SISTEM HACCP
Apakah HACCP?
HACCP (Hazard Analysis Critical Control Point) adalah analisa
bahaya atas titik pengawasan penting terhadap makanan.
Sistem ini digunakan untuk menjamin keselamatan makanan.
Juga digunakan untuk menentukan komponen, kondisi atau
proses, yang harus dimonitor dengan baik untuk menyakinkan
produk aman dan memenuhi persyaratan makanan.
1.Bakteri
Keracunan makanan disebabkan oleh bakteri/kuman.
Tiga jenis bakteri yang kita kenal diantaranya:
• salmonella
• clostridium perfringens
• staphylococcus aureus.
3. Ragi
Tumbuh pada suhu 25o C dan 30o C berhenti pada
suhu di 35o C - 37o C. Hancur pada apabila d rebus
pada suhu 50℃ - 58℃ selama 10 menit. Ragi
mengubah gula menjadi karbondioksida dan athyl
alcohol.
Bahaya Fisik :
Benda-benda yang tidak diinginkan dan dapat
memasuki makanan disebut contaminant
Bahaya Kimia
Bahan Kelompok Jenis Bahaya Sumber Bahaya
Bahaya
Terigu Mikroorganisme Mikroorganisme Kondisi penyimpanan
Fisik Serangga
B. pengiriman makanan.
C. penyimpanan makanan.
D. persiapan makanan.
E. pemasakkan makanan.
H. penyajian makanan.
A. Pembelian makanan:
• Kualitas makanan
• Kuantitas / jumlah makanan
• kurun waktu pembelian
• batas kadaluarsa.
B. Pengiriman makanan:
• tempat pengiriman (kereta dorong, mobil, dsb)
harus bersih
• waktu pengiriman tidak melampaui batas (harus
tepat)
• suhu ruang pengiriman sesuai dengan jenis
makanan
• makanan harus terlindungi selama pengiriman
C. Penyimpanan makanan:
• bahan makanan disimpan pada suhu yang tepat
• waktu / batas penyimpanan yang diperbolehkan
• makanan yang dimasak harus segera dimakan
setelah dimasak
• sayuran dan buah-buahan digunakan dalam
kurun waktu 3 hari
• unggas, ikan dan daging digunakan dalam
kurun waktu 1 minggu
• tempat penyimpanan harus dibersihkan secara
teratur
• tempat penyimpanan harus memliki penerangan
dan sirkulasi udara cukup
D. Persiapan makanan :
membersihkan semua jenis bahan makanan,
peralatan dan permukaan daerah persiapan
makanan
sayuran dicuci sebelum digunakan
yakinkan semua peralatan telah dibersihkan dan
distelirkan
cuci semua peralatan dengan air panas bersuhu
80 C selama ½ - 1 menit dan disiram dengan
larutan berkadar chlorine 50 ppm selama 1 menit
perhatikan perputaran persediaan bahan makanan
periksa tanda-tanda infeksi serangga dan bahaya
fisik
E. Proses pembuatan makanan:
• memastikan waktu pengolahan yang tepat
• gunakan metode pengolahan yang tepat
• faktor yang berkaitan dengan tekstur akhir
• warna, aroma dan rasa jenis makanan
Kelompok Karakteristik
Bahaya
Bahaya A Kelompok khusus, terdiri dari produk tidak steril untuk konsumen berisiko
tinggi seperti bayi, orang tua atau orang sakit.
Bahaya B Produk yang mengandung bahan-bahan yang sensitif terhadap bahaya
mikrobiologis, kimia atau fisik.
Bahaya C Selama proses memasak, tidak terdapat langkah pemrosesan yang dapat
membunuh mikroorganisme berbahaya, memusnahkan, mencegah atau
menghilangkan bahaya kimia atau kontaminasi fisik.
Bahaya D Produk yang kemungkinan terkontaminasi setelah pengolahan dan sebelum
pengemasan.
Bahaya E Kemungkinan terjadi kontaminasi-kembali selama pengiriman (atau
penanganan yang salah oleh konsumen) sehingga produk menjadi tidak aman
untuk dikonsumsi.
Bahaya F Tidak ada proses pemanasan setelah pengemasan atau waktu disiapkan di
rumah, atau tidak mungkin konsumen dapat mendeteksi, menghilangkan
atau menghancurkan bahaya kimia atau fisik.
Prosedur kerja dalam sistem produksi makanan
Untuk pembelian yang lebih baik dan menambah pilihan, beri catatan pada
label. Menurut hukum, semua label makanan harus mencantum informasi
berikut:
• nama jenis makanan
• berat bersih isi
• nama dan alamat pengusaha pabrik, pengemas atau
distributor.
B. Penerimaan bahan makanan:
Kualitas bahan makanan yang diterima oleh konsumen dipengaruhi oleh
perusahaan makanan atau penyalur makanan, makanan apapun yang tidak
memenuhi standar yang ditetapkan maka harus dikembalikan ke penyalur.
Jadwal penerimaan barang harus sesuai kontrak kerja. Seperti:
sekali seminggu, atau sekali sebulan
setiap hari, atau seminggu dua kali (untuk makanan segar)
Setelah diterima, makanan harus disimpan di tempatnya sesegera mungkin.
C. Penyimpanan bahan makanan :
Penyimpanan makanan yang baik adalah hal penting dalam teknik penanganan
yang aman. Penyimpanan yang baik membantu mempertahankan nutrisi, rasa
dan tekstur dan tampilan makanan.
Makanan harus diperiksa, dikemas (atau dikemas kembali)
sebagaimana yang dibutuhkan perusahaan, atau ditangani
sebelum disimpan (misalnya membuang daun, dll). Beberapa
jenis makanan, pra-persiapan umum mencakup proses
blanching, pemotongan atau pengirisan.
Bahan makanan yang disimpan di lemari pendingin harus sudah diberi label yang
menunjukkan:
jenis bahan makanan
berat bahan makanan
tanggal pengemasan
nama pekerja yang menangani / mengemas
Beberapa jenis penyimpanan:
Penyimpanan kering
Penyimpanan dingin
Penyimpanan beku
D. Pengolahan bahan makanan/ memasak :
Makanan yang telah dimasak harus aman, berpenampilan menarik dan sesuai
permintaan tamu.
ikuti prosedur kebersihan dalam memasak makanan seperti menggunakan
hanya peralatan/perlengkapan yang bersih
yakinkan semua orang yang menangani makanan dalam keadaan sehat
E. Menyajikan makanan :
makanan sebaiknya disajikan sesaat setelah masak, gunakan peralatan
bersih, dan pelayan yang mempunyai standar kebersihan pribadi yang
tinggi. Makanan panas harus disajikan panas, dan makanan dingin harus
disajikan dingin.
makanan dapat dihidangkan di meja atau gaya buffet; table service
sajikan makanan dan minuman dengan menarik dan sediakan fasilitas
untuk membantu mempertahankan tampilan makanan dan kualitas nutrisi
produk makanan dan minuman
pastikan pengawasan kualitas yang baik – hal ini penting dalam tempat
penyajian swalayan dimana disajikan beragam makanan dan minuman
yang telah ditentukan porsinya
memberikan pelayanan yang cepat dan efisien
memastikan standar makanan dan kebersihan individu yang baik dan
keamanan pelanggan diutamakan dalam setiap jenis makanan.
MEMBUAT DOKUMENTASI
mencampur adonan……CCP
mengiris dan menabur keju ……CCP 30 – 45 mnt 31 – 340 C