Anda di halaman 1dari 2

ABSTRAK

Kesetimbangan kimia adalah suatu proses yang terjadi dalam larutan yang meliputi perubahan fisika
seperti dalam peleburan, penguapan, dan perubahan kimia yang termasuk elektrokimia. Perubahan
konsentrasi dapat mempengaruhi posisi keadaan kesetimbangan, atau lebih tepatnya jumlah relatif
reaktan dan produk. Perubahan tekanan dan volume kemungkinan memberikan pengaruh yang sama
terhadap sistem gas dalam kesetimbangan. Hanya perubahan suhu yang dapat mengubah nilai
konstanta kesetimbangan. Katalis dapat mempercepat tercapainya keadaaan kesetimbangan dengan
cara mempercepat laju reaksi maju dan laju reaksi balik. Tetapi katalis tidak dapat mengubah posisi
kesetimbangan atau konstanta kesetimbangan. menentukan tetapan kesetimbangan reaksi antara yod
dengan kalium iodida. Larutan 1 jenuh dalam CHCI, sebagai larutan nonpolar dimasukkan masing-
masing kedalam corong pisah, kemudian dimasukkan masing-masing 200 ml air dan larutan Ki sebagai
larutan polar ke dalam masing-masing corong tersebut ternyata larutan tersebut tidak bersatu. Setelah
didiamkan dan terjadi kesetimbangan, masing-masing lapisan dipipet kemudian dititrasi menggunakan
larutan baku standar Na-tiosulfat dan indikator amilum mengidentifikasi adanya yod yang ditandai
dengan adanya perubahan warna biru. Yod lebih mudah larut dalam KI dan nilai tetapan kesetimbangan
antara yod dengan KI adalah sebesar 7,115.

Kata kunci: kesetimbangan, polar dan nonpolar.

Hanya sedikit reaksi kimia yang berlangsung satu arah. Kebanyakan merupakan reaksi reversibel. Pada
awal proses reversibel, reaksi berlangsung maju ke arah pembentukan produk. Segera setelah beberapa
molekul produk terbentuk, proses balik mulai berlangsung- yaitu pembentukan molekul reaktan dari
molekul produk. Bila laju reaksi maju dan reaksi balik sama besar dan konsentrasi reaktan dan produk
tidak lagi berubah seiring berjalannya waktu, maka tercapailah kesetimbangan kimia (chemical
equilibrium).

reaksi kesetimbangan kimia melibatkan zat-zat yang berbeda untuk reaktan dan produknya.
Kesetimbangan antara dua fasa dari zat yang sama dinamakan kesetimbangan fisis (physical equilibrium)
karena perubahan yang terjadi hanyalah proses fisis. Penguapan air dalam wadah tertutup pada suhu
tertentu merupakan contoh kesetimbang an fisis. Dalam kasus ini, molekul H₂O yang meninggalkan dan
yang kembali ke fasa cair sama banyaknya: H2O(1) H₂O(g). Pada proses-proses kesetimbangan kimia,
seperti reaksi reversibel yang melibatkan nitrogen dioksida (NO₂) dan dinitrogen tetroksida (N₂O).
Tahapan reaksinya:

NO(g) 2NO(g)

[05.40, 1/12/2023] Nia Novri Anggraini: Tetapan kesetimbangan dilambangkan dengan K yang
menyataka tetapan kesetimbangan berdasarkan konsentrasi (C concentration). Tetapa kesetimbangan
ini sering dilambangkan dengan K saja. Untuk kesetimbanga zat dalam wujud gas, tetapan
kesetimbangan dilambangkan dengan K, yar menyatakan tetapan kesetimbangan berdasarkan tekanan
(P pressure).
Penentuan tetapan kesetimbangan bergantung pada jenis reaksinya homogen atau heterogen. Reaksi
kesetimbangan homogen terjadi jika za zat terlibat dalam kesetimbangan berada dalam fase yang sama,
sedangka untuk reaksi kesetimbangan heterogen, zat-zat tersebut berada dalam far yang berbeda.

Pada 1864, dua orang ilmuwan dari Norwegia, Cato Guldberg dan Peti Waage, berhasil merumuskan
hubungan antarkonsentrasi zat-zat yang berac dalam kesetimbangan. Hubungan ini dikenal sebagai
Hukum Kesetimbanga Kimia atau Hukum Aksi Massa.

[05.41, 1/12/2023] Nia Novri Anggraini: Setiap nilai konstanta kesetimbangan memiliki arti, arti tersebut
dijabarkan di bawah ini:

1. Kc> 1, pada reaksi kesetimbangan cenderung ke arah reaktan, konsentrasi reaktan lebih besar dari
konsentrasi produk.

2. Kc =1, pada reaksi ini nilai K tidak dapat menjelaskan secara langsung apakah konsentrasi reaktan atau
produk yang lebih besar.

3. Kc > 1, pada reaksi kesetimbangan cenderung ke arah produk, konsentrasi produk lebih besar
dibandingkan konsentrasi reaktan.

Peristiwa adsorpsi merupakan suatu fenomena permukaan, yaitu terjadinya penambahan konsentrasi
komponen tertentu pada permukaan antara dua fase. Adsorpsi dapat dibedakan menjadi adsorpsi fisis
(physical adsorption) dan adsorpsi kimia (chemical adsoption), Secara umum adsorpsi fisis mempunyai
gaya intermolekular yang relatif lemah, sedangkan pada adsorpsi kimia terjadi pembentukan ikatan
kimia antara molekul adsorbat dengan molekul yang terikat pada permukaan adsorben. Pertukaran ion
adalah suatu fenomena atau suatu proses yang melibatkan pertukaran dapat balik antara ion-ion dalam
larutan dengan ion yang terikat dalam bahan penukar ion. Pada proses itu, tidak ada. perubahan secara
permanen dalam struktur padatan. Mekanisme pertukaran ini didasarkan pada sifat sorptif dari tempat
yang bermuatan negatif dalam adsorben terhadap ion bermuatan positif yang terjadi karena interaksi
gaya Coulomb, Pertukaran ion dapat dikategorikan juga sebagai proses sorption seperti halnya adsorpsi,
yaitu sejumlah tertentu bahan terlarut (solute) di fase fluida secara selektif tertransfer ke dalam suatu

partikel yang tak larut. Pertukaran ion kadang disebut juga counterion adsorption (Kundari, 2008)

Anda mungkin juga menyukai