terus
menerus, dapat mengakibatkan Pemutusan Hubungan Kerja dengan
mendapat:
a. Uang Pesangon sebesar 2 (Dua) kali
b. Uang penghargaan masa kerja
c. Uang Penggantian hak
d. Jaminan Hari Tua dari BPJS Ketenagakerjaan.
3. Ketentuan ini tidak berlaku bagi Pekerja yang sakit akibat Hubungan kerja
dan atau kecelakaan kerja dan dalam penyembuhan sesuai dengan
perundangan yang berlaku.
Pasal 85
Melakukan Kesalahan di Luar Pelanggaran Tingkat IV
Universitas Sriwijaya
66
3. PHK yang dimaksud pada ayat (1) diproses sesuai dengan peraturan
perundangan yang berlaku, harus didukung dengan bukti sebagai berikut:
a. Pekerja tertangkap tangan.
b. Ada pengakuan dari Pekerja yang bersangkutan.
c. Bukti lain berupa laporan, yang dibuat pihak yang berwenang di Perusahaan
dan didukung oleh sekurang-kurangnya 2 (Dua) orang saksi.
Pasal 90
PHK karena Mangkir 5 (Lima) hari kerja atau lebih berturut-turut
(Ref. UU. No. 13 Tahun 2003 pasal 168 ayat 1,2 & 3)
1. Pekerja yang mangkir 5 (Lima) hari kerja atau lebih berturut-turut tanpa
keterangan secara tertulis yang dilengkapi dengan bukti yang sah dan telah
dipanggil oleh pengusaha 2 (Dua) kali secara berturut-turut dan tertulis, dapat
diputuskan hubungan kerjanya karena dikualifikasikan mengundurkan diri.
2. Keterangan tertulis dengan bukti yang sah, sebagaimana yang dimaksud
dalam ayat 1 (Satu), harus diserahkan paling lambat pada hari pertama
Pekerja masuk kerja.
3. PHK sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 1 (Satu) tersebut, Pekerja
berhak atas :
a. Uang penggantian hak
b. Uang pisah
Universitas Sriwijaya
67
0
Warning Warning 1 Warning 2 Warning 3
Lisan
Gambar 4.3. Data Jumlah Pelanggaran Disiplin Kerja Karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper 2015
Berdasarkan peraturan kerja bersama yang telah diterapkan dalam PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper, bahwa warning atau peringatan
pelanggaran disiplin kerja terbagi atas; peringatan lisan tercatat pertama
merupakan peringatan yang paling ringan dimana ketentuan dari peringatan lisan
tercatat pertama dapat dilihat dalam Perjanjian Kerja Bersama pada Bab XII
tentang aturan dan tindakan disiplin dengan pasal 69 yaitu pelaksanaan tindakan
disiplin. Peringatan tertulis terbagi atas pelanggaran tingkat pertama, pelanggaran
tingkat kedua, pelanggaran tingkat ketiga dan pelanggaran tingkat keempat
dimana pada tingkat akhir ini pelanggaran tidak dapat ditoleran lagi sehingga
diharuskan untuk memberikan sanksi PHK (Pemberhentian Hubungan Kerja) bagi
karyawan yang telah melanggar ketentuan tersebut sesuai dengan Perjanjian
Kerja Bersama pada Bab XII tentang aturan dan tindakan disiplin dengan pasal
68 yaitu tingkat pelanggaran.
Dari data jumlah pelanggaran disiplin kerja karyawan PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper, diketahui bahwa jumlah karyawan yang mendapatkan
peringatan lisan tercatat pertama yaitu sebanyak 21 karyawan. Adapun
pelanggaran disiplin kerja yang terjadi yaitu 15 karyawan tidak menggunakan ID
card pada saat jam kerja, 2 karyawan tidak menaati tata tertib penghunian rumah
perusahaan, 2 karyawan membuat revise of holiday and weekend standby
Universitas Sriwijaya
68
Gambar 4.4. Data Jumlah Pelanggaran Disiplin Kerja Karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
2016
Universitas Sriwijaya
69
Universitas Sriwijaya
70
15, 2016
48, 60%
19 1 Januari-31 Mei 2017
%
Universitas Sriwijaya
71
Universitas Sriwijaya
72
I
- IMLK (Izin Pro-Int Peringatan n
Meingggalkan System Lisan v
Lokasi Kerja) e
- Cuti Kerja s
Surat
- Surat Sakit Di Proses oleh HR t
Peringatan
- Absen Operational Section i
Tertulis
Kehadiran g
(Finger Print) a
- Lembur Laporan dari Surat
s
(Overtime) Lapangan Pemanggilan
i
- Medical Form
Gambar 4.7. Mekanisme Pemanggilan dan Peringatan Pelanggaran Disiplin Kerja
Karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper
Universitas Sriwijaya
73
pelanggaran yang terjadi. Dari laporan Pro-Int System dan laporan lapangan
tersebut dapat diproses seusai dengan warning yang telah ditetapkan dalam PKB.
Kemudian, ditindaklanjuti berdasarkan masing-masing pelanggaran disiplin kerja
karyawan baik dengan peringatan lisan maupun tertulis. Apabila karyawan ingin
melakukan pembelaan atau tetap melakukan pelanggaran selama masa peringatan
maka akan diberikan surat pemanggilan untuk proses investigasi. Setiap
peringatan memilki masa berlaku sampai dengan 6 bulan, sehingga apabila dalam
masa peringatan karyawan yang bersangkutan mengulangi kesalahan lagi maka
warning akan ditambahkan dan sanksinya akan ada penilaian kinerja karyawan
setiap tahun. Jika disiplin kerja karyawan rendah maka pemotongan upah,
degradasi jabatan dan bahkan PHK akan dilakukan pada karyawan tersebut.
Begitupun sebaliknya, apabila disiplin kerja karyawan tinggi maka bonus upah
dan promosi kenaikan jabatan akan dilakukan pada karyawan tersebut.
Universitas Sriwijaya
74
didiplin kerja pada perusahaan. Dimana fasilitas tersebut telah ditentukan dan
sepakati oleh perusahaan dan serikat pekerja sesuai dengan PKB (Peraturan Kerja
Bersama), adapun fasilitas yang disediakan oleh perusahaan untuk karyawan
antara lain:
Pasal 8
Fasilitas untuk Serikat Pekerja
Universitas Sriwijaya
75
Pasal 27
Peninjauan Upah dan Insentif
1. Peninjauan Upah berkala akan dilakukan setiap tahun secara bersamaan dan
berdasarkan hasil penilaian prestasi kerja tahunan (annual performance
appraisal). Pelaksanaan perubahan Upah diatur dalam peraturan tersendiri.
2. Kenaikan upah berkala untuk masing-masing pekerja tidak dilakukan secara
otomatis, melaikan akan didasarkan pada penilaian prestasi kerja perorangan
yang dinilai secara objektif dan transparan, serta berdasarkan dedikasi,
kesetiaan/loyalitas terhadap Perusahaan dan keadaan keuangan Perusahaan.
3. Dalam rangka meningkatkan motivasi Pekerja, Perusahaan memberikan
Insentif produksi bulanan yang formulasinya ditentukan sepenuhnya oleh
Perusahaan.
Pasal 28
Tunjangan-tunjangan
Universitas Sriwijaya
76
4. Tunjangan Transport
a. Fasilitas transportasi diberikan pada Pekerja di pabrik dalam bentuk
penyediaan Bus Perusahaan atau kendaraan sesuai dengan jenis Pekerjaan dan
keperluan Pekerja.
b. Fasilitas kendaraan dinas hanya diberikan kepada Pekerja yang memiliki
jabatan manager.
6. Tunjangan Produksi
Dalam rangka meningkatkan semangat kerja para Pekerja dan
meningkatkan produktivitas kerja, Perusahaan akan memberikan bonus produksi
setiap bulan yang cara dan nilai pemberiannya ditentukan oleh Perusahaan,
berdasarkan target produksi sebagaimana diatur dalam peraturan tersendiri.
7. Tunjangan Call Out
8. Tunjangan Stand By
BAB VII
JAMINAN KESEHATAN
Pasal 41
Perawatan
1. Dalam rangka memelihara kesehatan Pekerja dan keluarganya (istri/suami
dan anak), maka Perusahaan menyelenggarakan Program Jaminan
Pemeliharaan Kesehatan swa-kelola dengan manfaat dan fasilitas kesehatan
tersendiri sebagaimana diatur dalam pasal-pasal berikut, diluar jaminan BPJS
kesehatan sebagaimana yang diwajibkan Pemerintah.
Universitas Sriwijaya
77
Pasal 42
Fasilitas Pengobatan dan Perawatan
1. Fasilitas pengobatan dan Perawatan dapat dinikmati oleh Pekerja yang telah
melewati 3 (Tiga) bulan masa percobaan dan oleh tanggungan Pekerja
sebagaimana disebutkan dalam pasal 43.
a. Biaya konsultasi dan pemeriksaan oleh dokter melalui klinik Perusahaan,
tidak diperhitungkan dalam jatah pengobatan rawat jalan.
b. Biaya obat dan lainnya akan diperhitungkan dalam jatah pengobatan rawat
jalan.
2. Semua biaya pengobatan dan perawatan untuk Pekerja yang mengalami
kecelakaan kerja tidak diperhitungkan dalam jatah Pekerja sebelum pekerja
menyetujui untuk ditutup dan dilaporkan ke BPJS Ketenagakerjaan.
3. Setiap kejadian kecelakaan kerja harus dilaporkan ke HRD dalam waktu 1
(satu) x 24 (dua puluh empat) jam sejak saat kejadian. Kelalaian atas hal ini
mengakibatkan tidak dapat diproses lebih lanjut.
4. Dalam keadaan gawat darurat dan atas rekomendasi (rujukan) dokter klinik
PT TEL, Pekerja dan/atau tangunganya yang perlu dirujuk dengan segera ke
Rumah Sakit bukan karena kecelakaan kerja di fasilitasi Ambulan
(transfortasi) ke Rumah Sakit yang dituju, secara teknis akan diatur oleh
Perusahaan.
5. Perusahaan berhak menolak untuk memberikan Penggantian atas biaya
pengobatan dan (meliputi biaya dokter, obat, dll) dalam hal-hal sebagai
berikut :
a. Sakit yang diakibatkan oleh perbuatan terlarang, seperti penyalahgunaan
morphin,obat-obat terlarang, narkotik dan sejenisnya.
b. Melahirkan, keguguran atau menggugurkan anak ke 4 (Keempat) dan
seterusnya.
c. Pengobatan atas kondisi yang memburuk dari Pekerja atau tanggungannya
karena tidak menuruti nasihat dokter/resep dokter.
Universitas Sriwijaya
78
d. Pembelian susu, nutrisi atau makanan bayi walaupun dengan resep dokter.
e. Pengobatan tradisional melalui dukun, sinshe dan sejenisnya serta obat-
obatan di luar ketentuan yang berlaku, obat-obatan yang dijual bebas/tanpa
resep dokter, obat herbal/tradisional, jamu, akupuntur, dan sejenisnya.
f. Pembelian protese/ortese dan kursi roda kecuali karena kecelakaan kerja.
6. Operasi plastik atau perawatan untuk alasan estetika, termasuk metode
pengobatan stem cell dengan tujuan apapun kecuali karena kecelakaan kerja.
Akibat dari usaha bunuh diri, penyembuhan luka fisik akibat tindakan
kekerasan yang disebabkan oleh alasan-alasan pribadi atau tindakan melawan
hukum, kecuali luka karena untuk mempertahankan diri atau melakukan
tugasnya.
a. Upaya-upaya untuk peningkatan kesuburan (infertilitas).
b. Kecelakaan lalu lintas akibat perbuatan melanggar hukum, seperti tidak
memiliki SIM.
c. Pemeriksaan PA (Patologi Anatomi), hormon, T3 T4, TORCH tanpa indikasi
medis/tanpa rekomendasi dokter
d. MCU yang bertujuan sebagai persyaratan administrasi untuk melanjutkan
pendidikan, melamar pekerjaan yang tidak berhubungan dengan indikasi
medis.
e. Tindik telinga, pijat bayi, senam nifas, spa, administrasi akte kelahiran
rumah sakit.
i. Tindakan operasi lasik kecuali karena kecelakaan kerja dan/atau Pekerja yang
memililki ketimpangan yang signifikan dalam penglihatan.
Universitas Sriwijaya
79
Pasal 43
Biaya Pengobatan Rawat Jalan
Universitas Sriwijaya
80
Pasal 46
Check Up Kesehatan
Pasal 48
Penggantian biaya Kaca Mata dan Alat Bantu Dengar
1. Penggantian untuk pembelian kaca mata dan alat bantu dengar berlaku
bagi Pekerja.
2. Pembelian kaca mata hanya mendapat penggantian apabila berdasarkan
nasehat dokter, sebagaimana dibuktikan dengan dengan resep dokter.
BAB VIII
BPJS KETENAGAKERJAAN
Pasal 49
Macam-Macam Program BPJS Ketenagakerjaan
Universitas Sriwijaya
81
Pasal 50
Jaminan Kecelakaan Kerja
Universitas Sriwijaya
82
Pasal 52
Jaminan Hari Tua dan Jaminan Pensiun
1. Iuran Jaminan Hari Tua (JHT) dan Jaminan Pensiun (JP) ditanggung oleh
Perusahaan dan Pekerja, masing-masing sesuai peraturan perundangan
yang berlaku.
2. Perusahaan menyelenggarakan Program Pensiun bagi karyawan dalam
bentuk Dana Pensiun Lembaga Keuangan guna memberikan
kesinambungan penghasilan di hari tua.
BAB IX
PROGRAM SOSIAL DAN KESEJAHTERAAN
Umum
Universitas Sriwijaya
83
Pasal 53
Perlengkapan dan Pakaian Kerja
1. Perusahaan menyediakan sepenuhnya Perlengkapan dan Pakaian kerja seperti
Seragam Kerja, Kartu Pengenal, dan khusus untuk Pekerja di Pabrik
diberikan peralatan Keselamatan diri, Alat Pelindung Diri (APD), Alat
Komunikasi dan perlengkapan-perlengkapan lainnya yang dibutuhkan untuk
bekerja.
2. Perusahaan akan memberikan jatah pakaian kerja sebanyak 3 (Tiga) pasang
yang diganti 1 (Satu) kali dalam setahun.
Pasal 54
Pengangkutan/Transportasi
Pasal 55
Kerohanian
Universitas Sriwijaya
84
Pasal 57
Koperasi
Pasal 58
Sarana Olah Raga dan Kesenian
1. Perusahaan menyediakan fasilitas sarana dan dana olah raga dan kesenian
untuk mengembangkan bakat dan kemampuan serta penyediaan sarana
kesenian yang bertujuan untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia.
Pasal 59
Fasilitas sekolah
Universitas Sriwijaya
85
Universitas Sriwijaya
86
Keterangan:
TB = Total biaya (IDR)
LID = Lamanya ikatan dinas (bulan)
SID = Sisa ikatan dinas (bulan)
GR = Ganti rugi (IDR)
7. Bagi Pekerja yang belum memiliki masa kerja 1 (satu) tahun dengan
persetujuan Direksi yang bersangkutan dimungkinkan untuk mengikuti
pendidikan dan latihan kerja, apabila jenis pendidikan dan latihan kerja yang
dimaksud dibutuhkan bagi Perusahaan.
8. Menyusun laporan pendidikan dan latihan kerja yang diikuti paling lambat
1(satu) bulan setelah berakhirnya pendidikan dan latihan kerja, yang
ditujukan kepada unit kerja/ seksi yang bersangkutan dengan tembusan HRD.
9. Selama mengikuti pendidikan dan latihan kerja yang dilakukan secara
eksternal, kepada Pekerja diberikan biaya sesuai dengan biaya perjalanan
dinas.
Pasal 66
Fasilitas Pendidikan dan latihan kerja
Universitas Sriwijaya
87
membuat proposal yang berisi maksud dan tujuan, jumlah peserta, pengajar
serta manfaat yang akan didapat bagi peserta training yang disesuaikan
dengan bidang Pekerjaan masing- masing. Setelah selesai pelatihan pengajar
berkewajiban membuat laporan dan evaluasi dari para peserta. Dan peserta
membuat ringkasan materi pelatihan serta seksi training menilai penyampaian
dari para pengajar.
2. Perusahaan menyediakan minuman dan makanan ringan kepada peserta
pendidikan dan latihan kerja internal.
Universitas Sriwijaya
88
ME = 2%
M- = 1%
N1 =0
Selain bonus dari penilaian karyawan diatas, pada bulan Maret PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper mengadakan program perhargaan karyawan
terbaik dengan memberikan rewards perjalanan ibadah (Muslim & Non Muslim)
atau wisata pilihan sendiri. Dengan rewards pertama mendapatkan dana sebesar
US$ 6.000 (termasuk uang saku USD 1.000); rewards kedua sebesar US$ 4.750
(termasuk uang saku 5.00) dan rewards ketiga sebanyak US$ 3.000 (termasuk
uang saku USD 5.00). Hal ini menunjukkan bahwa PT Tanjungenim Lestari Pulp
and Paper sangat mengutamakan dan memperhatikan tingkat disiplin kerja
karyawan untuk mendaptakan produktivitas yang optimal agar keamanan dan
keselamatan karyawan pun terjaga dengan baik.
Universitas Sriwijaya
BAB 5
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan
Dari hasil dan pembahasan kegiatan magang pada PT Tanjungenim Lestari
Pulp and Paper, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Pelaggaran yang terjadi dilihat dari disiplin kerja ksryawan yaitu: data
kehadiran, IMLK (Izin Meninggalkan Lokasi Kerja), cuti dan cuti sakit;
laporan pelanggaran dari lapangan dan sesuai dengan larangan yang terdapat
dalam PKB (Perjanjian Kerja Bersama)
2. Terdapat peringatan lisan dan 4 peringatan tertulis bagi karyawan PT
Tanjungenim Lestari Pulp and Paper yang melakukan pelanggaran disiplin
kerja, yaitu: pelanggaran tingkat satu; pelanggaran tingkat kedua, pelanggaran
tingkat ketiga dan terakhir PHK (Pemutusan Hubungan Kerja).
3. Pada periode tahun 2015 terdapat 48 karyawan yang melakukan pelanggaran
dengan persentasi 60% dari jumlah pelanggaran periode 2015, 2016 dan 1
Januari-31 Mei 2017, selanjutnya pada periode tahun 2016 mengalami
penurunan dengan jumlah pelanggaran karyawan yaitu 15 pelanggaran
dengan persentasi 19% dari jumlah pelanggaran ketiga periode tersebut.
Sedangkan, pada periode 1 Januari-31 Mei 2017 mengalami fluktuasi dengan
jumlah pelanggaran yaitu 17 pelanggaran dengan persentasi 21% dari jumlah
pelanggaran ketiga periode tersebut.
4. Motivasi disiplin kerja karyawan yang dilakukan oleh PT Tanjungenim
Lestari Pulp and Paper yaitu dengan menyediakan fasilitas kerja, fasilitas
pelatihan (training) dan penghargaan (rewards) bagi karyawan terbaik setiap
tahunnya sesuai dengan yang berlaku dalam PKB (Peraturan Kerja Bersama).
5. Penilaian karyawan mulai dari nilai tertinggi akan mendapatkan rewards,
sebagai berikut: AE= 6%; ME+ = 4%; ME= 2%; ME- = 1% dan N= 0
89 Universitas Sriwijaya
90
5.2. Saran
Adapun saran yang diharapkan dapat membangun dan memperbaiki
disiplin kerja karyawan PT Tanjungenim Lestari Pulp and Paper dari penulis
adalah sebagai berikut:
1. Memberikan buku Peraturan Kerja Bersama (PKB) sangat membantu
mencegah karyawan untuk melakukan pelanggaran disiplin kerja. Namun,
tidak dapat dipastikan seluruh karyawan membaca buku tersebut. Maka dari
itu, dengan membuat program sosialisasi mengenai isi dari buku PKB akan
membuat karyawan lebih memahami peraturan yang harus ditaati.
2. Program penghargaan karyawan terbaik sangat baik untuk dilanjutkan dan
lebih memperkuat strategi motivasi disiplin kerja karyawan dengan training
dan pendidikan agar karyawan memiliki dorongan semangat untuk
meningkatkan kemampuannya dan prestasi kerja serta kesadaran diri untuk
lebih meningkatkan kedisiplinan dalam bekerja.
Universitas Sriwijaya
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik, 2008. Jumlah Perusahaan Jawa dan Luar Jawa. Indonesia.
Badan Pusat Statistik, 2008. JumlahTenaga Kerja Industri Besar dan Sedang.
Indonesia.
Peraturan Pemerintah No. 30 tahun 1980 Bab 1 Pasal 1. Disiplin Kerja Pegawai.
Wahyuni, Tri. 2013. Faktor yang Mempengaruhi Nilai Perusahaan. Jurnal Ilmiah
Mahasiswa Surabaya. Vol. 2 No.1.
91 Universitas Sriwijaya
LAMPIRAN
92 Universitas Sriwijaya
93
Universitas Sriwijaya
94
Universitas Sriwijaya
95
Warning Warning
Violation Name Note
Start End
Pelanggaran Tingkat Pertama 07-01-2015 06-07-2015 Datang terlambat selama 4
(empat) hari dalam bulan Des
2014.
Pelanggaran Tingkat Pertama 29-01-2015 28-07-2015 Datang terlambat selama 4
(empat) hari dalam Jan 2015
Pelanggaran Tingkat Pertama 11-02-2015 10-08-2015 Datang terlambat selama 3
(tiga) hari berurut-turut dalam
bulan Feb 2015
Pelanggaran Tingkat Pertama 07-04-2015 06-10-2015 Datang terlambat selama 4
(empat) hari dalam bulan
Maret 2015.
Pelanggaran Tingkat Dua 16-04-2015 15-10-2015 Pekerja keluar lokasi kerja
tanpa izin atasan ybs.
Pelanggaran Tingkat Dua 28-04-2015 27-10-2015 Tudur pada jam kerja
Pelanggaran Tingkat Pertama 30-04-2015 29-10-2015 Datang terlambat selama 4
(empat) hari dalam bulan
April 2015.
Peringatan Lisan Tercatat Pertama 05-05-2015 04-11-2015 Tata tertib penghunian rumah
perusahaan.
Peringatan Lisan Tercatat Pertama 05-05-2015 04-11-2015 Tata tertib penghunian rumah
perusahaan.
Peringatan Lisan Tercatat Pertama 13-05-2015 12-11-2015 Lalai dalam penulisan nama
tanggungan yang seharusnya
Waryani bukan Haryani
sebagia istri.
Pelanggaran Tingkat Dua 13-06-2015 12-12-2015 Mangkir selama 3 (tiga) hari
berturut-turut dalam bulan
Juni 2015.
Pelanggaran Tingkat Dua 17-06-2015 16-12-2015 Mangkir selama 3 (tiga) hari
berturut-turut di bulan Juni
2015.
Pelanggaran Tingkat Dua 18-06-2015 17-12-2015 Melawan petugas yang
berwenang pada saat
menjalankan tugas.
Pelanggaran Tingkat Tiga 20-06-2015 19-12-2015 Mangkir selama 2 (hari) pada
bulan Juni 2015.
Pelanggaran Tingkat Tiga 24-06-2015 23-12-2015 Datang terlambat selama 3
(tiga) hari berturut-turut
dalam bulan Juni 2015.
Pelanggaran Tingkat Pertama 30-06-2015 29-12-2015 Datang terlambat selama 4
(empat) hari dalam bulan Juni
2015.
Pelanggaran Tingkat Pertama 14-07-2015 13-01-2016 Datang terlambat selama 4
(empat) hari dalam bulan Juli
2015.
Pelanggaran Tingkat Dua 30-07-2015 29-01-2016 Datang terlambat selama 6
(enam) hari di bulan Juli
2015.
Universitas Sriwijaya
96
Universitas Sriwijaya
97
Universitas Sriwijaya
98
Universitas Sriwijaya
99
Universitas Sriwijaya
100
Universitas Sriwijaya
101
Universitas Sriwijaya
102
Universitas Sriwijaya
103
Universitas Sriwijaya
104
Salah Satu Contoh Kegiatan Disiplin Kerja PT Tanjungenim Lestari Pulp and
Paper
Universitas Sriwijaya
105
Universitas Sriwijaya