DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 4
Ipes Susi Malay
Weldawati
Suci Fitria Ningsih
Riri Putri Yunita
DOSEN PEMBIMBING:
YULIA PURNAMASARI , M.Pd
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya
sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul
“Ketatalaksanaan lembaga Pendidikan “ ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas yang
diberikan dosen . Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
tentang ” Ketatalaksanaan lembaga Pendidikan“ bagi para pembaca dan
juga bagi penulis.
Saya mengucapkan terima kasih kepada ibu Yulia Purnama Sari , M.Pd , selaku dosen
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan
wawasan sesuai dengan bidang studi yang saya tekuni.
Saya juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Saya menyadari, makalah yang saya tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tata laksana atau disebut juga tata usaha pendidikan yaitu segenap proses
kegiatan menghimpun (menerima), mencatat, mengolah, menggandakan, mengirim,
dan menyimpan semua bahan keterangan yang diperlukan oleh organisasi
Tata laksana pendidikan sering disebut dengan istilah administrasi tata usaha,
yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari
menghimpun (menerima), mencatat, mengelola, menggandakan, mengirim dan
menyimpan semua bahan keterangan yang di perlukan oleh organisasi. Dengan
pengertian ini maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja
tetapi semua bahan keterangan atau informasi yang berwujud warkat. Warkat ini
adalah catatan tertulis atau bergambar mengenai sesuatu hal untuk keperluan
pengingatan agar apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat disiapkan. Menurut
Wililiam Leffingwe dan Edwin Robinson yang telah di terjemahkan oleh The Liang
Gie pekerjaan kantor atau tata laksana ini pekerjaannya menyangkut segala usaha
perbuatan menyangkut warkat, pemakaian warkat-warkat dan pemeliharaannya guna
dipakai untuk mencari keterangan dikemudian hari.
B. Rumusan Masalah
Tata laksana atau tata usaha pendidikan yaitu segenap proses kegiatan
pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari menghimpun (menerima), mencatat,
mengolah, menggandakan, mengirim, dan menyimpan semua bahan keterangan
yang diperlukan oleh organisasi (Hartati Sukirman, Administrasi dan Supervisi
Pendidikan:33).
Atas konsep dasar tersebut, maka fungsi dari ketatalaksanaan lembaga pendidikan
adalah:
1. mengetahui secara umum kondisi siswa yang sedang mengikuti pembelajaran pada
setiap tahun pembelajaran,
2. merencanakan jumlah siswa yang dapat direkrut untuk tahun pembelajaran berikutnya.
5. Mampu mengelola administrasi surat masuk dan surat keluar sesuai dengan pedoman
persuratan yang berlaku
Kegiatan ini bersifat khusus karena hanya ada dilingkungan lembaga pendidikan.
Pada setiap permulaan tahun ajaran, di lingkungan sekolah atau perguruan tinggi
dihadapi tugas menerima murid atau mahasiswa baru yang memerlukan pencatatan.
Disamping itu, mahasiswa lamapun harus dicatat kembali secara keseluruhan dan
menurut kelas atau tingkat dan semester masing-masing. Demikian pula dengan
murid yang meninggalkan studinya baik karena sudah tamat atau sebab lain. Dengan
kata lain, semua murid atau mahasiswa yang masuk dan keluar (termasuk yang drop
out) serta yang mengulang, harus dicatat secara teliti dan sistematis.
Dalam pencatatan perlu dicantumkan data pribadi murid tersebut satu persatu,
karena akan sangat membantu dalam proses belajar-mengajar untuk meningkatakan
efisiensi penyelengaaran kegiatan. Untuk keperluan tersebut, biasanya dalam
sekolah atau perguruan tinggi telah disediakan blanko atau daftar isian, baik yang
harus diisi oleh murid yang bersangkutan dan orang tuanya maupun oleh lembaga
pendidikan itu sendiri. Data dari balnko digunakan untuk keperluan buku induk
(stambuk) sebagai kumpulan data dari murid/mahasiswa secara keseluruhan sejak
berdirinya lembaga tersebut. Di dalam buku stambuk, setiap murid/mahasiswa
memperoleh nomor pokok agar tidak terjadi pertukaran data diantara mereka
apabila ditemukan nama yang sama.
· Nama murid/mahasiswa
· Jemis kelamin
· Ijazah terakhir atau asal sekolah, kecuali bagi murid yang tidak berasal dari
Taman Kanak-Kanak
· Bila alamat murid/mahasiswa dan alamat orang tua/wali tidak sama, terutama
untuk tingkat SMP keatas, maka perlu disediakan tempat mencatat kedua alamat
2. Daftar Hadir atau Absensi
Dari segi administratif, daftar tersebut memberikan data yang sangat berharga bagi
pimpinan dalam menilai partisipasi setiap personal dalam kejasama, baik secara
keseluruhan maupun dalam kegiatan-kegiatan tertentu. Dengan kata lain, daftar
hadir berfungsi sebagai alat bantu dalam mengadakan kontrol. Dari segi pendidikan,
daftar hadir tidak kalah pentinganya, baik untuk pembinaan mutu pendidikan secara
profesional maupun pembinaan tata tertib atau disiplin secara kontinu.
Data kelas dan sekolah serta perubahan dan perkembangannya harus dicatat,
dihimpun, dan disimpan sebagai dokumen sekolah secara lengkap, rapi/sistematis
dan terpelihara. Data tersebut antara lain mengenai kemajuan hasil proses belajar-
mengajar yang dicapai setiap murid/mahasiswa, pembagian tugas antar guru, data
kepegawaian guru dan personil yang lain, nomor dan tangga ijazah yang diberikan
kepada murid/mahasiswa setelah lulus belajar.
5. Buku Ekspedisi
Buku ekspedisi berfungsi sebagai bukti bahwa suatu surat yang dikirimkan sudah
sampai kepada alamat atau petugas yang diserahi tanggung jawab.
6. Buku Catatan Rapat Sekolah (notulen)
Notulen berfungsi sebagai catatan proses, hasil, atau keputusan yang diambil
pada saat rapat sekolah, biasa disebut Rapat Dewan Guru atau Rapat Guru.
Berdasarkan materi yang dibicarakan dalam rapat sekolah, rapat tersebut antara
lain:
7. Buku Pengumuman
Setiap unit kerja selalu berhubungan dengan masalah keuangan, demikian pula
sekolah. Perihal keuangan sekolah, pada garis besarnya berkisar pada uang
Sumbangan Pembinaan Pendidikan (SPP), uang kesejahteraan personil, gaji, serta
keuangan yang berhubungan langsung dengan penyelenggaraan sekolah, seperti
perbaikan sarana.
Kartu pembayaran SPP, Buku harian penerimaan SPP, Buku penerimaan SPP per
kelas, Buku kas tabelaris.
Buku kas tabelaris ini memiliki lajur yang banyak, sesuai dengan jenis pemasukan dan
pengeluaran uang. Hal ini dimaksudkan untuk memudahkan melihat uraian tiap jenis
pemasukan dan pengeluran, serta mudah membuat perhitungan sisa kurang, atau
lebih. Setip halaman buku kas ini di jumlahkan, kemudian dipindah ke halaman
berikutnya. Biasanya, buku ini ditutup sekali setahun
Meliputi pembayaran gaji pegawai, atau guru, dan belanja barang. Untuk
pertanggung jawaban uang tersebut, diperlukan beberapa format dari daftar
peneriman gaji, dan Surat Perintah Mengambil Uang (SPMU)
Transisi pemanfaatan sistem informasi dalam dunia pendidikan saat ini adalah
di mana globalisasi telah memicu kecenderungan pergeseran dalam dunia
pendidikan, dari pendidikan tatap muka yang konvensional, ke arah pendidikan yang
lebih terbuka (Mukhopadhyay,dalam Mukhlis,2010).
Suatu pendidikan jarak jauh berbasis web antara lain harus memiliki unsur
sebagai berikut:
2. Interaksi dalam grup; para mahasiswa dapat berinteraksi satu sama lain untuk
mendiskusikan materi-materi yang diberikan dosen. Dosen dapat hadir dalam grup
ini untuk memberikan sedikit ulasan tentang materi yang diberikannya.
4. Pendalaman materi dan ujian; biasanya dosen sering mengadakan kuis singkat
dan tugas yang bertujuan untuk pendalaman dari apa yang telah diajarkan serta
melakukan tes pada akhir masa belajar. Hal ini juga harus dapat diantisipasi oleh
web based distance learning.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Tata laksana pendidikan sering disebut dengan istilah administrasi tata usaha,
yaitu segenap proses kegiatan pengelolaan surat-menyurat yang dimulai dari
menghimpun (menerima), mencatat, mengelola, menggandakan, mengirim dan
menyimpan semua bahan keterangan yang di perlukan oleh organisasi. Dengan
pengertian ini maka tata laksana atau tata usaha bukan hanya meliputi surat-surat saja
tetapi semua bahan keterangan atau informasi yang berwujud warkat. Warkat ini
adalah catatan tertulis atau bergambar mengenai sesuatu hal untuk keperluan
pengingatan agar apabila sewaktu-waktu diperlukan dapat disiapkan. Menurut
Wililiam Leffingwe dan Edwin Robinson yang telah di terjemahkan oleh The Liang
Gie pekerjaan kantor atau tata laksana ini pekerjaannya menyangkut segala usaha
perbuatan menyangkut warkat, pemakaian warkat-warkat dan pemeliharaannya guna
dipakai untuk mencari keterangan dikemudian hari.
Jadi berjalan nya suatu proses pendidikan di suatu lembaga itu di gambarkan dari
bagusnya manajemen ketatalaksanaan progam progam instansi tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
materi-mp-8.pdf (uny.ac.id)
(Hartati Sukirman, Administrasi dan Supervisi Pendidikan:33-34)