MATA KULIAH
PENGELOLAAN DAERAH ALIRAN SUNGAI
Kode : TKP 4130
Sks : 2 sks (Wajib)
1. PENDAHULUAN
-Pengantar MODUL - 1
-Tujuan
1. PENDAHULUAN
1.1 Pengantar
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 1
| Email: mohammadbisri@yahoo.com
Pengelolaan DAS – Modul -1
1.2 Tujuan
Sungai adalah salah satu sumber air yang terdapat di atas permukaan
tanah yang mempunyai komponen badan sungai dan kawasannya. Pengertian
lain, sungai adalah tempat-tempat dan wadah-wadah serta jaringan pengaliran
air mulai dari mata air sampai muara dengan dibatasi kanan dan kirinya serta
sepanjang pengalirannya oleh garis sempadan. Dalam rangka memanfaatkan
sungai, perlu adanya pembinaan yang berorientasi pada kelestarian kawasan
dan badan sungai tersebut, agar pemanfaatan air sungai dapat berjalan lama
dan dapat mencapai manfaat sebesar-besarnya dalam memenuhi hajat hidup
orang banyak.
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 2
| Email: mohammadbisri@yahoo.com
Pengelolaan DAS – Modul -1
dalamnya) dalam satu atau lebih daerah aliran sungai dan atau pulau-pulau kecil
yang luasnya kurang dari atau sama dengan 2.000 km2.
Menurut para ahli: Linsley (1980) Daerah Aliran Sungai adalah A river of
drainage basin in the entire area drainaged by a stream or system of
connecting streams such that all stream flow originating in the area discharged
through a single outlet. Menurut pendapat lain: A watershed is a geographic
area that drains to a common point, wich makes it an attractive unit for
technical efforts to conserve soil and maximize the utilization of surface and
subsurface water for crop production, and a watershed is also an area with
administrative and property regimes, and farmers whose actions may affect
each other’s interests. Dari definisi tersebut dapat dikatakan bahwa DAS
merupakan ekosistem, dimana unsur organisme dan lingkungan biofisik serta
unsur kimia berinteraksi secara dinamis dan didalamnya terdapat
keseimbangan air masuk (inflow) dan air keluar (outflow) dari material dan
energi dalam satu kesatuan wilayah yang dibatasi oleh topografi. Definisi lain,
DAS adalah suatu kesatuan wilayah tata air yang terbentuk secara alamiah
dimana air meresap dan atau mengalir melalui sungai dan anak-anak
sungainya. DAS adalah daerah yang dianggap sebagai wilayah suatu titik
tertentu pada suatu sungai, dan dipisahkan dari DAS-DAS di sebelahnya oleh
suatu pembagi berupa punggung bukit yang dapat ditelusuri pada peta
topografi (Chow et al., 1988). Menurut Asdak (1995), DAS adalah daerah yang
dibatasi oleh punggung-punggung gunung, sehingga air hujan yang jatuh pada
daerah tersebut akan dialirkan melalui sungai-sungai kecil menuju sungai
utama. Sosrodarsono & Takeda (1993) menyatakan bahwa DAS adalah daerah
tempat presipitasi yang akan terpusat ke sungai, dan dibatasi oleh garis batas
daerah-daerah aliran yang berdampingan.
tersebut, haruslah dilakukan dengan menyimak secara teliti segenap aspek DAS
tersebut sebagai satu kesatuan, dan dengan tidak melupakan akibat kerusakan
yang mungkin timbul pada DAS tersebut.
Sebagai gambaran bentuk dan batas Daerah Aliran Sungai diberikan pada
Gambar 1. dan Gambar 2.
Gambar 1. Bentuk dan Batas Daerah Aliran Sungai dalam Dua Dimensi
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 4
| Email: mohammadbisri@yahoo.com
Pengelolaan DAS – Modul -1
Gambar 2. Bentuk dan Batas Daerah Aliran Sungai dalam Tiga Dimensi
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 5
| Email: mohammadbisri@yahoo.com
Pengelolaan DAS – Modul -1
sama dengan bagian tengah, hanya bagian hilir fungsi pengelolan air limbah
sangat menonjol, selain itu pengelolaan DAS hilir sangat dipengaruhi oleh
keberadaan pasang surut air laut. Indikasi yang paling utama adalah kualitas
air, tinggi muka airtanah dan genangan atau limpasan air atau banjir.
Sebagai landasan dasar atau filosofi pengelolaan air yang berada dalam
batasan wilayah aliran sungai agar tetap terjaga kelestariannya adalah
mengikuti contoh di alam yaitu perputaran air secara kontinyu dan tetap
sepanjang masa, biasa disebut siklus atau daur hidrologi. Perubahan iklim
(climate change), hanya bisa terjadi karena ulah manusia yang hanya
mementingkan diri sendiri atau kelompoknya tanpa memperhatikan kepentingan
orang banyak dan keseimbangan lingkungan alam. Oleh karena itu pendekatan
pengelolaan DAS sudah seharusnya dilakukan layaknya kejadian alam yang
selama ini berlaku.
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 6
| Email: mohammadbisri@yahoo.com
Pengelolaan DAS – Modul -1
Air hujan yang dapat mencapai permukaan tanah, sebagian akan masuk
(terserap) ke dalam tanah (infiltration). Air hujan yang tidak terserap ke dalam
tanah akan tertampung sementara dalam cekungan-cekungan permukaan tanah
(surface detention), untuk kemudian mengalir di atas permukaan tanah ke
tempat yang lebih rendah (surface runoff) yang selanjutnya masuk ke sungai.
Air yang terinfiltrasi akan tertahan di dalam tanah oleh gaya kapiler yang
selanjutnya akan membentuk kelembaban tanah (soil water). Apabila tingkat
kelembaban tanah telah cukup jenuh, maka air hujan yang baru masuk ke
dalam tanah akan bergerak secara lateral (groundwater), untuk selanjutnya
pada tempat tertentu akan keluar lagi ke permukaan tanah (sub surface runoff)
dan akhirnya mengalir ke sungai. Alternatif lainnya, air hujan yang masuk ke
dalam tanah akan bergerak vertikal menuju lapisan tanah yang lebih dalam dan
menjadi bagian dari airtanah (groundwater). Airtanah tersebut, terutama pada
musim kemarau akan mengalir pelan-pelan ke sungai, danau atau tempat
penampungan air alamiah lainnya (Asdak, 1995).
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 7
| Email: mohammadbisri@yahoo.com
Pengelolaan DAS – Modul -1
Quick Think
Prof. Dr. Ir. Mohammad Bisri, MS. & Dr. Ir. Rispiningtati, M.Eng. 8
| Email: mohammadbisri@yahoo.com