Anda di halaman 1dari 4

TINDAKAN DEBRIDEMENT

No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman
RSUD KOTA 270/RSUD-KOTA/
1/5
BIMA SPO/III/2021
Ditetapkan :
Direktur RSUD KOTA BIMA
Tanggal terbit :
SPO 03 Mei 2021
dr. AGUS DWI PITONO, M.Kes
Pembina Tk I / IVb
NIP : 19680808 200212 1 002

Debridemen adalah menghilangkan jaringan mati juga

PENGERTIAN membersihkan luka dari kotoran yang berasal dari luar yang
termasuk benda asing bagi tubuh.
Tujuan dilakukannya debridement yaitu untuk mengeluarkan
kontaminan dengan rasa nyeri yang minimal pada pasien
serta trauma jaringan yang minimal pula. Untuk luka yang
TUJUAN
kotor, mencelupkan bagian yang cidera kedalam air yang
sama dengan suhu tubuh , dapat meredakan nyeri dan dapat
membantu menghilangkan debris.
1. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Kota Bima No.
KEBIJAKAN 445/ 01.J/ RSUD-KOTA / I /2021 Tentang Kebijakan
pelayanan Bedah
2. Surat Keputusan Direktur Rumah Sakit Kota Bima No.
445/ 01.M / RSUD-KOTA / I /2021 Tentang
Pemberlakuan Standar Prosedur Operasional di Kamar
Operasi RSUD Kota Bima.
PROSEDUR 1. Persiapan pasien
2. Surat persetujuan opeasi ( Inform Consent).
3. Pasien telah puasa, 6 – 8 jam sebelum operasi.
4. Pasien memakai baju khusus/ditutupi kain khusus
masuk kamar operasi, tidak memakai perhiasan & lepas
gigi palsu jika ada.
5. Pasien di persiapkan secara psikis & fisik.
1. Pelaksanaan (Teknik Instrumentasi )
6. Saat pasien berada di ruang premedikasi dilakukan serah
terima dari perawat premedikasi ke perawat anastesi dan
perawat instrument.
7. Pasien dipindahkan dari ruang RR ke kamar operasi oleh
tim anastesi.
8. Saat peasien dikamar operasi, pasien dipindahkan dari
brankart ke meja operasi dengan meminta agar bergeser/
di angkat oleh tim anastesi bersama perawat instrument.
9. Perawat sirkuler melakukan sign in, meliputi :
10. Konfirmasi identitas, area operasi, tindakan operasi, dan
TINDAKAN DEBRIDEMENT

No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman
RSUD KOTA 270/RSUD-KOTA/
1/5
BIMA SPO/III/2021

lembar persetujuan operasi.


11. Kesiapan mesin anastesi dan obat – obatannya.
12. Kesiapan fungsi pulse oksimeter.
13. Riwayat alergi pasien.
14. Resiko penyulit airway atau resiko aspirasi.
15. Resiko kehilangan darah.
16. Perawat sirkuler memasang cateter sesuai ukuran pada
pasien, memasang arde, & melakukan pencucian
lapangan operasi dengan cholerexidine dan dikeringkan
dengan doek kecil steril
17. Perawat instrument melakukan scrubbing, gowning &
gloving, kemudian membantu operator dan asisten
memakai gown dan sarung tangan steril
18. Team anastesi melakukan pembiusan
19. Berikan desinfeksi klem dan kom berisi povidine iodine
dan deppers kepada asisten untuk melakukan desinfeksi
area operasi
20. Lakukan drapping dengan cara :
21. Berikan doek sedang 2 untuk bagian atas dan bawah,
doek besar 2 untuk bagian kanan dan kiri lalu fiksasi
dengan doek klem pada 4 sudut
22. Dekatkan meja mayo dan meja instrument lalu Pasang
selang suction dan cauter, ikat dengan kassa dan fiksasi
dengan doek klem
23. Perawat sirkuler membaca time out, meliputi :
24. Konfirmasi semua tim operasi telah memperkenalkan
nama dan tugas masing-masing
25. Konfirmasi nama pasien, jenis tindakan dan area yang
akan di operasi
26. Antibiotik profilaksis telah diberikan paling tidak 60 menit
sebelum operasi
27. Untuk operator :
a. Apakah ada tindakan darurat atau prosedur diluar
standart operasi yang akan dilakukan.
b. Berapa lama operasi
c. Antisipasi kehilangan darah
28. Untuk anestesi :
TINDAKAN DEBRIDEMENT

No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman
RSUD KOTA 270/RSUD-KOTA/
1/5
BIMA SPO/III/2021

a. Apakah ada perhatian khusus mengenai pembiusan


pada pasien ini
29. Untuk instrument :
a. Apakah peralatan sudah di sterilisasi
b. Apakah ada perhatian khusus pada peralatan
30. Apakah diperlukan radiologi
31. Operator memimpin do’a
32. Berikan kassa basah dan kering pada operator untuk
membersihkan lap operasi dari povidon iodine
33. Berikan kassa basah NS pada asisten untuk
membersihakan sisa bethadine.
34. Berikan curette pada operator dan assisten berikan spuit
10 cc berisi NS untuk semprot area yang didebridemen
agar tetap lembab.
35. Berikan operator gunting kasar dan pinset cirugis untuk
menggunting jaringan nekrosis.
36. Bila perlu berikan operator klem kocher untuk mengambil
jaringan yang didebridemen.
37. Operator melakukan debridemen sampai terlihat
kemerahan dan berdarah.
38. Setelah luka terlihat bersih, kemerahan dan berdarah,
cuci luka dengan memberikan spuit berisi cairan povidone
iodine + pehidrol + kassa.
39. Cuci kembali luka menggunakan cairan NS + Kassa Basah
sampai terlihat bersih, kemudian berikan kassa kering.
40. Lakukan penutupan luka, dengan menggunakan supratul
dan kassa kering + kassa gulung, kemudian fiksasi
dengan hipavix/elastis band.
41. Operasi selesai, rapikan pasien dan kumpulkan alat
dalam baskom
Penyelesaian ( Dekontaminasi s/d Packing )
42. Setelah alat – alat di kumpulkan dalam baskom,
kemudian bawa ke tempat pencucian
43. Alat – alat yang sudah terkontaminasi cairan tubuh
pasien, di rendam dalam baskom yang sudah di isi air 5L
dan cairan cidezym 40 ml selama 10 – 15 menit
44. Lakukan penyikatan pada alat dan bilas dengan aier
TINDAKAN DEBRIDEMENT

No. Dokumen :
No. Revisi : Halaman
RSUD KOTA 270/RSUD-KOTA/
1/5
BIMA SPO/III/2021

bersih yang sudah ada di baskom yang lain serta bilas


dengan air mengalir dari kran air
45. Keringkan alat dengan handuk dan invetaris sesuai
dengan jumlah
46. Lakukan packing pada alat dan baskom serta beri
indicator lalu bawa ke tempat sterilisasi
UNIT TERKAIT - ICU - Instalasi Kamar Operasi
- UGD - Poli Bedah
- Ruang Rawat Inap

Anda mungkin juga menyukai