A. Pengertian HACCP
Hazard Analysis Critical Control Point (HACCP) adalah Suatu system yang
mengidentifikasi bahaya spesifik yang mungkin timbul dan cara pencegahannya untuk
mengendalikan bahaya tersebut.
B. Tujuan HACCP
Umum
Meningkatkan kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus
keracunan dan penyakit melalui makanan (“Food born disease”).
Khusus
• Mengevaluasi cara produksi makanan bahaya
• Memperbaiki cara produksi dan proses pembuatan makanan
• Memantau & mengevaluasi penanganan, pengolahan, sanitasi
• Meningkatkan inspeksi mandiri
C. Kegunaan HACCP
Mencegah penarikan makanan
Meningkatkan jaminan Food Safety
Pembenahan & “pembersihan” unit pengolahan (produksi)
Mencegah kehilangan konsumen / menurunnya pasien
Meningkatkan kepercayaan konsumen / pasien
Mencegah pemborosan beaya
Prinsip HACCP
HACCP merupakan suatu sistem yang dilakukan untuk mengidentifikasi bahaya tertentu dan
tindakan pencegahan yang perlu dilakukan untuk pengendaliannya.
Sistem initerdiri dari tujuh prinsip sebagai berikut :
Prinsip 1 : Mengidentifikasi potensi bahaya yang berhubungan dengan produksi pangan pada
semua
tahapan, mulai dari usaha tani, penanganan, pengolahan di pabrik dan distribusi,
sampai
kepada titik produk pangan dikonsumsi. Penilaian kemungkinan terjadinya bahaya
dan
menentukan tindakan pencegahan untuk pengendaliannya.
Prinsip 2 : Menentukan titik atau tahap prosedur operasional yang dapat dikendalikan untuk
menghilangkan bahaya atau mengurangi kemungkinan terjadi bahayatersebut
(CCP
=Critical Control Point ). CCP berarti setiap tahapan di dalam produksi pangan
dan atau
pabrik yang meliputi sejak bahan baku yan diterima, dan atau diproduksi, panen,
diangkut,
formulasi, diolah, disimpan, dan lain sebagainya.
Prinsip 3 : Menetapkan batas kritis yang harus dicapai untuk menjamin bahwa CCP berada
dalam
kendali.
Prinsip 4 : Menetapkan sistem pemantauan atau pengendalian (monitoring ) dari CCP
dengan cara
pengujian atau pengamatan
PRINSIP-PRINSIP HACCP
Pada Pembuatan Sambal
1. Prinsip 1 : Identifikasi Bahaya Fisik ( tercampur kerikil )
2. Prinsip 2 : CCP Mengganti alat penghalus
3. Prinsip 3 : Sambal halus
4. Prinsip 4 : Memastikan tidak ada kerikil yang tercampur
5. Prinsip 5 : Jika masih ada kerikil lakukan pemisahan lagi
6. Prinsip 6 : Pengamatan sisa kerikil
7. Prinsip 7 : Mencatat bahaya yang timbul saat proses penghalusan bahan sambal
Pada Pemasakan Sayuran
1. Prinsip 1 : Identifikasi Bahaya Biologi Salmonella thypi, escheria coli
2. Prinsip 2 : CCP merebus sayuran
3. Prinsip 3 : 100 oC selama 10 menit
4. Prinsip 4 : melihat air mendidih dan mencatat waktunya
5. Prinsip 5 : jika belum mendidih waktu diperpanjang
6. Prinsip 6 : pemeriksaan Salmonella thypi dan escheria coli
7. Prinsip 7 : mencatat kejadian yang berlangsung serta jumlah matang dan rusak