Anda di halaman 1dari 18

MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN

PROGRAM IKLAN

Mata Kuliah : Strategy Pemasaran

Kelompok 4 :

Kuswara 2013050003
M. Supiadi 2013050856
Nur Halimah 2013050300
Novian Eriyanto 2013051062
Nur Iskandar 2013051345

FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2015
BAB I
PENDAHULUAN

A. Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran didefinisikan sebagai “Asocietal process by which


individual and grup, dapat dikatakan bahwa proses yang membentuk
hubungan antara komunikasi individu atau grup dalam menyanpaikan jenis-
jenis produk,barang, dan jasa.

B. Inti Dari Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran membahas beberapa masalah yang memiliki kaitan


erat dengan komunikasi dalam pemasaran, pokok kajian pembahasan
komunikasi pemasaran antara lain
• Strategi Komunikasi
• Segmentasi Potensial
• Perencanaan Media
• Kreatif pesan dan Visual
• Biaya Komunikasi dan Belanja Iklan
• Riset Komunikasi Pemasaran
• Konsep Bisnis Masa Depan

C. Mengembangkan dan Mengelola Program Iklan


Iklan menurut Rhenald Kasali tahun 1992 menurutnya iklan adalah bagian
dari bauran promosi dan bauran promosi adalah bagian dari bauran
pemasaran. Jadi secara sederhana iklan didefinisikan sebagai pesan yang
menawarkan suatu produk yang ditujukan kepada masyarakat lewat suatu
media, sementara menurut Frank Jefkins (1997) iklan adalah pesan yang
diarahkan untuk membujuk orang untuk membeli. Definisi standar dari
periklanan biasanya mengandung enam elemen :
1. Periklanan adalah bentuk komunikasi yang dibayar, walaupun beberapa
bentuk periklanan seperti iklan layanan masyarakat, biasanya
menggunakan ruang khusus yang gratis.
2. Selain pesan yang harus disampaikan harus dibayar, dalam iklan juga
terjadi proses identifikasi sponsor. Iklan bukan hanya menampilkan pesan
mengenai kehebatan produk yang ditawarkan, tapi juga sekaligus
menyampaikan pesan agar konsumen sadar mengenai perusahaan yang
memproduksi produk yang ditawarkan.
3. Upaya membujuk dan mempengaruhi konsumen.
4. Periklanan memerlukan elemen media massa sebagai media penyampai
pesan kepada audiens sasaran.
5. Periklanan mempunyai sifat bukan pribadi
6. Periklanan adalah audiens. Dalam iklan harus jelas ditentukan kelompok
konsumen yang jadi sasaran pesan.

Dalam definisi lain Iklan adalah segala bentuk presentasi nonpribadi dan promosi
gagasan, barang,atau jasa oleh sponsor tertentu yang harus di bayar. Iklan dapat
merupakan cara yang berbiaya efektif guna menyebarkan pesan baik untuk
membangun profesi atau mendidik orang. Tugas departemen iklan adalah :
1. mengajukan anggaran
2. mengembangkan strategi iklan
3. menyetujui iklan dan kampanye
4. menaggani iklan melalui surat langsung

Dalam mengembangkan program iklan manager-manager pemasaran harus selalu


mulai dengan mengidentifikasi pasar sasaran dan motif pembelian. Kemudian
mereka dapat mengambil kelima keputusan dalam mengembangkan program
iklan yang di kenal dengan “ Tiga M” Mission yaitu :
1. money (uang) Berapa banyak yang dapat di belanjakan
2. message (pesa) Pesan apa yang harus di sampaikan
3. measurement (ukuran) bagaiman hasil yang seharusnya di evaluasi
D. Proses Perencanan Komunikasi Pemasaran

Komunikasi pemasaran dapat diidentifikasikan sebagai hal berikut:


1. Mengidentifikasikan pasar dan kebutuhan konsuman atau persepsi
konsumen.
2. Menggambarkan dan mengoperasionalkan gambar atau persepsi tujuan
target group.
3. Mengevaluasikan sejumlah perilaku yang tergambar diyakini dapat
mencapai tujuan.
4. Strategi mempromosikan sebuah produk atau perusahan merupakan
strategi pembangunan atribut yang akan dan terus dikenal oleh konsumen.

E. Analis Situasi ,Taktik,dan Strategi

Perusahaan yang memiliki dua atau lebih konsep strategi ,memungkinkan


perusahaan tersebut bertahan dalam persaingan yang semakin keras.Perusahan
yang tidak memiliki kerangka dan strategi cadangan dalam menghadapi para
pesaing justru akan mengancam posisi produk mereka yang telah ada. Tujuan lain
dari analis situasi,teknik dan strategi dalam komunikasi pemasaran adalah untuk
memperoleh respon dari konsumen (sebagai sumber utama), dimana respon
tersebut merupakan langkah awal yang perusahaan untuk bersikap positif.
BAB II
MENGELOLA DAN MENGEMBANGKAN PROGRAM IKLAN

A. Menentukan Tujuan Iklan


Tujan iklan harus mengalir dari keputusan-keputusan sebelumnya mengenai pasar
sasaran ,pemosisian pasar, dan program pemasaran. Tujuan (sasaran) Iklan
merupakan suatu tugas komunikasi tertentu dan tingkat pencapaiannya harus di
peroleh pada audies tertentu dalam kurun waktu tertentu pula. Tujuan iklan dapat
di golongkan menurut apakah sasarannya untuk meninformasikan, membujuk,
mengingat, dan memperkuat. Tujuan iklan dapat digolongkan menurut
sasarannya, adapun pengertiannya yaitu:

1. Iklan Informatif
Dimaksudkan untuk menciptakan kesadaran dan pengetahuan tentang produk baru
atau ciri baru produk yang sudah ada.

2. Iklan Persuasif
Dimaksudkan untuk menciptakan perasaan suka atau senang, preferensi,
keyakinan, dan pembelian sebuah produk baik berupa barang maupun jasa.

3. Iklan Pengingat
Dimaksudkan untuk merangsang pembelian kembali produk baik barang maupun
jasa yang pernah dibeli sebelumnya oleh konsumen.

4. Iklan Penguatan
Dimaksudkan untuk meyakinkan pembeli bahwa pilihan mereka dalam membeli
barang tersebut adalah sebuah pilihan cerdas.

B.Memutuskan Anggaran Iklan


Walaupun iklan diperlukan sebagai pengeluaran lancar, sebagian diantaranya
adalah investasi yang menambah aktiva tidak berwujud yang disebut ekuitas
merek. Ada lima factor khusus yang harus dipertimbangkan pada saat anggaran
iklan : tahap dalam siklus hidup produksi, pangsa pasar dan basis konsumen,
persaingan dan gangguan, frenkuensi iklan, daya sibtitusi produk. Adapun
penjelasannya sebagai berikut:
1. Tahap dalam siklus hidup produk
produk baru biasanya mendapatkan anggaran iklan yang lebih besar. Hal ini
dimaksudkan agar produk tersebut mampu membangun kesadaran dan
mengupayakan pelanggan untuk mencoba produk tersebut. Merek-merek yang
sudah memiliki image baik, biasanya memiliki anggaran iklan yang lebih rendah,
karena angka penjualan produk tersebut dinilai tidak akan merosot terlalu jauh
tanpa adanya iklan yang mendukung penjualannya.

2. Pangsa Pasar dan Basis Konsumen


untuk memperbesar pangsa pasar dengan meningkatkan ukuran pasar, diperlukan
pengeluaran yang lebih besar. akan lebih mudah menjangkau konsumen sebuah
merek yang telah digunakan secara luas daripada menjangkau konsumen merek
berpangsa kecil.

3. Persaingan dan gangguan.


Dalam pasar yang memiliki pesaing yang berjumlah besar dan pengeluaran iklan
yang tinggi, sebuah merek perlu diiklankan secara besar-besaran agar dapat
'terdengar' oleh konsumen. gangguan yang sederhana pun yang datang dari iklan
yang tidak langsung bersaing dengan produk tersebut akan menyebabkan
turunnya pamor merek produk tersebut sehingga kebutuhan iklannya menjadi
lebih besar.

4. Frekuensi Iklan
Jumlah pengulangan yang diperlukan untuk menyampaikan pesan dari merek
produk tertentu kepada konsumen memiliki dampak penting terhadap anggaran
iklan. Secara logika sederhana; semakin tinggi frekuensi yang diperlukan,
semakin tinggi anggaran yang dibutuhkan.
5. Daya substitusi produk.
Merek produk dalam kelas komoditas memerlukan iklan yang lebih besar untuk
membangun citra yang berbeda (contoh komoditas adalah : rokok, bir, minuman
ringan). Iklan juga berperan penting terhadap sebuah merek produk jika merek
tersebut menawarkan manfaat atau ciri fisik yang unik.

C.Mengembangkan Kampanye Iklan


Dalam merancang dan mengevaluasi sebuah kampanye iklan, penting untuk
membedakan strategi pesan atau menentukan posisi dari sebuah iklan (apa yang
diupayakan untuk disampaikan oleh iklan tentang iklan) dari strategi kreatifnya
(bagaimana iklan mengekspresikan tuntutan merek). Untuk mengembangkan satu
strategi pesan, para pengiklan menempuh tiga langkah yaitu : menghasilkan pesan
dan evaluasi, mengembangkan dan pelaksanaan yang kreatif dan tinjauan
tanggung jawab sosial. Adapun elemen dari mengembangkan kampanye iklan.
1. Pembentukan & evaluasi pesan
Pengiklan selalu mencari "ide hebat" yang memiliki sifat :
 Menghubungkan merk dan konsumen secara rasional dan emosional
 Membedakan dengan tajam merek yang dimiliki dari merek pesaing
 Cukup luas dan fleksibel untuk diterjemahkan ke dalam berbagai media,
pasar, dan periode waktu.
2. Pengembangan dan pelaksanaan yang kreatif
dampak iklan tergantung tidak hanya pada apa yang dikatakan, namun lebih
sering kepada bagaimana sesuatu tersebut dikatakan. Dalam hal ini, biasanya
pengiklan menyiapkan pernyataan berupa strategi teks atau copy strategy
statement yang menjelaskan tujuan, isi, dukungan, dan nada iklan yang
diinginkan.
 Iklan televisi, dikenal sebagai media paling kuat dan jangkauan spektrum
konsumen yang luas dengan menunjukkan secara langsung atribut-atribut produk
dan penjelasan yang persuasif mengenai manfaat produk yang berhubungan
dengan konsumen.
 Iklan media cetak, dapat memberikan informasi yang lebih rinci dan
mengkomunikasikan dengan lebih efektif.
 Iklan radio, memiliki fleksibilitas tinggi karena pengiklan tidak perlu
selalu melakukan rekaman untuk iklan tertentu. Penyiar dengan segala
kreativitasnya dapat membantu mempromosikan produk.
3. Tinjauan tanggung jawab hukum dan sosial
Pengiklan dan agen-agen periklanan harus memastikan bahwa iklan yang
dihasilkan tidak melampaui norma-norma sosial dan hukum. Secara sosial,
pengiklan harus berhati-hati agar jangan sampai iklan yang dilakukan menyakiti
hati kelompok-kelompok etnik, ras minoritas, dan kelompok kepentingan khusus
tertentu. Secara hukum, pengiklan tidak boleh menghasilkan iklan yang memiliki
kapasitasn menipu konsumen. Dalam hal ini, konsumen memiliki hak untuk
menggugat iklan yang tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dalam produk yang
ditawarkan.

D. Menetapkan Media dan Mengukur Efektivitas


Setelah memilih pesannya, tugas pengiklan berikutnya adalah memilih media
untuk menyampaikannya. Tahap-tahapnya adalah (1) memutuskan jangkauan
yang diinginkan, frekwensi, dan dampaknya; (2) memilih di antara jenis-jenis
media utama, memilih sarana media khusus; (3) memutuskan waktu media yang
tepat dan memutuskan alokasi media secara geografis. Kemudian, (4) hasil
keputusan-keputusan ini perlu dievaluasi.

1. Memutuskan jangkauan yang diinginkan, frekwensi, dan dampaknya


Pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif untuk
menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada audiens sasaran.

2. Memilih di antara jenis-jenis media utama


Perencana media harus mengetahui kemampuan jenis-jenis media utama untuk
menghasilkan jangkauan, frekwensi, dan dampak.
3. Memutuskan waktu media yang tepat dan alokasi media secara geografis
Pengiklan perlu mengetahui karakter calon konsumennya dan karakter produk
yang dijual. Dengan hal tersebut, pengiklan dapat dengan mudah memutuskan
kapan iklan akan disajikan di media serta jangkauan media yang menjadi agen
iklan dari produk tersebut. Hal ini diperlukan karena logikanya adalah : tidak
mungkin orang di sekitar pegunungan membeli produk cetakan istana pasir untuk
anak-anak. maka dari itu, perlu disesuaikan antara karakter produk dan konsumen
yang membutuhkannya.

4. evaluasi hasil keputusan-keputusan


Langkah terakhir adalah evaluasi dari hasil keputusan yang telah diambil
sebelumnya. Hal ini dimaksudkan agar iklan selanjutnya dapat dilakukan dengan
lebih efektif dan efisien dari iklan-iklan yang telah dihasilkan sebelumnya.

E. Memutuskan Jangkauan, Frekuensi dan Dampaknya


Pemilihan media adalah mencari media yang paling berbiaya efektif untuk
menyampaikan jumlah dan jenis paparan yang diinginkan kepada audiens
sasaran.tugas berikutnya adalah mengetahui berapa banyak paparan. Pengarauh
paparan terhadap kesadaran audiens bergantung pada jangkauan , frekuensi , dan
dampak paparan tersebut :
1. Jangkauan (R). Jumlah orang atau keluarga yang berbeda yang terpapar
pada jadwal media tertentu setidaknya sekali dalam kurun waktu tertentu.
2. Frekuensi (F). Jumlah waktu dalam kurun waktu tertentu ketika orang atau
keluarga rata-rata terpapar pada pesan tersebut.
3. Dampak (I). Nilai kualitatif paparan melalui media tertentu.
Hubungan antara jangkauan , frekuensi , dan dampak dijelaskn dalam konsep-
konsep berikut :
1. Jumlah total paparan (E). Jangkauan dikalikan dengan frekuensi rata-rata,
yaitu E = R X F. Ukuran ini sebagai nilai peringkat kotor (GRP-gross rating
point).
2. Jumlah paparan tertimbang (WE). Ini adalah jangkauan dikalikan dengan
frekuensi rata-rata dikalikan dengan dampak rata-rata, yaitu WE = R X F X I.
Perencanaan media harus memikirkan kombinasi jangkauan, frekuensi, dan
dampak yang paling berbiaya efektif. Jangkauan paling berperan ketika
meluncurkan produk-produk baru, merek di antara dua merek lain, perluasan
merek terkenal, atau merek yang jarang dibeli.
Frekuensi paling berperan penting jika terdapat pesaing yang kuat, sesuatu yang
rumit yang harus di ceritakan, penolakan konsumen yang tinggi, atu siklus
pembelian yang sering.

F. Pilihan Iklan Alternatif


Place advertising disebut juga iklan di luar rumah, merupakan satu kategori yang
ditetapkan secara luas yang merebut banyak bentuk iklan alternatif yang berbeda.
Alasan yang sering dikemukakan adalah bahwa para pemasar itu lebih baik
menjangkau orang di lingkungan lain, seperti di mana mereka bekerja, bermain
dan tentu saja berbelanja. Ada beberapa pilihan yang tersedia termasuk papan
reklame, ruang publik, tempat produk dan titik pembelian.
1. Papan Reklame / Billboards
Papan reklame sudah ditransformasikan selama bertahun-tahun dan sekarang
menggunakan grafik yang diproduksi secara digital dan berwarna, dengan latar
belakang suara, gerakan dan gambar yang luar biasa bahkan tiga dimensi.

2. Ruang Publik
Pengiklan memasng iklan cetak dan iklan tv tradisional di tempat yang tidak biasa
seperti bioskop, penerbangan, dan ruang tunggu, juga ruang kelas, arena olahraga,
kantor danelevator hotel, serta tempat-tempat umum lainnya.

3. Penempatan Produk
Penempatan produk dapat dikombinasikan dengan promosi khusus untuk
mempublikasikan produk ikutan. Beberapa perusahaan mendapatkan penempatan
produk tanpa biaya dengan memasok produk mereka kepada perusahaan film.

4. Pajangan dan Peragaan di Tempat Pembelian


Daya tarik dari iklan ini terletak dalam fakta bahwa sejumlah studi menunjukkan
bahwa di banyak kategori produk, konsumen membuat banyak keputusan merek
final mereka di toko.

G. MENGEVALUASI MEDIA ALTERNATIF


Media alternatif menyajikan beberapa opsi menarik bagi pemasar.
Sekarang iklan dapat tampil secara virtual di mana saja konsumen memiliki
beberapa menit bahkan detik waktu luang dan dengan demikian cukup waktu
untuk memperhatikan mereka. Keuntungan utama dari media nontradisional
adalah bahwa audiens yang sangat tepat dan mau tak mau harus mendengar.
Sesungguhnya, iklan di luar rumah sering disebut “penjualan 15 detik“. Tantangan
pada media nontradisional adalah menunjukkan jangkauannya dan efektifitasnya
melalui riset independent yang dapat dipercaya.
Menyeleksi Wahana Spesifik
Perencanaan media harus mencari wahana yang paling efektif biaya dalam setiap
jenis media pilihan.
Dalam melakukan pilihan, perencana harus mengandalkan layanan pengukuran
yang menyediakan perkiraan ukuran audiens, komposisi, dan biaya media. Ukuran
audiens memiliki beberapa ukuran :
1. Sirkulasi. Jumlah unit fisik yang memuat iklan tersebut
2. Audiens efektif. Jumlah orang yang terpapar dengan sarana tersebut.
3. Audiens yang terpapar iklan secara efektif. Jumlah orang yang memenuhi
ciri-ciri audiens sasaran yang benar-benar melihat iklan tersebut.
Beberapa penyesuaian harus dilakukan pada ukuran biaya per seribu tersebut.
Pertama, ukuran tersebut seharusnya disesuaikan dengan mutu audiens. Kedua,
nilai paparan seharusnya disesuaikan dengan probabilitas perhatian audiens.
Ketiga, nilai paparan tersebut seharusnya disesuaikan dengan mutu editorial
majalah tersebut. Keempat, nilai paparan tersebut seharusnya disesuaikan dengan
kebijakan pemasangan dan pelayanan tambahan majalah tersebut.. banyak agen
iklan menggunakan program komputer untuk memilih media awal dan kemudian
melakukan perbaikan lebih jauh berdasarkan faktor-faktor.

I. Mengambil Keputusan Mengenai Waktu dan Alokasi Media


Dalam memilih media, pengiklan menghadapi masalah makro-penjadwalan
maupun mikro-penjadwalan. Masalah makro-penjadwalan mencakup penjadwalan
iklan tersebut dalam kaitannya dengan musim dan siklus bisnis. Masalah mikro-
penjadwalan memerlukan pengalokasian pengeluaran iklan dalam kurun waktu
singkat untuk memperoleh dampak yang maksimum.
Pola yang paling efektif bergantung pada tujuan komunikasi tersebut dalam
kaitannya dengan sifat produk, konsumen sasaran, saluran distribusi, dan factor-
faktor pemasaran lainnya. Pola waktu seharusnya mempertimbangkan tiga faktor
yaitu perputaran pembeli; frekuensi pembelian; dan tingkat kelupaan.
Dalam meluncurkan produk baru, pengiklan harus memilih di antara
kesinambungan, konsentrasi, kenaikan, dan keberdenyutan iklan.
1. Kesinambungan. Dicapai dengan menjadwalkan paparan secara merata
sepanjang periode tertentu.
2. Konsentrasi. Memerlukan penggunaan semua dana iklan dalam satu
periode.
3. Kenaikan berkala. Memerlukan iklan untuk suatu periode, diikuti masa
kekosongan tanpa iklan, diikuti periode kedua kegiatan iklan
4. Pola denyut. Adalah iklan yang berkesinambungan dengan tingkat bobot
rendah yang diperkuat secara berkala oleh gelombang kegiatan yang lebih berat.

J. Mengevaluasi Efektivitas Iklan


Perencanaan dan pengendalian iklan yang baik bergantung pada pengukuran
efektivitas iklan. Kebanyakan pengiklan mencoba mengukur efek komunikasi
suatu iklan.
A. Riset dampak komunikasi.
Berupaya menentukan apakah suatu iklan berkomunikasi efektif. Ada tiga metode
utama pra-pengujian iklan dengan cara menjawab pertanyaan-pertanyaan ini;

1. Apakah pesan utama yang anda dapatkan dari iklan ini?


2. Menurut anda, apa yang mereka inginkan anda ketahui, yakini atau lakukan.
3. Seberapa besar kemungkinan iklan ini akan mempengaruhi anda untuk
melakukan tindakan yang disiratkan?
4. Apa saja yang berhasil dengan baik dan apa yang tidak berhasil dengan baik
dalam iklan ini?
5. Bagaimana persaan anda tentang iklan ini?
6. Dimana tempat terbaik menjangkau anda dengan iklan ini?

B. Riset dampak penjualan

Dampak iklan pada penjualan umumnya lebih sulit diukur daripada dampak iklan
pada komunikasinya. Pertanyaan umum yang diajukan untuk mengukur dampak
penjualan adalah :

"apakah anda membeli produk ini karena melihat iklan?" atau


"darimana anda mengetahui produk ini?"

Promosi Penjualan
Promosi penjualan, sebagai unsur utama dalam kampanye pemasaran, adalah
berbagai kimpulan alat-alat insentif yang sebagian besar berjangka pendek, yang
di rancang untuk merangsang pembelian produk atau jasa tertentu dengan lebih
cepat dan lebih besar oleh komsumen atau pedagang.
Kalau iklan menawarkan alasan untuk membeli, promosi penjualan menawarkan
insentif untuk membeli. Promosi penjualan mencakup alat untuk promosi
konsumen, promosi perdagaggan, dan tenaga pengualan.
Tujuan
Alat-alat promosi penjualan berbeda-beda dari segi tujuan tertentunya. Promosi
penjualan sering menarik orang-orang yang berahli merek, yang terutama mencari
harga murah, nilai-nilai yang baik, hadiah. Promosi penjualan yang di gunakan di
pasar yang memiliki kesamaan merek yang tinggi menghasilkan tanggapan
penjualan yang tinggi dalam jangka pendek tetapi sedikit kenaikan permanen
dalam pangsa pasar. Selain peralihan merek, komsumen bisa terlibat dalam
penimbunan barang, pembelian lebih awal dari biasanya (akselerasi pembelian)
atau membeli jumlah ekstra. Namun Penjualan bisa kemudian menimbulkan
kemerosotan pasca-promosi. Bagi para pengecer, promosi bisa menigkatkan
penjualan kategori komplementer (promosi adukan kue bisa membantu
mendorong penjualan lapisan kue) juga menyebabkan pelanggan beralih toko.
Para pemasar juga bisa memanfaatkan promosi penjualan untuk mencapai tujuan
pemasaran.
Iklan versus Promosi
Beberapa faktor menyumbang kepada pertumbuhan yang cepat ini khususnya
dalam pasar komsumen.
1) Sekarang promosi lebih di terima oleh menajemen puncak sebagai alat
penjualan yang efektif
2) Lebih banyak manager yang di kualifikasi untuk mengunakan alat promosi
penjualan
3) Para manager produk berada dalam tekanan yang lebih besar untuk
meningkatkan penjualan sekarang ini
4) Jumlah merek telah menigkat
5) Para pesaing sering menggunakan promosi
6) Banyak merek terlihat serupa
7) Konsumen semakin berorientasi harga
8) Perdaganggan menuntut lebih banyak transaksi dari prosedur
Persaingan harga sering di gunakan oleh merek kecil untuk memperluas
pangsanya, namun kurang efektif bagi pemimpin kategori yang pertumbuhannya
terletak dalam perluasan kategori.Hasilnya banyak perusahaan barang kemasan
konsumen merasa bahwa mereka di paksa untuk menggunakan lebih banyak
penjualan dari pada yang mereka inginkan. Mereka menyalahkan terlalu banyak
penggunaan promosi perjualaan untuk mengurangi kesetiaan merek,
meningkatkan kepekaan harga konsumen, penipisan citra mutu merek, dan
berfokus pada perencanaan pemasaraan jangka panjang.
Keputusan-keputusan utama

Dalam menggunakan promosi penjualan, perusahaan harus menetapkan tujuan-


tujuannya, memilih alat, mengembangkan program, melakukan pra-pengujian
program tersebut, mengimplementasikan dan mengendalikannya, dan
mengevaluasi hasilnya.

a. Menetapkan tujuan. Tujuan promosi penjualan diperoleh dari tujuan promosi


yang lebih luas, yang diperoleh dari tujuan pemasaran yang lebih mendasar yang
dikembangkan untuk produk tersebut.

b. Memilih alat promosi konsumen, alat promosi perdagangan, alat promosi


dan promosi tenaga penjualan.
Perencana promosi seharusnya memperhitungkan jenis pasar, tujuan promosi
penjualan, kondisi persaingan dan efektivitas biaya masing-masing alat. Produsen
menggunakan sejumlah alat promosi perdagangan. Perusahaan menggunakan alat
promosi bisnis untuk mengumpulkan petunjuk bisnis, membuat pelanggan
terkesan dan memberi imbalankepada tenaga penjualan, dan memotivasi mereka
untuk bekerja lebih keras.

c. Mengembangkan program. Pemasar dapat menggabungkan beberapa media


ke dalam suatu konsep kampanye total.
d. Pra-pengujian, implementasi, pengendalian, dan evaluasi program.
Walaupun sebagian besar program promosi penjualan dirancang berdasarkan
pengalaman, seharusnya dilakukan pra-pengujian untuk menentukan apakah alat
tersebut tepat, apakah besarnya insentif tersebut optimal, dan apakah metode
penyajiannya efisien. Untuk mengevaluasi, produsen dapat menggunakan tiga
metode (data penjualan, survei konsumen, dan eksperimen).

K. MENGUKUR KEGIATAN PENSPONSORAN


Ada dua pendapatan dasar untuk mengukur dampak kegiatan
pensponsoran
(1) metode sisi pasokan yang berfokus pada pontensi paparan merek dengan
menilai luasnya liputan media
(2) metode sisi permintaan berfokus pada paparan yang di laporkan konsumen.
Hubungan Masyarakat
Hubungan masyarakat ( public relation ) meliputi berbagai program yang
dirancang untuk mempromosikan atau melindungi citra perusahaan atau masing-
masing produknya. Kebanyakan perusahaan memiliki departemen hubungan
masyarakat yang memantau sikap masyarakat organisasi tersebut dan
membagikan informasi dan komunikasi untuk membangun kehendak yang baik.
Hubungan Masyarakat Pemasaran
Banyak perusahaan berpaling ke hubungan masyarakat pemasaran ( MPR –
marketing public relation) untuk langsung mendukung promosi dan pembentukan
citra perusahaan atau produk. MPR memegang peran penting dalam tugas – tugas
berikut :
1. Membantu peluncuran produk – produk baru.
2. Membantu memposisikan kembali produk yang sudah matang.
3. Membangun minat terhadap kategori produk.
4. Mempengaruhi kelompok sasaran tertentu.
5. Membela produk yang telah menghadapi masalah public.
6. Membangun citra korporat yang tercermin dengan baik dalam produk-
produknya.
Keputusan – keputusan Utama dalam Humas Pemasaran
1. Menetapkan tujuan pemasaran.
2. Memilih pesan dan sarana.
3. Melaksanakan rencana dan mengevaluasi hasilnya.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Keberhasilan bauran pemasaran juga dipengaruhi oleh iklan karena iklan


adalah bagian dari bauran promosi dan bauran promosi adalah bagian dari bauran
pemasaran.

B. Saran

Dari kesimpulan diatas, keberhasilan iklan mempengaruhi bauran pemasaran,


maka sebaiknya perusahaan lebih memperihatikan seluruh aspek yang berkaitan
dengan iklan untuk lebih memaksimalkan bauran pemasaran tersebut.

Anda mungkin juga menyukai