Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH FISIKA

“Fluida Dinamis”

Disusun Oleh :
 I Kadek Bayu Cahya Setiawan ( 08 )
 Kadek Pande Diah Noviyanti ( 18 )
 Ni Kadek Tasya Pranawa Dewi ( 24 )
 Ni Komang Sulistiani ( 26 )
 Ni Made Dwi Ayu Mas Candra Dewi ( 28 )

Kelas XI MIPA 3
Kelompok 2

SMA NEGERI 1 MENGWI


TAHUN AJARAN 2021 / 2022
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas berkat-Nya,
akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini membahas
tentang Fluida Dinamis. Makalah ini disusun berdasarkan Buku Siswa Fisika untuk SMA/MA
Kelas XI Edisi Revisi 2016, Buku Mandiri Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Kurikulum 2013
dan juga beberapa dari sumber lain. Pembuatan makalah ini bertujuan bukan semata – mata
hanya untuk memenuhi tugas yang diberikan, akan tetapi untuk memberikan suatu informasi
mengenai Fluida Dinamis dan penerapan Fluida Dinamis dalam kehidupan sehari – hari.

Pada kesempatan ini, kami selaku penyusun ingin menyampaikan ucapan terima kasih
kepada Ibu Sariasih selaku guru Fisika yang telah memberikan arahan dan bimbingan dalam
pembuatan makalah ini, orang tua yang selalu mendukung kelancaran tugas kami, serta pada
anggota kelompok yang selalu kompak dan konsisten sehingga dapat menyelesaikan makalah
ini.

Kami sepenuhnya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari
kata sempurna, terdapat banyak kesalahan dan kekurangan. Oleh karena itu, kepada para
pembaca kami terbuka untuk menerima masukan, saran, dan kritik yang membangun untuk
kesempurnaan makalah ini. Semoga makalah ini bisa memberikan suatu kemanfaatan bagi
kami, penyusun dan para pembaca semuanya.

Badung, Oktober 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................................................. i


DAFTAR ISI............................................................................................................................ ii
Bab I Pendahuluan ................................................................................................................. 1
1. 1 Latar Belakang .............................................................................................................. 1
1. 2 Rumusan Masalah ......................................................................................................... 1
1. 3 Tujuan Penulisan ........................................................................................................... 1

Bab II Pembahasan ................................................................................................................. 3


2. 1 Pengertian Fluida Dinamis ............................................................................................ 3
2. 2 Besaran – Besaran Fluida Dinamis ............................................................................... 4
2.2.1 Debit .................................................................................................................... 4
2.2.2 Persamaan Kontinuitas ........................................................................................ 4
2.2.3 Asas Bernoulli ..................................................................................................... 5
2.2.4 Hukum Bernoulli ................................................................................................. 5
2.2.5 Daya oleh Debit Fluida ........................................................................................ 6
2. 3 Penerapan Fluida Dinamis ............................................................................................ 7
2.3.1 Selang Penyemprotan .......................................................................................... 7
2.3.2 Penyempitan Pembuluh Darah ............................................................................ 7
2.3.3 Gaya Angkat Pesawat Terbang ........................................................................... 7
2.3.4 Bejana yang Bocor ............................................................................................... 8
2.3.5 Karburator ............................................................................................................ 8
2.3.6 Alat Penyemprot Parfum ..................................................................................... 9
2.3.7 Efek Venturi ........................................................................................................ 9
2.3.8 Venturimeter ........................................................................................................ 9
2.3.8.1 Venturimeter tanpa Manometer ............................................................... 9
2.3.8.2 Venturimeter dengan Manometer .......................................................... 10
2.3.9 Tabung Pitot ...................................................................................................... 10
2. 4 Contoh Soal beserta Pembahasan................................................................................ 11

Bab III Penutup..................................................................................................................... 14


3.1 Kesimpulan ................................................................................................................. 14
3.2 Saran ............................................................................................................................ 15

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................ 16

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. 1 Latar Belakang
Fisika adalah suatu ilmu alam yang mempelajari sebuah materi beserta gerak
dan perilakunya yang berkaitan dengan konsep energi dan gayanya. Fisika menjadi
cabang kimia dan biologi, serta cabang tertentu matematika. Salah satu materi Fisika
yaitu Fluida.
Suatu zat seperti zat cair dan zat gas yang mempunyai kemampuan mengalir
dinamakan Fluida. Zat cair adalah salah satu jenis fluida yang mempunyai kerapatan
mendekati zat padat. Letak partikelnya lebih merenggang karena gaya interaksi antar
partikelnya lemah. Zat gas juga merupakan fluida yang interaksi antar partikelnya
sangat lemah sehingga diabaikan.
Fluida ini dibagi menjadi dua bagian yaitu Fluida Statis dan Fluida Dinamis.
Fluida Statis adalah fluida yang diam (tidak bergerak), sedangkan Fluida Dinamis
adalah fluida yang bergerak terus terhadap lingkungannya. Statika Fluida adalah ilmu
yang mempelajari fluida dalam keadaan diam (Fluida Statis). Hidrodinamika
merupakan ilmu yang mempelajari tentang fluida bergerak (Fluida Dinamis).
Fluida sangat di butuhkan dalam kehidupan sehari – hari, setiap hari manusia
menerapkan fluida seperti menyiram bunga menggunakan air yang mengalir lewat
selang, kemudian karena jangkauan airnya pendek, maka ujung selang harus ditekan
agar airnya mengalir lebih cepat dan jangkauannya semakin jauh dan masih banyak
aktivitas lain yang menerapkan fluida tanpa kita sadari.

1. 2 Rumusan Masalah
Ada beberapa masalah yang dapat kami rumuskan, yaitu sebagai berikut :
1. Apakah yang dimaksud dengan Fluida Dinamis ?
2. Bagaimanakah aliran Fluida Dinamis ?
3. Bagaimanakah ciri – ciri Fluida Ideal ?
4. Bagaimanakah besaran – besaran Fluida Dinamis ?
5. Bagaimanakah penerapan Fluida Dinamis dalam kehidupan sehari – hari ?

1. 3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini bukan semata – mata hanya untuk
memenuhi tugas yang diberikan, akan tetapi untuk memberikan suatu informasi
mengenai Fluida Dinamis. Dan juga penulisan makalah ini memiliki tujuan jika dilihat
dari perumusan masalah adalah untuk mengetahui beberapa hal berikut ini :
1. Untuk mengetahui pengertian Fluida Dinamis.
2. Untuk mengetahui ciri – ciri Fluida Ideal.

1
3. Untuk mengetahui jenis – jenis aliran Fluida.
4. Untuk mengetahui besaran – besaran Fluida Dinamis.
5. Untuk mengetahui penerapan Fluida Dinamis dalam kehidupan sehari – hari.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Fluida Dinamis


Fluida Dinamis adalah fluida yang terus bergerak terhadap lingkungannya.
Fluida dinamis adalah fluida (berupa zat cair dan zat gas) yang bergerak. Untuk
memudahkan dalam mempelajarinya, fluida disini dianggap steady (mempunyai
kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak mengalami perubahan
volume), tidak kental, dan alirannya bersifat laminar.
Contoh Fluida Dinamis yaitu air di sungai, air di laut, kemudian udara yang
mengalir, air di dalam tangki yang bocor, dan masih banyak lagi contoh penerapan fluida
dinamis. Fluida Dinamis sering dianggap sebagai Fluida Ideal. Ciri – ciri dari Fluida Ideal
yaitu sebagai berikut :
1. Tidak Kental (Non Viscous).
Artinya, tidak mengalami gesekan baik dengan lapisan Fluida
disekitarnya maupun dengan dinding tempat yang dilaluinya. Kekentalan
pada aliran Fluida berkaitan dengan viskositas.
2. Berupa Aliran Tunak (Steady).
Artinya, kecepatan Fluida konstan terhadap waktu.
3. Alirannya Tak Termampatkan (Incompresible).
Artinya, tidak mengalami perubahan volume / massa jenis saat diberi
tekanan.
4. Alirannya bersifat Laminar.
Artinya, aliran fluida yang mengalir dengan kecepatan yang konstan
terhadap waktu tetapi tidak mengalami lintasan yang memotong atau menyilang.

Ada beberapa jenis aliran Fluida. Lintasan yang ditempuh suatu fluida yang
sedang bergerak disebut garis alir. Berikut ini beberapa jenis aliran fluida yaitu sebagai
berikut :
a) Aliran laminer, yaitu aliran dimana paket fluida meluncur bersamaan dengan
paket fluida di sebelahnya, setiap jalur paket fluida tidak berseberangan dengan
jalur lainnya. Aliran laminer adalah aliran ideal (mulus) dan terjadi pada aliran
fluida dengan kecepatan rendah.
b) Aliran turbulen, yaitu aliran dimana paket fluida tidak meluncur bersamaan
dengan paket fluida di sebelahnya, setiap jalur paket fluida dapat bersebrangan
dengan jalur lainnya. Aliran turbulen ditandai dengan adanya pusaran – pusaran
air dan terjadi jika kecepatan alirannya tinggi.

3
2. 2 Besaran – Besaran Fluida Dinamis

Ada beberapa besaran Fluida Dinamis, yaitu :

2.2.1 Debit
Debit atau laju volume adalah besaran yang menyatakan volume
fluida yang mengalir melalui suatu penampang tertentu dalam satuan waktu
teretentu. Secara singkat, Debit adalah volume persatuan waktu.
Ada 2 rumus untuk mencari Debit, yaitu sebagai berikut :

Rumus ke – 1 : Rumus ke – 2 :
A v

t Karena berbentuk
silinder maka :

Keterangan ; S
 V = Volume (m³) Keterangan :
 t = Waktu (s)
 A = Luas permukaan (m²)
 Q = Debit ( m³/s)
 v = Kecepatan ( m/s )

2.2.2 Persamaan Kontinuitas


Bunyi Hukum Kontinuitas :

“Pada fluida tak termampatkan, hasil kali antara


kecepatan dengan luas permukaan adalah konstan.’’

Hukum Kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang mengalir di setiap


titik sepanjang aliran selang adalah sama atau konstan. Secara matematis dapat
dirumuskan sebagai berikut :

Q1 = Q2
A1 x v1 = A2 x v2

Keterangan :
 Q = Debit (m3/s)
 A = Luas permukaan (m²)
 v = Kecepatan (m/s)

4
2.2.3 Asas Bernoulli
Bunyi Asas Bernoulli :

“Pada pipa mendatar (horizontal), tekanan terbesar terletak pada


bagian yang memiliki kecepatan paling kecil dan tekanan terkecil
terletak pada bagian yang memiliki kecepatan terbesar,’’

Sehingga, P ~ 1
v
Artinya :
 Semakin kecil kecepatan maka semakin besar tekanan.
 Semakin besar kecepatan maka semakin kecil tekanan.
Untuk melihat bagian mana yang memiliki kecepatan terkecil/terbesar,
bisa dilihat dari rumus ini :

Q = A x v => Q = A
v A
=> A ~ 1 B
v C
AA
Maka, perbandingannya : AB
AC
AA > AB > AC
vA < vB < vC Sehingga, air yang naik paling tinggi adalah
pipa A. Karena tekanan (P) pipa A lebih besar
PA > PB > PC
dari pipa yang lain.

2.2.4 Hukum Bernoulli


Bunyi Hukum Bernoulli :
“Jumlah tekanan, energi potensial persatuan volume, dan energi kinetik
persatuan volume adalah konstan.”
Hukum Bernoulli ditemukan oleh ilmuwan asal Jerman, yaitu Daniel
Bernoulli.

Rumus :
P + Ep /V + Ek /V = konstan
P + m . g . h / V + ½ . m . v2 / V = konstan
P + ρ . g . h + ½ . ρ . v2 = konstan
P1 + ρ . g .h1 + ½ . ρ . v12 = P2 + ρ . g . h2 + ½ . ρ . v22

5
Pada Hukum Bernuolli berlaku :

1) Untuk Fluida Diam (v1 = v2 = 0)


Rumus :
P1 + ρ.g.h1 + ½ . ρ.v12 = P2 + ρ.g.h2 + ½ . ρ.v22
P1 + ρ.g.h1 + 0 = P2 + ρ.g.h2 + 0
P1 – P2 = ρ.g.h2 – ρ.g.h1
P1 – P2 = ρ.g (h2 – h1)
2) Untuk Fluida Bergerak (h1 = h2 = h)
Rumus :
P1 + ρ.g.h1 + ½ . ρ.v 12 = P2 + ρ.g.h2 + ½ . ρ.v 22
P1 – P2 = ½ . ρ.v22 - ½ . ρ.v12
P1 – P2 = ½ . ρ (v22 – v12)
Keterangan :
 P1 = Tekanan di pipa 1 (Pa)
 P2 = Tekanan di pipa 2 (Pa)
 m = Massa (kg)
 h1 = Ketinggian penampang pipa 1 dari titik acuan (m)
 h2 = Ketinggian penampang pipa 2 dari titik acuan (m)
 v1 = Kecepatan fluida di pipa 1 (m/s)
 v2 = Kecepatan fluida di pipa 2 (m/s)
 ρ = Massa Jenis (kg/m3)
 V = Volume (m3)
 g = Gaya gravitasi (10 m/s2)
 EP = Energi Potensial (J)
 EK = Energi Kinetik (J)

2.2.5 Daya oleh Debit Fluida


Sejumlah massa air yang berada pada ketinggian memiliki energi
potensial EP = m.g.h.

Rumus Daya yang dibangkitkan oleh suatu tenaga air :


P. air = ρ.g.h.Q
Rumus Daya untuk membangkitkan listrik :
P. listrik = η.ρ.g.h.Q

6
Keterangan :
 P = Daya (Pa)
 ρ = Massa Jenis (kg/m3)
 g = Gaya gravitasi (10 m/s2)
 h = Ketinggian (m)
 Q = Debit (m3/s)
 η = Efisiensi (%)

2. 3 Penerapan Fluida Dinamis


Fluida Dinamis banyak diterapkan dalam kehidupan manusia, mulai dari
peralatan berat hingga perabotan yang biasa terdapat di rumah. Berikut adalah beberapa
penerapan fluida dinamis dalam kehidupan sehari – hari.
2.3.1 Selang Penyemprotan.
Pada selang penyemprotan, Wida mengalir dari keran menuju ujung
selang. Jika ujung selang ditekan dapat menyebabkan luas penampang mengecil,
sehingga laju aliran fluida semakin besar.
2.3.2 Penyempitan Pembuluh Darah.
Pada pembuluh darah yang mengalami penyempitan, laju aliran darah
dalam pembuluh yang menyempit akan lebih besar daripada laju aliran darah
dalam pembuluh normal. Penyempitan pembuluh darah dapat terjadi karena
adanya sumbatan pada pembuluh darah berupa lemak atau zat kapur sehingga
aliran darah ke berbagai organ tubuh menjadi terganggu.
2.3.3 Gaya Angkat Pesawat Terbang.

Syarat pesawat terbang bisa mengangkasa :


Tekanan di bawah > tekanan di atas
Kecepatan di bawah < kecepatan di atas
Syarat Pesawat terbang bisa mendarat :
Tekanan di bawah < tekanan di atas
Kecepatan di bawah > tekanan di atas
Rumus :
P1 – P2 => F1 – F2
=> F = P . A
F1 – F2 = (P1 – P2). A

7
Keterangan :
 P1 = Tekanan bawah (Pa)
 P2 = Tekanan atas (Pa)
 F1 = Gaya bawah (N)
 F2 = Gaya atas (N)
 A = Luas permukaan (m2)
 v1 = Kecepatan bawah (m/s)
 v2 = Kecepatan atas (m/s)
2.3.4 Bejana yang Bocor
Persamaan bernoulli dapat digunakan untuk menentukan kecepatan zat
cair yang keluar dan lubang pada dinding tabung atau tangki. Dengan
menganggap diameter tabung lebih besar dibandingkan diameter lubang maka
permukaan zat cair pada tabung turun perlahan – lahan.
Rumus :
1. Kecepatan Jatuhnya Air

v = √2.g.h
h
2. Jarak Jatuhnya Air dari Dasar Bejana h2

x = 2 .√h . h1 h1

3. Waktu Jatuhnya Air sampai ke bawah


t = √2 . h1
g
Keterangan :
 h = Tinggi di atas lubang bocor (m)
 h1 = Tinggi di bawah lubang bocor (m)
 h2 = Tinggi cairan dalam bejana (m)
 x = Jarak jatuhnya air (m)
 v = Kecepatan air yang bocor (m/s)
 t = Waktu sampai di bawah (s)
2.3.5 Karburator
Karburator adalah alat yang berfungsi untuk menghasilkan campuran
bahan bakar dengan udara. Campuran ini memasuki silinder mesin dengan tujuan
pembakaran. Penampang pada bagian atas jet menyempit, sehingga udara yang
mengalir pada bagian ini bergerak dengan kelajuan yang tinggi.

8
2.3.6 Alat Penyemprot Parfum

Batang penghisap (M) ditekan sehingga udara mengalir dengan


kecepatan tinggi dan bertekanan kecil melewati ujung penampang 2. Tekanan
udara pada ujung penampang 2 dan ujung penampang 1 memiliki perbedaan yang
menyebabkan cairan tandon 1 akan naik dan terdorong keluar ketika udara
tertekan oleh pengisap pompa.

2.3.7 Efek Venturi


Efek venturi terjadi ketika fluida mengalir melalui pipa berdiameter
lebar menuju pipa berdiameter sempit pada ketinggian yang sama (h1 = h2).
Rumus :
P1 + ρ . g .h1 + ½ . ρ . v12 = P2 + ρ . g . h2 + ½ . ρ . v22
P1 + ½ . ρ . v12 = P2 + ½ . ρ . v22

P + ½ . ρ . v2 = konstan
Berdasarkan rumus di atas jika laju fluida pada pipa dengan luas
penampang kecil semakin besar, tekanan pada pipa tersebut akan semakin kecil.
Fenomena ini dinamakan efek venturi yang menyatakan bahwa jika laju fluida
bertambah, tekanannya akan berkurang.

2.3.8 Venturimeter
Tabung venturi adalah venturimeter, yaitu alat yang dipasang pada suatu
pipa aliran untuk mengukur kelajuan zat cair. Ada dua venturimeter, yaitu
venturimeter tanpa manometer dan venturimeter dengan manometer yang berisi
zat cair lain.
2.3.8.1 Venturimeter tanpa Manometer

Kecepatan fluida yang memasuki venturimeter tanpa manometer


dinyatakan sebagai berikut :

9
2.3.8.2 Venturimeter dengan Manometer
Pada prinsipnya venturimeter dengan manometer hampir sama
dengan venturimeter tanpa manometer. Hanya saja dalam venturimeter
ini ada tabung U yang berisi raksa.

Berdasarkan penurunan rumus yang sama pada venturimeter


tanpa manometer, diperoleh kelajuan aliran fluida v1 adalah sebagai
berikut :

Keterangan :
 v1 = Kecepatan aliran zat cair dalam penampang 1 (m/s)
 v2 = Kecepatan aliran zat cair dalam penampang 2 (m/s)
 g = Gaya gravitasi (10 m/s2)
 h = Perbedaan ketinggian permukaan zat cair pada pipa (m)
 ρu = Massa Jenis udara (kg/m3)
 ρr = Massa Jenis raksa (kg/m3)
 A1 = Luas penampang 1 (m2)
 A2 = Luas penampang 2 (m2)

2.3.9 Tabung Pitot


Diciptakan oleh insinyur dari Perancis bernama Henri Pitot pada awal
1700 dan dimodifikasi untuk bentuk modern-nya di pertengahan tahun 1800 oleh
ilmuwan Perancis Henry Darcy.

Tabung pitot adalah alat untuk mengukur kelajuan gas atau udara. Pipa
pitot terdiri atas pipa venturi yang berisikan raksa. Ujung A terbuka ke atas,
sedangkan ujung B terbuka memanjang searah dengan datangnya udara.

10
Rumus : Keterangan :

 v = Kecepatan aliran gas (m/s)


 h = Perbedaan kedua kaki manometer pada tabung
Pitot (m)
 ρ’ = Massa jenis cairan dalam manometer (kg/m3)
 ρ = Massa jenis gas (kg/m3)

2. 4 Contoh Soal beserta Pembahasan


Berikut ini beberapa contoh soal dengan pembahasannya.
1. Air mengalir pada suatu pipa yang diameternya berbeda, dengan perbandingan 1 : 2.
Jika kecepatan air yang mengalir pada bagian pipa yang besar sebesar 40 m/s, maka
besaran kecepatan air mengalir pada bagian pipa yang kecil sebesar ........ m/s.
Diketahui :
Jawaban :
 d1 = 1 A1 . v1 = A2 . v2 v1 = d2² . 40
 d2 = 2 v1 = A2 . v2 d12
 v2 = 40 m/s A1 v1 = 22 . 40
Ditanya : v1 = ¼. π. d2² . 40 12
 v1 = …..? ¼. π. d12 v1 = 160 m/s

2. Air terjun setinggi 8 m dengan debit 10 m3/s dimanfaatkan untuk memutar generator
listrik mikro. Jika 10% energi air berubah menjadi energi listrik dan g = 10 m/s2,
daya keluaran generator listrik adalah..….kW
Diketahui :
Jawaban :
 h=8m
P. listrik = η. ρ. g. h. Q
 Q = 10 m3/s
= 10%. 1000. 10. 8. 10
 η = 10 %
= 80.000 W
 g = 10 m/s2
= 80 kW
 ρ = 1000 kg/m3
Ditanya :
 P. listrik = …..?

3. Sebuah pipa dengan luas penampang 616 cm² dipasang keran berjari – jari 3,5 cm di
salah satu ujungnya. Jika kecepatan zat cair di pipa adalah 0,5 m/s.dalam waktu lima
menit volume zat cair yang keluar dari keran adalahh ...m³
Diketahui :
 A1 = 616 cm2 = 616 x 10-4 m2
 r = 3,5 cm = 0,035 m
 v = 0,5 m/s
 t = 5 menit = 300 s
Ditanya :
 V =……?

11
Jawaban :
Q=A.v
= 616 x 10-4 . 0,5
= 308 x 10-4 m3/s

Q=V
t
Q.t=V
308 x 10-4 . 300 = V
9, 24 m3 = V
V = 9, 24 m3

4. Sebuah pipa silindris yang lurus mempunyai dua macam penampang, masing –
masing dengan luas 200 mm2 dan 100 mm2. Pipa tersebut diletakkan secara
horizontal, sedangkan air di dalamnya mengalir dari penampang besar ke
penampang kecil. Apabila kecepatan arus di penampang besar adalah 2 m/s maka
kecepatan arus di penampang kecil…....m/s.
Diketahui :
 A1 = 200 mm2 = 2 x 10-4 m2
 A2 = 100 mm2 = 1 x 10-4 m2
 v1 = 2 m/s
Ditanya :
 v2 = …..?
Jawaban :
 A1 . v1 = A2 . v2
 2 x 10-4 . 2 = 1 x 10-4 . v2
 2 x 10-4 . 2 = v2
1 x 10-4
 v2 = 2 x 10-4 . 2 . 104
 v2 = 2 x 2
 v2 = 4 m/s

5. Pipa berjari - jari 15 cm disambungkan dengan pipa lain yang berjari – jari 5 cm.
Keduanya dalam posisi horizontal. Apabila kecepatan aliran air pada pipa besar
adalah 1 m/s pada tekanan 105 N/m2, maka jenis tekanan pada pipa yang kecil
(massa jenis 1 gr/cm3) adalah…….
Diketahui :
 R1 = 15 cm = 0,15 m
 R2 = 5 cm = 0,05 m
 v1 = 1 m/s
 P1 = 105 N/m2
 ρ = 1 gr/cm3 = 1000 kg/m3
Ditanya :
 P2 = ….?

12
Jawaban :
A1. v1 = A2 . v2
πr1 2 . v1 = πr2 2 . v2
22/7 . 0,152 . 1 = 22/7 . 0,052 . v2
v2 = 22/7 . 0,152 . 1 : 22/7 . 0,052
v2 = 0,0225 : 0,0025
v2 = 9 m/s
Karena posisi keduanya horizontal maka nilai h1 dan h2 = 0
P1 + ½. ρ.v12 = P2 + ½. ρ.v22
105 + ½. 1000.12 = P2 + ½. 1000.92
105 + 500 = P2 + 500 . 81
100.500 = P2 + 40.500
P2 = 100.500 – 40.500
P2 = 6 x 104 N/m2

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Fluida Dinamis adalah fluida (berupa zat cair dan zat gas) yang terus bergerak
terhadap lingkungannya. Contoh Fluida Dinamis yaitu air disungai, air dilaut, udara
yang mengalir, air di dalam tangki yang bocor, dan masih banyak lagi. Fluida Dinamis
sering dianggap sebagai Fluida Ideal dengan ciri – ciri sebagai berikut :
a) Tidak Kental (Non Viscous).
b) Berupa Aliran Tunak (Steady).
c) Alirannya Tak Termampatkan (Incompresible).
d) Alirannya bersifat Laminar.

Aliran Fluida ada 2 yaitu aliran turbulen dan aliran laminar. Dan juga ada
beberapa besaran – besaran Fluida Dinamis, yaitu sebagai berikut :
1. Debit
Debit adalah volume persatuan waktu.
Dengan rumus : Q = V/t atau Q = A.v
2. Persamaan Kontinuitas
Hukum Kontinuitas menyatakan bahwa debit air yang mengalir adalah konstan.
Dengan rumus : Q1 = Q2 atau A1 x v1 = A2 x v2
3. Asas Bernoulli
Asas Bernoulli menyatakan bahwa pada pipa mendatar (horizontal), tekanan
terbesar terletak pada bagian yang memiliki kecepatan paling kecil dan juga
sebaliknya.
Sehingga, P ~ 1 atau A ~ 1
v v

4. Hukum Bernoulli
Hukum Bernoulli menyatakan bahwa jumlah tekanan, energi potensial
persatuan volume, dan energi kinetik persatuan volume adalah konstan.
Dengan rumus : P1 + ρ . g .h1 + ½ . ρ . v12 = P2 + ρ . g . h2 + ½ . ρ . v22
5. Daya oleh Debit Fluida
Daya adalah sejumlah massa air yang berada pada ketinggian memiliki energi
potensial.
Rumus Daya yang dibangkitkan oleh suatu tenaga air : P. air = ρ.g.h.Q
Rumus Daya untuk membangkitkan listrik : P. listrik = η.ρ.g.h.Q

Fluida Dinamis banyak diterapkan dalam kehidupan sehari – hari manusia,


berikut adalah beberapa penerapan fluida dinamis dalam kehidupan sehari – hari :
a. Selang penyemprotan

14
b. Gaya angkat pesawat terbang
c. Bejana yang bocor
d. Karburator
e. Alat penyemprot parfum
f. Venturimeter
g. Tabung pitot.

3.2 Saran
Kami menyadari dalam penyusunan makalah di atas masih banyak kesalahan
serta jauh dari kata sempurna.
Adapun nantinya kami akan segera melakukan perbaikan susunan makalah ini
dengan menggunakan pedoman dari beberapa sumber dan kritik yang bisa membangun
dari para pembaca.

15
DAFTAR PUSTAKA

Sururi, Adip Ma'rifu dkk. 2016. Fisika untuk SMA/MA Kelas XI Peminatan Matematika dan
Ilmu - lmu Alam. Klaten: PT Intan Pariwara.

“Fluida Dinamis: Pengertian dan Contoh Penerapannya Sehari-hari”. kumparan.com. 13


Oktober 2021. 24 Oktober 2021. https://kumparan.com/kabar-harian/fluida-dinamis-
pengertian-dan-contoh-penerapannya-sehari-hari-1whuhAi7xTN.

“Fluida Dinamis - Pengertian, Besaran, Rumus dan Contoh Soal”. dosenpendidikan.co.id. 7


September 2021. 24 Oktober 2021. https://www.dosenpendidikan.co.id/fluida-dinamis/.

“Memahami Fluida Dinamis dan Hukum – Hukumnya”. Pahamify.com. 19 September 2020.


24 Oktober 2021. https://pahamify.com/artikel/memahami-fluida-dinamis-dan-hukum-
hukumnya/.

“√Fluida Dinamis: Persamaan Bernoulli, Ciri Dan Contoh Soal”. gurupendidikan.com. 31


Agustus 2021. 24 Oktober 2021.
https://www.google.com/url?q=https://www.gurupendidikan.co.id/fluida-
dinamis/&usg=AOvVaw1li9naPnpu9JkE3x6gnhzH&hl=in_ID.

“Rangkuman dan Contoh Soal Fluida Dinamis hingga Hukum Bernoulli”. katadata.co.id. 22
September 2021. 24 Oktober 2021.
https://katadata.co.id/safrezi/berita/614abc548dd37/rangkuman-dan-contoh-soal-fluida-
dinamis-hingga-hukum-bernoulli.

16

Anda mungkin juga menyukai