TUGAS 4 CP 9 1 Laporan Rencana Dan Implementasi HACCP Kacang Langkoseng
TUGAS 4 CP 9 1 Laporan Rencana Dan Implementasi HACCP Kacang Langkoseng
1. Deskripsi Produk
Nama Produk : Kacang Langkoseng
Konsumen/Sasaran : Karyawan Perusahaan dan masyarakat
Komposisi : Kacang tanah kupas, Rempah (bawang putuh), Penyedap rasa
(garam)
Deskripsi Produk : Kacang langkoseng adalah jenis hidangan snack yang terdiri dari
kacang tanah, bawang putih dan garam yang sudah bersih berupa
kacang tanah kupas yang telah digoreng, bawang putih yang telah
diiris-iris dan digoreng, garam, yang kemudian dicampur dan
ditempatkan dalam wadah toples yang bersih dan kedap udara
serta dilabeli
Metode Persiapan : Bahan-bahan dicuci, dikeringkan, diiris-iris, digoreng,
dicampur/dihomogenkan kemudian dimasukkan dlam wadah
toples kering dan kedap udara
Metode Pengolahan : Penggorengan
Cara Penyimpanan : Suhu ruangan yang kering (suhu 19oC – 23oC)
Cara Pemorsian : Pemorsian menggunakan toples 350 g
Cara Distribusi : Pendistribusian menggunakan box/keranjang
Penggorenga
n
Pencampuran
4. Analisa Bahaya
Identifikasi bahaya dengan cara menentukan semua jenis bahaya mikrobiologi, kimia maupun fisik
yang ada pada bahan baku, proses maupun lingkungan produk. Penilaian risiko didasarkan pada
tingkat keparahan bahaya dan tingkat peluang terjadinya bahaya
Tingkat keparahan bahaya merupakan tingkatan keparahan bahaya berdasarkan dampaknya
terhadap kesehatan konsumen jika mengkonsumsi produk yang mengandung bahaya tersebut.
Tabel 1. Definisi masing-masing tingkat keparahan bahaya (severity)
Tingkat Tinggi (T) Mengancam jiwa atau menyebabkan penyakit jangka panjang,
keparahan atau efek kronis
bahaya (severity) Sedang (S) Mengakibatkan cidera atau sakit, tetapi tidak menancam jiwa
Rendah (R) Efeknya kecil atau durasi penyakit pendek, atau tidak memiliki
efek terhadap kesehatan
Berikut pengelompokan tingkat keparahan bahaya untuk bahaya biologi berdasarkan International
Commision on Microbiological for Food (ICMSF) yang diadposi dalam Pierson and Corlett (1992) :
Tabel 2. Pengelompokan bahaya mikrobiologi berdasarkan tingkat keparahan bahayanya
Tingkat Keparahan Bahaya
Tinggi Sedang Rendah
Clostridium botulinum Listeria monocytogenes Bacillus cereus
types A, B, E, and F Salmonella spp Campylobacter jejuni
Shigella dysenteriae Shigella spp Clostridium perfringens
Salmonella typhi; paratyphi Enterovirulent Escherichia Staphylococcus aureus
A, B coli (ECC) Vibrio cholerae, non-01
Hepatitis A and E Streptococcus pygenes Vibrio parahaemolyticus
Brucella abortus Rotavirus Yersinia enterocolitica
B. Suis Norwalk virus group Giardia lamblia
Vibrio cholerae 01 Entamoeba histolytica Taenia saginata
Vibrio vulnificus Diphyllobothrium latum
Taenia solium Ascaris lumbricoides
Trichinella spiralis Cryptosporidium parvum
Aspergillus niger
Aspergillus flavus
Peluang terjadinya bahaya adalah kemungkinan terjadinya atau terdapatnya bahaya tersebut pada
tahapan atau pangan di tahapan tersebut. Risiko ini dikelompokan ke dalam tingkatan tinggi (T),
sedang (S), dan rendah (R), dengan definisi sebagai berikut :
Tabel 3. Definisi masing-masing peluang terjadinya bahaya
Peluang Tinggi (T) Sangat mungkin terdapat pada tahapan atau pangan ini
terjadinya bahaya Sedang (S) Mungkin terdapat pada tahapan atau bahan pangan ini
(Risiko) Rendah (R) Tidak mungkin terjadi pada tahapan ini atau tidak mungkin
terdapat pada jenis pangan ini
3
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK Revisi : 0/0
DEPARTEMEN KIMIA No. Dok :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
02/LKA/HACCP/VIII/2023
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea Jl Perintis kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar Tanggal : 01 Agustus 2023
90245. Tlp/fax:0411-586498,
Alamat E-mail :L kimiauh@indosat.net.id
Setelah ditetapkan tingkat keparahan dan risiko kemudian dilakukan perkalian penilaian untuk
menentukan bahaya signifikan (S) atau tidak signifikan (TS). Contoh nilai Tinggi (T) = 1000, Sedang
(S) = 100, dan Rendah (R) = 10.
Bahaya dengan nilai ≥ 10.000 akan diberi tanda S (signifikan)
Bahaya dengan nilai < 10.000 akan diberi tanda TS (tidak signifikan)
Berikut identifikasi bahaya dan analisa risiko Kacang Langkoseng dapat dilihat pada tabel dibawah
ini
Tabel 4. Analisa Bahaya Bahan Mentah
No Bahan Potensi Signifikan Bahaya Tindakan Pencegahan
Mentah Bahaya Severity Risiko Tingkat
(K-B-F) Risiko
1 Kacang B : jamuran T T S Kondisi tetap kering dan tidak
tanah aflatoksin lembab pada suhu ruangan
kupas busuk Penyimpanan di suhu ≤4oC
Wadah kedap udara
F: kotor S S S Pewadahan di box kontainer
K : formalin T S S Pencucian dengan air bersih
pestisida yang mengalir, jaminan suplier
dan spesifik bahan
Dilakukan uji kualitatif untuk uji
formalin dan pestisida
2 Bawang B : busuk T T S Kondisi tetap kering dan tidak
putih Jamuran lembab pada suhu ruangan
kupas aflatoksin Penyimpanan di suhu ≤4oC
Wadah kedap udara
F : kotor S S S Pewadahan di box kontainer
K : formalin T S S Pencucian dengan air bersih
pestisida yang mengalir, jaminan suplier
dan spesifik bahan
Dilakukan uji kualitatif untuk uji
formalin dan pestisida
3 Garam F : kotor S S S Pewadahan di box kontainer
K : formalin T S S Pencucian dengan air bersih
Zat yang mengalir, jaminan suplier
pemutih dan spesifik bahan
Dilakukan uji kualitatif untuk uji
formalin dan pestisida
4 Wadah F : kemasan R T S Penerimaan sesuai dengan
kemasan rusak spesifikasi bahan,
memperhatikan kemasan
4
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK Revisi : 0/0
DEPARTEMEN KIMIA No. Dok :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
02/LKA/HACCP/VIII/2023
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea Jl Perintis kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar Tanggal : 01 Agustus 2023
90245. Tlp/fax:0411-586498,
Alamat E-mail :L kimiauh@indosat.net.id
5
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK Revisi : 0/0
DEPARTEMEN KIMIA No. Dok :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
02/LKA/HACCP/VIII/2023
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea Jl Perintis kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar Tanggal : 01 Agustus 2023
90245. Tlp/fax:0411-586498,
Alamat E-mail :L kimiauh@indosat.net.id
Keterangan :
A Kelompok produk khusus yang terdiri dari produk non steril yang ditunjukan untuk
konsumen berisiko tinggi seperti bayi, orang sakit, orang tua, dll
B Produk yang mengandung bahan yang sensitif terhadap bahaya biologi/kimia/fisik
C Di dalam proses produksi tidak terdapat tahap yang dapat membunuh mikroorganisme
berbahaya atau mencegah/menghilangkan bahaya fisik atau kimia
D Produk yang memungkinkan mengalami pencemaran kembali setelah pengolahan sebelum
pengemasan
E Kemungkinan terjadi kontaminasi kembali atau penanganan yang salah selama penyajian,
distribusi, penjualan, atau penanganan/penyimpanan oleh konsumen sehingga produk
menjadi berbahaya bila dikonsumsi
F Tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan atau waktu dipersiapkan yang dapat
memusnahkan bahaya biologis atau tidak ada cara bagi konsumen untuk mendeteksi,
menghilangkan bahaya kimia atau fisik
6
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK Revisi : 0/0
DEPARTEMEN KIMIA No. Dok :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
02/LKA/HACCP/VIII/2023
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea Jl Perintis kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar Tanggal : 01 Agustus 2023
90245. Tlp/fax:0411-586498,
Alamat E-mail :L kimiauh@indosat.net.id
5. Penetapan CCP
Penetapan CCP berdasarkan Decision tree yang berisi urutan petanyaan mengenai bahaya yang
mungkin muncul dalam suatu langkah proses dan dapat diaplikasikan pada bahan baku untuk
mengidentifikasi bahan baku yang sensitif terhadap bahaya atau untuk menghindari kontaminasi
silang. Berikut penetapan CCP berdasarkan Decision Tree
Gambar 1. Pendekatan pohon keputusan
7
LABORATORIUM KIMIA ANALITIK Revisi : 0/0
DEPARTEMEN KIMIA No. Dok :
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
02/LKA/HACCP/VIII/2023
UNIVERSITAS HASANUDDIN
Kampus Unhas Tamalanrea Jl Perintis kemerdekaan Km.10 Tamalanrea Makassar Tanggal : 01 Agustus 2023
90245. Tlp/fax:0411-586498,
Alamat E-mail :L kimiauh@indosat.net.id
Berdasarkan Decision Tree pada penetapan CCP untuk Kacang Langkoseng dapat dilihat pada tabel
di bawah ini.
Penetapan titik kendali kritis (CCP) pada proses produksi kacang langkoseng diperoleh hasil bahwa pada
proses penyimpanan sebaiknya di refrigerator pada suhu 0 sampai -4 °C dan penyimpanan suhu ruangan
dalam kategori titik kendali kritis (CCP) adalah pada suhu di bawah 19-20 °C, hal ini disebabkan karena
batas pertumbuhan kapang dari Aspergillus niger dan Aspergillur flavus (aflatoksin) adalah sekitar 25-30
°C tetapi beberapa dapat tumbuh pada suhu 35-37 °C atau lebih tinggi.