Anda di halaman 1dari 24

LK 1.

2 Eksplorasi Penyebab Masalah


Nama Mahasiswa : SUL FITRAH GURO
Asal Institusi : SMPS ANTAM POMALAA

Tabel Hasil Eksplorasi Penyebab Masalah

No Masalah yang telah Hasil eksplorasi penyebab masalah Analisis eksplorasi penyebab masalah
diidentifikasi

1 Minat belajar Peserta HASIL EKSPLORASI LITERATUR Berdasarkan hasil kajian teori dan hasil wawancara
Didik rendah masalah yang telah saya identifikasi, ada beberapa
1.1 PENGARUH PENGGUNAAN MODEL PEMBELAJARAN faktor penyebab ” Minat belajar Peserta Didik
DISCOVERY LEARNING TERHADAP MINAT BELAJAR IPA rendah”, yaitu:
SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 3 KOTA KOMBA
A. Faktor dari Internal Siswa
Menurut Valeria Jeluna, dkk, 2023, beberapa factor yang 1. Kondisi fisik & mental siswa
mempengaruhi minat belajar siswa yaitu: 2. Pandangan awal siswa tentang suatu mata
1. siswa menganggap mata pelajaran IPA sebagai mata pelajaran
pelajaran yang sulit hal ini menyebabkan minat belajar siswa
rendah. B. Faktor Dari Eksternal Siswa
2. Pada proses pembelajaran berlangsung guru cenderung lebih 1. Guru tidak menggunakan Metode pembelajaran
aktif dibandingkan siswa, yang tepat.
3. Model pembelajaran juga sangat berpengaruh terhadap minat 2. Model Pembelajaran yang digunakan guru tidak
belajar siswa. tepat.
4. Model pembelajaran yang melibatkan keaktifan siswa 3. Guru tidak menggunakan media yang sesuai
yaitu model pembelajaran discovery learning. dalam pembelajaran.
https://ejournal.45mataram.ac.id/index.php/armada/article/view 4. Guru tidak melihat kondisi fisik & mental
/381/334 siswa.
1.2 IMPLEMENTASI PENDEKATAN PEMBELAJARAN 5 M
DALAM MENINGKATKAN MINAT BELAJAR SISWA PADA
MATA PELAJARAN IPA DI SMP NEGERI 4 GORONTALO

Menurut Yusni P Buloto (2018), faktor yang menyebabkan kurangnya


minat belajar siswa yaitu:

1. Guru hanya mengandalkan buku teks seperti buku guru dan buku
siswa sebagai sumber belajar satu-satunya,
2. Guru yang tidak kreatif dan inovatif enggan menyusun strategi
pembelajaran yang benar-benar dapat membangkitkan minat siswa.
3. Strategi pembelajaran yang berpusat pada siswa dan penciptaan
suasana yang menyenangkan sangat diperlukan untuk
meningkatkan minat belajar siswa dalam mata pelajaran IPA

https://ejurnal.pps.ung.ac.id/index.php/JPS/article/download/293/279

1.3 KETERKAITAN METODE DAN MEDIA BERVARIASI


DENGAN MINAT SISWA DALAM PEMBELAJARAN
BIOLOGI TINGKAT SMP

Menurut Reisky Megawati Tammu (2018), faktor yang mempengaruhi


kurangnya minat belajar siswa yaitu:

1. Strategi pembelajaran yang kurang tepat tentunya akan


membuat siswa kurang berminat dan kompetensi yang
diharapkan akan sulit dicapai.
2. Penggunaan metode dan media yang variatif akan
menghasilkan proses belajar yang menarik yang membantu
siswa menemukan makna dari materi yang dipelajari sehingga
semakin meningkatkan minat, pemahaman konsep, dan prestasi
belajar mereka dalam pembelajaran biologi.
3. Metode dan media merupakan komponen penting yang akan
berpengaruh terhadap keberhasilan proses belajar mengajar
serta minat siswa dalam pembelajaran.

https://journal.unesa.ac.id/index.php/jp/article/view/1366

1.4 MENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR SISWA


MELALUI ICE BREAKING PADA MATA PELAJARAN IPA

Wiwien Kurniawati, (2023), Kurangya minat belajar siswa di


pengaruhi oleh beberapa hal, yaitu:
1. Proses belajar mengajar guru kurang menarik perhatian siswa
2. Kondisi jasmani dan tegangan otot (tonus) yang menandai
tingkat kebugaran tubuh siswa.

http://repository.radenintan.ac.id/13601/2/Skripsi%20Bella%20Fransis
ka%20BAB1%2C2%2C%20DAPUS.pdf

1.5 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN ANIMASI


TERHADAP MINAT BELAJAR IPA SISWA KELAS VII SMP
NEGERI 13 MAKASSAR

Nur Fadliah (2020), Faktor yang mempengaruhi minat belajar siswa


yaitu:
1. Sifat kekanak-kanakan siswa masih nampak dilihat dari proses
pertumbuhan dari anak menjadi remaja. Maka siswa lebih
menyenangi hal-hal yang bersifat baru.
2. Siswa lebih menyukai bermain dibanding belajar.

https://digilibadmin.unismuh.ac.id/upload/15566-Full_Text.pdf
HASIL WAWANCARA GURU

Hj. Dwi Darminingsih, S.Pd. (Guru IPA)

Faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa :

A. Faktor Internal
1. Kondisi Kesehatan Siswa
2. Kondisi Psikologis Siswa
B. Faktor Eksternal
1. Hubungan antara Guru dengan siswa
2. Metode Mengajar guru yang Monoton

https://drive.google.com/file/d/10vOySMOXYS0cbOFljwy29zAkIuE
Tonc5/view?usp=drive_link

HASIL WAWANCARA PAKAR

1. Rizal Mujahidin, S.Pd. (Pengajar Praktik)

Rendahnya minat belajar siswa disebabkan oleh beberapa hal :

1. Guru kurang mengenal gaya belajar siswa


2. Guru Kurang Kreatif dalam proses pembelajaran
Rekomendasi Langkah yang harus dilakukan :

1. Guru melakukan Asessmen awal untuk mengetahui kondisi belajar


dan gaya belajar siswa.
2. Guru mengaktifkan siswa dalam tanya jawab.
3. Guru menciptakan suasana pembelajaran yang nyaman dan
menyenangkan
https://drive.google.com/file/d/18pytPsKR1RT5gXUmg2_cDBNP
g2ugDAzR/view?usp=drive_link
2. Didiet Ekzar, S.Pd.M.Pd. (Ketua MGMP IPA Kab. Kolaka)

Penyebab kurangnya minat belajat siswa :

1. Siswa belum termotivasi untuk belajar


2. Metode Belajar yang digunakan guru kurang menarik
3. Sarana & Prasarana yang kurang memadai

https://drive.google.com/file/d/1eU53FUmwGJk9m_OtdOJJt3xz6L7ee
qJ3/view?usp=drive_link
2 Hasil Belajar Peserta HASIL EKSPLORASI LITERATUR Berdasarkan hasil kajian teori dan hasil wawancara
Didik Rendah masalah yang telah saya identifikasi, ada beberapa
2.1 PENGARUH MINAT BELAJAR DAN TEMAN SEBAYA faktor penyebab ” Minat belajar Peserta Didik
TERHADAP HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA rendah”, yaitu:
PELAJARAN IPA
1. Kurangnya minat belajar siswa pada mata
Nur Hikmah, dkk (2022), faktor yang mempengaruhi Hasil belajar pelajaran tertentu
siswa antara lain: 2. Kurangnya kreativitas guru dalam
1. Minat belajar seorang siswa menggunakan model pembelajaran yang sesuai
2. Proses pembelajaran yang kurang menarik perhatian siswa pada proses pembelajaran.
dalam belajar sehingga berdampak pada hasil belajar siswa yang 3. Guru Kurang berinonasi dalam menggunakan
rendah. media pembelajaran. Guru Hanya
3. Teman sebaya memberikan pengaruh besar kepada sesama menggunakan media yang monoton.
remaja, termasuk dalam hal peningkatan kapabilitas seorang 4. Guru belum mampu menjembatani keragaman
remaja. gaya belajar yang dimilki oleh siswa

https://www.mendeley.com/catalogue/ccdc4df7-492f-353b-b825-
9419742f95c0/

2.2 PENGARUH MEDIA APLIKASI BERBASIS ANDROID


TERHADAP LITERASI SAINS DAN HASIL BELAJAR IPA
SISWA SMP

Mela Dwi Istighfarini, dkk (2022), factor yang mempengaruhi hasil


belajar siswa yaitu :
1. Tingkat literasi sains siswa yang tergolong rendah
2. Proses belajar-mengajar yang kurang menarik
3. Penggunaan media Pembelajaran kurang efektif.

https://jurnallensa.web.id/index.php/lensa/article/download/221/104
2.3 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM SOLVING
TERHADAP HASIL BELAJAR IPA FISIKA SISWA KELAS IX
SMP NEGERI 1 LUAHAGUNDRE MANIAMOLO TAHUN
PEMBELAJARAN (PADA MATERI ENERGI DAN DAYA
LISTRIK)

Menurut Darmawan Harefa (2020), factor yang mempengaruhi


hasil belajar siswa yaitu:
1. Guru Kurang kreativitas
2. Relasi antara guru dengan siswa yang terasa senjang
3. Model Pembelajaran kurang tepat

https://journal.ipts.ac.id/index.php/ED/article/download/1540/708

2.4 HASIL BELAJAR IPA BERDASARKAN GAYA BELAJAR


SISWA

Tri Ambarwati Adawiyah (2020), penyebab rendahnya hasil belajar


IPA siswa di sekolah karena guru belum mampu menjembatani
keragaman gaya belajar yang dimilki oleh siswa.

https://journal.ipm2kpe.or.id/index.php/SPEJ/article/view/1636/11
89

2.5 PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPA TERPADU MELALUI


METODE DEMONSTRASI PADA SISWA KELAS VIII SMP
NEGERI 2 SANO NGGOANG MANGGARAI BARAT TAHUN
PELAJARAN 2017/2018
Abdul Gafur (2018), Faktor penyebab rendahnya hasil belajar siswa di
sebabkan oleh :

1. Kurangnya kreatifitas dan ketrampilan guru dalam mengajar


sehingga pembelajaran terasa membosankan dan monoton,
2. Siswa menganggap bahwa pelajaran IPA kadang sulit dipahami
karena mempelajari hal yang abstrak tampa pembuktian secara
konkrit dalam kehidupan nyata.
3. Dalam proses belajar mengajar selama ini hanya sebatas upaya
untuk mencapai target pembelajaran dalam satu semester tanpa
melihat siswa yang kurang faham terhadap meteri tertentu yang
menjadikan siswa hanya terampil dalam mengerjakan soal-soal
saja, sehingga pelajaran berlangsung kurang bermakna.

https://ejournal.mandalanursa.org/index.php/JISIP/article/downloa
d/249/240

HASIL WAWANCARA GURU

Hj. Dwi Darminingsih, S.Pd. (Guru IPA)

Faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa :

1. Kebiasaan Belajar hanya di sekolah


2. Metode Mengajar Guru Kurang Bervariasi
3. Guru Kurang Kreatif
https://drive.google.com/file/d/10vOySMOXYS0cbOFljwy29zAkIuE
Tonc5/view?usp=drive_link

HASIL WAWANCARA PAKAR

1. Rizal Mujahidin, S.Pd. (Pengajar Praktik)

Rendahnya Hasil belajar siswa disebabkan oleh beberapa hal :

1. Guru kurang mengenal gaya belajar siswa


2. Guru Kurang Kreatif dalam proses pembelajaran
https://drive.google.com/file/d/18pytPsKR1RT5gXUmg2_cDBNP
g2ugDAzR/view?usp=drive_link

2. Didiet Ekzar, S.Pd.M.Pd. (Ketua MGMP IPA Kab. Kolaka)

Penyebab kurangnya Hasil belajar siswa :

1. Metode Pembelajaran yang kurang sesuai


2. Guru memberikan soal kurang sesuai dengan materi yang
diajarkan.
https://drive.google.com/file/d/1eU53FUmwGJk9m_OtdOJJt3xz6L7ee
qJ3/view?usp=drive_link

3 Keaktifan peserta didik HASIL EKSPLORASI LITERATUR Berdasarkan hasil kajian teori dan hasil wawancara
kurang dalam masalah yang telah saya identifikasi, ada beberapa
Pembelajaran 3.1 PENGARUH PEMBELAJARAN KOOPERATIF MODEL STAD faktor penyebab ” Kurangnya Keaktifan Peserta
TERHADAP KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR IPA KELAS Didik”, yaitu:
VII SMP
1. Kurangnya minat belajar siswa pada mata
Ni Putu Idayani, (2018), Kurangnya keaktifan siswa dipengaruhi oleh : pelajaran tertentu
2. Guru belum menciptakan suasana pembelajaran
1. Guru dalam proses pembelajaran hanya menggunakan metode yang menyenagkan.
ceramah. 3. Guru belum menggunakan metode pembelajaran
2. Guru lebih banyak mendominasi pembelajaran sehingga hanya yang tepat.
terjadi interaksi satu arah yaitu interaksi dari guru ke siswa. 4. Kurangnya motivasi belajar siswa.
3. Kurangnya pemahaman guru mengenai teknik-teknik pembelajaran 5. Guru kurang kreatif dalam menggunakan media
terbaru yang dapat diterapkan dalam proses pembelajaran pembelajaran

https://ejournal.undiksha.ac.id/index.php/JEAR/article
/view/13728
3.2 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN TALKING
STICK TERHADAP KEAKTIFAN BELAJAR SISWA

Agustina Novitasari Pour dkk (2018), faktor penyebab


kurangnya keaktifan siswa yaitu:

1. Guru masih mengggunakan metode ceramah dalam mengajar.


2. siswa hanya mendengarkan dan mencatat penjelasan dari guru tanpa
adanya peran aktif dari siswa.
3. Guru masih menggunakan komunikasi satu arah dimana guru
bertindak sebagai pemberi ilmu pengetahuan sedangkan siswa
dianggap sebagai penerima ilmu pengetahuan yang pasif.

https://journal-center.litpam.com/index.php/e-
Saintika/article/download/111/30

3.3 PEMBELAJARAN AKTIF MELALUI PENERAPAN


STRATEGI LIGHTENING THE LEARNING CLIMATE
UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR DAN
KEAKTIFAN BELAJAR IPA

Dalifati Ziliwu (2022), Kurangnya keaktifan siswa


disebabkan oleh:

1. Kurangnya Kepedulian orang tua terhadap


Pendidikan anaknya,
2. Motivasi dan kebiasaan belajar para siswa kurang.

https://ummaspul.e-
journal.id/maspuljr/article/download/3018/865
3.4 UPAYA MENINGKAKAN KEAKTIFAN BELAJAR
SISWA KOMPETENSI DASAR PADA PEMBELAJARAN
IPA DENGAN MENGGUNAKAN METODE EKSPERIMEN
KELAS IX 8 SMP NEGERI 4 TEBING TINGGI.

Abd. Kadir (2017), masalah yang berkaitan dengan


keaktifan belajar siswa:

1. Proses belajar mengajar dalam kelas didominasi oleh


guru.
2. Metode yang digunakan guru dalam pembelajaran
hanya metode ceramah dan pemberian tugas.
3. Siswa jarang mengajukan pendapat maupun
pertanyaan terhadap penjelasan guru,
4. Siswa lebih banyak menunggu sajian dari guru
daripada mencari dan menemukan sendiri
pengetahuan, keterampilan serta sikap yang mereka
butuhkan.
5. Kurangnya minat dan motivasi siswa dalam
pembelajaran.

https://jurnal.unimed.ac.id/2012/index.php/school/arti
cle/download/9265/8521

3.5 PENINGKATAN KEAKTIFAN DAN HASIL BELAJAR


IPA MELALUI MEDIA VIDEO KELAS VIII SMP NEGERI
07 BENGKULU TENGAH
Dwi Anggriyani (2022), Penyebab kurangnya keaktifan
siswa yaitu :

1. kurangnya pemahaman guru tentang cara


pembelajaran yang benar.
2. Guru kurang kreatif dalam membuat media
pembelajaran
3. Metode yang digunakan untuk menyampaikan
materi kurang menarik sehingga keaktifan siswa
dalam belajar juga berkurang.

https://japendi.publikasiindonesia.id/index.php/japendi
/article/download/1024/733

HASIL WAWANCARA GURU

(Hj. Dwi Darminingsih, S.Pd. Guru IPA SMPS Antam Pomalaa)

Faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa :

1. Kurangnya minat siswa pada mata pelajaran


2. Metode Mengajar Guru Kurang kreatif
3. Guru Kurang memotivasi siswa
https://drive.google.com/file/d/10vOySMOXYS0cbOFljwy29zAkIuE
Tonc5/view?usp=drive_link

HASIL WAWANCARA PAKAR

1. Rizal Mujahidin, S.Pd. (Pengajar Praktik)

Rendahnya Keaktifan siswa disebabkan oleh beberapa hal :

1. Suasana Belajar yang kurang menyenangkan siswa


2. Guru kurang memberikan pujian kepada siswa
3. Guru tidak menggunakan Model pembelajaran yang sesuai

https://drive.google.com/file/d/18pytPsKR1RT5gXUmg2_cDBNPg2u
gDAzR/view?usp=drive_link

2. Didiet Ekzar, S.Pd.M.Pd. (Ketua MGMP IPA Kab. Kolaka)

Penyebab kurangnya Keaktifan siswa :

1. Guru jarang memberikan pujian kepada siswa


2. Kurangnya motivasi yang diberikan kepada siswa
3. Guru belum menggunakan media pembelajaran yang mampu
meningkatkan keaktifan siswa

https://drive.google.com/file/d/1eU53FUmwGJk9m_OtdOJJt3xz6L7ee
qJ3/view?usp=drive_link

4 Pemahaman Konsep HASIL EKSPLORASI LITERATUR Berdasarkan hasil kajian teori dan hasil wawancara
Peserta didik Rendah masalah yang telah saya identifikasi, ada beberapa
4.1 PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN DAN MINAT faktor penyebab ” Kurangnya Pemahaman Konsep
BELAJAR SISWA TERHADAP PENGUASAAN KONSEP Peserta Didik”, yaitu:
ILMU PENGETAHUAN ALAM (EKSPERIMENPADA SMP
NEGERI DI KECAMATAN DUREN SAWIT). 1. Kurangnya kemampuan literasi siswa
2. Guru kurang kreatif dalam memberikan media
Siwi Setyastuti (2017), Penguasaan konsep IPA pembelajaran khususnya pada konsep-konsep
dipengaruhi oleh faktor internal dan faktor eksternal Abstrak.
siswa. 3. Guru kurang berinovasi dalam menggunakan
1. Faktor internal adalah faktor yang berasal dari diri model & metode pembelajaran yang tepat.
siswa sendiri seperti minat, bakat, dan motivasi. 4. Guru tidak menggunaka pendekatan saintifik
2. Sedangkan faktor eksternal adalah faktor yang yang sesuai.
berasal dari luar seperti penggunaan media
pembelajaran, lingkungan sekolah, cara mengajar
guru, dan lain-lain.
https://journal.unj.ac.id/unj/index.php/pbe/article/
download/7467/5346

4.2 PENERAPAN METODE PEMBELAJARAN BLENDED


LEARNING DALAM MENINGKATKAN PEMAHAMAN
KONSEP HASIL BELAJAR SISWA: SEBUAH META-
ANALISIS

1. Siswa beranggapan mata pelajaran Sains adalah


mata pelajaran yang sulit dibandingkan dengan
mata pelajaran yang lainnya,
2. Pembelajaran hanya berpusat pada guru.

https://jurnal.ar-
raniry.ac.id/index.php/alkhawarizmi/article/download/9
805/5982

4.3 PENGARUH MOTIVASI TERHADAP PEMAHAMAN


KONSEP ILMU PENGETAHUAN ALAM SISWA

Elva Zuleni (2022), faktor penyebab permasalahan yaitu:


1. Proses pembelajaran belum memungkinkan siswa
memahami arti pelajaran yang mereka pelajari.
2. Guru tidak melibatkan siswa secara penuh untuk
dapat menemukan materi yang dipelajari dan
menghubungkannya dengan situasi kehidupan
nyata.
3. Siswa tidak mengerti untuk apa materi pelajaran
yang akan dipelajarinya dalam kehidupannya. Hal
ini menyebabkan dorongan untuk memperoleh ilmu
baru kurang karena tidak adanya motivasi yang
mendorong siswa untuk belajar.

https://www.educativo.marospub.com/index.php/journa
l/article/download/34/77

4.4 PENGEMBANGAN LEMBAR KERJA PESERTA DIDIK


(LKPD) BERBASIS SCAFFOLDING UNTUK MELATIH
PEMAHAMAN KONSEP

Riyo Arie Pratama (2019), Beberapa penyebab


permasalahan kurangnya pemahaman konsep siswa
yaitu:

1. peserta didik masih menganggap fisika sebagai mata


pelajaran yang sulit untuk dipahami,
2. Media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik
belum mendukung tercapainya suatu tujuan
pembelajaran karena media yang digunakan dianggap
tidak menarik atau membosankan menurut peserta
didik,
3. kurangnya partisipasi peserta didik
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/IJSME/articl
e/viewFile/3975/2665

4.5 PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF


TIPE NUMBERED HEAD TOGETHER TERHADAP
PEMAHAMAN KONSEP SISTEM REPRODUKSI PADA
MANUSIA KELAS IX SMP

1. Keaktifan peserta didik di dalam kelas masih


rendah,
2. Peserta didik kurang serius dalam proses
pembelajaran sehingga seringkali kesulitan dalam
memahami konsep yang dipelajari pada suatu
materi.
3. Guru tidak menggunakan pendekatan Sainstifik 5M
dengan benar

https://mass.uinkhas.ac.id/index.php/mass/article/dow
nload/42/24

HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

Hj. Dwi Darminingsih, S.Pd. (Guru IPA)

Faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa :

1. Siswa kurang belajar secara mandiri


2. Kurangnya literasi siswa
https://drive.google.com/file/d/10vOySMOXYS0cbOFljwy29zAkIuE
Tonc5/view?usp=drive_link

HASIL WAWANCARA PAKAR

1. Rizal Mujahidin, S.Pd. (Pengajar Praktik)

Rendahnya Pemahaman Konsep siswa disebabkan oleh beberapa hal :

1. Guru kurang memberikan umpan balik kepada siswa


2. Guru tidak menggunakan media yang tepat dalam menjelaskan
konsep yang abstrak.

https://drive.google.com/file/d/18pytPsKR1RT5gXUmg2_cDBNPg2u
gDAzR/view?usp=drive_link

2. Didiet Ekzar, S.Pd.M.Pd. (Ketua MGMP IPA Kab. Kolaka)

Penyebab kurangnya pemahaman konsep siswa :

1. Metode yang digunakan guru masih monoton


2. Kurangnya media pembelajaran yang diberikan kepada siswa
3. Guru kurang mengamati keadaan siswa.
https://drive.google.com/file/d/1eU53FUmwGJk9m_OtdOJJt3xz6
L7eeqJ3/view?usp=drive_link

5 Kurangnya Kemampuan HASIL EKSPLORASI LITERATUR Berdasarkan hasil kajian teori dan hasil wawancara
Berfifkir tingkat tinggi masalah yang telah saya identifikasi, ada beberapa
5.1 PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK
(HOTS) Siswa faktor penyebab ” Kurangnya Pemahaman Berfikir
MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI (HOTS) SISWA kritis (HOTS) Peserta Didik”, yaitu:

Maria Melania Riyani San (2020), Hasil observasi 1. Guru tidak menggunakan medel pembelajaran
pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa yang berpiusat pada siswa.
1. Guru cenderung lebih aktif dari pada siswa, 2. Guru tidak melakukan pendekatan untuk melatih
2. Guru metode konvesional yang dominan seperti kemampuan berfikir kritis siswa
ceramah. siswa hanya terbatas pada hafalan, dan 3. Kurangnya inovasi dan kreatifitas guru dalam
menimbulkan masalah seperti siswa kurang kritis menggunakan model & metode pembelajaran
dalam menganalisis masalah, mengevaluasi, dan yang tepat.
menciptakan solusi, mempertahankan pendapat
rendah, dan kurang senang dalam memecahkan
pertanyaan – pertanyaan yang membutuhkan
kemampuan berpikir.
https://ejournal.uksw.edu/juses/article/download/3094
/1449
5.2 PENGEMBANGAN MODUL IPA BERBASIS SOCIO-
SCIENTIFIC ISSUE (SSI) UNTUK MENINGKATKAN
HIGHER ORDER THINKING SKILL (HOTS) PADA
MATA PELAJARAN IPA UNTUK SISWA KELAS VII
SMP
Siska Selpiyanti (2022), kurangnya kemampuan berfikir
Kritis (HOTS) siswa disebabkan oleh:

1. Siswa tidak paham dengan materi saat proses


pembelajaran,
2. siswa malas dalam mengerjakan tugas, serta
3. buku yang digunakan hanya buku paket yang
disediakan oleh sekolah.

http://repository.iainbengkulu.ac.id/9049/1/SISK
A%20SELPIYANTI.pdf

5.3 PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN


PROBLEM BASED LEARNING(PBL) DENGAN
PENDEKATAN BLENDED LEARNINGTERHADAP
HIGHER ORDER THINKING SKILL(HOTS) SISWA
SMP/MTS PADA MATERI SISTEM GERAK MANUSIA

Royan Nurochman (2022), faktor penyebab rendahnya kemampuan


berfikir kritis siswa disebabkan oleh guru lebih fokus pada penguasaan
materi dan jarang menggunakan model pembelajaran yang menuntut
peserta didik untuk melakukan pengamatan secara langsung melalui
kegiatan penyelidikan

https://jom.uin-suska.ac.id/index.php/JNSL/article/view/14/8

5.4 PENGARUH GAME EDUKASI ADVENTURE


BERBANTUAN ONLINE HOTS TEST TERHADAP
KETERAMPILAN BERPIKIR KRITIS SISWA
I Gede Eka Saputra (2021), Permasalahan rendahnya keterampilan
berpikir kritis disebabkan oleh faktor internal peserta didik dan
pembelajaran yang kurang memprioritaskan pengembangan
keterampilan berpikir.

https://ojsdikdas.kemdikbud.go.id/index.php/didaktika/article/view/30
1/337

5.5 PENERAPAN MODEL SIKLUS BELAJAR 5E UNTUK


MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR TINGKAT
TINGGI (HOTS) SISWA

Maria Melania Riyani San (2020), Hasil observasi


pelaksanaan pembelajaran menunjukkan bahwa

1. Guru cenderung lebih aktif daripada siswa,


2. Guru metode konvesional yang dominan seperti
ceramah. siswa hanya terbatas pada hafalan, dan
menimbulkan masalah seperti siswa kurang kritis
dalam menganalisis masalah, mengevaluasi, dan
menciptakan solusi, mempertahankan pendapat
rendah, dan kurang senang dalam memecahkan
pertanyaan – pertanyaan yang membutuhkan
kemampuan berpikir.

https://ejournal.uksw.edu/juses/article/download/3094
/1449
HASIL WAWANCARA DENGAN GURU

Hj. Dwi Darminingsih, S.Pd. (Guru IPA)

Faktor yang menyebabkan rendahnya minat belajar siswa :

1. Metode Mengajar Guru Kurang Bervariasi


2. Guru tidak memberikan kesempatan kepada siswa untuk
mengembangkan kreatifitasnya

https://drive.google.com/file/d/10vOySMOXYS0cbOFljwy29zAkIuE
Tonc5/view?usp=drive_link

HASIL WAWANCARA PAKAR

1. Rizal Mujahidin, S.Pd. (Pengajar Praktik)

Rendahnya Kemampuan berfikir kritis siswa disebabkan oleh beberapa


hal :
1. Siswa kurang aktif di kelas
2. Model & metode pembelajaran yang kurang sesuai.

https://drive.google.com/file/d/18pytPsKR1RT5gXUmg2_cDBNPg2u
gDAzR/view?usp=drive_link
2. Didiet Ekzar, S.Pd.M.Pd. (Ketua MGMP IPA Kab. Kolaka)

Penyebab kurangnya pemahaman konsep siswa :

1. Siswa kurang melakukan Literasi sains & numerasi


2. Guru jarang melatih siswa untuk berfifikr kritis
3. Guru kurang memahami HOTS.

https://drive.google.com/file/d/1eU53FUmwGJk9m_OtdOJJt3xz6L7ee
qJ3/view?usp=drive_link

Anda mungkin juga menyukai