Anda di halaman 1dari 8

Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat

Volume 03, Nomor 01, September 2019


ISSN:2580-2682 (Print); ISSN:2615-7713 (Online)

Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada


Penyakit Langka
Dyah Ayu Sulistyaning Cipta1, Trio Ageng Prayitno2, Era Dewi Kartika3
123)
IKIP Budi Utomo, Malang, Jawa Timur, Indonesia
1*
Email: dyahayu.esce@gmail.com
2
Email: trioageng@gmail.com
3
Email: erfolgera@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of holding counseling in the form of a talkshow with the theme Role of Families in
Bridging the Affect of Rare Disease with Optimal Health Services is to increase public awareness of
children with special needs, especially rare diseases, and foster parents' enthusiasm in bridging children
with rare diseases with optimal health services Thus, it is expected that children with special needs will
get support both physically and psychologically, so that they can develop their own potential, grow to
become empowered individuals, and get the best quality of life. This event is also a form of our support
for parents with children with special needs, especially with rare diseases. This ceremony was held at
the 6th Floor Hall of RSI Aisyiyah Malang on Saturday, March 2, 2019.

Keyword: rare disease, optimal health services, special needs


PENDAHULUAN menyebabkan disabilitas atau anak
berkebutuhan khusus (ABK).
Indonesia Care for Rare Diseases
adalah sebuah komunitas yang mewadahi Apapun kondisinya, sejatinya setiap
para keluarga penyintas penyakit langka. anak memiliki hak yang sama, termasuk
Penyakit langka dalam ABK. Namun hadirnya ABK, khususnya
http://www.raredisease.org.uk/what-is-a-rare- dengan penyakit langka, terkadang masih
disease/ disebutkan bahwa, ―A rare disease is sulit untuk bisa diterima, bahkan oleh orang
defined by the European Union as one that tua atau keluarganya sendiri. Padahal,
affects less than 5 in 10,000 of the general menujrut Faradina (2016: 395), ―Keluarga
population. Merujuk pada definisi tersebut, diharapkan dapat lebih memberikan
untuk mengkategorikan suatu penyakit atau dukungan dan perhatian pada orang tua yang
kelainan langka jika angka kejadiannya memiliki anak berkebutuhan khusus sehingga
ditemukan 1 : 2000 atau lebih. orang tua dapat memberikan pengasuhan
yang baik pada anak.‖
Dari sebanyak 6000 jenis penyakit
langka, hingga saat ini hanya 5% saja yang Proses penerimaan ABK memang
pengobatannya telah disetujui oleh Food and bukan hal yang mudah karena
Drug Administrasion (Indonesia Care for problematikanya melingkupi banyak aspek,
Rare Diseases, 2017). Kebanyakan Rare salah satunya adalah masih adanya persepsi
Diseases bersifat menetap dan akan terus negatif terhadap ABK, yang membuat orang
disandang seumur hidup. Tetapi ada pula tua merasa malu atau bahkan putus asa
yang dapat catch up dengan sendirinya dengan kondisi sang anak. ABK juga ingin
seiring bertambahnya usia, atau ada pula diperhatikan, ingin dipuji, ingin disapa
yang harus diatasi dengan surgery dan obat- dengan baik, dan diperlakukan dengan elusan
obatan. Penyakit langka menjadi penyebab atau kemanjaan dari orang sekitar anak
kematian anak usia kurang dari 1 tahun. (Anggraini, 2013: 264). Jadi, penerimaan
Selain itu, tak jarang juga penyakit langka orang tua adalah kunci awal agar sang anak
dapat tumbuh menjadi pribadi yang percaya

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
14
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

diri dan berdaya. Oleh karena itu, dukungan penyuluhan dari persiapan hingga
sosial sangatlah diperlukan agar ABK dapat terselesaikannya acara. Berikut adalah
tumbuh dan berkembang dengan optimal. diagram alir langkah-langkah yang dilakukan
penulis dalam pelaksanaan pengabdian
ABK, khususnya dengan penyakit
kepada masyarakat ini,
langka, tentu juga membutuhkan pelayanan
kesehatan yang baik agar mendapatkan
perawatan yang optimal, sehingga ABK Pengajuan Penentuan
Pembentukan
dapat tumbuh sehat dan mampu kerjasama
panitia
peserta
dengan mitra penyuluhan
mengembangkan potensi diri dengan lebih
baik. Anak berkebutuhan khusus, terutama
dengan penyakit langka, sangat
membutuhkan dukungan secara fisik maupun Pelaksanaan
Evaluasi
penyuluhan
mental untuk dapat mencapai tumbuh
kembang yang optimal dan mendapatkan
kualitas hidup yang baik.
Mitra dalam kegiatan pengabdian
Sama halnya seperti yang disebutkan masyarakat ini adalah Indonesia Care for
oleh Huyard (2012), ―Rare disease Rare Diseases wilayah Malang. Penulis
organizations are issue-based (people gather mengajukan diri sebagai volunteer yang akan
to struggle with common problems that they mewujudkan kegiatan penyuluhan dalam
want to solve together) while coalitions of rangka peringatan Rare Diseases Day 2019.
such organizations tend to be rarity-based Selanjutnya dilakukan pembentukan panitia
(organisations come together because their yang bertanggung jawab dalam seluruh
members address rare disorders)” maka rangkaian penuluhan. Peserta yang boleh
penulis bersama komunitas Indonesia Care terlibat dalam penyuluhan adalah para
for Rare Diseaeses—sebagai mitra— keluarga penyintas rare diseases. Karena
memberikan bentuk dukungan terhadap beberapa kode etik yang perlu dijaga, maka
anak-anak istimewa tersebut dengan penyuluhan ini tidak terbuka untuk umum.
mengadakan penyuluhan berupa talkshow Pelaksanaan penyuluhan melibatkan
bertajuk ―Peran Keluarga dalam beberapa dokter, psikolog, hingga terapis
Menjembatani Penyitas Penyakit Langka ABK. Evaluasi dilakukan beberapa hari
dengan Pelayanan Kesehatan yang Optimal.‖ setelah kegiatan. Tujuan evaluasi ini, selain
untuk pertanggung jawaban dana yang
digunakan, juga untuk melihat keberhasilan
METODE PELAKSANAAN
dan efektivitas pelaksanaan penyuluhan.
Penyuluhan dilakukan di Auala lantai 6
RSI Aisyiyah Malang pada hari Sabtu, Foto kegiatan dalam rapat koordinasi
tanggal 2 Maret 2019. Penulis yang bertindak panitia sebelum pelaksanaan penyuluhan
sebagai volunteer membantu pelaksanaan dapat dilihat pada Gambar 1.

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
15
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

Gambar 1. Foto Kegiatan Rapat Koordinasi Panitia

HASIL DAN PEMBAHASAN Penyuluhan yang dikemas dalam acara


talkshow dalam menyambut Rare Diseases
A. Hasil Pengabdian Kepada Masyarakat
Day (Hari Penyakit langka sedunia) ini
Sebagai suguhan pembuka, acara yang dibuka oleh Ketua Ikatan Dokter Anak
dihadiri oleh 100 peserta ini menampilkan Indonesia (IDAI) Malang, dr. Haryudi Adi
anak-anak berkebutuhan khusus dari Cahyono, Sp.A (K), konsultan tumbuh
Children Creativity for Tomorrrow (CRAFT) kembang anak yang didokumentasikan dalam
dengan pertunjukan angklungnya. Lagu gambar 2 berikut ini.
balonku dimainkan dengan sangat antusias
oleh anak-anak istimewa berbaju putih.

Gambar 2. Foto Kegiatan dr. Haryudi A.C., Sp.A (K) Membuka Acara

Tujuan utama digelarnya acara dengan medis dan psikologis yang tepat dan sesuai,
Master of Ceremony (MC) dr. Linda maka akan memperbaiki kualitas kehidupan
Oktaviana Suci Cyntia ini adalah untuk dan memperpanjang harapan hidup bagi
membangun awarenes masyarakat terhadap penyintas penyakit langka,‖ ucap dr. Ariani,
penyakit langka sekaligus untuk merangkul Sp.A (K) saat memaparkan materi dalam
keluarga para penyintas penyakit langka agar penyuluhan yang didokumentasikan dalam
dapat berjuang untuk mencapai kualitas gambar 3 berikut ini.
hidup yang optimal. ―Dengan perawatan

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
16
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

Gambar 3. Foto Kegiatan Pemaparan Materi dari dr. Ariani, Sp.A (K)

Cara mengenali ciri anak dengan obatan untuk penyakit langka ini (Cipta,
penyakit langka, diantaranya adalah sesak 2019: 14).
napas seegera setelah lahir, biru, sulit minum, . Beberapa manajemen terapi yang bisa
diare kronis, dehidrasi, gagal tumbuh dilakukan terhadap penyintas penyakit
kembang, pembengkakan organ tubuh, nyeri langka, diantaranya adalah (1) Dengan
tulang, mudah lelah, pendarahan, dan memar. perawatan medis dan psikologis yang tepat
Gejala lainnya adalah kegagalan dari dan sesuai, akan memperbaiki kualitas
perkembangan beberapa organ tubuh, bentuk kehidupan dan memperpanjang harapan
wajah yang khas, dan ketidaknormalan pada hidup, (2) Diharapkan pemerintah dapat
kerangka tubuh. Jangan Ragu Konsultasi mendukung anak-anak dengan penyakit
dengan dokter jika ada kecurigaan. langka, begitu juga orangtua dan keluarga
Permasalahan-permasalahan yang dalam menghadapi tantangan penyakit
didapati oleh penyintas penyakit langka langka untuk mendapatkan akses setara ke
diantaranya adalah populasi yang teramat layanan kesehatan dan kehidupan berkualitas,
sedikit sehingga mengakibatkan sulitnya (3) Manajemen komprehensif holistik
pengetahuan dan informasi yang didapatkan interdisipliner, (3) Pemberdayaan komunitas
terkait penyakit langka ini. Stigmatisasi dari dan masyarakat, (4) Ciptakan peluang
masyarakat yang mengucilkan penyintas jaringan secara global, dorong kemitraan.
penyakit langa semakin memperkeruh Salah satu hal terberat yang dialami
keadaan sehingga penyintas penyakit langka oleh penyintas penyakit langka adalah
kurang melakukan interaksi sosial. Lalu
adanya kerusakan jantung yang disebut
didukung pula oleh isolasi pendidikan, dengan Penyakit Jantung Bawaan (PJB).
penyintas penyakit langka sering kali dalam penyuluhan ini, juga mendatangkan
dihadapkan pada penolakan lembaga konsultan jantung anak, dr. Dyahris
pendidikan (Cipta, 2017: 159). Koentartiwi, Sp.A (K) yang memaparkan
Tidak hanya itu, keterbatasan dalam bagaimana deteksi dini terhadap adanya
regulasi dan ketersediaan obat juga dialami penyakit jantung bawaan. Selain adanya
oleh penyakit langka. Kalau perusahaan sesak napas, PJB juga ditandai dengan warna
farmasi hanya memperhitungkan profit, tentu biru pada wajah, kuku, telapak tangan, dan
saja tidak akan ada yang mau menjual obat- kaki. Pemaparan didokumentasikan pada
gambar 4 berikut.

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
17
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

Gambar 4. Foto Kegiatan Pemaparan Materi dari dr. Dyahris K., Sp.A (K)

Tidak hanya mengulas materi, hingga memerlukan operasi besar, Agenesis


talkshow gratis ini juga menyisihkan waktu Corpus Callosum yaitu tidak memiliki otak
untuk para orang tua dengan anak rare tengah, juga microcephaly. Kondisi ini
diseases agar mengisahkan bagaimana menjadikan penyintasnya mengalami
perjuangan mereka dalam merawat anak intellectual disability yang bisa saja akan
rare-nya. Sejenak haru menyelimuti seluruh terus bergantung kepada kursi roda. Mungkin
ruangan saat beberapa panitia mengisahkan salah satu kendala bagi dunia medis dalam
tentang perjuangan putra putri rare-nya. melakukan penelitian bagi penyakit langka
adalah umur yang tidak panjang. Sejatinya
Beberapa penyintas rare diseases yang
hanya Tuhan yang memberi umur, namuan
hadir dalam penyuluhan adalah: Gambar 5,
penyintas penyakit langka umumnya
seorang penyintas additional chromosome 8.
meninggal sebelum ulang tahunnya yang ke-
Belum ada namanya untuk penyakit ini.
5, bahkan beberapa penyakit langka tidak
Penyintas trisomi 8 ditandai dengan masalah
bertahan hingga usia 1 tahun..
penyakit jangtung bawaan (PJB) yang berat

Gambar 5. Foto Kegiatan: Penyintas Penyakit Langka: Additional Chromosome 8

Gambar 6 adalah penyintas Pierre melalui hidung hingga ke lambungnya.


Robin Squence (PRS) non isolated. Kondisi Struktur rahangnya tidak normal. Lidahnya
ini ditandai dengan micrognathia atau dagu mudah turun dan sewaktu-waktu bisa
yang terlalu kecil, retrognathia atau rahang menutup jalan napas. Ia hanya boleh
bawah terlalu mundur, high-arched palate diposisikan miring atau tengkurap saat tidur.
atau langit-langit mulut yang tinggi. Keadaan Nyawanya bisa terancam jika ia sampai tidur
ini menjadikan ia baru bisa makan dan telentang. Selain PRS, ia juga microcephaly
minum dengan mulutnya di usia dua tahun. sehingga perkembangannya terhambat. Ada
Sebelumnya ia menggunakan nasogastric syndrome tertentu ia miliki, entah apa.
tube (NGT), yaitu selang yang dimasukkan

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
18
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

Keterbatasan biaya menjadi penghalang untuk melanjutkan penemuan diagnosanya.

Gambar 6. Foto Kegiatan: Penyintas Penyakit Langka: PRS Non Isolated

Kegiatan penyuluhan yang dikemas diseases, para tenaga medis, terapis,


dalam talkshow bertajuk Peran Keluarga psikolog, dan penggiat disabilitas. Semarak
dalam Menjembatani Penyitas Penyakit dan riushnya peserta dalam mengikuti
Langka dengan Pelayanan Kesehatan yang talkshow dapat dilihat pada gambar 7 berikut.
Optimal ini dihadiri oleh 100 peserta yang
berlatar belakang keluarga penyintas rare

Gambar 7. Foto Kegiatan: Peserta Penyuluhan

B. Pembahasan tersebut. Maka dalam hal ini, untuk


Kegiatan pengabdian kepada meningkatkan pelayanan yang optimal, tidak
ada salahnya jika para keluarga penyintas
masyarakat ini berupa penyuluhan yang
penyakit langka proaktif terhadap pihak
dikemas dalam talkshow. Acara ini ditujukan
rumah sakit, meminta kejelasan dan bertanya
untuk merangkul orang tua dengan anak
secara detail mengenai kondisinya, serta juga
penyintas penyakit langka. Dengan
rujukan untuk penanganan yang optimal.
permasalahan yang kompleks yang dialami
oleh para penyintas penyakit langka dan Orang tua diharapkan tahu secara detail
keluarganya, maka kegiatan penyuluhan ini mengenai kondisi anaknya, serta dapat
akan mendampingi keluarga penyintas mendiskusikan dengan dokter untuk dapat
kelainan langka untuk dapat memperoleh memperoleh penanganan yang optimal.
pelayanan kesehatan yang optimal. Sangat disayangkan jika ada orang tua
penyingtas penyakit langka yang kurang
Seperti yang dituturkan oleh Iskandar
memahami kondisi anaknya sehingga ia
(2016: 786), semakin tingginya tuntutan
hanya bisa pasrah terhadap kondisi anak
masyarakat akan kualitas pelayanan dan
tanpa mengupayakan apapun.
fasilitas kesehatan yang efektif dan efisien,
mau tidak mau memacu rumah sakit agar Sejalan dengan hal tersebut, Ostergaard
berupaya memenuhi tuntutan-tuntutan (2014) memaparkan, ―The vast majority of

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
19
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

rare diseases affect more than one organ of yang optimal adalah juga untuk membuka
the body, and eighty-five percent of the wawasan bagi para orang tua agar dapat
patients have symptoms within the initial five membuka diri, bahwa anak rare-nya dapat
years of life.‖ Maka di sini, diharapkan orang hidup mandiri. Hal ini sejalan dengan
tua dapat mengoptimalkan pemeriksaan penelitian Pogany (2014) yang
terhadap anak agar dapat dilakukan secara mempersiapkan orang dewasa muda (dan
mendetail. Orang tua harus memahami keluarga mereka) hidup dengan beberapa
bahwa penyakit langka hampir selalu diiringi jenis penyakit langka dan cacat hingga
dengan penyakit penyerta lainnya. Perlu mereka miliki kehidupan dan pekerjaan
dilakukan pemeriksaan lanjutan terhadap mandiri yang layak.
fungsi jantung, hati, ginjal, telinga, mata, Orang tua perlu membuka diri dengan
maupun organ lain sesuai dengan syndrome melihat dunia bahwa sudah ada beberapa
yang dimiliki anak. contoh penyintas penyakit langka yang
Penanganan yang tepat bagi penyakit mampu hidup mandiri dan berkarya dengan
langka memungkinkan penyintas penyakit sangat luar biasa. Sebagai contoh, salah satu
langka dapat meningkatkan optimalisasi penyintas Retinopathyof Prematurity (ROP)
hidup mereka. Hal ini sejalan dengan yang dalam Komunitas Indonesia Care for Rare
disebutkan Tambuyzer (2014) menyebutkan, Diseaes yang berhasil menjadi muskius
―The right therapy for the right patient at the berbakat. Tidak hanhya dengan suara yang
right time is the most important approach for memukau, ia juga pandai bermain piano,
the provision of proper health care”. Tidak bahkan penyanyi ini tampil di Opening
hanya tentang umur yang panjang, Ceremony Asian Para Games.
optimalisasi ini juga berkaitan dengan Dengan menitik beratkan pada Wilson
kualitas hidup mereka. Penting sekali (2017) yang melakukan lokakarya berupa
diupayakan agar penyintas penyakit langka presentasi dari dan partisipasi oleh para pakar
kelak dapat hidup secara mandiri dan tidak di Industri, Administrasi Makanan dan Obat-
bergantung kepada siapapun. Dalam hal ini, obatan, dan akademisi yang berfokus pada
penyintas penyakit langka perlu melakukan contoh-contoh studi kasus tentang
terapi seperti yang dijelaskan pada bab hasil mekanisme yang berhasil bagi mereka yang
penelitian. ingin memberikan akses awal ke terapi
Untuk saat ini, China merupakan salah eksperimental untuk pasien, maka penulis
satu negara yang sedang mengadakan bersama Komunitas Indonesia Care for Rare
penelitian untuk memperbaiki pelayanan Diseases menggelar penyuluhan yang dibalut
kesehatan bagi penyakit langka (Cui, dkk: dalam acara talkshow ini.
2014). Harapannya, berikutnya Indonesia-
pun akan melakukan hal yang sama untuk
memperbaiki layanan kesehatan bagi KESIMPULAN
penyakit langka. Penyintas penyakit langka Kegiatan ini dapat meningkatkan
tidak lagi dihadapkan pada penolakan dari kepedulian masyarakat terhadap ABK,
berbagai layanan kesehatan, sosial, maupun khususnya penyakit langka, serta
pendidikan. Sebailknya, penyintas penyakit menumbuhkan semangat orang tua dalam
langka berharap akan mendapatkan menjembatani anak dengan penyakit langka
aksesibilitas dan layanan kesehatan, sosial, dengan pelayanan kesehatan yang optimal.
maupun pendidikan yang memadai. Dengan demikian, diharapkan para penyintas
Pentingnya kegiatan talkshow ini, penyakit langka mendapatkan dukungan
selain sebagai rujukan para orang tua agar secara fisik maupun psikis, agar mereka
dapat memanfaatkan pelayanan kesehatan dapat mengembangkan potensi diri, tumbuh

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
20
JPM Pambudi, Vol. 03, No. 01 September 2019

menjadi pribadi yang berdaya, dan (https://m.facebook.com/profile.php?id


mendapatkan kualitas hidup terbaik. =1732995363678518&ref=content_filt
er, diakses 1 Maret 2019)
REFERENSI Iskandar, Soleh. 2016. Pelayanan Kesehatan
Anggraini, Rima Rizki. 2013. Persepsi Orang dalam Meningkatkan Kepuasan
Tua terhadap Anak Berkebutuhan Masyarakat di Rumah Sakit Panglima
Khusus. E-Jupekhu. 1 (1): 258 - 265 Sebaya Kabupaten Paser. 2016.
eJournal Ilmu Pemerintahan. 4 (2):
Cipta, Dyah Ayu Sulistyaning. 2017. 777-788
Analisis Persepsi dan Harapan Orang
Tua Penyintas Rare Disesaes terhadap Ostergaard, John R. 2014. Perspective having
Pendidikan Inklusi di Indonesia. a Centre of Expertise that covers more
Artikel disajikan dalam Prosiding: than one rare disease. Orphanet
Praktik Pendidikan Bagi Penyandang Journal of Rare Diseases. 9 (Suppl 1):
Disabilitas. Oleh PSLD Universitas O2
Brawijaya, Desember 2017.
Pogany, Gabor. 2014. Can People Living
Cipta, Dyah Ayu Sulistyaning. 2019. Malang with a Rare Disease be Independent?
Post - Tunjukkan Pedulimu pada Inspiring Personal Stories. Orphanet
Penyakit Langka. Opini, 4 Maret 2019, Journal of Rare Diseases. 9 (Suppl 1):
pp. 14 O34.

Cui, Yazhou, dkk. 2014. China Launched a Tambuyzer, Erik T., dkk. 2014. The
Pilot Project to Improve its Rare Biopontis Alliance Rare Disease
Disease Healthcare Levels. Orphanet Foundation (BARDF) – an innovative
Journal of Rare Diseases. 9: 14 model for early stage rare disease
therapy financing and development.
Faradina, Novira. 2016. Penerimaan Diri Orphanet Journal of Rare Diseases. 9
pada Orang Tua yang Memiliki Anak (Suppl 1): O18
Berkebutuhan Khusus. eJournal
Psikologi. 4 (4): 386 - 396 Wilson, Bryan A. 2017. 8th Annual Rare
Disease Scientific Workshop:
Genetic Alliance UK. 2016. ―What is Rare Evaluating Early Access Models for
Disease‖, (online), Patients: Flashpoints, Frameworks &
(http://www.raredisease.org.uk/what- Case Studies for Advancement: A
is-a-rare-disease/, diakses 1 Maret Summary. Rare Diseases Journal. 2
2019) (2): 6 – 17

Huyard, Caroline. 2012. The Emergence of


the Cause of Rare Diseases and Rare
Disease Patients’ Movement. Orphanet
Journal of Rare Diseases. 7 (Suppl 2):
A34.

Indonesia Care for Rare Diseases. 2017.


―Rare Diseases‖, (online),

Dyah ayu : Penyuluhan: Pemanfaatan Pelayanan Kesehatan yang Optimal pada Penyakit Langka
21

Anda mungkin juga menyukai