Anda di halaman 1dari 17

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PUSKESMAS

(Disusun guna memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Rumah Sakit dan
Puskesmas)

MAKALAH

Disusun oleh :
dr. Martha Nurani Putri 222520102018
drg. Niken Wahyu Puspitarini 222520102027

Dosen Pengampu :
Dr. Dodi Wijaya, S. Kep., Ns., M.Kep

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


PROGRAM PASCASARJANA
UNIVERSITAS JEMBER
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji dan syukur tim penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas
limpahan rahmat dan karunia-Nya sehingga makalah yang berjudul, “SISTEM INFORMASI
MANAJEMEN PUSKESMAS” dapat kami selesaikan dengan baik. Begitu pula atas limpahan
kesehatan dan kesempatan yang Allah SWT berikan kepada kami sehingga makalah ini dapat
kami susun melalui beberapa sumber yakni melalui Kajian Pustaka maupun melalui media
Internet.
Pada kesempatan ini, kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua pihak yang
telah memberikan kami semangat dan motivasi dalam pembuatan tugas makalah ini. Kepada
kedua orang tua kami yang telah memberikan banyak kontribusi bagi kami, Dosen Pengampu
Mata Kuliah, Dr. Dodi Wijaya, S. Kep., Ns., M.Kep dan juga kepada teman-teman seperjuangan
yang membantu kami dalam berbagai hal. Harapan kami, informasi dan materi yang terdapat
dalam makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca. Tiada yang sempurna di dunia, melainkan
Allah SWT Yang Maha Sempurna dan Maha Esa, karena itu kami memohon kritik dan saran
yang membangun bagi perbaikan makalah kami selanjutnya.

Penulis
DAFTAR ISI

COVER ....................................................................................................................1
KATA PENGANTAR .............................................................................................2
BAB 1. PENDAHULUAN ......................................................................................1
1.1. Latar Belakang ..............................................................................................1
1.2. Rumusan Masalah .........................................................................................2
1.3. Tujuan Penyusunan Makalah ........................................................................2
1.3.1. Tujuan umum ..........................................................................................2
1.3.2. Tujuan khusus .........................................................................................2
BAB II. PEMBAHASAN ........................................................................................3
2.1 Definisi sistem informasi manajemen ...........................................................3
2.2. Definisi Puskesmas……………………………………………………………………………………………….3
2.3 Sistem informasi manajemen puskesmas……………………………………………………………..6
2.4 Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas…………………………………………8
BAB III. PENUTUP…………………………………………………………………………………………………………..13
3.1 Kesimpulan………………………………………………………………………………………………………….13
3.2 Saran……………………………………………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………………………………………………………..14
BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sistem Informasi Manajemen (SIM) adalah jaringan prosedur pengolahan data yang
dikembangkan dalam organisasi dan disatukan apabila di pandang perlu, dengan maksud
memberikan data kepada manajemen setiap waktu diperlukan, baik data yang bersifat intern
maupun yang bersifat ekstern untuk dasar pengambilan keputusan dalam rangka mencapai tujuan
organisasi (Lukman Ahmad, 2018). Sistem informasi manajemen menyediakan data atau
informasi untuk kebutuhan manajerial, semua tingkat manajemen, dan kebutuhan rutin untuk
pengambilan keputusan sehingga memungkinkan perencanaan dan pengendalian operasi
organisasi (Nafiudin, 2019).
Puskesmas juga mempunyai SIM yang disebut dengan Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS). Berdasarkan peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No. 43
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat, setiap Puskesmas harus menyelenggarakan SIMPUS yang
dapat diselenggarakan secara elektronik ataupun non elektronik (Kemenkes, 2019). Berdasarkan
Permenkes No 46, inovasi teknologi informasi dan komunikasi telah diterapkan oleh Puskesmas
dalam manajemen Puskesmas secara elektronik, baik yang dikembangkan secara mandiri
maupun bekerjasama dengan pihak lain dengan tujuan dapat menjalankan operasional pelayanan
lebih efisien (Kemenkes RI, 2017).
SIMPUS yang diselenggarakan secara elektronik yaitu suatu tatanan yang menyediakan
informasi untuk membantu proses pengambilan keputusan dalam melaksanakan manajemen
Puskesmas dalam mencapai sasaran kegiatannya dengan memanfaatkan penggunaan teknologi
informasi dan komunikasi (TIK) Seperti penggunaan aplikasi atau software computer.
Penggunaan SIMPUS tersebut mempunyai manfaat yaitu memberi kemudahan petugas dalam
melakukan pencatatan dan dalam membuat laporan serta dalam menyediakan laporan kepada
kabupaten/kota, mencatat seluruh pelayanan juga dapat menghasilkan seluruh laporan.
Mengingat pentingnya SIMPUS di Puskesmas maka kami akan membahas lebih lanjut mengenai
SIMPUS dalam makalah ini.
1.2. Rumusan Masalah
Rumusan masalah dari makalah ini adalah bagaimana Sistem Informasi Manajemen
Puskesmas (SIMPUS) ?

1.3. Tujuan Penyusunan Makalah


1.3.1. Tujuan Umum
Tujuan makalah ini adalah untuk mengetahui Sistem Informasi Manajemen Kesehatan
Puskesmas (SIMPUS)

1.3.2. Tujuan Khusus


1. Untuk mengetahui system pencatatan dan pelaporan puskesmas
2. untuk mengetahui system pencatatan dan terpad puskesmas (SP2PT)
BAB II. PEMBAHASAN

2.1 Sistem Informasi Manajemen (SIM)

System Informasi Manajemen (SIM) adalah sekumpulan subsistem yang saling berkaitan,
membentuk satu kesatuan, saling berinteraksi dan saling bekerjasama antara bagian satu dengan
bagian yang lainnya dengan cara-cara tertentu untuk melakukan fungsi pengolahan data,
menerima input data, kemudian mengolahnya atau processing, dan menghasilkan output yang
berupa informasi sebagai dasar pengambilan keputusan yang berguna dan mempunyai nilai nyata
yang dapat dirasakan akibatnya baik pada saat itu juga maupun dimasa yang akan datang,
mendukung kegiatan operasional, manajerial, strategis organisasi, dengan memanfaatkan
berbagai sumber daya yang ada dan tersedia bagi fungsi tersebut guna mencapai suatu tujuan
(Sunanta, 2003)
Sistim informasi manajemen juga merupakan suatu system yang diciptakan untuk
melakukan pengolahan data yang akan dimanfaatkan oleh suatu organisasi sebagai penunjang
tugas-tugas rutin, evaluasi terhadap prestasi organisasi atau untuk pengambilan suatu keputusan
(Sutabri, 2005).

2.2 Puskesmas
Puskesmas adlah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan
masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkag pertama, dengan lebih mengutamakan
upaya promotive dan prefentif untuk mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-
tingginya di wilayah kerjanya (Permrnkes, 2014). Selain itu, puskesmas ialah suatu unit
fungsional yang berfungsi sebagai pusat pembangunan kesehatan, pusat pembinaan peran serta
masyarakat dalam bidang kesehatan tingkat pertama yang menyelenggarakan kegiatannya secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal
dalam suatu wilayah tertentu (Azwar, 1996)
Puskesmas mempunyai tugas melakasanakan kebijakan kesehatan untuk mencapai tujuan
pembagunan kesehatan di wilayah kerjanya dalam rangka mendukung terwujudnya kecamatan
sehat (Permenkes, 2014)
Adapun fungsi puskesmas menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 meliputi :
a. penyelenggaraan UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya.
b. penyelenggara UKP tingkat pertama di wilayah kerjanya
c. sebagai wahana Pendidikan tenaga kesehatan
menurut Permenkes No. 75 Tahun 2014 dalam menyelenggarakan fungsinya sebagai
UKM tingkat pertama di wilayah kerjanya, puskesmas berwenang untuk :
a. melaksanakan perencanaan berdasarkan analisis masalah kesehatan masyarakat dan analisis
kebutuhan pelayanan yang diperlukan.
b. melaksanakan advokasi dan sosialisasi kebijakan kesehatan.
c. melaksanakan komunkasi,informasi, edukasi, dan pemberdayaan masyarakat dalam bidang
kesehatan.
d. menggerakkan masyrakat untuk mengidentifikasi dan menyelesaikan maslah kesehatan pada
setiap tingkat perkembangan masyarakat yang bekerjasama dengan sector lain terkait.
e. melaksanakan pembinaan teknis terhadapa jaringan pelayanan dan upaya kesehatan berbasis
masyarakat.
f. melaksanakan peningkatan kompetensi sumber daya manusia puskesmas.
g. memantau pelaksanaan pembangunan agar berwawasan kesehatan.
h. melaksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap akses, mutu, dan cangkupan
pelayanan kesehatan.
i. memberikan rekomendasi terkait masalah kesehatan masyarakat, termasuk dukungan terhadap
system kewaspadaan dini dan respon penanggulangan penyakit.

Dalam menyelenggarakan fungsinya sebagai penyelenggara UKP tingkat pertama di


wilayah kerjanya, puskesmas berwenang untuk :
a. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dasar secara komprehensif, berkesinambungan dan
bermutu.
b. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan upaya promotive dan preventif.
c. menyelenggarakan pelayaanan kesehatan yang berorientasi pada individu, keluarga, kelompok
masyarakat.
d. menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang mengutamakan keamanan dan keselamatan
pasien, petugas dan pengunjung.
e. menyelenggarakan pelayanan kesehatan dengan prinsip koordinatif dan Kerjasama inter antar
profesi.
f. melaksanankan rekam medis.
g. me;aksanakan pencatatan, pelaporan, dan evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan
kesehatan.
i. mengkoordinasikan dan melaksanakan pembinaan fasilitas pelayanan kesehatan tingkat
pertama di wilayah kerjanya.
j. melaksanakan penapisan rujukan sesuai dengan indikasi medis dan system rujukan

konsep wilayah kerja puskesmas adalah kecamatan tetapi apabila di satu kecamatan
terdapat lebih dari satu puskesmas, dengan memperhatikan keutuhan konsep wilayah
(desa/kelurahan atau RW). Masing-masing puskesmas tersebut secara operasional bertanggung
jawab langsung kepada dinas kesehatan kabupaten/kota. Untuk perluasan jangkauan pelayanan
maka, puskesmas dibantu oleh puskesmas pembangu dan puskesams keliling (Permenkes, 2014).

Menurut Permenkes RI No. 39 Tahun 2016 untuk perluasan jangkauan pelayanan


kesehatan, maka puskesmas perlu di tunjang dengan unit pelayanan kesehatan yang lebih
sederhana yaitu:
1. puskesmas pembantu lebih sering disebut pustu atau pusban, merupakan unit pelayana
kesehatan yang sederhana yang berfungsi menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan puskesmas sebagai ruang lingkup wilayah yang kecil.
2. puskesmas keliling merupakan unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan
kendaraan bermotor roda dua atau perahu motor, peralatan kesehatan, peralatan komunikasi,
serta sejumlah tenaga yang berasal dari puskesmas dalam wilayah yang belum terjangkau oleh
pelayanan kesehatan.
Adapun kegiatan pelayanan tersebut yaitu :
a. memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil atau daerah yang
sulit dijangkau oleh pelayanan kesehatan.
b. melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa
c. dapat digunakan sebagai alat transportasi penderita dalam rangka rujukan bagi kasus darurat.
d. melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio visual.
3. bidan desa merupakan bidan yang ditempatkan dan bertempat tinggal pada satu desa dalam
wilayan kerja puskesmas. Setiap daerah pasti disediakan seorang bidan yang bertanggung jawab
langhsung kepada kepala kesehatan. Wilayah kerja bidan desa adlah satu desa dengan umlah
penduduk rata-rata 3000 jiwa. Tugas bidan desa adalah membina peran serta masyarakat melalui
pembinaan posyandu dan pembinaan kelompok desa serta pertolongan persalinan di rumah
penduduk. Menurut Permenkes RI No. 28 Tahun 2017 bidan desa wajib melaukan pencatatan
dan pelaporan sesuai dengan pelayanan yang diberikan. Pelaporan sebagaimana ditujukan ke
puskesmas wilayah kerja dan pencatatan yang dilaksanakan dan disimpan sesuai dengan
ketentuan peraturan perundang-undangan.

2.3. Sistem Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS)


SIMPUS adalah tatanan yang menyediakan informasi untuk membantu proses
pengambilan keputusan dalam mencapai suatu sasaran kegiatan puskesmas. Sumber informasi
SIMPUS adalah Sistim pencatatan dan pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP), survey lapangan,
laporan lintas sector dan laporan sarana kesehatan swasta (Barsasella, 2012)
Maksud dan tujuan sistim informasi manajemen puskesmas , antara lain :
1. mengumpulkan data dari setiap unkt bawah puskesmas baik data orang sakit, bayi lahir, ibu
hamil, ketersediaan obat, dan penyuluhan kesehatan masyarakat.
2. menghasilkan informasi up to date tentang kondisi kesehatan disuatu puskesmas dari jumlah
orang sakit sampai ketersediaan obat sehingga dapat digunakan sebagai data awal dalam
pengambilan kebijaksanaan bagi pimpinan
3. membantu kelancaran administrasi dan manajemen puskesmas dalam penyususnan laporan
mengenai kondisi kesehatan di puskesmas masing-masing
4. memudahkan pekerjaan administrasi puskesmas dalam membuat laporan harian maupun
bulanan.

Ruang lingkup SIMPUS menurut Barsasella (20120 adalah :


a. admin system (manajemen user)
b. Modul registrasi loket
c. Modul pelayanan poli umum
d. Modul pelayanan pol igigi
e. Modul pelayanan poli KIA
f. Modul pelayanan rawat inap
g. Modul pelayanan poli mata
h. Modul asset
i. Modul kepegawaian
j. Modul administrasi (pencetakan surat keterangan/rujukan & laporan puskesmas)
k. Modul kegiatan luar Gedung / ukm (posyandu lansia, posyandu anak, imunisasi, sanitasi
lingkungan, pelayanan gizi dan promkes)

Adapun menurut Barsasella (2012) keuanggulan penggunaan SIMPUS adalah sebagai


berikut :
1. Prohram didesain under windows sehingga lebih mudah dalam mengoperasionalkan dan
menarik laporan-laporan yang dihasilkan
2. Dihasilkasn data-data yang up to date akan dapat dibuat Nlisa-analisa yang mendukung
kebijakan pemda
3. Pelayanan terintegrasi dari bagian pendaftaran sampai ke bagian obat-obatan, sehingga
meminimalisasi pemakaian kertas
4. pengelolaan database yang dapat diakses Bersama sehingga terbantuk bank data kesehatan
daerah
5. Dapat menampilkan sekaligus mencetak perkategori yang dikehendaki ataupun rekap
keseluruhan berkenaan dengan masalah kesehatan.
6. SIMPUS dapat bekerja secara multiuser maupun stand alone
7. SIMPUS dapat dipakai dalam jaringan terpusat maupun terdistribusi
8. Mudah untuk mencari data yang berkaitan dengan pasien, laporan bulanan, dan data penyakit
9. data bisa di print out sesuai dengan tingkat kebutuhan
10. Mudah dipelajari

Adapun kelemahan SIMPUS meliputi :


1. kesulitan dalam pengumpulan data, masih adanya kabupaten/kota yang belum mengirimkan
laporan data puskesmasnya
2. Format pengisian data, terkadang tidak sesuai dengan format data dari provinsi
3. Laporan data dikirim tidak tepat waktu
4. Data terlalu luas
5. Sistem SIMPUS online berjalan dengan lambat.

2.4. Sistem Pencatatan dan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP)


System pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas (SP2TP) adalah system kegiatan
pencatatan dan pelaporan data umum, sarana, tenaga dan upaya pelayanan kesehatan di
puskesmas termasuk puskesmas pembantu, yang ditetapkan melalui surat keputusan Menteri
Kesehatan RI No. 63/Menkes/SK/II/1981
Ruang lingkup SP2PT adalah semua puskesmas termasuk puskesmas pebantu dan
puskesmas keliling. Pencatatan dan pelaporan mencangkup data umum dan data demografi
wilayah puskesmas, data ketenagaan di puskesmas, data sarana yang dimiliki puskesamas, serta
data kegiatan puskesmas baik didalam Gedung maupun diluar Gedung. Pelaporan dilakukan
secara periodic (Bulanan, Triwulan, Semester dan Tahunan)
Tujuan SP2TP adalah agar semua data hasil kegiatan puskesmas dapat dicatat serta
dilaporkan ke jenjang di atasnya sesuai kebutuhan secara benar, berkala dan teratur , guna
menunjang pengelolaan upaya kesehatan masyarakat.
Tujuan khusus dari system pencatatan dan pelaporan terpadu puskesmas yaitu :
1. sebagai dasar penyusunan perencanaan tingkat puskesmas
2. sebagai dasar penyusunan rencana pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas (lokakarya mini)
3. sebagai dasar pemantauan dan evaluasi pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas
4. untuk mengatasi berbagai kegiatan hambatan pelaksanaan kegiatan pokok puskesmas
Manfaat SP2PT antara lain :
1. memudahkan dalam mengelola infprmasi kegiatan di tingkat pusat, probinsi dan
kabupaten/kota.
2. memudahkan dalam memperoleh data untuk perencanaan dalam rangka pengembangan tenaga
kesehatan
3. memudahkan dalam melakukan pembinaan tenaga kesehatan
4. meudahkan dalam melakukan evaluasi hasil
Semua kegiatan pokok baik didalam maupun diluar Gedung puskesmas, puskesmas
pembantu, dan bidan desa harus dicatat. Formular standar yang ditetapkan SP2TP dapat
digunakan untuk memudahka pencatatan, jenis formular tersebut sebagai berikut :
1. Rekam kesehatan Keluarga (RKK)
Yang disebut juga family folder adalah himpunan kartu individu suatu keluarga yang
memperoleh pelayanan kesehatan di puskesmas.
2. Kartu rawat jalan/artu rekam medik pasien
Merupakan alat untuk mencatat identitas dan status pasien rawat jalan yang berkunjung ke
puskesamas.
3. kartu indeks penyakit
Merupakan alat bantu untuk mencatat iedngitas pasien, Riwayat dan perkembangan penyakit,
khusus penderita penyakit TBC paru dan kusta
4. Kartu ibu
Merupakan alat bantu untuk mengetahui identitas, status kesehatan, dan Riwayat kehamilan
sampai kelahiran
5. Kartu anak
Merupakan alat bantu untuk mecatat identitas, status kesehatan, pelayanan preventif-promotif-
kuratif-rehabilitatif yang diberikan kepada balita dan anak prasekolah.
6. KMS balita, anak sekolah
Merupakan alat bantu untuk mencatat identitas, pelayanan, dan pertumbuhan yang telah
diperoleh balita dan anak sekolah.
7. KMS ibu hamil
Alat untuk mengetahui identitas dan mencatat perkembangan kesehatan ibu hamil dan pelayanan
kesehatan yang diterima ibu hamil
8. KMS usia lanjut
Alat untuk mecatat kesehatan usia lannjut secara pribadi baik fisik maupun psikososial dan
digunakan untuk memantau kesehatan, deteksi dini penyakit, dan evaluasi kemajuan kesehatan
usia lanjut
9. Register
Merupakan formular untuk memcatat atau merekap data kegiatan di dalam dan diluar Gedung
puskesmas, yang telah dicatat dikartu dan catatan lainnya. Ada beberapa jenis register sebgai
berikut :
a. Nomor indeks pengunjung puskesams
b. Rwat jalan
c. Register kunjungan
d. Register rawat iap
e. Register KIA dan KB
f. Register kohort ibu dan balita
g. Register deteksi dini tumbuh kembang dan gizi
h. Register penimbangan balita
i. Register imunisasi
j. Register gizi
k. Register kapsul beryodium
l. Register anak sekolah
m. Sensus harian : kunjungan, kegiatan KIA, imunisasi dan penyakit

mekanisme pencatatan kegiatan harian puskesmas dapat dilakukan di dalam dan di luar
Gedung. Pencatatan yang dibuat didalam Gedung puskesamas adalah semua data yang diperoleh
darihasilpencatatan kegiatan harian program yang dilakukan dlam Gedung puskesmas seperti
tekanan darah, labolatorium, KB, dll. Pencatatan dan pelaporan ini menggunakan family folder,
kartu indeks penyakit, buku registrasi dan sensus harian. Pencatatan yang dibuat diluar Gedung
puskesmas adlaah data yang dibuat berdasarkan catatan harian yang dilaksanakan diljar Gedung
puskesmas seperti kegiatan posyandu, kesehatan lingkungan, UKS dan lain-lain. Pencatatan
puskesmas ini menggunakan kartu register dan kartu murid.
Pencatatan ini dikirim ke dinas kesehatan kabupaten/kota setiap awal bulan, kemudian
dinas kesehatan kabupaten/kota mengelolahnya dan mengirimkan umpan baliknya tersebut harus
dikirimkan Kembali secara rutin ke puskesmas untuk dapat dijadikan evaluasi keberhasilan
program.
Pengelolaan pelaporan puskesmas menggunakan tahun kalender yaitu dari bulan Januari
sampai dengan Desember dalam tahun yang sama. Formular pelaporan dikembanhgkan sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan/ beban kerja di puskesmas. Formular laporan puskesmas ke
dati II antara lain:
1. Laporan bulanan
a. LB1 (data kesakitan)
b. LB2 (data obat-obatan)
c. LB3 (data gizi, KIA/KB, pengamatan penyakit menular)
d. LB4 (data kegiatan puskesmas)
2. Laporan sentinel
Laporan ini memuat data KIA, gizi, tetanus naonaytorium, dan penyakit akibat kerja. Laporan ini
hanya diperuntukkan bagi puskesma rawat inap.
3. Laporan Tahunan
a. LT 1 (data dasar puskesmas)
b.LT 2 (data kepegawaian)
c. LT 3 (data perlatan)

laporan tersebut akan dikirim setiap bulan ke dinas kesehatan kabupaten/kota. Laporan
dati II dikirimkan ke dinas kesehatan provinsi serta pusat (ditjen pembinaan kesehatan
masyarakat) dalam bentuk rekapitulasi dari laporan SP2TP.
Mekanisme pelaporan menurut Barsasella (2012) meliputi :
1. tingkat puskesmas
a. laporan dari puskesmas pembantu dan bidan desa disampaikan kepelaksana kegiatan di
puskesmas
b. pelaksana merekapitulasi yang dicatat baik di dalam maupun diuar Gedung serta laporan yang
diyerima dari puskesmas pembantu dan bidan desa.
c. hasl rekapitulasi kegiatan dimasukkan ke formular laporan sebanyak 2nramhgkap, untuk
disampaikan ke coordinator SP2TP.
d. hasil rekapitulasi pelaksanaan kegiatan diolah dan dimanfaatkan untuk tindak lanjut yang
diperlukan untuk meningkatkan kinerja kegiatan.
2. tingkat dati II
a. pengelolaan SP2TP di Dati II menggunakan perangkat lunan yang ditetapkan oleh departemen
kesehatan
b. Laporan SP2TPdari puskesmas yang diterima dinas kesehatan dati II disampaikam kepada
pelaksana SP2TP untuk direkapitulasi atau entri data
c. Hasil rekapitulasi dikoreksi, diolah, serta dimanfaatkan sebagai bahan untuk umpan balik,
bimbingan teknis ke puskesmas dan tindak lanjut untuk meningkatkan kinerja program
d. hasil rekapitulsi data setiap tiga bulan dibuat dlaam rangkap tiga dalam bentuk soft file untuk
dikirimkan ke dinas kesehatan dati I, kanwil depkes provinsi dan departemen kesehatan.
BAB III. PENUTUP

3.1. Kesimpulan
System Informasi Manajemen Puskesmas (SIMPUS) adalah program aplikasi yang
dikembangkan khusus dari puskesmas, untuk puskesmas dengan melihat kebutuhan dan
kemampuan puskesmas dalam mengelola, mengolah dan memelihara data-data yang ada.
SIMPUS adalah aplikasi yang bersifat single user atau hanya dapat diaplikasikan oleh satu orang
pada saat itu. Sistem Pencatatan Pelaporan Terpadu Puskesmas (SP2TP) adalah kegiatan
pencatayan dan pelaporan data umum, sarana ,tenaga, dan upaya pelayanan kesehatan di
Puskesmas.
Sumber data pencatatan dan pelaporan puskesmas terdiri dari Kartu individu (kartu rawat
jalan, kartu ibu, kartu anak, dll), register (ada 42 macam register), laporan bulanan (LB1, LB2,
LB3, dan LB4), Laporan tahunan (LT1,LT2, LT3). Peyajian data dapat berbrntuk tulisan atau
karangan , tabel, grafik maupun diagram tergantung dari tujan/kepentingan yang ingin dicapai.

3.2. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis berharap dpat memberi pengetahuan bagi pembaca
pada umumnya dan bagi penulis sendiri khususnya mengenai system manajemen puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA

Azwar, A. (1996). Pengantar administrasi kesehatan (Edisi ke-3). Jakarta : Binarupa Aksara
Barsasella, D. (2012). Sistem informs kesehatan. Jakarta : Mitra wacana Medika
Lukman Ahmad, M. (2018). Sistem Informasi Manajemen. In Syarifuddin, Sistem Informasi
Manajemen : Buku Referensi. Lembga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA).
Nafiudin, Sistem Informasi Manajemen.Penerbit : Qiara Media, 2-19
Peraturan Pemerintah RI No. 46 Tahun 2014 tentang Sistim Informasi
Peraturan Meneri Kesehatan RI No. 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat.
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 28 Tahun 2017 tentang Izin dan Penyelenggaraan Praktek
Bidan
Sutabri , T. (2005). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta :Andi.
Sutanta , E. (2003). Sistem informasi manajemen. Yogyakarta : Graga ilmu

Anda mungkin juga menyukai